EEUERTNTaH
KeeuPArEN
WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBONOMOR 9 TAHUN 2OO9 TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN
LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
Mengingat
BUPATI WONOSOBO,
a'
bahwa dalam upaya meningkatkan pelayananKesehatan di Puskesmas
dan
Laboratorium KesehatanDaerah
terahdilakukan
langkah_langkah
pembaharuan
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
;
b'
bahwa peraturan Daerah Kabupaten wonosoboNomor 11
Tahun l ggg tentang Retribusi perayanan
Kesehatan sudah
tidak
sesuai
dengan
perkembangan
dan
kebutuhan penyerenggaraan kesehatan, khususnya di pusatKesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah
sehingga dipandang perlu untuk ditinjau kembali;
c'
bahwa
berdasarkan pertimbangan sebagaimanatersebut
pada
huruf
a
dan
huruf
b
perru
membentuk peraturan Daerah tentang perayanan Kesehatan
di
puskesmas dan Laboratorium Kesehatan Daerah;1.
Undang-Undang
Nomor
13
Tahun 1gS0
tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Daram Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2'
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2oo3tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 2oog Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Repubrik rndonesia
Nomor a2g6);
3.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2OO4 Perbendaharaan
Negara
(Lembaran
Negara
lndonesia
Tahun
2OO4Nomor
S,
Tambahan Negara Republik lndonesia Nomor 4355);
tentang Republik Lembaran
4'
Undang-Undang
Nomor
1o
Tahun
2oo4
tentang Pembentukan peraturan perundang-undangan
(Lembaran
Negara
Repubrik tndonesia
Tahun
2oo4 Nomor
53,Tambahan Lembaran Negara Repubrik tndonesia
Nomor a389);
-6.
vr. riJla(Icrllg-LrlI(IaIlY llUlltLrl l!t I Ctt il.tt , 1v\rt tl;l ll,cu !9
Pemeriksa?n, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Republik lndonesia Nomor aa00);
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagalmana telahbeberapa
kali
diubah terakhir dengan
Undang-UndangNomor
12
Tahun2008 tentang
Perubahan Kedua AtasUndang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republiklndonesia Tahun
2008
Nomor59,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844);Undang-Undang
Nomor
33
Tahun 2004
tentangPerimbangan Keuangan
antara
PemerintahPusat
danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2004
Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438);Undang-Undang
Nomor
28
Tahun 2009
tentang
PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2009
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 50a9);Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
Peraturan Pemerintah
Nomor
38
Tahun 2007
tentangPembagian
Urusan
PemerintahanAntara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsidan
Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran
Negara
Republik
lndonesiaTahun
2007
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor 4738);
MEMUTUSKAN :
PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH.
7.
8.
9.
10.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO dan
BUPATI WONOSOBO
lr'
KETFNTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Wonosobo'2.
pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur pelayanan Pemerintah Daerah'3.
Bupati adalah BuPati Wonosobo.4.
Dinas Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat DKK adalah Dinas KesehatanKabuPaten Wonosobo.
5.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis DKK yang mempunyai pelayanan rawat jalan atau rawat jalan dan rawat inaP.6.
Laboratorium Kesehatan Daerah yang selanjutnya disebut Labkesda adalah UnitPelaksanaan
Teknis
DKK yang
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakanpenyimpanan bahan dan teknis penelitian, pelayanan dan pengujian laboratorium kesehatan, meliputi : bidang klinik, lingkungan, pengujian makanan dan minuman' penyakit lainnya serta analisa parameter secara laboratorium dan atau lapangan'
7.
puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan masyarakat yang beradadi wilayah dan di bawah pembinaan Puskemas'
8.
Poliklinik Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut PKD adalah suatu tempat yangdidirikan
oleh
masyarakatdesa
setempatatas dasar
musyawarah sebagaikelengkapan
dari
pembangunan kesehatan masyarakat desa untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan tenaga kesehatan Pelaksana9.
Pasien adalah orang/klien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas'l0"Pelayanan Rawat
Jalan
adalah
pelayanankepada pasien
untuk
observasi'diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik, konseling
dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal dirawat inap'11. Pelayanan
Rawat
lnap
adalah
pelayanankepada pasien untuk
observasi'diagnosis, pengobatan, rehabilitas medik, konseling
dan
pelayanan kesehatan lainnya dengan tinggal di rawat inap'l2.Pelayanan
Gawat
Darurat adalah pelayanan kesehatanyang
harus diberikansecepatnya untuk mencegah/menanggulangi risiko kematian atau cacat'
13.Rawat sehari (one
day
care) adalah pelayanan kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan tertentu maksimal 1 (satu) hari'14. Pelayanan Kunjungan Rumah (home care) adalah Pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan mendatangi pasien'
15. Puskesmas
Keliling
adalah
pelayanan kesehatanoleh
Puskesmas denganmempergunakan kendaraan roda
4
(empat), kendaraan roda2
(dua)dan
alat transportasi lainnya di lokasi yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan yang ada',16. Laboratorium Puskesmas
adalah
instalasi kesehatan
di
Puskesmas yangmemberikan pelayanan pemeriksaan bahan/zatlspecimen.
17.Alat Kesehatan adalah bahan, instrumen
,
apparatus, mesin, alat untuk ditanamkan' raegan/produk diagnostikin
vitro alau barang lain yang sejenis atau yang terkait'termasuK Komponen, Daglan oan
penen[JKaparnya-18.
Retribusi Pelayanan
Kesehatanyang
selanjutnyadisebut
Retribusi
adalahpembayaran atas pelayanan kesehatan
di
Puskesmas, Puskesmas dengan rawatinap,
Puskesmas Pembantu, PuskesmasKeliling, PKD,
dan
LaboratoriumKesehatan Daerah serta UPT DKK lainnya.
19. Badan
adalah suatu bentuk
badan usahayang
meliputi perseroan terbatas,perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah
dengan
nama
dan
bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan,firma,
kongsi,koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya'
20. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah
untuk tujuan
kepentingandan
kemanfaatan umum serta dinikmati oleh pribadi atau badan.21.Wajib
Retribusiadalah
orang
pribadi
atau
badan
yang
menurut
peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.Z2.Kas
Daerah adalahtempat
penyimpananuang daerah yang
ditentukan olehBendahara Umum Daerah.
23. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SSRD, adalah surat yang Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Bupati.
24. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi.
2b. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kredit retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar
daripada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
26.
Surat Tagihan
Retribusi Daerah,yang
disingkatSTRD, adalah
surat
untukmelakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.
2T.Pelabat
adalah
pegawaiyang
diberitugas
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.28. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan
yang
dilakukanoleh
Penyidik Pegawai NegeriSipil yang
selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.29. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten yang diberi wewenang khusus oleh peraturan perundang-undangan untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah.
30. penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikan dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam
Undang-Undang Nomor8
tahun
1981 untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat keterangan tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya'i
Pasal 2
. Dengan nama Retribusi pelayanan Kesehatan dipungut Retribusi
sebagai pembaya.ran
ataspelayanankesehatandiPuskesmas,PuskesmasdenganRawatlnap,Puskesmas Pembantu,PuskesmasKeliling,PKDdanLaboratoriumKesehatanDaerah'
Pasal 3
(1)
Obyek retribusi adalah pelayanan kesehatan di :a.
Puskesmas;b'
Puskesmas dengan Rawat lnaP;c.
Laboratorium Kesehatan Daerah;d.
Puskesmas Pembantu;e'
Puskesmas Keliling;f.
PKD.Q\
pendaftaran/administrasi pasien bukan merupakan obyek Retribusi sebagaimana,t'
\-'
dimaksud Pada aYat (1)'Pasal 4
Subyek Retribusi adalah orang pribadi
atau
badanyang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)'BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2
digolongkan sebagai Retribusi JasaUmum.
BAB IV
CARAMENGUKURTINGKATPENGGUNAANJASA
Pasal 6
Tingkat
PenggunaanJasa
diukur
berdasarkanjenis
pelayanan kesehatan yang diberikan dan frekuensi pelayanan kesehatan'BAB V
PRINSIPDANSASARANDALAMPENETAPANSTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
l'
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
(2)
Besarnya Retribusiyang
dikehakanadalah
berdasarkanpada tujuan
untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan,biaya
operasional
dan
pemeliharaanserta
sarana
dan
prasarana
yang dibutuhkan.(3)
Prinsipdan
sasarandalam
penetapan stukturdan
besarnyatarif
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )dan ayat(2
), sebagai berikut :a.
PelayananRawat Jalan Dasar
dan
PelayananRawat
Jalan
RujukanPuskesmas
adalah untuk
membiayaisebagian
biaya
penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kemampuan masyarakat;b.
Pelayanan Rawat Jalan dengan tindakan khusus/penunjang untuk membiayaisebagian bahan
dan
pemeliharaan peralatan sesuai dengan kemampuan masyarakat;c.
Pelayanan Rawatlnap
antaralain
digunakanuntuk
membiayai sebagian pemeliharaan sarana rawat inaP'BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 8
(1)
Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan kesehatan.(2)
Besarnya tarif Retribusi pada Puskesmas dan Labkesda sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiranll
dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.(3)
Tarif Retrihusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri dari:)
a.
Tarif Rawat Jalan Puskesmas;b.
Tarif Rawat lnap Puskesmas;c.
Tarif Tindakan Rawat Jalan dan Rawat lnap Puskesmas;d.
Tarif Pelayanan Radiologi;e.
Tarif Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah'(4)
Hasil
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) seluruhnya disetor ke KasDaerah.
(S)
Pendapatan Puskesmasdan
Labkesdayang
disetorkan kepadaKas
Daerahdigunakan
untuk biaya
operasionaldan jasa
pelayanandi
Puskesmas dan Labkesda.(6)
Guna kelancaran kegiatan pelayanan kesehatandan
pembiayaan operasional puskesmasdan
Labkesda dapat diberikan uangmuka
kerjadari
Pemerintah Daerah sebelum Puskesmas dan Labkesda dapat memperoleh dana operasional yang berasal dari pendapatannya sendiri.(7) penggunaan biaya operasional dan jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur oleh BuPati.
BAB VII
TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 9
(1)
Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan'(2)
Retribusi dipungutdengan
menggunakanSKRD
atau
dokumenlain
yangdipersamakan.
BAB VIII
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 10
(1)
pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.(2)
pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tanda buktiPembaYaran.
(3)
Setiap pembayaran sebagaimana dimaksud padaayat (1)
dicatat dalam bukuv
Penerimaan.(4)
Bentuk, isi, kualitas, ukuran buku dan tanda bukti pembayaran Retribusi ditetapkan oleh BuPati.BAB IX
SANKSI ADMINISTRASI Pasal 1 1
Dalam
hal Wajib
Retribusitidak
membayartepat pada
waktudyaatau
kurang membayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2o/o (dua perseratus) setiap bulandari
Retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.BAB X
TATA CARA PENAGIHAN Pasal 12
(1)
pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan setelah7
(tujuh) hari sejak jatuhtempo
pemberitahuan pembayaran/penyetoranatau surat
lain
yang
sejenis sebagai awal pelaksanaan tindakan penagihan'(2)
Dalam jangka waktu7
(tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Retribusi harus melunasi Retribusi terutang.(3)
Surat teguran/peringatan atau surat lainnya sebagaimana dimaksud pada ayal (2) dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Bupati'(4)
Bentukformulir
yang
dipergunakanuntuk
pelaksanaan penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati'PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 13
(1)
Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan(2)
Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi.(3)
Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan Bupati.pembebasan Retribusi.
