• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU INFORMASI

JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA

PERUBAHAN PEKERJAAN

NO. KODE : F41.QS02.005.11

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR KONSTRUKSI

SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

(2)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 1 dari 29 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB I PENGANTAR ... 4

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 4

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 4

1.2.1 Desain Materi Pelatihan ... 4

1.2.2 Isi Materi Pelatihan ... 4

1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan ... 5

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) ... 6

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ... 6

1.4.1 Profesi ... 6

1.4.2 Standarisasi ... 6

1.4.3 Penilaian / Uji kompetensi ... 6

1.4.4 Pelatihan ... 6

1.4.5 Kompetensi ... 7

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ... 7

1.4.7 Standar Kompetensi ... 7

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ... 7

1.4.9 Sertifikat Kompetensi ... 7

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi ... 7

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 8

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 8

2.1.1 Menerapkan Ketentuan K3 Dan Ketentuan Pengendalian Lingkungan Ditempat Kerja ... 8

2.1.2 Bekerjasama Dengan Rekan Kerja Dan Lingkungan Yang Beragam ... 8

2.1.3 Mengidentifikasi Pekerjaan Yang Akan Dihitung ... 8

2.1.4 Menghitung Quantity (Kuantitas) Pekerjaan ... 8

2.1.5 Menghitung Kebutuhan Bahan, Peralatan, Tenaga Kerja Dan Waktu Yang Diperlukan ... 8

(3)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 2 dari 29

2.1.6 Menghitung Biaya Total Pekerjaan ... 8

2.1.7 Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan ... 8

2.1.8 Membuat Laporan Hasil Pekerjaan ... 8

2.2. Pengertian Unit Standar ... 8

2.2.1 Unit Kompetensi ... 8

2.2.2 Unit Kompetensi Yang Akan Dipelajari ... 8

2.2.3 Durasi / Waktu Pelatihan ... 8

2.2.4 Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten ... 9

2.3. Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari ... 9

2.3.1 Kemampuan Awal ... 9

2.3.2 Judul Unit ... 9

2.3.3 Kode Unit ... 9

2.3.4 Deskripsi Unit ... 9

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 10

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 13

3.1. Strategi Pelatihan ... 13

3.1.1 Persiapan / Perencanaan ... 13

3.1.2 Permulaan Dari Proses Pembelajaran ... 13

3.1.3 Pengamatan Terhadap Tugas Praktek ... 13

3.1.4 Implementasi ... 13

3.1.5 Penilaian ... 13

3.2. Metode Pelatihan ... 14

3.2.1 Belajar Secara Mandiri ... 14

3.2.2 Belajar Berkelompok ... 14

3.2.3 Belajar Terstruktur ... 14

BAB IV LAPORAN HASIL PEKERJAAN ... 15

4.1 Umum ... 15

4.2 Perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang ... 15

4.2.1 Identifikasi Pekerjaan Tambah Kurang ... 15

4.2.2 Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Tambah Kurang ... 18

4.3 Perhitungan Biaya Akibat Perubahan Gambar dan Spesifikasi ... 19

4.3.1 Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Gambar ... 19

(4)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 3 dari 29 4.3.2 Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan

Perubahan Spesifikasi ... 20

4.3.3 Perhitungan Nilai Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi ... 21

4.4 Eskalasi Harga ... 22

4.4.1 Identifikasi Item Pekerjaan Akibat Eskalasi Harga ... 23

4.4.2 Perhitungan Eskalasi Harga ... 23

4.4.3 Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga ... 26

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 28

5.1. Sumber Daya Manusia ... 28

5.1.1 Pelatih ... 28

5.1.2 Penilai ... 28

5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan ... 28

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan / Buku Informasi ... 29

(5)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 4 dari 29 BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

• Pelatihan berbasis kompetensi.

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

• Kompeten ditempat kerja.

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / Mandiri :

• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.

• Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / Mandiri.

(6)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 5 dari 29

• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

mempelajari dan memahami informasi.

• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

keterampilan peserta pelatihan.

• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

melaksanakan praktek kerja. 3) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pernyataan keterampilan.

• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan

peserta pelatihan.

• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

keterampilan.

• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.

• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, instruktur akan :

• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagai sumber pelatihan.

• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

2) Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

• Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

(7)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 6 dari 29 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)

• Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

• Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah :

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau.

