• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi saat ini komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting dalam proses penyampaian informasi dari pihak penyampai komunikasi kepada pihak penerima komunikasi karena dalam proses tersebut terjadi alur komunikasi yang dapat memberi dampak pada pola kehidupan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan berupa pemerataan ide-ide dan praktik-praktik kehidupan manusia ke seluruh penjuru dunia sehingga memberikan pemaknaan yang sama atau hampir sama. Komunikasi didasarkan pada empat komponen yaitu :

Sebagian besar teori komunikasi didasarkan pada empat komponen pokok: a) pesan, tanda, atau kode, b) keluaran (output) atau transmisi, c) masukan (input) atau resepsi, dan d) tanggapan (Chambers,1985). Keempat komponen tersebut beroperasi secara linier, yaitu sebuah tanda perlu diciptakan, kemudian dikirim, diterima dan akhirnya ditanggapi. Kemudian komunikasi tersebut dianggap berhasil ketika tanggapan cocok dengan tanda. Semakin cocok tanggapannya, maka semakin baik komunikasi tersebut.1

Komunikasi bukan hanya hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai pembangkit makna. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, setidaknya orang lain tersebut memahami maksud pesan kita, kurang lebih secara tepat. Ilmu pengetahuan masa kini telah sampai pada

1

(2)

kesimpulan bahwa pendidikan dan komunikasi yang baik adalah yang melibatkan aneka indera dan ini berarti juga aneka media.2 Komunikasi yang menggunakan media massa disebut komunikasi massa.3 Menurut Mcquail bahwa komunikator dari komunikasi massa dalam hal ini media massa bersifat organisasional yang artinya ada tujuan dari pesan-pesan yang disampaikan dimana pesan-pesan komunikasi massa punya kecenderungan mempunyai nilai-nilai tertentu yang berhubungan dengan kepentingan media.4

Perkembangan dunia yang pesat mempengaruhi perkembangan media massa. Media massa merupakan alat untuk menyampaikan ide, gagasan, gambaran umum, pendapat tentang banyak hal dan mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang membentuk opini publik. Media juga berkembang menjadi penekan atas suatu ide bahkan suatu kepentingan atau citra yang direpresentasikan untuk diletakkan dalam kehidupan sehari-hari.5 Media massa merupakan bentuk komunikasi massa yang mampu menyediakan kebutuhan akan informasi yang cepat mengenai apa yang terjadi. Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan (penerima pesan) dalam jumlah banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun mempunyai perhatian, minat, dan isu yang sama, maka digunakan media massa seperti televisi, radio dan surat kabar atau pada komunikasi global (masyarakat modern) menggunakan

2

Primadi Tabrani, Gambar Sebagai Dasar Perupa juga sebagai Bahasa Rupa, Drawing The Ignored Art,1995 hal. 25

3 Effendy,

Komunikasi Teori dan Praktek. 2002 hal. 50 4 Indiwan Setio Wahyu Wibowo,

Semiotika Komunikasi Edisi 2 hal. 153

5

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. 2004 hal. 31

(3)

sebuah media baru, internet. Namun, saat ini televisi masih menjadi media unggulan yang digunakan masyarakat.

Di tengah kesibukan yang sangat padat, masyarakat kita tetap menyediakan waktunya untuk menonton televisi. Menurut survey yang dilakukan oleh Kompas pada 20-21 Agustus 2003 dengan menggunakan responden sebanyak 950 orang dengan usia minimal 17 tahun dan dilakukan di kota Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Banjarmasin, Pontianak, Manado, Makassar dan Jayapura, dalam sehari jumlah responden yang menonton televisi adalah 1-2 jam (25,5%); 3-4 jam (38,4%); 5-6 jam (22,5%); dan 7 jam atau lebih (13,6%).”(Kompas, 25 Agustus 2003 hal.8). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa televisi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat kita.6

Televisi merupakan salah satu media massa yang menyajikan informasi atau pesan kepada khalayak berupa gambar bergerak dan suara. Televisi adalah bentuk kongkrit dari pengalaman manusia tentang alam semesta yang dikemas dari ide-ide tentang perubahan dunia dan peradaban yang naïf dan abstrak. Gagasan kongkrit televisi memberi sumbangan yang besar terhadap kehidupan dunia yang harmoni. Dalam arti hukum-hukum alam, semua bentuk budaya yang ada dalam kehidupan manusia adalah upaya manusia ke alam harmoni antara lain adalah televisi.7

Televisi adalah sebuah sistem pencitraan yang tersentralisasi. Sistem ini merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Drama, iklan, berita, dan program lainnya menghadirkan sebuah dunia tentang gambaran dan pesan-pesan yang cukup berkaitan ke dalam kehidupan setiap rumah. Televisi berkembang dari kecenderungan yang sangat kecil dan pilihan-pilihan yang biasa diperoleh dari sumber-sumber utama lainnya. Melebihi penghalang historis buku dan mobilitas, televisi telah menjadi sumber umum dari

6 Rini Damastuti,

Media Relation ; Konsep, Strategi dan Aplikasi 2012 hal. 22 7 Burhan Bungin,

(4)

sosialisasi dan informasi sehari-hari (terutama dalam bentuk hiburan) dari populasi yang heterogen. Pola berulang dari pesan-pesan dan gambaran televisi yang diproduksi secara massal membentuk kecenderungan akan lingkungan simbolis yang umum.8

Di Indonesia kemunculan televisi diawali oleh TVRI yang mengudara pada tahun 1962 dan pada akhir tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an banyak bermunculan televisi-televisi swasta seperti RCTI, TPI, SCTV, ANTV, Indosiar, Metro TV, Global TV, Lativi, TRANS TV, TRANS7 dan TV One. Upaya meraih perhatian khalayak sebanyak mungkin tentunya juga menjadikan medan perang bagi para kompetitor untuk menyajikan program-program siarannya semenarik mungkin. Setiap perusahaan menciptakan nama dan cirinya masing-masing dan berusaha memperkenalkan perusahaan mereka masing-masing agar dikenal oleh khalayak melalui ciri khas yang ditonjolkan perusahaan. Dari setiap stasiun televisi memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Ciri-ciri tersebut bisa dibedakan dari konsep-konsep teknis dan ide-ide perusahaan berupa logo, visi-misi, warna, bentuk perusahaan dan sifat perusahaan.

Salah satu media televisi di Indonesia yang kini dikenal masyarakat yaitu TRANS7. Menurut situs resmi TRANS7, yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh.

8

(5)

Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG (Kelompok Kompas Gramedia) TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7, di bawah naungan PT. Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group yang saat ini telah berubah nama menjadi CT Corp. Akhir tahun 2012 bersama dengan TRANS TV dan Detikcom dalam media CT Corp di bawah payung TRANSMEDIA, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.9 Walaupun TRANS7 berada di bawah naungan CT. Corp, TRANS7 memiliki Station Identification yang berbeda dengan stasiun televisi di bawah naungan CT. Corp.

Logo tahun 2000-2006 Logo tahun 2006-2013 Logo tahun 2013-sekarang

Gambar 1.1 Tabel Pergantian logo TRANS7.10

Station Identification merupakan bagian dari konsep perusahaan yang

dijadikan “alat” untuk membangun ciri perusahaan media seperti radio dan televisi. Station Identification adalah layaknya sebuah merek dalam suatu produk. Merek adalah nama, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

9 http://www.trans7.co.id/?halaman=profil 10 (Dari kiri ke kanan)

Logo TV7 pada saat pertama kali mengudara tahun 2000, kemudian berganti menjadi TRANS7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh TRANSMEDIA pada tahun 2006 dan pada tahun 2013 bertepatan dengan ulang tahun ke 12 Trans Corp, TRANS7 kembali mengubah logo “Trans” sama dengan yang digunakan TRANSTV dan TRANSMEDIA saat ini.

(6)

dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.11 Station Identification adalah kegiatan stasiun radio atau stasiun televisi dalam memperkenalkan diri secara on air biasanya berupa sebutan perusahaan atau brand name. TRANS7 yang kini di bawah naungan PT. Transcorpora memiliki Station ID (Station Identification) berupa logo TRANS7. Station ID ini biasanya terletak di bagian kanan atas pada televisi.

Pada stasiun TRANS7, Station ID atau Station Identity dimanfaatkan juga sebagai bumper, sehingga memberikan kontribusi pada pembangunan sebuah identitas TRANS7 yang nantinya akan diapresiasi oleh penonton.

Bumper TRANS7 salah satu bagian dari identitas visual yang ada, dan

digunakan pada saat acara on air sebagai pengisi jeda antar program acara. Akan tetapi bumper ini sering digunakan untuk memasuki atau keluar dari sebuah slot iklan. Peranan bumper ini sangat penting untuk memandu penonton sebagai benang merah atau pengikat dari perpindahan stasiun televisi yang disebabkan oleh adanya flipping, yaitu pindah channel dari stasiun televisi satu ke stasiun televisi lainnya dengan menggunakan remote tv, sehingga penonton tidak kehilangan orientasi pada waktu menonton.

Gambar 1.2 Logo TRANSMEDIA

(7)

TRANS7 berkomitmen untuk menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan,ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. Digambarkan melalui logo TRANS7 dengan simbol "Diamond A" di tengah kata TRANS yang dimiliki TRANSMEDIA termasuk TRANS TV dan TRANS7 merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang di dalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita di dalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam Berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru TRANSMEDIA ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.12 Dalam penayangannya, bumper TRANS7 ini terdiri dari dua logo yang digunakan yaitu logo TRANS7 dan logo TRANSMEDIA. Logo ini divisualisasikan dalam motion picture atau gambar bergerak yang diawali dengan frame berwarna biru seperti langit yang di tengahnya terdapat gradasi warna putih berbentuk oval. Selanjutnya, dari sudut kiri-bawah muncullah berlian-berlian yang berwarna ungu, magenta, kuning, hijau dan biru yang bergabung membentuk sebuah logo perusahan. Kemudian logo tersebut diliputi warna biru sekelilingnya, menjauh dan mengecil (zoom-out) sehingga logo tersebut berada dalam logo TRANS7. Logo ini sebagai pengganti huruf

(8)

A pada logo TRANS7. Pada scene setelah logo TRANS7 menjadi still picture atau gambar tetap, muncul secara zoom-out logo TRANSMEDIA yang pada frame berwarna gradasi putih dan biru layaknya langit yang berawan dan menjadi still picture.

Bumper identity sebagai salah satu identitas pengenal suatu stasiun

televisi selalu ditayangkan di antara satu program ke program berikutnya atau ketika salah satu program berakhir yang biasanya ditutup dengan bumper. Namun kebanyakan masyarakat yang sering melihat tayangan bumper identity tersebut belum memahami apa maksud dan makna dari lambang-lambang, bentuk dan warna yang divisualisasikan. Mereka cenderung mempersepsikan bahwa tayangan tersebut hanya berupa nama perusahaan dan logonya. Namun sebenarnya ada makna lainnya selain sebagai tanda pengenal yang dimaksudkan oleh perusahaan. Maka dari itu peneliti berusaha untuk mencari tahu apa ide kreatif apa yang ingin disampaikan kepada penonton dan pemaknaan menurut peneliti dikaji dari berbagai referensi dari literatur dan pemaknaan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh perusahaan.

Kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru.13 Kreativitas merupakan hasil interaksi antar individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh

13

(9)

seseorang selama hidupnya baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.14 Visualisasi bumper Identity TRANS7 ini mempunyai keunikan sebagai bahasa rupa baik itu dari segi pengambilan gambar, proses editing ataupun dari segi kreativitas idenya. Dengan penayangannya di setiap slot acara menjadikan frekuensi penayangan bumper tersebut menjadi lebih rutin. Sehingga akan lebih mudah bagi pemirsa untuk mengetahui, mengenali dan memahami apa maksud dari bumper tersebut serta dapat meningkatkan kesadaran terhadap nama atau merek perusahaan (brand

awareness).

Brand awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.15 TRANS7 memiliki nama atau merek yang sedemikian rupa sebagai pengenal terhadap penontonnya. Kesadaran

(awareness) mengambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen,

yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran merek merupakan key of

brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi jika

kesadaran itu sangat rendah maka hampir dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah.16 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsumen di sini

14

Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.2009 Hal. 12 15

Aaker, The Power of Brand. 2009 Hal. 39 16

(10)

sebagai penonton atau pemirsa sebagai target TRANS7 dalam perluasan pasar mereknya.

Penonton bisa disebut juga sebagai audiens (audience).

Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio dan atau penonton televisi. Kata audiens sendiri lebih dikenal masyarakat luas sebagai “receiver” dalam model komunikasi massa disebut juga dengan (source, channel, message, receiver, effect).17

Media membentuk audiens (penonton) ke dalam beberapa bagian yang didasarkan pada minat, pendidikan, umur, sosial, agama juga politik. Dari sini peneliti mengkaji TRANS7 sebagai salah satu stasiun televisi yang ada di Indonesia yang mampu meraih audiens dari berbagai aspek.

Dengan adanya penayangan bumper identity TRANS 7, peneliti menduga bahwa ada kaitannya dengan promosi perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Melihat permasalahan yang ada, peneliti ingin mengetahui dan mengkaji pemaknaan dan kreativitas apa yang terkandung dalam bumper TRANS7, bagaimana sebuah bumper dapat berkomunikasi dengan berbagai penonton yang memiliki latar belakang sosial, dan budaya yang berbeda, namun pesan dan ide dapat tersampaikan sebagai sebuah visual perception dari corporate global. Peneliti pun ingin mengetahui sejauh mana fungsi bumper TRANS7 dalam meningkatkan kesadaran pemirsa yang bertujuan supaya masyarakat tahu dan bisa menempatkan TRANS7 sebagai channel televisi pilihan pemirsa.

(11)

1.2. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian singkat mengenai latar belakang di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini meliputi :

1. Bagaimana penggunaan bumper yang ditayangkan di TRANS7?

2. Bagaimana meningkatkan kesadaran penonton stasiun televisi TRANS7 melalui bumper yang ditayangkan?

Dari pertanyaan penelitian di atas, penulis menentukan fokus penelitian sebagai berikut :

“Bagaimana Penggunaan Bumper Identity TRANS7 Dalam

Meningkatkan Kesadaran Penonton di Stasiun Televisi Trans7 Tahun

2014”

Dari fokus penelitian di atas, penulis menetapkan judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

PENGGUNAAN BUMPER IDENTITY TRANS7 DALAM

MENINGKATKAN KESADARAN PENONTON DI STASIUN

TELEVISI TRANS7 TAHUN 2014

1.3. Identifikasi Masalah

Pemilihan topik penelitian kali ini didasarkan atas gejala-gejala yang disadari oleh peneliti terhadap kejadian yang sedang berkembang saat ini. Setiap stasiun televisi di Indonesia memiliki keunggulannya masing-masing.

(12)

Melalui bumper identity yang didasarkan pada teori-teori yang ada bahwa fungsi dari bumper identity itu sendiri pada umumnya adalah sebagai ‘tanda pengenal’ bagi khalayak atau penonton. Namun peneliti melihat ada kesinambungan antara pengenal perusahaan ini yaitu sebagai ajang promosi perusahaan itu sendiri kepada penontonnya. Secara tidak sadar para penonton pun seolah-olah sudah didoktrin dengan nama perusahaan yang ditayangkan dan menciptakan sebuah image dari perusahaan.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan

bumper TRANS7 dilihat dari makna filosofis, elemen fisik dan non-fisik yang

dapat meningkatkan kesadaran penonton di stasiun televisi TRANS7 tahun 2014.

1.5. Manfaat Penelitian

Penulis berharap dalam penelitiannya ini dapat memberikan beberapa manfaat yang diantaranya yaitu :

a. Manfaat teoretis/akademis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan sebagai referensi bagi mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Marketing Komunikasi dan masyarakat umum mengenai Komunikasi Pemasaran. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan

(13)

dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi yang menjelaskan keberlakuan teori-teori komunikasi dalam kaitannya dengan kreativitas dan pemasaran. b. Manfaat praktis

Secara praktis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan saran bagi perusahaan serta masyarakat luas dapat memahami dengan benar tentang makna yang terkandung didalam bumper TRANS7 serta ide kreatif apa yang ingin disampaikan untuk meningkatkan kesadaran pemirsa TRANS7.

Gambar

Gambar 1.1 Tabel Pergantian logo TRANS7. 10

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruktivisme dapat dilihat sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada karena terjadi relasi sosial

Pabrikan lainnya yang mengeluarkan sepeda motor kelas skuter matik 110 CC adalah Yamaha dengan produk Mio Soul, dari segi mesin Mio Soul tetap mengusung mesin dari Mio sebelumnya,

Tes diberikan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa melalui model pembelajaran Cooperative Learning Type Think Pair Square. Tes yang diberikan

Seluruh dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal pendidikan serta masukan

Perusahaan  ini  berada  di  garis  depan  dalam  pengurangan  emisi  gas  rumah  kaca  karena  perusahaan  ini  adalah  pabrik  besar  di  negara  berkembang 

Agar kontras dan harmoni dengan lingkungan sekitar tapak, maka konsep warna pada bangunan islamic centre menggunakan warna-warna dominan yang digunakan pada bangunan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kondisi terbaik dari perlakuan yang dicobakan pada proses modifikasi pati jagung secara fisik dengan teknologi Heat Moisture

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kontribusi terhadap restoran Johnny Rockets cabang Lotte Shopping Avenue dalam bentuk rekomendasi strategi bisnis yang