• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P I N T E R 1 d a n 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P I N T E R 1 d a n 2"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

B U K U P I N T E R

1 d a n 2

d i t e r b i t k a n o l e h

PMI

D AERA H JA W A TEN GA H

(2)

Naraa Pemilik Alamat Rumah Pekerjaan Alamat Kantor Jabatan dalam PMI Golongan Darah

O PCRJM P i

OFW

i

AIB

?M\

'6f0T Mu'- 9fc

P

ikl

AT

AIB PAD -^ 0 -^

. ? ,3 . . 198^

(3)

I

Kata Pengantar

Uatuk mempermudah proses pendalaman Pa- lang Merah dan kesatuan bahasa antara kita se- mua, maka kami terbitkan sebuah buku sedang de- ngan judul yang sederhana : 1 BUKU PIN'PER »

Dengan terbitnya buku ini harapan kita a dalah minimal dapat menambah pengetahuan tentang Kepalang Merahan baik ditingkat Internasional, Nasional dan Daerah secara singkat.

Kami percaya bahwa dalam penyajian, baik isi, tulisan dan bahasanya masih jauh dari sem- purna. Oleh karenanya kritik, saran dari pembaca atau pemakai sangat penting artinya.

Semoga Buku Pinter ini merintis jalan k£ arah satu pengertian, kesepakatan dan gerak lang kah kita untuk mengembangkan Palang Merah Indo­ nesia didalam mencapai maksud dan tujuannya.

Sebagai informasi bahwa Buku Pinter ini a dalah terbitan baru dari gabungan Buku Pinter I dan Buku Pinter II.

Semarang, 5 Januari 86

penyusun,

(4)

-I . LATAR BELAKaNG

Gerakan Palang Merah.

a. Palang Merah Internasional.

Palang Merah adalah satu gerakan dise luruh dunia yang non politis dan non reli— gi, dan berdasarkan prinsip-prinsip pokok kemanusiaan, kenetralan, dan tidak memihak.

Pendiri Palang Merah adalah seorang u sahawan negara Swiss, Henry Dunant,yang me nyaksikan pembantaian pada Pertempuran di~ Solferino dalam perang suksesi Italia pada tahun 1859» Didalam buku yang melukiskan — pengalamannya, Dunant menghimban dibentuk- nya perhimpunan-perhimpunan bantuan nasio— nal guna menunjang dinas-dinas kesehatan - tentara, yang pada waktu itu tidak memadai keadaannya, serta diadakan perjanjiaa In - ternasional untuk menjamin adanya perlindu ngan bagi yang sakit dan terluka di medan pertempuran.

Di tahun 1863 satu panitia yang teTdi n dari 5 orang didirikan di Jenewa dengan Dunant sebagai salah seorang anggotanya,un tuk memberikan hasil-hasil yang nyata ter

hadap cita citanya. ~

Sejak masa itu, cita-cita Palang Me — r a h t e l a h meluas di seluruh dunia.

Kini gerakan tersebut memiliki beberapa ben tuk organisasi.

The International Committee of the Red - uross Q-luki;;. —

-Komite Internasional Palang Merah satu ba- dan yang berdiri sendiri berpusat di Jene­ wa, terdiri dari warga negara Swiss, yang terutama mengurusi korban-korban

(5)

pertikai-Komite ini segarah berdirinya bersumber pa da Komite Jenewa pada tahun 186$.

National Red Cross Societies

Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah Nasi onal. yang klni berada di 1$$ negara. Per himpunan-perhimpunan ini menganut prinsi£ prinsip dan cita-cita Palang Merah, namun melaksanakan program-program dan kegiatan kegiatan yang ditujukan terhadap kebutuh- an-kebutuhan kemanusiaan khusus yang ada di negara masing-masing. Banyak diantara- perhimpunan-perhimpunan Nasional tersebut mula-mula mengurusi korban korban perang. Kini kegiatan+»kegiatannya untuk bagian *- terbesar, bergerak dibidang bantuan benca na, kesehatan dan kesejahteraan. Kebanyalc an menggunakan nama Perhimpunan Palang Me rah, naman dibeberapa negara Islam dise - but sebagai Perhimpunan Bulan Sabit Merah. The League of Red Cross Societies (.LQRCS). Liga Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah satu federasi d a n Perhimpunan Nasio- nal, dengan sekretariatnya di Jenewa. Di- dirikan sesudah Perang Dunia I, Liga ini- berperan sebagai juru bicara. internasio - nal bagi Perhimpunan-perhimpunan Nasional, membantu Perhimpunan-perhimpunan itu da- lam pengembangannya dan mengkoordinihir - kegiatan-kegiatan seperti bantuan beneana secara internasional.

Ke $ (tiga) lembaga kegiatan Palang Merah ini bersama-sama disebut sebagai Talang- Merah Internasional ’.

Mereka bertemu sebagai satu badan tiap 4 tahun sekali, bersamaan dengan pemerintah pemerintah pendnda tangan Konvensi-konven

si Jenewa, untuk merupakan : 5

(6)

-Konperensi Internasional Palana Herat?, yaitu ba dan pemusyawaratan tertinggi Palang fterah Inter nasional. Diantara Konperensi-konperensi Inter­ nasional, koordinasi dan keserasian antara Liga dan ICRC menjadi tugas Standing Commision of The International Red Cross, (Komisi tetap Palang""^" Me rah llnternasional)!

B A Q A W

135 Perhimpunan-perhim ' _ punan Nasional. LOCR Palang Merah Internasional

+

Pemerintah-pemerintah penan da tangan Konvensi Jenewa

Konperensi Internasional Palang Merah

( 4 tahun sekali) b. Tujuh Prinsip Palang Merah.

1. Kemanusiaan.(Humanity)

Palang Merah yang didirikan berda sarkan keinginan untuk memberi pertolo ngan tanpa dikriminasi kepada yang luEa didalam pertempuran berusaha untuk men cegah penderitaan manusia di manapun - ditemukan, maksud dan tujjuannya untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dan untuk menjamin rasa saling menghormati terhadap sesama manusia.

Dia meningkatkan saling pengertian, per sahabatan, kerjasama dan perdamaian -“ yang kekal/abadi antar sesama manusia.

(7)

-2. Tidak berpihak. (Impartiality)

la tidak membedakan nasionalitas,bang sa, kesukuan, kepercayaan, keagamaan, ting kat sosial dan golongan.

Ia berusaha mengurangi penderitaan serta mendahulukan pertolongannya kepada mereka yang sangat memerlukannya.

$. Kenetralan. (Neutrality)

Agar supaya terus menerus mendapat ke percayaan dari semua pihak, maka Palang - Merah tidak boleh ikut serte memihak da- lam tindakan-tindakan permusuhan atau me libatkan diri pada suatu waktu dalam per- tentangan-pertentangan yang bersifat poli tis, agama, kebangsaan ras dan lain-lainT 4. Kemerdekaan. (Independence)

Palang Merah tidak tergantung pada su atu badan atau pemerintah. Perhimpunan - perhimpunan Nasional dalam melaksanakan - tugas kemanusiaannya merupakan pembantu - dari pemerintah negaranya masing- masing dan harus tunduk kepada undang-undang ne­ garanya, tdpi harus mempertahankan otono- minya, maka ia harus mampu pada setiap wak tu mempertahankan tindakannya sesuai de ngan prinsip-prinsip Palang Merah.

5. Kesukarelaan. (Voluntarism)

Palang Merah adalah suatu organisasi - pemberi bantuan/peaolong ,sukarela dan ti­ dak didasari untuk mendapatkan keuntungan dalam bantuk apapun juga.

6. Kesatuan. (Unity)

Hanya bisa ada satu organisasi Perhim punan Palang Merah dalam satu negara dan terbuka untuk semua orang dan harus melak

(8)

-sanakan tugasnya diseluruh negara 7. Kesemestaan. (Universality)

Palang Merah suatu badan yang ada di se luruh dunia, dimana Perhimpunan-perhimpunan nya mempunyai kedudukan yang sama dan memba gi kewajiban dan tanggung jawab bersama da" lam saling membantu.

