• Tidak ada hasil yang ditemukan

DR. Dedi Mulyadi, M.Si. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Yogyakarta, 24 Maret 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DR. Dedi Mulyadi, M.Si. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Yogyakarta, 24 Maret 2010"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA PANDUAN

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA PANDUAN

(ROADMAP) PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI

(ROADMAP) PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI

(

)

(

)

INDUSTRI DAERAH

INDUSTRI DAERAH

Oleh :

Oleh :

DR. Dedi Mulyadi, M.Si.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Yogyakarta, 24 Maret 2010

(2)

Outline

Outline

I.

KONSEP KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH (KIID)

II

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA PANDUAN KIID

II. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA PANDUAN KIID

III. FASILITASI KAJIAN PENENTUAN KIID

(3)

I. KONSEP KOMPETENSI INTI INDUSTRI

I. KONSEP KOMPETENSI INTI INDUSTRI

DAERAH

DAERAH

(4)

METODE PENEMUAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI

METODE PENEMUAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI

TEORITIS

Konsep Keunggulan

(Model Persaingan)

Konsep Keunggulan

Bersaing

Core Competence

(melalui organisasi

MEMBANGUN

DAYA SAING

INDUSTRI

Kompetensi

Inti Industri

Daerah

ditemukan

Melalui 2 (dua)

pembelajaran)

Manajemen

MEMBANGUN

DAYA SAING

INDUSTRI

MEMBANGUN

DAYA SAING

INDUSTRI

MEMBANGUN

DAYA SAING

INDUSTRI

INDUSTRI

Melalui 2 (dua)

pendekatan

Pengetahuan

Manajemen

P

l

b b

INDUSTRI

INDUSTRI

INDUSTRI

EMPIRIS

Pengalaman beberapa

negara dan propinsi

dalam pembangunan

(5)

A. Pendekatan Teoritis

A. Pendekatan Teoritis

Prahalad & Hammel (1994)

(

)

Sekumpulan keterampilan dan teknologi

Suatu kombinasi pembelajaran antara berbagai

unit di dalam organisasi dan berbagai

keterampilan individu di dalamnya

Javidan (1998)

K

bili

Kompetensi

Inti

Kapabilitas

• Functionally based, Kemampuan

menggunakan/mengeksploitasi berbagai

sumber daya

Kompetensi

• SBU based Kombinasi antar fungsi dan

Kompetensi

• SBU based, Kombinasi antar fungsi dan

sinkronisasi berbagai kapabilitas

Kompetensi Inti

• Antar SBU

Walsh & Linton (2001)

Kapabilitas

Kapabilitas

Nilai

(Value)

Tingkat

Kesulitan

(difficulty)

Kapabilitas

• Rutinitas, proses, budaya yang ada di dalam

suatu organisasi/ komunitas

Kompetensi

• Berbagai Kemampuan yang berhubungan

dengan berbagai tenologi dan produksi yang

d di d l

i

i/ k

i

Sumber Daya

ada di dalam suatu organisasi/ komunitas

Kompetensi Inti

• Jika kapabilitas dan kompetensi yang ada

memberikan hasil yang bernilai unik bagi

pelanggan

Martani Huseni (2000)

Martani Huseni (2000)

(6)

B. Pendekatan Empiris

B. Pendekatan Empiris

¾

Marihiko Hiramatsu (Gubernur Oita) – (1950)

– One Village, One Product (OVOP)

¾

Thaksin Shinawatra (PM Thailand) – (2001)

– One Tambon, One Product (OTOP)

¾

Fadel Muhammad – (1998)

Gorontalo Fokus : Jagung dan Perikanan

– Gorontalo Fokus : Jagung dan Perikanan

¾

Kota Palu - (2005)

F k

I d

i R

– Fokus : Industri Rotan

– Kompetensi Inti : Pengolahan Mebel Khusus

K

Fi i hi g

Kemampuan Finishing

(7)

