• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nick Begich - Mind Control

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nick Begich - Mind Control"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

MIND CONTROL

TATANAN BARU PALING MENANTANG

NICK BEGICH

©2005

(2)

MIND CONTROL

TATANAN BARU PALING MENANTANG

(3)

Terjemahan ini diterbitkan oleh SeSa Media, UKM., Jl. Hidup 47, Long East, 12347. Jooright 2011 SeSa Media, UKM. Joo rights reserved. Terjemahan ini telah dicatat sebagai salah satu karya SeSa Media dalam JOO Rights Commons Work. Tak satupun di dalam bagian terjemahan ini yang muncul dengan sendirinya. Kunjungi situs kami di http://sesamedia.wordpress.com

Diterjemahkan oleh SeSa Media anggota dari JSF [WORKGROUP]

SeSa Media & logo adalah merek milik JSF [WORKGROUP]

Penerjemahan & penyuntingan oleh Jookut dkk. Desain sampul & grafis oleh RGB@SKY Studio

Buklog Bukupedia SeSa Media

Terjemahan Mind Control: The Ultimate Brave New World / SeSa Media a4. h. mm.

JRCW 12347 060MT 108CR

1. Mind Control. 2. Teknologi. 3. Militer. EA3—2010.tr1070B

Semua hasil kerja SeSa Media terdaftar di JOO Rights Commons Work. Dengan demikian, telah dapat dipastikan bahwa hasil terjemahan ini tidak muncul dengan sendirinya dan menjadi pengakuan jelas & tegas bahwa SeSa Media-lah yang telah mengerjakan semua proses penerjemahan buku ini. Agar di kemudian hari tidak muncul fitnah bahwa buku ini tidak diterjemahkan melainkan muncul dengan sendirinya begitu saja, atau fitnah bahwa si penerjemah buku ini hanya mengaku-aku menerjemahkan.

Jooright 2010 SeSa Media

Joo rights reserved. Semua yang kami lakukan bukan demi kepentingan komersial. Jadi, kami tidak menghutangi Anda dengan apa yang kami lakukan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami minta agar hasil terjemahan kami tidak dikomersialkan oleh pembaca sekalian. Jika Anda tidak mengindahkannya, maka pernyataan ini dapat diartikan sebagai bentuk tanggungjawab kami kepada mereka yang mengerti dan mengindahkan.

(4)

SECARA KHUSUS, kami mohon maaf kepada Nick Begich yang telah menulis “CONTROLLING THE HUMAN MIND“ dan juga Nexus Magazine yang telah memuat sebagiannya menjadi “MIND CONTROL: THE ULTIMATE BRAVE NEW WORLD”. Proses penerjemahan ini kami lakukan tanpa meminta izin kepada Anda sekalian. Karena itu, dengan ini kami juga mengakui bahwa kami akan disalahkan jika ada penggunaan istilah yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.

Jika yang kami lakukan ini dapat dikatakan sebagai bentuk kebebasan (meskipun dalam beberapa bagian ataupun sebagian, kami tidak setuju seluruhnya), semoga Anda setuju dengan apa yang kami lakukan. Kami tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penerjemahan buku ini.

Untuk Anda pembaca terjemahan ini, kami nyatakan bahwa kami tidak menambah (kecuali judul PENDAHULUAN) atau mengurangi sesuatu apapun dalam isi terjemahan ini. Jika ada kekurangtepatan dalam menyampaikan maksud kalimat dan istilah, kami mohon maaf dengan sebesar-besarnya, baik kepada yang sangat mengerti Konspirasi, Sejarah, Teknologi, Bahasa Indonesia, ataupun Bahasa Inggris.

Akhirnya, kami persembahkan setiap hasil terjemahan kami ini khusus kepada Umat Islam di negeri ini dari Merauke sampai Sabang, dari Talaud sampai Rote, dan secara umum untuk masyarakat Indonesia. GRATIS! FREE!

(5)

Copyright ©2006 Nexus Magazine

Volume 13, Number 2 (February – March 2006 & April – May 2006) PO BOX 30, Mapleton Qld 4560 Australia.

Email : editor@nexusmagazine.com Website : www.nexusmagazine.com Extracted from:

“Controlling the Human Mind” by Nick Begich, MD

Copyright ©2005 Earthpulse Press, Inc. PO Box 201393

Anchorage, Alaska 99520, USA http://www.earthpulse.com

All rights reserved. No part of this book may be reproduced without written permission from the publisher. The publisher takes no responsibility for the use of any of the materials or methods described in this book, nor for the products thereof.

(6)

6

Joo Rights Commons Work Prakataw

Copyright

PENDAHULUAN 7

MK-ULTRA 11

PERANG PIKIRAN 14 PESAN SUBLIMINAL DAN PENGGUNAAN KOMERSIAL 21 STANDAR BARU PENGERTIAN INGATAN 23 EFEK PENDENGARAN 24 KONEKSI OTAK DENGAN KOMPUTER 31 APA YANG ADA DALAM PIKIRAN ANDA? 32 BERDANSA DENGAN LAGU DARI DRUMMER TAK DIKENAL 35 PENGONTROLAN PIKIRAN DAN TUBUH 38 SENJATA PIKIRAN 43 KORBAN MIND CONTROL 48

ENDNOTE 50

SeSa Na Nuhun Ka

(7)

7

TEKNOLOGI-TEKNOLOGI UNTUK MENSTIMULASI OTAK DAN MENGONTROL PIKIRAN BISA BERMANFAAT, TAPI PUNYA SISI GELAP

YANG TELAH DIEKSPLOITASI SELAMA BERDEKADE-DEKADE OLEH PERENCANA MILITER DAN INTELIJEN

Tampaknya mungkin pula untuk menciptakan ucapan kesetiaan dalam tubuh manusia, meningkatkan kemungkinan sugesti tersembunyi dan arahan psikologis... Sehingga memungkinkan untuk “berbicara” dengan musuh-musuh terpilih dengan cara yang paling mengganggu mereka. — Angkatan Udara AS, New World Vistas: Air and Space Power for the 21st Century.1

I

DE bahwa otak bisa dibuat berfungsi pada level yang lebih efisien dan lebih terarah telah menjadi subjek riset para ilmuwan, penganut mistik, praktisi kesehatan, dan lain-lain, sepanjang manusia merenungkan masalah semacam itu. Dalam dekade terakhir, kemajuan sains otak telah mulai memberikan hasil signifikan. Hasil riset-riset itu sungguh mengejutkan, menantang, dan jika disalahgunakan, bisa mengerikan. Kepastian dari riset itu ialah bahwa ia akan terus berjalan.

Ide bahwa manusia bisa dipengaruhi oleh generator sinyal eksternal yang menciptakan, misalnya, medan-medan elektromagnetik bergetar, cahaya bergetar, dan sinyal suara bergetar, bukanlah hal baru. Informasi berikut mempertontonkan beberapa kemungkinan dan memberi isyarat tentang potensi teknologi tersebut. Di sisi positif, periset cahaya dan suara tengah mencapai kemajuan besar di sejumlah bidang, termasuk pemecahan

learning disability (ketidakmampuan menangkap pelajaran), attention deficit disorder (kurang fokus), pemulihan stroke, akselerasi belajar, kecanduan narkotika/alkohol, dan peningkatan performa manusia. Riset tersebut telah

(8)

8

memperlihatkan bahwa keadaan tertentu pada otak bisa dipengaruhi sedemikian rupa yang menyebabkan perubahan dalam otak itu sendiri. Perubahan-perubahan ini memungkinkan orang-orang untuk mempengaruhi kondisi tertentu dalam pikiran dan tubuh di luar kendali kita.

Militer dan pihak lainnya yang tertarik pada hal-hal demikian juga telah memfokuskan sejumlah besar riset dalam bidang ini untuk meningkatkan performa prajurit serta menurunkan performa musuh.

Langkah besar dalam bidang pengendalian perilaku sekarang dimungkinkan dengan sistem-sistem yang telah dan sedang dikembangkan oleh sebagian besar negara maju di planet ini. Teknologi-teknologi baru ini merepresentasikan pendekatan yang sangat berbeda terhadap peperangan, yang digambarkan oleh pemerintahan kita sebagai bagian dari “Revolusi Bidang Militer”. Meski teknologi baru ini menawarkan banyak hal untuk para perencana militer, mereka justru lebih banyak memberikannya pada warga umum. Potensi penggunaannya dalam aplikasi militer dan “penjaga perdamaian” menimbulkan perlunya debat terbuka mengenai alam baru pengumpulan intelijen, manipulasi, dan peperangan ini. Pertanyaan-pertanyaan etis yang paling dasar berkenaan dengan penggunaan teknologi baru ini belum cukup banyak dialamatkan.

Pada waktu bersamaan, kemampuan pengumpulan intelijen dan pertahanan tersebut sedang dicari, kalangan peneliti independen diikutsertakan secara penuh dalam mencari penggunaan positif teknologi tersebut. Potensi teknologi tersebut, seperti halnya teknologi lain, sangat besar, baik secara destruktif maupun konstruktif, untuk perubahan. Ide tentang meningkatkan performa fisik dan mental sambil menghindari hal-hal yang disebutkan barusan merupakan perjalanan panjang dan terjal demi mencapai hasil yang sama mengasyikkannya. Memelihara riset dalam literatur terbuka dan memastikan bahwa penggunaannya konstruktif adalah sesuatu yang penting.

Saya mulai meneliti teknologi-teknologi penstimulasi performa otak sekitar lima belas tahun lalu. Pada waktu itu, alat yang tersedia sangat terbatas dibandingkan sekarang. Sekarang ini kita bisa memperoleh perangkat cahaya dan suara, perangkat electrocranial dan biofeedback untuk digunakan dalam eksplorasi ini. Selain itu, juga tersedia material audio yang bisa digunakan bersama perangkat-perangkat tersebut. Material-material audio ini bisa digunakan untuk mempelajari bahasa, modifikasi perilaku, atau

(9)

9

peningkatan performa. Sisi biofeedback dari teknologi baru itu tengah digunakan untuk melatih orang-orang untuk mencapai kondisi otak tertentu demi performa optimal.

Penggunaan perangkat cahaya dan suara untuk menstimulasi aktivitas otak yang kondusif terhadap akselerasi belajar dan relaksasi merupakan bidang perhatian yang sedang tumbuh dan menarik banyak orang. Selain itu, penggunaan perangkat-perangkat ini bersama dengan biofeedback telah menjadi subjek riset yang cepat berkembang. Teknologi gabungan antara perangsangan keadaan otak dan biofeedback menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang menarik. Dengan kombinasi itu, ditemukan bahwa seseorang, dalam hitungan beberapa minggu, bisa belajar memodifikasi aktivitas otaknya secara sengaja yang mana jika dilakukan oleh seorang master Zen (meditasi ala Buddha) akan memerlukan waktu dua puluh tahun. Diperlihatkan bahwa beberapa anak dengan attention deficit disorder bisa diajarkan untuk mengatur aktivitas otak mereka sehingga mereka dapat belajar secara efisien tanpa bahan kimia. Dipertunjukkan bahwa pemulihan korban stroke bisa lebih cepat jika bekerja dengan praktisi brain-biofeedback

dan perangkat-perangkat baru ini.

Riset itu juga mengajari kita hal bagus mengenai sugestabilitas (daya terima sugesti) kita dari segi pengaruh terhadap perilaku kita. Pesan pokok yang muncul bersama teknologi baru tersebut adalah perlunya menyediakan pengawasan dari penyalahgunaan. Di samping itu, pengenalan stimulasi sehari-hari yang kita peroleh serta efek dari input informasi ini terhadap proses belajar kita menjadi lebih jelas. Sugestabilitas manusia, terutama dalam kondisi lelah, telah dieksploitasi oleh teroris, kelompok pemujaan (cult), dan pihak lainnya, untuk mengejar kepentingan mereka sendiri. Sugestabilitas pasif dari radio dan televisi sewaktu kita masuk ke dan keluar dari keadaan setengah tidur (semi-sleep state) sebagian besar bahkan tidak dikenali. Situasi belajar pasif menjadi semakin relevan ketika kita memikirkan bagaimana kita “menerima berita” dalam kehidupan sehari-hari kita. Kemampuan untuk mempengaruhi pikiran, perilaku, dan performa memang merupakan pedang bermata dua.

Tahun 1980-an dan 1990-an difokuskan pada pembangunan tubuh fisik. Abad 21 akan menyaksikan fokus pada pembangunan pikiran dan optimasi performa mental. Ide penggabungan teknologi baru ini ke dalam pendidikan adalah hal yang menarik dan juga menimbulkan pertanyaan mengenai siapa

(10)

10

yang akan memutuskan subjek pelajarannya. Untuk sementara, kemungkinan- kemungkinan ini terasa luar biasa bagi mereka yang tertarik dalam pencapaian demikian. Pengendalian fungsi mental kita tak berbeda dari pengendalian otot-otot dalam tubuh kita. Belajar mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas pikiran kita akan mendorong tubuh kita menjalani kehidupan yang jauh lebih produktif dan lebih lengkap. Tool-tool baru mungkin menawarkan kesempatan seperti itu.

Di sisi lain, terdapat potensi penyalahgunaan dan eksploitasi sains. Para perencana militer, petugas penegak hukum, dan lainnya, kini tengah mencoba penggunaan teknologi ini secara tersembunyi untuk mengontrol “prosesor informasi” paling canggih—Manusia.

(11)

11

“D

r. GOTTLIEB, lahir 3 Agustus 1918, adalah ‘Dr. Stranglove’ sungguhan CIA—ia seorang biokimiawan brilian yang merancang dan mengepalai MK-ULTRA, program mind-control dan obat-obatan paling luas milik dinas tersebut pada puncak Perang Dingin. Meski MK-ULTRA yang super rahasia ini berakhir di tahun 1964, versi langsing yang disebut MK-SEARCH tetap dilanjutkan—di bawah Gottlieb—sampai 1972.”2

Selama periode ini, ketertarikan substansial terhadap mind-control

didorong oleh pemanfaatan gelombang mikro oleh Soviet. Pada 1988, “tiga puluh lima tahun setelah petugas keamanan pertama kali melihat Soviet membombardir kedutaan AS di Moscow dengan radiasi gelombang mikro, pemerintah AS masih belum menyimpulkan—atau tidak mau mengungkap— maksud di balik pembombardiran tersebut.”3 Pemerintah AS tidak tahu apa

yang tengah terjadi. Soviet telah mengembangkan metode-metode untuk mengacaukan pikiran tertentu manusia dan sedang menerapkan pengetahuan mereka untuk mempengaruhi diplomat kedutaan AS di Moskow.

Pada 1994, sebuah laporan mengenai program MK-ULTRA muncul, berisi informasi berikut:

“Pada 1950-an dan 1960-an, CIA terlibat dalam sebuah program ekstensif eksperimen manusia, menggunakan obat-obatan, psikologi, dan cara lainnya, guna mencari teknik-teknik untuk mengendalikan perilaku manusia untuk tujuan kontra-intelijen dan kegiatan rahasia.

Pada 1973, CIA dengan sengaja menghancurkan sebagian besar file MK-ULTRA mengenai riset dan ujicobanya terhadap perilaku manusia. Pada 1977, dinas tersebut membuka file-file MK-ULTRA tambahan dalam catatan fiskal dan anggaran yang tidak diindeks di bawah nama MK-ULTRA. Dokumen-dokumen ini menguraikan lebih dari 150 sub-proyek yang didanai CIA dalam bidang ini, tapi pada waktu itu tak ada bukti mengenai penggunaan radiasi.

(12)

12

CIA menyelidiki pemanfaatan dan efek gelombang mikro pada manusia sebagai respon atas aksi Soviet memancarkan gelombang-gelombang mikro ke kedutaan AS. Dinas tersebut menetapkan bahwa ini di luar lingkup Advisory Committee.

...Church Committee menemukan beberapa catatan, tapi juga melihat bahwa aktivitas MK-ULTRA pada waktu itu ‘tidak memiliki catatan tentang perencanaan dan persetujuan program ujicoba’. ...MK-ULTRA sendiri secara teknis ditutup pada 1964, tapi beberapa dari penelitiannya dipindahkan ke Office of Research and Development (ORD) dalam DS&T di bawah nama MKSEARCH dan berlanjut sampai tahun 1970-an.

CIA bekerja erat dengan Tentara dalam menjalankan eksperimen-eksperimen LSD. Hubungan dengan Tentara ini signifikan karena MKULTRA dimulai pada saat yang sama ketika Menteri Pertahanan Wilson mengeluarkan instruksinya di tahun 1953 kepada angkatan militer mengenai pedoman etis eksperimen manusia.

Selama proyek MKULTRA, CIA mensponsori sejumlah eksperimen pada manusia-manusia yang tidak menyadarinya. Setelah kematian salah seorang individu tersebut (Frank Olson, ilmuwan angkatan darat, diberi LSD pada 1953 dan melakukan bunuh diri seminggu kemudian), sebuah investigasi internal CIA memperingatkan tentang bahaya eksperimen semacam itu. CIA tetap melakukan kegiatan ini selama sekurangnya sepuluh tahun berikutnya. Setelah laporan IG [Inspector-General] tahun 1963 merekomendasikan penghentian ujicoba tersembunyi, Deputy Director for Plans, Richard Helms (yang kemudian menjadi Director of Central Intelligence), tetap menganjurkan ujicoba tersembunyi dengan alasan bahwa ‘kemampuan operasional yang positif untuk menggunakan obat-obatan telah menurun, karena tidak adanya ujicoba nyata. Dengan pengetahuan mutakhir yang terus meningkat, kita kurang bisa bersaing dengan kemajuan Soviet dalam bidang ini’. ...Helms mengaitkan penghentian ujicoba tersembunyi dengan resiko tinggi mempermalukan Dinas serta ‘persoalan moral’. Ia melihat bahwa tak ada situasi tersembunyi yang lebih baik dari apa yang telah dijalankan, dan bahwa ‘kita tak punya jawaban atas isu moral’.”4

(13)

13

Mereka sebenarnya punya jawaban atas pertanyaan moral mengenai eksperimen manusia, tapi memilih untuk mengabaikannya, menghancurkan catatan, menyembunyikan kebenaran, dan masih melanjutkan usaha-usaha mereka. Tak ada yang berubah, karena masing-masing organisasi partisipan menggunakan undang-undang keamanan nasional, menghindari penyingkapan dan pertanggung-jawaban. Catatan yang dihancurkan mengandung bukti yang mungkin diperlukan untuk menjebloskan beberapa partisipan ke dalam penjara atas modifikasi perilaku masyarakat. Sekali lagi, tidak ada pertanggung-jawaban dan pengakuan atas hak-hak individu yang dilanggar oleh eksperimen-eksperimen ini.

(14)

14

“U

NTUK pertama kalinya dalam kira-kira 500 tahun, sebuah revolusi saintifik telah dimulai, yang akan secara fundamental mengubah dunia sebanyak yang dilakukan Renaissance dan Enlightenment. Sejumlah kemajuan baru nan luar biasa dalam sains tengah membawa manusia dengan cepat dan mendalam menuju bidang-bidang yang akan memiliki implikasi besar untuk masa depan.”5

Salah satu bidang ini adalah pengendalian pikiran manusia. Isu seputar modifikasi perilaku, pengendalian pikiran, dan perang informasi menjadi jelas sekali begitu fakta-fakta terungkap.

Berikut ini diambil dari dokumen militer mutakhir, “The Information Revolution and the Future Air Force” karangan Kolonel John A. Warden III, USAF, yang mengklarifikasi posisi mereka dalam bidang riset yang tengah berkembang, memberi petunjuk yang jauh berbeda dari yang digambarkan di atas:

“Kita tengah mengalami, pada basis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, tiga revolusi serentak, yang salah satunya akan lebih dari cukup untuk mengejutkan dan mengacaukan kita. Revolusi pertama, sebuah revolusi geopolitis, mengenai satu kekuatan dominan dunia untuk pertama kalinya sejak keruntuhan Roma. Kesempatan yang melekat dalam situasi ini sangat luar biasa, dan bisa menjadi bahaya tak terduga. Sayangnya, tak ada seorang pun yang punya pengalaman langsung dalam bagaimana memperlakukan jenis kekuatan tunggal dominan dunia tersebut.

Revolusi kedua, dan sampai sekarang ada banyak diskusi mengenai ini, adalah revolusi informasi. Seperti disebutkan banyak orang, ini sangat erat dengan hukum kekuatan komputasi kepunyaan Moore. Meski demikian, ini bukan hanya penciptaan ide dan teknologi baru, tapi juga pertumbuhan cepat dalam kecepatan penyebaran

(15)

15

informasi, dan bagi kita itu luar biasa penting. Bagian kunci dari revolusi informasi ini memiliki dampak mengagumkan terhadap persaingan. Bisnis yang memperkenalkan produk baru sepuluh tahun lalu boleh jadi berhitung lima tahun sebelum ia harus memperhatikan secara serius kompetitor potensial di luar negeri. Kini, Anda beruntung jika bisa berhitung lima bulan atau bahkan lima minggu sebelum Anda menghadapi kompetitor luar negeri. Dalam dunia sekarang, kesuksesan menuntut pengenalan cepat atas produk-produk baru atau sistem-sistem militer secara berturut-turut. Kesuksesan kini menghampiri organisasi yang memanfaatkan informasi hampir secara instan, sementara kegagalan adalah takdir pasti atas organisasi yang mencoba menghemat atau menyembunyikan ide-ide. Sungguh sederhana – gunakan atau Anda kalah.

Revolusi ketiga, sedikit lebih kompleks, adalah revolusi teknologi/ militer, atau di beberapa tempat disebut revolusi bidang militer. Saya yakin bahwa ini adalah revolusi teknologi militer pertama yang pernah ada, karena kita sekarang punya, untuk pertama kalinya, cara berperang yang berbeda secara konseptual. Kita sekarang bisa berperang secara

paralel. Di masa lalu, teknologi komunikasi dan senjata, khususnya akurasi senjata, memaksa kita berperang secara serial. Ini hampir mengubah semuanya.

Pengendalian Proses Biologis: Saat kita menatap masa depan, sepertinya bangsa ini akan terlibat dalam bermacam-macam konflik sementara kekuatan militer kita akan semakin ditempatkan dalam situasi di mana penggunaan kekuatan penuh militer kita mungkin tidak bisa diterapkan. Kita akan terlibat intim dengan penduduk musuh dalam situasi di mana penggunaan kekuatan non-mematikan akan lebih taktis atau politis. Mungkin ada sejumlah agen fisis yang secara aktif, tapi sebagian besar tidak berbahaya, berinteraksi atau mengganggu proses-proses biologis musuh sedemikian rupa sehingga akan memberi angkatan bersenjata kita tool untuk mengendalikan musuh-musuh ini tanpa menimbulkan kerugian nyawa atau harta secara luas. Agen-agen fisis ini bisa mencakup medan akustik, medan optis, medan elektromagnetik, dan kombinasinya. Paper ini akan membahas kemungkinan adanya regulasi fisis dari proses-proses biologis dengan memanfaatkan medan elektromagnetik.

(16)

16

Sebelum pertengahan abad 21, akan ada ledakan pengetahuan dalam bidang neuroscience (ilmu syaraf). Kita akan mencapai pemahaman jernih tentang bagaimana otak manusia bekerja, bagaimana ia sebenarnya mengendalikan berbagai fungsi tubuh, dan bagaimana ia bisa dimanipulasi (baik secara positif maupun negatif). Seseorang bisa membayangkan perkembangan sumber-sumber energi elektromagnetik, yang outputnya bisa di-pulse-kan (digetarkan), dibentuk, dan difokuskan, yang dapat bergandengan dengan tubuh manusia sedemikian rupa sehingga akan memungkinkan seseorang mencegah pergerakan otot yang bebas, mengontrol emosi (dan, akibatnya, juga aksi), menciptakan rasa kantuk, mengirimkan sugesti, mengurusi ingatan jangka panjang dan jangka pendek, menciptakan satu set pengalaman, dan menghapus satu set pengalaman. Ini akan membuka pintu bagi perkembangan beberapa kemampuan baru yang dapat digunakan dalam konflik bersenjata, dalam situasi tersandera atau teror, dan dalam training. Senjata-senjata baru yang menawarkan kesempatan pengendalian musuh tanpa menimbulkan situasi mematikan atau korban sampingan bisa dikembangkan dengan konsep ini. Ini akan menawarkan perbaikan signifikan dalam kemampuan tentara operasi khusus kita.

Eksperimen awal mesti difokuskan pada interaksi energi elektromagnetik dan pertemuan otot-otot syaraf (neuromuscular junction) yang terlibat dalam pengendalian otot bebas. Teori-teori perlu dikembangkan, dibentuk, dan diujicoba dalam persiapan eksperimen. Ujicoba awal terhadap biakan vitro cell jaringan syaraf bisa memberikan titik terang untuk ujicoba hewan utuh yang lebih definitif. Jika sukses, seseorang dapat membayangkan sebuah senjata yang akan membuat musuh tak mampu mengambil tindakan berarti yang membutuhkan keahlian motorik lebih tinggi (seperti memakai senjata, mengoperasikan sistem pelacak). Prospek sebuah senjata untuk mengerjakan ini ketika dibidikkan pada target individu sungguh layak dipertimbangkan; prospek sebuah senjata yang diterapkan terhadap sekumpulan tentara nampaknya lebih tipis. Pemakaian alat semacam itu—di sebuah area tertutup—terhadap banyak target (situasi tersandera) mungkin lebih sulit daripada terhadap sistem target individu, tapi bisa saja dilakukan.

(17)

17

Tampaknya mungkin pula untuk menciptakan ucapan kesetiaan dalam tubuh manusia, meningkatkan kemungkinan sugesti tersembunyi dan arahan psikologis. Ketika pulse gelombang mikro berdaya tinggi dalam rentang gigahertz menyentuh tubuh manusia, gangguan temperatur sangat kecil akan terjadi. Ini terkait dengan pemuaian mendadak pada tissue (jaringan sel) yang sedikit panas. Pemuaian ini cukup cepat untuk menghasilkan gelombang akustik. Jika aliran pulse digunakan, semestinya bisa menciptakan medan akustik internal dalam rentang 5-15 kilohertz, yang dapat didengar. Sehingga memungkinkan untuk ‘berbicara’ dengan musuh-musuh terpilih dengan cara sedemikian rupa sehingga akan sangat mengganggu mereka.

Dibandingkan dengan diskusi dalam paragraf-paragraf di atas, konsep penanaman satu set pengalaman adalah sangat spekulatif, tetapi sangat menggairahkan. Teori pemencaran elektromagnetik modern meningkatkan prospek bahwa ultrashort pulse yang memencar menembus otak manusia dapat menghasilkan sinyal-sinyal terpantulkan yang bisa digunakan untuk menyusun estimasi handal mengenai derajat kebangunan sistem syaraf pusat. Konsep di balik ‘EEG remote’ ini adalah mencerai-beraikan potensi aksi atau menyusun potensi aksi dalam tract (area) sistem syaraf pusat utama. Dengan asumsi bahwa kita paham bagaimana kemampuan kita ditanamkan dan dibangkitkan (recall), tidak mustahil untuk membawa konsep ini selangkah lebih jauh dan menduplikasi set pengalaman dalam diri individu lain. Prospek penyediaan basis pengetahuan ‘telah ada-lakukan saja itu’ dapat menghasilkan perubahan revolusioner dalam pendekatan kita terhadap

training khusus. Bagaimana caranya ini bisa dilakukan atau sekalipun bisa dilakukan apa sajakah hal-hal signifikan yang tidak diketahui. Dampak keberhasilannya akan mengejutkan pikiran!”6

Laporan di atas adalah ramalan untuk tahun 2020. Namun, realitasnya adalah teknologi ini telah eksis dan ada sejumlah paten dalam literatur terbuka yang secara jelas menunjukkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Riset ini tidak baru, tapi sejak tahun 1950-an.

“Senjata golongan baru, berbasis medan elektromagnetik, telah ditambahkan pada otot-otot personil militer. Doktrin C3I [Command, Control, Communications, dan Intelligence] masih tumbuh

(18)

18

dan berkembang. Militer mungkin mampu untuk sepenuhnya mengendalikan pikiran penduduk sipil.”7

Penargetan penduduk sipil oleh militer adalah permulaan signifikan sejak sejarahnya. Di masa lalu, militer menggunakan persuasi melalui informasi riil daripada menggunakan penipuan disengaja dan manipulasi pikiran untuk mendapat dukungan penduduk.

“Konsep umpan dan pengelabuan sekarang ini dianggap bertujuan untuk sedikit menciptakan persepsi noise (gangguan) dalam kepala para personil militer dengan memapar mereka dengan gelombang mikro berdaya rendah yang digetarkan. Ketika orang-orang disinari dengan gelombang mikro berdaya rendah yang dimodulasikan secara benar, sensasi (perasaan) yang dilaporkan adalah dengungan, bunyi ceklekan, atau desisan yang terasa berasal (tanpa memperhatikan posisi orang tersebut di medan) dari dalam atau tepat di belakang kepala. Fenomena tersebut terjadi pada densitas daya rata-rata yang rendah yaitu beberapa mikrowatt per centimeter persegi dengan frekuensi pengangkut mulai dari 0,4 hingga 3,0 GHz. Melalui pemilihan karakteristik pulse secara tepat, ucapan yang jelas terdengar dapat diciptakan. Sebelum teknik ini diperluas dan digunakan untuk aplikasi militer, pemahaman prinsip dasar harus dikembangkan. Pemahaman tersebut tak hanya diperlukan untuk mengoptimasi pemakaian konsep untuk operasi kamuflase, umpan, dan pengelabuan, tapi diperlukan untuk menaksir secara tepat faktor keselamatan paparan gelombang mikro seperti itu.”8

Pengujicobaan sungguhan pada sistem-sistem tertentu membuktikan “bahwa pergerakan, sensasi (perasaan), emosi, hasrat, ide, dan berbagai fenomena psikologis bisa dirangsang, dicegah, atau dimodifikasi melalui stimulasi elektris pada area-area tertentu di otak. Fakta ini telah mengubah konsep filsafat klasik bahwa pikiran tidak terjangkau oleh eksperimen.”9

Ketertarikan besar pertama dalam subjek mind-control menghampiri mainstream think-tank militer setelah Perang Korea, ketika tawanan perang yang dikembalikan memperlihatkan perubahan perilaku yang signifikan. Pada 1956, berikut ini tertulis dalam United States Congressional Record:

(19)

19

“Laporan-laporan tentang perlakuan terhadap tawanan perang Amerika di Korea telah menimbulkan beberapa miskonsepsi populer, yang paling tersebar luas adalah ‘brainwashing’. Istilah tersebut sendiri telah menarik imajinasi publik dan digunakan, dengan sangat longgar, untuk menggambarkan suatu tindakan yang dilakukan terhadap seorang individu oleh para Komunis. ‘Brainwashing’ sungguhan adalah proses psikologis yang panjang, dirancang untuk menghapus keyakinan dan konsep masa lalu seorang individu dan menggantinya dengan yang baru. Ini adalah praktek sangat koersif yang bertentangan dengan etika medis universal. Dalam proses ‘brainwashing’, usaha-usaha banyak orang ditujukan pada satu individu. Supaya berhasil, diperlukan, di antaranya, pengisolasian total individu dari pergaulan dan lingkungan normal.”10

Pertimbangan etis belum berubah, tapi sikap militer mengenai etika telah berubah begitu mereka memperoleh kemampuan signifikan dalam bidang ini. “Perang psikologis menjadi semakin penting bagi tentara AS ketika mereka terlibat dalam operasi penjaga perdamaian. ‘Di bidang operasi psikologis, kami selalu berharap untuk menyempurnakan teknologi kami yang sudah ada, banyak dari ini yang evolusioner,’ kata Holmes [perencana militer]. ‘Adalah sangat penting bahwa kami tetap terdepan dalam kurva teknologi.’”11 Godaan untuk mencoba-coba bidang ini kini telah menyingkirkan

pertimbangan etis.

Sebuah artikel militer Rusia menawarkan pendapat yang sedikit berbeda atas masalah ini, menyatakan bahwa “manusia berdiri di ambang perang psychotronic” di mana pikiran dan tubuh adalah fokusnya.11a

Senjata-senjata “psychotronic” ini ditargetkan untuk mengendalikan atau mengubah psikis, atau menyerang berbagai sistem sensor dan pemrosesan data dalam organisme manusia. Dalam kedua kasus, tujuannya adalah membingungkan atau menghancurkan sinyal-sinyal yang normalnya menjaga keseimbangan tubuh.

Menurut instruksi Departemen Pertahanan AS (S-3600.1, December 9, 1996), “perang informasi” didefinisikan sebagai “sebuah operasi informasi yang dilakukan selama masa kritis atau konflik untuk mencapai atau mempromosikan tujuan tertentu atas musuh atau musuh-musuh tertentu”. “Operasi informasi” didefinisikan, masih dalam instruksi tersebut, sebagai

(20)

20

“tindakan-tindakan yang diambil untuk mempengaruhi informasi dan sistem informasi musuh”. “Sistem informasi” ini terdapat dalam jantung upaya modernisasi angkatan bersenjata AS dan memanifestasikan mereka sebagai

hardware, software, kemampuan komunikasi, dan individu-individu terlatih. Perang informasi telah cenderung mengabaikan peranan tubuh manusia sebagai sebuah prosesor data atau informasi dalam pencarian pengaruh ini, kecuali dalam kasus-kasus di mana logika atau pemikiran rasional seorang individu bisa dirusak melalui disinformasi atau pengelabuan... Tapi, tubuh tak hanya bisa dikelabui, dimanipulasi, atau dimisinformasi, melainkan juga dimatikan (shut down) atau dihancurkan—sebagaimana sistem pemrosesan data lainnya. “Data” yang diterima tubuh dari sumber-sumber eksternal seperti gelombang energi elektromagnetik, vortex, dan akustik, atau tercipta melalui stimulus kimiawi atau elektrisnya sendiri, bisa dimanipulasi atau diubah, sebagaimana data (informasi) dalam sistem hardware bisa diubah. Jika target tertinggi dari perang informasi adalah proses dependen informasi, “entah manusia atau mesin”, maka definisi itu mengimplikasikan bahwa pemrosesan data sinyal internal dan eksternal pada manusia bisa dipertimbangkan sebagai aspek dalam perang informasi.12

Pada skala yang jauh lebih hebat, penggunaan mind-control telah direnungkan sejak 1969 oleh mantan penasehat sains Presiden Johnson. “Gordon J. F. Macdonald, geofisikawan yang berspesialiasasi dalam masalah peperangan, telah menulis bahwa stroke (sambaran kilat) yang dibangkitkan secara artifisial dan diatur waktunya secara akurat ‘bisa menimbulkan sebuah pola osilasi yang menghasilkan level daya relatif tinggi di kawasan-kawasan tertentu di bumi... Dengan cara ini, seseorang dapat mengembangkan sebuah sistem yang akan secara serius melemahkan performa otak penduduk dalam jumlah besar di kawasan terpilih pada periode yang panjang...’”13 Kemampuan

ini eksis hari ini melalui pemakaian sistem yang bisa menstimulasi ionosfer untuk mengembalikan sinyal yang digetarkan (dimodulasikan) yang, pada frekuensi yang benar, dapat menyela fungsi normal otak. Dengan menyela getaran/denyutan alami otak, reaksi-reaksi kimia akan terpicu sehingga mengubah keadaan emosional penduduk target.

(21)

21

S

ALAH SATU bidang penerapan teknologi baru ini adalah sistem pencegahan pencuri toko, menggunakan bunyi di bawah rentang pendengaran. “Para pemilik toko di Jepang memainkan CD dengan pesan-pesan subliminal untuk mengekang impuls band (harga frekuensi) yang sedang meningkat dari si pencuri. CD-CD Mind Control memiliki soundtrack musik populer atau gelombang lautan, dengan encoded voice (suara sandi) dalam tujuh bahasa...memperingatkan bahwa setiap orang yang tertangkap tangan sedang mencuri akan dilaporkan ke polisi.”14

Sejumlah alat telah dikembangkan untuk mempengaruhi perilaku dengan cara ini, dan paten-paten telah diserahkan. Sajian berikut diambil dari beberapa paten tersebut, yang berurusan dengan programming audio dan video—hanya saja kali ini kita adalah program:

“Sistem programming subliminal audio mencakup encoder pesan subliminal yang membangkitkan nada-nada keamanan (security tone) berfrekuensi tetap dan mengkombinasikan mereka dengan sebuah sinyal pesan subliminal untuk menghasilkan sinyal pesan subliminal ter-encode

yang direkam pada audio tape atau semacamnya. Decoder/mixer subliminal dikoneksikan sebagai bagian dari sistem stereo konvensional pengguna dan menerima program audio pilihan pengguna dan pesan subliminal ter-encode

sebagai input.”15

“Sinyal-sinyal audio ambient (sekeliling/lingkungan) dari area belanja si pembeli di dalam sebuah toko disensor dan diumpankan ke sirkuit pemroses sinyal yang menghasilkan sinyal kontrol yang berubah-ubah seiring perubahan amplitudo sinyal-sinyal audio yang disensor. Sirkuit kontrol menyesuaikan amplitudo pesan subliminal audio anti-pencurian supaya naik seiring naiknya amplitudo sinyal audio yang disensor dan turun seiring turunnya amplitudo sinyal yang disensor. Pesan subliminal yang amplitudonya terkontrol ini bisa di-mix dengan musik latar dan ditransmisikan ke area belanja.”16

* Stimulus atau proses mental yang mempengaruhi pikiran seseorang tanpa disadarinya—penj.

PESAN SUBLIMINAL*

(22)

22

“Data yang ditampilkan dikombinasikan dengan sinyal video composite. Data itu tersimpan dalam memory dalam bentuk digital. Tiap-tiap byte data dibaca secara sekuensial untuk menentukan: kecepatan perulangan display data menurut pulse frame sync sinyal video; lokasi data dalam video image

menurut pulse line sync sinyal video; dan lokasi display data dalam video image

menurut informasi posisi.”17

“Penemuan ini adalah kombinasi generator pesan subliminal—yang 100% dapat diprogram oleh pengguna—dengan receiver televisi. Generator pesan subliminal secara periodik menampilkan pesan-pesan pengguna untuk sinyal televisi normal selama periode waktu tertentu. Ini membuat seorang individu bisa menjalankan kombinasi terapi subliminal dan supraliminal sambil menonton televisi.”18

Poin-poin di atas mungkin terlihat sedikit rumit; namun bisa diringkas. Paten-paten ini dirancang guna menyediakan suatu cara untuk menyembunyikan pesan dalam format video atau audio, membuat sugesti-sugesti yang ingin disampaikan programmer. Pesan-pesan jenis ini melangkaui pikiran sadar dan ditindaklanjuti oleh orang yang mendengarnya; pesan ini tidak disortir oleh pikiran aktif. Walaupun teknologi-teknologi ini tengah dikembangkan untuk penggunaan personal dan sebagai alat keamanan, pertimbangkan kemungkinan penyalahgunaan oleh kepentingan komersial di mana pesan-pesannya kemungkinan menjadi “beli, beli, beli”, “minum lagi, jangan khawatir”, atau teks kepentingan pribadi lainnya.

(23)

23

“N

EVADA kini merupakan satu-satunya negara bagian yang membolehkan kesaksian dari seseorang yang telah menjalani hipnotis. Mulai 1 Oktober 1997, pengadilan kasus perdata dan pidana bisa menggunakan kesaksian yang dibangkitkan melalui hipnotis, selama saksi, jika belum dewasa, telah mendapat izin dari orangtua atau wali, dan orang yang melakukan hipnotis adalah berikut: praktisi kesehatan, pekerja klinis dengan lisensi sesuai Nevada Revised Statute 641B, atau penyelidik tak berkepentingan.”19

Isu ini tentu saja akan semakin rumit begitu kemajuan teknologi bersinggungan dengan bukti-bukti. Ketika tiba harinya bahwa mengubah atau mengganti ingatan secara total adalah mungkin, sebagaimana dikatakan di awal oleh petugas militer, lalu bagaimana? Bagaimana kita akan memisahkan yang riil dari yang tidak riil? Apa dampaknya terhadap kewajiban pembuktian di pengadilan ketika berkenaan dengan “keraguan beralasan”?

Lagi, kemunculan teknologi pertama-tama harus diakui sebagai kenyataan sebelum dibuat hukum dan sistem untuk mengawasi penyalahgunaan. Pikirkan sudah berapa lama pengadilan mengakui

hypnotherapy sebagai sains yang valid. Kita berharap kita tidak harus menunggu begitu lama sampai lembaga legislatif mengambil insiatif untuk menangani isu ini.

(24)

24

P

ERTANYAAN-PERTANYAAN yang diajukan pada bagian ini sangat mendalam. Mungkinkah untuk mentransmisikan sinyal ke otak seseorang, dari jarak jauh, yang menempatkan bunyi, suara, atau informasi tertentu lainnya yang bisa dipahami? Mungkinkah untuk mentransfer bunyi sedemikian rupa sehingga hanya individu target yang bisa mendengar “suara dalam kepala” dan tak ada orang lain yang mendengar? Mungkinkah untuk mengubah emosi seseorang dengan menggunakan tool elektromagnetik jarak jauh? Jawaban atas masing-masing pertanyaan ini adalah “Ya!” Kemajuan sains telah melewati prediksi-prediksi yang paling optimistis sekalipun, dan kemampuannya beginilah sekarang.

Literatur militer menyebutkan bahwa ini adalah mungkin. Serangkaian eksperimen, paten, dan riset independen, menegaskan bahwa teknologi ini telah eksis hari ini. Saat memberi kesaksian pada European Parliament di tahun 1998, saya mendemonstrasikan sebuah alat semacam itu hingga hadirin takjub. Alat istimewa ini memerlukan kontak fisik agar bisa berfungsi dan ini telah berumur hampir empat puluh tahun. Bidang riset ini merupakan salah satu yang paling penting, karena mengarah pada senjata tercanggih untuk pengendalian bersifat politis: kemampuan menempatkan informasi secara langsung ke dalam otak manusia, melangkaui semua mekanisme pemfilteran yang normal.

Pada 1995, Departemen Pertahanan AS mengemukakan kontrak “Communicating via the Microwave Auditory Effect; Awarding Agency: Department of Defense; SBIR Contract Number: F41624-95-C-9007”. Deskripsi atas teknologi ini, yang hendak digunakan untuk komunikasi langsung dengan personil militer, tertulis sebagai berikut:

“Judul: Berkomunikasi via Efek Pendengaran Gelombang Mikro. Deskripsi: Teknologi revolusioner dan inovatif yang menawarkan cara komunikasi Radio Frequency (RF) dengan probabilitas intercept

EFEK PENDENGARAN

(25)

25

(pencegatan atau penangkapan pesan—penj) rendah. Kelayakan konsep tersebut telah dibangun menggunakan sistem laboratorium berintensitas rendah dan transmiter RF berdaya tinggi. Sejumlah aplikasi militer hadir dalam bidang penelitian dan penyelamatan, operasi keamanan dan operasi khusus.”20

Kelayakan itu tidak hanya diperagakan di laboratorium melainkan juga di lapangan dengan menggunakan pengangkut radio-frequency. Dalam kasus Perang Teluk, kami selalu menduga bahwa alasan tentara Irak menyerah dalam jumlah banyak adalah bukan karena serangan besar-besaran tapi karena mereka tengah dilumpuhkan dengan sistem “non-mematikan” baru yang menciptakan rasa takut dan mungkin bahkan lebih buruk. Riset kami telah membongkar laporan-laporan yang kini mempertegas kecurigaan kami sebagai fakta.

“Betapa ‘Voice of the Gulf’ yang memulai siaran, bersama-sama dengan bacaan Al-Quran dan keterangan dari para tahanan Irak yang diperlakukan dengan baik, menjadi informasi akurat tentang kesatuan yang hendak dibom setiap hari, bersama dengan teknik psikologis

silent baru yang menimbulkan rasa takut luar biasa dalam pikiran tiap prajurit...”21

Ini sangat masuk akal sekarang, dengan semakin banyaknya pengetahuan tentang senjata mind-control.

“Bagaimanapun, menurut pernyataan-pernyataan dari para prajurit Irak yang tertangkap dan membelot, programming yang paling merusak dan mendemoralisasi (menghilangkan semangat) adalah penggunaan pesan subliminal teknologi tinggi tipe baru yang pertama kali dikenal yang disebut sebagai ‘Silent Sounds’ atau ‘Silent Subliminals’

ultra-high frequency.”22

Pemakaian teknologi-teknologi baru ini, kita percaya, lebih dari sekadar penanaman rasa takut dan mungkin melibatkan generator sinyal yang lebih powerful yang menyebabkan gejala-gejala lain yang banyak teramati, termasuk sakit kepala, hidung berdarah, disorientasi, dan mual—semuanya dimungkinkan dengan apa yang disebut senjata non-mematikan. Pertanyaan-pertanyaan yang kini tertinggal: Apakah mereka masih menggunakan teknik-teknik seperti kamp konsentrasi elektronik tersebut dalam rangka

(26)

26

mengendalikan penduduk? Apakah ini bagian dari cara pemerintah modern dalam mengganyang bangsa-bangsa bangsat?

Perkembangan teknologi tersebut menuruti sejarah yang bisa ditelusuri yang dimulai pada awal 1960-an pada puncak Perang Dingin. Pada 1961, Dr. Allen Frey menulis: “Data kita sampai sekarang mengindikasikan bahwa sistem pendengaran manusia bisa merespon energi elektromagnetik di, setidaknya, rentang tertentu spektrum radio frequency (RF). Lebih jauh, respon ini bersifat instan dan terjadi pada densitas daya rendah, densitas cukup rendah yang dibutuhkan untuk kerusakan biologis. Contohnya, efek telah timbul dengan densitas daya 1/60 dari level aman maksimum standar untuk paparan terus-menerus.”23

Observasi ini memiliki percabangan luar biasa karena mengandung arti bahwa dalam rentang tertentu, RF bisa menciptakan sebuah suara dalam otak seseorang pada level konsentrasi energi yang dianggap tidak signifikan.

Selanjutnya, masih pada tahun tersebut, sebuah paten dikeluarkan oleh Henry K. Puharich dan Joseph L. Lawrence yang sebagiannya menyatakan: “Penemuan mutakhir diarahkan pada cara-cara komunikasi auxiliary hearing

(pendengaran melalui alat bantu), yang berguna untuk meningkatkan pendengaran, contohnya, dan secara spesifik terkait dengan rencana-rencana baru dan disempurnakan untuk komunikasi auxiliary hearing dengan melakukan transmisi sinyal suara melewati struktur gigi dan sistem syaraf wajah pengguna.”24 Alat yang belum matang ini menghasilkan sebuah

sinyal yang dapat terdengar dalam otak dengan menimbulkan vibrasi yang ditransfer melewati tulang ke telinga bagian dalam, di mana kemudian diangkut ke otak via sistem syaraf. Puharich meneruskan riset dalam arah ini, mendapatkan sebuah paten tambahan pada tahun 1965.25 Kedua penemuan

ini mengharuskan kontak fisik dengan kepala si subjek.

Pada 1962, Dr. Allen Frey telah memajukan penelitiannya dan mampu menciptakan suara pada jarak yang jauh dari subjek, menggunakan transmiter radio yang digetarkan (dimodulasikan). “Menggunakan densitas daya rata-rata energi elektromagnetik yang sangat rendah, persepsi (penanggapan) suara ditimbulkan dalam manusia normal dan tuli. Efek ditimbulkan beberapa ratus kaki dari antena segera begitu transmiter dinyalakan, dan merupakan fungsi frekuensi dan modulasi pengangkut.”26

Yang terjadi dalam riset ini ialah upaya pertama untuk “mendengarkan” otak manusia dengan cara yang sama seperti “mendengarkan” stasiun radio.

(27)

27

Energi yang digunakan juga sama; hanya saja ia berada pada frekuensi berbeda dengan vibrasi (modulasi) kecil pada gelombang pengangkut yang mengantarkan sinyal.

Pada 1968, G. Patrick Flanagan diberi paten atas sebuah alat yang juga memerlukan kontak fisik dengan kulit si subjek. “Penemuan ini berkenaan dengan pembangkitan elektromagnetik sistem syaraf seekor mamalia dan terutama menyinggung metode dan perlengkapan untuk membangkitkan sistem syaraf seseorang dengan gelombang-gelombang elektromagnetik yang bisa menyebabkan orang tersebut menjadi sadar akan informasi yang disampaikan oleh gelombang elektromagnetik itu.”27

Penemuan ini jauh berbeda dari yang diciptakan orang-orang lain pada waktu itu, karena alat ini benar-benar mengirim sinyal audible (bisa didengar) jernih melewati sistem syaraf menuju otak.

Alat ini bisa ditempatkan di mana saja pada tubuh, dan suara atau musik jernih akan muncul dalam kepala si subjek. Ini adalah alat paling luar biasa yang benar-benar ditemukan di akhir 1950-an. Menghabiskan bertahun-tahun untuk meyakinkan penguji paten bahwa ia berfungsi. Paten awal baru diberikan setelah peragaan dramatis alat tersebut terhadap seorang pegawai tuli di US Patent Office.

Pada 1972, paten kedua diberikan kepada G. Patrick Flanagan setelah dibredel oleh militer sejak 1968. Alat ini jauh lebih efisien, ia mengkonversi

waveform (bentuk sinyal seperti gelombang yang bergerak dalam medium padat, cair, dan gas [sumber: Wikipedia]—penj) pembicaraan menjadi “gelombang persegi beramplitudo konstan di mana transisi antara ekstrim-ekstrim amplitudo diberi jarak supaya mengangkut informasi pembicaraan.”28

Yang dilakukannya adalah menyusun kode modulasi atau sekuens timing yang dibutuhkan untuk pentransferan efisien ke dalam sistem syaraf di mana sinyal-sinyal dapat dikirim ke otak dan di-decode sebagai suara seperti pen-decode-an suara normal. Hasilnya adalah suara yang jernih dan bisa dimengerti.

Ketertarikan militer terhadap efek-efek pendengaran muncul sejak penemuan-penemuan pertama dipatenkan, tapi pada 1971 hadir sebuah sistem yang memungkinkan serdadu berkomunikasi melalui transmiter radio yang akan membuat musuh menjadi tuli dan terdisorientasi seraya, pada waktu yang sama, mengizinkan pejuang “sahabat” untuk berkomunikasi.

(28)

28

Alat tersebut digambarkan sebagai berikut: “Secara garis besar, pengungkapan ini ditujukan pada sebuah sistem untuk menghasilkan gangguan pendengaran dan psikologis dan ketulian parsial pada musuh selama situasi pertempuran. Pada dasarnya, high directional beam

dipancarkan dari banyak transducer (alat untuk mengkonversi sinyal non-elektris menjadi sinyal non-elektris, misalnya tekanan menjadi volt—penj) berbeda dan dimodulasi oleh noise, kode, atau sinyal denyut pembicaraan. Penemuan ini mungkin memanfaatkan berbagai bentuk dan mencakup radiator-radiator yang bisa dipindahkan yang dipasang pada alat komunikasi (vehicle) dengan modulator frekuensi umum, atau alat-alat yang dipergunakan untuk memodulasi beam akustik berkenaan dengan frekuensi tetap. Selama pertempuran, pasukan sahabat akan diperlengkapi dengan reference generator

(generator pengarah) untuk menyediakan demodulasi pendengaran sinyal yang diproyeksikan, dengan demikian menghasilkan sinyal denyut yang dapat dimengerti sementara personil musuh akan dibuat setengah tuli oleh sinyal yang diproyeksikan serta tak mampu merasakan informasi rahasia yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal denyut termodulasi.”29 Maksud dari

ini adalah bahwa komunikasi personal jarak jauh bisa dilakukan oleh suatu pasukan sambil meniadakannya pada pasukan musuh dan melumpuhkan musuh pada saat yang sama.

Pada 1974, tercatat bahwa dengan menggunakan gelombang mikro, sebuah sinyal diubah (dikonversi) oleh receiver menjadi sinyal akustik. Sinyal ini “terdengar” di dalam atau tepat di belakang kepala. Laporan menyatakan: “...terlihat bahwa tempat nyata ‘suara’ berpindah dari kepala

observer (pengamat) ke absorber (penangkap). Dengan kata lain, penangkap bertindak sebagai transducer energi gelombang mikro menjadi sinyal akustik. Pengamatan ini, sepengetahuan kita, belum diterangkan dalam literatur dan mungkin menjadi suatu mekanisme yang memediasi ‘pendengaran’ sinyal-sinyal gelombang mikro yang di-pulse-kan.”30

Pada 1989, sains mengambil langkah besar lain dengan kombinasi sinyal termodulasi pada sebuah pengangkut gelombang mikro. Ini menyediakan pengantaran suara yang jauh lebih efisien. Dilaporkan: “Suara ditimbulkan dalam kepala seseorang dengan meradiasi kepala dengan gelombang-gelombang mikro pada rentang 100 MHz sampai 10.000 MHz yang dimodulasi dengan waveform khusus. Waveform terdiri atas ledakan-ledakan (burst) frekuensi termodulasi. Tiap-tiap ledakan tersusun dari 10 sampai 20 pulse

(29)

29

berjarak seragam yang mengelompok bersama secara rapat. Lebar ledakan adalah antara 500 nanosecond sampai 100 microsecond. Lebar pulse ada dalam rentang 10 nanosecond sampai 1 microsecond. Ledakan tersebut merupakan frekuensi yang dimodulasi oleh input audio untuk menciptakan perasaan mendengar dalam diri seseorang yang kepalanya telah diradiasi.”31

Dua paten lain yang diberikan pada tahun itu mengemukakan terobosan ini. Penemuan pertama berhubungan dengan alat-alat untuk membantu pendengaran mamalia: “Penemuan didasarkan pada persepsi (penanggapan) suara yang dialami dalam otak ketika otak terkena sinyal-sinyal radiasi gelombang mikro tertentu.”32 Penemuan kedua mempertegas pengamatan

sebelumnya: “Suara ditimbulkan dalam kepala seseorang dengan meradiasi kepala dengan gelombang-gelombang mikro pada rentang 100 MHz sampai 10.000 MHz yang dimodulasi dengan waveform khusus. Waveform terdiri atas ledakan-ledakan (burst) frekuensi termodulasi. Tiap-tiap ledakan tersusun dari 10 sampai 20 pulse berjarak seragam yang mengelompok bersama secara rapat.”33

Pada 1992, sebuah paten lain dikeluarkan dengan deskripsi sebagai berikut: “Sistem komunikasi silent di mana pengangkut-pengangkut non-pendengaran, pada rentang frekuensi audio sangat rendah atau sangat tinggi atau pada spektrum frekuensi ultrasonik berdekatan, merupakan amplitudo atau frekuensi yang dimodulasi dengan informasi rahasia yang diinginkan dan berpropagasi (menjalar) secara akustik atau vibrasional, untuk pembangkitan dalam otak, khususnya melalui pemakaian loudspeaker, earphone, atau

piezoelectric transducer.”34 Alat ini memiliki keterbatasan dalam kepraktisan

karena mengharuskan seseorang untuk berhubungan atau berada dalam jarak dekat dengan alat pengirim.

Ketika diuji bersama-sama, tiap-tiap paten ini terlihat seperti langkah terpisah menuju satu sistem senjata baru.

Pada 1995, dilaporkan bahwa di awal riset, sinyal-sinyal suara jernih telah dikirim dan diterima. Saat ini sulit untuk menentukan level militer atau riset apa yang sedang dikembangkan di bidang ini? Sejarahnya sudah jelas berdasarkan laporan kongres bahwa seluruh bidang ini merupakan perhatian utama komunitas intelijen. Menurut Scientists for Global Responsibility: “Drs. Allan Frey dan Joseph Sharp menjalankan riset terkait. Sharp sendiri ikut serta dalam eksperimen-eksperimen ini dan dilaporkan bahwa ia mendengar dan memahami perkataan yang ditransmisikan dalam analog gelombang mikro

(30)

30

pulse dari vibrasi suara speaker. Berkomentar mengenai studi ini, Dr. Robert Becker (dua kali dinominasikan untuk Penghargaan Nobel Perdamaian), mengamati bahwa alat seperti itu memiliki aplikasi jelas dalam operasi-operasi tersembunyi yang dirancang untuk mengendalikan target bodoh dengan suara, atau menyampaikan instruksi tak terdeteksi kepada pembunuh potensial.”35

Kemudian, pada 1996, hadir perkembangan lainnya, “sistem komunikasi wireless yang tak terdeteksi oleh metode radio frequency untuk mengkonversi sinyal audio, termasuk suara manusia, menjadi sinyal elektronik pada rentang frekuensi ultrasonik, mentransmisikan sinyal ultrasonik tersebut dengan perantaraan gelombang tekanan akustik ke medium pengangkut, meliputi gas, cairan, atau benda padat, lalu mengkonversi kembali gelombang tekanan akustik ultrasonik menjadi sinyal audio awal.”36 Walaupun ini

dimaksudkan untuk digunakan bersama perangkat penerima dan pengirim, yang telah diputuskan adalah [bahwa ini merupakan] metode modulasi untuk pentransferan sinyal.

Karya sungguhan harus dipublikasikan dalam bentuk paten. Bagaimanapun, klaim-klaim militer di bidang tersebut mulai mengemuka. Berdasarkan pengalaman, paten-paten disembunyikan oleh pemerintah dan disita oleh militer. Ketika kekayaan intelektual ini dirampas, para penemunya diberi pilihan: bekerja untuk pemerintah, atau Anda tak bisa meneruskan riset atau bahkan berbicara mengenai penemuan Anda karena peraturan keamanan nasional. Mereka yang tidak bekerjasama, karyanya akan benar-benar diberangus.

(31)

31

L

ANGKAH besar sedang dibuat untuk mengkoneksikan biologi dengan teknologi informasi. Pada 1990, muncul berita bahwa “para ilmuwan telah berhasil untuk pertama kalinya membangun sekumpulan sel otak manusia yang bercabang dan tumbuh di dish laboratorium, sebuah pencapaian dengan implikasi mendalam untuk memahami dan menyembuhkan berbagai gangguan syaraf mulai dari epilepsi sampai penyakit Alzheimer.”37

Menurut sebuah laporan dalam Wall Street Journal Februari 1994: “Para periset mengatakan mereka mengambil langkah kunci pertama menuju pembuatan microchip elektronik yang menggunakan sel-sel otak hidup. Para periset itu mengatakan mereka telah tahu bagaimana menempatkan embrio sel otak di titik tertentu (yang diinginkan) pada chip silikon atau kaca dan kemudian merangsang sel otak tersebut untuk tumbuh di sepanjang jalur yang diinginkan.”38

Kemungkinan lainnya adalah bahwa baik sel otak maupun hardware komputer bisa dibangun di laboratorium-laboratorium, menciptakan, mungkin, komputer biologis (biologically augmented computer) pertama.

(32)

32

S

EBUAH usaha signifikan telah dirintis untuk dipakai dalam memulai langkah-langkah kontra-drug: Brain Imaging Technology Initiative. “Grup ini mendirikan pusat neuroimaging regional NIDA [National Institute on Drug Abuse] dan melambangkan sebuah usaha kooperatif antar-departemen yang dibiayai oleh CTAC [Counterdrug Technology Assessment Center], Departemen Energi (DOE), dan NIDA untuk mengembangkan tool saintifik baru (radiotracer

dan teknologi baru) untuk memahami mekanisme ketergantungan dan untuk evaluasi treatment farmakologis baru.”39 Melalui neuroimaging (pencitraan

syaraf), bukan hanya tujuan yang telah ditetapkan yang dapat dicapai, melalui imaging, keadaan emosi seseorang bisa dipetakan, efek kimiawi bisa ditentukan, dan bahkan mungkin pikiran bisa dibaca.

Pada 1975, Physics Today melaporkan: “Perkembangan dalam cara-cara pengukuran medan magnet sangat lemah yang berasal dari organ-organ seperti jantung, otak, dan paru-paru membawa pada metode penting baru untuk mendiagnosa kondisi abnormal.”40

Pada 1995, sebuah sistem untuk menangkap dan men-decode sinyal otak dipatenkan, yang mencakup sebuah transducer untuk menstimulasi seseorang dan transducer-transducer EEG [electroencephalogram] untuk merekam sinyal gelombang otak dari orang tersebut. Ini juga mencakup sebuah komputer untuk mengontrol dan mensinkronisasi stimulus-stimulus yang diarahkan pada orang tersebut dan pada saat yang sama merekam sinyal gelombang otak, serta menerjemahkan sinyal ini menggunakan sebuah model untuk pikiran konseptual, perseptual, dan emosional untuk disamakan dengan sinyal EEG pikiran orang tersebut atau membandingkan sinyal tersebut dengan sinyal normal otak dari penduduk normal untuk mendiagnosa dan menemukan asal-usul persepsi, konsepsi, dan emosi disfungsional otak yang mendasari.41 Dengan kata lain, alat tersebut membaca pikiran Anda dengan

memperbandingkan aktivitas otak Anda dengan milik orang lain.

(33)

33

Pada 1996, hadir perkembangan Orwellian ini: “...sebuah metode untuk sedikit menentukan informasi yang terkait dengan keadaan emosi seseorang, ketika energi waveform yang memiliki frekuensi dan intensitas yang telah ditetapkan dibangkitkan dan secara wireless ditransmisikan menuju subjek di lokasi jauh. Energi waveform yang dipancarkan dari subjek dideteksi dan secara otomatis dianalisa untuk memperoleh informasi yang terkait dengan keadaan emosi seseorang. Parameter fisis dan psikologis berupa tekanan darah, laju pulse, ukuran pupil, laju respirasi, dan level perspirasi diukur dan dibandingkan dengan nilai referensi untuk memberikan informasi yang bisa dimanfaatkan dalam mengevaluasi respon atau mungkin maksud jahat dari seseorang yang diinterogasi di area-area keamanan yang sensitif.”42 Teknologi

ini bisa digunakan untuk menentukan apa yang mungkin dilakukan seseorang, berdasarkan emosi interiornya yang sepenuhnya bisa dilihat. Teknologi ini berjalan menembus dinding perilaku yang bisa dibangun seseorang dan langsung menuju otak untuk melihat apa yang ada dalam pikiran seseorang.

Merangsang perilaku, bukan sekadar membaca keadaan emosi seseorang, merupakan pokok penelitian ilmuwan di Kanada. “Para ilmuwan tengah mencoba melukiskan ulang/menirukan (recreate) penculikan alien di laboratorium... Eksperimen tersebut, yang dijalankan oleh Profesor Michael Persinger (neuroscientist di Universitas Laurentian, Sudbury, Ontarion), terdiri dari helm sepeda motor yang telah diubah dan dipasangi solenoid (gulungan kabel berbentuk silindris yang bertindak sebagai magnet ketika mengangkut arus listrik—penj) pada sisi-sisinya yang membangun medan magnet di sekeliling kepala si subjek.”43 Eksperimen ini dijalankan dan menjadi topik

ekpos Canadian Broadcasting System [CBS] mengenai mind control. Segmen tersebut tayang pada sebuah program bernama Undercurrents pada bulan Februari 1999. Penemu ini juga muncul dalam program tersebut, bersama-sama dengan beberapa orang lain yang tertarik dalam bidang ini.

Sebuah laporan tahun 1993 menyebutkan bahwa selama lebih dari 20 tahun, Dr. Persinger “...telah mengerjakan sebuah teori yang menghubungkan tak hanya UFO dan gempa bumi, tapi juga medan elektromagnetik powerful

dan sebuah penjelasan atas keyakinan paranormal dipandang dari segi aktivitas otak yang tak biasa. Ia juga telah menemukan bahwa penstimulasian area lain, cuping-cuping temporal (temporal lobe), bisa menghasilkan semua jenis pengalaman mistis, sensasi out-of-body (keluar dari raga), dan fenomena paranormal nyata lainnya.”44 Penelitian doktor ini menunjukkan bahwa

(34)

34

pengalaman-pengalaman ini mungkin adalah akibat dari aktivitas dalam otak dan bukan pengalaman sungguhan dari individu-individu. Dia telah berhasil dalam menirukan banyak pengalaman ini pada diri subjek-subjeknya. Dr. Persinger juga dikenal atas pekerjaannya dalam mempelajari efek-efek ELF [gelombang extra-low frequency] terhadap memori dan fungsi otak.45

Pada 1991, sebuah metode untuk mengubah gelombang otak ke frekuensi yang diinginkan dipatenkan.46 Sebuah paten tahun 1975 membahas

teknologi serupa: sebuah alat dan metode untuk “...merasakan (sensing) gelombang-gelombang otak seorang subjek di suatu posisi yang jauh di mana sinyal-sinyal elektromagnetik dengan frekuensi berbeda-beda ditransmisikan secara simultan ke otak subjek yang di dalamnya sinyal-sinyal tersebut saling berinterferensi untuk menghasilkan sebuah waveform yang dimodulasi oleh gelombang otak subjek. Waveform interferensi yang merupakan representasi aktivitas gelombang otak ditransmisikan ulang oleh otak ke sebuah receiver

di mana itu kemudian didemodulasi dan diperkuat. Waveform terdemodulasi tersebut kemudian ditampilkan untuk pelukisan visual (visual viewing) dan lalu dirutekan ke sebuah komputer untuk pemrosesan dan analisa lebih lanjut.

Waveform terdemodulasi tersebut juga bisa digunakan untuk menghasilkan sinyal pengimbang (compensating signal) yang ditransmisikan kembali ke otak untuk menimbulkan perubahan yang diinginkan dalam aktivitas elektris di dalamnya.”47 Sederhananya, aktivitas otak dipetakan dalam rangka

membaca keadaan emosi, kemampuan konseptual, dan pola intelektual seseorang. Sinyal kedua bisa dibangkitkan dan dikirim kembali ke dalam otak yang menyela sinyal alami, menyebabkan pola energi otak berubah. Ini adalah “brain entrainment” yang menyebabkan perubahan kesadaran. Ada banyak penggunaan positif untuk teknologi jenis ini, seperti disebutkan di awal, faktor yang penting ialah siapa yang mengontrol teknologi ini dan untuk tujuan apa.

Pada Januari 1998, pernyataan jelas berikut muncul dalam jurnal saintifik terkemuka, Nature, mengutip neuroscientist Pasteur Institute, Jean-Pierre Changeux (kepala komite bioetika nasional Prancis): “Akan tetapi

neuroscience juga menghadirkan resiko potensial, kata dia, menyatakan bahwa kemajuan dalam pencitraan otak (cerebral imaging) menciptakan kemungkinan untuk pelanggaran privasi secara luas...itu akan menjadi hal lumrah dan bisa digunakan dari jarak jauh, dia memprediksikan. Itu akan membuka jalan untuk penyalahgunaan seperti pelanggaran kebebasan pribadi, pengendalian perilaku, dan brainwashing.”48

(35)

35

D

ALAM “...sebuah peragaan dramatis pembacaan pikiran, para

neuroscientist membuat video-video di mana seekor kucing melihat dengan menggunakan elektroda-elektroda yang ditanam dalam otak hewan tersebut. ‘Mencoba memahami bagaimana otak mengkodekan informasi membawa pada kemungkinan mengganti bagian-bagian sistem syaraf dengan alat artifisial,’ kata dia.”49 Ilmuwan yang mengomentari teknologi

ini—Gattett Stanley, asisten profesor biomedical engineering di Harvard— melihat kemungkinan digunakannya pemetaan aktivitas otak dalam membuat komponen elektronik untuk mengganti bagian-bagian sistem yang rusak.

Penggunaan mind-mapping juga mempunyai kemungkinan lain. Riset serupa dalam pengontrolan perilaku manusia dan hewan dilakukan oleh Dr. Jose Delgado di Universitas Yale, salah satu institusi riset terkemuka di AS. Pengujicobaan sungguhan terhadap sistem-sistem tertentu membuktikan “pergerakan, sensasi (perasaan), emosi, keinginan, ide, dan berbagai fenomena psikologis bisa dirangsang, dicegah, atau dimodifikasi melalui stimulasi elektris pada area-area tertentu di otak.”50 Pada 1985, Dr. Delgado

mampu menciptakan efek-efek ini hanya dengan menggunakan sinyal radio yang dikirim ke otak dari jarak jauh, memanfaatkan konsentrasi energi yang kurang dari 1/50 dari yang dihasilkan Bumi secara alami. Penemuan ini mengimplikasikan bahwa frekuensi, waveform, dan laju pulse (modulasi) adalah faktor penting ketimbang jumlah energi yang digunakan. Jika dipertimbangkan, ini cukup masuk akal karena tubuh manusia tidak memerlukan konsentrasi daya elektromagnetik yang tinggi untuk mengatur fungsi normalnya. Kuncinya terdapat dalam penemuan mekanisme “tuning” untuk menemukan “stasiun penerima” yang tepat dalam otak.

Pada 1993, ada pembahasan terhadap rilis informasi yang secara terbuka mengalir dari Rusia. Pertemuan-pertemuan dilakukan untuk menaksir ancaman tersebut: “tujuan utama pertemuan Maret dijelaskan dalam memo Psychotechnologies dengan maksud ‘memutuskan apakah teknologi

psycho-BERDANSA DENGAN LAGU

(36)

36

correction merepresentasikan ancaman masa kini atau masa mendatang bagi keamanan nasional AS dalam situasi di mana perintah-perintah inaudible (tak terdengar) bisa digunakan untuk mengubah perilaku’.”51 Penaksiran ancaman

tersebut sepertinya adalah untuk mulai mengkondisikan warga Amerika supaya mengakui salah satu rahasia pemerintah yang telah lama dipendam: bahwa pikiran dan raga manusia bisa dikontrol dari jarak jauh, tanpa meninggalkan jejak bukti.

Dalam kutipan lain, salah satu periset terkemuka di bidang ini, Dr. Igor Smirnov, mulai mengumumkan temuan-temuannya. “Meskipun begitu, para pakar perang psikologis dari semua pihak masih memimpikan bahwa mereka pada suatu hari bisa mengontrol pikiran musuh. Dan di sebuah lab kecil mirip sel bawah tanah di basement sebuah institut yang namanya saja sudah tidak baik, Institute of Psycho-Correction, Moskow, Smirnov dan psikiater lainnya tengah menangani pasien-pasien schzophrenia, kecanduan narkotika, dan kanker.”52 Hasil dari riset ini telah diselidiki dan didemonstrasikan kepada

anggota komunitas intelijen di AS, dan bahkan telah didemonstrasikan oleh Dr. Smirnov dalam sebuah wawancara untuk program dokumenter Undercurrents, milik televisi Kanada.

Isu ini juga merupakan hal yang menarik, sebagaimana bisa dilihat dalam kutipan artikel tahun 1999 ini. “Fantasi-fantasi adalah proses pikir yang melibatkan monolog internal dan sekuens imajinatif yang bisa memotivasi orang normal menuju perilaku konstruktif; atau sebaliknya, bisa menginspirasi individu-individu tak seimbang menuju perilaku destruktif atau berbahaya. Satu kesimpulan dari riset itu adalah bahwa fantasi memainkan peranan penting di kalangan pelaku kriminal kekerasan. Periset mengetahui bahwa pelaku kekerasan sering melamunkan fantasi-fantasi mereka, dan lalu mempraktekkan elemen-elemen dari fantasi tersebut sebelum melakukan kejahatan mereka. Agen-agen FBI menetapkan bahwa pelaku kriminal sering mempertontonkan tanda-tanda seperti anak-anak dan orang dewasa. Oleh sebab itu, para karyawan atau pelajar yang terganggu dapat memperlihatkan tanda-tanda fantasi kekerasan kepada orang-orang yang mengamatinya dari dekat. Individu bermasalah mungkin sangat terobsesi dengan musik berlirik keras, atau punya masalah narkotika atau alkohol. Ketika tanda-tanda ini mengungkap diri mereka sendiri, mereka harus dilaporkan ke threat management team, yang dapat menetralisir ancaman tersebut, baik melalui terapi, jika rehabilitasi dimungkinkan, atau dengan memecat karyawan

(37)

37

tersebut. Kekerasan di kantor dan sekolah biasanya didahului oleh tanda-tanda peringatan.”53 Kemampuan untuk menentukan “kecenderungan”

terhadap suatu perilaku tidak berarti bahwa seseorang bisa membuat “pilihan” untuk bertindak menurut perasaan dan pemikiran internal. Setiap orang di planet ini bisa mengingat waktu-waktu ketika pemikiran mereka berbahaya, amoral, atau tak dapat diterima, merosot di bawah standar yang ditetapkan oleh “norma” sosial dan kultural. Tapi, kita bisa memiliki pemikiran seperti ini dalam privasi pikiran kita.

Tren dalam aplikasi teknologi mind-control kini akan membuat pemikiran kita yang paling pribadi, seperti bergulat dengan godaan dan pilihan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi subjek penelitian pemerintah dan majikan. Siapa yang akan menetapkan aturan untuk psycho-correction? Siapa yang akan memutuskan apa yang etis dan benar dalam bidang ini begitu berkembang di dekade berikutnya?

Referensi

Dokumen terkait

Penelaahan dokumen yang dilakukan dengan mempelajari dokumen- dokumen yang berkaitan dengan objek dan masalah penelitian, diantaranya data perhitungan zakat

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Modul

Indikator yang ketiga adalah variasi ukuran merek, indikator ini memiliki dampak terhadap kepuasan konsumen karena variasi ukuran merek yang dijual di toko Loman

Jika Bentenan Center memiliki website, maka Bentenan Center dapat memasarkan produk dan melakukan transaksi penjualan secara online melalui internet

Agen resmi, distributor Resmi, Reseller, Dropshipper, pemasok, Sub‐Pabrik dari Cv.Surga Bisnis ﴾Surga Pewangi Laundry﴿. dapatkan Benefit manfaat bisnis dengan bergabung bersama

Sekongkol dalam melakukan sesuatu yang tidak baik Aplikasi dalam ayat [Tema: Ponteng Sekolah]. Sekumpulan pelajar SMK Lepar Hilirberkongkalikung ponteng sekolah di ladang

 – Validitas logis: suatu instrument yang memenuhi.. persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran atau instrument yang disusun sudah berdasarkan teori

Pengurangan Resiko adalah tindakan dini terhadap anak dan keluarganya yang berada dalam situasi rentan atau beresiko mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan