• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penstabil Terhadap Karakteristik Fisikokimia Cookies

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penstabil Terhadap Karakteristik Fisikokimia Cookies"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

22

Pengaruh Penstabil Terhadap Karakteristik Fisikokimia

Cookies

(The Influences of Stabilizer on Physicochemical Properties of Cookies)

M. Khoiron Ferdiansyah1)*, Arief R. Affandi1)

1) Program Studi Teknologi Pangan Universitas PGRI Semarang

Korespondensi penulis: khoironstp@yahoo.com

ABSTRACT

This research was intended to know the influences of stabilizer to physicochemical characteristics of cookies. The experiment used RAL design consisting of two factors, type and concentration of stabilizer. The addition of CMC and arabic gum stabilizers had an influence on the physicochemical characteristics of cookies products, especially moisture content and texture values. The higher concentration of the stabilizer makes water content of cookies tends to increase and the texture value shows a downward trend. The addition of the stabilizer had no significant effect on the brightness level (L value of cookies). Addition of CMC stabilizer produced higher texture of cookies with arabic gum stabilizer.

Keywords: characterictics, cookies, physicochemical, stabilizer

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan penstabil terhadap karakteristik fisikokimia cookies. Percobaan menggunakan rancangan faktorial RAL yang tersusun atas dua faktor, yaitu jenis dan konsentrasi penstabil. Penambahan penstabil CMC dan gum arab mempunyai pengaruh terhadap karakteristik fisikokimia produk cookies, khususnya kadar air dan nilai tekstur. Semakin tinggi konsentrasi penstabil maka kadar air

cookies cenderung meningkat dan nilai tekstur menunjukkan tren menurun. Penambahan penstabil tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap tingkat kecerahan (nilai L)

cookies. Penambahan penstabil CMC menghasilkan cookies dengan nilai tekstur yang lebih tinggi dibandingkan dengan penstabil gum arab

Kata kunci: penstabil, cookies, karakteristik, fisikokimia

PENDAHULUAN

Cookies merupakan salah satu produk olahan pangan yang cukup populer di masyarakat. Menurut SNI 01-2973-1992, cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang terbuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongannya bertekstur padat. Beberapa parameter utama yang digunakan dalam menentukan kualitas cookies adalah tekstur dan warna. Tekstur yang renyah umumnya sangat diharapkan dalam setiap produksi produk cookies.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan akan menentukan kualitas produk

(2)

23 cookies dibedakan menjadi bahan pengikat (binding material) dan bahan pelembut (tenderizing material). Bahan pengikat terdiri dari tepung, air, susu bubuk, sedangkan bahan pelembut terdiri dari gula, lemak, bahan pengembang, dan kuning telur. Penstabil merupakan bahan tambahan pangan yang masih jarang digunakan dalam resep pembuatan

cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan penstabil terhadap karakteristik fisikokimia cookies.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam pembuatan cookies yaitu tepung terigu, gula halus, susu skim, margarin, kuning telur, garam, baking soda, CMC, gum arab.

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan cookies yaitu timbangan, mixer, oven, panci, baskom plastik, pisau, talenan, sendok kecil, sealer plastic, sodet, kuas, dan loyang. Peralatan yang digunakan pada analisis sifat fisik cookies suweg yaitu gelas ukur, texture analyzer dan chromameter.

Tahapan Penelitian

Pembuatan cookies suweg diawali dengan pencampuran mentega, margarin dan gula halus sampai terbentuk krim homogen dengan menggunakan mixer. Setelah itu ditambahkan kuning telur dan selanjutnya dikocok dengan mixer kecepatan pengocokan rendah. Setelah pembentukan krim dan sudah tercampur merata, pengocokan dengan mixer

dihentikan. Tepung terigu ditambahkan ke dalam adonan. Bahan penstabil ditambahkan dalam adonan sesuai dengan perlakuan penelitian. Tahap akhir ditambahkan susu skim, campuran tepung terigu dan tepung suweg, diaduk hingga terbentuk adonan yang mudah dibentuk kemudian dilakukan pencetakan cookies. Cookies yang sudah tercetak dioven pada suhu 150oC dengan lama pembakaran 15 menit.

Percobaan menggunakan rancangan Faktorial RAL yang tersusun atas 2 faktor. Jumlah perlakuan yaitu 2 bahan penstabil + 3 konsentrasi penstabil = 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan.

Faktor I : Bahan Penstabil A1 : Gum Arab A2 : CMC

Faktor II : Konsentrasi Penstabil B1 : 0,5%

B2 : 1% B3 : 1,5%

(3)

24

Analisis

Tekstur (kekerasan)

Pengukuran tekstur (kekerasan) cookies dilakukan dengan menggunakan alat texture analyzer Alat dihidupkan lalu sampel disimpan pada wadah yang telah disediakan. Setelah itu, bagian tersebut akan mendapat tekanan dari alat yang bergerak dan hasil pengukuran akan terbaca pada layar dengan satuan gram force.

Tingkat Kecerahan (Nilai L)

Pengukuran warna cookies dilakukan dengan menggunakan alat chromameter CR-200. Warna cookies dibaca dengan detektor digital lalu angka hasil pengukuran akan terbaca pada layar. Nilai L, a dan b merupakan nilai hasil pengukuran warna.

Kadar Air

Analisis produk yang dilakukan meliputi analisis kandungan air (AOAC 1995) dengan cara menimbang sampel sebanyak 5 gram dan diletakkan di dalam cawan alumunium (yang telah diketahui beratnya) kemudian dikeringkan di dalam oven pengering dengan suhu pengeringan 105oC hingga berat sampel konstan.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Varian (ANOVA) dilanjutkan dengan uji beda nyata yaitu DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan 5%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tekstur

Gambar 1 menjelaskan tentang pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap nilai tekstur cookies. Pada gambar tersebut terlihat bahwa nilai tekstur cookies mengalami penurunan seiring dengan kenaikan konsentrasi penstabil. Hal tersebut dapat diartikan produk cookies dengan konsentrasi penstabil yang terlalu tinggi akan mempunyai tekstur yang paling rapuh. Hal ini dikarenakan pada konsentrasi penstabil yang lebih tinggi akan didapatkan kadar air cookies yang lebih tinggi pula. Kandungan air yang tinggi menyebabkan tekstur cookies menjadi lebih lembek sehingga mudah hancur ketika mendapat tekanan dari alat pengukur tekstur.

(4)

25 Gambar 1. Histogram pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap nilai tekstur

cookies

Cookies yang diberi perlakuan penambahan penstabil CMC memiliki nilai tekstur yang lebih tinggi dibandingkan dengan cookies yang diberi perlakuan penstabil gum arab. Sitohang, dkk (2015) menyatakan bahwa CMC merupakan zat penstabil yang mempunyai kemampuan membentuk gel lebih besar sehingga tekstur yang dihasilkan lebih plastis. Anggraini, dkk (2012) dan Tranggano (1992) menyatakan bahwa penstabil CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki tekstur dari produk berkadar gula tinggi.

Kadar Air

Gambar 2 menjelaskan tentang pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap kadar air cookies. Pada gambar tersebut terlihat bahwa kadar air cookies mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan konsentrasi penstabil. Cookies yang diberi perlakuan penambahan penstabil CMC memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan dengan

cookies yang diberi perlakuan penstabil gum arab. Kusbiyantoro, dkk (2005) menyatakan bahwa penggunaan bahan penstabil seperti CMC dan gum arab memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kapasitas mengikat air yang lebih besar. Hal tersebut menyebabkan kadar air cookies meningkat.

4414,2c 4092,3c 3565,8ab 4028,5bc 3068,0a 2914,0a 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 0,5% 1,0% 1,5% Te kstu r (gram ) Konsentrasi Penstabil CMC Gum Arab

(5)

26 Gambar 2. Histogram pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap kadar air

cookies

Tingkat Kecerahan (nilai L)

Pada Gambar 3 secara umum diketahui bahwa konsentrasi dan jenis penstabil tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kecerahan (nilai L) cookies. Namun, ditinjau dari tren pada grafik, maka terlihat bahwa seiring dengan kenaikan konsentrasi penstabil maka tingkat kecerahan cookies mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya reaksi mailard yang menyebabkan warna cookies menjadi lebih gelap. Semakin tinggi kadar air cookies

akan memicu reaksi mailard yang lebih optimal. Reaksi mailard memerlukan adanya air sebagai media reaksi kimia.

Gambar 3. Grafik pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap tingkat kecerahan

cookies 4,74b 7,37f 6,31e 5,53c 5,80d 6,36e 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 0,5% 1,0% 1,5% Kad ar Air (% ) Konsentrasi Penstabil CMC Gum Arab 107,94a 105,08a 102,83a 101,16a 106,29a 103,89a 96 98 100 102 104 106 108 110 0,5% 1,0% 1,5% Tin gka t Ke ce ra h an (L) Konsentrasi Penstabil CMC Gum Arab

(6)

27

KESIMPULAN

Penambahan penstabil CMC dan gum arab mempunyai pengaruh terhadap karakteristik fisikokimia produk cookies, khususnya kadar air dan nilai tekstur. Semakin tinggi konsentrasi penstabil maka kadar air cookies cenderung meningkat dan nilai tekstur menunjukkan tren menurun. Penambahan penstabil tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap tingkat kecerahan (nilai L) cookies. Penambahan penstabil CMC menghasilkan

cookies dengan nilai tekstur yang lebih tinggi dibandingkan dengan penstabil gum arab.

DAFTAR PUSTAKA

Anggaini, D. N., L. E. Radiati, dan Purwadi. 2012. Penambahan Carboxymethyle Cellulose (CMC) pada Minuman Madu Sari Apel Ditinjau dari Rasa, Aroma, Warna, pH, Viskositas, dan Kekeruhan. Universitas Brawijaya, Malang.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical Chemists. Washington D.C

Faridah A, Pada KS, Yulastri A, Yusuf L. 2008. Patiseri. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Kusbiantoro, B. H. Herawati, dan A. B. Ahza. 2005. Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu produk velva labu jepang. Jurnal Hortikultura.15 (3) : 223 - 230.

Sitohang, K.A.K., Lubis, Z., Lubis, L.M. 2015. Pengaruh Perbandingan Jumlah Tepung Terigu dan Tepung Sukun dengan Jenis Penstabil Terhadap Mutu Cookies Sukun. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 3 (3) : 308-315

Standar Nasional Indonesia. 1992. SNI: 01-2973-1992 Kajian Teknis Standar Nasional Indonesia Biskuit. Jakarta: Dewan Standar Nasional Indonesia

Tranggano.1991. Bahan Tambahan Pangan (food Additives). PAU Pangan Gizi.UGM-Press, Yogyakarta

Gambar

Gambar  2  menjelaskan  tentang  pengaruh  jenis  dan  konsentrasi  penstabil  terhadap  kadar  air  cookies
Gambar 3. Grafik pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap tingkat kecerahan  cookies  4,74b 7,37f 6,31e5,53c5,80d 6,36e0,001,002,003,004,005,006,007,008,000,5%1,0%1,5%Kadar Air (%)Konsentrasi Penstabil CMC Gum Arab107,94a105,08a102,83a101,16a106,2

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi penelitian dengan judul “Peran Tokoh Masyarakat dalam Meminimalisir Nikah Beda Agama di desa Unggulino kecamatan Puriala kabupaten Konawe” yang di ajukan

S:-Keluarga sudah tau dan mengerti tentang pencegahan, diet dan resiko penyebaran infeksi dari Hepatitis -Keluarga sudah tau pentingnya kesehatan lingkungan agar

Hasil analisis data menggunakan uji statistic Wilcoxon didapatkan nilai p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai postes keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan rata-rata

Penerapan model penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, pemecahan masalah matematis serta hubungannya terhadap disposisi siswa

Analisis Penyusutan Aset Tetap Dengan Menggunakan Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun 2008 Pada KPRI Dharma Karya Palembang, 2017 (Xiv +55

[r]

Oleh karena itu, dengan nilai Prob(F-Statistic) sebesar 0.000, maka model signifikan pada taraf nyata 5%, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara benih,