Kompetensi Inti

Kompetensi Inti

Kumpulan Pengetahuan, Keterampilan,

p

g

,

p

,

Teknologi, Asset dan Kemampuan

(8)

KARAKTERISTIK KOMPETENSI INTI

9

Merupakan

sumber

keunggulan

bersaing

(

k

b

b

d l

b

KARAKTERISTIK KOMPETENSI INTI

(mempunyai kontribusi besar dalam memberi

manfaat bagi pasar)

9

B

t

i

t k di

lik ik

di b

9

Berpotensi untuk diaplikasikan di beragam

pasar (dapat menghasilkan beragam produk

yang bernilai bagi pasar)

(9)

a) Memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki daerah

Tujuan Pengembangan KIID

)

y y g

secara optimal.

b) Menyebarkan sektor industri di berbagai daerah.

c) Meningkatkan daya saing daerah berlandaskan

keunggulan daerah yang dimiliki.

d) Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai

bagi komoditi unggulan daerah.

e) Membangun keunikan yang dimiliki daerah

e) Membangun keunikan yang dimiliki daerah.

f) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

g) Melakukan kerjasama antar daerah

(10)

Sasaran

Sasaran KIID

KIID

a) Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan

a) Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan

lapangan kerja yang besar.

b) Terolahnya potensi sumberdaya alam daerah menjadi

)

y p

y

j

produk olahan.

c) Terciptanya daya saing industri yang kuat di daerah.

d) Terwujudnya kompetensi inti daerah yang unik.

e) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat lokal.

f) T b

k j

h

i

d

h

f) Terbangunnya kerjasama yang harmonis antar daerah.

(11)

Strategi

Strategi Pengembangan KIID

Pengembangan KIID

a)

Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai

a)

Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai

untuk komoditi unggulan daerah.

b)

)

Merancang rekayasa kelembagaan dalam

g

y

g

menunjang kompetensi inti daerah.

c)

Membangun jejaring dengan seluruh pemangku

k

ti

kepentingan.

d)

Memperkuat dan mengembangkan industri kecil

dan menengah secara terpadu

(12)

METODOLOGI PENENTUAN PRODUK UNGGULAN HINGGA

METODOLOGI PENENTUAN PRODUK UNGGULAN HINGGA

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

LIMA BESAR

PRODUK

DUA

PRODUK

Penentuan

Penentuan

SATU

PRODUK

UNGGULAN

PRODUK

UNGGULAN

UNGGULAN

PRIORITAS

Rantai Nilai

Kompetensi Inti

UNGGULAN

FOKUS

AHP +

FGD +

(13)

TAHAPAN PELAKSANAAN

TAHAPAN PELAKSANAAN

KONDISI

SEKTOR DAN

PRODUK

Potensi

Permasalahan

Tantangan

UNGGULAN

SUBSEKTOR

ANDALAN DAERAH

RANTAI NILAI

PRODUK

UNGGULAN

KOMPETENSI

RANTAI NILAI

UNGGULAN

PRIORITAS

KOMPETENSI

INTI

STRATEGI

PENGEMBANGAN

RENCANA

TINDAK

PENGEMBANGAN

TINDAK

(14)

II. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA

II. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN PETA

PANDUAN KIID

PANDUAN KIID

(15)

Pendekatan

Pendekatan

Implementasi

Implementasi pembangunan

pembangunan industri

industri nasional

nasional dilakukan

dilakukan secara

secara

sinergi

sinergi dan

dan terintegrasi

terintegrasi di

di seluruh

seluruh daerah

daerah,, dilakukan

dilakukan dengan

dengan 2

2

P

b

P

b

3355

Kl t

Kl t

I d t i

I d t i P i it

P i it

P

b

P

b

3355

Kl t

Kl t

I d t i

I d t i P i it

P i it

((dua

dua)) pendekatan

pendekatan,, yaitu

yaitu ::

Pengembangan

Pengembangan 3355

Klaster

Klaster Industri

Industri Prioritas

Prioritas

yang

yang

dipilih

dipilih berdasarkan

berdasarkan kemampuan

kemampuan nasional

nasional untuk

untuk

bersaing

bersaing di

di pasar

pasar domestik

domestik dan

dan internasional

internasional..

Pengembangan

Pengembangan 3355

Klaster

Klaster Industri

Industri Prioritas

Prioritas

yang

yang

dipilih

dipilih berdasarkan

berdasarkan kemampuan

kemampuan nasional

nasional untuk

untuk

bersaing

bersaing di

di pasar

pasar domestik

domestik dan

dan internasional

internasional..

Top

Top--Down

Down

PPengembangan

engembangan

industri

industri

pengolahan

pengolahan

komoditi

komoditi

PPengembangan

engembangan

industri

industri

pengolahan

pengolahan

komoditi

komoditi

PPengembangan

engembangan

industri

industri

pengolahan

pengolahan

komoditi

komoditi

unggulan

unggulan daerah

daerah menuju

menuju

Kompetensi

Kompetensi Inti

Inti Industri

Industri

Daerah

Daerah

PPengembangan

engembangan

industri

industri

pengolahan

pengolahan

komoditi

komoditi

unggulan

unggulan daerah

daerah menuju

menuju

Kompetensi

Kompetensi Inti

Inti Industri

Industri

Daerah

Daerah

Bottom

Bottom--Up

Up

Bottom

Bottom--Up

Up

(16)

16

Amanat Perpres No. 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri

Amanat Perpres No. 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri

Nasional (KIN)

Nasional (KIN)

Pasal 3

Pasal 3 dan 6

dan 6

1.

1. Dalam

Dalam rangka

rangka pengembangan

pengembangan

kompetensi

kompetensi inti

inti industri

industri daerah

daerah

::

1)

1) Pemerintah

Pemerintah Provinsi

Provinsi menyusun

menyusun peta

peta panduan

panduan pengembangan

pengembangan

1)

1) Pemerintah

Pemerintah Provinsi

Provinsi menyusun

menyusun peta

peta panduan

panduan pengembangan

pengembangan

industri

industri unggulan

unggulan provinsi

provinsi;; dan

dan

2)

2) Pemerintah

Pemerintah

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

menyusun

menyusun

peta

peta

panduan

panduan

pengembangan

pengembangan kompetensi

kompetensi inti

inti industri

industri Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

Pasal

Pasal

33

pengembangan

pengembangan kompetensi

kompetensi inti

inti industri

industri Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

..

2.

2. Menteri

Menteri

yang

yang bertugas

bertugas dan

dan bertanggungjawab

bertanggungjawab di

di bidang

bidang perindustrian

perindustrian

menetapkan

menetapkan

peta

peta panduan

panduan pengembangan

pengembangan industri

industri unggulan

unggulan Provinsi

Provinsi dan

dan

peta

peta panduan

panduan kompetensi

kompetensi inti

inti industri

industri Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

peta

(17)

17

1

1

Menteri

Menteri ang

ang bert gas

bert gas dan

dan bertangg ng

bertangg ng ja ab

ja ab di

di bidang

bidang perind strian

perind strian

Pasal 6

Pasal 6

1.

1. Menteri

Menteri yang

yang bertugas

bertugas dan

dan bertanggung

bertanggung jawab

jawab di

di bidang

bidang perindustrian

perindustrian

membentuk

membentuk Tim

Tim Teknis

Teknis yang

yang bertugas

bertugas mengkaji,

mengkaji, merumuskan

merumuskan dan

dan

mengevaluasi

mengevaluasi::

1)

1) Peta

Peta Panduan

Panduan Pengembangan

Pengembangan Klaster

Klaster Industri

Industri Prioritas

Prioritas;;

1)

1) Peta

Peta Panduan

Panduan Pengembangan

Pengembangan Klaster

Klaster Industri

Industri Prioritas

Prioritas;;

2)

2) Peta

Peta Panduan

Panduan Pengembangan

Pengembangan Industri

Industri Unggulan

Unggulan Provinsi

Provinsi;; dan

dan

3)

3) Peta

Peta

Panduan

Panduan

Pengembangan

Pengembangan

Kompetensi

Kompetensi

Inti

Inti

Industri

Industri

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota..

p

p

2.

2. Tim

Tim Teknis

Teknis terdiri

terdiri dari

dari unsur

unsur instansi

instansi pemerintah

pemerintah dan

dan unsur

unsur lainnya

lainnya yang

yang

dipandang

dipandang perlu

perlu..

3.

3. Dalam

Dalam melaksanakan

melaksanakan tugas,

tugas, Tim

Tim Teknis

Teknis berkonsultasi

berkonsultasi dengan

dengan semua

semua

pemangku

pemangku kepentingan,

kepentingan, termasuk

termasuk dunia

dunia usaha

usaha..

4.

4. Tim

Tim Teknis

Teknis mengusulkanhasil

mengusulkanhasil kajian,

kajian, perumusan

perumusan dan

dan evaluasi

evaluasi kepada

kepada

Menteri

Menteri yang

yang bertugas

bertugas &

& bertanggung

bertanggung jawab

jawab di

di bidang

bidang perindustrian,

perindustrian,

untuk

untuk mendapat

mendapat penetapan

penetapan

untuk

(18)

Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan KIID

Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan KIID

• Pedoman operasional aparatur pemerintah Kabupaten/Kota

dalam rangka menunjang secara komplementer dan sinergik

untuk

suksesnya

pelaksanaan

program

pengembangan

kompetensi inti industri daerah

• Pedoman pengembangan KIID bagi pelaku industri baik

pengusaha maupun institusi terkait.

• Pedoman koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, antar

instansi terkait di pusat dan daerah (Kab/Kota)

S b

i i f

i

t k

l

d k

i l

liti

• Sebagai informasi untuk menggalang dukungan sosial politis

maupun

kontrol

sosial

terhadap

pelaksanaan

kebijakan

pengembangan KIID guna mendorong partisipasi masyarakat luas

untuk

berkontribusi

secara

langsung

dalam

kegiatan

untuk

berkontribusi

secara

langsung

dalam

kegiatan

(19)

Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan KIID

Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan KIID

memuat :

memuat :

I. Pendahuluan

a. Sumber Daya yang Dimiliki

b. Kompetensi Inti Industri

II. Arah Pembangunan (Jangka Panjang)

III. Sasaran Pengembangan (5 tahun)

IV S

i P

b

(5

h )

IV. Strategi Pengembangan (5 tahun)

V. Rencana Aksi (5 tahun)

(20)

PROSES PENETAPAN PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KIID

PROSES PENETAPAN PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KIID

PROSES PENETAPAN PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KIID

PROSES PENETAPAN PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KIID

Penentuan

Kompetensi inti

i d

t i K b/K t

Peta Panduan KIID

PENGKAJIAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH

industri Kab/Kota

PENYUSUNAN PETA PANDUAN KOMPETENSI INTI

TIM TEKNIS

mengkaji, merumuskan dan mengevaluasi peta

- Fasilitasi Kajian oleh

Kementerian

Perindustrian

Pemerintah

INDUSTRI KAB/KOTA

Instansi

Terkait,

D

i

mengevaluasi peta panduan KIID

e

dust a

- Kajian dilakukan sendiri

oleh Pemkab dan

Pemkot.

