PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA KABUPATEN
SUMENEP SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN MELALUI
PENDEKATAN KONSEP
CITY MARKETING
5 Juli 2011
Sidang 4 tugas akhir
Disusun oleh:
Ocky Dwi Putranto
3607100013
Dibimbing oleh:
Kerangka Berpikir
Kerangka
berpikir
Sumber :
Penulis 2011
Latar Belakang Sasaran TujuanKecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep merupakan kawasan pelabuhan yang strategis dengan memiliki banyak potensi pengembangan namun perkembangannya tidak optimal.
1. Belum optimalnya pemberdayaan potensi pengembangan yang ada dan pemberdayaan kawasan Arjasa yang strategis untuk menarik investasi.
2. Tingkat investasi yang rendah sehingga potensi-potensi pengembangan yang ada di Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep tidak berkembang secara optimal.
3. Tingkat perkembangan jumlah penduduk selama 5 (lima) tahun terakhir masih relatif rendah diindikasi penyebabnya adalah banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan di luar kawasan karena tingkat investasi yang rendah menyebabkan tidak adanya lapangan pekerjaan.
Belum terdapat hasil maksimal dikarenakan kurangnya daya jual kawasan Indikasi
Arahan pengembangan wilayah Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang optimal
Atribut pemasaran : -Citra/Image - Daya Tarik -Infrastruktur - Penduduk
2. Menganalisa tingkat layanan melalui analisa pembobotan tingkat kepentingan-kinerja berdasarkan atributcity marketingKecamatan Arjasa .
Teori Konsep City Marketing
3. Menganalisa tipologi atribut city marketing
berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa
1. Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.
4. Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa dalam pengembangan wilayah berdasarkan segmentasi,targeting,danpositioningdari atributcity marketing.
TUJUAN DAN SASARAN
PENILITIAN
Tujuan penelitian
Menentukan arahan
pengembangan Kecamatan
Arjasa Kabupaten Sumenep
sebagai kawasan pelabuhan
yang optimal dengan
pendekatan konsep
City
Marketing
Sasaran penelitian
1. Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan
Arjasa Kabupaten Sumenep.
2. Menganalisa tingkat kesesuaian antara tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja Kecamatan
Arjasa Kabupaten Sumenep melalui analisa
pembobotan tingkat kepentingan-kinerja
berdasarkan atribut
city marketing.
3. Menganalisa tipologi atribut
city marketing
berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja
Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep .
4. Menganalisa pasar target pada wilayah
Kecamatan Arjasa dalam pengembangan
wilayah berdasarkan segmentasi,
targeting,
dan
positioning
dari atribut
city marketing.
5. Menentukan arahan pengembangan Kecamatan
Arjasa Kabupaten Sumenep yang optimal
berdasarkan segmentasi,
targeting,
da
n
positioning
dari atribut
city marketing
melalui
Ruang Lingkup
Substansi
Pengembangan
Kawasan
Pengembangan
kawasan dibatasi pada
pengembangan
kawasan Arjasa sebagai
kawasan pelabuhan
dalam kaitannya
pemasaran kota.
Pemasaran kota (
city
marketing
)
Dalam arahan
pengembangan
kawasan akan lebih
difokuskan pada
keempat elemen
pemasaran, serta
segmentasi,
targeting
dan
positioning
kawasan.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
Wilayah
Lingkup wilayah penelitian adalah
Kecamatan Arjasa Kabupaten
Sumenep yang dalam hal ini
merupakan kawasan pelabuhan dengan
jumlah desa sebanyak 19 desa
Sintesis tinjauan Pustaka
Teori
Indikator penelitian
Yang
mempengaruhi
Pengembangan
kota
Penduduk
Lokasi yang strategis
Fungsi kawasan perkotaan
Kelengkapan fasilitas sosial ekonomi
Kelengkapan sarana dan prasarana
transportasi
Faktor kesesuaian lahan
Faktor kemajuan dan peningkatan
bidang teknologi
Teori
Indikator penelitian
Pengembangan
pelabuhan
kaitannya dengan
pengembangan
kawasan
Sistem transportasi terintegrasi
Lokasi pelabuhan
Kelengkapan fasilitas, sarana dan
prasarana pendukung pelabuhan
Teori Indikator penelitian Implementasi konsep
City marketing dalam pengembangan kota
Pemasaran imej/citra (image marketing)
Citra/image yang dimiliki kawasan
Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction marketing)
Keindahan alam dan landmark
Bangunan dan tempat-tempat bersejarah
Kawasan perbelanjaan
Daya tarik budaya
Tempat rekreasi dan hiburan
Arena olahraga
Acara atau peringatan-peringatan tertentu
Pemasaran infrastruktur (infrastructure marketing)
Perumahan
Jalan dan transportasi
Air bersih
Listrik
Kualitas lingkungan
Keamanan dan perlindungan kebakaran
Pendidikan
Tempat peristirahatan dan restoran
Fasilitas gedung pertemuan
Pelayanan pengunjung
Pemasaran penduduk (people marketing)
Keramahan
Tenaga kompeten/terampil
Kehidupan bermasyarakat
Prinsip Pengembangan Kawasan Pelabuhan
Penentu Pengembangan Kota
Berdasarkan
hasil
pengamatan
indera
landasan
teori
Pendekatan
Positivistik
Kemudian hasil dari penelitian diharapkan dapat bersifat nomotetis
(kebenaran umum) dan prediksi.
PENDEKATAN PENELITIAN
kuantitatif
kualitatif
pertimbangan
arahan
pengembangan
Jenis Penelitian
Deskriptif
Jenis penelitian ini adalah
deskriptif . Tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
Preskriptif
Digunakan untuk
merumuskan tindakan untuk
memecahkan masalah.
Variable Penelitian
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010
ASPEK
INDIKATOR
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Citra/image
Citra/image yang
dimilki kawasan
Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
Tingkat kesan masyarakat terhadap
Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan
yang memiliki potensi daya tarik
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
Tingkat pengaruh/kepentingan kawasan
sebagai kawasan pelabuhan sehingga dapat
menarik investasi
Daya Tarik /
Attraction
Keamanan wilayah
Tingkat keamanan wilayah
Tingkat keamanan wilayah sebagai tempat
kunjungan dan investasi dari kriminalitas.
Potensi
pengembangan
kawasan
Kebereadaan potensi pengembangan yang ada
di kawasan
Tingkat potensi pengembangan di Kecamatan
Arjasa yang di dukung oleh pengembangan
Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan
Tata guna lahan
Tingkat kesesuaian dan kepentingan Tata
Guna Lahan kawasan yang mendukung
pengembangan kawasan pelabuhan
Lokasi kawasan
yang strategis
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan
terhadap wilayah sekitarnya
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi secara
geografis kawasan sehingga dapat menarik
investasi.
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010
Lanjutan
ASPEK
INDIKATOR
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Infrastruktur
Sistem jaringan air
bersih
Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Tingkat pelayanan jaringan air bersih yang dapat
diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Sistem jaringan listrik
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
Tingkat pelayanan jaringan listrik yang dapat
diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Sistem komunikasi
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
Tingkat pelayanan sistem komunikasi yang dapat
diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Penyediaan kondisi
sarana prasarana
transportasi
Kondisi penyediaan sarana dan prasana
transportasi darat
Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan
ketersediaan prasarana dan sarana transportasi
darat.
Kondisi penyediaan sarana dan prasana
transportasi laut
Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan
ketersediaan prasarana dan sarana transportasi laut.
Fasilitas pelayanan
sosial ekonomi
kawasan pelabuhan
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah
sakit,sekolah,dll)
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan
masyarakat seperti rumah sakit,sekolah,dll.
Fersedianya fasilitas perumahan
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas perumahan
bagi pendudulk
Fasiltas perdagangan dan jasa
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan
perdagangan dan jasa penduduk
Pos keamanan dan keamanan kebakaran
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan
keamanan dan fasilitas pelayanan untuk mengatasi
kebakaran.
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2011
Lanjutan
ASPEK
INDIKATOR
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Penduduk / people Kehidupan
bermasyarakat
Keramahan penduduk
Tingkat kesopanan penduduk terhadap
pendatang
Keterbukaan penduduk terhadap
pembangunan/ pengembangan baru
Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan)
penduduk terhadap pembangunan dan
pengembangan baru.
Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat
pendatang baru
Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan)
masyarakat terhadap masyarakat pendatang
baru.
Sumber daya
manusia terampil
Ketersediaan tenaga kerja
Terdianya penduduk usia kerja untuk
mendukung aktivitas di kawasan pelabuhan
Metode Pengambilan
Sampel
Metode pengambilan sampel acak sederhana (
simple random sampling
)
1. Masyarakat Kecamatan Arjasa sebagai kelompok yang terkena dampak pengembangan. Berdasarkan hasil
perhitungan jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah 47orang.
Metode pengambilan sampel bertujuan (
purposive sampling
)
Restricted Random sample
Teknik sampling ini digunakan dalam melakukan survey pendahuluan yang menggunakan minimal 30
responden menurut Singarimbu (1989)
.
Dari dua perhitungan di atas maka responden yang diambil sebagai sampel adalah 52 orang. Sampel pendahuluan yang diuji
validitas dan reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 41 kuisoner, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal
(Singarimbun,1995)
No Stakeholder Posisi Stakeholders Kepakaran 1. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep
Kabid Pengembangan Dan Pembangunan Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep.
Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan dan pembangunan wialayah kepulauan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan Kecamatan Arjasa
Kabid Fisik dan Prasarana Kabupaten Sumenep.
Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan di bidang fisik dan prasarana sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sarana dan prasarana di Kabupaten Sumenep
Kasi Tata Ruang dan Lingkungan Kabupaten Sumenep
Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan tata ruang dan lingkungan di Kabupaten Sumenep
2. Dinas Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Sumenep
Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan pariwisata sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumenep
3. Dinas Kelautan Dan
Perikanan
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Sumenep
Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan di Kabupaten Sumenep di sektor kelautan dan perikanan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Sumenep
Metode Dan teknik Analisa
Data
Gambar
Bagan Alur
Penelitian
Feed BackPengembangan yang optimal Kecamatan Arjasa Kabupaten
Sumenep sebagai dengan pendekatan konsep city
marketing
Tinjauan Teoritis
Pengembangan kota 2Konsep city marketing
Tinjauan Empiris
Kecamatan Arjasa
Variabel yang dibutuhkan dalam pengembangan
Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep sebagai kawasan pelabuhan
dengan pendekatan konsep
city marketing
Penyebaran kuesioner mengenai
tingkat
kinerja dan kepentingan masing-masing variabel
Uji validitas dan reliabilitas instrumen
Tidak valid dan reliabel
Menganalisa tingkat kesesuaian melalui pembobotan peringkat atribut pemasaran kota menurut
tingkat kepentingan-kinerja.
Menganalisa tipologi atribut city marketingberdasarkan tingkat
kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa . Analisa pembobotan skala Likert Menentukan arahan pengembangan Kecamatan Analisa Tri-angulasi
Keimpulan dan Rekomendasi
Hasil temuan penelitian berdasarkan analisis tingkat kinerja-kepentingan atribut city marketing Kecamatan Arjasa
Studi literatur dan teori
Analisa Diskriptif kualitatif Segmentasi, tergeting positioning Analisa Importance-Perfomance Analysis(IPA)
Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.
Pakar yang kompeten
Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa
Gambaran umum kabupaten
sumenep
Letak Kabupaten Sumenep yang berada di ujung Timur Pulau Madura
merupakan wilayah yang unik karena selain terdiri dari wilayah daratan juga
terdapat kepulauan yang tersebar berjumlah 126 pulau (sesuai dengan hasil
sinkronisasi luas Kabupaten Sumenep Tahun 2002)
Kabupaten Sumenep memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan
Sebelah Timur : Laut Jawa / Laut Flores
Berdasarkan luas area, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Arjasa
241,99 Km2 dengan 19 desa didalamnya
Gambaran umum kabupaten
sumenep
Kependudukan
Pada tahun 2007 Kabupaten Sumenep berpenduduk 1.078.599 jiwa. Jumlah
penduduk terbesar berada di wilayah Kecamatan Pragaan (64.542 jiwa),
Kecamatan Sumenep (70.462 jiwa), Kecamatan Arjasa (61.063 jiwa). Jumlah
penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Batuan (11.657), Kecamatan
Nonggunong (14.589 jiwa)
Penggunaan Lahan
Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Sumenep terdiri dari beberapa
fungsi antara lain : 1) kawasan permukiman/industri dan gudang; 2) sawah; 3)
tegalan; 4) perkebunan; 5) hutan, 6) Lahan kritisl, 7) tambak 8) lain-lain.
>> wilayah penelitiaan meliputi 19 desa di Kecamatan Arjasa dengan batasan
wilayah
Utara
: Laut Jawa
Barat
: Laut Jawa
Selatan : Selat Madura
Timur
: kecamatan kanganyan
Gambaran umum kawasan studi
•
Fisiografi
•
Fisiografi
•
Fisiografi
•
Fisiografi
Fisiografi
1.Topografi
Topografi wilayahnya menunjukkan bahwa Kecamatan
Arjasa memiliki daerah perbukitan sekitar 23% atau meliputi
areal seluas 55,65 Km
2
dengan tingkat kemiringan 30-60%,
adapun sebanyak 77% atau seluas 186,32 Km
2
pada
kemiringan 0-30% atau termasuk kategori daerah ladai
2. Pola Penggunaan Lahan dan Pemanfaatan Ruang
No Kecamatan
Jumlah total luas
Permukiman Industri/
gudang Sawah Tegalan kebun 1
Arjasa 16.162,20
239,44 429,86 3.301,50 162,50
hutan lahan kritis tambak/Garam/ embung lain-lain
Gambaran umum kawasan studi
Demografi dan Sosial Budaya
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk tertinggi berada di desa Pajanangger
dengan jumlah penduduk sebesar 6063 jiwa sedangkan
yang jumlah penduduknya paling sedikit berada di desa
Pabean dengan jumlah penduduk sebesar 1105 jiwa.
2. Komposisi Penduduk Berdasar Tingkat Pendidikan
Sebagian besar penduduk kecamatan Arjasa yaitu sekitar
12279 jiwa (58,36%) memiliki latar belakang pendidikan SD
(Sekolah Dasar) dan sedangkan yang yang berlatar
belakang PT (Perguruan Tinggi) hanya sekitar 412 jiwa
(1,96%).
Gambaran umum kawasan studi
Infrastruktur
1. Jaringan Transportasi
A. Prasarana Transportasi
•
Darat
Jalan sebagai prasarana transportasi darat di wilayah Kecamatan Arjasa
dibedakan atas 4 (
empat
) jenis jalan, yaitu jalan aspal, jalan paving, jalan
makadam dan jalan tanah. Pada Tahun 2007, kondisi jalan aspal yang baik
sepanjang 43,9 KM, jalan sedang sepanjang 8,14 KM, rusak sepanjang 20,833
KM dan jalan rusak berat sepanjang 8,870 KM.
•
Udara
Sedangkan prasarana transportasi
udara adalah heliport
•
Laut
Sedangkan prasarana transportasi Laut
adalah pelabuhan batu Guluk
Gambaran umum kawasan studi
B. Prasarana Transportasi
•
Darat
Sarana transportasi darat berupa kendaraan pick-up
untuk mengangkut orang dan barang
Gambaran umum kawasan studi
Fasilitas Pelayanan Publik
1. Jasa Akomodasi
Jasa penginapan
di Kecamatan Arjasa lokasinya
cukup strategis yaitu
di pusat-pusat kegiatan
2. Pendidikan
Jumlah dan stratifikasi sekolah di Kecamatan Arjasa sangat lengkap mulai dari
pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA dan Perguruan Tinggi.
3. Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang terdapat di Kecamatan Arjasa meliputi
Gambaran umum kawasan studi
Utilitas Perkotaan
1. Jaringan Listrik
Untuk penerangan listrik di Kecamatan Arjasa telah dipenuhi dari listrik PLN dan listrik
diesel yang dikelola perorangan. Aktifitas pelayanan listrik PLN dimulai sejak pukul
18.00-04.00 WIB atau 10 (
sepuluh
) jam dan pemadaman dilakukan secara bergilir
setiap 10 (
sepuluh
) hari sekali.
2. Jaringan Air Bersih
Air sebagai kebutuhan rumah tangga masyarakat Kecamatan Arjasa telah dipenuhi
dari pelayanan PDAM, sumur dan sumber air lainnya. Yang masih memiliki masalah
krisis air bersih dialami masyarakat perbukitan dan pesisir
3. Telekomunikasi
Kantor telkom terdapat 1 di Desa Kalinganyar merupakan pusat sarana komunikasi di
Kecamatan Arjasa. Untuk tower selluler di Kecamatan Arjasa sudah terlayani.
Terdapat Telesenter Arjasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai pusat
pelayanan internet . Untuk urusan surat menyurat Terdapat juga 1 buah kantor pos.
Identifikasi potensi pengembangan
kawasan pelabuhan kecamatan arjasa
Sumber : Hasil Analisa 2011
Matrix Identifikasi Potensi Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kecamatan Arjasa
No Potensi
Pengembangan Kondisi Eksisting Rencana Tata Ruang
1. Potensi pengembangan perhubungan khususnya Pelabuhan
Di Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean) terdapat pelabuhan yaitu Pelabuhan Batu Guluk yang berada di Desa Bilis-bilis. Pelabuhan Batu Guluk merupakan tempat pengguna jasa pelayaran keluar masuk Kepulauan Kangean sesuai fungsinya sebagai sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang dari wilayah Arjasa dan pulau sekitarnya. Frekuensi pelayaran kapalnya cukup padat setiap minggunya dan volume penumpang maupun barangnya sangat banyak.
Dermaga/pelabuhan ini yang bersifat permanen dan berkonstruksi cukup kuat untuk bisa dipakai tempat bersandar dan berlabuhnya kapal-kapal besar / penumpang.
Dengan mengembangkan konsep multi-gate system dimana Kabupaten Sumenep
diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut maka kawasan pelabuhan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep berpotensi sebagai pusat distribusi dan perhubungan.
Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Arjasa sangat strategis sebagai tempat transit. Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur. Maka Pengembangan jalur transportasi pengangkutan orang dan barang diarahkan menuju ke Kec. Sapeken, Sumenep/Kalianget, Kalimantan, Sulawesi (Makassar, Kendari), P. Jawa, Bali dan Nusatenggara
Keberadaan Pelabuhan Batu Guluk telah memberikanmultiplier effectyang cukup
tinggi pada kehidupan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat setempat, yaitu jasa transportasi darat, jasa bongkar muat barang di kapal serta warung makanan dan minuman.
Pengembangan konsepmulti-gate system dimana Kabupaten
Sumenep diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Sumenep 2009-2029 ditetapkan beberapa kawasan strategis yang terkait dengan ekonomi, berdasarkan potensi yang ada maka dapat merujuk pembentukan kawasan strategis, yaitu Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan.
Pelabuhan Arjasa di P. Kangean (Batu Guluk I dan II) dikembangkan menjadi Nasional sesuai dengan konsep pengembangan pelabuhan pada RTRWP Jawa Timur.
2. Potensi pengembangan pariwisata
Kecamatan Arjasa memiliki potensi pengembangan pariwisata unggulan yaitu wisata bahari. Selain itu, beberapa potensi pantai dan sumber air panas/belerang, gua dan lain-lain juga dapat dikembangkan menjadi salah satu kawasan peruntukan wisata yang dapat diandalkan. Beberapa potensi objek wisata antar lain Gua Kuning (Stalagtit), Gua Peteng, Gua Arca, Sumber mata air batu karang, Pantai Batu Guluk, Pantai Mamburit (Wisata Bahari), Terumbu karang, Taman Laut P. Saobi.
Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur, maka obyek wisata bahari di Kecamatan Arjasa ini dapat dihubungkan dengan obyek wisata di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara serta Bali dan Nusa Tenggara Barat/Timur.
Penetapan Fungsi dan peranan SSWP VII Sebagai tempat pengembangan kawasan wisata alam dan bahari. dan Prioritas kegiatan pada SSWP VII diarahkan untuk kegiatan Pengembangan di sektor pariwisata (wisata alam dan bahari).
3. Potensi pengembangan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan
Kecamatan Arjasa Juga Memiliki Potensi Perikanan Yang Besar Yaitu Dengan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Laut Yang Mencapai 4.532,6 Ton Tahun 2007.
Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Industri Berbahan Baku Hasil Kelautan Dan Perikanan Sejalan Dengan Pengembangan Pelabuhan Yang Ada.
Kecamatan Arjasa sebagai pusat koleksi dan distribusi hasil perikanan di Kepulauan Kangean
Sistem Jaringan Wilayah SWP VII. Strategi pengembangan wilayah akan diarahkan sebagai sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat industri pengolahan perikanan di Kecamatan Arjasa. Sub-sub pusat ini akan melayani wilayah yang termasuk pada wilayah pengembangan Sumenep Timur (wilayah kepulauan).
Uji validitas dan reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kinerja
Sumber : Hasil Analisa 2011
No ASPEK INDIKATOR VARIABEL Reliability Validitas Keterangan
1 Citra/image Citra/image yang dimilki kawasan Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa Alpha 0,736 0,591 Valid & Reliabel
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 0,591 Valid & Reliabel
2
Daya Tarik /
Attraction Keamanan wilayahPotensi pengembangan Tingkat keamanan wilayah Alpha 0,646 0,358 Valid & Reliabel kawasan
Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
0,495 Valid & Reliabel Tata guna lahan 0,440 Valid & Reliabel Lokasi kawasan yang
strategis
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah
sekitarnya 0,435 Valid & Reliabel
3
Infrastruktur Sistem jaringan air bersih Kondisi penyediaan jaringan air bersih Alpha 0,863 0,459 Valid & Reliabel Sistem jaringan listrik Kondisi penyediaan jaringan Listrik 0,722 Valid & Reliabel Sistem komunikasi Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 0,394 Valid & Reliabel Penyediaan kondisi sarana
prasarana transportasi
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat 0,523 Valid & Reliabel Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 0,730 Valid & Reliabel Fasilitas pelayanan sosial
ekonomi kawasan pelabuhan
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 0,673 Valid & Reliabel Fersedianya fasilitas perumahan 0,433 Valid & Reliabel Fasiltas perdagangan dan jasa 0,633 Valid & Reliabel Pos keamanan dan keamanan kebakaran 0,706 Valid & Reliabel Tempat perestirahatan dan restoran 0,483 Valid & Reliabel
4
Penduduk/
people Kehidupan bermasyarakat Keramahan pendudukKeterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru Alpha 0,774 0,665 Valid & Reliabel 0,378 Valid & Reliabel Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 0,485 Valid & Reliabel Sumber daya manusia
terampil
Ketersediaan tenaga kerja 0,636 Valid & Reliabel Kualitas pendidikan/keahlian 0,590 Valid & Reliabel
Uji validitas dan reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kepentingan
Sumber : Hasil Analisa 2011
No ASPEK INDIKATOR VARIABEL Reliability Validitas Keterangan
1 Citra/image Citra/image yang dimilki kawasan Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa Alpha 0,633 0,463 Valid & Reliabel
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 0,463 Valid & Reliabel
2
Daya Tarik /
Attraction Keamanan wilayahPotensi pengembangan kawasan Tingkat keamanan wilayahKeberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan Alpha 0,815 0,8460,846 Valid & ReliabelValid & Reliabel Tata guna lahan 0,356 Valid & Reliabel Lokasi kawasan yang strategis Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya 0,544 Valid & Reliabel
3
Infrastruktur Sistem jaringan air bersih Kondisi penyediaan jaringan air bersih Alpha 0,868 0,508 Valid & Reliabel Sistem jaringan listrik Kondisi penyediaan jaringan Listrik 0,392 Valid & Reliabel Sistem komunikasi Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 0,576 Valid & Reliabel Penyediaan kondisi sarana prasarana
transportasi Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi daratKondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 0,6490,713 Valid & ReliabelValid & Reliabel Fasilitas pelayanan sosial ekonomi
kawasan pelabuhan
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 0,530 Valid & Reliabel Fersedianya fasilitas perumahan 0,587 Valid & Reliabel Fasiltas perdagangan dan jasa 0,719 Valid & Reliabel Pos keamanan dan keamanan kebakaran 0,431 Valid & Reliabel Tempat perestirahatan dan restoran 0,699 Valid & Reliabel
4
Penduduk/
people Kehidupan bermasyarakat Keramahan pendudukKeterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru Alpha 0,719 0,3230,688 Valid & ReliabelValid & Reliabel Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 0,610 Valid & Reliabel Sumber daya manusia terampil Ketersediaan tenaga kerja 0,362 Valid & Reliabel Kualitas pendidikan/keahlian 0,436 Valid & Reliabel
Hasil analisa bobot
kinerja-kepentingan faktor pemasaaran kota
1. Analisa Pemasaran Citra/Image
Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja
dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran citra/image telah terpenuhi
61,89%
2. Analisa Pemasaran Daya Tarik
Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja
dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran daya tarik telah terpenuhi
67,13%
3. Analisa Pemasaran Infrastruktur
Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja
dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran infrastruktur telah terpenuhi
63,91%
4. Analisa Pemasaran Penduduk
Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja
dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran penduduk telah terpenuhi
74,27%
Hasil Importance-Performance
Analysis (IPA)
Sumber : Hasil Analisa 2011
No Atribut Pemasaran Kota X Y
1 Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa 2,63 4,23 2 Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan 2,77 4,49 3 Tingkat keamanan wilayah 2,88 3,91 4 Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan 2,98 4,33 5 Tata guna lahan 2,56 3,65 6 Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah
sekitarnya 2,69 4,25 7 Kondisi penyediaan jaringan air bersih 3,27 4,12 8 Kondisi penyediaan jaringan Listrik 2,06 4,15 9 Kondisi penyediaan jaringan komunikasi 2,79 4,10 10 Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat 2,56 4,21 11 Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut 2,63 4,13 12 Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) 2,56 4,21 13 Fersedianya fasilitas perumahan 2,54 4,12 14 Fasiltas perdagangan dan jasa 2,62 3,81 15 Pos keamanan dan keamanan kebakaran 2,63 4,12 16 Tempat perestirahatan dan restoran 2,50 3,96 17 Keramahan penduduk 3,10 3,58 18 Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru 3,12 3,98 19 Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru 3,04 3,73 20 Ketersediaan tenaga kerja 2,73 4,15 21 Kualitas pendidikan/keahlian 2,67 4,29 Total 57,33 85,51
Hasil Importance-Performance
Analysis (IPA)
Hasil Importance-Performance
Analysis (IPA)
Sumber : Hasil Analisa 2011
Performance
Low
High
Importance High
Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap
wilayah sekitarnya
Keberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah
sakit,sekolah,dll)
Fersedianya fasilitas perumahan
Pos keamanan dan keamanan kebakaran
Ketersediaan tenaga kerja
Kualitas pendidikan/keahlian
Low
Tata guna lahan
Tingkat keamanan wilayah
Fasiltas perdagangan dan jasa
Keramahan penduduk
Tempat perestirahatan dan restoran
Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/
pengembangan baru
Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang
baru
Analisa
segmentasi, targetting, dan
positioning
Sumber : Hasil Analisa 2011
1.
Segmentasi
Dalam penentuan segmen pasar pada kawasan studi akan didasarkan
pada segmentasi perilaku (behavioral segmentation). Dalam hal ini
segmen pasarnya adalah para investor karena sikap para investor yang
melihat manfaat yang didapat dalam berinvestasi di suatu kawasan.
2. Targetting
Dari hasil analisa sebelumnya didapat konklusi bahwa perlu
mempertahankan atribut yang dianggap penting dan kondisinya sudah
baik sebagai kekuatan atau keunggulan di mata target pasar serta
meningkatkan kinerja atribut yang saat ini kinerja masih rendah namun
sangat penting buat target pasar tersebut.
Analisa
segmentasi, targetting, dan
positioning
Sumber : Hasil Analisa 2011
3.
Positioning
Dari hasil analisa sebelumnya diketahui positioning produk kota yang
ditawarkan oleh Kecamatan Arjasa di mata stakeholder yaitu :
a. Posisi tinggi
Atribut tersebut mampu membantu kawasan menunjukkan
keunggulan nilai yang akan dikemas sedemikian rupa supaya lebih
menarik
b. Posisi rendah
Posisi ini terletak pada kuadran II dari matrik kinerja-kepentingan,
Stakeholder yang berkepentingan memberikan tingkat kepentingan
yang tinggi, sedangkan kinerja yang ditunjukkan “produk” tersebut
masih rendah. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan target pasar yang
berdampak pada penurunan nilai jual. Untuk itu diperlukanlah upaya
perbaikan secara terus menerus sehingga tingkat kinerja meningkat,
dan penurunan nilai jual dapat diantisipasi.
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA
SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Sumber : Hasil Analisa 2011
Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan
Kebijakan
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari
Pemerintah
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Pemasaran Citra/Image Kawasan
Citra / image Kecamatan Arjasa adalah :
Mempunyai kesan daerahnya
kurang berkembang, sehingga masyarakat menjadi kurang tertarik untuk tinggal di Kecamatan Arjasa.
Image Kecamatan Arjasa
secara umum adalah wilayah kepulauan yang akan direncanakan sebagai pusat distribusi untuk wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep.
Image Kecamatan Arjasa
sebagai wilayah pengembangan yang dengan fungsi kawasan strategis pelabuhan yang akan menjadi sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang di wilayah Kepulauan Kangean dan sekitarnya. Image ini merupakan kekuatan utama yang dimiliki Kecamatan Arjasa.
Daerah yang cukup aman untuk
dikunjungi.
Mengarah pada mengidentifikasi, mengembangkan dan menunjukkan citra positif yang kuat pada suatu wilayah, mengkomunikasikan keistimewaan dan kualitas kehidupan pada pihak lain sehingga dapat menghilangkan citra negatif yang dimiliki kawasan
Menghilangkan kesan daerah yang tertinggal dan tidak baik untuk investasi dengan cara meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan dasar untuk investasi. Pengintensifan promosi potensi-potensi pengembangan.
Pemasaran citra dilakukan dengan menunjukkan citra positif yang kuat pada kawasan, mengkomunikasikan keunikan dan keunggulan kepada investor dan konsumen, antara lain :
Meningkatkan citra Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang saat ini kondisinya memiliki kesan daerahnya kurang berkembang melalui peningkatan performa/kinerja variabel yang dianggap penting bagi pasar target.
Melibatkan masyarakat setempat dalam pengawasan keamanan, sehingga masyarakat setempat akan lebih bertanggung jawab terhadap keamanan di daerahnya.
Meningkatkan citra/image kawasan melalui kegiatan-kegiatan baru atau peningkatan kegiatan serta promosi potensi-potensi pengembangan yaitu pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA
SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Sumber : Hasil Analisa 2011
Tipe
Arahan Hasil Temuan Penelitian
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi
Literatur Dan Kebijakan
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari
Pemerintah
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Pemasaran Daya Tarik
Daya tarik Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan adalah :
Salah satu daya tarik tersendiri
bagi Kecamatan Arjasa adalah adanya potensi pengembangan seperti sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata yang berbasis kebaharian yang didukung dengan adanya pelabuhan.
Lahan masih cukup luas untuk
pengembangan kedepannya namun belum terkelola secara optimal.
Memiliki banyak pulau kosong yang dapat dikembangkan untuk pengembangan lain seperti pertahanan dan kemanan.
Daerah yang cukup aman untuk
dikunjungi.
Kecamatan Arjasa yang ditetapkan
sebagai kawasan strategis pelabuhan karena merupakan kawasan pelabuhan yang cukup penting bagi wilayah kepulauan yang berungsi sebagai pelayanan distribusi untuk wilayah sekitarnya
Tingkat pelayanan jaringan air bersih dan komunikasi yang cukup baik pelayanannya.
Pemasaran daya tarik dari kawasan baik yang alamiah telah ada, ataupun buatan. Hal ini dikarenakan suatu kawasan memerlukan
karakteristik spesial untuk menarik para pengunjung. Optimalisasi pengembangan Kawasan Kepulauan di Kabupaten Sumenep Mempertahankan dan memperbaiki ekosistem wilayah kepulauan. Penetapan Perkotaan Pelabuhan di Kawasan Kepulauan sebagai perkotaan pelabuhan, industry perikanan dan pariwisata.
Hal yang menjadi daya tarik baru adalah saat struktur ruang kawasan ini promosi menjadi pusat pertumbuhan baru. Supaya dapat mendukung potensi pengembangan yang ada sehingga menambah daya tarik kawasan khususnya untuk investasi, maka pelu memenuhi dan melengkapi infrakstruktur utama dan pendukung. Perencanaan penatagunaan lahan pada Kecamatan Arjasa untuk memberikan daya tarik untuk investasi.
Pemberian izin secara
tepat, cepat dan murah (kemudahan prosedur perizinan) bagi investor.
Dalam pemasaran daya tarik kawasan, arahan yang dilakukan adalah dengan cara :
Perlu pengintensifan program
pemanfaatan ruang yang mengarah pada terbentuknya Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan.
Mengembangkan potensi
pengembangan yang ada seperti kegiatan pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.
Merealisasikan rencana pengembangan fungsi pelabuhan menjadi pelabuhan regional maupun nasional.
Kemudahan perijinan bagi investor yang akan mengembangkan sektor pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA
SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Sumber : Hasil Analisa 2011
Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan
Kebijakan
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari
Pemerintah
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Pemasaran Infrastruktur
Daya tarik yang ada menjadi kurang menarik bagi masyarakat dan investor, dikarenakan rendahnya kondisi dari layanan infrastruktur di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan maka kondisi infrastruktur yang ada antara lain :
Kelengkapan dan
kondisi infrastruktur pada Kecamatan Arjasa masih kurang memadai. Adapun infrastruktur yang kondisinya masih kurang baik yaitu infrastruktur utama seperti listrik yang tidak dapat melayani 24 jam, serta trasportasi darat yang minim. Untuk transportasi laut cukup lengkap namun masih perlu penambahan jalur pelayaran . Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu wilayah tentunya memiliki kekurangan. Untuk menutupinya dapat dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar sebagai pendukung kepuasan target pasar serta daya tarik lingkungan kehidupan dan lingkungan bisnis
Perlu beberapa hal yang harus dilakukan yaitu menjaga memperbaiki dan melengkapi infrastruktur
Kecamatan Arjasa supaya menjadi daya tarik untuk investasi.
Kebijakan infrastruktur yang terdapat di Kecamatan Arjasa, sebaiknya diprioritaskan pada kebijakan yang mengarah pada peningkatan infrastruktur utama yang kondisi performanya saat ini masih rendah seperti listrik dan sarana dan prasarana trasnportasi darat maupun laut.
Dalam pemasaran infrastruktur kawasan, dilakukan dengan meningkatkan kinerja infrastruktur yang kinerjanya rendah yang merupakan kelemahan nyata bagi Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan, serta mengoptimalkan kinerja infrastruktur yang sudah baik serta mengimplementasikan kebijakan pemerintah yang direncanakan dengan tujuan pengembangan daerah. Kedua arahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Memantapkan perkembangan sebagai
kawasan pelabuhan dengan cara memberikan dukungan dalam pengembangan infrastruktur kawasan pelabuhan, agar menarik investasi serta dapat mendukung kegiatan di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. Sehingga potensi pengembangan yang ada dapat berkembang secara cepat dan optimal serta menjadi daya tarik bagi investasi, adapun caranya adalah :
a) Pengembangan infrastruktur pendukung sektor pariwisata, perhubungan khususnya pelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA
SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Sumber : Hasil Analisa 2011
Pemasaran Infrastruktur
Untuk infrastruktur komunikasi di kecamatan arjasa sudah hampir seluruhnya terlayani seperti tower-tower
telekomunikasi sudah tersebar sehingga mempunya daya tarik lebih.
Untuk infrastruktur perumahan kawasan ini masih minim.
Infrastruktur air bersih sudah melayani sebagian besar wilayah Kecamatan Arjasa walaupun beberapa desa belum terjagkau terutama di wilayah perbukitan. Pengembangan akses internal kawasan yang menghubungkan simpul-simpul kegiatan. Pengembangan akses eksternal kawasan dalam lingkup yang lebih luas. Peningkatan kapasitas dan tingkat pelayanan jaringan listrik. Perlu adanya peningkatan infrastruktur pelayanan masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.
a) Pengembangan infrastruktur ekonomi pendukung kawasan pelabuhan di kecamatan Arjasa.
Memprioritaskan peningkatan dan penyediaan infrastruktur utama seperti peningkatan pelayanan listrik, sistem transportasi darat maupun laut .
Serta peningkatan infrastruktur perumahan, fasilitas rumah pelayanan masyarakat , pos keamanan dan keamanan kebakaran.
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA
SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Sumber : Hasil Analisa 2011
Tipe Arahan Hasil Temuan Penelitian
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan
Kebijakan
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder
Dari Pemerintah
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan