• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DAN PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DAN PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DAN PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR

(Studi Kasus Pada PT. Dahana Persero)

RANDY NOVIANA NPM. 103403100

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Novianarandy@gmail.com

ABSTRACT

This research purpose of this study was to determine, (1) the productivity of labor production, production targets and gross profit, (2) labor productivity relations of production parts to the achievement of production targets, (3) the effect of labor productivity production partially on earnings dirty, (4) the effect of the partial production target of gross profit, (5) the effect of labor productivity and achieving production targets simultaneous production of gross profit. In this study the author conducted a case study on PT. Dahana Limited. The method used in this research is descriptive analysis of data was collected through observation, interviews, document study and the study of literature. In testing the hypothesis, the authors used a simple regression analysis, analysis of the correlation coefficient, and the coefficient of determination with the help of SPSS software. The results showed that (1) the labor productivity of production, production targets and gross profit PT. Dahana Persero each year tends to increase, (2) From the analysis of the data found that the relationship of labor productivity and production pecapaian production target with a very strong degree of relationship, (3) Partially production labor productivity have a significant effect on gross profit (4 ) partially influence production target of gross profit is very low, (5) simultaneously, the effect of labor productivity and production parts production target significant effect on gross profit.

Keywords: Production Department of Labor Productivity, Achieving Production Target and Gross Profit.

(2)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, (1) produktivitas tenaga kerja bagian produksi, pencapaian target produksi dan laba kotor, (2) hubungan produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap pencapaian target produksi, (3) pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi secara parsial terhadap laba kotor, (4) pengaruh pencapaian target produksi secara parsial terhadap laba kotor, (5) pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi secara simultan terhadap laba kotor. Dalam penelitian ini Penulis melakukan studi kasus pada PT. Dahana Persero. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan alat analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi, dan koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Produktivitas tenaga kerja bagian produksi, pencapaian target produksi dan laba kotor PT. Dahana Persero setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, (2) Dari hasil analisis data diketahui bahwa hubungan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pecapaian target produksi dengan tingkat hubungan sangat kuat, (3) Secara parsial produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor berpengaruh signifikan (4) Secara parsial pengaruh pencapaian target produksi terhadap laba kotor sangat rendah, (5) Secara simultan pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor berpengaruh signifikan.

Kata Kunci : Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi, Pencapaian Target Produksi, dan Laba Kotor.

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat selaras dengan peningkatan perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar, suatu perusahaan memiliki tujuan yang sama yakin berorientasi untuk mendapatkan sejumlah laba semaksimal mungkin meskipun disamping misi-misi yang lainnya. Hal tersebut menjadikan topik yang berkenaan dengan sumber daya manusia akan tetap actual dibicarakan sepanjang tahun, terutama yang berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan. Lebih-lebih untuk menyongsong era liberalisasi tahun 2020, dimana sejak dini harus dipersiapkan sumber daya manusia yang mampu untuk menerima kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan dunia usaha.

(3)

Secara internal, dalam pengelolaan dan pembenahan manajemen sumber daya manusia menempati posisi strategis. Walaupun didukung modal yang tinggi serta teknologi yang handal tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maka tujuan yang ditetapkan tidak mungkin untuk dicapai. Di dalam setiap organisasi manapun dituntut untuk harus memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas ditinjau dari segi manapun. Pengukuran produktivitas kerja karyawan digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi, maka peningkatan produktivitas akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi perusahaan untuk memperbaiki pengupahan karyawannya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan semangat kerja karyawan.

Agar perusahaan-perusahaan mampu bersaing, maka perusahaan harus melakukan perbaikan-perbaikan dalam berbagai hal. Perbaikan yang paling utama adalah di bidang sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kegiatan operasional perusahaan. Dengan berkembangnya dunia usaha, perusahan berusaha meningkatkan kualitas tenaga kerja sebagai penggerak perusahaan. Karena pembangunan sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kemampuan usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan agar dapat menciptakan suatu produk yang berkualitas.

Dalam pencapaian tujuan perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi dalam hal ini perusahaan perlu memberikan perhatian yang besar pada kesejahteraan tenaga kerja agar tenaga kerja khususnya tenaga kerja yang berperan secara langsung dalam pengolahan produk dapat meberikan kontribusi terhadap hasil operasi perusahaan,

Tenaga kerja menurut Simamora (1999:37) adalah karyawan yang mengubah bahan baku menjadi sebuah produk atau karyawan yang memberikan jasa kepada pelanggan. Sedangkan menurut Anoraga (2004:37) mengemukakan

(4)

bahwa produktivitas merupakan rasio antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.

Produktivitas juga diartikan sebagai ukuran seberapa produktif suatu proses menghasilkan keluaran, dengan fokus perhatian yaitu pada keluaran yang dihasilkan suatu proses. Secara operasional, tenaga kerja bagian produksi dapat dikatakan produktif jika jumlah output berupa unit produk yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan input berupa jumlah jam kerja langsung, jika setiap tenaga kerja bagian produksi bekerja sesuai target kuantitas dan kualitas produk yang direncanakan dalam kurun waktu yang tersedia berarti bahwa setiap aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi dapat terlaksanakan secara efektif dan efisien. Ukuran produktivitas adalah cara yang terbaik untuk mengevaluasi kemampuan suatu Negara menyediakan standar hidup yang baik bagi penduduknya, lebih dari itu, dan hanya lewat penambahan produktivitaslah maka tenaga kerja, modal manajemen ditingkatkan tanpa meningkatnya produktivitas maka harga akan naik. Di sisi lain, tekanan kebawah pada saat produktivitas meningkat, menghasilkan lebih banyak yang diproduksi dengan sumber daya yang sama.

Dalam perusahaan manufaktur, tenaga kerja bagian produksi sangatlah penting, karena dari produktivitas tenaga kerja bagian bagian produksi yang nantinya akan meningkatkan pendapatan Laba kotor, Laba kotor adalah perbedaan antara pendapatan dengan harga pokok penjualan Pada saat membicarakan laba, umumnya orang-orang mengaitkannya dengan uang sisa atau selisih dari pendapatan setelah dikurangi semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan itu. Laba biasanya mengacu pada kelebihan pendapatan atas biaya. Besarnya laba tergantung pada seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari penjualan dibandingkan jumlah biaya yang terjadi dalam membuat produk yang akan dijual. Yang nantinya akan menghasilkan laba kotor Maka berdasarkan pernyataan mengenai laba kotor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa laba kotor adalah selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan.

(5)

Dalam pencapaian hasil yang di produksi tentunya ada target, karena target adalah suatu rencana yang ditentukan perusahaan sebagai acuan melihat kinerja dan sebagai alat untuk mengukur produktivitas kerja sehingga nantinya akan berpengaruh dalam pendapatan laba kotor perusahaan yang telah ditentukan, bagi perusahaan manufaktur kunci sukses bagi kelangsungan proses produksi terletak pada sistem tepat waktu.Permasalahan yang dihadapi adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dalam pencapaian target produksi terhadap laba kotor pada Kantor PT. Dahana Persero.

OBJEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT Dahana (persero) yang beralamatkan di Jalan Raya Subang Cikamurang Km 12 Cibogo Subang Jawa Barat. Penulis berencana meneliti di PT Dahana (Persero) dengan objek penelitian adalah (1) Produktivitas Tenaga Kerja Bagian produksi, (2) Pencapaian Target Penjualan (3) Laba Kotor

Metode Yang Digunakan

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus.Menurut Sugiyono (2012:12)

“Metode deskriptif analisis adalah data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah terssebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran’.

Mengguanakan Pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Moch Nazir, 2003 :17)

(6)

Prosedur pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian lapangan (Field research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan secara langsung pada objek penelitian, sehingga dapat diketahui kondisi perusahaan dengan cara berikut: a. Wawancara

Wawancara yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung mengenai masalah yang diteliti b. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dan fakta dengan cara mengamati kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan dokumen-dokumen dan catatan perusahaan yang berhubungan dengan maslah yang diteliti

2. Studi Kepustakaan (Library and Internet Study)

Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian.Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan singkat reliabilitas dan validitas memadai.Responden penelitian ini yaitu bagian keuangan di 10 Kantor Kecamatan untuk variabel Produktivitas tenaga kerja bagian produksidan Pencapaian Target Produksi serta Kantor Inspektorat untuk variabel Kualitas Informasi Keuangan dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui kuesioner.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana terdapat dua variabel bebas dan (Independent Variabel) yakni produktivitas tenaga kerja bagian

(7)

produksi () dan pencapaian target produksi () dan laba kotor sebagai variabel terikat (Dependent Variabel). Teknik yang digunakan dalam analisis jalur (Path Analysis). Tujuan digunakannya jalur (Path Analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisis jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap varibel lainnya sebagai variabel terikat. Berdasarkan keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram jalur dalam gambar          Gambar 3.2 Struktur Path Analisis





(8)

Dari strukrural Path Analysis diatas, dapat dibagi substruktur yaitu sebagai berikut:



 Gambar 3.3

Pengaruh Produktivitas tenaga kerja bagian produksi Terhadap Pencapaian Target Produksi

Dari gambar diatas dapat diartikan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai pengaruh terhadap Pencapaian Terget produksi. Substruktur ini memperlihatkan hanya sebuah variabel penyebab dan hanya sebuah variabel akibat. Dipandang dari sudut regresi, struktur ini tidak lain dari struktur linier sederhana. Dalam keadaan seperti ini, maka koefisiensi jalur tidak lain dari korelasi atau:



 

=

 

Oleh karena itu dapat dirumuskan:



=



∑ 







Atau

r =

 ∑  ). )   )  )

(Anting Somantri, Sambas Ali Muhidin, 2006:26) Tabel 3.3

Tingkat Keeratan hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

(9)

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2003 : 216) Menguji koefisien jalur ρ

!"

=

=

=

=

ρ = 0

!

"

=

=

=

=

ρ ≠ 0           Gambar 3.4

Substruktur : Parsial , terhadap Y

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, maka perumusanhipotesisnya adalah:

!"

=

=

=

=

ρ# = 0

!"

=

=

=

=

ρ# ≠ 0

Statistik yang digunakan adalah: 



(10)

t = $ %& '()*%*&+%%,(-(

(Anting Somantri, Sambas Ali Muhidin, 2006 :276)

Statistik diatas mengikuti t dengan derajat bebas n-k-1 dengan kriteria penolakan ./ jika t hitung lebih besar dari nilai t tabel (0/˃012345 65)

Untuk mengetahui koefisiensi jalur secara keseluruhan dapat menggunakan rumus:

t =

6)7  …

-6 7 

-(Anting Somantri, Sambas Ali Muhidin, 2006 :276) Keterangan:

t = 1,2…k

K = banyaknya variabel eksogensus dalam substruktur yang sedang diuji T = mengetahui tabel distribusi F-Snedecor dengan derajat bebas (Degrees Of

Freedom) k dan n-k-1

Dengan criteria penolakan ./ jika 9: ˃ T tabel

Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residua tau sisa dapat ditentukan melalui:

;= √1 − ?;… 6

(Anting Somantri, Sambas Ali Muhidin, 2006 :275) Keterangan:

?;… 6 = ∑ ; ;6 1

ρ; = Koefisien residu

Mencari pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam tabel berikut :

(11)

Tabel 3.4

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1 Y ← → Y = B C  A (D )(r )(D)x2 B Total Pengaruh X terhadap X2 A+B C 2 Y ← → Y = B C  D

Total Pengaruh  terhadap Y D+F E

Total Pengaruh dan terhadap Y

C+E F

Pengaruh Residu 100%-f G

Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, criteria dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis operasional:

./= N/ : produktivitas tenaga kerja bagian produksi tidak berpengaruh terhadap pencapaian target produksi

./= O/ : produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh terhadap pencapaian target produksi

./= N/ : Produktivitas tenaga kerja bagian produksi tidak berpengaruh terhadap laba kotor

./= O/ : Produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh terhadap laba kotor

(12)

PEMBAHASAN

Poduktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi. Pencapaian Target Produksi dan Laba Kotor PT. Dahana Persero

Berkaitan dengan Proses Produksi. PT. Dahana Persero dituntut untuk memiliki kemampuan mendayagunakan segenap Sumbersumber yang dimiliki agar sebanding dengan bahanbahan dan jasajasa yang diolah menjadi produk. Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan kemampuan serta pemanfaatan sumbersumber yang relatif terbatas adalah mempergunakan sumbersumber tersebut seefisien mungkin . penggunaan sumber seefisien mungkinakan cenderung kearah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi merupakan salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya yang hanya mungkin dilakukan oleh manusia. oleh karena itu tenaga kerja bagian produksi merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas tenaga agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Peningkatan produktivitas tenaga kerja bagian produksi merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. karena dengan adanya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu produk. maka akan berpengaruh kepada pencapaian target produksi yang akan mendatangkan pendapatan pda perusahaan sehingga perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal dalam arti memperoleh laba kotor yang maksimal.

Tabel 4.4

Perkembangan Poduktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Dahana Persero

Tahun 2004 sampai dengan 2013 No Tahun Produktivitas Tenaga

Kerja Bagian Produksi

Perubahan

%

1 2004 84,5

2 2005 118,7 34,2 28,8

(13)

4 2007 174,2 69 39,6 5 2008 245,8 71,6 29.1 6 2009 355,2 109,4 30,7 7 2010 635,3 280,1 44 8 2011 691,3 56 8,1 9 2012 716,2 24,9 3,4 10 2013 543,1 (173,1) 31,8

Tabel tersebut menunjukan bahwa secara keseluruhan. produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan. Informasi produktivitas pada tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahun 2004 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero stabil yaitu sebesar 84,5.

2. Tahun 2005 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 118,7 terjadi peningkatan sebesar 34.2 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 28,8%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang cukup besar dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

3. Tahun 2006 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 105,2 terjadi penurunan sebesar 13,5 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase menurun 12,8%. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh hasil produksi yang kurang maksimal sedangkan biaya tenaga kerja bagian poduksi yang setiap tahunnya mengalami peningkatkatan. dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya . antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi. 4. Tahun 2007 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT.

(14)

sebelumnya atau dalam persentase meningkat 39,6%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

5. Tahun 2008 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 245,8 terjadi peningkatan sebesar 148,2 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 21,4%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang sangat besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

6. Tahun 2009 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 355,2 terjadi peningkatan sebesar 109,4 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 30,7%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

7. Tahun 2010 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 635,3 terjadi peningkatan sebesar 280,1dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 44%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

8. Tahun 2011 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 691,3 terjadi peningkatan sebesar 56 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 8,1%. Hal ini terjadi karena dipengaruhi hasil produksi yang kurang maksimal sedangkan biaya tenaga kerja bagian produksi yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. dengan

(15)

perbandingan yang cukup besar dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

9. Tahun 2012 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 716,2 terjadi peningkatan sebesar 24,9 dari tahun sebelumnya atau dalam persentase meningkat 3,4%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap hasil produksi dan peningkatan terhadap biaya tenaga kerja bagian produksi dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

10. Tahun 2013 produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero sebesar 543,1 terjadi penurunan sebesar 173,1dari tahun sebelumnya atau dalam persentase menurun 31,8%. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh hasil produksi yang kurang maksimal sedangkan biaya tenaga kerja bagian poduksi yang setiap tahunnya mengalami peningkatkatan. dengan perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya . antara hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi.

Adapun informasi perubahan pencapaian target produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013. dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5

Pencapaian Target Produksi PT. Dahana Persero Tahun 2004 sapai dengan tahun 2013 No Tahun Realisasi Hasil

Produksi Perubahan % 2004 299.485.428.480,00 - 2005 332.761.587.200,00 33.276.158.800,00 10 2006 415.951.984.000,00 83.190.396.800,00 20 2007 519.939.980.000,00 10.398.799.600,00 2 2008 742.771.400.000,00 2.228.314.200,00 19,2

(16)

2009 1.061.102.000.000,00 318.330.600.000,00 30 2010 1.982.457.000.000,00 921.355.000.000,00 46,4 2011 2.132.599.000.000,00 150.142.000.000,00 7 2012 1.936.271.000.000,00 (196.328.000.000,00) (10,1) 2013 2.027.212.000.000,00 90.941.000.000,00 4.4

Tabel tersebut menunjukan bahwa pencapaian target produksi yang terjadi pada PT. Dahana Persero setiap tahunnya mengalami pningkatan dan penurunan . dari tabel tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :

1. Tahun 2004 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 299.485.428.480,00

2. Tahun 2005 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 332.761.587.200,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 33.276.158.800,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

3. Tahun 2006 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 415.951.984.000.00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 83.190.396.800.00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

4. Tahun 2007 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 519.939.980.000,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 10.398.799.600,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

(17)

5. Tahun 2008 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 742.771.400.000,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 2.228.314.200,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 19,2% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

6. Tahun 2009 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 1.061.102.000.000,00 terjadi peningkatan yang sangat besar yaitu sebesar Rp. 318.330.600.000,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

7. Tahun 2010 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 1.982.457.000.000,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 921.355.000.000,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 46,4% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

8. Tahun 2011 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 2.132.599.000.000,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 150.142.000.000,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 7% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

9. Tahun 2012 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 1.936.271.000.000,00 terjadi penurunan sebesar Rp. 196.328.000.000,00 atau dalam persentase mengalami penurunan sebesar 10,1% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kurangnya permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual menurun.

(18)

10. Tahun 2013 pencapaian target yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 2.027.212.000.000,00 terjadi peningkatan yang sangat besar yaitu sebesar Rp. 90.941.000.000,00 atau dalam persentase mengalami peningkatan sebesar 4,4% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen. sehingga unit produk yang terjual semakin meningkat.

Adapun informasi perkembangan laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.6

Perkembangan Laba Kotor PT. Dahana Persero Tahun 2004 sampai dengan 2013

No Tahun Laba Kotor Perubahan %

1 2004 53.928.574.572,78 - - 2 2005 59.920.638.414,20 5.992.063.841,42 10 3 2006 74.900.798.017,75 14.980.159.603,55 20 4 2007 93.625.997.522,19 18.725.199.504,44 20 5 2008 133.751.425.031,70 40.125.427.509,51 30 6 2009 191.073.464.331,00 57.322.039.299,30 30 7 2010 (131.271.436.352,00) (59.802.027.979,00) (45.5) 8 2011 140.877.727.610,00 9.606.291.258,00 6.8 9 2012 (114.420.231.044,00) (26.457.496.566,00) (23.1) 10 2013 218.095.398.956,00 103.675.167.912,00 47.5

Tabel tersebut menunjukan bahwa laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan. Dari tabel tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :

(19)

1. Tahun 2004 laba kotor yang terjadi pad PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 53.928.574.572,78 .

2. Tahun 2005 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 59.920.638.414,20 terjadi peningkatan sebesar Rp. 5.992.063.841,42 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

3. Tahun 2006 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 74.900.798.017,75 terjadi peningkatan sebesar Rp. 14.980.159.603,55 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

4. Tahun 2007 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 93.625.997.522,19 terjadi peningkatan sebesar Rp. 18.725.199.50,44 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

5. Tahun 2008 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 133.751.425.031,70 terjadi peningkatan sebesar Rp. 40.125.427.509,51 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

(20)

6. Tahun 2009 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 191.073.464.331,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 57.322.039.299,30 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

7. Tahun 2010 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 131.271.436.352,00 terjadi penurunan sebesar Rp. 59.802.027.979,00 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami penurunan sebesar 45,5% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan penjualan.

8. Tahun 2011 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 140.877.727.610,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 9.606.291.258,00 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 6,8% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

9. Tahun 2012 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 114.420.231.044,00 terjadi penurunan sebesar Rp. 26.457.496.566,00 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami penurunan sebesar 23,1% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan penjualan.

10. Tahun 2013 Tahun 2011 laba kotor yang terjadi pada PT. Dahana Persero adalah sebesar Rp. 218.095.398.956,00 terjadi peningkatan sebesar Rp. 103.675.167.912,00 atau dalam persentase bahwa laba kotor pada PT. Dahana mengalami peningkatan sebesar 47,5% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada pendapatn penjualan dan harga pokok

(21)

penjualan dapat ditekan semaksimal mungkin dengan adanya efisiensi dan efektivitas sehingga menjadi suplus terhadap perusahaan.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi Terhadap Pencapaian Target Produksi Pada PT. Dahana Persero

Pengolahan data pada PT. Dahana Persero. dilakukan berdasarkan data berikut:

Tabel 4.7

Informasi Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi dan Pencapaian Target Produksi Pada PT. Dahana Persero

Tahun 2004 sampai dengan 2013 No Tahun Produktivitas Tenaga Kerja

Bagian Produksi Pencapaian Target Produksi 1 2004 84,5 189.674.104.704,00 2 2005 118,7 237.092.630.880,00 3 2006 105,2 415.951.984.000,00 4 2007 174,2 557.078.550.000,00 5 2008 245,8 689.716.300.000,00 6 2009 355,2 1.061.102.000.000,00 7 2010 635,3 1.982.457.000.000,00 8 2011 691,3 2.132.599.000.000,00 9 2012 716,2 1.936.271.000.000,00 10 2013 543,1 2.027.212.000.000,00

Untuk mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap pencapaian target produksi pada PT. Dahana Persero dapat dilihat dari indikator yang digunakan yaitu hasil produksi dan biaya tenaga kerja bagian produksi (X1). serta target produksi dibagi realisasi produksi dikali seratus (X2). maka dilakukan uji statistic koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan pengaruh antara variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian

(22)

produksi) dengan X2 (pencapaian target produksi). seperti dinyatakan dalam subtruktur 1 berikut ini :

 = 0.20

 = 0.96

Gambar 4.1

Pengaruh Variabel X1 terhadap Variabel X2 Dengan perhitungan pengaruh lain :

 = 1 − ?D…   = √1 − 0.96

 = 0.04

Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 diperoleh R yang menunjukan keeratan hubungan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi sebesar 0.20 berarti tingkat keeratan rendah dan besarnya pengaruh dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap pencapaian target produksi adalah sebesar 0.04 artimya bahwa dengan adanya produktivitas tenaga kerja bagian produksi akan berpengauh pada pencapaian target produksi. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif. menunjukan adanya kolerasi searah atau langsung antara dua variabel tersebut. yang berarti setiap kenaikan nilai produktivitas tenaga kerja bagian produksi (X1) akan diikuti dengan kenaikan pencapaian target produksi (X2).

Selanjutnya pengaruh lainnya adalah sebesar 0.96 atau 96%. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lain seperti sumber daya manusia yang masih rendah. mental para pekerja yang lemah. jaminan social. kurangnya alat poduksi. serta persaingan

X1 X2

(23)

yang sangat ketat diantara para tenaga keja bagian produksi. Sehingga berdampak pada produktivitas dan pencapaian target produksi yang kurang maksimal.

Besarnya Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi Terhadap Laba Kotor PT. Dahana Persero

Tujuan yang paling utama dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi bagi PT. Dahana Persero yaitu menghasilkan suatu produk yang bernilai serta berkualitas sehingga dapat memberikan rasa pemuasan terhadap konsumen. sehingga mempunyai suatu kepercayaan terhadap produk yang dijual dan akhirnya dapat meningkatkan laba kotor perusahaan.

Dengan penilaian dan pengukuran terhadap produktivitas tersebut perusahaan dapat memperoleh gambaran secara menyeluruh. Hal ini sangat penting bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan target yang akan dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai pekembangan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan laba kotor PT. Dahana Perseo selama periode 2004-2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Informasi Tenaga Kerja Bagian Produksi dan Laba Kotor PT. Dahana Persero Tahun 2004 sampai dengan tahun 2013

No Tahun Produktivitas Tenaga Kerja

Bagian Produksi Laba Kotor

1 2004 84,5 53.928.574.572,78 2 2005 118,7 59.920.638.414,20 3 2006 105,2 74.900.798.017,75 4 2007 174,2 93.625.997.522,19 5 2008 245,8 133.751.425.031,70 6 2009 355,2 191.073.464.331,00 7 2010 635,3 131.271.436.352,00

(24)

8 2011 691,3 140.877.727.610,00

9 2012 716,2 114.420.231.044,00

10 2013 543,1 218.095.398.956,00

Pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi secara parsial terhadap laba kotor pada PT. Dahana Persero dapat dilihat dai indikator yang digunakan yaitu selisih antara hasil produksi dengan biaya tenaga kerja bagian produksi (X1) dan laba kotor yaitu jumlah pendapatan penjualan dikurangi harga pokok penjualan (Y).

Berdasarkan data tersebut. dilakukan pengolahan data dengan SPSS V.16.0 untuk analisis jalu. koefisien beta (T) atau kofisien standar untuk variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) terhadap Y (laba kotor) adalah sebesr 0.836 dengan koefisien determinasi sebesar 0.698 atau 69.8% artinya yaitu pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor cukup rendah dan sisanya 0.30% dipengaruhi faktor lain yang tidak peulis teliti.

Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor maka dilakukan uji t dengan diperoleh nilai 0U1VW sebesar 5.406 dengan mengambil tarif signifikansi X sebesar 5% maka nilai 012345 2.365. Hal ini sesuai dengan kaidah keputusan jika

–Z  [ \ Z]^_`ab \ Z  [ maka terima Ho atau melihat dengan tingkat signifikansi dapat dilihat dari niali sig. hasil output SPSS yaitu 0.01 dimana 0.01 < 0.05 artinya berpengaruh signifikan terhadap laba kotor pada PT. Dahana Persero.

Tingginya produktivitas tenaga kerja bagian produksi mampu untuk meningkatkan laba kotor jika disertai pencapaian target produksi yang menyertainya.

Menurut Sinungan (2003) mengatakan bahwa produktivitas diartikan sebagai hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja. sedangkan

(25)

keluaran diukur dalam satuan fisik bentuk dan nilai. Dalam hal ini produktivitas tenaga kerja bagian produksi bepengaruh terhadap laba kotor.

Besarnya Pengaruh Pencapaian Target Produksi Terhadap Laba Kotor PT. Dahana Persero

Pencapaian target merupakan aktivitas persuhaan untuk mencapai target produksi yang direncanakan. apabila kurang atau tidak tercapainya target bagi perusahaan tentunya akan merugikan perusahaan sebab prodksi tidak tercapai maka pendapatan akan berkurang. Pendapatan dari hasil produksi merupakan sumber pembiayaan perusahaan oleh karenanya perlu diamankan.

Dengan hasil target produksi menunjukan produktivitas suatu perusahaan dan juga keberhasilan dalam pencapaian target produksi. semakin besar target yang dicapai maka semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan atau mengalami pertumbuhan laba perusahaan. Keberhasilan target produksi dapat dilihat dari hasil pencapaian target produksi yang didapat. Dengan kata lain apakah usaha tersebut mendapatkan laba atau tidak. tergantung pada keberhasilan pencapaian target itu. Pencapaian target produksi merupkan salah satu indikator terpenting dalam meilai keberhasilan tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu. pencapaian target produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus dievaluasi yang memungkinkan perusahaan agar tidak ugi. Jadi pencapaian target produksi yang menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk kepentingan pencapaian itu sendiri. tetapi merupakan hasil total yang didapat perusahan dari kegiatan penjualan barang dagangan.

Berdasarkan data yang diperoleh tampak menggambarkan bahwa pencapaian target produksi mengalami peningkatan diikuti dengan besarnya laba kotor yang diperoleh masing-masing data tiap tahunnya.

Adapun hubungannya dengan laba kotor dapat dilihat berdasrkan tabel berikut:

(26)

Informasi Pencapaian Target Produksi dan Laba Kotor PT. Dahana Persero Tahun 2004 sampai dengan 2013

No Tahun Pencapaian Target

Produksi Laba Kotor

1 2004 189.674.104.704,00 53.928.574.572,78 2 2005 237.092.630.880,00 59.920.638.414,20 3 2006 415.951.984.000,00 74.900.798.017,75 4 2007 557.078.550.000,00 93.625.997.522,19 5 2008 689.716.300.000,00 133.751.425.031,70 6 2009 1.061.102.000.000,00 191.073.464.331,00 7 2010 1.982.457.000.000,00 131.271.436.352,00 8 2011 2.132.599.000.000,00 140.877.727.610,00 9 2012 1.936.271.000.000,00 114.420.231.044,00 10 2013 2.027.212.000.000,00 218.095.398.956,00

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS V.16.0 untuk analisis jalur. koefisien beta (T) atau kofisien standar untuk variabel X2 (pencapaian target produksi) terhadap variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0.350 dengan koefisien determinasi sebesar 0.122 atau 12.2% dan sisanya 0.87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti.

Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh pencapaian target terhadap laba kotor dilakukan uji t yang diperoleh nilai 0U1VW sebesar 2.867 dengan mngambil taraf signifikansi X sebesar 5% maka nilai 012345 2.365. Hal ini sesuai dengan kaidah keputusan –Z  [ \ Z]^_`ab \ Z  [maka tolak Ho atau melihat dengan tingkat signifikan dapat dilihat dari nilai sig.hasil output SPSS yaitu 0.048 dimana 0.048 < 0.05 artinya pencapaian target produksi berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.

(27)

Besarnya Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi dan Pencapaian Target Produksi Terhadap Laba Kotor

Besarnya pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap pencapapaian target produksi dan dampaknya pada laba kotor dibuktikan dengan hasil pengolahan data melalui SPSS V.16 berdasarkan data :

Tabel 4.10

Informasi Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi dan Pencapaian Target Produksi serta Laba Kotor PT. Dahana Persero

Tahun 2004-2013 No Tahun Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi Pencapaian Target Produksi Laba Kotor 1 2004 84,5 189.674.104.704,00 53.928.574.572,78 2 2005 118,7 237.092.630.880,00 59.920.638.414,20 3 2006 105,2 415.951.984.000,00 74.900.798.017,75 4 2007 174,2 557.078.550.000,00 93.625.997.522,19 5 2008 245,8 689.716.300.000,00 133.751.425.031,70 6 2009 355,2 1.061.102.000.000,00 191.073.464.331,00 7 2010 635,1 1.982.457.000.000,00 131.271.436.352,00 8 2011 691,3 2.132.599.000.000,00 140.877.727.610,00 9 2012 716,2 1.936.271.000.000,00 114.420.231.044,00 10 2013 543,1 2.027.212.000.000,00 218.095.398.956,00

Besarnya pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi (X1) dan pencapaian target produksi (X2) terhadap laba kotor (Y). dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel yaitu selisih hasil produksi dengan biaya tenaga kerja bagian produksi (X1). target produksi dibagi realisasi

(28)

produksi dikali seratus (X2). dan total pendapatan penjualan dikurangi harga pokok penjualan (Y) dengan Path Analysis. Dimana sebelumnya penulis telah mengajukan hipotesis yaitu “Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi dan Pencapaian Target Produksi berpengaruh simultan terhadap Laba Kotor”.

Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk mrnguji apakah terdapat pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pecapaian target produksi terhadapa laba kotor pada PT. Dahana Persero. dimana hasil pengolahan data dilakukan melalui SPSS.

Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 diperoleh R yang menunjukan keeratan hubungan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor sebesar 0.913 berarti tingkat keeratan hubungan sangat erat dan besarnya pengaruh dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor adalah sebesar 0.833 atau 83.3%. Artinya secara keseluruhan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor pada PT. Dahana Persero mempunyai pengaruh dengan tingkat hubungannya erat dan berdampak signifikan. Dengan kata lain. apabila perushaan tidak mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan meningkatkan pencapaian taget produksi dengan tepat maka perusahaan akan memperoleh laba kotor yang cenderung menurun. Oleh karena itu oengelolaan hasil produksi yang maksimal. pengendalian biaya tenaga kerja bagian produksi sampai pada peningkatan target produksi untuk bisa mengoptimalkan kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba serta mengefektifikan usaha sehingga berdampak pada tingkat kesehatan perusahaan. Hal tersebut menunjukan bahwa sasaran yang ingin dicapai dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi yaitu memaksimalkan pencapaian laba perusahaan melalui pengingkatan pencapaian target produksi. Sedangkan pengaruh variabel residu yang tidak diteliti adalah sebesar 0.167%.

Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor maka dilakukan uji F dari hasil perhitungan SPSS Versi 16 diperoleh nilai FefZghi

(29)

sebesar 17.429 dengan kaidah keputusan terima Ho jika FefZghi≤ FZklmn dan tolak Ho jika FefZghi > FZklmn. dengan taraf signifikan X sebesar 5% maka FZklmn sebesar 4.74 atau cukup sig F yaitu 0.002.

Dimana 17.429 > 4.74 maka Ho ditolak atu dengan kata lain produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi dan laba kotor berpengaruh secara simultan terhadap laba kotor.

Secara lengkap pengaruh variabel X1 terhadap X2 dan Y dapat dilihat sebagai berikut : 0.836 0.20 0.350 0.167 Gambar 4.2

Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan X2 Dengan Y

Dengan gambar 4.2 diatas dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel. yang disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Pengaruh langsung dan tidak langsung antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak

Langsung Total Pengaruh 1 Y ← → Y =  ) =(0.836) 0.698 (ρYX)(rXX)(ρYX) x2 (0.836) (0.020) (0.350)x2 0.01 Total Pengaruh Xterhadap X 0.698+0.01 0.708

2 Y ←  → Y = () 0.122

X1

Y

X2

(30)

= (0.350)

Total Pengaruh X terhadap Y 0.122

Total Pengaruh dan terhadap Y

0.708+0.122 0.83

Pengaruh Faktor Residu → Y 1-0.83 0.17

3 Total Pengaruh X1 X2 dan

 → Y 1

Dari tabel hasil analisis menunjukan bahwa koefisien kolerasi jalur variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) terhadap variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0.836 seangkan koefisien jalur variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) dengan variabel X2 (pencapaian target produksi) adalah sebesar 0.020 dan untuk koefisien jalur variabel X2 (pencapaian target produksi) terhadap variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0.350 dengan faktor residu sebesar 0.167

Hal ini didukung oleh Melayu S.P. Hasibuan yang menyatakan bahwa produkivitas merupakan perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga kerja) dan sistem kerja. teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Pelaksanan produktivitas tenaga kerja bagian produksi yang tepat serta berjalan dengan efektif dan efisien mempunyai peranan dalam meningkatkan pencapaian target produksi. Semakin besar produksi yang dihasilkan perusahaan. maka semakin besar pula laba kotor yang akan diperoleh perusahaan.

PENUTUP Simpulan

(31)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada PT. Dahana Persero, dimana dalam penelitian ini dikamsudkan untuk memperoleh data mengenai produktivitas tenaga kerja bagian produksi, pencapaian target produksi dan laba kotor PT. Dahana Persero. Dari data yang telah diperoleh dilakukan pembahasan, sehingga dapat iketahui seberapa besar pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencap[aian target produksi terhadap laba kotorPT. Dahana Persero. Dan disimpulkan pada penelitian ini adalah :

1. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi, pencapaian target produksi dan laba kotor PT. Dahana Persero setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa kinerja PT. Dahana Persero dari tahun ketahun mengalami perbaikan, dengan mengetahui produktivitas tenaga kerja bagian produksi maka perusahaan akan mengetahui tingkat prestasi kinerja bagian produksi dalam mengasilkan produk yang berkualitas. Dengan menekan biaya tenaga kerja bagian produksi yang semakin rendah maka perusahaan dapat menghasilkan produk yang lebih banyak sehingga produk yang dijual semakin bertambah dan pendapatan meningkat maka laba kotor pun akan semakin meningkat.

2. Dari hasil analisis data diketahui bahwa hubungan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pecapaian target produksi dengan tingkat hubungan sangat erat. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi menunjukan bahwa prodduktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh signifikan terhadap pencapaian target produksi.

3. Secara parsial produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor berpengaruh signifikan. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor menunjukan bahwa produktivitas tenaga kerja bagian produksi sangat berpengaruh terhadap laba kotor.

4. Secara parsial pengaruh pencapaian target produksi terhadap laba kotor sangat rendah. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, pengaruh pencapaian

(32)

target produksi terhadap laba kotor menunjukan bahwa pencapaian target produksi berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.

5. Secara simultan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor sangat erat. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, pengaruh produktivitas tenaga kerja bagiab produksi dan pencapaian target produksi terhadap laba kotor menunjukan produkstivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.

Saran

Berdasarkam simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yangdiharapkan dapat memberikan mmanfaat yang berguna baik bagi kemajuan perusahaan maupun bagi peneliti selanjutnya pada masa yang akan datang. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

a. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa pencapaian produktivitas tenaga kerja bagian produksi terjadi penurunan, hal tersebut karena dipengaruhi oleh hasil poduksi yang kurang maksimal sedangkan biaya tenaga kerja terus meningkat, maka dari itu pihak perusahaan diharapkan melakukan perencanaan produktivitas tenaga kerja dengan melihat hasil analisa sebelumnya, kemudian melakukan perencanaan dengan melakukan perubahan jumlah operator yang ada untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga hasil produksipun dapat meningkat.

b. Perusahaan harus berusaha menekankan semaksimal mungkin harga pokok penjualan dengan cara pengefisienan biaya produksi dan menghasilkan produk yang sesuai serta mempunyai daya jual yang tinggi sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan penjualan dan memperoleh laba kotor yang tinggi, sesuai dengan rencana awal penelitian perusahaan yang profit oriented.

(33)

Dalam melakukan penelitian, agar dicapai hasil yang lebih akurat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan jumlah sampel atau variabel penelitian, karena naik turnnya laba kotor tidak hanya dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan pencapaian target produksi saja.

Gambar

Tabel  tersebut  menunjukan  bahwa  secara  keseluruhan.  produktivitas  tenaga  kerja  bagian  produksi  yang  terjadi  pada  perusahaan  setiap  tahunnya  mengalami peningkatan dan penurunan
Tabel tersebut menunjukan bahwa pencapaian target produksi yang terjadi  pada PT. Dahana Persero setiap tahunnya mengalami pningkatan dan penurunan

Referensi

Dokumen terkait

mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) disarankan agar dapat meningkatkan

INTI (Persero), apakah sistem pengendalian yang dijalankan memiliki pengaruh yang penting terhadap pencapaian produktivitas tenaga kerja.. Sistem pengendalian yang

Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Sortasi Pengolahan Tembakau di Kabupaten Jember ( Studi Kasus pada PT Gading Mas Indonesian Tobacco);

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Menurut Persepsi Karyawan Bagian Produksi PT. Inti Mega Sol , Skripsi,

TAPM yang berjudul Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Studi kasus pada karyawan bagian produksi PT.. XYZ adalah

Di mana untuk peneiitian ini produktivitas tenaga kerja bagian produksi dapat dihitung dengan membagi hasil produksi rokok dengan jumlah pekerja menghasilkan jenis produksi

Dari beberapa uraian yang disampaikan peneliti di atas dimana produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh upah, masa kerja dan beban tanggungan keluarga, penulis ingin melakukan

Adapun produktivitas kerja yang ada secara parsial atau sebagian yang dilihat dari perbandingan produksi dan tenaga kerja di Unit Produksi Dumai pada PT Pertamina Persero RU II Dumai