. Motivasi-motivasi. (da: 1. CHARITY

(Belas kasihan) Cirinya :

. tanpa perencanaan . sering banyak pu-

blisitas. . spontan. 2. ELITISME Cirinya : . pemikiran/komunika si searah. 5. INDEPENDENCY (Kebebasan) Cirinya : . eksklusif 4. VOLUNTaRISME (Kesukarelaan) Cirinya : . Spontan

. tak ada batasnya . kurang keahlian . murah l Tansley Report) 1. DEVELOPMENT (Pengembangan) Cirinya : . ada rencana de - ngan tujuan dan penahapan.

. ada evaluasi de- ngan norma yang ditentukan.

2. GRASS ROT (Akar rumput) Cirinya :

. pemikiran/komuni kasi dua arah.

3. INTERDEPENDENCY (Saling ketergan-tungan) Cirinya : . mudah bekerjasa- ma PROFESSIONALISMS (Serba keahlian) Cirinya : . kurang spontan . lugas . ahli - . mahal.

(9)

d. Izin Pemerintah.

- Walaupun dalam banyak kep.utusan tidak disebut, namun latar belakang yang satu ini muylak diperlukan untuk raemungkinkan adanya - suatu kegiatan aari Palang Merah.

f Memang pada umumnya izin Pemerintah boleh dikata selalu diberikan bagi kegiatan P a ­ lang Merah, Ini berlaku di seluruh dunia. . Dasar Hokum Palang Merah Indonesia.

a. Keputusan Presiden RIS 16/1 1950 Nomer : 25 :

. mengesahkan Anggaran Dasar Palang Merah- Indonesia

. mengakui PMI sebagai badan hukum

. menunjuk PMI sebagai satu-satunya organi sasi untuk menjalankan pekerjaan Palang- Merah di Indonesia.

b. Maksud tujuan pasal 5 - 6 Anggaran Dasar : pasal 5*

. Palang Merah Indonesia bertujua'n meri - ngankan penderitaan sesama manusia, apa- pun sebabnya, tanpa perbedaan golongan, bangsa. warna kulit, jenis kelamin, baha sa, agama ataupun kepercayaan.

pasal 6.

. Palang Merah Indonesia mengadakan usaha- usaha dengan memberi pertolongan kepada sesama manusia yang menderita untuk men- capai tujuannya,

c . Usaha-usaha pasal 4 Anggaran Rumah Tangga pasal 4.

- Untuk mencapai tujuan, Palang Merah Indo nesia mengadakan usaha usaha sebagai ber ikut :

. membangkitkan perhatian umum dengan me nyebar luaskan'pengertian tentang azas

(10)

-dan tujuan '• alang Merah.

.. memupuk rasa saling pengertian antara sesama manusia dan antara b a n g a a - D a n g -

sa.

... menyiapkan tenaga-tenaga dan alat-alat yang diperlukan bagi pelaksana pekerja an Paiang Merah Indonesia, antara lain dengan, :

1. rnemberi pelajaran pertolongan perta - ma pada kecelakaan dan -perawa'caa ke

luarga,

2. menyiapkan pos-pos pertolongan per- tama pana kecelakaan dan keiompok- kelompok penolong.

5. menyelenggarakan Dinas Transfusi La rah, Paiang Merah Remaja, dan mem - hentuk Korps Sukarela' Paiang Merah- Indonesia.

.... turut menyelenggarakan usaha-usaha ke- sehatan dan sosial lainnya.

d. Kegiatan bake :

1. Kursus P$K (Pertolongan Pertama 1 ada - Kecelakaan) dan PK (Perawatan Keliarga) 2. Menyiapkan pos-pos PJK

p. Menyelenggarakan DiD/DDD (Dinas Trnas- fusi Darah-'Dinas Dermawan Darah)

4. Menyelenggarakan Korps Sukarela, /ang aobil dan natuk Pos-pos P$K

5. Membentuk Paiang Merah P.emaja di Seko- lah-sekolah dan di luar/masyarakat.

6. Menyelenggarakan KM (Kesejahteraan Ma- syarakat; dengan mengadakan antara la­ in PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyara kat Desaj.

(11)

I I . STRUKTUR ORGANISASI PMI

1. Bagan Kepengurusan Palang Merah Indonesia

*• Nasional

27 Daerah Pengurus Daerah P.D. ... Daerah Tk. I 34 C a b a n g ___ JPengurus Cabang • P • C . 308 Ranting se Jateng Pengurus Ranting P.R. -• Kecamatan t - 11

(12)

2. Pasal 35 Anggaran Dasar : a. Kewa,jiban Pengurus Daerah.

(ps. 35) » Memimpin pelaksanaan tugas Pa lang M e r a h ‘Indonesia didalam wilayah kerjanya.