Pemerintah

Kabupaten/Kota

Dunia

Usaha

Perindustrian

Menteri

PENETAPAN PETA PANDUAN KOMPETENSI INTI

INDUSTRI KAB/KOTA

Permenperin ttg Peta

Panduan KIID

(21)

III. FASILITASI KAJIAN PENENTUAN KIID

III. FASILITASI KAJIAN PENENTUAN KIID

(22)

REKAPITULASI

 

KAB/KOTA YANG TELAH DILAKUKAN KAJIAN

PENENTUAN KOMPETENSI INTI DAERAH

Thn 2006 : 5 Kab/Kota

Thn 2007 : 71 Kab/Kota

Thn 2008 : 72 Kab/Kota

Thn 2008 : 72 Kab/Kota

Thn 2009 : 38 Kab/Kota

Thn 2010 : 24 Kab/Kota

Thn 2010 : 24 Kab/Kota

Total

:

210 Kab/Kota

(23)

PETA KAB/KOTA YANG TELAH DILAKUKAN KAJIAN PENENTUAN KIID (SUMATERA & KALIMANTAN)

1. Kab. Aceh Pidie 2. Kota Banda Aceh 3. Kab. Bener Meriah 4. Kab. Bireun 5. Kab. Aceh besar 6. Kab. Aceh barat 7. Kota langsa

1. Kab. Pakpak barat 2. Kab. Deli Serdang 3. Kab. Karo

4. Kab. Humbang H 5. Kab. Toba Samosir

6 Kab Samosir 1. Kota Samarinda 6. Kab. Samosir 1. Kab. Lingga 2. Kab. Bintang 3. Kab. Karimun 4. Kab. Natuna 5 K t B t

1. Kab. Tj. Jabung Timur 2. Kota Jambi 3. Kab. Sarolangon 4. Kab. Batanghari 1. Kab. Sintang 2. Kab. Pontianak 3. Kab. Ketapang 4. Kab. Bengkayang 5. Kab. Sekadau 6. Kab. Singkawang 2. Kab. Nunukan 3. Kab. Penajam Pase

5. Kota Batam g

5. Kab. Tj Jabung Barat

6. Kab. Singkawang 7. Kab. Sangau 8. Kab. Sambas

1. Kab. Padang Pariaman 2. Kab. Tanah Datar 3. Kota Bukit Tinggi 4. Kab. Solok Selatan 5. Kota Pakayumbuh 6. Kab. Lima Puluh Kota

1. Kota Dumai 2. Kab. Bengkalis 3. Kab. Kuantan 4. Kab. Siak

7. Kab. Pasaman Barat

1. Kab. Bengkulu Selatan 2. Kab. Kepahiang 3. Kota Bengkulu 4. Kab. Rejang Lebong

5 Kab Seluma 1 Kota Palembang 1. Kab. Lampung Barat2 K b L S l

1. Kab. Katingan 2. Kab. Barito Selatan 3. Kab. Pulang Pisau 4. Kab. Kt Waringin T 5. Kab. Kapuas 6. Kab. Gunung Mas 7 Kota Palangkaraya

1. Kab. Tapin 2. Kab. Banjar 3 K t B j i 1. Kab. Belitung Barat

2. Kab. Belitung Timur 3. Kota Pangkal Pinang

(24)

1. Kab. Bone 2 Kab Enrekang

PETA KAB/KOTA YANG TELAH DILAKUKAN KAJIAN PENENTUAN KIID

(JAWA & INDONESIA BAGIAN TIMUR)

