• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. 1 B i s i k a n h a t i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. 1 B i s i k a n h a t i"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1 | B i s i k a n h a t i

Daftar Isi

Daftar Isi ... 1

G.A.L.A.U. ...2

Betapa dhaifnya diri ...4

Antara Sinai, Tursina dan Bakkah ...8

Anta Rabbi, wa ana abduka ... 10

Optimislah wahai jiwaku ... 16

Munajah I ... 19

Munajah II ... 21

Bagaimana kabarmu wahai diri ... 24

Kukabarkan padaMu, betapa Dhaif diriku ... 26

dan Rembulanpun meningkahi romantisnya malam ... 29

PadaMu... aku berserah diri ... 31

Muhasabah ... 33

Ingat akan Engkau yaa Quddus ... 38

Matahariku, bersinarlah! ... 42

Bunga kehidupanku ... 44

(2)

2 | B i s i k a n h a t i

G.A.L.A.U.

Dalam sejuta ketidakpastian

Selembar jiwa rapuh menari-nari mewujud dalam kegalauan

kepedihan Kucari seribu sebab, tak pernah berakhir Merindu akan rasa perih itu

Terpuruk dalam rumah tak berpintu

Rasa perih yang menghantarkanku dalam dekapanNya Ingin aku berteriak ke lubang telingaku

Inikah cara Dia mendekatkanku kembali kepadaNya Hijab-hijab keduniawian yang fana

masih melambai antara aku dan Dia Hanya satu yang aku rasa

Menikmati pedihnya sebuah kegalauan

Menikmati bentuk cintaNya yang kurasakan aneh Tetapi taklah aneh bagi jiwa yang berserah diri. Adalah kusadari Puncak sejuta kegalauan

Akan terhapus dengan sebuah pertemuan

Allahu rabbi, betapa indahnya sebuah pertemuan Maka dengarlah ketika Ia berbisik:

Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi gelap,

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu

Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang atau permulaan

(3)

3 | B i s i k a n h a t i

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,

lalu hati kamu menjadi puas.

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan,

lalu Dia memberikan kecukupan. Sebab itu,

terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. (Adh-Dhuha)

Revisi : Dipati Ukur, 06 Oktober 2010 16:02 Griya Bandung Indah, 19 April 2010 ba'da Isya

(4)

4 | B i s i k a n h a t i

Betapa dhaifnya diri

Allahumma antal malik,

Duhai Allah, Engkaulah sang Raja, Engkaulah Penguasa dari seluruh kekuasaan

Dhaifnya hambaMu, tiada kekuatan dari sisi hambaMu Ampuni jiwa ini Duhai Sang Terkasih

Betapa sering merasa diri ini berkuasa Betapa jiwa ini merasa lebih tinggi

laa ilaha illa anta, anta rabbi, wa ana abduk,

Tidak ada ilah selain Engkau, Engkaulah Rabb kami, sedangkan kami hanyalah hambaMu.

Ampuni jiwa ini Duhai Pemelihara segala alam Kotornya jiwa ini, berselubung dgn ilah – ilah selain Engkau

Tidaklah jiwa ini menjadi seorang hamba,

Sementara apa yg kuperbuat semata-mata untuk kesenanganku sendiri

Aku meminta balas atas apa yg kuperbuat Aku masih silau dengan makhluk-makhlukMu Rabbi, dhaifnya diri ini

Engkau berikan akal padaku,

Tiada kupergunakan untuk mempertajam ibadahku Betapa rapuhnya jiwa ini,

Patah hanya oleh ujianMu yang sebenarnya masih dalam batas diri

(5)

5 | B i s i k a n h a t i

Tidaklah jiwa ini patut menganggap hambaMu Sementara tiada kebaikan yang tersebar dlm lingkunganku

Tiada kesejukan yg dapat dirasakan saudaraku Tangan, mulut dan langkah ini hanya menebar keburukan

zhalamtu nafsi,

Telah aku aniaya diriku sendiri

Engkau anugerahi diri ini dengan segala potensi

Tiadalah Engkau menciptakan kami dengan kesia-siaan Namun, tak ada gerak hati kami melakukan kebaikan diri

wa' taraftu bi dzambi,

aku mengakui dosaku yang telah kulakukan. telah berani aku melanggar, karena kebodohan, Duhai rabbi, ampuni jiwa ini

Ya Allah ampuni jikalau kami sering mendzalimi hamba-hamba-Mu yang lemah

Berikan kesanggupan bagi kami untuk terpelihara dari kedzaliman

Duhai Yang Maha Mendengar, hanya Engkaulah tumpuan harapan kami

faghfirli dzunubi jami 'an,

Ampuni seluruh dosa-dosa hamba innahu la yaghfirudz-dzunub, illa anta.

Sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa – dosa hamba, kecuali Engkau

(6)

6 | B i s i k a n h a t i

Wahdinil ihsanil akhlaq, la yahdil ihsaniha, illa anta. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau.

Betapa mulut ini, tangan ini dan kaki ini selalu menurutkan hawa nafsu

Betapa karena mulut ini, menyakitkan hati saudaraku Washrif 'anni sayyi aha, la yashrifu 'anni sayyi aha, illa anta.

Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Labbaik, wasa'daik, wal khairu kullahu biyadaik.

Aku penuhi panggilan-Mu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu,

Wasy-syarra laisa ilaik.

kejelekan tidak dinisbahkan kepada-Mu.

Engkau maha suci wahai Rabb-ku, nafsu dan jiwa kotor ini yang menebarkan kejelekan

Ina bika wa ilaik.

Aku hidup dengan pertolongan dan rahmat-Mu, dan kepada-Mu aku kembali.

Betapa lengah jiwa ini, tak jarang aku menuduhMu menjauhi diriku

Tak jarang jiwa ini mempertanyakan kehendakMu Bagaimana mungkin hambaMu bisa kembali kepadaMu Dengan wajah yang penuh dengan dosa ini

Tabarakta wa ta'alait

(7)

7 | B i s i k a n h a t i

Kalau bukan karenaMu, dengan sifat Maha SuciMu, Dengan sifat Maha RahmanMu

Aku akan kembali menghadapMu Maka sucikan wajahku

Tinggikan akhlakku

astaghfiruka wa atubu ilaik.

Aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.

Allahumma innii zhalamtu nafsi zhulman katsiiran walaa yaghfirudz-dzunuuba illaa Anta faghfir lii maghfiratan min „indika warhamnii, innaKa Anatal Ghafuurur Rahiim. (Ya Allah ya Tuhanku, aku sunggu telah banyak

menganiaya diriku sendiri dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau;

maka berilah ampunan kepadaku ampunan dari sisiMu dan kasihilah aku. Sungguh Engkaulah Sang Maha Pengampun dan Maha Pengasih).

(8)

8 | B i s i k a n h a t i

Antara Sinai, Tursina dan Bakkah

Diantara lembah, Dalam dekapan kabut, Diujung setiap ngarai,

Adakah kutemukan sapaan suci dlm jiwaku, Adakah bisikan kasih menelusup relung hatiku, Menghembuskan kedamaian,

Meniupkan ketentraman,

Menjauh dari kebisingan nafsu, Rabbi, betapa sunyi ternyata hatiku

Duhai Allah, betapa terasing aku dalam jiwaku

Dengan segala kekuatanMu,

Yang dulu Kau tampakkan di lembah Tuwa, Yang dulu Kau sapa Musa,

Dikeheningan lembah suci Tuwa,

Diantara bukit-bukit Sinai di tanah Kanaan, Kau terangi ia dgn hangatnya cahayaMu

Satu harapku padaMu, beri juga aku kehangatan cahayaMu

Dengan segala kekuasaanMu, Yang dulu kau sucikan Isa,

Diantara tumbuhnya Tin dan Zaitun, Kau tampakkan lagi cahayaMu

(9)

9 | B i s i k a n h a t i

Duhai Sulthan, tetapkan hatiku setia kepada Mu

Dengan kekuasaanMu,

yang memancarkan cahaya di atas cahaya, Diantara pegunungan Faran,

Diantara tanah tak bertuan,

Terpancar cahaya terang benderang dari rahmatMu.

Engkau telah datang dari bukit Sinai,

dan bersinarlah cahayaMu dari sudut-sudut Sa'ir, di sela-sela menara Baitul Maqdis.

Telah tiba penyempurna cahayaMu,

yang memancar di celah-celah pegunungan Faran.

Maka peluk aku dgn kemesraanMu, dengan cahaya kesucianMu,

Penerang dlm gulitanya kehidupan duniaku Tiup jiwaku dgn nafas ar-Rahman,

penebar damai dlm kefanaan duniaku

(Edisi Revisi dari catatanku tanggal 15 September 2010 pukul 8:07)

Griya Bandung Indah, Bandung

(10)

10 | B i s i k a n h a t i

Anta Rabbi, wa ana abduka

Rabbi, dhaifnya diri ini, waktu yang Engkau berikan hanya terisi dengan senda gurau, jarang aku terjaga karena mengingat Engkau.Telah sampai kepadaku kisah seorang sahabat baginda Rasulullah, ia diprotes oleh warganya dan diadukan kepada khalifah Umar karena ia tidak mau menemui rakyatnya dimalam hari, lantas ia berkata kepada Umar: waktu siangku kuhabiskan untuk mengemban amanah, melayani rakyat banyak, dan malamku aku khususkan kepada pencipta diriku. Rabbi, perutku terkadang penuh dengan makanan yg sebenarnya tidak begitu aku butuhkan, aku makan semata-mata ingin memuaskan nafsuku, padahal aku tahu ya Rabb, disudut-sudut kota ini, ditengah rintik hujanMu, ada hambaMu menahan rasa lapar, menahan rasa dingin yang menggigit, mulut mereka tak

sepatahpun mengeluh.

Rabbi, betapa penuh kekuatan kuhiasi diriku dengan apa yang sesungguhnya itu adalah penjara buatku, hartaku telah memenjarakanku, menghilangkan

kemerdekaanku sebagai hambaMu, sementara ku tahu, tak selayaknya aku terhalang oleh harta-hartaku. Telah sampai kisah seorang alim yang dengan penuh suka cita menyambut seorang pengemis: Kemarilah

(11)

11 | B i s i k a n h a t i

sahabatku, pembawa harta bendaku ke alam yg penuh suka cita, bawalah hartaku, karena denganmu tak akan ada lagi tangan-tangan yang mampu mengambil harta akhiratku.

Rabbi, aku bukanlah hambaMu yang setia, bagaimana mungkin kukatakan diriku setia ya Rabb, ketika sedikit saja manusia menolongku, memberi kemudahan

kepadaku, aku begitu setia dan patuh kepadanya, sementara ketika Engkau menumbahkan segala cinta dan perlindungan kepadaku, aku jarang

menghiraukanMu.

Rabbi, aku bukanlah hambaMu yang membalas cintaMu dengan cinta dan ketabahan, sedikit saja Engkau menegurku, tak terhitung keluhanku kepadaMu, menganggap diriku tak patut Engkau tegur karena amalan-amalanku. Aku malu kepada nabiMu dan junjunganku, Muhammad yang segala kedamaian dan kesejahteraan terlimpah kepadanya, ketika ia Engkau coba dengan cacian dan hinaan, ia balas dengan

senyuman.

Dari Anas bin Malik r.a. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah subhanahu wa ta‟ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau

(12)

12 | B i s i k a n h a t i

ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa

menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)

Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan

mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan

barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni

dosa-dosanya." (Ar-Rabii')

Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dari Nabi SAW., dalam apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya „Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman,

(13)

13 | B i s i k a n h a t i

haramkan atas diri-Ku perbuatan zhalim dan Aku jadikan ia diharamkan di antara kamu; maka janganlah kalian saling berbuat zhalim.

Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk; maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian petunjuk.

Wahai para hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali orang yang telah Aku beri makan; maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian makan.

Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah telanjang kecuali orang yang telah Aku beri pakaian; maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian pakaian.

Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian.

Wahai para hamba-Ku sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada-Ku sehingga kalian bisa membayakan-Ku dan tidak akan mampu

(14)

14 | B i s i k a n h a t i

menyampaikan manfa‟at kepada-Ku sehingga kalian bisa memberi manfa‟at pada-Ku.

Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi

terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling takwa di antara kamu (mereka semua adalah ahli kebajikan dan takwa), maka hal itu (keta‟atan yang diperbuat

makhluk-red.,) tidaklah menambah sesuatu pun dari kekuasaan-Ku

Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi

terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling fajir (bejad) di antara kalian (mereka semua ahli maksiat dan bejad), maka hal itu (kemaksiatan yang mereka perbuat-red.,) tidaklah mengurangi sesuatu pun dari kekuasaan-Ku.

Wahai para hamba-Ku, andaikata generasi terdahulu dan akhir dari kalian, golongan manusia dan jin kalian berada di bumi yang satu (satu lokasi), lalu meminta kepada-Ku, lantas Aku kabulkan permintaan masing-masing mereka, maka hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada di sisi-Ku kecuali sebagaimana jarum bila dimasukkan ke dalam lautan.

(15)

15 | B i s i k a n h a t i

Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya ia hanyalah perbuatan-perbuatan kalian yang aku perhitungkan bagi kalian kemudian Aku cukupkan buat kalian; barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela selain dirinya sendiri.” (HR.Muslim)

(16)

16 | B i s i k a n h a t i

Optimislah wahai jiwaku

Wahai jiwaku, optimislah dlm menjalani hidup, walau sejuta kendala menghadang didepanmu, hanya ada dua kondisi yg ditakdirkan oleh Rabbmu.

Engkau hidup untuk berguna kepada sesama, engkau diberi kelebihan untuk berbuat yang terbaik dalam hidupmu.

Kalaupun hidupmu penuh dosa, kemaksiatan, kesia-siaan selalu menemanimu, janganlah berputus asa, Allah memberimu kesempatan tuk bertaubat, menutup segala kesalahan dan kekhilafanmu.

Janganlah engkau mengira kamu tak sanggup tuk menghapus segunung kesalahan, janganlah merasa berat karena kau mengira harus menutup dosa dgn sejuta kebaikan.

Tuhanmu maha pemurah dan pengampun wahai jiwaku, Dia hanya meminta engkau menyadari kesalahanmu dan bertaubat. Itu saja!

Walaupun begitu wahai jiwaku, janganlah kau bersandar hanya dengan kemurahan Tuhanmu,

(17)

17 | B i s i k a n h a t i

itu cukupkanlah bertawakkal kepada Rabbmu.

Wahai jiwaku, nabimu yang ummi telah menuntunmu, mengajarmu tuk beristighfar, baik saat hidupmu dipenuhi oleh amal shalih, karena istighfarmu adalah cerminan rasa syukurmu, maupun saat hidupmu diliputi dosa dan khilaf yg membumbung, karena istighfarmu adalah cerminan penyesalanmu.

Wahai jiwaku camkanlah kalimat berikut ini: Ilahi, anta Rabbi, wa ana abduka (Tuhanku, Engkau Rabbku, dan aku hambaMu) hingga menghunjam kedalam sukmamu, memancarkan ke-tawaddu-anmu, menikam habis rasa sombongmu menutup seluruh pintu riyamu.

Karena seorang hamba taklah patut berbangga atas amal yg sebenarnya itu kehendak Tuannya, karena tak layak seorang hamba mengharap balasan selain yg menjadi haknya

Rabbana, wa ilaikal masiir.

Rabbana, maa khalaqta hadza bathila

Rabbana la tu'akhidzna inna siina aw akhtha'na Rabbana wala tahmil 'alaina ishran kama hamaltahu alalladzi namin qablina

(18)

18 | B i s i k a n h a t i

Rabbana wala tuhammilna mala thaa qatala naabihi Wa' fuanna

Waghfirlana Warhamna

anta maulana fanshurna 'alal qaumil kaafirin (Dipati Ukur Bandung, 27 April 2010, 15:51 WIB)

(19)

19 | B i s i k a n h a t i

Munajah I

Ya Allah ampuni hambaMu, Maafkan hambaMu, Rahmati hambaMu, la ilaha illa anta, anta rabbi, wa ana abduk. Ilahi, anta Rabbi, sejak dalam rahim ibuku, kunyatakan itu.

Benar kataMu, aku melupakanMu. Maafkan hambaMu Ilahi, Engkau menyeruku, tapi aku bagaikan domba yang dipanggil atau tidak dipanggil diam saja

Ilahi, sepanjang jejak langkahku, Engkau saksikan pelanggaranku.

Ilahi, saat pimpinan kantorku memanggil, aku bergegas, saat Engkau memanggil aku berleha-leha

Tapi Engkau maha Benar, Engkau maha Rahim, Engkau maha menepati segala janji

maka....

Ampuni hambaMu Maafkan hambaMu Rahmati hambaMu Dekatkan hambaMu

Jangan biarkan aku mendustakanMu

Jangan Engkau lepaskan dekapanMu terhadap diriku hangatkan kehidupanku dengan cintaMu

Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamawati wal ardha hanifa wa ma ana minal musyrikin, inna shalati,

wanusuki, wa mahyaya, wa mamati, lillahi rabbil 'alamin. La syarikalahu wabidzalika umirtu, wa ana minal

(20)

20 | B i s i k a n h a t i

muslimin.

Allahumma antal malik, laa ilaha illa anta, anta rabbi, wa ana abduk, zhalamtu nafsi, wa' taraftu bi dzambi, faghfirli dzunubi jami 'an, innahu la yaghfirudz-dzunub, illa anta.

Wahdinil ihsanil akhlaq, la yahdil ihsaniha, illa anta. Washrif 'anni sayyi aha, la yashrifu 'anni sayyi aha, illa anta.

Labbaik, wasa'daik, wal khairu kullahu biyadaik. Wasy-syarra laisa ilaik.

Ina bika wa ilaik. Tabarakta wa ta'alait astaghfiruka wa atubu ilaik.

Kepada sahabat-sahabatku, maafkan kesalahanku, kelemahan ilmuku, kebodohan diriku selama mengelola halaman ini, tidak ada niatan untuk beradu ilmu, tidak ada kemampuan berbuat ilmiah, karena saya hanyalah seorang yang fakir dalam ilmu, fakir dalam amal. Hanya satu permohonanku, doakan aku dalam sujudmu.

wallahu a'lam

13 Juni 2009, ditengah gerimis hujan di Griya Bandung Indah Bandung.

(21)

21 | B i s i k a n h a t i

Munajah II

Rabbi, kegundahan hati membuncah meniti jalan tuk tumpah

Kegalauan demi kegalauan hidup subur dalam dada Tak ada kekuatan tuk menahan seluruh gundah Hati teriris seakan semua tak berbentuk Kegagalan demi kegagalan menghampiri diri Rabbi, aku tau semua ini menempa jiwaku Agar tabah dan tawakkal mengarungi jalanMu Namun tanpa campur tanganMu, tidaklah kumampu memikulnya

Sebuah asa tumbuh dalam jiwaku

Tidaklah Kau bebani diriku dgn beban yg berat Bila itu tak mampu dgn potensiku

Maka akan Kau bantu dengan inayahMu Aku hanyalah hambaMu yang lemah

Maafkan aku, masih membutuhkan wasilah

Dalam kelemahanku, kubutuh orang-orang didekatku tuk berbagi rasa

(22)

22 | B i s i k a n h a t i

Semoga ini semua kehendakMu Rabbi, aku tahu aku telah berdosa Aku tahu, jawaban atas segala cobaan

Namun aku lemah ya Rabb, wacana demi wacana berakhir sebagai retorika

Dengan wasilah sahabatku yang saleh dan salehah, kumohon keharibaanMu, RidhaMu dan bimbinganMu Tabahkan hatiku

Jadikan airmataku hanya menetes kepadaMu Laa ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaik Anta Rabbi, wa ana abduk

Rabb, kegundahan dan kegagalan diriku, jadikan ini kafarat atas dosaku

Rabb, Engkau yang tahu kemampuanku, berikan kesabaran untukku

Rabb, bila kegundahan dan kegagalan ini membawaku mendapat ridhaMu aku ridha ya Rabb

Bila aku bermohon, hanya satu yg kumohon beri ketabahan dalam jiwaku

Rabb, kegalauan hatiku, tersimpan dalam jiwaku Namun, kepedihan ini, telah menyayat jiwaku

(23)

23 | B i s i k a n h a t i

Aku tahu, tak pantas untuk diungkap Tak pantas untuk dikeluhkan

Kecuali kepadaMu

Rabb, semoga apa yang kutulis ini telah seijinMu Agar aku mampu memohon wasilah kepada sahabatku yang saleh dan salehah

Untuk mendukungku, menghiburku atas petunjukMu, atas ridhaMu atas kehendakMu

Rabbi hambaMu mohon maaf dan ampunan kepadaMu Griya Bandung Indah Bandung, 28 November 2009 jam 22:20

(24)

24 | B i s i k a n h a t i

Bagaimana kabarmu wahai diri

Wahai diri… akankah kau ingat, saat nanti engkau duduk seorang diri, tak ada sanak famili, tak ada seorangpun disampingmu?

Dua hamba Allah datang mendekatimu dan menanyakan amalan-amalanmu, apa yang bisa kamu jawab atas pertanyaan mereka?

Takutlah akan amalanmu, sementara dibentangkan kepadamu kekayaan dunia, kenikmatan dunia

sedemikian rupa. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Abdur-Rahman bin Auf “Aku takut kalau-kalau telah disegerakan kepada kami kesenangan-kesenangan kami (dan dalam satu riwayat: kebaikan-kebaikan kami) di dalam kehidupan dunia sekarang ini” (HR Bukhari) sehingga tak bisa kau bawa menghadap ilahi. Wahai diri…. Tetesan air matamu mengalir dalam kesedihan, tidakkah kau ingat yang kau tangisi

bukanlah orang yang telah pergi, karena baginya telah cukup amalannya, tetapi tangisilah dirimu yang tak memiliki bekal untuk akhiratmu.

Wahai diri… akankah sakaratul mautmu disambut dengan bentakan, Firman Allah Ta'ala, "Orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu!' Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat

(25)

25 | B i s i k a n h a t i

menghinakan." (al-An'aam: 93) maka berbuat baiklah wahai diri..

Wahai diri… mudah-mudahan disaat keranda telah diusung, membawa jasadmu ke alam kesendirian, engkau berucap “cepatkanlah … cepatkanlah.” Karena kerinduanmu kepada Zat yang memegang jiwamu. Wahai diriku, tidakkah kau pernah mendengar sabda Rasulmu, "Sesungguhnya manusia apabila diletakkan di dalam kuburnya, setelah teman-temannya berpaling dan pergi darinya sehingga ia mendengar ketukan bunyi sandal mereka, lalu datanglah dua orang malaikat. Kemudian mereka mendudukkannya dan bertanya kepadanya, 'Apakah yang kamu katakan dahulu ketika di dunia tentang orang ini, Muhammad?' Adapun orang yang beriman menjawab, 'Aku bersaksi bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah.' Lalu dikatakan

kepadanya, 'Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah menggantikannya untukmu dengan tempat duduk di surga.' Lalu ia melihat keduanya (surga dan neraka). (Qatadah berkata, 'Dan diterangkan kepada kami bahwa orang itu dilapangkan di dalam kuburnya.') Adapun orang kafir atau munafik maka ditanyakan kepadanya, 'Apa yang engkau katakan mengenai Muhammad ini?' Ia menjawab, 'Aku tidak tahu. Aku dulu mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang.' Maka, dikatakan kepadanya, 'Kamu tidak tahu dan tidak mau membaca.' Kemudian ia dipukul dengan palu

(26)

26 | B i s i k a n h a t i

dari besi di antara kedua telinganya. Lalu, ia berteriak sekeras-kerasnya yang didengar oleh apa yang

didekatnya selain jin dan manusia." (HR Bukhari) Wahai diri… kelak nanti dalam alam kuburmu akankah disaat pagi dan sore ditampakkan atasmu, surga jannatunna‟im? Karena ganjaranmu atas sifat shalehmu, ataukah yang tampak olehmu neraka jahannam karena kedurhakaanmu kepada sang

Pencipta? Sebagai tempatmu yang kekal kelak di hari akhir, hanya amalanmu wahai diri yang mampu

menjawabnya. Wa Allah A'lam

Dipati Ukur, Bandung 01 Oktober 2009

Kukabarkan padaMu, betapa Dhaif diriku

Kukabarkan padaMu kelemahan jiwaku, tak peduli aku atas apa yang terucap disekitarku, tak peduli aku atas cap membanggakan kenistaan. Kukabarkan semua ini padaMu, agar Kau turunkan padaku pembimbing jiwaku. Karena telah kudengar dariMu seberat apapun dosaku, Engkau akan memaafkanku.

Kukabarkan padaMu, bahwa jiwaku amat menyesali diriku, walaupun seribu kunang-kunang tersenyum sinis padaku, namun aku bangga karena Engkau bersumpah dengan menyebut kondisi jiwaku.

(27)

27 | B i s i k a n h a t i

Kukabarkan padaMu, aku tak mampu memilah mana yang kuminta, karena begitu bodoh diriku tuk menentukan mana yang terbaik bagiku, tapi aku percaya dengan janjiMu, Ya Tuhanku, berilah aku apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan

perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan aku di hari kiamat nanti. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.

Kukabarkan padaMu, aku telah mendengar cerita tentang seorang lelaki yang belum pernah melakukan satu kebajikan pun berkata kepada keluarganya apabila dia mati, maka hendaklah mereka membakar

jenazahnya lalu menebarkan setengah dari abunya ke daratan dan yang setengah lagi ke lautan. Demi Allah! Jika sekiranya Allah kuasa atasnya, tentu Dia akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Dia timpakan kepada seorang pun di dunia ini. Kemudian ketika orang itu meninggal mereka segera

melaksanakan apa yang diperintahkan. Lalu Allah memerintahkan daratan untuk mengumpulkan abu jenazahnya yang ditebarkan kepadanya, dan memerintahkan lautan untuk mengumpulkan abu jenazahnya yang ditebarkan kepadanya. Kemudian Allah berfirman: Mengapa kamu melakukan ini? Orang itu menjawab: Karena takut kepada-Mu wahai Tuhanku padahal Engkau sendiri lebih mengetahui. Lalu Allah

(28)

28 | B i s i k a n h a t i

mengampuni orang tersebut.

Kukabarkan padaMu, aku tak sanggup berbuat seperti itu, tapi aku tahu bahwa Engkau memiliki seribu jalan untuk mengampuniku.

Kukabarkan padaMu, kudengar Engkau berjanji: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.

Kukabarkan padaMu, hanya satu pintaku: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau

bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah

Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

(29)

29 | B i s i k a n h a t i

dan Rembulanpun meningkahi

romantisnya malam

Dikala mentari pagi memancarkan kehangatan cinta Aku malu ya Rabb, tiada kehangatan yang aku

pancarkan kepada hamba-hambaMu

Dikala sinar rembulan lembut meningkahi romantisnya malam

Aku malu ya Rabb, tiada kelembutan yang aku lakukan Dikala siang terang benderang menunjuki jalan-jalan kami

Aku diam seribu bahasa, tak terucap dari bibirku sekelumit doa untuk saudaraku

Dikala malam memagut erat seluruh nestapa hidup Aku berteriak mengumandangkan aibku

Kau tinggikan langit, hingga melindungi kami dari segala mara bahaya

Malunya aku ya Rabb, tak ada perlindungan yang aku bukakan

Ketika bumi kau hamparkan dengan selaksa anugerah Aku malah berdiri sombong diatasnya

Demi segala cintaMu yang telah kau tebarkan dan cintaMu yang masih kau genggam

(30)

30 | B i s i k a n h a t i

Kan kutebar cinta kasih keseluruh penjuru negeri Tak kukecualikan siapapun dibumi ini

Kucintai Yahudi, Kucintai Nasrani, Kucintai Majusi sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau Kucintai para rasulMu

Kucintai Musa a.s. dengan seluruh kebenarannya Kucinta Isa a.s. dengan seluruh kebenarannya Kucintai Muhammad SAW dengan seluruh kemuliaannya

Kusayangi dengan sepenuh jiwa dan raga, dengan cintaMu yang suci

Saudaraku seiman dan seperjalanan Aku hanya punya cinta

Tak lebih...

Salah dan benar adalah HakMu Aku sadar...

Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau,

dan jika Engkau mengampuni mereka, maka

sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 5:118)

(31)

31 | B i s i k a n h a t i

PadaMu... aku berserah diri

Diantara bait-bait syair sang pujangga Diantara bisikan angin didedaunan

Diantara tarian ilalang di tengah padang.

Menelusup dalam sukmaku namaMu yang agung. Dalam mabuknya sang darwis.

Disetiap butiran tasbih sang sufi.

Ketika cinta menyeret adawwiyah dalam diri sang khalik.

Terpancar cinta murni. Aku bukan hakim. Aku bukan pewarta. Aku bukan penguasa Aku bukan apa-apa.

Dengan namaMu, dengan cintaMu aku mencintai manusia.

Dengan namaMu, dengan cintaMu aku menyayangi saudaraku.

Bersama kata-kata,angin, dedaunan dan ilalang aku tersungkur didepanMu, menyerahkan seluruh sukmaku.

(32)

32 | B i s i k a n h a t i

Bersama ekstase sang darwis, bersama butiran tasbih sang sufi, dengan semangat cinta Adawwiyah.

Kusatukan diriku melebur bersama cintaMu.

Ku bersimpuh di depan arasyMu menyerahkan seluruh sukmaku.

Inna shalati, wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahi raabil 'alamin.

(33)

33 | B i s i k a n h a t i

Muhasabah

Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami

wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka. (QS 13:40)

Rabbi, begitu jelasnya apa yang Engkau sampaikan, tapi hati hamba tertutup halimun keburukan hamba, hingga tidak jarang muncul dalam hati hamba rasa geram, rasa masygul, bila nasihat hamba tidak didengar, padahal hamba tahu, belum tentu apa yang hamba sampaikan benar, hanya Engkau yang Benar, Hanya RasulMu yang benar, hanya kitabMu yang benar, hanya janjiMu yang benar. Faghfirly

Rabbi.. betapa naifnya diri hamba, merasa amalan hamba diterima oleh Engkau, padahal hamba tahu Engkau yang berkehendak aku menempuh jalan yang lurus.

"(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS 81:28-29).

Ilahi.... bukan Hak kami menetapkan kami dalam jalan yang lurus, tetapi itu Hak Engkau ya Rabb. Engkau yang

(34)

34 | B i s i k a n h a t i

menentukan dan menghapus apa yang Engkau kehendaki "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan

menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS 13:39). Faghfirly

Ya Khaliq, ampuni hamba, Engkau minta aku bersatu, tapi aku suka berselisih, Engkau minta aku saling mengasihi, malah aku suka bertengkar, Engkau turunkan para nabi untuk menyatukan hatiku dengan saudaraku, tapi telah ratusan nabi Engkau turunkan, Engkau hamparkan di depanku lembaran-lembaran suciMu, tapi rasa dengki dalam hatiku, terlalu menggelora. Dengan kehendakmu beri aku petunjuk agar dalam hidupku tidak berselisih lagi.

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka

perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka

keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang

(35)

35 | B i s i k a n h a t i

dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS 2:213) Ya Rahman, betapa dhaifnya hambaMu, tidak menolong ciptaanMu dalam kesulitan dunia, hanya karena

berbeda agama.

Ya Rahim, ampuni hamba, hanya karena berbeda pandangan, berbeda prinsip, hambaMu tidak mau ruku dan sujud bersama mereka

Ya Malik, ampuni hamba, hari ini hamba merasa

berkuasa atas segala urusan hamba, padahal kekuasaan itu milikMu

Ya Quddus, maafkan hamba, hamba merasa diri hamba paling suci diantara saudara-saudara hamba, padahal Engkaulah yg maha suci

Ya Salam, dengan kekutan dari sisiMu, sejahterakan daku, sejahterakan keluargaku sejahterakan bangsaku dan sejahterakan umatMu

Ya Mu'min, ampuni hamba, tak jarang hambaMu membuat orang tidak tenteram dekat dengan hamba, jadikan hamba yang selalu membawa ketentraman Ya Muhaimin, jangan Engkau siksa hamba, karena tak jarang hamba merusak apa yang telah Engkau pelihara Ya Aziz, ampuni kesombongan hamba, tak jarang hamba berasa lebih perkasa, lebih gagah dari yang lain

Ya Jabbar, hapuskan dalam hati hamba perasaan superior, perasaan lebih hebat dari yang lain

Ya Mutakabbir, hambaMu memohon ampun, karena tak jarang hambaMu merasa lebih megah dengan kekayaan

(36)

36 | B i s i k a n h a t i

dunia, merasa yang terbesar dari saudara hamba Ya Khaliq, hapuskan perasaan bahwa hamba mampu menciptakan sesuatu tanpa pertolonganMu, tanpa KekuasaanMu

Ya Bari, jadikan hati kami selalu seimbang antara dunia dan akhirat

Ya Allah, anta Rabbi wa ana abduk.

Bagaimana mungkin hambamu merasa memiliki ilmu, sementara segala ilmu berasal dari Engkau

Bagaimana mungkin hambaMu merasa lebih tinggi dari sesama, padahal Engkau Rabbial a'la

Bagaimana mungkin hambaMu menutup pintu maaf bagi sesama, sementara Engkau mengampuni yg berdoa walaupun dosanya sebesar gunung

Bagaimana mungkin hambaMu berbuat kasar,

sementara Engkau begitu lembut dengan makhlukMu Ampuni dosa-dosa hamba, yang hamba sengaja maupun yang tidak disengaja

Maafkan kesalahan hamba, atas dosa-dosa hamba kepada saudara hamba yang tidak sempat hamba meminta maaf kepadanya

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami

(37)

37 | B i s i k a n h a t i

memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Subhanaka Laa ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik

Salamun alaika ya Rasulullah, ya habib allah. Griya Bandung Indah, 3 September 2009

(38)

38 | B i s i k a n h a t i

Ingat akan Engkau yaa Quddus

Bagaimana mungkin engkau mengatakan bahwa engkau selalu mengingat Allah, sementara dirimu tidak

mengenal-Nya. Bukankah mengingat sesuatu adalah membangkitkan kembali memori yang pernah ada dalam ingatanmu.

Bagaimana mungkin engkau digolongkan sebagai orang yang selalu mengingat-Nya, sementara hari-harimu disibukkan dengan urusan dunia sehingga engkau lupa kepada-Nya walaupun hanya sekadar mengucap asma‟-Nya. “laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. 24:38)

Engkau katakan cukuplah dirimu mengingat Allah disaat shalatmu, disaat menuntut ilmu agamamu, bukankah Allah mengatakan itulah orang – orang yang munafik, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. 4:142)

(39)

39 | B i s i k a n h a t i

Allah baik saat engkau berdiri, duduk dan terbaring di atas pembaringanmu, di saat pagi dan sore, di waktu siang dan malammu. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (QS. 4:103). Engkau katakan

menyayangi Allah melebihi engkau menyayangi apa-apa yang ada di dunia, tetapi kenapa shalatmu hanya

sekedar menjatuhkan kewajibanmu. Engkau tidak merasa betah duduk diharibaan Tuhanmu, engkau

katakan engkau rindu kepada-Nya tetapi setelah shalat tidak ada satupun ucapanmu yang menyebut asma-Nya. Biasakan dirimu menyebut asma-Nya di saat selesai shalat, di saat engkau dalam perjalanan mencari nafkah, di saat kesibukan mencari nafkahmu, di saat tenangmu, gelisahmu, di saat sakitmu, sehatmu, di saat sibuk dan istirahatmu. Janganlah lepas dari bibirmu asma Tuhanmu dan janganlah engkau terlepas dari diri-Nya, sehingga memungkinkan syaitan menggoda dirimu. Ketahuilah olehmu syaitan selalu ada disekitarmu, menunggu saat – saat engkau lengah, menunggu bibirmu

(40)

40 | B i s i k a n h a t i

berhenti menyebut nama Allah. Engkau harus selalu menjaga dirimu sepanjang hari dari musuhmu yang terkutuk, lindungilah dirimu dengan kalimat-kalimat zikir.

Hari-harimu tidak selamanya dipenuhi oleh kesibukan, sempatkan dirimu bermunajat kepada-Nya. Dalam harimu waktu senggangmu yang terbanyak adalah waktu dhuhamu, setelah engkau selesai menjalankan shalat fajarmu, janganlah engkau beranjak dari dudukmu, benamkan dirimu dalam kehangatan asma-asma Allah, sempatkan dirimu setelah melakukan wirid, mengucap kalimat La ilaha illallah, wahdahu la

syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai‟in qadir. Sebanyak seratus kali sehingga engkau akan dilindungi Allah sepanjang hari dari musuhmu yang terkutuk.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. : Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus keburukan. Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan mulai dari pagi hari sampai

(41)

41 | B i s i k a n h a t i

sore. Tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu. Barang siapa yang membaca: "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya", sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. (Shahih Muslim No.4857)

Wallahu a'lam

(42)

42 | B i s i k a n h a t i

Matahariku, bersinarlah!

(Sebuah kado untuk anakku) Matahariku, bersinarlah!

sambut puisi-puisi kebahagiaan dari para malakul a'la Tersenyumlah!

Ketika sang Gabriel menyapamu

"Kesejahteraan bagimu dihari lahirmu, dihari wafatmu dan dihari berbangkitmu"

Hentakan roda kehidupan, menempa kekuatan jiwamu Dalam perjalanan hidupmu

Dalam setiap relung kenanganmu Dalam setiap hembusan nafasmu

Hendaklah menyelusup Ruh sang pencerah

Ruh yang memancarkan cahaya yang mencerahkan Tataplah masa depanmu dengan tatapan Sang Pencipta Bangkit!!

Tiada yang mampu merintangi jalanmu Tiada yang sanggup menjatuhkanmu

Karena pedang rahman dan rahim Rabb-mu tergenggam erat ditanganmu

Tegaklah wahai matahariku!! Perjalanan masih panjang

Menuju mimbar sang Imam bagi kehidupanmu, kehidupanku dan kehidupan kita semua

(43)

43 | B i s i k a n h a t i

Jangan terlepas dari Rahman dan Rahim Rabb-mu Kukuh sebagaimana dulu engkau kuat dalam mengarungi masa-masamu

Wahai matahariku

Kamu adalah pelita kehidupanku

Selamat ulang tahun anakku, matahariku, pelita hidupku

(44)

44 | B i s i k a n h a t i

Bunga kehidupanku

(sebuah kado ulang tahun untuk istriku) Adalah bunga diantara taman firdaus Diantara keindahan telaga-telaga surga Dalam kerimbunan yang menyejukkan Namun

Kudapatkan satu bunga yang indah dalam hidupku Di dunia ini, dan mudah-mudahan kelak di akhirat nanti Kutemukan satu telaga,

yang menyejukkan gersangnya hidupku

Tempat berlabuh, membuang kepenatan hidup Aku berteduh diantara pepohonan yang ada dalam dirimu

Berlindung dari panasnya kehidupan duniaku

Engkau adalah bunga, telaga dan taman bagi diriku Wahai istriku, kekasihku dan belahan jiwaku Duhai Tuhanku, anugerahkanlah bagi istriku Kesejahteraan,

keselamatan dan kedamaian

di hari lahirnya, dihari wafatnya

dan dihari ketika jiwanya Kau bangkitkan kembali. Duhai Rabb-ku,

(45)

45 | B i s i k a n h a t i

agar aku mampu menyiram bungaku, menjaga telagaku dan

memelihara tamanku, dengan cinta suci dari-Mu,

dari cinta suci yang Kau limpahkan kepada Rasulku Kumpulkan kami dalam raudhah-Mu

Kumpulkan kami dalam kasih sayang-Mu

Satukan kami dan berlindung di bawah Arasy-Mu Dipati Ukur, Bandung 21 Oktober 2010 jam 15:27

(46)

46 | B i s i k a n h a t i

Bisikan Hati dari Hari ke Hari

Dalam selubung sukmaku yg terdalam, tertanam sebuah harapan kpd sang Pencipta, namun kabut nafsu

membawaku ke dlm jurang keputusasaan, maka duhai sang penguasa seluruh alam ampuni aku dan seretlah jiwaku ke dlm keteduhan Rahman dan RahimMu dan tumbuh suburkan pengharapanku akan ridhaMu 27 Januari jam 20:14

Sangkakala mulai tampak, kehidupan sudah mulai senja, tanda-tanda akhir zaman mulai jamak ada disekitar kita. Wahai jiwaku, waktu telah mulai menipis, siapkah kamu menghadap pemilik jiwamu. Faghfirli

11 Januari jam 14:23

Matahari hatiku, janganlah engkau redup. Bungkuslah keseharianmu dgn optimisme. Lihatlah nun di lazuardi sana, sebuah bahtera mengembangkan layarnya siap mengarungi samudera kehidupan. Allah selalu bersama org2 yg sabar

06 Januari jam 16:39

Kututurkan dalam setiap langkah, sebait namaMu, kubisikkan dalam setiap hembusan nafasku. hanya agar aku mampu menyerahkan diri kepadaMu, kepada

(47)

47 | B i s i k a n h a t i

atas diriMu. Laa ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik

06 Januari jam 13:47

Detik demi detik mulai berlabuh, meninggalkan setitik kenangan dan sang waktupun terus berlalu,

menyambangi setiap pelabuhan hidup tak peduli apakah itu bandar kebahagiaan ataukah kepedihan, tinggal manusia saja yg menentukan apa makna dari semua ini. Hanya yg lalai yg terpagut dlm arus sang waktu

03 Januari jam 20:46

Kulalui lorong2 kehidupan dgn segala macam rasa, tak sedikit rasa perih, tak jarang hatiku nelangsa, namun seiring dentaman waktu, dari sekian luka dan tawa, kusadari semua hanyalah episod kehidupan yg harus aku lalui dan harus kuhadapi dgn sebuah senyum, minimal aku bisa tersenyum dlm kuburku

24 Desember 2010 jam 23:47

Allah biha, kuatkan hati ini dalam menetapi semua ketentuanMu. Beri kesabaran bila ketentuanMu itu berupa pahitnya hidup ini, beri hambaMu rasa syukur bila yg Kau amanahkan berupa kelapangan dlm hidup ini 24 Desember 2010 jam 20:04

(48)

48 | B i s i k a n h a t i

Aku berserah diri padaMu di gerbang kehidupanku dan dlm jejak kehidupanku, aku berserah diri padaMu di alam barzahku dan di hari pengadilanMu. Duhai Ahmad yg karena jiwamu semua makhluk berkumpul, satukan jiwaku dlm safaatmu untuk meraih safaat rabbmu 13 Desember 2010 jam 20:49

Malam tlah hening, riuh rendah kesibukan anak Adam mulai senyap, tinggal jiwaku yg penuh dosa merenungi langkah hari-hariku, menoleh pd lorong2 kehidupan yg telah kulalui, banyak langkahku tersesat, namun

tanganMu menarikku kpd jalan iman, mencegahku terjerumus ke dlm lembah kekafiran. Allahumma Engkaulah yg terpuji dari segala sesuatu yg patut dipuji. Duhai al-Hadi, petunjukMu adalah pelita dlm gelapnya kehidupanku

31 Oktober 2010 jam 23:48

Gugusan bintang mulai bergerak, seakan siap

menghunjam, bumi mulai gerah, seakan berkata: 'wahai Tuhanku, aku muak dgn tingkah manusia, ingin

kulemparkan mereka dari punggungku'.

Andai kau yg menciptakan mereka, tidaklah kamu berbicara begitu, yg mencipta selalu menyayangi yg diciptakannya. Duh... Gusti, ampuni kesalahan hambaMu yg tak membalas cintaMu

(49)

49 | B i s i k a n h a t i

Lebur dlm kefanaan, tak tersisa satupun yg berasal dariku, kumatikan seluruh rasa, kupadamkan seluruh cahaya, dan kumohon padaMu cahayaMu yg suci menghampiri bathinku, memanggang seluruh nafsuku, ijinkan aku menyatu dlm cintaMu

23 Oktober 2010 jam 23:05

Antara malam, disepanjang rentang waktu, terlantun seribu kidung, kidung duka, cerita suka. Jejak langkah anak Adam, mengarungi sahara dunia, mengais bekal perjalanan hidupnya, menuju kampung halaman yg abadi. Duhai waktu, bawa aku dlm sayapmu, menuju Tuhanku dan Tuhanmu

08 Oktober 2010 jam 21:51 Kuncup telah terkembang Biji pun menjadi kecambah Dari mati menjadi hidup

Dari tak ada makna menjadi bermakna Jangan kau patahkan ia wahai jiwaku Kelak yg hidup kan menemui mati Kepompong yg membawa bekal

Dan dari kematian ia bangkit kembali Adakah ia menjadi kupu2 yg cantik? Ataukah sekadar hidup kemudian mati? Tersiksa karena bekal yg ia bawa?

(50)

50 | B i s i k a n h a t i

Faghfirli, warhamni

06 Oktober 2010 jam 22:11

Ilahi, shirath al-Mustaqim dihadapanku

Galau jiwaku, mampukah aku meniti menuju ridha-Mu Sakarat al-Maut pun begitu perih kulewati

Al-Barzahpun menghimpit jiwaku Kesendirianku kini menyadarkanku

Tiada teman yg abadi, tiada harta yg kekal, tiada keelokan yg tak musnah

Kini dlm kesendirianku kuhadapi tiga gerbang yg bergantung pd amalku

Setelah Kau tarik aku dari tiga selubung kegelapan 06 Oktober 2010 jam 19:51

Referensi

Dokumen terkait

L A K I P B i r o K e p e g a w a i a n T a h u n 2 0 1 3 31 menindaklanjuti dengan menyusun data dukung sesuai permintaan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

Dalam membina hubungan baik antar perusahaan dan konsumen, salah satunya adalah melalui layanan, sehingga penting untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap layanan yang

Hasil ini menunjukkan beras putih yang mengandung klorin yang dijual di pasar tradisional Klepu berbahaya untuk dikonsumsi dan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri

Pada tabel 4.6 hasil uji korelasi Spearman's rank menunjukkan bahwa data sikap belajar terhadap kreativitas aspek keterampilan berpikir kreatif diperoleh

Semua zat ini dicirikan oleh rantai samping poliisoprenoid.di dalam mitokondria, Q terdapat dalam jumlah stoikiometrik berlebihan yang jauhlebuh besar dibandingkan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

kedua terminal dalam keadaan baik tidak berkarat ataupun korosi. 5) Pemeriksaan kekencangan klem baterai Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, klem dalam keadaan

Metode pendekatan biaya dihitung dengan metode perbandingan pasar dengan menganggap bahwa tanah sebagai tanah kosong, setelah itu diberi penyesuaian dan pembobotan