LAMPIRAN VII KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000
Tanggal : 3 November 2000
PROSEDUR PEMBERIAN IZIN
PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR BAWAH TANAH
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sumberdaya air bawah tanah telah memberikan peran penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia, yakni dalam pemasokan kebutuhan akan air, terutama untuk keperluan air minum, pertanian, dan industri.
Sumberdaya air bawah tanah di satu pihak mempunyai peran cukup penting dalam menunjang pembangunan, namun dipihak lain, karena peningkatan yang menerus pemakaian sumberdaya itu, telah menimbulkan dampak negatif terhadap sumberdaya air itu sendiri di beberapa daerah yakni berupa penurunan muka air bawah tanah, penurunan mutu air, penyusupan air laut di daerah pantai, dan amblesan tanah.
Mengingat pengambilan air bawah tanah pada umumnya diakibatkan oleh budidaya manusia melalui cara pengeboran, maka langsung atau tidak langsung pelaksana pengeboran air bawah tanah memegang peran dalam upaya mengurangi kerusakan lingkungan air bawah tanah.
B. Maksud dan Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan sebagai acuan dalam rangka pemberian izin Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah (SIPPAT).
Tujuannya adalah untuk menyeragamkan kesatuan tindak cara pemrosesan permohonan SIPPAT dan kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan pengeboran pemegang SIPPAT dalam menjalankan kegiatannya.
II. PENGERTIAN
1. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) adalah Lembaga sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
2. Asosiasi adalah asosiasi perusahaan pengeboran air bawah tanah yang telah mendapat akreditasi dari LPJK
3. Klasifikasi adalah Klasifikasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 4. Kualifikasi adalah Kualifikasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 5. Sertifikat adalah Sertifikat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 6. Akreditasi adalah Akreditasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
III. KETENTUAN UMUM
1. Bentuk usaha pengeboran air bawah tanah termasuk salah satu sub bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi
2. Bentuk usaha dapat berupa orang perseorangan, bidang usaha nasional baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum dan badan usaha asing serta harus mendapatkan klasifikasi dan kualifikasi yang dinyatakan dengan sertifikat dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) atau Asosiasi Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah yang telah mendapat akreditasi dari LPJK.
4. Perusahaan/perorangan bukan pemegang SIPPAT yang melakukan pengeboran, dikenakan sanksi hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dilakukan penyitaan instalasi bor. 5. Pengeboran untuk keperluan rumah tangga dengan pengambilan debit maksimal 100
m3/bulan dapat dilakukan oleh perorangan tanpa SIPPAT.
6. SIPPAT dengan klasifikasi dan kualifikasi golongan I, II, III dan IV berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
IV. PROSES ADMINISTRASI SIPPAT A. SIPPAT Baru
1. Persyaratan, meliputi :
a. Surat pernyataan kepemilikan instalasi bor bermeterai;
b. Foto instalasi bor berukuran 9 x 12 cm dan 4 x 6 cm, masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar;
c. Data teknis instalasi bor (Daftar Isian terlampir );
d. Salinan sertifikat klasifikasi dan sertifikat kualifikasi badan usaha yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah diakreditasi oleh LPJK.
e. Persyaratan lain yang ditentukan oleh Bupati/Walikota.
2. Jika persyaratan permohonan lengkap, Bupati/Walikota menerbitkan SIPPAT atau menolak permohonan SIPPAT disertai dengan alasan penolakannya;
3. Bupati/Walikota dapat menolak permohonan izin perusahaan pengeboran air bawah tanah disertai dengan alasan penolakannya
4. Di dalam SIPPAT dicantumkan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan atau ditaati oleh pemegang SIPPAT yaitu :
a. Setiap perubahan instalasi bor harus mendapatkan STIB berikut plat Nomor Instalasi Bor yang baru dari Asosiasi yang telah diakreditasi oleh LPJK;
b. Setiap instalasi bor harus dijalankan oleh seorang Juru Bor yang mempunyai Surat Ijin Juru Bor (SIJB).
c. Pelaksanaan pengeboran wajib diawasi oleh tenaga ahli/asisten ahli dalam bidang geologi atau dibidang hidrogeologi;
d. Pemegang SIPPAT wajib melaporkan hasil kegiatan usahanya secara tertulis dan mengirimkan laporan teknik hasil pengeboran kepada Bupati/Walikota;
e. Menyampaikan laporan hasil pengeboran sesuai standar yang telah ditentukan kepada Bupati/Walikota;
f. Tindakan perusahaan yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang berlaku dibidang air bawah tanah dapat mengakibatkan dicabutnya SIPPAT serta dikenakan sanksi-sanksi lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Pemilik/pengurus perusahaan pemegang SIPPAT yang terbukti telah melakukan pelanggaran melakukan pengeboran tanpa izin lebih dari 2 (dua) kali tidak dizinkan bergerak dibidang pengeboran air bawah tanah;
h. Perusahaan pemegang SIPPAT yang terbukti melakukan pengeboran tanpa izin dikenakan sanksi hukum dan penyegelan instalasi bor.
i. Memperpanjang SIPPAT sebelum habis masa berlakunya. j. Ketentuan lain yang ditentukan oleh Bupati/Walikota.
B. Perpanjangan SIPPAT
1. SIPPAT dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan kepada Bupati/Walikota; 2. Persyaratan perpanjangan SIPPAT dengan melampirkan :
a. Sertifikat klasifikasi dan sertifikat kualifikasi badan usaha yang telah mendapat penilaian ulang dari asosiasi yang telah diakreditasi oleh LPJK.
b. Persyaratan lain yang ditentukan oleh Bupati/Walikota.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, ttd
Purnomo Jusgiantoro
Daftar Isian
DATA INSTALASI BOR
(isi atau pilih yang sesuai, dengan memberi tanda V pada kotak yang tersedia)
DATA INSTALASI BOR
1. Jenis instalasi bor
a. Meja putar (Rotary drill)……….…….. č
1) Ulir batang hidraulic (Rotary hidraulic spindle) ………. č
2) Putar pucuk hidraulic (Rotary hidraulic top drive) …………. č
3) Putar pucuk elektromotor (Rotary electromotor top drive) č
b. Jenis Instalasi bor tumbuk (Percussion drill)
1) Instalasi bor tumbuk kabel ………. č
2) Instalasi bor tumbuk batang bor …………. . ……… č
2. Jenis dudukan instalasi bor
a. Di atas dudukan pendorong (skid mounted) . ……… č
b. Di atas truck trailler (Truck mounted) . ……… č
c. Di atas dorongan roda empat (Semi traillers) . ……… č
3. Merek dan pabrik pembuat
a. Merek instalasi bor ………. b. Model instalasi bor ……….
c.3. Pabrik pembuat dan tahun ……… 4. Penggerak instalasi bor
a. Penggerak instalasi bor putar 1) Garis tengah penggerak putar
a) Lubang meja putar : ……….. inchi/mm b) Garis tengah spindle : ……….. inchi/mm c). Kemampuan top drive : ………. kg b. Penggerak instalasi bor tumbuk
1) Garis tengah penggerak bor tumbuk
a) Kabel penggerak bor tumbuk : ……...…inchi/mm b). Batang bor tumbuk : ……….. inchi/mm c. Tenaga penggerak bot
1) Tenaga bahan bakar
a) Merek mesin : ……… b) Pabrik pembuat : ……… c) Bahan bakar :
Solar č
d) Kapasitas : ……….. PK e) Sistem hubungan dengan mesin bor : ……….. 2) Tenaga listrik a) Elektromotor : ……… b) Merek : ……… c) Pabrik : ……… d) Kapasitas : ……… PK e) Tegangan/phase : ……… f) Sistem hubungan dengan mesin bor : ……… 3) Tenaga pembangkit listrik
a) Merek mesin : ……… b) Pabrik pembuat : ……… c) Bahan bakar : ……… Solar č Bensin č d) Kapasitas (elektromotor) : ……….. PK 1). Merek : ……… 2). Pabrik pembuat : ……… 3). Kapasitas : ………… Kw/Kva 4). Tegangan/phase : ……… 5. Menara bor a. Jenis 1) Kaki tiga : ………. č 2) Kaki empat : ………. č 3) Tiang tunggal : ………. č 4) Tinggi : .……… meter 5) Penguat menara : Palang-palang/Tabung
hidrolik
6) Pancang : ……….…. 7) Jenis kerekan/sheave :
a) Tunggal : ……….…. č
b) Ganda : ………. č
b. Alat angkat / lir
1) Digerakkan oleh
a) Mesin : ……….. č
b) Elektromotor : ………. č
c) Bukan mesin : ……….. č
2) Kemampuan : ……… ton 3) Sistem hubungan dengan penggerak : ………
c. Kelly
1) Type
a) Segi empat č
b) Segi enam č
2) Diameter luar : ……… inchi/mm
d. Pembilasan
1) Sistem pembilasan
a) Pembilasan langsung (Direct flushing) č
b) Pembilasan balik (Reverse flushing) č
c) Pembilasan udara (Air flushing) č
2) Mesin pompa a) Jenis pompa 1) Torak č 2) Sentifugal č b) Merek mesin : ………...………. c) Pabrik pembuat : ……..….………. d) Kapasitas : ……… l/menit e) Tekanan : ……….. atm 3) Mesin penggerak a) Tahun pembuatan : ………. b) Pabrik pembuat : ……… c) Bahan bakar
Solar č
Bensin č
d) Kapasitas : ..……… PK e) Sistem hubungan dengan mesin pompa : …………
4) Pembilasan udara (Air flushing)
a) Merek : ……… b) Kompresor : ……… c) Pabrik pembuat : ……… d) Tahun pembuatan : ……… e) Bahan bakar Solar č Bensin č Minyak tanah č
f) Kemampuan volume : ……...……… cuft/m3
g) Tekanan : ………... lbs/cm (kg/cm/bar)
6. Kepala pembilas (Water swivel)
a. Merek : .……...………
b. Kapasitas : .……...………. ton
7. Selang tekan dan/selang hisap
a. Selang tekan
1) Garis tengah : ………...…...… inchi/mm
2) Panjang : .………...………… meter 3) Tekanan maksimum : ... lbs/cm (kg/cm/bar)
b. Selang hisap
1) Garis tengah : .……...………. inchi/mm 2) Panjang : ...………. meter 8. Perlengkapan pembantu
a. Batang bor
Diameter
(inchi/mm) Panjang/batang (meter) Banyaknya(buah) (meter) Jumlah
Ø Luar Ø Dalam
b. Mata Bor
Model (inchi/mm) Diameter Banyaknya (buah) (sf.md.hr)Jenis (meter) Jumlah
Three cone/four
cone
Drag/wing/sayap
c. Batang pemberat (Drill colar)
e. Pipa selubung /casing sementara
Diameter Batang Panjang
inchi/mm inchi/mm inchi/mm inchi/mm
f. Alat pancing (Fishing tools)
Jenis Diameter Banyaknya
Tap
Inchi/mm
Die overshot Inchi/mm
Casing spear Inchi/mm
g. Alat uji pemompaan Jenis Pompa : ……… buah : ……… buah : : ……… l/mnt : ……… l/mnt : ……… l/mnt : ………. : ………. : ……… l/mnt : ……… l/mnt : ……… l/mnt 1) Pompa tangan 2) Pompa sentrifugal/Jet pump 3) Merek a) Daya hisap b) Kemampuan 4) Pompa sumur dalam/pompa selam a) Merek b) Type c) Daya hisap d) Kemampuan e) Diameter pompa h. Kunci-kunci
Jenis (inchi/mm) Ukuran Banyaknya (buah)
j. Peralatan keselamat kerja
1) Topi pengaman : ………. buah
2) Sepatu pengaman : ………. buah
3) Sabuk pengaman : ………. buah
4) Tabung pengaman
kebakaran
: ………. buah
5) Kotak obat-obatan : ...………. kit
………..,……….20…
Ttd
Meterai Rp. 6.000,- Cap Perusahaan Nama / Jabatan dalam