1. Kab. Purbalingga 1. Kota Palu

1. Kota Tomohon 2. Kab. Kep Talaud 3. Kota Bitung 4. Kab. Minasa Utara 5. Kab. Minahasa Tenggara

2. Kab. Enrekang 3. Kota Makassar 4. Kab. Gowa 5. Kab. Takalar 6. Kab. Tana Toraja 7. Kab. Wajo 8. Kab. Luwu 1. Kab. Sumedang 2 Kab Cirebon 2. Kota Surakarta 3. Kab. Temanggung 4. Kab. Pekalongan 5. Kab. Klaten 6. Kab. Tegal 7. Kab. Batang 8 Kab Purwerejo 2. Kab. Poso 3. Kab. Donggala 4. Kab. Tojo Una-una 5. Kab. Parigi Mout 6. Kab. Banggai gg 9. Kab. Selayar 10.Kota Palopo 11.Kab. Bantaeng 12.Kota Pare-Pare 1. Kota Gorontalo 2 K b B l 1. Kab. Halmahera B 2. Kota Ternate 3. Kab Halmahera S 4. Kab. Halmahera T 5. Kota Tidore Kep 2. Kab. Cirebon 3. Kab. Bogor 4. Kab. Bandung 5. Kab. Sukabumi 6. Kota Cimahi 7. Kab. Kerawang 8. Kab. Cianjur 8. Kab. Purwerejo 9. Kab. Demak 10.Kab. Sukoharjo 1. Kab. Sorong 2. Kab. Raja Empat 3. Kab. Monokwari 4. Kab. Fakfak 5. Kota Sorong 1. Kab. Konawe

2. Kota Kendari 3. Kab. Kolaka Utara 4 Kab Muna 1. Kab. Polman

2. Kab. Mamuju

2. Kab. Boalemo

1. Kab. Seram Barat 2. Kota Abon 3. Kab, Maluku TB j 9. Kab. Garut 1. Kab. Sidoarjo 2. Kab. Bojonegoro 3. Kab. Bondowoso 1. Kab. Gianyar

2. Kab. Karang Asem 3. Kab, Bangli 4. Kab, Tabanan 4. Kab. Muna 5. Kota Bau-Bau , 4. Kab. Buru 5. Kab. Maluku T 6. Kab. Maluku Tngr 4. Kab. Probolinggo 5. Kab. Pasuruan 6. Kota Madiun 7. Kab. Magetan 8. Kab. Madiun 9. Kota Surabaya 10 K b M j k t 1. Kab. Sumba Timur

2. Kab. Belu 3. Kab. Timor TS 4. Kab. Sikka 5. Kab. Kupang 1. Kab. Bima 2. Kab. Sumbawa 3. Kab. Lombok B 4. Kab. Dompu 5. Kab. Lombok T 6 Kota Mataram

1. Kab. Biak Numfor 2. Kab. Merauke 3. Kab. Nabire 4. Kab. Jayapura 10. Kab. Mojokerto p g 6. Kota Mataram

(25)

IV. PENUTUP

IV. PENUTUP

(26)

PENUTUP

PENUTUP

Pengembangan kompetensi inti industri

daerah akan meningkatkan daya saing

daerah akan meningkatkan daya saing

industri daerah melalui implementasi

peta panduan (roadmap) KIID secara

peta panduan (roadmap) KIID secara

konsisten, sinergi, dan integritas yang

kuat.

(27)

Terima kasih

Terima kasih

Terima kasih

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil rancangan dan realisasi Pengembangan E -Modul Berbasis Model Pembelajaran Projet Based Learning pada Mata Pelajaran

Pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programing) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan suatu kode yang digunakan untuk menyusun program menjadi lebih

Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh informasi sebagai berikut. 1) Sebagian besar responden menyatakan bahwa kemampuan dalam berbahasa Inggris sangatlah kurang atau jelek,

Dengan adanya kegiatan literasi politik melalui cara-cara dan teknik mengidentifikasi informasi dari media online dan memahami platform media online dan media

Mandau dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai baik untuk Ruang kantor Instalasi Sanitasi, Perlengkapan peralatan

Kelelahan mata yang dirasakan oleh cukup banyak pengrajin ini selain disebabkan oleh cahaya yang tidak memenuhi standar juga disebabkan oleh waktu kerja, mengingat

Disamping beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, adanya tren peningkatan kebutuhan dunia terhadap nikel sebagai akibat dan semakin pesatnya

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat ditimbulkan dari gempa bumi atau