. Melaksanakan ketentuan-keten- tnan Anggaran Dasar dan Angga ran Rumah Tangga didalam wila yah kerjanya.

. Melaksanakan keputusan-kepu- tusan Musyawarah Nasional,dan Musyawarah Daerah.

Pasal 37 Anggaran Rumah Tangga :

b. Pen.jabaran Kewd.iib&n..JEgJiF:drus Daerah. (ps. 3 7) • Mengadakan koordinasi, bimbi-

ngan dan pengawasan atas Ca- bang-cabang dalam daerahnya. . Melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan oleh‘ Pengurus Pu- sat PMI.

• Mepgadakan_Akti"vitas-aktivi- tas yang sesuai dengan fungsi nya dan kondisi di daerahnya masing-masing. c. Bagannya. • Melaksana kan (sen-■g*i 1 i \ d m ) - AD/ART .

- Keputusan Munas, Musda - Aktivitag-aktivitas - y a n g sesuai. . Memimpin (Cabang-ca- bang). - mengkoordinir - Membimbing *• Mengawasi

d. Unsiy-unsur yang mema.iukan Palang Merah. ( Tansley Report )

(13)

1. Kepengurusan) (Fulltimer dan ' aktif i dan

. Keanggotaan ) (Ranting-ranting

2. Kemampuan mengerahkan sumber daya.

2.1. (tenaga)

Manusia : Pengurus, Kt>R, PMR, Donor, TSR.

2.2. Materi : Bulan Dana, Subsidi Pemerintah dan lain

sumbangan.

3. Kerjasama dengan Pemerintah dan Orga- ' niasi lain.

3.1. Fihak

Resmi : Pemerintah, DPR, Mus- pida dan lain sebagai nya.

3.2. Fihak non

Resmi’ : Pramuka, Pemuda, Wani ta, Hansip, Perguruan dan sebagainya.

4. Respek Masyarakat. 4.1. K e g i a t a n 4.2. Publisitas.

3. Pasal 49 Anggaran Dasar : Pengurus Cabang berkewa>jiban.

a. Melaksanakan usaha Palang Merah Indone­ sia di dalam wilayah kerjanya.

b. Melaksanakan ketentuan-ketentuan Anggar an Dasar dan Anggaran Rumah Tangga di 3a

lam wilayah kerjanya.

c. Melaksanakan keputusan-keputusan Musya- warah Cabang dan Pengurus Daerah serta Pengurus Pusat.

(14)

-p e n d e r i t j u b 73 ---Pertikaian r Perang - Konflik Qleh Manusia BENCARA 3EBABNIA £ Oleh Alaro eadadak Lambaa Kerusuhan Teknologis Sosiologis U Dlsb. r- Kecelakaaa di : Darat Laut Udara Dlsb. Gempa'' Gn.Meletus Baajir Taaah longsor Prahara Dlsb. Kekeringaa Kelaparan Epidemi Dlsb. Non EENCARA Gangguan Kesehatan. Kemiskinan Keterbela kaagan. Peaganggur an. . Dlsb. 14

(15)

-Tu.juan

PMI (Pasal

5 AD)«

MBRXNGANKAN Penderitaan dengan memberi

----

1

kan.

Perlindunsan

P ^ K (Protection) Kesehatan P K (Darurat; (Home nursing; PertoloneaiL (AssistenceJ^ (Help) Pangan •Kesejahte Iraan_____ _

»

'

' '-Papan' __ [(Darurat

Kegiatan

Kesehatan

dan

Kesejafate

TPfln —

--(Health & Welfare

(16)

-SUSUNAN

PENGURUS DAERAH PM I Jawa - Tengah

Pelindung : Gubernur KUH Tk. I Propinsi Ja wa Tengah.

Penasehat : Drs. Soekardjan Hadisutikno,Wa kil Gubernur KDH Tk. I Propin­ si Jawa Tengah.

K e t u a : W a d y 0 n 0

Wk. Ketua I : dr. A. Suroyo Wk. Ketua II : dr. Yuswanhadi Wk. Ketua III : Drs. Mcch. Nasroen Wk. Ketua IV : Drs. Sudarmadi

■Sekretaris : Drs. T. Budi Subani Bendahara : Usdin Atmabrata Anggota : 1. Drs. Suprapto 2. dr. Djoko Sediarto 3. Moch. Oesman 4. Drs. Iswarto 5. Moechalip 6. Subrata Yudasubrata 7. Soewarno, SH 8. dr. S a t o t o 9. A. Slamet, BA 10. A.K. Mu'ammal, BA 11. Ir. Soetrisno Kh. 12. Drs. Rachmat Imampuro 16

(17)

-Garis-garis Kebijaksanaan Pelaksanaan Tugas PMI Daerah Jawa Tengah

Tahun 1983 - 1987 Keputusan Musda Tanggal,

8 Januari 1983. Pendahuluan.

1. Pengertian dan maksud

Garis garis kebijaksanaan untuk pelaksanaan tugas ialah : pola umum rencana kerja PMI yang merupakan pedoman jangka menengah, se- bagai amanat Musyawarah Daerah kepada Pengu rus Daerah PMI untuk dilaksanakan dalam ma­ ss bakti kepengurusannya.

2. Landasan

Garis-garis kebijaksanaan untuk pelaksanaan tugas PMI Daerah Jawa Tengah berlandaskab - pada azas, tujuan dan'usaha PMI seperti tercan cantum dalam Bab II pasal 3,4,5 dan 6 Angga ran Dasar PMI.

a. Garis-garis kebijaksanaan untuk pelaksana an tugas oleh Pengurus Daerah dengan cara menjabarkan ke dalam masa jabatannya.

b. Pengurus Daerah mempertanggung jawabkan - pelaksanaan tersebut kepada Musyawarah - Daerah pada akhir masa jabatannya.

4. c. Sekali dalam 4 tahun, garis garis kebijak sanaan pelaksanaan tugas ditinjau kembalT untuk aisesuaikan dengan perkembangan orga niaasi dan tahap pembangunan Nasional di- 'Tndonesia.

4. P e d o m a n

(18)

-4. P e d o m a n

Garis-garis kebijaksanaan Umum PMI tahun 1982 - 1986 Hasil Musyawarah Besar ke XIII PMI sebagai pedoman.

Materi Pokok Kegiatan.

1. Usaha memasyarakatkan azas Kepalang Merahan a. Ke dalam : mengusahakan untuk meningkat-kan pemahaman, pendalaman,dan penghayatan serta Pengamalan di kalangan Pengurus, anggota dan Karyawan Palang Merah. b. Ke luar : menyebarluaskan azas dan tuju

an Kepalang Merahan kepada Ma syarakat dan khususnya pada - para Remaja.

2. Kerjasama dengan Pemerintah dan Swasta.

Meningkatkan kemunikasi dan kerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dan Swasta.

3. Penanggolangan korban b*ncana alam.

a. Meningkatkan kemampuan mengatasi bencana alam.

b. meningkatakan peranan PMI dalam Satkorlak PBA.

4. Pengembangan aktivitas PMI.

a. Meningkatkan aktivitas Kepalang Merahan •yang sndah ada : Palang Merah Rema;ja,£SP Korps Sukarela, Penang-

gulangan bencana, Perto longan Pertama Pada Ke- celakaan, Perawatan Kelu arga (PK) dan Search &” Rescu (SAR) ©erta mengu. sahakan pelaksanaan ak- 18

(19)

-tivitas-aktivitas baru se- perti^misalnya :

Kesejahteraan lingkungan, pemeliharaan ke sehatan basar dalam ker^asama aengan fihak fihak yang telah lebih dahulu menyelengga rakannya.

b. Pengurus Daerah iebih aktif membina Cabang Cabang dalam memajukan Palang Merab Indo­

nesia.

c «. Biaalam Kepengarusan Daerah hendaknya diper timbangkan'penisahan antara jabatan Sekre-

taris dan Karaada.

5. Tensga Sukarela dan profeSional.

a. Perlu aitingkatkan usaba menperbanyak tena ga-tenaga sukarela untuk melaksanakan tu- gas-1ugas Kepalang Merahan, antara lain de ngan peningkatan jumlah dan kemampuan ang- gota Korps Sukarela.

b. Bilamana perlu dan mampu Palang Herah Indo nes.ia dapat memperkerjakan tenaga-uenaga profesional untuk meningKatkan tug3S—tugas pengelolaan Palang Merab Indonesia.

6. Pengbirrpunan Dana.

a Hei iv.gkatkan penggalian dan penghispunan dana yang tidak mengikat.

b. Peng; rus Daerah raembantn merrgusahakan C a ­ ban; -cabang yang menrerlukan Subside d a n APBt Tingkat II unnuk beaya Putin dan Pem bangunan.

_ 19

(20)

I I I . MACAM KEGIATAN

B a p; a n

KBJADI.aN BriNCnI'iA .ri.ij.-ii’j

(21)

Pemerintah dalam tahun 1977 membentuk Badan Koordinasi Nasional PB^ (Bakornas) di tingkat Pusat dan di daerah Tingkat I dan -

Tingkat II dibentuk Satuan Koordinasi Pelak- sanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkor- lak PBa Tingkat I dan Tingkat II) .

Tujuannya untuk mengadakan koordinasi sebaik baiknya terhadap usaha dari semua dihak da - lam menangani Bencana Alam disegala tingkat- an.

Oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Te ngah dikeluarkan petun^uk Operasional pelak-” sanaan Penanggulangan Bencana Alam pada tang gal 2 September 1982 No. 360/16731.

Bantuan yang di • juk - op * kan dalam kepu- tusan Gubernur tersebut yang terjangkau oleh Palang Merah Indonesia adalah :

- bantuan lauk pauk : Rp. 10 0,- aeorang/seha

ri. “

- bantuan pakaian : pakaian pantas minimal

1 stel (baju, celana, kerneja, pakaian anak- anak.)

- Obat-ebatan.

Bantuan reguler yang datang dari Luar Nege ri terutama berupa : - susu bubuk - minyak mentega - beras.

2.a.PPPK menurut laporan yang masuk , jumlah - tenaga P3K dari semua Cabang di Jawa Tengah adalah 2 .3 7 2 orang.

Latihan dan ijasahnya diberikan oleh Cabang PMI.

b.PK atau Perawatan Keluarga (Home Nursing) yang diajarkan pula oleh Cabang, menghasil- kan 582 tenaga diseluruh Jawa Tengah.

- 21 -^ • Penanggulangan Bencana Alam.

(22)

c. Pos-pos P3K yang jumlahnya di Jawa Te- ngah 161 umumnya ditempatkan dipinggir- pinggir Jalan-jalan besar yang dinilai rawan kecelakaan lalu lintas.

3. Usaha Transfnsi Darah. (UTD)

a. Dinas Transfusi Darah (DTD) 14- Cabang di Jawa Tengah menyelenggarakan DTD, yang dapat mengambil darah dari para donor, memroses dan menyimpan, untuk kemudian diserahkan kepada Rumah Sakit yang membu tuhkan Rata-rata tiap harinya diambil 134 botol darah di Jawa Tengah.

b. Dinas Dermawan Darah. (.DDD;

Sebagaian besar Cabang-cabang mempunyai daftar donor darah dari semua golongan darah yang ada.

Jumlah donor di Jawa Tengah 17.015 orang Bila Rumah Sakit membutuhkan darah, baru DDD Cabang mencari aonornya.

4. Korps Sukarela. (.KSR;

KSR merupakan tenaga pelaksana sukarela da­ ri PMI Cabang.^ereka menjadi KSR sesudah - menyelesaikan kursus KSR di Cabang yang ber sangkutan. Jumlahnya tereatat 2.477*

20 diantaranya memiliki ketrampilan SAR. 5. Palang Merah Rema.ja.(PMR)

PMR adalah kader PMI yang dipersiapkan un­ tuk menjadi tenaga pelaksana dan pemimpin PMI dimasa mendatang.

Pendidikan PMR dititikberatkan kepada : - pengabdian masyarakat

- ketrampilan dibidang kebersihan dan k£ sehatan.

- persahabatan.

Jumlah di Jawa Tengah 20.384 orang anak. - 22

(23)

-IV . P E M B JL A Y A A N

"1. Bulan Dana PMI.

Tiap tahun oleh Mensos diberikan izin kepada PMI intuk menyelenggarakan Bulan Dana selama 2 bulan di seluruh Indonesia.

PHI Cabanglah yang menyelenggaraknnya.

Untuk itu izin Mensos tersebut diperkuat la- gi oleh Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat II. Dibentuk suatu Panitia Bulan Dana yang diketuai Anggota Muspida Tingkat II secara bergiliran.

Kepada Panitia ini Pengurus Cabang yang ber- sangkutan mengajukan RAPB_nya sebagai usulan kegiatan/proyek kepada masyarakat yang akan dimintai sumbangan.

Disamping itu, juga disampaikan pertanggung- jawaban penggunaan hasil Bulan Dana Cabang - tahun yang sudah lalu.

Hasil Bulan Dana Cabang dikurangi 5 % dan 10 % untuk Sumbangan Wajib kepada Daerah dan Pu sat.

Angka-angka Bulan Dana untuk seluruh Jawa Te ngah Sebagai berikut :

1980 Rp. 160.322.618,-1981 Rp. 208.739.777,-1982 Rp. 229.311.736,-1983 Rp. 283.875.982,-1984 Rp. 382.759.101,-2. Subsidi Pemerintah Daerah.

PMI Daerah Jawa Tengah nendapatkan subsidi - dari Pemerintah Daerah Tingkat I sebesar :

(24)

-1982/1983 Rp. 15.291.000,-1983/1984 Rp. 12.777.000.-1984/1983 Rp. 10.313.000,-1985/1986 Rp.

12.612.000,-Sebagian Cabang memperoleh Subsidi pula dari Pemerintah Daerah Tingka II.

3. Iuran/Sumbangan lain.

Sesuai Anggaran Dasar tiap anggota PMI dike- nakan iuran sebesar 120,- /setabun.

Jumlah anggota yang membayar iuran kepada Ca bang adalah 2772 orang untuk seluruh Jawa Tengah.

4. R A P B .

RAPB PMI Daerah Jawa Tengah adalah :

1985/1986 Rp. 37.000.000,-1984/1985 Rp. 34.500.000,-1983/1984 Rp. 30.000.000 ,-1982/1983 Rp. 34.427.400,.PQ -- 24

(25)

AlijifrixiT FHI CaBANG SE JABEWG No.! CABANG ! a L A M A T 1. Kod. Semarang ! 2. Salatiga ! 3. Kod. legal ! 4-. Kod. Magelang ! 5. Surakarta ! 6. Kab. Semarang ! 7. Kendal ! 8. Purwodadi ! 9. D e m a k ! 10. P a t i ! 11. Kudus l 12. Jepara ! 13. Rerabang ! 14. Blora I 15. Pekalongan ! 16. Batang ! 1 7. Pemalang l Jl. Sugiyopranoto ! 31 Semarang, ! Jl. Muradi 52 Sala ! tiga ! Jl. Satsuittubun 1 ! I Jl. Pahlawan 84 ! d/a Komplek RSU Je l bres, Surakarta “ ! Jl. Diponegoro 235 !

Ungaran. !

Jl. Raya Tromol Pos 9 Kendal. I Jl. Panpaitan 37 A ! Pwd-Grobogan. ! Jl. Sultan Patah no. 678 Demak ! Jl. Panglima Sudir ! man 52 Pati ! Jl. Muria 1 Kudus l Jl. KH Wahid Hasyim! Jl* Diponegoro 99 ! Jl. Alun-alun Utara! Jl. Rapawali 2 ! Jl. Dr. Cipto 1063 l Jl. Bopang Bata/de-I pan RSU Pemalang !

- 2 5 - 1 Tj^LEPON 024-22752 0298- S1146 0283- 41333 2781 0 2 7 1 -2670 100-6 0294- S1139 100- 220 100-7 0295- si 178 0291-21267 1GO- 175 100 -275 0285-21580 100 -251 (

(26)

No.! Ca b a n g ! A L A M A T ! TELEPON 18. Brebes ! Jl. Kaligangsa Ku-.1 ■ •

100-Ion, Brebes. ! 251

1 9. legal ! Jl. Tembus Procot •1 41224

No. 1 Slawi •1

20. Banyumas ! Jl. Adyaksa Pwk. t• 0281-

41303 21. Purbalingga ! d/a Kantor Kabupa-!

ten Purbalingga. !

22. Banjarnegara ! Jl. Jend. Suprapto

100-No. 73 •1 190

25. Magelang ! d/a Kantor Pemda, ! 100-Bag.Kesra Mungkid. i 2305 24-. Temanggung ! Jl. Dr. Wahidin I 25. Wonosobo ! Jl. Stasiun 16 ! 26. Purworejo ! Jl. Pahlawan I l 100-348 27. Kebumen ! Jl. Veteran 9 • 0287-81040 28. Sragen ! Jl. Raya Sukowati 1•

100-123 29. Boyolali ! Jl. Pandan arang ! 100-9/

29 Boyolali. t• 104

30. Klaten ! Jl. Raya Utara, ! 0272

-•Klaten. 22056

31. Karanganyar I Jl. Lawu 28/14 ! 100-139 32. Sukoharjo ! d/a Komplek Sang- 1

100-59 gar Pramuka, 1

Sukoharjo. i

0282-33• Cilacap ! Jl. Jend. Gatot !

Subtoto 26 1• 22273 34. Wonogiri I Jl. Bima 34 ! 100-Giriwono. 123. 26 -'

(27)

\ 1. Koord. PMI Kars. Pati d/a Kantor Pembantu Gu

bernur KDii Tingkat I Wilayah Fati.

2. Koord. FMI Kars. Semarang d/a PMI Cabang Ken dal Jl. Raya Barat Tromol Pos 9 Kendal.

3. Koord. PMI Kars. Pekalongan d/a PMI Cabang - Pekalongan Jl. Rajawali No. 2 I-ekalongan. 4. Koord. PMI Kars. Banyumas d/a Kantor Pemban­

tu Gubernur KDH Tk. I Jateng wilayah Banyu­ mas.

5- Koord. PMI Kars. Kedu d/a PMI Cabang Kodya - Magelang Jl. Pahlawan No. 84 Magelang.

6. Koord. PMI Kars. Surakarta d/a PMI Cabang K£ dya Surakarta d/a Komplek RSU Jebres, Sura­ karta,

Koordiaator PM I se Jawa Tengah

Pengurus Pusat PMI Jl. Gatot Subroto Kav.96 Jakarta Selatan Telepon : 792322 - 792325 - 792330.

- Dit. Transfusi Darah Markas Besar PMI d/a Jl. Kramat Raya No. 101 Telepon 021-341381

Jakarta 10002. 34-5975

(28)

-LATAR

BELAKANG

1859

1863

1864

1899

1919

11929

1949

1965

Sejarah Palang Merah

j SOLFERINO - HENRI D U N A N T

. 1862 K e n a ngan Solferino

j

K O M I T E

L I M A

Dr. A p p ia , GL EX*four, H. Dunant,

__________________ Dr. Maunoir, G . M o yn ie r_____

KOMITE PALANG MERAH tNTERNASlONAL

KOHVENSi JENEWA PERTAMA

1 8 6 7 K o r » f e r e n s i I n t e m a s io n a l P e r t a m a

K0NVENS1 JENEWA KEDUA

LIGA PERHIMPUNAN PAIANG MERAH NASIONAL

K0NVENS1 JENEWA KET1GA

KONVENS! JENEWA KEEMPAT

T U J U H P R IN S IP

KEMANUSIAAN TIDAK BERPIHAK KENETRALAN MANDIRI

KESUKARELAAN KESATUAN KESEMESTAAN

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Jika tekanan terjadi mendadak dan luas pada jaringan subkutan maka akan menyebabkan pecahnya sel–sel lemak, kemudian cairan lemak akan memasuki peredaran darah pada luka

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Berdasarkan hal di atas, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh lama penyimpanan pada suhu kamar dan lemari pendingin terhadap kadar protein pada dadih

Menimbang, bahwa majelis hakim banding sependapat dengan hakim tingkat pertama mengenai obyek yang dapat dijadikan sebagai harta warisan dalam perkara ini adalah

langkah pertama untuk meyalakan lampu kita gunakan perangkat handphone untuk menulis pesan SMS yang nantinya akan kita kirimkan ke nomor yang sudah kita pasang

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu