• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN WEBSITE E-COMMERCE DI MINIMARKET ALFAMART MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus di Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia Wanaraja Garut)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN WEBSITE E-COMMERCE DI MINIMARKET ALFAMART MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus di Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia Wanaraja Garut)"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata I

Teknik Informatika

Disusun Oleh : EMA MULYANAH

0906052

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2012

(2)

(Studi Kasus di Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia Wanaraja Garut) Disusun Oleh:

EMA MULYANAH 0906052

Laporan Tugas Akhir Ini Telah Disetujui Panitia Sidang Tugas Akhir Sebagai Kelengkapan Tugas Akhir, Tahun Akademik 2011/2012

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Erwin Gunadhi, Ir.,MT. Ate Susanto, MT.

NIDN. 04.110866.01 NIDN. 04.230870.01

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika STTG

Eri Satria M.Si.

(3)

NPM : 0906052

Jurusan : Teknik Informatika

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN WEBSITE E-COMMERCE DI MINIMARKET ALFAMART MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK” adalah hasil karya pribadi yang dibimbing oleh pembimbing I dan pembimbing II dan disetujui oleh Ketua Jurusan Teknik Informatika STTG.

Dan apabila dikemudian hari Tugas Akhir ini dipergunakan oleh pembimbing I dan II untuk kepentingan penelitian berikutnya, maka saya tidak akan menuntut dalam bentuk apapun.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sadar.

Yang membuat pernyataan,

Ema Mulyanah Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Erwin Gunadhi, Ir.,MT. Ate Susanto, MT.

(4)

dan Bapak Ate Susanto, MT., selaku Dosen Pembimbing II. 177 hal+xvii/121 gambar/38 tabel/20 daftar pustaka/lampiran

ABSTRAK

Rancang Bangun E-commerce di Minimarket (Alfamart) merupakan salah satu bentuk pengembangan sistem dalam teknologi informasi untuk meningkatkan kwalitas pelayanan informasi maupun transaksi penjualan produk kepada para konsumen. Ini membuktikan bahwa teknologi informasi telah mempengaruhi kinerja organisasi ataupun perusahaan. Dilatar belakangi oleh tingginya mobilitas konsumen pada saat sekarang ini menyebabkan daya akses dan response time dalam kebutuhan informasi maupun layanan penjualan konsumen berkurang. Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah sistem dapat mengakomodasi kebutuhan transaksi dan dapat memudahkan konsumen untuk membeli peroduk dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan transaksi dan memperluas wilayah penjualan produk perusahaan. Selain itu sistem berbasis web diharapkan dapat mengalirkan informasi mengenai produk yang dibutuhkan dengan kemudahan akses bagi konsumen atau pelanggan yang memerlukannya.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam tugas akhir ini merupakan metodologi berorientasi objek yaitu Unified Approach (UA) dikemukakan oleh Bahrami (1999) yang terdiri dari tahapan-tahapan Objek Oriented Analysis (OOA) dan Objek Oriented Design (OOD),serta menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk memodelkan kebutuhan sistem. Tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses analisis dan perancangan sistem antara lain, identifikasi aktor, pengembangan activity diagram, pengembangan use case diagram pengembangan interaction diagram (sequence diagram dan collaboration diagram), pengembangan class diagram, perancangan layar akses, dan perancangan layar antarmuka. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bagian sistem yang sedang berjalan dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik melalui analisis dan desain sistem yang telah dilakukan sehingga menghasilkan sistem penjualan berbasis web yang lebi efektif dan efisien baik dari sisi pembeli atupun pengusaha.

Dari hasil penyusunan ini, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi penjualan berbasis web ini dapat mengakomodasi kebutuhan dalam bertransaksi dan menjadi alat untuk memperlias wilayah pemasaran produk perusahaan, dan hasil informasi bisa didapatkan oleh pelanggan ataupun pihak perusahaan yang membutuhkan dengan mudah didapat yaitu dengan cara mengakses melalui web yang telah ditentukan.

Kata Kunci : E-commerce, Unified Approach (UA), Unified Modelling Language (UML)

(5)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk menempuh jenjang Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG). Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah : “RANCANG

BAGUN WEBSITE E-COMMERCE DI MINIMARKET ALFAMART

MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus di Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia wanaraja)”.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali mendapatkan bantuan, dorongan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Eri Satria M.Si selaku ketua jurusan Teknik Inforrmatika STTG

2. Bapak Erwin Gunadhi, Ir.,MT. selaku dosen pembimbing I dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Ate Susanto, MT. Selaku dosen pembimbing II dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Maman selaku pembimbing lapangan di Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia Wanaraja.

5. Suami tercinta yang selalu memberikan do’a dan dorongan baik secara moril, materil maupun spiritual selama penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Serta anakku tersayang, terima kasih nak. Kamu sudah menjadi inspirasi ibu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

6. Kedua orang tua tercinta, serta semua keluarga yang sudah memberikan do’a dan semangatnya dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

(6)

demi perbaikan di masa yang akan datang selalu penulis nantikan. Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Amin…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Garut, Juni 2012

(7)

DAFTAR ISI--- iii

DAFTAR GAMBAR --- ix

DAFTAR TABEL --- xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang --- 1 1.2 Identifikasi Masalah --- 4 1.3 Tujuan --- 5 1.4 Batasan Masalah --- 5 1.5 Manfaat --- 6 1.6 Kerangka Pemikiran --- 6 1.7 Metode Penelitian --- 8

1.7.1 Metode Pengumpulan Data --- 8

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem --- 8

1.8 The State of The Art(Perbandingan Penelitian) --- 9

1.9 Sistematika Penulisan --- 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi --- 12

2.1.1 PengertianSistem --- 12

2.1.2 Karakteristik Sistem--- 14

2.1.3 Pengertian Informasi --- 15

2.1.4 Siklus Informasi --- 16

2.1.5 Kualitas Informasi--- 17

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi --- 17

2.1.7 Komponen Sistem Informasi --- 18

2.2 Konsep Manajemen Sistem Informasi --- 18

(8)

2.3 Konsep Dasar Data --- 22

2.3.1 Pengertian Data --- 22

2.3.2 Jenis Data --- 24

2.3.3 Sumber Data --- 24

2.4 Hubungan Informasi dengan Manajemen --- 25

2.5 Pengembangan Sistem --- 25

2.5.1 Pengertian Metodologi Berorientasi Objek --- 25

2.5.2 Keuntungan Metodologi Berorientasi Objek --- 26

2.6 Konsep Dasar Dalam Object Oriented Analysis & Design (OOAD) --- 27

2.7 Unified Modeling Language(UML) --- 31

2.7.1 Sejarah Unified Modeling Language (UML)--- 31

2.7.2 Pengertian UML --- 31

2.7.3 Viewdalam UML --- 32

2.7.4 Diagram UML --- 34

2.7.4.1 Class Diagram--- 34

2.7.4.2 Use Case Diagram --- 41

2.7.4.3 Sequence Diagram --- 43

2.7.4.4 Collaboration Diagram --- 45

2.7.4.5 Activity Diagram --- 46

2.8 Object Oriented development --- 47

2.9 Unified Approach --- 48

2.9.1 Object Oriented Analysis(OOA) --- 49

2.9.2 Object Oriented Design(OOD) --- 51

2.10 Basis Data (Database) --- 52

2.10.1 Pengertian Basis Data --- 52

(9)

(OODBMS) --- 58

2.11 Interaksi Manusia dengan Komputer --- 58

2.11.1 Faktor Manusia --- 59

2.11.2 Ragam Dialog --- 60

2.12 Web Based Information System--- 62

2.13 Internet --- 63

2.13.1 World Wide Web (WWW) --- 63

2.13.2 HyperText Transfer Protocol (HTTP) --- 64

2.13.3 Uniform Resource Locator (URL) --- 64

2.14 PengertianE-commerce --- 65

2.14.1 Jenis E-comerce --- 66

2.14.2 Gambaran Aplikasi E-Commerce --- 67

2.15 Softwareyang digunakan --- 68

2.15.1 Hypertext Preprocessor (PHP) --- 68

2.15.2 MySQL --- 69

2.15.3 Structured Query Language(SQL) --- 70

2.15.4 Macromedia Dreamweaver --- 71

2.15.5 Rational Rose--- 72

BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Deskripsi Current system --- 75

3.1.1 Kondisi objektif perusahaan --- 75

3.1.2 Visi, Misi dan Budaya dari Alfamart --- 76

3.1.3 Struktur Organisasi --- 77

3.1.3.1 Tugas Pokok dan Tanggung jawab --- 77

3.2 Batasan Sistem --- 79

(10)

3.5.1 Identifikasi Aktor--- 82

3.5.2 Pengembangan Activity Diagrams --- 87

3.5.3 Pengembangan Use Case --- 97

3.5.4 Pengembangan Interaction Diagram --- 110

3.5.4.1 Sequence Diagram --- 111

3.5.4.1.1 Sequential Diagram Member--- 111

3.5.4.1.2 Sequential Diagram Admin ---- 116

3.5.4.2 Collaboration Diagram--- 119

3.5.4.2.1 Collaboration DiagramMember 118 3.5.4.2.2 Collaboration DiagramAdmin 122 3.5.5 Pengembangan Class Diagram --- 124

3.5.5.1 Identifikasi Class --- 124

3.5.5.2 Identifikasi Atribut dan Method --- 138

3.5.5.3 Identifikasi Relationship --- 144

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode dan Atribut --- 148

4.2 Perancangan LayerAkses dan LayerAntarmuka --- 149

4.2.1 Perancangan LayerAkses --- 149

4.2.2 Perancangan LayerAntarmuka --- 150

4.2.2.1 Penciptaan Tabel dengan SQL --- 153

4.2.2.2 Perancangan LayerAkses untuk Operasi Dalam Sistem --- 155

4.2.3 Perancangan Layer View --- 156

4.2.3.1 Desain struktur menu --- 157

4.2.3.2 Perancangan Antarmuka --- 159

(11)

DAFTAR PUSTAKA --- xvi LAMPIRAN

(12)

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem, (Amsyah, 2005) --- 13

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999) --- 17

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi,(Jogiyanto,1999) --- 17

Gambar 2.4 Tingkat Manajemen, (Amsyah, 2005) --- 21

Gambar 2.5 Hubungan Fakta, Data, Arsip dan Informasi, (Amsyah, 2005) 24 Gambar 2.6 Pengelompokkan Data, (Amsyah,2005) --- 25

Gambar 2.7 Simbol Aktor, (Whitten dkk, 2004) --- 27

Gambar 2.8 Simbol Kelas, (Munawar, 2005) --- 29

Gambar 2. 9 Contoh Kelas dan Atribut-atributnya (Munawar, 2005) --- 29

Gambar 2.10 Contoh Kelas dan Operasi-operasinya (Munawar, 2005) --- 30

Gambar 2.11 Contoh Simbol Paket, (Sholiq, 2006) --- 30

Gambar 2.12 Unsur-unsur pembentukan UML (Munawar, 2005) --- 31

Gambar 2.13 Viewdalam UML, (Munawar, 2005) --- 32

Gambar 2.14 Klasifikasi Jenis Diagram UML, (Flowler, 2005) --- 34

Gambar 2.15 Contoh Class Diagram(Munawar, 2005) --- 37

Gambar 2.16 Contoh Asosiasi (Assosiation), (Munawar, 2005) --- 38

Gambar 2.17 Contoh Constraintpada sebuah Asosiasi, (Munawar, 2005) 38 Gambar 2.18 Contoh Association Class, (Bahrami, 1999) --- 39

Gambar 2.19 Contoh Generalisasi, (Nugroho,Adi, 2005) --- 40

Gambar 2.20 Contoh Agregasi Bertingkat, (Nugroho, 2005) --- 41

Gambar 2.21 ContohDependency, (Munawar, 2005) --- 41

Gambar 2.22 Contoh Notasi Use Case Diagram, (Nugroho, 2005) --- 42

Gambar 2.23 Contoh Use Case Diagram,(Nugroho, 2005) --- 43

Gambar 2.24 Contoh Hubungan Depends-On, (Whitten dkk, 2004) --- 43

Gambar 2.25 Contoh Sequence Diagram, (Bahrami, 1999) --- 44

Gambar 2.26 Contoh Collaboration Diagram, (Bahrami, 1999) --- 46

(13)

Gambar 2.31 Model Data Hirarkis, (Kadir, Abdul, 2005) --- 54

Gambar 2.32 Model Data Jaringan, (Kadir, Abdul, 2005) --- 54

Gambar 2.33 Model DatabaseRelasional, (Kadir, Abdul, 2005) --- 55

Gambar 2.34 Anatomi sebuah Objek, (Kadir, Abdul, 2005) --- 56

Gambar 2.35 Contoh Sistem Menu Datar, (Santosa, Insap, 2004) --- 60

Gambar 2.36 Contoh Sistem Menu Tarik, (Santosa, Insap, 2004) --- 61

Gambar 2.37 Contoh Dialog Berbasis Pengisian Borang, (Santosa, 2004) 61 Gambar 2.38 Antarmuka Berbasis Icon, (Santosa, Insap, 2004) --- 62

Gambar 2.39 Konsep dasarBrowserdanWeb Server --- 64

Gambar 2.40 Antarmuka Awal Rational Rose,(Nugroho, Adi, 2005) --- 73

Gambar 3.1 Struktur Organisasi --- 77

Gambar 3.2 Tahap Analisis UA --- 82

Gambar 3.3 Activity Diagramuntuk Pelanggan pada Sistem Informasi Penjualan barang berbasis web di Minimarket --- 87

Gambar 3.4 Activity Diagramuntuk Admin (Marketing) Sistem Informasi Penjualan produk berbasis web di Minimarket --- 88

Gambar 3.5 Activity Diagramuntuk proses pendaftaran --- 89

Gambar 3.6 Activity Diagramuntuk proses Login --- 90

Gambar 3.7 Activity Diagramuntuk halaman pencarian produk --- 91

Gambar 3.8 Activity Diagramuntuk halaman Tata Cara --- 92

Gambar 3.9 Activity Diagramuntuk halaman Produk --- 92

Gambar 3.10 Activity Diagramuntuk proses pemesanan --- 93

Gambar 3.11 Activity Diagramuntuk proses logout --- 94

Gambar 3.12 Activity Diagramuntuk proses login admin--- 94

Gambar 3.13 Activity Diagramuntuk Kelola Kategori --- 95

Gambar 3.14 Activity Diagramuntuk Kelola Produk --- 95

(14)

Gambar 3.19 Use Case Diagram untuk pendaftaran --- 98

Gambar 3.20 Use Case Diagram untuk proses login --- 100

Gambar 3.21 Use Case Diagram untuk proses pencarian --- 101

Gambar 3.22 Use Case Diagram untuk melihat produk --- 102

Gambar 3.23 Use Case Diagram untuk melihat keranjang belanja --- 102

Gambar 3.24 Use Case Diagram untuk pemesanan / pembelian --- 103

Gambar 3.25 Use Case Diagram untuk melihat halaman Tata Cara --- 104

Gambar 3.26 Use Case Diagram untuk proses logout --- 105

Gambar 3.27 Use Case Diagram untuk proses kelola kategori --- 106

Gambar 3.28 Use Case Diagram untuk proses kelola produk --- 107

Gambar 3.29 Case Diagram untuk proses kelola pelanggan --- 108

Gambar 3.30 Use Case Diagram untuk proses kelola laporan --- 109

Gambar 3.31 Use Case Diagram untuk proses kelola Admin tool --- 110

Gambar 3.32 Sequence Diagram Pendaftaran --- 111

Gambar 3.33 Sequence Diagram Login --- 112

Gambar 3.34 Sequence DiagramProduk --- 113

Gambar 3.35 Sequence DiagramProses Pembelian/Checkout --- 114

Gambar 3.36 Sequence DiagramTata cara --- 115

Gambar 3.37 Sequence DiagramProses logout --- 115

Gambar 3.38 Sequence DiagramKelola Kategori --- 116

Gambar 3.39 Sequence DiagramInput Kelola Produk --- 117

Gambar 3.40 Sequence DiagramKelola Pelanggan --- 118

Gambar 3.41 Collaboration Diagrampendaftaran --- 119

Gambar 3.42 Collaboration Diagram Login--- 119

Gambar 3.43 Collaboration DiagramProduk --- 120

Gambar 3.44 Collaboration DiagramPembelian/checkout --- 121

(15)

Gambar 3.50 Classpada Sistem infomasi e-commerceminimarket

Alfamart --- 138

Gambar 3.51 Enkapsulasi Objek Pelanggan --- 140

Gambar 3.52 Enkapsulasi Objek Data kategori --- 141

Gambar 3.53 Enkapsulasi Objek Produk --- 142

Gambar 3.54 Enkapsulasi Objek Data Penjualan --- 143

Gambar 3.55 Pewarisan Atribut dan Methoduntuk kelas laporan --- 145

Gambar 3.56 Agregasi Pada data Pelanggan --- 145

Gambar 3.57 Agregasi Pada data Produk --- 146

Gambar 3.58 Polimorfisme pada kelas Laporan --- 146

Gambar 4.1 Tahap Perancangan Unified Approach, (Bahrami, Ali, 1999)147 Gambar 4.2 Class Diagram e-commerce Tahap Perancangan (Kelas Bisnis) --- 148

Gambar 4.3 Class DiagramTahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses) --- 150

Gambar 4.4 Rancangan Class Diagram (Kelas Bisnis, Kelas Akses, dan Kelas Antarmuka) --- 155

Gambar 4.5 Desain Struktur Menu Utama Alfamart --- 157

Gambar 4. 6 Desain Struktur Menu Member --- 158

Gambar 4. 7 Desain Struktur Menu Administrator--- 158

Gambar 4. 8 Desain halaman utama aplikasi --- 160

Gambar 4. 9 Desain halaman menu pencarian --- 161

Gambar 4.10 Desain halaman menu pembayaran --- 162

Gambar 4.11 Desain halaman menu Tata Cara --- 163

Gambar 4.12 Desain halaman pendaftaran --- 164

Gambar 4.13 Desain halaman utama member --- 165

(16)

Gambar 4.19 Desain halaman tambah kategori --- 170

Gambar 4.20 Desain halaman tambah produk --- 170

Gambar 4.21 Desain halaman Laporan pemesanan --- 171

(17)

Objek --- 26

Tabel 2.2 Notasi pada Class Diagram --- 35

Tabel 2.3 Notasi Multiplisitas --- 39

Tabel 2.4 Notasi Use Case Diagram --- 42

Tabel 2.5 Notasi Sequence Diagram --- 44

Tabel 2.6 Notasi Collaboration Diagram --- 45

Tabel 2.7 Notasi Activity Diagram --- 47

Tabel 3.1 Identifikasi aktor pada transaksi penjualan aneka produk di Minimarket --- 84

Tabel 3.2 Identifikasi aktor pada transaksi penjualan beserta aktifitasnya.. 85

Tabel 3.3 SkenarioUse CaseUntuk Proses Pendaftaran --- 99

Tabel 3.3 SkenarioUse CaseUntuk Proses Login --- 100

Tabel 3.4 SkenarioUse Caseuntuk halaman pencarian --- 101

Tabel 3.5 SkenarioUse Case untuk halaman Produk --- 102

Tabel 3.6 SkenarioUse case untuk halaman Keranjang Belanja --- 103

Tabel 3.7 SkenarioUse Case untuk halaman proses pembelian --- 104

Tabel 3.9 SkenarioUse Case untuk halaman Tata Cara --- 105

Tabel 3.10 SkenarioUse Caseuntuk proses Logout --- 105

Tabel 3.11 SkenarioUse case untuk proses Kelola Kategori --- 106

Tabel 3.12 SkenarioUse case untuk proses Kelola Produk --- 107

Tabel 3.13 SkenarioUse case untuk proses Kelola Pelanggan --- 108

Tabel 3.14 SkenarioUse Case untuk proses Laporan --- 109

Tabel 3.15 SkenarioUse Case untuk proses Admin Tool--- 110

Tabel 3.16 Identifikasi ClassberdasarkanSequence DiagramMember --- 124

Tabel 3.17 Eliminasi redundantdan fuzzy class dari Sequence Diagram Pendaftaran--- 129

Tabel 3.88 Eliminasi redundantdan fuzzy class dari Sequence Diagram Login --- 130

(18)

Tabel 3.21 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram

Pembelian / Checkout --- 132

Tabel 3.22 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Tata cara --- 133

Tabel 3.23 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Logout --- 134

Tabel 3.24 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Kelola Kategori --- 134

Tabel 3.25 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Kelola Produk --- 135

Tabel 3.26 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Kelola Pelanggan --- 136

Tabel 3.27 Eliminasi redundantdan fuzzy classdari Sequence Diagram Laporan --- 137

Tabel 3.28 Identifikasi Atribut dan Method--- 138

Tabel 3.29 Hubungan Kelas / Class Relationship--- 144

Tabel 4.1 Rencana Pengujian --- 172

(19)

Bahrami, Ali, “Object Oriented Systems Development”, Irwin McGraw-Hill, Singapore, 1999.

Farid, M Azis, ” Object Oriented Programming dengan PHP5 “ , Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005.

Fathansyah, “Sistem Basis Data”.Informatika,Bandung,2004.

Hariyanto, Bambang, ”Rekayasa Sistem Berorientasi Objek”, Informatika, Jakarta, 2004.

Jogiyanto, ”Analisis dan Desain”, Andi, Yogyakarta, 1999.

Kadir, Abdul, “Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP”, Andi, Yogyakarta, 2003.

Kroenke, David M. ”Dasar-dasar, Desain, dan Implementasi Database Processing (Edisi Kesembilan-Jilid 1)”,Erlangga, Jakarta, 2005. Munawar, “Pemodelan Visual dengan UML”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005. Nugroho, Adi, ”Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan

Metodologi Berorientasi Objek”, Informatika, Bandung, 2005a Nugroho, Adi, “Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek”,

Informatika, Bandung, 2005b.

Santosa, Insap,”Interaksi Manusia dan Komputer Teori dan Praktek”, Andi, Yogyakarta, 2004.

Setyono., Budi,Suhartono., Suyudi, saparyanto, Isdiyanto., Pandu, Nurcahyono., Nugroho, ”PHP Dengan Macromedia Dreamweaver MX”, Ardana Media, Yogyakarta, 2007.

Sholiq, ”Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML” Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.

(20)

2011.

www.phpeasystep.com/downloadsview.php, Internet; diakses Agustus 2011. www.visual-paradigm.com, Internet; diakses Mei 2011.

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan meluasnya perdagangan global dan kemajuan teknologi, membuat banyak konsumen meminta fasilitas yang baru yang bisa lebih mempermudah mereka dalam hal pemenuhan kebutuhan pokoknya sehari-hari. Dengan jumlah konsumen yang semakin banyak akan menggeser minat mereka untuk melakukan transaksi pembelian melalui internet.

Untuk meningkatkan jangkauan konsumen yang tinggi maka setiap perusahaan harus melakukan hal-hal yang inovatif dalam memasarkan produk yang akan dijual, baik dalam melakukan berbagai promosi dan penjualan. Namun mobilitas masyarakat yang tinggi merupakan salah satu kendala dalam proses promosi dan penjualan barang maupun jasa oleh perusahaan kepada konsumen, jika proses promosi dan penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan ternyata sukses maka perusahaan tersebut telah memiliki kepercayaan konsumen yang baik namun jika buruk maka tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tersebut buruk pula, hal ini dapat mempengaruhi produktifitas dan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut akan mengalami penurunan.

Saat ini perkembangan teknologi komputer dan komunikasi sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Dalam melakukan penjualan perusahaan memiliki banyak alternatif, diantaranya melalui media elektronik dan media masa. Jika dilihat efektifitasnya media elektronika memiliki efektifitas yang tinggi dalam proses penjualan produk daripada media masa namun hal tersebut memerlukan biaya yang tinggi. Berbagai media elektronik yang dapat digunakan dalam penjualan produk diantaranya televisi, radio dan internet.

Kehadiran electronic commerce(e-Commerce) sebagai sebuah sistem yang merupakan gabungan antara marketing, computer, communication dan content

dapat membukakan jalan baru bagi UKM untuk berinteraksi dengan pelanggan, pemasok dan mitra usahanya dengan membentuk ulang pandangan tradisional

(31)

tentang pasar dan lingkungan bisnis perusahaan. e-Commerce sebagai bagian dari teknologi yang tidak dibatasi ruang dan waktu juga dapat memenuhi kebutuhan perdagangan modern dengan efisien, meliputi transaksi perdagangan yang lebih cepat, lebih sederhana, lebih luas dalam jangkauan dan lebih murah, yang sangat diperlukan dalam membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan kecepatan pengiriman produk sampai ke pasar atau pelanggan dengan jangkauan yang sangat luas.

Mengingat dengan adanya suatu proses pengolahan data pada saat sekarang ini diperlukan ketelitian dan kecepatan, maka dibutuhkan suatu peranan teknologi informasi agar arus informasi dapat diketahui khalayak umum.

Suatu sistem informasi tidak akan tercapai bila tidak didukung dengan adanya informasi yang memadai dan akurat, sebab informasi memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Perkembangan teknologi ini mampu mendobrak batas ruang dan waktu, artinya informasi bisa didapat oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, sehingga perubahan informasi dapat berlangsung dengan sangat pesat.

Manajemen Sistem Informasi merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),

managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management), dan juga untuk mengatur sistem informasi yang ada di organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peranan Alfamart sebagai perusahaan dagang aneka produk dan sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu, yang mempunyai banyak gerai yang tersebar disemua pelosok di Indonesia.

Perkembangan jumlah gerai alfamart di Indonesia tumbuh sangat pesat. Pada tahun 2006 – 2007 bisa menambah 600 gerai yang tersebar dipelosok Indonesia. Dengan salah satu misinya yaitu, memberikan kepuasan kepada

(32)

pelanggan (konsumen) dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

Peranan sistem informasi dalam pemasaran yaitu, tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi dan diikuti perkembangan usaha. Perusahaan memegang peranan penting dalam mengalirnya arus barang. Kelancaran perpindahan barang menjadi indikator keberhasilan perdagangan yang pada akhirnya membawa peranan penting dalam arus globalisasi, konsumen menuntut banyak hal terhadap suatu produk seperti : mutu, ketepatan, kecepatan dan harga yang terjangkau, tuntutan konsumen yang semakin beragam ini hanya bisa dijawab apabila pengambil keputusan dalam perusahaan memiliki visi dan kreativitas dan suka akan tantangan.

Dalam menganalisis dan mendesain perangkat sistem informasi diperlukan suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah, diantaranya adalah pendekatan konvensional, dan pendekatan berorientasi objek.

Pendekatan konvensional terutama mengacu kepada strategi dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Pendekatan ini telah berkembang meliputi seluruh tahap atau aktifitas proses rekayasa perangkat lunak dari mulai pemrograman dengan iterasi perbaikan, pemrograman terstruktur, ditambah dengan perancangan terstruktur kemudian analisis terstruktur dan sebagainya.

Analisis dan perancangan terstruktur berbasis pada dekomposisi fungsi atau pemartisian kejadian. Dekomposisi fungsi sangat memerlukan kecerdasan dan kecerdikan rekayasawan untuk memetakan domain persoalan menjadi fungsi-fungsi dan subfungsi-fungsi-subfungsi-fungsi. Pemecahan fungsi-fungsi atau subfungsi-fungsi-subfungsi-fungsi adalah sulit dan fungsi-fungsi tersebut sangat mudah berubah karena dapat terjadi perubahan fungsi-fungsi yang terdapat di domain persoalan.

Pendekatan yang terbaru dan popular saat ini yaitu pendekatan berorientasi objek. Pendekatan ini merupakan suatu teknik yang memusatkan rancangan pada objek dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku. Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute,

(33)

sedangkan tingkah laku yang menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method.

Dari berbagai metodologi yang terdapat pada konsep pengembangan sistem berorientasi objek, salah satunya yaitu metodologi Unified Approach (UA).

Metodologi Unified Approach (UA) didasari pada metodologi Booch, Rumbaugh

dan Jacobson yang tergabung dalam Object Management Group (OMG). Adapun

notasi yang digunakan pada metodologi ini adalah dengan menggunakan Unified

Modeling Languange (UML). Unified Modeling Languange (UML) adalah sebuah

bahasa pemodelan standar dalam hal memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak dan komponen-komponennya yang digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk menggunakan Unified Approach (UA) sebagai metodologi berorientasi objek untuk menganalisis dan mendesain sebuah sistem. Adapun judul yang penyusun

ambil adalah ”RANCANG BANGUN WEBSITE E-COMMERCE DI

MINIMARKET ALFAMART MENGGUNAKAN METODE

BERORIENTASI OBJEK”. Tempat studi kasus yang penyusun teliti adalah di

Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia Jl. Raya Wanaraja Garut. 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang timbul yang dapat diidentifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tingginya mobilitas konsumen, maka permintaan konsumenpun akan adanya transaksi penjualan secara online semakin kuat. Hal itu dikarenakan untuk mempermudah para konsumen dalam memenuhi segala kebutuhannya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

2. Kehadiran electronic commerce(e-Commerce) di dunia internet sangat

membantu para konsumen. e-Commerce sebagai bagian dari teknologi

yang tidak dibatasi ruang dan waktu juga dapat membantu para konsumen memenuhi kebuthannya lebih cepat dan efektif sehingga

(34)

dapat meningkatkan kecepatan pengiriman produk yang sampai ke pelanggan dengan jangkauan yang sangat luas.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang sistem informasi penjualan berbasis web pada sebuah

minimarket Alfamart secara online sehingga dapat memudahkan

konsumen atau pembeli untuk dapat membeli produk dengan mudah tanpa harus pergi ke tempat toko tersebut dan membayar secara tunai. 2. Memberikan kemudahan kepada para pelanggan dalam memperoleh

informasi, melakukan transaksi dan pemesanan secara online.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan materi yang melebar dan meluas serta tidak menyimpang dari tujuan, maka pembahasan perlu dibatasi pada:

1. Sistem Informasi akan dibuat dalam bentuk website e-commercepenjualan produk pada minimarket Alfamart, serta kebutuhan informasi konsumen dalam melakukan transaksi pembelian secara online.

2. Sistem Informasi ini dapat digunakan oleh konsumen yang khususnya pengguna e-bankingdan tidak menutup kemungkinan digunakan juga oleh konsumen pengguna ATM.

3. Program dijalankan hanya sebatas pada wilayah localhost.

4. Penggunaan metode perancangan sistem menggunakan Unified Approach

(UA) dari Ali Bahrami (1999), yang terdiri pada tahap analisis serta perancangan.

5. Tahap analisis dan perancangan sistem menggunakan bahasa pemodelan

Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software

Rational Rose.

6. Sistem dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk interface

(35)

1.5 Manfaat

Adapun kegunaan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Bagi penulis

Secara akademik adalah salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir pada Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Secara pribadi adalah untuk masukan dalam hal pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah. 2. Bagi instansi

Secara operasional diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk membuat proses penyampaian transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah dan lebih menarik.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk dijadikan referensi sebagai sumber untuk dikembangkan lebih lanjut.

1.6 Kerangka Pemikiran

Berbisnis atau membuka usaha dapat dilakukan di mana saja, tak terkecuali secara onlinedi dunia maya. Kita dapat menciptakan minimarketonline

dan mulai memasarkan produk dan jasa yang anda miliki untuk ditawarkan kepada para pengguna internet sesuai dengan target pasar yang kita inginkan Berdasarkan perkembangan semakin cangihnya teknologi dan maraknya bisnis di dunia maya, penyusun tertarik untuk merancang sebuah sistem minimarket Alfamart Mitra Usaha Erien Nuronia yang beralamat di Jl. Raya Wanaraja Garut. secara online. dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek.

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar berikut:

(36)

Gambar 1.1 FlowchartKerangka Pemikiran

Object Oriented Analysis (OOA):

 Identifikasi Aktor

 Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram

Aktifitas

 Pengembangan Diagram Interaksi

 Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method

 Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya

Object Oriented Desain (OOD):

 Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut

 Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram

 Perancangan LayerAkses dan LayerAntarmuka

 Pengujian

Start

Studi Pustaka

Sistem yang berjalan

(proses penjualan masih secara langsung (real world) datang ke minimarket Alfamart)

Kesimpulan

End

Simulasi Sistem Informasi berupa WebSite E-commerce di

minimarket Alfamart Kondisi Objektif Perusahaan

 Visi

 Misi

(37)

1.7 Metode Penelitian

Metode pengumpulan data merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses analisis dan pengembangan sistem. Adapun metode yang di gunakan pada laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada staf pekerja yang ada sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

2. Studi Kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisa beberapa referensi buku yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada dalam ruang lingkup penelitian ini.

3. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang bersifat langsung, dimana peneliti langsung mengamati kinerja yang ada pada perusahaan, sehingga bisa diketahui sejauh mana kelancaran kinerja yang ada dan dapat mengetahui informasi-informasi apa saja yang akan diidentifikasi.

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek dengan Unified Approach(UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Proses dan tahapan yang ada dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Selain itu, langkah-langkah yang ada dalam UA sangat iteratif dan memudahkan pengembang sistem dalam memahami sistem sehingga UA dijadikan sebagai metodologi pengembangan sistem dalam Tugas Akhir ini.

(38)

1.8 The State of The Art(Perbandingan Penelitian)

Mengukur keberhasilan sebuah penelitian, dapat dilakukan dengan cara membandingkan penelitian yang kita teliti dengan penelitian yang dilakukan orang lain. Adanya perbedaan atau persamaan hasil dari penelitian tersebutlah yang akan menentukan keberhasilan yang mempunyai nilai lebih atau keberhasilan yang masih sama dari sebuah penelitian.

Untuk perbandingan pertama yaitu pada penelitian “ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE DENGAN FASILITAS MULTI SALES SYSTEM” oleh : Eko Prastyo (Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta). Pada penelitian tersebut sama-sama menggunakan pendekatan metodologi berorientasi objek, bedanya dalam hal penggunaan perangkat lunak databasenya. Pada penelitian ini, software databasenya menggunakan PyroCMS

dan CodeIgniter. Dengan menggunakan software tersebut yang hanya dengan

menambahkan modul, dan dengan penggunaan MVC pattern dan sistem yang modular memudahkan dalam pembuatanmarketplace dengan fasilitas multi sales

system. Sedangkan pada penelitian yang ini, walaupun sama-sama berorientasi

objek, tetapi penggunaan software pendukung databasenya sudah menggunakan

MySQL yang merupakan media penyimpanan dan pengaksesan informasi yang

kompleks.

Untuk perbandingan kedua yaitu pada penelitian “E-COMMERCE PRODUK GARMENT PADA PT. MORICH INDO FASHION” oleh Tri Listyorini (Teknik Informatika, Universitas Muria Kudus (UMK)). Pada penelitian tersebut menggunakan metode berorientasi objek juga dengan tahapan-tahapan yang dilakukan secara overlap dan bersiklus, yaitu : Requirment

(kebutuhan), Analysis (Analisa), Design (Desain ), Implementation (Pemakaian),

dan Testing (Pengujian). Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada

segi desain user interface, tetapi yang menjadi pembeda adalah tidak di angkat aspek-aspek dari interaksi manusia dan komputer secara keseluruhan seperti

penerapan poin-poin usability karena dalam penelitian tersebut tidak

(39)

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, ada baiknya untuk dapat menggabungkan beberapa perbedaan tersebut yang kemudian di kemas dalam suatu metode berorientasi objek yang lengkap dan utuh. Salah satunya dalam hal penggunaan software databasenya serta dari aspek Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) dalam Perancangan websitetersebut.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dimaksudkan agar proses dokumentasi laporan dibuat secara terstruktur dan sistematis, sehingga akan mudah dimengerti dan dipahami oleh pihak yang akan mempergunakannya. Sistematika dalam penulisan laporan tugas akhir ini terdiri atas lima(5) bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAS

Berisi teori dari berbagai sumber yang digunakan sebagai referensi baik didalam kegiatan analisis maupun perancangan untuk menyelesaikan permasalahan dari studi kasus yang dipilih dengan konsep yang telah di pilih. Dengan konsep-konsep dasar tersebut menjadi guidlines yang benar sehingga aktivitas analisis sesuai dengan aturan-aturan yang baku.

BAB III ANALISIS SISTEM

Menguraikan/menggambarkan langkah-langkah analisis terhadap

sistem menggambarkan keadaan current systems dengan

menggunakan metodologi Unified Approach (UA) dari Ali

Bahrami (1999) yang merupakan bagian dari konsep pengembangan sistem berorientasi objek.

(40)

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini memberikan gambaran tentang pemodelan sistem, arsitektur sistem, dengan pendekatan UA dari Ali Bahrami (1999). Pada bab ini akan dibuat suatu rancangan dari hasil tahapan analisis sebelumnya, yang kemudian akan dibuat suatu perangkat lunak (software) sebagai produk/hasil akhir.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dan merupakan hasil dari penyelesaian permasalahan serta saran-saran dari penyusun yang mungkin akan bermanfaat bagi pihak yang berhubungan dengan sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi buku-buku referensi yang digunakan penyusun dalam menyusun penelitian tugas akhir.

LAMPIRAN

Berisi lampiran-lampiran yang ada dalam tugas akhir ini yang saling berhubungan degan penyusunan tugas akhir ini

(41)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam proses pengembangan sistem informasi, diperlukan pemahaman terhadap konsep-konsep dasar dari sistem informasi. Berikut merupakan penjelasan dari konsep-konsep dasar sistem informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem. Pendekatan ini, mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu,” (Jogiyanto, 1999). Pendekatan yang kedua lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem. Pendekatan ini mendefinisikan sistem sebagai berkut :

Sistem adalah kumpulan dari elemen–elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu,” (Jogiyanto, 1999).

Kedua definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Karena pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi.

Suatu sistem dapat terdiri dari empat elemen subsistem, yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan yang disebut sistem. Elemen-elemen tersebut yaitu:

(42)

1. Masukan Kumpulan data transaksi ke kesebuah pengolahan data medium, contohnya penyortiran data (surat keluar dan surat masuk).

2. Pengolahan untuk mengelola surat keluar dan surat masuk pengolahannyadilakukan dengan cara menual, seperti mengelompokkan data (surat keluar dan surat masuk) kedalam group berdasarkan ciri surat, no urut surat dan sebagainya.

3. Keluaran menampilkan hasil yang didapat dari kegiatan sebelumnya berupa informasi yang dibutuhkan seperti menampilkan laporan (surat keluar dan surat masuk).

4. Umpan Balik/Kontrol terdiri dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit pengawasan mutu dari instansi yang bersangkutan.

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem, [Amsyah, Zulkifli, 2005]

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem, (Amsyah, 2005)

Ada beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh suatu sistem yaitu adanya komponen-komponen sistem, batasan-batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem dan sasaran atau tujuan sistem.

a. Komponen Sistem b. Batasan Sistem

c. Lingkungan Luar Sistem d. Penghubung

e. Masukan Sistem f. Keluaran Sistem g. Pengolahan Sistem h. Sasaran Sistem

Masukan Pengolahan Keluaran

(43)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem itu sendiri memiliki karakterisitik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan dari karakteristik dari suatu systemadalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Apapun diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi. d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara sub sistem dengan sistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, dan dapat berupa masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. g. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

(44)

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut :

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu,” (Amsyah, 2005).

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Berdasarkan pada bentuknya, informasi dapat dibedakan menjadi :

1. Informasi Uraian

Informasi Uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat-kalimat yang singkat dan jelas. Informasi ini bisa dalam bentuk laporan, notulen, surat atau memo.

2. Informasi rekapitulasi

Informasi rekapitulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu perhitungan (kalkulasi) atau gabungan perhitungan yang berisikan angka-angka yang disajikan dalam bentuk kolom-kolom. Contohnya neraca, kuitansi, rekening, daftar pembelian.

3. Informasi Gambar (Bagan)

Informasi Gambar (Bagan) adalah informasi yang di buat dalam bentuk gambar atau bagan, misalnya gambar konstruksi dan bagan organisasi.

4. Informasi Model

Informasi Model adalah informasi dalam bentuk formulir dengan model-model yang dapat memberikan nilai ramalan atau prediksi dan nilai-nilai lain seperti nilai hasil pemecahan persoalan yang optimal sebagai alternatif bagi pembuatan keputusan.

(45)

5. Informasi Statistik

Informasi statistik adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka yang ditunjukkan dalam bentuk grafik atau tabel.

6. Informasi Formulir

Informasi formulir adalah informasi yang dibuat dalam bentuk formulir dengan format (kolom) isian yang sudah ditentukan dan yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing.

7. Informasi Animasi

Informasi animasi adalah informasi dalam bentuk gambar animasi dengan suara dan video. Informasi ini dapat juga disebut informasi multimedia.

8. Informasi Simulasi

Informasi simulasi adalah informasi mengenai suatu kegiatan nyata pada suatu situasi atau peralatan yang dibuat dalam bentuk serupa tetapi dengan ukuran kecil atau dengan layar komputer menjadi mirip seperti ukuran sebenarnya. Misalnya simulasi untuk pendidikan pilot pesawat terbang dengan perangkat lunak khusus, (Jogiyanto, 1999).

2.1.4 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

(46)

data-base Proses (Model) Input (Data) Output (Information) Data (ditangkap) Penerima Hasil

Tindakan KeputusanTindakan

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999) 2.1.5 Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance), John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, seperti terlihat pada gambar berikut, (Jogiyanto, 1999).

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi (Jogiyanto, 1999). 2.1.6 Pengertian Sistem informasi

Berdasarkan definisi sistem dan definisi informasi yang telah disebutkan di atas, maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

(47)

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan,” (Jogiyanto, 1999).

2.1.7 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki komponen–komponen sebagai pendukungnya, komponen–komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Blok Masukan yaitu input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi termasuk metode dan media untuk mendapatkan data yang akan dimasukan yang berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model yaitu kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data inputdan data yang tersimpan di basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran yaitu informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem dan manajemen.

4. Blok Teknologi yaitu alat yang digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data serta menghasilkan keluaran yang diinginkan.

5. Blok Basis Data yaitu basis data yang digunakan dan disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut dimana berisi data-data yang diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok kendali yaitu pengendalian pada perusahaan untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak sistem atau bila ada kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.2 Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi

Bagian ini merupakan penjelasan dari manajemen, fungsi manajemen, serta pengertian manajemen sistem informasi

2.2.1 Pengertian Manajemen

(48)

“Manajemen adalah Proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyederhanakan, dan mensinkronisasikan sumber daya manusia, material, dan metode dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif”, (Amsyah, 2005).

2.2.2 Fungsi-fungsi Manajemen

Untuk mencapai tujuannya, organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan informasi, dan akan menghasilkan data dan informasi pula. Beberapa fungsi manajemen pokok adalah:

a. Perencanaan

Berkaitan dengan penyusunan dan penjabaran tujuan serta

menjabarkannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan. b. Pengorganisasian

Berkaitan dengan pengelompokan personel serta tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan misinya.

c. Pengaturan personel

Berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan pengaturan kerja personel. d. Pengarahan

Berkaitan dengan kegiatan melakukan intruksi tugas-tugas. e. Pengawasan

Berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai dan melakukan koreksi-koreksi.

2.2.3 Pengertian Manajemen Sistem Informasi

Manajemen Sistem Informasi merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Adapun definisi dari Manajemen Sistem Informasi adalah sebagai berikut:

(49)

MSI adalah mata kuliah yang mempelajari cara-cara mengelola pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen”, (Amsyah, 2005).

Setiap pekerjaan atau kegiatan memerlukan data dan infromasi, sebaliknya dengan adanya pekerjaan atau kegiatan akan menghasilkan data dan informasi baru. Untuk keperluan pekerjaan baik bersifat administratif ataupun manajerial data diolah terlebih dahulu menjadi informasi. Pengolahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan atau manajemen masing-masing.

Pada umumnya terdapat tingkat (level) masnajemen yang terdiri dari : 1. Manajemen Lini Bawah.

Pada manajemen lini bawah terdapat jumlah manajer yang banyak, sesuai dengan bentuk piramida organisasi yang makin membesar ke bawah. Tingkat ini disebut juga tingkat manejemen operasional. Tugas pentingnya adalah mengawasi dan mengatur personel berketerampilan teknis atau karyawan biasa. Para manajer pada tingkat ini mengusahakan agar pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur dan metode yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana, sesuai jadwal, hubungan manusia, pembiayaan dan pengawasan kualitas.

2. Manajemen Lini Tengah.

Manajemen lini tengah ini bertugas meninjau hasil dalam organisasi dan dengan kegiatan-kegiatan pengawasan yang menggerakkan organisasi mencapai sasaran. Manajemen pada lini ini lebih berorientasi pada masalah-masalah pelatihan personel, pertimbangan terhadap personel, pengadaan peralatan dan bahan dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah kritis dalam mencapai keberhasilan kinerja.

3. Manajemen Lini Atas.

Kegiatan manajemen lini puncak adalah memformulasikan perencanaan dan strategi. Tingkat manajemen ini berorientasi pada masa depan organisasi dan meninjau hasil kerja dan pencapaian tujuan organisasi secara umum dan menyeluruh. Tugas-tugas pada tingkat ini terutama mengkoordinasikan

(50)

keseluruhan upaya organisasi dan hubungan dengan lain-lain organisasi dan masyarakat.

Secara umum tugas dan pekerjaan ketiga tingkat manajemen tersebut dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 2.4 Tingkat Manajemen, (Amsyah, 2005) 2.2.4 Ruang Lingkup Pekerjaan Manajemen Sistem Informasi

Pekerjaan MSI berkembang melalui empat proses sesuai dengan perkembangan alat pengolah data yaitu zaman MSI:

1. Dikerjakan secara manual

2. Dikerjakan dengan alat mesin manual 3. Dikerjakan dengan alat mesin elektrik 4. Dikerjakan dengan elektrik (komputer)

Pengolahan data menjadi informasi disebut juga sebagai proses transformasi, atau manipulasi data menjadi informasi. Bentuk pengolahannya dapat terdiri dari klasifikasi, sortir, kalkulasi, dan penyimpulan. Alat pengolahnya dapat dikelompokkan menjadi alat pengolah manual, mesin manual, mesin elektrik, dan komputer.

Hasil pengolahan data adalah informasi yang berbentuk laporan, model deskriptif, dan bentuk statistik. Informasi kemudian dianalisis sebagai bahan pengambilan keputusan. Keputusan pada manajemen lini bawah umumya bersifat

(51)

teknis, pada manajemen lini tengah umumnya bersifat taktis, dan pada manajemen lini atas umumnya bersifat strategis.

Keputusan kemudian dioperasionalkan ke dalam bentuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau penilaian. Pada setiap kegiatan tersebut dilakukan juga kegiatan pengawasan.

Kegiatan tersebut secara keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif, terutama dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, di mana setiap kegiatan memerlukan dukungan data dan informasi.

2.3 Konsep Dasar Data 2.3.1 Pengertian Data

Data dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media”,(Amsyah, 2005).

“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”,(Jogiyanto, 1999).

Adapun hierarki (tingkatan) elemen-elemen data yang dipakai untuk mewujudkan proses terbentuknya informasi, sebagai berikut:

1. Character.

Elemen ini terdiri dari sebuah huruf, angka, dan berbagai simbol lainnya. Misalnya huruf A, X, F, atau angka 4, 5, 9 atau simbol seperti simbol dollar, cent, dan sebagainya.

2. Field.

Field merupakan sekelompok karakter yang mewakili suatu karakteristik dari tempat, orang, sesuatu. Misalnya field yang dibuat untuk meanmpung nama akan berisi data nama-nama yang terdiri dari huruf-huruf saja. Field didesain untuk memuat alamat, akan berisi data-data alamat yang terdiri dari gabungan huruf-huruf dan angka.

(52)

3. Record.

Elemen ini merupakan sekumpulan dari fieldyang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu Record data mengenai teman kita, akan terdiri dari fieldnama, fieldalamat, fieldhobi, dan sebagainya.

4. File.

Elemen ini merupakan gabungan dari Record-Record yang saling terkait. Misalnya, seluruh data teman kita yang terdiri dari 40 Record

disimpan menjadi satu dalam suatu tempat. Wadah berkumpulnya

Recordtersebut disebut File. 5. Database.

Elemen ini merupakan gabungan dari beberapa File yang satu sama lain saling berkait, sehingga menghasilkan suatu informasi yang kita butuhkan. Sebagai contoh kita mempunyai database mengenai kepegawaian. Katakanlah, kita mempunyai File yang mengolah biodata pegawai, File yang mencatat kemampuan pegawai, dan File

yang menangani gaji pegawai. Maka File-File tersebut akan disatukan dan didayagunakan secara bersama-sama dalam membentuk informasi. Dengan kata lain, data merupakan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan

belum diolah. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data:

(53)

direkam / dicatat disimpan

diproses disimpan

keluaran

Gambar 2.5 Hubungan Fakta, Data, Arsip dan Informasi, (Amsyah, 2005) 2.3.2 Jenis Data

Data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data statis dan data dinamis. Data statis dapat diartikan sebagai berikut :

Data statis adalah jenis data yang umumnya tidak berubah atau jarang berubah, misalnya identitas nama (orang, organisasi atau tempat), kode-kode nomor (nomor: kartu penduduk, rekening, pegawaai atau karyawan, mahasiswa, asuransi, kartu kredit, nomor telepon dan sebagainya), dan alamat, “(Amsyah, 2005).

Sedangkan data dinamis diartikan sebagai berikut :

Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu yang singkat (harian) atau agak lama (semesteran) dan lain-lain,”(Amsyah, 2005).

2.3.3 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan menjadi dua, yaitu data internal dan data eksternal.

Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yaitu organisasi pusat dan cabang-cabangnya,” (Amsyah, 2005). Sedangkan “data eksternal adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di luar organisasi itu sendiri,”(Amsyah, 2005).

Fakta Kegiatan: - Pelaporan - Komunikasi - Transaksi - Perjanjian - Dsb. Data Arsip Otentik Informasi Komputer

(54)

Berdasarkan isinya maka baik data internal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu catatan kegiatan, hasil penelitian, data lingkungan, dan data peraturan. Berikut adalah gambar pengelompokkan data.

Gambar 2.6 Pengelompokkan Data (Amsyah, 2005) 2.4 Hubungan Informasi dengan Manajemen

Sistem informasi mempunyai peranan penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat mengena dan berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Untuk maksud ini, maka analis sistem harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen untuk masing-masing tingkatannya dan bagaimana tipe keputusan yang diambilnya. Selanjutnya bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh manajemen juga harus diketahui. Akhirnya diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen.

2.5 Pengembangan Sistem

2.5.1 Pengertian Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi Berorientasi Objek dapat di definisikan sebagai berikut:

“Suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnva”,(Nugroho, Adi, 2005).

(55)

Sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya serta dapat berinteraksi satu sama lainnya. Adapun perbandingan antara metodologi konvensional dengan metodologi objek adalah sebagai berikut:

Table 2.1 Perbandingan metodologi konvensional dengan metodologi objek

No Metodologi Konvensional Metodologi Objek

1 Metodologi konvensional

menggunakan beberapa alat untuk menggambarkan model seperti DAD, ERD, DFD.

Metodologi objek hanya

menggunakan satu jenis model yang disempurnakan mulai dari analisis sampai pembuatan sistem.

2 Metodologi konvensional, data dan proses dianggap komponen yang berlainan.

Metodologi objek menganggap data dan proses merupakan bagian objek.

3 Metodologi konvensional ditujukan

untuk melengkapi pemrograman

terstuktur bahasa generasi ke 3 (3GL).

Metodologi objek ditujukan untuk bahasa 4GL.

2.5.2 Keuntungan Metodologi Berorientasi Objek

Keuntungan Metodologi Berorientasi Objek diantaranya : 1. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

(56)

3. Kemudahan pemeliharaan.

Karena dengan model objek. pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai.

2.6 Konsep Dasar Dalam Object Oriented Analysis & Design(OOAD)

Terdapat beberapa konsep penting dalam metode analisis menggunakan pendekatan objek, diantaranya:

a) Aktor ( Actor)

Aktor dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi,”(Whitten dkk, 2004).

Aktor akan memberikan instruksi kepada sistem untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Aktor tidak hanya manusia, tetapi juga bisa berupa hardwareatau

software. Aktor dalam use casedilambangkan dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 2.7 Simbol Aktor(Whitten dkk, 2004) Actor

(57)

Adapun Empat macam tipe actor(Whitten dkk, 2004): 1. Primary Business Actor(Pelaku Bisnis Utama)

Stakeholder yang terutama mendapat keuntungan dari pelaksanaan use case dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi. Pelaku bisnis utama kemungkinan tidak menginisiasi kejadian bisnis.

2. Primary System Actor (Pelaku Sistem Utama)

Stakeholder yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. Pelaku sistem utama dapat berinteraksi dengan para pelaku bisnis utama untuk menggunakan sistem aktual. Mereka memfasilitasi kejadian dengan menggunakan sistem secara langsung demi mencapai keuntungan para pelaku bisnis utama.

3. External Server Actor(Pelaku ServerEksternal)

Stakeholderyang melayani kebutuhan user.

4. External Receiving Actor(Pelaku Penerima Eksternal)

Stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai yang terukur (output) dari kegiatan transaksi.

b) Objek (Object)

Beberapa pakar mendefinisikan objek dalam beberapa definisi berikut:

“Sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh atau dirasakan dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu tersebut”,

(Whitten dkk, 2004).

“A combination of data and logic that represent some real world entity”,

(Bahrami, 1999).

Objek bisa berupa orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting dalam suatu aplikasi (perangkat lunak dan atau informasi). Suatu objek harus memiliki identitas dan dapat dibedakan. Contoh dari objek (Nugroho, 2005):

1. Objek orang : saya, anda, kita dan lain-lain

2. Objek tempat : kampus, gedung, komputer dan lain-lain 3. Objek kejadian : kuliah, survei, pendaftaran dan lain-lain.

(58)

MesinCuci Merek Model NoSeri Kapasitas c) Kelas (Class)

Menurut Nugroho (2005), Kelas didefinisikan sebagai berikut:

Kumpulan/himpunan objek dengan atribut/properti yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain dengan cara yang mirip”, (Nugroho, 2005).

Dengan penggolongan objek-objek dalam suatu kelas kita bisa melakukan abstraksi masalah. Atribut dan nama kelas untuk beberapa objek yang sejenis dapat dituliskan sekali saja begitu juga dengan fungsi dan metode yang sama cukup dituliskan satu kali saja dan bisa digunakan ulang oleh objek yang termasuk kedalam kelas yang sama.

Kelas dilambangkan dengan gambar berikut:

Gambar 2.8 Simbol Kelas (Munawar, 2005) d) Attribut

Atribut merupakan karakteristik dari suatu objek dimana kita dapat membedakan objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam kelas yang sama.

Gambar 2.9 Contoh Kelas dan Atribut-atributnya(Munawar, 2005)

e) Operasi (Operation)

Operasi adalah fungsi yang dapat diaplikasikan ke atau oleh suatu objek dalam kelas. Misalnya kelas window memiliki fungsi close, cancel, opendan lain-lain. Operasi yang sama dapat diterapkan pada kelas yang berbeda.

(59)

Gambar 2.10Contoh Kelas dan Operasi-operasinya (Munawar, 2005) f) Paket (Package)

Paket adalah pengelompokan untuk menandakan kelompok suatu elemen model. Paket digunakan untuk mempermudah mengorganisasi elemen-elemen model. Sebuah paket dapat mengandung beberapa paket kelas lain didalamnya.

Gambar 2.11 Contoh Simbol Paket (Sholiq, 2006) g) Kelas Objek (Object Class)

Kelas terdiri dari beberapa objek yang memiliki atribut, operasi, semantik dan relationshipyang sama. Kelas objek menggambarkan abstraksi dari suatu objek dalam implementasi. Dalam kelas objek terdapat istilah Visibility

Operasi yang terdiri dari, (Sholiq, 2006):

1) Protected : operasi atau atribut yang tampak hanya oleh kelas itu sendiri, subkelas atau teman kelas tersebut. Visibilitymerupakan default dari sebuah operasi yang kita buat. Visibilityini melindungi operasi dari penggunaan oleh kelas-kelas luar. Protecteddigambarkan dengan tanda (#).

2) Public : operasi atau atribut dapat digunakan oleh kelas lain yang berhubungan dengan kelas tersebut. Digambarkan dengan tanda (+). 3) Private: operasi atau atribut yang hanya bisa digunakan oleh kelas itu

sendiri. Digambarkan dengan tanda (-). MesinCuci

Masukanbaj u() kel uarkan baju() Tambahsabun() Nyal akan()

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan media booklet terhadap pengetahuan ibu nifas tentang perawatan masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Basuki

Cookies yang diberi perlakuan penambahan penstabil CMC memiliki nilai tekstur yang lebih tinggi dibandingkan dengan cookies yang diberi perlakuan penstabil gum

Seperti permainan harga jual ikan dengan selisih harga jual ikan yang di jual ke tengkulak dan pemodal dengan harga pasar, perbedaan nya tinggi hampir atau bahkan

(3) Dalam hal Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat, Pengangkut, Pengolah, dan Penimbun limbah B3 tidak melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun guru menafsirkan

Hingga menjelang akhir tahun 1965 di Jakarta, terjadilah tragedi nasional berdarah yang terkenal dengan sebutan G30S (Gerakan 30 September), peristiwa tersebut menjadi pemicu dari

Dan berdasarkan uaraian diatas, maka dapat dipahami bahwa komitmen merupakan komponen paling penting dalam menjalani hubungan berpacaran jarak jauh agar hubungan tersebut