• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh: Dibimbing oleh: Dr.Ir. Rimadewi Suprihardjo, MIP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun oleh: Dibimbing oleh: Dr.Ir. Rimadewi Suprihardjo, MIP."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA KABUPATEN

SUMENEP SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN MELALUI

PENDEKATAN KONSEP

CITY MARKETING

5 Juli 2011

Sidang 4 tugas akhir

Disusun oleh:

Ocky Dwi Putranto

3607100013

Dibimbing oleh:

(2)
(3)

Kerangka Berpikir

Kerangka

berpikir

Sumber :

Penulis 2011

Latar Belakang Sasaran Tujuan

Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep merupakan kawasan pelabuhan yang strategis dengan memiliki banyak potensi pengembangan namun perkembangannya tidak optimal.

1. Belum optimalnya pemberdayaan potensi pengembangan yang ada dan pemberdayaan kawasan Arjasa yang strategis untuk menarik investasi.

2. Tingkat investasi yang rendah sehingga potensi-potensi pengembangan yang ada di Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep tidak berkembang secara optimal.

3. Tingkat perkembangan jumlah penduduk selama 5 (lima) tahun terakhir masih relatif rendah diindikasi penyebabnya adalah banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan di luar kawasan karena tingkat investasi yang rendah menyebabkan tidak adanya lapangan pekerjaan.

Belum terdapat hasil maksimal dikarenakan kurangnya daya jual kawasan Indikasi

Arahan pengembangan wilayah Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang optimal

Atribut pemasaran : -Citra/Image - Daya Tarik -Infrastruktur - Penduduk

2. Menganalisa tingkat layanan melalui analisa pembobotan tingkat kepentingan-kinerja berdasarkan atributcity marketingKecamatan Arjasa .

Teori Konsep City Marketing

3. Menganalisa tipologi atribut city marketing

berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa

1. Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.

4. Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa dalam pengembangan wilayah berdasarkan segmentasi,targeting,danpositioningdari atributcity marketing.

(4)

TUJUAN DAN SASARAN

PENILITIAN

Tujuan penelitian

Menentukan arahan

pengembangan Kecamatan

Arjasa Kabupaten Sumenep

sebagai kawasan pelabuhan

yang optimal dengan

pendekatan konsep

City

Marketing

Sasaran penelitian

1. Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan

Arjasa Kabupaten Sumenep.

2. Menganalisa tingkat kesesuaian antara tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja Kecamatan

Arjasa Kabupaten Sumenep melalui analisa

pembobotan tingkat kepentingan-kinerja

berdasarkan atribut

city marketing.

3. Menganalisa tipologi atribut

city marketing

berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja

Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep .

4. Menganalisa pasar target pada wilayah

Kecamatan Arjasa dalam pengembangan

wilayah berdasarkan segmentasi,

targeting,

dan

positioning

dari atribut

city marketing.

5. Menentukan arahan pengembangan Kecamatan

Arjasa Kabupaten Sumenep yang optimal

berdasarkan segmentasi,

targeting,

da

n

positioning

dari atribut

city marketing

melalui

(5)

Ruang Lingkup

Substansi

Pengembangan

Kawasan

Pengembangan

kawasan dibatasi pada

pengembangan

kawasan Arjasa sebagai

kawasan pelabuhan

dalam kaitannya

pemasaran kota.

Pemasaran kota (

city

marketing

)

Dalam arahan

pengembangan

kawasan akan lebih

difokuskan pada

keempat elemen

pemasaran, serta

segmentasi,

targeting

dan

positioning

kawasan.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup

Wilayah

Lingkup wilayah penelitian adalah

Kecamatan Arjasa Kabupaten

Sumenep yang dalam hal ini

merupakan kawasan pelabuhan dengan

jumlah desa sebanyak 19 desa

(6)
(7)

Sintesis tinjauan Pustaka

Teori

Indikator penelitian

Yang

mempengaruhi

Pengembangan

kota

Penduduk

Lokasi yang strategis

Fungsi kawasan perkotaan

Kelengkapan fasilitas sosial ekonomi

Kelengkapan sarana dan prasarana

transportasi

Faktor kesesuaian lahan

Faktor kemajuan dan peningkatan

bidang teknologi

Teori

Indikator penelitian

Pengembangan

pelabuhan

kaitannya dengan

pengembangan

kawasan

Sistem transportasi terintegrasi

Lokasi pelabuhan

Kelengkapan fasilitas, sarana dan

prasarana pendukung pelabuhan

Teori Indikator penelitian Implementasi konsep

City marketing dalam pengembangan kota

Pemasaran imej/citra (image marketing)

 Citra/image yang dimiliki kawasan

Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction marketing)

 Keindahan alam dan landmark

 Bangunan dan tempat-tempat bersejarah

 Kawasan perbelanjaan

 Daya tarik budaya

 Tempat rekreasi dan hiburan

 Arena olahraga

 Acara atau peringatan-peringatan tertentu

Pemasaran infrastruktur (infrastructure marketing)

 Perumahan

 Jalan dan transportasi

 Air bersih

 Listrik

 Kualitas lingkungan

 Keamanan dan perlindungan kebakaran

 Pendidikan

 Tempat peristirahatan dan restoran

 Fasilitas gedung pertemuan

 Pelayanan pengunjung

Pemasaran penduduk (people marketing)

 Keramahan

 Tenaga kompeten/terampil

 Kehidupan bermasyarakat

Prinsip Pengembangan Kawasan Pelabuhan

Penentu Pengembangan Kota

(8)
(9)

Berdasarkan

hasil

pengamatan

indera

landasan

teori

Pendekatan

Positivistik

Kemudian hasil dari penelitian diharapkan dapat bersifat nomotetis

(kebenaran umum) dan prediksi.

PENDEKATAN PENELITIAN

kuantitatif

kualitatif

pertimbangan

arahan

pengembangan

(10)

Jenis Penelitian

Deskriptif

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif . Tujuan penelitian

deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi secara

sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.

Preskriptif

Digunakan untuk

merumuskan tindakan untuk

memecahkan masalah.

(11)

Variable Penelitian

Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010

ASPEK

INDIKATOR

VARIABEL

DEFINISI OPERASIONAL

Citra/image

Citra/image yang

dimilki kawasan

Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa

Tingkat kesan masyarakat terhadap

Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan

yang memiliki potensi daya tarik

Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan

Tingkat pengaruh/kepentingan kawasan

sebagai kawasan pelabuhan sehingga dapat

menarik investasi

Daya Tarik /

Attraction

Keamanan wilayah

Tingkat keamanan wilayah

Tingkat keamanan wilayah sebagai tempat

kunjungan dan investasi dari kriminalitas.

Potensi

pengembangan

kawasan

Kebereadaan potensi pengembangan yang ada

di kawasan

Tingkat potensi pengembangan di Kecamatan

Arjasa yang di dukung oleh pengembangan

Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan

Tata guna lahan

Tingkat kesesuaian dan kepentingan Tata

Guna Lahan kawasan yang mendukung

pengembangan kawasan pelabuhan

Lokasi kawasan

yang strategis

Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan

terhadap wilayah sekitarnya

Tingkat kestrategisan posisi/lokasi secara

geografis kawasan sehingga dapat menarik

investasi.

(12)

Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010

Lanjutan

ASPEK

INDIKATOR

VARIABEL

DEFINISI OPERASIONAL

Infrastruktur

Sistem jaringan air

bersih

Kondisi penyediaan jaringan air bersih

Tingkat pelayanan jaringan air bersih yang dapat

diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan

Sistem jaringan listrik

Kondisi penyediaan jaringan Listrik

Tingkat pelayanan jaringan listrik yang dapat

diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan

Sistem komunikasi

Kondisi penyediaan jaringan komunikasi

Tingkat pelayanan sistem komunikasi yang dapat

diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan

Penyediaan kondisi

sarana prasarana

transportasi

Kondisi penyediaan sarana dan prasana

transportasi darat

Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan

ketersediaan prasarana dan sarana transportasi

darat.

Kondisi penyediaan sarana dan prasana

transportasi laut

Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan

ketersediaan prasarana dan sarana transportasi laut.

Fasilitas pelayanan

sosial ekonomi

kawasan pelabuhan

Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah

sakit,sekolah,dll)

Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan

masyarakat seperti rumah sakit,sekolah,dll.

Fersedianya fasilitas perumahan

Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas perumahan

bagi pendudulk

Fasiltas perdagangan dan jasa

Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan

perdagangan dan jasa penduduk

Pos keamanan dan keamanan kebakaran

Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan

keamanan dan fasilitas pelayanan untuk mengatasi

kebakaran.

(13)

Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2011

Lanjutan

ASPEK

INDIKATOR

VARIABEL

DEFINISI OPERASIONAL

Penduduk / people Kehidupan

bermasyarakat

Keramahan penduduk

Tingkat kesopanan penduduk terhadap

pendatang

Keterbukaan penduduk terhadap

pembangunan/ pengembangan baru

Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan)

penduduk terhadap pembangunan dan

pengembangan baru.

Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat

pendatang baru

Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan)

masyarakat terhadap masyarakat pendatang

baru.

Sumber daya

manusia terampil

Ketersediaan tenaga kerja

Terdianya penduduk usia kerja untuk

mendukung aktivitas di kawasan pelabuhan

(14)

Metode Pengambilan

Sampel

Metode pengambilan sampel acak sederhana (

simple random sampling

)

1. Masyarakat Kecamatan Arjasa sebagai kelompok yang terkena dampak pengembangan. Berdasarkan hasil

perhitungan jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah 47orang.

Metode pengambilan sampel bertujuan (

purposive sampling

)

Restricted Random sample

Teknik sampling ini digunakan dalam melakukan survey pendahuluan yang menggunakan minimal 30

responden menurut Singarimbu (1989)

.

Dari dua perhitungan di atas maka responden yang diambil sebagai sampel adalah 52 orang. Sampel pendahuluan yang diuji

validitas dan reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 41 kuisoner, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal

(Singarimbun,1995)

No Stakeholder Posisi Stakeholders Kepakaran 1. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep

 Kabid Pengembangan Dan Pembangunan Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep.

 Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan dan pembangunan wialayah kepulauan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan Kecamatan Arjasa

 Kabid Fisik dan Prasarana Kabupaten Sumenep.

 Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan di bidang fisik dan prasarana sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sarana dan prasarana di Kabupaten Sumenep

 Kasi Tata Ruang dan Lingkungan Kabupaten Sumenep

 Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan tata ruang dan lingkungan di Kabupaten Sumenep

2. Dinas Pariwisata  Kepala Dinas Pariwisata

Kabupaten Sumenep

 Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan pariwisata sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumenep

3. Dinas Kelautan Dan

Perikanan

 Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Sumenep

 Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan di Kabupaten Sumenep di sektor kelautan dan perikanan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Sumenep

(15)

Metode Dan teknik Analisa

Data

Gambar

Bagan Alur

Penelitian

Feed Back

Pengembangan yang optimal Kecamatan Arjasa Kabupaten

Sumenep sebagai dengan pendekatan konsep city

marketing

Tinjauan Teoritis

Pengembangan kota 2Konsep city marketing

Tinjauan Empiris

Kecamatan Arjasa

Variabel yang dibutuhkan dalam pengembangan

Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep sebagai kawasan pelabuhan

dengan pendekatan konsep

city marketing

Penyebaran kuesioner mengenai

tingkat

kinerja dan kepentingan masing-masing variabel

Uji validitas dan reliabilitas instrumen

Tidak valid dan reliabel

Menganalisa tingkat kesesuaian melalui pembobotan peringkat atribut pemasaran kota menurut

tingkat kepentingan-kinerja.

Menganalisa tipologi atribut city marketingberdasarkan tingkat

kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa . Analisa pembobotan skala Likert Menentukan arahan pengembangan Kecamatan Analisa Tri-angulasi

Keimpulan dan Rekomendasi

Hasil temuan penelitian berdasarkan analisis tingkat kinerja-kepentingan atribut city marketing Kecamatan Arjasa

Studi literatur dan teori

Analisa Diskriptif kualitatif Segmentasi, tergeting positioning Analisa Importance-Perfomance Analysis(IPA)

Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.

Pakar yang kompeten

Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa

(16)
(17)

Gambaran umum kabupaten

sumenep

Letak Kabupaten Sumenep yang berada di ujung Timur Pulau Madura

merupakan wilayah yang unik karena selain terdiri dari wilayah daratan juga

terdapat kepulauan yang tersebar berjumlah 126 pulau (sesuai dengan hasil

sinkronisasi luas Kabupaten Sumenep Tahun 2002)

Kabupaten Sumenep memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan

Sebelah Timur : Laut Jawa / Laut Flores

Berdasarkan luas area, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Arjasa

241,99 Km2 dengan 19 desa didalamnya

(18)

Gambaran umum kabupaten

sumenep

Kependudukan

Pada tahun 2007 Kabupaten Sumenep berpenduduk 1.078.599 jiwa. Jumlah

penduduk terbesar berada di wilayah Kecamatan Pragaan (64.542 jiwa),

Kecamatan Sumenep (70.462 jiwa), Kecamatan Arjasa (61.063 jiwa). Jumlah

penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Batuan (11.657), Kecamatan

Nonggunong (14.589 jiwa)

Penggunaan Lahan

Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Sumenep terdiri dari beberapa

fungsi antara lain : 1) kawasan permukiman/industri dan gudang; 2) sawah; 3)

tegalan; 4) perkebunan; 5) hutan, 6) Lahan kritisl, 7) tambak 8) lain-lain.

(19)

>> wilayah penelitiaan meliputi 19 desa di Kecamatan Arjasa dengan batasan

wilayah

Utara

: Laut Jawa

Barat

: Laut Jawa

Selatan : Selat Madura

Timur

: kecamatan kanganyan

(20)

Gambaran umum kawasan studi

Fisiografi

Fisiografi

Fisiografi

Fisiografi

Fisiografi

1.Topografi

Topografi wilayahnya menunjukkan bahwa Kecamatan

Arjasa memiliki daerah perbukitan sekitar 23% atau meliputi

areal seluas 55,65 Km

2

dengan tingkat kemiringan 30-60%,

adapun sebanyak 77% atau seluas 186,32 Km

2

pada

kemiringan 0-30% atau termasuk kategori daerah ladai

2. Pola Penggunaan Lahan dan Pemanfaatan Ruang

No Kecamatan

Jumlah total luas

Permukiman Industri/

gudang Sawah Tegalan kebun 1

Arjasa 16.162,20

239,44 429,86 3.301,50 162,50

hutan lahan kritis tambak/Garam/ embung lain-lain

(21)

Gambaran umum kawasan studi

Demografi dan Sosial Budaya

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk tertinggi berada di desa Pajanangger

dengan jumlah penduduk sebesar 6063 jiwa sedangkan

yang jumlah penduduknya paling sedikit berada di desa

Pabean dengan jumlah penduduk sebesar 1105 jiwa.

2. Komposisi Penduduk Berdasar Tingkat Pendidikan

Sebagian besar penduduk kecamatan Arjasa yaitu sekitar

12279 jiwa (58,36%) memiliki latar belakang pendidikan SD

(Sekolah Dasar) dan sedangkan yang yang berlatar

belakang PT (Perguruan Tinggi) hanya sekitar 412 jiwa

(1,96%).

(22)

Gambaran umum kawasan studi

Infrastruktur

1. Jaringan Transportasi

A. Prasarana Transportasi

Darat

Jalan sebagai prasarana transportasi darat di wilayah Kecamatan Arjasa

dibedakan atas 4 (

empat

) jenis jalan, yaitu jalan aspal, jalan paving, jalan

makadam dan jalan tanah. Pada Tahun 2007, kondisi jalan aspal yang baik

sepanjang 43,9 KM, jalan sedang sepanjang 8,14 KM, rusak sepanjang 20,833

KM dan jalan rusak berat sepanjang 8,870 KM.

Udara

Sedangkan prasarana transportasi

udara adalah heliport

Laut

Sedangkan prasarana transportasi Laut

adalah pelabuhan batu Guluk

(23)

Gambaran umum kawasan studi

B. Prasarana Transportasi

Darat

Sarana transportasi darat berupa kendaraan pick-up

untuk mengangkut orang dan barang

(24)

Gambaran umum kawasan studi

Fasilitas Pelayanan Publik

1. Jasa Akomodasi

Jasa penginapan

di Kecamatan Arjasa lokasinya

cukup strategis yaitu

di pusat-pusat kegiatan

2. Pendidikan

Jumlah dan stratifikasi sekolah di Kecamatan Arjasa sangat lengkap mulai dari

pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA dan Perguruan Tinggi.

3. Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang terdapat di Kecamatan Arjasa meliputi

(25)

Gambaran umum kawasan studi

Utilitas Perkotaan

1. Jaringan Listrik

Untuk penerangan listrik di Kecamatan Arjasa telah dipenuhi dari listrik PLN dan listrik

diesel yang dikelola perorangan. Aktifitas pelayanan listrik PLN dimulai sejak pukul

18.00-04.00 WIB atau 10 (

sepuluh

) jam dan pemadaman dilakukan secara bergilir

setiap 10 (

sepuluh

) hari sekali.

2. Jaringan Air Bersih

Air sebagai kebutuhan rumah tangga masyarakat Kecamatan Arjasa telah dipenuhi

dari pelayanan PDAM, sumur dan sumber air lainnya. Yang masih memiliki masalah

krisis air bersih dialami masyarakat perbukitan dan pesisir

3. Telekomunikasi

Kantor telkom terdapat 1 di Desa Kalinganyar merupakan pusat sarana komunikasi di

Kecamatan Arjasa. Untuk tower selluler di Kecamatan Arjasa sudah terlayani.

Terdapat Telesenter Arjasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai pusat

pelayanan internet . Untuk urusan surat menyurat Terdapat juga 1 buah kantor pos.

(26)

Identifikasi potensi pengembangan

kawasan pelabuhan kecamatan arjasa

Sumber : Hasil Analisa 2011

Matrix Identifikasi Potensi Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kecamatan Arjasa

No Potensi

Pengembangan Kondisi Eksisting Rencana Tata Ruang

1. Potensi pengembangan perhubungan khususnya Pelabuhan

 Di Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean) terdapat pelabuhan yaitu Pelabuhan Batu Guluk yang berada di Desa Bilis-bilis. Pelabuhan Batu Guluk merupakan tempat pengguna jasa pelayaran keluar masuk Kepulauan Kangean sesuai fungsinya sebagai sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang dari wilayah Arjasa dan pulau sekitarnya. Frekuensi pelayaran kapalnya cukup padat setiap minggunya dan volume penumpang maupun barangnya sangat banyak.

 Dermaga/pelabuhan ini yang bersifat permanen dan berkonstruksi cukup kuat untuk bisa dipakai tempat bersandar dan berlabuhnya kapal-kapal besar / penumpang.

 Dengan mengembangkan konsep multi-gate system dimana Kabupaten Sumenep

diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut maka kawasan pelabuhan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep berpotensi sebagai pusat distribusi dan perhubungan.

 Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Arjasa sangat strategis sebagai tempat transit. Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur. Maka Pengembangan jalur transportasi pengangkutan orang dan barang diarahkan menuju ke Kec. Sapeken, Sumenep/Kalianget, Kalimantan, Sulawesi (Makassar, Kendari), P. Jawa, Bali dan Nusatenggara

 Keberadaan Pelabuhan Batu Guluk telah memberikanmultiplier effectyang cukup

tinggi pada kehidupan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat setempat, yaitu jasa transportasi darat, jasa bongkar muat barang di kapal serta warung makanan dan minuman.

 Pengembangan konsepmulti-gate system dimana Kabupaten

Sumenep diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut.

 Berdasarkan RTRW Kabupaten Sumenep 2009-2029 ditetapkan beberapa kawasan strategis yang terkait dengan ekonomi, berdasarkan potensi yang ada maka dapat merujuk pembentukan kawasan strategis, yaitu Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan.

 Pelabuhan Arjasa di P. Kangean (Batu Guluk I dan II) dikembangkan menjadi Nasional sesuai dengan konsep pengembangan pelabuhan pada RTRWP Jawa Timur.

(27)

2. Potensi pengembangan pariwisata

 Kecamatan Arjasa memiliki potensi pengembangan pariwisata unggulan yaitu wisata bahari. Selain itu, beberapa potensi pantai dan sumber air panas/belerang, gua dan lain-lain juga dapat dikembangkan menjadi salah satu kawasan peruntukan wisata yang dapat diandalkan. Beberapa potensi objek wisata antar lain Gua Kuning (Stalagtit), Gua Peteng, Gua Arca, Sumber mata air batu karang, Pantai Batu Guluk, Pantai Mamburit (Wisata Bahari), Terumbu karang, Taman Laut P. Saobi.

 Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur, maka obyek wisata bahari di Kecamatan Arjasa ini dapat dihubungkan dengan obyek wisata di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara serta Bali dan Nusa Tenggara Barat/Timur.

 Penetapan Fungsi dan peranan SSWP VII Sebagai tempat pengembangan kawasan wisata alam dan bahari. dan Prioritas kegiatan pada SSWP VII diarahkan untuk kegiatan Pengembangan di sektor pariwisata (wisata alam dan bahari).

3. Potensi pengembangan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan

 Kecamatan Arjasa Juga Memiliki Potensi Perikanan Yang Besar Yaitu Dengan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Laut Yang Mencapai 4.532,6 Ton Tahun 2007.

 Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Industri Berbahan Baku Hasil Kelautan Dan Perikanan Sejalan Dengan Pengembangan Pelabuhan Yang Ada.

 Kecamatan Arjasa sebagai pusat koleksi dan distribusi hasil perikanan di Kepulauan Kangean

 Sistem Jaringan Wilayah SWP VII. Strategi pengembangan wilayah akan diarahkan sebagai sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat industri pengolahan perikanan di Kecamatan Arjasa. Sub-sub pusat ini akan melayani wilayah yang termasuk pada wilayah pengembangan Sumenep Timur (wilayah kepulauan).

(28)

Uji validitas dan reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kinerja

Sumber : Hasil Analisa 2011

No ASPEK INDIKATOR VARIABEL Reliability Validitas Keterangan

1 Citra/image Citra/image yang dimilki kawasan Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa Alpha 0,736 0,591 Valid & Reliabel

Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 0,591 Valid & Reliabel

2

Daya Tarik /

Attraction Keamanan wilayahPotensi pengembangan Tingkat keamanan wilayah Alpha 0,646 0,358 Valid & Reliabel kawasan

Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan

0,495 Valid & Reliabel Tata guna lahan 0,440 Valid & Reliabel Lokasi kawasan yang

strategis

Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah

sekitarnya 0,435 Valid & Reliabel

3

Infrastruktur Sistem jaringan air bersih Kondisi penyediaan jaringan air bersih Alpha 0,863 0,459 Valid & Reliabel Sistem jaringan listrik Kondisi penyediaan jaringan Listrik 0,722 Valid & Reliabel Sistem komunikasi Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 0,394 Valid & Reliabel Penyediaan kondisi sarana

prasarana transportasi

Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat 0,523 Valid & Reliabel Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 0,730 Valid & Reliabel Fasilitas pelayanan sosial

ekonomi kawasan pelabuhan

Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 0,673 Valid & Reliabel Fersedianya fasilitas perumahan 0,433 Valid & Reliabel Fasiltas perdagangan dan jasa 0,633 Valid & Reliabel Pos keamanan dan keamanan kebakaran 0,706 Valid & Reliabel Tempat perestirahatan dan restoran 0,483 Valid & Reliabel

4

Penduduk/

people Kehidupan bermasyarakat Keramahan pendudukKeterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru Alpha 0,774 0,665 Valid & Reliabel 0,378 Valid & Reliabel Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 0,485 Valid & Reliabel Sumber daya manusia

terampil

Ketersediaan tenaga kerja 0,636 Valid & Reliabel Kualitas pendidikan/keahlian 0,590 Valid & Reliabel

(29)

Uji validitas dan reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kepentingan

Sumber : Hasil Analisa 2011

No ASPEK INDIKATOR VARIABEL Reliability Validitas Keterangan

1 Citra/image Citra/image yang dimilki kawasan Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa Alpha 0,633 0,463 Valid & Reliabel

Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 0,463 Valid & Reliabel

2

Daya Tarik /

Attraction Keamanan wilayahPotensi pengembangan kawasan Tingkat keamanan wilayahKeberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan Alpha 0,815 0,8460,846 Valid & ReliabelValid & Reliabel Tata guna lahan 0,356 Valid & Reliabel Lokasi kawasan yang strategis Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya 0,544 Valid & Reliabel

3

Infrastruktur Sistem jaringan air bersih Kondisi penyediaan jaringan air bersih Alpha 0,868 0,508 Valid & Reliabel Sistem jaringan listrik Kondisi penyediaan jaringan Listrik 0,392 Valid & Reliabel Sistem komunikasi Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 0,576 Valid & Reliabel Penyediaan kondisi sarana prasarana

transportasi Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi daratKondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 0,6490,713 Valid & ReliabelValid & Reliabel Fasilitas pelayanan sosial ekonomi

kawasan pelabuhan

Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 0,530 Valid & Reliabel Fersedianya fasilitas perumahan 0,587 Valid & Reliabel Fasiltas perdagangan dan jasa 0,719 Valid & Reliabel Pos keamanan dan keamanan kebakaran 0,431 Valid & Reliabel Tempat perestirahatan dan restoran 0,699 Valid & Reliabel

4

Penduduk/

people Kehidupan bermasyarakat Keramahan pendudukKeterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru Alpha 0,719 0,3230,688 Valid & ReliabelValid & Reliabel Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 0,610 Valid & Reliabel Sumber daya manusia terampil Ketersediaan tenaga kerja 0,362 Valid & Reliabel Kualitas pendidikan/keahlian 0,436 Valid & Reliabel

(30)

Hasil analisa bobot

kinerja-kepentingan faktor pemasaaran kota

1. Analisa Pemasaran Citra/Image

Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja

dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran citra/image telah terpenuhi

61,89%

2. Analisa Pemasaran Daya Tarik

Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja

dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran daya tarik telah terpenuhi

67,13%

3. Analisa Pemasaran Infrastruktur

Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja

dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran infrastruktur telah terpenuhi

63,91%

4. Analisa Pemasaran Penduduk

Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja

dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran penduduk telah terpenuhi

74,27%

(31)

Hasil Importance-Performance

Analysis (IPA)

Sumber : Hasil Analisa 2011

No Atribut Pemasaran Kota X Y

1 Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa 2,63 4,23 2 Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 2,77 4,49 3 Tingkat keamanan wilayah 2,88 3,91 4 Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan 2,98 4,33 5 Tata guna lahan 2,56 3,65 6 Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah

sekitarnya 2,69 4,25 7 Kondisi penyediaan jaringan air bersih 3,27 4,12 8 Kondisi penyediaan jaringan Listrik 2,06 4,15 9 Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 2,79 4,10 10 Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat 2,56 4,21 11 Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 2,63 4,13 12 Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 2,56 4,21 13 Fersedianya fasilitas perumahan 2,54 4,12 14 Fasiltas perdagangan dan jasa 2,62 3,81 15 Pos keamanan dan keamanan kebakaran 2,63 4,12 16 Tempat perestirahatan dan restoran 2,50 3,96 17 Keramahan penduduk 3,10 3,58 18 Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru 3,12 3,98 19 Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 3,04 3,73 20 Ketersediaan tenaga kerja 2,73 4,15 21 Kualitas pendidikan/keahlian 2,67 4,29 Total 57,33 85,51

(32)

Hasil Importance-Performance

Analysis (IPA)

(33)

Hasil Importance-Performance

Analysis (IPA)

Sumber : Hasil Analisa 2011

Performance

Low

High

Importance High

Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa

Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan

Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap

wilayah sekitarnya

Keberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan

Kondisi penyediaan jaringan Listrik

Kondisi penyediaan jaringan air bersih

Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat Kondisi penyediaan jaringan komunikasi

Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut

Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah

sakit,sekolah,dll)

Fersedianya fasilitas perumahan

Pos keamanan dan keamanan kebakaran

Ketersediaan tenaga kerja

Kualitas pendidikan/keahlian

Low

Tata guna lahan

Tingkat keamanan wilayah

Fasiltas perdagangan dan jasa

Keramahan penduduk

Tempat perestirahatan dan restoran

Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/

pengembangan baru

Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang

baru

(34)

Analisa

segmentasi, targetting, dan

positioning

Sumber : Hasil Analisa 2011

1.

Segmentasi

Dalam penentuan segmen pasar pada kawasan studi akan didasarkan

pada segmentasi perilaku (behavioral segmentation). Dalam hal ini

segmen pasarnya adalah para investor karena sikap para investor yang

melihat manfaat yang didapat dalam berinvestasi di suatu kawasan.

2. Targetting

Dari hasil analisa sebelumnya didapat konklusi bahwa perlu

mempertahankan atribut yang dianggap penting dan kondisinya sudah

baik sebagai kekuatan atau keunggulan di mata target pasar serta

meningkatkan kinerja atribut yang saat ini kinerja masih rendah namun

sangat penting buat target pasar tersebut.

(35)

Analisa

segmentasi, targetting, dan

positioning

Sumber : Hasil Analisa 2011

3.

Positioning

Dari hasil analisa sebelumnya diketahui positioning produk kota yang

ditawarkan oleh Kecamatan Arjasa di mata stakeholder yaitu :

a. Posisi tinggi

Atribut tersebut mampu membantu kawasan menunjukkan

keunggulan nilai yang akan dikemas sedemikian rupa supaya lebih

menarik

b. Posisi rendah

Posisi ini terletak pada kuadran II dari matrik kinerja-kepentingan,

Stakeholder yang berkepentingan memberikan tingkat kepentingan

yang tinggi, sedangkan kinerja yang ditunjukkan “produk” tersebut

masih rendah. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan target pasar yang

berdampak pada penurunan nilai jual. Untuk itu diperlukanlah upaya

perbaikan secara terus menerus sehingga tingkat kinerja meningkat,

dan penurunan nilai jual dapat diantisipasi.

(36)

ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA

SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian

Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan

Kebijakan

Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari

Pemerintah

Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan

Pemasaran Citra/Image Kawasan

Citra / image Kecamatan Arjasa adalah :

Mempunyai kesan daerahnya

kurang berkembang, sehingga masyarakat menjadi kurang tertarik untuk tinggal di Kecamatan Arjasa.

Image Kecamatan Arjasa

secara umum adalah wilayah kepulauan yang akan direncanakan sebagai pusat distribusi untuk wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep.

Image Kecamatan Arjasa

sebagai wilayah pengembangan yang dengan fungsi kawasan strategis pelabuhan yang akan menjadi sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang di wilayah Kepulauan Kangean dan sekitarnya. Image ini merupakan kekuatan utama yang dimiliki Kecamatan Arjasa.

Daerah yang cukup aman untuk

dikunjungi.

Mengarah pada mengidentifikasi, mengembangkan dan menunjukkan citra positif yang kuat pada suatu wilayah, mengkomunikasikan keistimewaan dan kualitas kehidupan pada pihak lain sehingga dapat menghilangkan citra negatif yang dimiliki kawasan

 Menghilangkan kesan daerah yang tertinggal dan tidak baik untuk investasi dengan cara meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan dasar untuk investasi.  Pengintensifan promosi potensi-potensi pengembangan.

Pemasaran citra dilakukan dengan menunjukkan citra positif yang kuat pada kawasan, mengkomunikasikan keunikan dan keunggulan kepada investor dan konsumen, antara lain :

 Meningkatkan citra Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang saat ini kondisinya memiliki kesan daerahnya kurang berkembang melalui peningkatan performa/kinerja variabel yang dianggap penting bagi pasar target.

 Melibatkan masyarakat setempat dalam pengawasan keamanan, sehingga masyarakat setempat akan lebih bertanggung jawab terhadap keamanan di daerahnya.

 Meningkatkan citra/image kawasan melalui kegiatan-kegiatan baru atau peningkatan kegiatan serta promosi potensi-potensi pengembangan yaitu pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.

(37)

ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA

SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

Tipe

Arahan Hasil Temuan Penelitian

Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi

Literatur Dan Kebijakan

Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari

Pemerintah

Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan

Pemasaran Daya Tarik

Daya tarik Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan adalah :

Salah satu daya tarik tersendiri

bagi Kecamatan Arjasa adalah adanya potensi pengembangan seperti sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata yang berbasis kebaharian yang didukung dengan adanya pelabuhan.

Lahan masih cukup luas untuk

pengembangan kedepannya namun belum terkelola secara optimal.

 Memiliki banyak pulau kosong yang dapat dikembangkan untuk pengembangan lain seperti pertahanan dan kemanan.

Daerah yang cukup aman untuk

dikunjungi.

Kecamatan Arjasa yang ditetapkan

sebagai kawasan strategis pelabuhan karena merupakan kawasan pelabuhan yang cukup penting bagi wilayah kepulauan yang berungsi sebagai pelayanan distribusi untuk wilayah sekitarnya

 Tingkat pelayanan jaringan air bersih dan komunikasi yang cukup baik pelayanannya.

 Pemasaran daya tarik dari kawasan baik yang alamiah telah ada, ataupun buatan. Hal ini dikarenakan suatu kawasan memerlukan

karakteristik spesial untuk menarik para pengunjung.  Optimalisasi pengembangan Kawasan Kepulauan di Kabupaten Sumenep  Mempertahankan dan memperbaiki ekosistem wilayah kepulauan.  Penetapan Perkotaan Pelabuhan di Kawasan Kepulauan sebagai perkotaan pelabuhan, industry perikanan dan pariwisata.

 Hal yang menjadi daya tarik baru adalah saat struktur ruang kawasan ini promosi menjadi pusat pertumbuhan baru.  Supaya dapat mendukung potensi pengembangan yang ada sehingga menambah daya tarik kawasan khususnya untuk investasi, maka pelu memenuhi dan melengkapi infrakstruktur utama dan pendukung.  Perencanaan penatagunaan lahan pada Kecamatan Arjasa untuk memberikan daya tarik untuk investasi.

Pemberian izin secara

tepat, cepat dan murah (kemudahan prosedur perizinan) bagi investor.

Dalam pemasaran daya tarik kawasan, arahan yang dilakukan adalah dengan cara :

Perlu pengintensifan program

pemanfaatan ruang yang mengarah pada terbentuknya Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan.

Mengembangkan potensi

pengembangan yang ada seperti kegiatan pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.

 Merealisasikan rencana pengembangan fungsi pelabuhan menjadi pelabuhan regional maupun nasional.

 Kemudahan perijinan bagi investor yang akan mengembangkan sektor pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.

(38)

ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA

SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian

Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan

Kebijakan

Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari

Pemerintah

Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan

Pemasaran Infrastruktur

Daya tarik yang ada menjadi kurang menarik bagi masyarakat dan investor, dikarenakan rendahnya kondisi dari layanan infrastruktur di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan maka kondisi infrastruktur yang ada antara lain :

Kelengkapan dan

kondisi infrastruktur pada Kecamatan Arjasa masih kurang memadai. Adapun infrastruktur yang kondisinya masih kurang baik yaitu infrastruktur utama seperti listrik yang tidak dapat melayani 24 jam, serta trasportasi darat yang minim. Untuk transportasi laut cukup lengkap namun masih perlu penambahan jalur pelayaran .  Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu wilayah tentunya memiliki kekurangan. Untuk menutupinya dapat dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar sebagai pendukung kepuasan target pasar serta daya tarik lingkungan kehidupan dan lingkungan bisnis

Perlu beberapa hal yang harus dilakukan yaitu menjaga memperbaiki dan melengkapi infrastruktur

Kecamatan Arjasa supaya menjadi daya tarik untuk investasi.

 Kebijakan infrastruktur yang terdapat di Kecamatan Arjasa, sebaiknya diprioritaskan pada kebijakan yang mengarah pada peningkatan infrastruktur utama yang kondisi performanya saat ini masih rendah seperti listrik dan sarana dan prasarana trasnportasi darat maupun laut.

Dalam pemasaran infrastruktur kawasan, dilakukan dengan meningkatkan kinerja infrastruktur yang kinerjanya rendah yang merupakan kelemahan nyata bagi Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan, serta mengoptimalkan kinerja infrastruktur yang sudah baik serta mengimplementasikan kebijakan pemerintah yang direncanakan dengan tujuan pengembangan daerah. Kedua arahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Memantapkan perkembangan sebagai

kawasan pelabuhan dengan cara memberikan dukungan dalam pengembangan infrastruktur kawasan pelabuhan, agar menarik investasi serta dapat mendukung kegiatan di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. Sehingga potensi pengembangan yang ada dapat berkembang secara cepat dan optimal serta menjadi daya tarik bagi investasi, adapun caranya adalah :

a) Pengembangan infrastruktur pendukung sektor pariwisata, perhubungan khususnya pelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan

(39)

ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA

SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

Pemasaran Infrastruktur

 Untuk infrastruktur komunikasi di kecamatan arjasa sudah hampir seluruhnya terlayani seperti tower-tower

telekomunikasi sudah tersebar sehingga mempunya daya tarik lebih.

 Untuk infrastruktur perumahan kawasan ini masih minim.

 Infrastruktur air bersih sudah melayani sebagian besar wilayah Kecamatan Arjasa walaupun beberapa desa belum terjagkau terutama di wilayah perbukitan.  Pengembangan akses internal kawasan yang menghubungkan simpul-simpul kegiatan.  Pengembangan akses eksternal kawasan dalam lingkup yang lebih luas.  Peningkatan kapasitas dan tingkat pelayanan jaringan listrik.  Perlu adanya peningkatan infrastruktur pelayanan masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.

a) Pengembangan infrastruktur ekonomi pendukung kawasan pelabuhan di kecamatan Arjasa.

 Memprioritaskan peningkatan dan penyediaan infrastruktur utama seperti peningkatan pelayanan listrik, sistem transportasi darat maupun laut .

 Serta peningkatan infrastruktur perumahan, fasilitas rumah pelayanan masyarakat , pos keamanan dan keamanan kebakaran.

(40)

ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA

SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian

Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan

Kebijakan

Hasil Wawancara Kepada Stakeholder

Dari Pemerintah

Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan

Pemasaran

Penduduk /

People

Kondisi

masyarakat

Kecamatan Arjasa saat

ini sudah cukup terbuka

terhadap

pendatang

maupun

pembangunan

baru.

Tingkat pendidikan dan

keahlian yang masih

cukup rendah

Tenaga kerja yang ada

banyak bekerja di luar

pulau seperti menjadi

tenaga kerja di luar

negeri.

Kota

mampu

membentuk komunitas

yang memiliki sumber

daya manusia yang

menjadi daya tarik

tersendiri bagi kota

tersebut

Dibutuhkan

penanganan

lebih

lanjut

seperti

adanya pendekatan

yang

disesuaikan

dengan pola hidup

mereka.

Dalam pemasaran penduduk, arahan yang

dilakukan adalah

Mempertahankan

keterbukaan

masyarakat terhadap pendatang dan

pembangunan/ pengembangan baru.

Meningkatkan mutu pendidikan dan

keterampilan masyarakat.

(41)
(42)

KESIMPULAN

Sumber : Hasil Analisa 2011

1. Variabel-variabel yang mendukung konsep

city marketing

dalam penelitian ini

berjumlah 21 variabel yang dibagi menjadi 4 aspek, yaitu aspek citra, aspek

daya tarik, aspek infrastruktur dan aspek penduduk.

2. Dari hasil analisa terdapat tiga potensi pengembangan pada kawasan

pelabuhan Kecamatan Arjasa yaitu potensi pengembangan perhubungan

khususnya pelabuhan, potensi pengembangan pariwisata, dan Potensi

pengembangan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri

berbahan baku hasil kelautan dan perikanan.

3. Dari hasil analisis terhadap tingkat kinerja-kepentingan maka dapat

diidentifikasi variabel-variabel yang menjadi faktor kekuatan dan faktor

kelemahan dalam pengembangan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan

pelabuhan.

4. Arahan pengembangan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan

dibagi menjadi 4 elemen utama, yaitu pemasaran citra, pemasaran

(43)

REKOMENDASI

Sumber : Hasil Analisa 2011

1. Perlu lebih diperhatikan, serta solusi yang tepat harus segera diidentifikasi

untuk meningkatkan performa terhadap variabel yang menjadi sesuatu yang

penting bagi target pasar namun yang saat ini kondisi performanya masih

kurang yang merupakan kelemahan nyata kawasan.

2. Pemerataan pembangunan wilayah kepulauan, karena wilayah kepulauan

memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.

3. Rekomendasi studi lanjutan, yaitu :

a. Penelitian ini didasarkan pada data eksisting sehingga tidak relevan

untuk menggambarkan harapan pengguna terhadap suatu kebijakan

yang akan datang.

b. Diperlukan adanya penelitian lanjutan pada Kecamatan Arjasa karena

studi ini merupakan studi awal. Masih terdapat hal lain dalam masyarakat

yang memerlukan penelitian lanjutan terhadap masalah yang lebih detail

per desa/kelurahan .

c. Dapat digunakan sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten

Sumenep apabila akan mengembangkan Kecamatan Arjasa sebagai

kawasan pelabuhan.

(44)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru dengan metode Analytical Hierarchy Process memberikan hasil seleksi yang terbaik dari nilai-nilai yang dianggap tidak

Keterampilan Komunikasi Non Verbal Siswa Perempuan dengan teman sebaya di Sekolah SMA Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kelas XI didapat hasil persentase

Abdullah dan Firiah. Pengaruh Akuntansi Konservatisme terhadap Relevansi Nilai Laporan Keuangan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi,

Informasi nilai belajar siswa yang berupa nilai siswa ( baik nilai tugas, ulangan harian, uts, uas dan nilai raport, pengelolaan nilai siswa ini hanya

Berdasarkan defnisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan proses kebijaksanaan atau prosedur yang dijalankan dewan direksi, manajemen, dan personel

Kemunculan era digital seperti sekarang ini tentu harus disikapi dengan sangat bijak oleh para pengguna sehingga era digital akan memiliki peran yang sangat sentral bagi

Berdasarkan perbandingan nilai AIC terkecil dari hasil pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Tengah dari model SAR, SEM, SDM, SDEM, SAC

Review yang dilakukan oleh Jenkin (2001) terhadap penelitian- penelitian yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa penelitian tentang guru, siswa, buku