dimaksud pada ayat (1)
Retribusi ditetapkan oleh
BAB XII
KEBERATAN
Pasal 14
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan'
(2) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama
3
(tiga) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.(3) Pengajuan
keberatan
tidak
menunda kewajiban membayar Retribusi
dan pelaksanaan penagihan Retribusi.Pasal 15
(1)Bupati dalam waktu paling lama
6
(enam) bulan sejak tanggal surat keberatanditerima
harus
memberi
keputusanatas
keberatanyang
diajukan
dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. )(2) Keputusan
Bupati
atas
keberatandapat berupa
menerima .6eluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya Retribusi yang terhutang.(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
ayat (1) telah
lewat danBupatitidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Pasal 16
(1)
Jika
pengajuan keberatan dikabulkan sebagianatau
seluruhnya, kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua perseratus) sebulan untuk paling lama '12 (dua belas) bulan'(2) lmbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat
I
(satu) dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB.BAB XIII
KEDALUWARSA PENAGIHAN Pasal 17
(1)
Hak untuk melakukan penagihan Retribusi, kedaluwarsa setelah melampauijangka waktu3
(tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali apabila(1)
'-v - ---
-(Zl
Kedaluwarsapenagihan
Retri[usi
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1)tertangguh apabila:
a.
diterbitkan surat teguran; ataub.
ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung maupun tidak langsung.BAB XIV
PENYIDIK
Pasal 18
pejabat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang
khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak
pidana dibidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang NomorI
Tahun1981 tentang Hukum Acara Pidana.
wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a.
menerima, mencari, mengumpulkandan
meneliti keteranganatau
Retribusilaporan berkenaan dengan
tindak
pidana dibidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;b.
meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;c.
memeriksa buku-buku,
catatan-catatan
dan
dokumen-dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;d.
melakukan penggeledahanuntuk
mendapatkanbahan
bulti
pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan pe/yitaan terhadap bahan bukti tersebut;e.
meminta bantuan tenagaahli
dalam pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;f.
menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf c;g.
memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;h.
memanggilorang untuk
didengar
keterangannyadan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;i.
menghentikanpenyidikan;j
melakukan tindakanlain yang perlu
untuk kelancaran penyidikan tindakanpidana
dibidang
Retribusi
Daerah menurut hukum
yang
dapatd ipertang g u n gjawabkan.
penyidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)
memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum sesuaidengan ketentuan
yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor8
Tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana.
(2)
E AE' AV
KETENTUAN PIDANA Pasal 19
(1)
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PasalI
ayat (2) diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah Retribusi terutang.(2)
Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran'BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP Pasal 20
Hal-hat yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati
Pasal 21
pada saat peraturan Daerah
ini
mulai berlaku, maka peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 1g99 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan khususnya pemungutan Retribusi di Puskesmas, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.Pasal 22
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan'
.)
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten wonosobo. Ditetapkan diWonosobo
pada tanggal 12 NoPember 2009
Diundangkan di Wonosobo pada tanggal 20 Maret 2010
PIt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO
KEPALA BAPPEDA,
LUTFI AMIN
FENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 9 TAHUN 2OO9
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
I.
UMUMDengan
berlakunya Undang-UndangNomor
1
Tahun 2004
tentang perbendaharaan Negara maka Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 1g99tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dipandang tidak sesuai lagi.Berdasar pertimbangan diatas, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah.
II.
PASAL DEMI PASAL Pasal 1pasal
ini
menegaskanarti
beberapa peristilahanyang
dipergunakan dalam peraturan Daerah ini, sehingga tidak salah pengertian dalam penafsiran'Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 ayat (1)
yang
dimaksud dengantidak
dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses kegiatan pemungutan Retribusi tidak dapat diserahkan kepada PihakKetiga
tetapi
bukan berarti bahwa
Pemerintah Daerah
tidak
bolehbekerjasama dengan pihak Ketiga. Dalam proses pemungutan Retribusi, pemerintah Daerah
dapat
bekerjasama dengan
badan-badan tertentuF_1!PYs:=:
karena profesionalismenya layak dipercaya untuk melaksanakan sebigian tugas pemungutan jenis Retribusi dengan lebih efisien. Kegiatan pemungutan Retribusi
yang tidak
dapat dikerjasamakan dengan Pihak Ketiga adalahkegiatan
perhitunganbesarnya Retribusi
yang
terutang,
pengawasan penyetoran Retribusi dan penagihan Retribusi.ayat (2). Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13
Sanksi
administrasidisini
dimaksudkan agar kewajibannya. Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19Ancaman pidana atau denda disini dimaksudkan kewajibannya. Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal22 Cukup jelas
Wajib
Retribusitaat
padaagar Wajib Retribusi taat pada