2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau. 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan

yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

(8)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 7 dari 29 1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

(9)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 8 dari 29 BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi menghitung biaya akibat perubahan pekerjaan, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu :

2.1.1 F41.QS01.001.11 : Menerapkan ketentuan K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan ditempat kerja.

2.1.2 F41.QS01.002.11 : Bekerjasama dengan rekan kerja 2.1.3 F41.QS02.001.11 : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung. 2.1.4 F41.QS02.002.11 : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan.

2.1.5 F41.QS02.003.11 : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu yang diperlukan.

2.1.6 F41.QS02.004.11 : Menghitung biaya total pekerjaan.

2.1.7 F41.QS02.006.11 : Melakukan pemantauan pelaksanaan pekerjaan. 2.1.8 F41.QS02.007.11 : Membuat laporan hasil pekerjaan.

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi 2.2.1. Unit kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Menghitung Biaya Akibat Perubahan Pekerjaan”.

2.2.3. Durasi / waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

(10)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 9 dari 29 2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

• Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan ini adalah :

2.3.1.1 F41.QS01.001.11 : Menerapkan ketentuan K3 dan Ketentuan

pengendalian lingkungan ditempat kerja. 2.3.1.2 F41.QS01.002.11 : Bekerjasama dengan rekan kerja.

2.3.1.3 F41.QS02.001.11 : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung. 2.3.1.4 F41.QS02.002.11 : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan.

2.3.1.5 F41.QS02.003.11 : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu yang diperlukan.

2.3.1.6 F41.QS02.004.11 : Menghitung biaya total pekerjaan. 2.3.2 Judul Unit

Menghitung Biaya Akibat Perubahan Pekerjaan. 2.3.3 Kode Unit :

F41.QS02.005.11 2.3.4 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menghitung biaya akibat perubahan pekerjaan.

(11)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 10 dari 29 2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menghitung pekerjaan tambah

kurang

1.1 Pekerjaan tambah kurang diidentifikasi dengan tepat.

1.2 Kuantitas pekerjaan tambah kurang dihitung

dengan teliti.

1.3 Berita acara pekerjaan tambah kurang disiapkan dengan lengkap.

2. Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi.

2.1 Perubahan biaya yang disebabkan perubahan gambar diidentifikasi dengan tepat.

2.2 Perubahan biaya yang disebabkan perubahan spesifikasi diidentifikasi dengan tepat.

2.3 Nilai pekerjaan akibat perubahan gambar dan spesifikasi dihitung dengan teliti.

2.4 Berita acara pekerjaan akibat perubahan gambar dan spesifikasi disiapkan dengan lengkap.

3. Menghitung biaya akibat adanya eskalasi harga.

3.1 Item pekerjaan akibat eskalasi harga diidentifikasi dengan tepat.

3.2 Nilai pekerjaan akibat adanya eskalasi harga dihitung dengan teliti.

3.3 Berita acara akibat adanya eskalasi harga disiapkan dengan lengkap.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel

1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan bangunan gedung. 1.2 Unit kompetensi ini untuk melakukan perhitungan biaya akibat perubahan pekerjaan

pada bangunan gedung.

2. Perlengkapan yang diperlukan 2.1 Perlengkapan

2.1.1 Alat Tulis.

2.1.2 Perlengkapan pengaman kerja. 2.2 Peralatan 2.2.1 Komputer 2.3 Bahan 2.3.1 Kertas tulis. 2.3.2 Gambar pelaksanaan. 2.3.3 Gambar kerja.

(12)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 11 dari 29 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan

3.1 Menghitung pekerjaan tambah kurang.

3.2 Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi. 3.3 Menghitung biaya akibat adanya eskalasi.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Peraturan Perusahaan dibidang Pengendalian Produksi. 4.2 Peraturan Perusahaan dibidang Akuntansi.

4.3 Ketentuan tentang Eskalasi Harga. 4.4 Spesifikasi Teknis.

4.5 Spesifikasi Umum.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain :

1.1 Dapat diujikan langsung dilapangan atau pada simulasi lingkungan kerja.

1.2 Dapat dilakukan pada saat proses pengerjaan atau pada akhir pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja.

2. Keterkaitan dengan unit lain

2.1 F41.QS01.001.11 : Menerapkan ketentuan K3 dan Ketentuan pengendalian

lingkungan ditempat kerja. 2.2 F41.QS01.002.11 : Bekerjasama dengan rekan kerja.

2.3 F41.QS02.001.11 : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung. 2.4 F41.QS02.002.11 : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan.

2.5 F41.QS02.003.11 : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan

waktu yang diperlukan.

(13)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 12 dari 29 3. Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1 Gambar pelaksanaan, gambar kerja. 3.2 Spesifikasi teknis.

3.3 Menghitung biaya akibat eskalasi harga.

3.4 Instansi resmi yang mengeluarkan daftar harga bahan, peralatan dan upah tenaga kerja.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Menghitung pekerjaan tambah kurang. 4.2 Menghitung biaya akibat eskalasi harga.

4.3 Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi.

5. Aspek Kritis

5.1 Kedisiplinan membuat dokumen resmi pekerjaan tambah kurang.

5.2 Kemampuan menghitung kuantitas jenis pekerjaan untuk pekerjaan tambah kurang. 5.3 Kesamaan penafsiran perubahan pekerjaan dengan perbaikan pekerjaan.

5.4 Kesamaan penafsiran spesifikasi bahan yang setara.

6. Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

(14)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 13 dari 29 BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri artinya, bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan / proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan. 3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek

1) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

2) Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek. 3) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

(15)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 14 dari 29 3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar / ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

(16)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 15 dari 29 BAB IV

PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN

4.1 Umum

Pada dokumen kontrak umumnya sudah mencantumkan pasal untuk kemungkinan adanya pekerjaan tambah kurang yang diakibatkan adanya perubahan pekerjaan.

Adanya perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan :

• Adanya perubahan kuantitas pekerjaan.

• Dapat menimbulkan harga baru pekerjaan.

Terjadinya perubahan pekerjaan dapat disebabkan oleh adanya perubahan gambar, perubahan spesifikasi dan eskalasi harga.

Proyek-proyek pemerintah multi years biasanya sudah mencantumkan rumus eskalasi

seperti kenaikan harga BBM atau kenaikan mendadak yang cukup besar dari satu jenis bahan yang diperlukan pada pekerjaan tersebut. Kenaikan bahan/BBM tersebut mengakibatkan melonjaknya anggaran pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ada penyesuaian harga kontrak, dikhawatirkan jalannya pelaksanaan proyek akan terganggu. Karena kemampuan finansial dari Pelaksana Pekerjaan terbatas, bisa berakibat berhentinya proyek.

4.2 Perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang

Pekerjaan tambah kurang di lapangan harus memiliki bukti “hitam di atas putih” untuk menghindari perselisihan yang tidak diinginkan bersama, catatan tersebut biasanya berupa Instruksi Kerja. Dasarnya adalah harga satuan pekerjaan (unit price) yang ada dalam kontrak dan kuantitas pekerjaan. Bila harga satuan belum ada dalam kontrak, maka perlu dinegosiasi untuk mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak.

4.2.1 Identifikasi Pekerjaan Tambah Kurang

4.2.1.1 Pemeriksaan Surat Perintah Pekerjaan Tambah Dan Kurang

• Atas instruksi dan persetujuan Direksi/Perencana/pengawas Pekerjaan berhak mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi instruksi tertulis kepada Kontraktor untuk dilaksanakan. Dalam hal ini Kontraktor harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan instruksi tersebut.

(17)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 16 dari 29

• Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan

(alternatif atau modifikasi) daripada design kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan, seperti tercantum di dalam gambar-gambar kerja (kontrak) dan Bill of Quantities. Perubahan termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari suatu pekerjaan, perubahan dari jenis atau standar dari suatu bahan, peralatan atau mesin yang dipergunakan di dalam pekerjaan.

Setiap ada pekerjaan tambah dan kurang, kontraktor mencatat dan mendokumentasi secara tertib, serta memintakan persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas pekerjaan. Sering terjadi pekerjaan tambah kurang dikeluarkan/diperintahkan oleh Konsultan Pengawas namun belum mendapat persetujuan Direksi. Kontraktor harus mengajukan surat secara resmi kepada Direksi untuk mengeluarkan instruksi kerja tambah kurang berdasarkan pekerjaan tambah dan kurang yang telah disetujui Konsultan pengawas.

4.2.1.2 Pemeriksaan Perubahan Waktu Pelaksanaan Dan Perubahan Jenis Pekerjaan

A. Perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan perubahan jenis

pekerjaan. Ada kemungkinan timbul jenis pekerjaan baru yang tidak ada pada kontrak sebelumnya. Bila ada jenis pekerjaan baru, tentu harus dibuatkan harga satuan pekerjaan baru. Untuk ini perlu diadakan negosiasi harga satuan baru yang berlaku pada jenis pekerjaan tersebut.

B. Selain dapat berakibat adanya perubahan jenis pekerjaan, perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan kemungkinan penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.

Sesuai dengan Uraian dan Syarat-syarat Pelaksanaan (USP) ada ketentuan tentang perpanjangan waktu :

• Pada prinsipnya Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang disebutkan di dalam kontrak dalam jangka waktu seperti yang dicantum.

• Didalam penyusunan rencana kerja Kontraktor harus sudah

(18)

hari-Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 17 dari 29 hari dimana buruh libur selama lebaran dan waktu-waktu tersebut tidak dapat diterima sebagai claim perpanjangan waktu.

• Pada peristiwa dihentikannya suatu bagian/keseluruhan pekerjaan oleh Pengawas sebagai akibat kelalaian Kontraktor sendiri, tidak dapat diperhitungkan sebagai perpanjangan waktu.

• Demikian akibat kelelaian/kesalahan Kontraktor sehingga diperlukan waktu untuk memperbaiki suatu bagian pekerjaan tidak dapat diterima sebagai claim perpanjangan waktu.

• Keadaan yang dapat dipertimbangkan dalam perpanjangan waktu ialah: a. Adanya “Force majeure”.

1. Terjadinya bencana alam yaitu banjir yang berlarut-larut, gempa bumi, tanah longsor pada lokasi pekerjaan secara nyata menghambat pelaksanaan pekerjaan Kontraktor.

2. Kebakaran di proyek yang bukan diakibatkan kelalaian Kontraktor atau pegawainya.

3. Huru hara, tindakan terorisme yang secara nyata mengganggu kegiatan pekerjaan di proyek.

b. Kemungkinan tindakan penghentian sementara kegiatan Kontraktor atas instruksi Direksi/Pengawas akibat adanya sesuatu alasan tertentu yang bukan karena kelalaian Kontraktor.

• Semua keadaan yang disebut di atas, akan dipertimbangkan dengan

seksama oleh Pengawas apabila hal itu benar-benar mempengaruhi “critical path” dari network planning.

• Untuk keterlambatan akibat tindakan Pemberi Tugas atau Direksi,

keadaan force majeure dan sebagainya dapat diadakan perpanjangan waktu setelah dinilai dengan seksama oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Kontraktor.

• Permohonan perpanjangan waktu tersebut diajukan secara tertulis oleh Kontraktor selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah terjadinya peristiwa tersebut.

• Apabila ada instruksi Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan

tambah/kurang selama masa pelaksanaan dalam batas-batas yang

telah ditetapkan dalam aanwijzing, maka hal tersebut tidak akan

(19)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 18 dari 29 kecuali pekerjaan tambah/kurang tersebut ternyata mempengaruhi secara nyata “critical path” dalam network planning.

4.2.2 Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Tambah Kurang 4.2.2.1 Penjelasan Jenis Pekerjaan Tambah Kurang

Dalam melaksanakan pekerjaan bangunan gedung sering sekali terjadi pekerjaan tambah kurang, apalagi pekerjaan renovasi gedung banyak sekali perubahan gambar yang diakibatkan karena setelah dibongkar ditemui adanya pekerjaan yang harus diperbaiki atau diganti, dimana pada awalnya pekerjaan tersebut tidak ada. Ada juga karena permintaan pemberi kerja berubah pada saat pembangunan, maka gambar perlu direvisi atau spesifikasi dirubah.

4.2.2.2 Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Tambah Kurang

Setelah gambar pelaksanaan dan gambar kerja dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh pemberi kerja atau yang mewakilinya, kemudian menghitung kuantitas pekerjaan apakah bertambah atau berkurang dari rencana awal. Kemungkinan dapat timbul item pekerjaan baru sehingga perlu diadakan negosiasi harga satuan terlebih dahulu untuk disetujui bersama.

Pekerjaan tambah kurang adalah bertambahnya atau berkurangnya realisasi pekerjaan dari penawaran harga serta rencana kerja dan syarat-syarat dalam dokumen kontrak, baik dalam volume pekerjaan maupun spesifikasi teknis.

Untuk menghitung pekerjaan tambah kurang, maka diperlukan pemahaman yang cukup tentang dokumen kontrak.

Syarat-syarat pekerjaan tambah kurang :

1. Apabila suatu perubahan rencana/gambar ternyata menimbulkan pekerjaan tambah/kurang, dengan jumlah biaya lebih besar dari 2,5 % dari nilai kontrak, maka pelaksanaannya baru dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Pemberi Tugas.

2. Apabila terjadi pekerjaan tambah dalam pelaksanaan dimana penilaian pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam perincian penawaran, maka kontraktor diharuskan mengajukan penawaran pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan.

(20)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 19 dari 29 3. Sebaliknya apabila terjadi pekerjaan kurang, maka penilaian pekerjaan

kurang tersebut termasuk mengurangi harga material, upah pekerjaan dan besarnya keuntungan dan pajak-pajaknya.

4. Tidak ada perhitungan kembali atas jumlah satuan yang dihitung kontraktor dengan demikian perhitungan pekerjaan tambah kurang ialah bagian pekerjaan atau suatu pekerjaan yang lain dari yang dimaksud didalam Uraian dan Syarat-syarat umum Pelaksanaan (condition of contract) dan gambar-gambar. Perhitungan pembayaran tambah atau kurang dilakukan pada pembayaran angsuran berikutnya.

4.3 Perhitungan Biaya AkibatPerubahan Gambar Dan Spesifikasi

4.3.1 Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Gambar 4.3.1.1 Penetapan Surat Perintah Perubahan Gambar Dari Direksi

Pada prisipnya pekerjaan tambah kurang disebabkan perubahan gambar sama dengan pekerjaan tambah kurang yang sudah disebutkan diatas, hanya penyebab pekerjaan tambah kurang adalah perubahan gambar. Perubahan gambar ini bisa berarti perubahan konstruksi atau ada penambahan atau pengurangan bangunan dari bangunan yang ada. Perintah perubahan gambar ini harus dilakukan secara tertulis, agar mengikat kedua belah pihak, baik Pemberi Kerja maupun Penyedia Kerja.

4.3.1.2 Penetapan Perubahan Gambar

Setiap ada perintah perubahan gambar kontraktor wajib membuat gambar kerja atau bila diperlukan membuat gambar detail sesuai perubahan tersebut yang harus disetujui lebih dulu oleh Direksi, selanjutnya gambar kerja tersebut dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.

4.3.1.3 Penentuan Jenis Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar

Dengan adanya perubahan gambar dapat berakibat bertambah atau berkurangnya jenis pekerjaan, demikian pula dapat menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang sudah ada.

Bisa terjadi perubahan gambar menimbulkan item pekerjaan/jenis pekerjaan baru yang harus dikerjakan. Sebaiknya sebelum mengerjakan

(21)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 20 dari 29 pekerjaan tambah kurang diadakan perhitungan pekerjaan tambah kurang dan disetujui bersama.

4.3.2 Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Spesifikasi

• Pada prinsipnya Kontraktor tidak diizinkan merubah suatu desain konstruksi dan arsitektur. Apabila oleh Direksi Lapangan hal tersebut dianggap perlu maka perubahan desain hanya dilakukan oleh Perencana.

• Apabila Kontraktor mengajukan suatu usul perubahan design bagian konstruksi dan ternyata usul tersebut dianggap lebih baik dan disetujui oleh Perencana, maka perubahan tersebut baru dianggap sah bila dikeluarkannya instruksi tertulis dari Pengawas dengan dilengkapi gambar dan persyaratan tehnis. Terhadap perbahan design yang diusulkan Kontraktor tersebut Pemberi Tugas tidak akan membayar biaya tambahan, sebaliknya bila terjadi pengurangan biaya, maka diperhitungkan terhadap harga kontrak. Selanjutnya semua keterlambatan waktu dalam proses usul tersebut sampai instruksi perubahan dikeluarkan dan dilaksanakan tidak akan merubah jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan.

4.3.2.1 Penunjukan Surat Perintah Perubahan Spesifikasi Dari Direksi

Pada prinsipnya pekerjaan tambah kurang disebabkan perubahan spesifikasi sama dengan pekerjaan tambah kurang yang sudah disebutkan diatas, hanya penyebabnya adalah perubahan spesifikasi. Perintah perubahan spesifikasi ini harus dilakukan secara tertulis, agar mengikat kedua belah pihak, baik Pemberi Kerja maupun Penyedia Kerja.

4.3.2.2 Penentuan Jenis Pekerjaan Yang Mengalami Perubahan Spesifikasi Perubahan spesifikasi tidak merubah gambar yang ada.

Dengan perubahan spesifikasi perlu diperiksa kembali jenis-jenis pekerjaan yang mengalami perubahan. Sebagai contoh pekerjaan beton K225 dirubah menjadi K300, artinya komposisi material beton mengalami perubahan.

(22)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 21 dari 29 4.3.3 Perhitungan Nilai Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi

Kuantitas dan nilai semua perubahan akan dihitung oleh Direksi/Pengawas menurut ketentuan yang berlaku di dalam kontrak imi dan apabila diperlukan, Kontraktor diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat. Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metoda atau cara berikut ini harus dipakai.

a) Harga-harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item pekerjaan yang bersifat sama.

b) Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda, maka harga-harga yang tertera di dalam Bill of Quantities merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu perubahan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar dan hanya untuk sifat yang berbeda saja yang dinilai perubahannya.

c) Untuk item pekerjaan perubahan dimana kuantitas dan nilainya tidak dapat dihitung secara pasti dan tidak terdapat didalam daftar harga pokok bahan/upah di dalam kontrak, maka perhitungannya dilakukan dengan menghitung volume bahan serta upah dan ongkos lainnya yang riel (nyata) pada saat tersebut (analisa praktis) dengan ditambah keuntungan 10 % dan PPN 10 %. Semua bukti yang sah perlu dilengkapi Kontraktor, akan dilakukan penelitian yang seksama pada harga-harga di pasaran.

4.3.3.1 Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi

Akibat perubahan gambar oleh Direksi, kontraktor membuat gambar pelaksanaan dan atau gambar kerja yang harus disetujui oleh Direksi. Dari revisi gambar pelaksanaan tersebut dapat dihitung kuantitas pekerjaan tambah kurangnya.

4.3.3.2 Perhitungan Nilai Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi

Setelah kuantitas pekerjaan diketahui, kemudian dapat dihitung biaya tambah kurang. Bila ada item pekerjaan baru, maka kontraktor mengajukan harga satuan pekerjaan baru untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

(23)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 22 dari 29 Perincian Harga Pekerjaan Tambah Kurang

Nama Proyek : Owner : Nilai kontrak : Konsultan : Waktu Pelaksanaan : Kepala Proyek : (dalam ribuan)

No. Item Pekerjaan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga Asli Revisi Asli Revisi Asli Revisi

1. Pek. Beton 1:2:3 2. Pek. Beton 1:3:5 3. Pas. Bata 1:3 4. Dst 5. 6. 7. Dst Jumlah

Selisih jumlah harga asli – jumlah harga revisi

Tabel 4.1 :

Perincian Kerja pada Tambah Kurang

4.3.2 Penyiapan Berita Acara Pekerjaan Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Penyiapan substansi berita acara dan pembuatan addendum pekerjaan.

Dengan adanya perubahan gambar dan spesifikasi, maka segera disiapkan pembuatan berita acara pekerjaan tambah kurang, tentu disertai alasan terjadinya perubahan gambar dan atau spesifikasi.

Agar prestasi pekerjaan tambah kurang dapat ditagihkan setelah pekerjaan dikerjakan, maka dibuat addendum pekerjaan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

4.4 Eskalasi Harga

Proyek-proyek besar dan membutuhkan waktu pelaksanaan cukup lama sampai 3 atau 5 tahun, biasanya sudah disediakan rumus-rumus untuk mengatasi bilamana ada kenaikan harga, baik karena inflasi maupun sebab lain seperti misalnya kenaikan harga BBM atau kenaikan mendadak dari satu jenis bahan yang diperlukan.

(24)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 23 dari 29 4.4.1 Identifikasi Item Pekerjaan Akibat Eskalasi Harga

4.4.1.1 Pertimbangan Eskalasi Harga

Pada umumnya ada pasal yang menyangkut eskalasi sebagai contoh : a. Di dalam hal terjadi tindakan monoter yang dikeluarkan secara resmi

oleh Pemerintah yang secara langsung mempengaruhi biaya pelaksanaan, maka hanya akan dipertimbangkan sesuatu kompensasi harga kontrak sesuai dengan keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang berlaku untuk pembangunan proyek gedung yang sejenis.

b. Khusus apabila ada fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, maka hal ini tidak dipertimbangkan untuk peninjauan harga kontrak. Tidak setiap proyek-proyek besar menyediakan rumus-rumus untuk mengatasi bilamana ada kenaikan harga, karena oleh pemerintah dianggap tidak perlu ada eskalasi, kebijakan eskalasi sepenuhnya oleh pemerintah. Proyek-proyek swastapun belum tentu mengikuti aturan pemerintah. Bila kebijakan pemerintah menyetujui adanya eskalasi, Menteri Ekuin mengeluarkan Keputusan pemerintah untuk persetujuan eskalasi.

4.4.1.2 Item Pekerjaan Yang Mendapat Eskalasi

Semua item-item pekerjaan mendapat eskalasi namun dengan faktor eskalasi yang berbeda tergantung dari kenaikan harga yang terjadi.

4.4.2 Perhitungan Eskalasi Harga

4.4.2.1 Harga Bahan, Peralatan Dan Upah Tenaga Kerja Instansi Yang Resmi Biasanya harga-harga bahan, alat-alat ataupun upah diambil sebagai harga patokan adalah ketika Kontraktor menghitung harga penawaran dan ini dianggap sebagai harga nol atau harga permulaan. Harga-harga didapat dari tempat-tempat dimana kita membeli bahan tersebut dan harga-harga itu harus harga asli pabrik, jadi harga belum ditambah ongkos angkut dan lain-lain yang tentunya menyebabkan harga menjadi berlainan ditiap daerah. Untuk upah buruh harus diambail upah-upah yang dicatat oleh Biro Pusat Statistik Jakarta. Harga bahan bakar resmi dari Pertamina.

(25)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 24 dari 29 4.4.2.2 Basis Index

Basis index untuk menentukan harga K (Faktor Eskalasi) harga-harga. Sebagai contoh perhitungan eskalasi pada tanggal 20 Mei 1977.

Basis Index Untuk Menentukan Harga K

No. URAIAN SIMBOL INDEX KETERANGAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. Upah buruh Portland semen Besi tulangan ASTM Grade 40 Bahan bakar dan pelumas Aspal Alat-alat berat L0 C0 S0 F0 A0 ER0 937,931 895,500 122,500 36,730 133,250 59.226,50 1.081,10 +1.001 + 731,70 --- = Rp. 937,931. 3

Upah rata-rata per hari.

Harga/kantong = Rp. 895,50 110 + 120 + 125 + 135 --- = 122,50 4

Harga rata-rata per kg yang berlainan pelumas.

Solar Rp. 25/l Pelumas Rp. 259,64/l F0 = 95 % Solar + 5 % = 23,75 + 12,98 = 36,730

Cutback asphalt US $ 153,0 /ton. Asphalt semen US $ 119,5 /ton. 153 + 113,5 A0 = --- = 133,25 2 D7 Dozer @ US $ 99.045,- Loader @ US $ 58.304,- Dump truck @ US $ 15.865,38 Jeep @ US $ 7.596,53 Tire roller @ US $ 29.200,- Asphalt distributor @ US $ 21.425,- Stone crusher @ US $ 183.150,- Total US $ 414.585,53 US $414.585,53 ER0 = --- = 59.226,50 7

Untuk mengatasi kenaikan suku cadang.

Tabel 4.2 :

Basis Indeks untuk Menentukan Harga K

4.4.2.3 Rumus-Rumus Eskalasi

Rumus eskalasi biasanya sudah ada didalam dokumen tender. Contoh rumus-rumus eskalasi disajikan dibawah ini :

1. Untuk pekerjaan betonan :

Lt Ct ERt

KA = 0,15 + 0,30 --- + 0,35 ---- + 0,20 ---

(26)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 25 dari 29 2. Untuk pekerjaan beton bertulang :

Lt St ERt

KB = 0,15 + 0,15 ---- + 0,60 ---- + 0,10 ---

L0 S0 ER0

3. Untuk pekerjaan tanah :

Lt Ft ERt

KC = 0,15 + 0,25 ---- + 0,15 ---- + 0,45 ---

L0 F0 ER0

4. Untuk pekerjaan pengaspalan :

Lt Ft At ERt

KD = 0,15 + 0,20 ---- + 0,10 ---- + 0,25 ---- + 0,30 ---

L0 F0 A0 ER0

Harga-harga KA, KB, KC, KD adalah faktor-faktor eskalasi yang akan

dikalikan dengan harga-harga satuan (unit price).

Karena penagihan pembayaran pekerjaan yang telah diselesaikan dan diterima baik oleh pengawas pekerjaan dilakukan setiap bulan, maka faktor-faktor eskalasi pun ditentukan tiap bulan.

4.4.2.4 Perhitungan Nilai Eskalasi Harga (Menurut Ketentuan Departemen Keuangan)

1. Perhitungan eskalasi menggunakan rumus sebagai berikut : Bn Cn Dn

Hn = Ho ( a + b --- + c --- + d --- + ...) Bo Co Do

Keterangan :

Hn = harga satuan barang dan jasa pemborongan hasil

penyesuaian.

Ho = harga satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan atau pengadaan barang dan jasa pemborongan diserahkan. a = koefisien tetap yang terdiri dari overhead dan

keuntungan yang jika tidak dicantumkan dalam penawaran maka nilainya = 0,15.

b,c,d ...dst = penjumlahan koefisien-koefisien komponen utama = 0,85.

Bn,Cn,Dn = indeks harga komponen pada bulan ... Bo,Co,Do = indeks harga komponen pada bulan ...

(27)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 26 dari 29

• Koefisien komponen utama ditetapkan oleh :

a. Departemen Pekerjaan Umum/Dinas Bidang Pekerjaan Umum untuk pekerjaan Jasa Pemborongan.

b. Departemen teknis / Kantor Wilayah Departemen Teknis /Dinas Teknis untuk pekerjaan teknis lainnya.

c. Kesepakatan antara Kepala Satuan Kerja dan rekanan untuk pekerjaan lain yang disetujui oleh Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen Teknis/Dinas Teknis yang bersangkutan.

• Indeks harga yang digunakan adalah yang dikeluarkan BPS

Propinsi / Kabupaten / Kota.

• Indeks harga yang lainnya dapat digunakan setelah dapat

persetujuan Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen Teknis yang bersangkutan.

• Daftar harga dapat disusun oleh asosiasi, Kepala Satuan Kerja atau rekanan berdasarkan harga pasar untuk disampaikan kepada departemen teknis atau kantor wilayah departemen teknis yang bersangkutan guna dinilai kewajarannya dan kemudian disetujui untuk dijadikan dasar perhitungan penyesuaian harga.

2. Perhitungan nilai kontrak menggunakan rumus :

Pn = ( Hn1 x V1) + ( Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) + ...dst Keterangan :

Pn : Nilai kontrak hasil penyesuaian. Hn : Harga satuan hasil penyesuaian. V : Volume barang dan jasa pemborongan.

4.4.3 Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga

4.4.3.1 Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga

Penyusunan berita acara perhitungan eskalasi dibuat setelah ada persetujuan dari pemerintah. Perhitungan penyesuaian harga dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja/Satuan Kerja Sementara dan rekanan, selanjutnya diajukan Departemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan penetapan sesuai dengan jenis DIPA. Jika diperlukan revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan, maka berdasarkan perhitungan

(28)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 27 dari 29 penyesuaian harga yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Kepala Satuan Kerja / Satuan Kerja Sementara memproses revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan.

4.4.3.2 Kelengkapan Berkas Administrasi

• Indeks harga yang dikeluarkan BPS Propinsi/Kabupaten/Kota.

• Indeks harga harga lainnya dapat digunakan setelah dapat persetujuan Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen teknis yang bersangkutan.

• Daftar harga dapat disusun oleh asosiasi, Kepala Satuan Kerja atau rekanan berdasarkan harga pasar untuk disampaikan kepada departemen teknis atau kantor wilayah departemen teknis yang bersangkutan.

(29)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 28 dari 29 BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia 5.1.1 Pelatih

Pelatih/ instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran pelatih adalah untuk :

a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.

d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 5.1.2 Penilai

Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.

b. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.

c. Mencatat pencapaian / perolehan peserta. 5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.

(30)

Judul Modul : Perhitungan Biaya Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan

Buku Informasi Edisi : 2011

Halaman: 29 dari 29 5.2 Sumber-Sumber Kepustakaan (Buku Informasi)

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi (text book) / buku manual servis.

2. Lembar kerja.

3. Diagram-diagram, gambar.

4. Contoh tugas kerja.

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia / tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

1. Ir. Asiyanto, MBA, IPM, Managemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Pradnya Paramita, Tahun 2005.

2. Ir. Asiyanto, MBA, IPM, Conctruction Project Cost Managemen, Pradnya Paramita, Tahun 2005.

3. Alif Martadi, Perencanaan Proyek dengan Metode Jaringan Kerja, Golden Terayon Press.

4. Iman Soeharto, Managemen Proyek, Erlangga Jakarta, Tahun 1995.

5. Juwana, JS, Panduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan, Penerbit Erlangga, Tahun 2005.

5.3 Daftar Peralatan dan Perlengkapan 1. Peralatan yang digunakan :

- Komputer.

2. Perlengkapan yang dibutuhkan : - Alat tulis.

- Gambar pelaksanaan.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau

Alat Pelindung Diri adalah perlengkapan standar yang wajib digunakan oleh pekerja yang ter;ibat di dalam suatu kegiatan konstruksi semisal : pakaian kerja, helm pengaman,

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

Arti kontrak bersifat fixed cost adalah tidak ada perhitungan kembali atas jumlah satuan dan harga satuan yang telah dihitung Kontraktor selama pekerjaan tidak mengalami

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan