• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR

TAHUN 2014 - 2018

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR

Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar

Tahun 2014

(2)

Renstra Dinkes Tahun 2014-2018 i

KATA PENGANTAR

Pembangunan kesehatan di Kota Banjar sebagai program berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial, selalu mendapatkan prioritas dalam pembangunan daerah di Kota Banjar.

Mengacu pada RPJMD Kota Banjar, maka pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mengamanatkan setiap lembaga/dinas untuk menyusun rencana strategis secara rinci sebagai acuan pembangunan dalam periode 5 tahun.

Dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Perencana, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjar Tahun 2014–2018 telah dapat disusun. Selanjutnya diharapkan semua komponen Dinas Kesehatan Kota Banjar dan semua pihak yang berkepentingan dalam bidang kesehatan dapat memanfaatkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan sebagai acuan dan pedoman dalam merencanakan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Kota Banjar.

Banjar, Agustus 2014 Kepala Dinas Kesehatan

Kota Banjar

H. Oman Rokhman, S.Sos,. M.Kes Pembina Tk. I – IV/b

(3)

RPJMD Kota Banjar Tahun 2014 -2018 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6

1.3.1 Maksud ... 6

1.3.2 Tujuan ... 6

1.4 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR ... 8

2.1 Tugas ,Fungsi dan Struktur Organisasi ... 8

2.2 Sumber Daya SKPD ... 28

2.2.1 Sarana Pelayanan Kesehatan ……….……... 28

2.2.2 Kendaraan Operasional Roda 2 dan Roda -4 ... 30

2.2.3 Ketenagaan ... 31

2.3 Jenis Dan Kinerja Pelayanan ... 32

2.3.1 Jenis Pelayanan ... 32

2.3.2 Kinerja Pelayanan ... 34

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan... 45

BAB III IISSUU--IISSUUSSTTRRAATTEEGGIISSBBEERRDDAASSAARRKKAANNTTUUGGAASSDDAANNFFUUNNGGSSII ……....….. 51

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi PELAYAN Pelayanan OPD ……….……….. 51

3.1.1 Angka Harapan Hidup ... 51

3.1.2 Angka Kematian ( Mortalitas ) ... 52

3.2 Telaahan Visi Dan Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ……… 57

3.3 Telaahan RENSTRA K/L ... . 59

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……….. 59

3.5 Isu – Isu Strategis ………. 60

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 64

4.1 Visi dan Misi ... 64

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 65

4.3 Strategi dan Kebijakan ... 69

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAB, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... . 83

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 112

(4)

iv RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk

dan Distribusi Penduduk di Kota Banjar Tahun 2012 ... II-19

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio

di Kota Banjar Tahun 2012 ... II-19

Tabel 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar dan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2012 ... II-22

Tabel 2.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan Sumber

Pertumbuhan dirinci Menurut Lapangan Usaha

di Kota Banjar Tahun 2011-2012 ... II-26

Tabel 2.5 PDRB Kota Banjar ADHB Tahun 2008-2012 Menurut

Lapangan Usaha ... II-27

Tabel 2.6 PDRB Kota Banjar ADHK 2000 Tahun 2008-2012 Menurut

Lapangan Usaha ... II-28

Tabel 2.7 Indeks Harga Implisit dan Inflasi PDRB Kota Banjar

Tahun 2008-2012 ... II-29

Tabel 2.8 PDRB per Kapita Kota Banjar Tahun 2008-2012 ... II-30

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Banjar Tahun 2009-2012 ... II-31

Tabel 2.10 Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan

Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Banjar

Tahun 2009-2011 ... II-32

Tabel 2.11 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenis Kelamin

di Kota Banjar Tahun 2011-2012 ... II-35

Tabel 2.12 Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenis Kelamin

di Kota Banjar Tahun 2011-2012 ... II-39

Tabel 2.13 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Rata-rata Umur

Perkawinan Pertama Wanita di Kota Banjar Tahun

2007-2012 ... II-42

Tabel 2.14 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Menurut Jenis

Kelamin di Kota Banjar Tahun 2010-2012 ... II-46

Tabel 2.15 Banyaknya Penduduk Pencari Kerja Yang Terdaftar

Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Banjar Tahun 2012 ... II-47

Tabel 2.16 Banyaknya Organisasi Kesenian Karawitan di Kota Banjar

Tahun 2012 ... II-48

Tabel 2.17 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2012

Menurut Kecamatan di Kota Banjar ... II-49

Tabel 2.18 Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Banjar

Tahun 2008-2012 ... II-50

Tabel 2.19 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

di Kota Banjar Tahun 2008-2012 ... II-52

Tabel 2.20 Jumlah Posyandu dan Balita di Kota Banjar

(5)

1 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai oleh semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, mutu pelayanan yang prima, sarana dan prasana yang memadai serta berperilaku hidup sehat.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Banjar diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Selain itu pembangunan bidang kesehatan juga diarahkan untuk meningkatkan dan memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan, dan sarana prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Dalam kerangka desentralisasi, pembangunan bidang kesehatan ditujukan untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah untuk kepentingan daerah dan prioritas Nasional.

Agar upaya kesehatan yang dilakukan dapat mencapai hasil guna dan memberi daya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka disususn Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Banjar Tahun 2014 – 2018. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyebutkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus menyusun Rencana Strategis sebagai dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah. Renstra merupakan suatu proses pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

H

H

U

U

L

L

U

U

A

A

N

N

(6)

2 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

sampai lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang mungkin timbul serta mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis.

1.2. Landasan Hukum

Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :

1) Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);

2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

4) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

5) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 6) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

(7)

3 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

15) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008

(8)

4 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

20) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);

21) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10); 22) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7);

23) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11);

24) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7);

(9)

5 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

25) Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 4).

Renstra Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang tidak dapat terlepas dari substansi dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunan. Dalam penyusunannya bersifat dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2014 – 2018.

Pelayanan kesehatan sebagai hak masyarakat tercantum dalam Konstitusi UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan pasal 24 ayat (3) yang menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan merupakan hak masyarakat/warga negara.

Amanat UUD 1945 tersebut secara hierarki dijabarkan dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan-keputusan yang antara lain meliputi :

1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

2. Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular (lembaran Negara no. 20 tahun 1984 tambahan lembaran Negara nomor 3273)

3. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 4. Undang–Undang nomor 04 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular 5. Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 7. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan

(10)

6 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

11. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, mutu dan Gizi Pangan

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjar dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan bidang keciptakaryaan, tata ruang dan kebersihan selama 5 (lima) tahun ke depan.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjar: 1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kota

Banjar secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis hasil/kinerja.

3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang fokus, tidak tumpang tindih, dan terintegrasi.

4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel. 5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan di bidang Kesehatan Kota Banjar yang efektif dan efisien.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjar Tahun 2014 - 2018 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.

(11)

7 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi

Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan renstra Renstra Kementerian Kesehatan dan telaahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; telaahan analisa situasi status dan permasalahan kesehatan, serta penentuan isu-isu strategis di bidang pembangunan kesehatan.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Kesehatan yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar

Bab VII Penutup

Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.

(12)

8 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2.1.

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Kesehatan Kota Banjar dibentuk berdasarakan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dinas Daerah Kota Banjar yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan Kewenangan daerah Bidang Kesehatan

Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Banjar adalah melaksanakan Kewenangan Daerah Bidang Kesehatan yang mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan Kebijakan Teknis Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

kesehatan meliputi pelayanan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kesehatan lingkungan.

2. Pelaksanaan fasilitasi kesehatan meliputi pelayanan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kesehatan lingkungan.

3. Pelaksanaan perijinan dan pelayanan umum bidang kesehatan 4. Pelaksanaan fasilitasi ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan

5. Pelaksanaan pengawasan, penertiban peredaran obat-obatan, alat kesehatan narkoba serta makanan minuman dan kosmetika.

6. Pembinaan terhadap UPTD dalam lingkungan tugasnya 7. Pelaksanaan Tugas yang ditetapkan Walikota.

Berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor: 19 tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Banjar adalah sebagai berikut:

1. Unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjar

A. Pimpinan adalah Kepala Dinas B. Pemban Pimpinan adalah Sekretaris

C. Pelaksana adalah Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Jabatan Fungsional

G

G

A

A

M

M

B

B

A

A

R

R

A

A

N

N

P

P

E

E

L

L

A

A

Y

Y

A

A

N

N

A

A

N

N

D

D

I

I

N

N

A

A

S

S

K

K

E

E

S

S

E

E

H

H

A

A

T

T

A

A

N

N

K

K

O

O

T

T

A

A

B

B

A

A

N

N

J

J

A

A

R

R

2

(13)

9 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2. Susunan Organisasi Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjar

A. Kepala Dinas

1) Sekretaris Dinas Membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Evaluasi

2) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Membawahi: a. Seksi Promosi Kesehatan

b. Seksi Kesehatan Keluarga c. Seksi Gizi dan Lansia

3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi: a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan b. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi c. Seksi Farmasi dan Laboratorium Kesehatan Daerah

4) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, membawahi: a. Seksi Penyehatan Lingkungan

b. Seksi Pengendalian Penyakit c. Seksi Epidemiologi dan Imunisasi

(14)

10 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

5) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan (UPTD) Puskesmas terdiri dari: a. UPTD Puskesmas Banjar I

b. UPTD Puskesmas Banjar II c. UPTD Puskesmas Banjar III d. UPTD Puskesmas Pataruman I e. UPTD Puskesmas Pataruman II f. UPTD Puskesmas Pataruman III g. UPTD Puskesmas Purwaharja I h. UPTD Puskesmas Purwaharja II i. UPTD Puskesmas Langensari I j. UPTD Puskesmas Langensari II B. Kelompok Jabatan Fungsional

3. Bidang Tugas Unsur Organisasi

A. Kepala Dinas Kesehatan

1) Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris daerah. 2) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintah daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

3) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Menyusun kebijakan teknis bidang kesehatan

b. Melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan tugas bidang kesehatan

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

e. Melaksanakan koordinasi dalam rangka melaksanakan kewenangan daerah di bidang kesehatan

(15)

11 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewenangan daerah di bidang kesehatan

h. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

B. Sekretariat

1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2) Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan kepegawaian, urusan keuangan serta penyusunan program dan evaluasi

3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis tentang penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat dan perlengkapan

b. Penyusunan petunjuk teknis tentang urusan keuangan yang meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut LHP

c. Penyusunan petunjuk teknis tentang program dan evaluasi yang meliputi penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta sistem informasi kesehatan

d. Melaksanakan kegiatan urusan umum dan kepegawaian, urusan keuangan, dan urusan program serta evaluasi

e. Melaksanakan Koordinasi Lintas program dan lintas sektor

f. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya g. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretaris Dinas Kesehatan Kota banjar membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

(16)

12 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga , kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat dan perlengkapan

c. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian

2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data kegiatan penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian

3. Melaksanakan kegiatan urusan ketatausahaan 4. Melaksanakan kegiatan urusan rumah tangga 5. Melaksanakan kegiatan urusan kepegawaian

6. Melaksanakan kegiatan urusan hukum dan organisasi 7. Melaksanakan kegiatan urusan hubungan masyarakat 8. Melaksanakan kegiatan urusan perlengkapan

9. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program atau lintas sektoral

10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang tugasnya

11. Penyusunan laporan kegiatan dibidangnya 2) Sub Bagian Keuangan

a. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris

b. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut LHP

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

(17)

13 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2. Melaksanakan kegiatan urusan perbendaharaan 3. Melaksanakan kegiatan urusan akuntansi

4. Melaksanakan verifikasi dan penghitungan biaya 5. Melaksanakan ganti rugi dan tindak lanjut LHP

6. Pengelolaan administrasi keuangan dan pemeliharaan dokumen keuangan

7. Pelaksanaan layanan teknis administratif bidang keuangan 8. Penyusunan laporan keuangan dan pembendaharaan

9. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program atau lintas sektoral

10. Pelaksanan monitoring dan evaluasi

11. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya 3) Sub Bagian Program dan Evaluasi

a. Sub Bagian Program dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

b. Sub bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyusunan program dan anggaran, evaluasi serta data informasi kesehatan

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai fungsi :

1. Merencanakan kegiatan perencanaan

2. Kompilasi data dan informasi program kesehatan 3. Penyajian informasi kesehatan

4. Penyusunan program dan rencana kegiatan bidang kesehatan 5. Penyusunan anggaran kesehatan

6. Penyusunan laporan dinas kesehatan

7. Melaksanakan Pengendalian, pengawasan dan penilaian pelaksanaan program kesehatan

8. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program atau dengan lintas sektoral

9. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya 10. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

(18)

14 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

C. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan

1) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh Kepala Bidang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok menuelenggarakan upaya kesehatan dasar dan rujukan, upaya kesehatan khusus dan legislasi serta farmasi dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)

3) Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis, Fasilitasi, Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

b. Penyusunan petunjuk teknis, Fasilitasi, Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

c. Penyusunan petunjuk teknis, Fasilitasi, Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan Khusus yang meliputi kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan mata, kesehatan haji, kesehatan olah raga dan kesehatan gigi dan mulut

d. Penyusunan petunjuk teknis, tentang perizinan pada sarana pelayanan kesehatan

e. Penyusunan petunjuk teknis akreditasi dan registrasi sarana pelayanan kesehatan

f. Penyusunan petunjuk teknis, Fasilitasi, Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan

g. Penyusunan petunjuk teknis, Fasilitasi, Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan Labkesda yang

(19)

15 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

meliputi pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program

h. Melaksankan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

i. Melaksankan kegiatan pelayanan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

j. Melaksankan kegiatan pelayanan kesehatan Khusus yang meliputi kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan mata, kesehatan haji, kesehatan olah raga dan kesehatan gigi dan mulut

k. Melaksankan kegiatan perizinan pada sarana pelayanan kesehatan l. Melaksankan kegiatan akreditasi dan registrasi sarana pelayanan

kesehatan

m. Melaksankan kegiatan pelayanan kefarmasian yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan n. Melaksankan kegiatan pelayanan Labkesda yang meliputi

pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program

o. Melakukan Koordinasi Lintas program dan lintas sektor p. Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang tugasnya q. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota banjar membawahi:

1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan dipimpin oleh Kepala seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas pokok menyusun rencana, pengumpulan dan analisis data, pelaksanaan, fasilitasi, pembinaan, pengembangan, serta evaluasi pelayanan kesehatan dasar, kesehatan komunitas dan rujukan c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Seksi Pelayanan

(20)

16 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

2. Menyusun rencana kegiatan pelayanan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

3. Pengumpulan, pengelolaan data dan analisa data tentang pelayanan Kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

4. Pengumpulan, pengelolaan data dan analisa data tentang kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

5. Melaksanakan kegiatan pelayanan Kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

6. Melaksanakan kegiatan pelayanan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

7. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas

8. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan kegiatan pelayanan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/spesialistik dan sistem rujukan

9. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor 10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

11. Pencatatan dan penyusunan laporan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

2) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi mempunyai tugas pokok menyusun rencana, pengumpulan dan pengolahan data, pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan, serta evaluasi pelayanan kesehatan khusus dan Legislasi

(21)

17 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

c. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut di atas, Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana Kegiatan, pengendaliaan dan pengawasan Pelayanan Kesehatan Khusus yang meliputi kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan mata, kesehatan haji, kesehatan olah raga dan kesehatan gigi dan mulut

2. Penyusunan rencana Kegiatan, pengendalian dan pengawasan urusan legislasi

3. Penyusunan rencana Kegiatan, pengendalian dan pengawasan urusan akreditasi

4. Pengumpulan pengelolaan dan analisa data kesehatan khusus yang meliputi kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan mata, kesehatan haji, kesehatan olah raga dan kesehatan gigi dan mulut

5. Pengumpulan pengelolaan dan analisa data urusan legislasi 6. Pengumpulan pengelolaan dan analisa data urusan akreditasi 7. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang

meliputi kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan mata, kesehatan haji, kesehatan olah raga dan kesehatan gigi dan mulut

8. Melaksanakan kegiatan pelayanan urusan legislasi 9. Melaksanakan kegiatan pelayanan urusan akreditasi

10. Melaksanakan Fasilitasi, pembinaan, dan pelayanan Kesehatan Khusus dan legislasi

11. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit umum pemerintah (Tipe D dan C ) dan swasta

12. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor 13. Melaksanakan monitoring dan evaluasi

14. Laporan kegiatan Program pelayanan Kesehatan Khusus dan legislasi

(22)

18 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

a. Seksi Farmasi dan Labkesda dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Farmasi dan Labkesda mempunyai tugas pokok menyusun rencana, pengumpulan dan pengolahan data, pelaksanaan, fasilitasi pembinaan serta evaluasi urusan kefarmasian dan Labkesda yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan serta pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program

c. untuk melaksanakan kegiatan tersebut di atas, Seksi Farmasi dan Labkesda mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan urusan kefarmasian dan labkesda yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan serta pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program 2. Melaksanakan Pengumpulan, pengelolaan dan analisa data

urusan kefarmasian dan labkesda yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan serta pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program

3. Melaksanakan kegiatan urusan kefarmasian dan labkesda yang meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan serta pelayanan umum pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium penunjang program 4. Melaksanan fasiliasi, pembinaan, pengembangan dan

pengawasan urusan kefarmasian dan labkesda

5. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor 6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

7. Pencatatan dan Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan tenaga dan sarana kesehatan

(23)

19 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

1) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas

2) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Lingkungan mempunyai tugas popok menyelenggarakan upaya penyehatan lingkungan, pengendalian penyakit, epidemiologi dan imunisasi

3) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis tentang upaya penyehatan lingkungan b. Penyusunan petunjuk teknis tentang upaya pengendalian penyakit c. Penyusunan petunjuk teknis tentang epidemiologi dan imunisasi d. Melaksanakan kegiatan upaya penyehatan lingkungan

e. Melaksanakan kegiatan upaya pengendalian penyakit f. Melaksanakan kegiatan epidemiologi dan imunisasi g. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

i. Penyusunan laporan kegiatan pengendalian penyakit dan lingkungan

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota banjar membawahi:

1) Seksi Penyehatan Lingkungan

a. Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta penanganan limbah

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan,

(24)

20 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta penanganan limbah

2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data tentang penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta penanganan limbah

3. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta penanganan limbah

4. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta penanganan limbah

5. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor 6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang

tugasnya

7. Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya

2) Seksi Pengendalian Penyakit

a. Seksi Pengendalian Penyakit dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Pengendalian Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi penyakit menular langsung, penyakit bersumber binatang, dan penyakit tidak menular

c. Untuk melaksanakan tugas pokak tersebut di atas, Seksi Pengendalian Penyakit mampunyai fungsi :

(25)

21 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

1. Menyusun rencana kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi penyakit menular langsung, penyakit bersumber binatang, dan penyakit tidak menular

2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data tentang pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi penyakit menular langsung, penyakit bersumber binatang, dan penyakit tidak menular

3. Melaksanakan kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi penyakit menular langsung, penyakit bersumber binatang, dan penyakit tidak menular

4. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program maupun sektoral

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang tugasnya

6. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

3) Seksi Epidemiologi dan Imunisasi

a. Seksi Epidemiologi dan Imunisasi dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Epidemiologi dan Imunisasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan pengendalian wabah, bencana dan imunisasi yang meliputi surveilan epidemiologi, kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan serta imunisasi

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Seksi Epidemiologi dan Imunisasi mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan pengendalian wabah, bencana dan imunisasi yang meliputi surveilan epidemiologi, kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan serta imunisasi

(26)

22 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2. Pengumpulan, pengelolaan data, penganalisaan data pengendalian wabah, bencana dan imunisasi yang meliputi surveilan epidemiologi, kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan serta imunisasi Pengamatan dan rencana tindakan wabah penyakit dan Bencana

3. Melaksanakan kegiatan pengendalian wabah, bencana dan imunisasi yang meliputi surveilan epidemiologi, kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan serta imunisasi

4. Penyebarluasan informasi hasil penyelidikan dan pengamatan wabah penyakit dan rawan bencana

5. Melaksanakan fasilitasi pengendalian wabah, bencana dan imunisasi yang meliputi surveilan epidemiologi, kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan serta imunisasi

6. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral 7. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan

8. Menyusun laporan kegiatan

E. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

1) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan Promosi kesehatan, Kesehatan keluarga serta Kesehatan Gizi dan Lansia

3) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Menyusun petunjuk teknis kegiatan Promosi kesehatan, Kesehatan keluarga serta Kesehatan Gizi dan Lansia

b. Melaksanakan kegiatan Promosi kesehatan, Kesehatan keluarga serta Kesehatan Gizi dan Lansia

(27)

23 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

c. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral dalam pelaksanaan kegiatan

d. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan dibidang tugasnya e. Menyusun laporan kegiatan dibidang tugasnya

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota banjar membawahi:

1) Seksi Promosi Kesehatan

a. Seksi Promosi Kesehatan dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat c. Untuk melaksanakn tugas pokok tersebut di atas, Seksi Promosi

Kesehatan mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat

2. Melaksanakan kegiatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat

3. Melaksanakan analisa dan evaluasi pemanfaatan sarana media dan metode promosi kesehatan

4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan strata Posyandu, Poskesdes, Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan Kwaran Saka Bhakti Husada (SBH) dan UKBM kwaran lainnya

5. Meningkatkan peran dan fungsi kader Posyandu, Santri Husada, anggota Pramuka SBH serta Satgas siaga sehat

6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Posyandu, Polindes, SBH, Poskestren dan UKBM lainnya

7. Membina dan mengembangkan kelangsungan dana sehat dan kepesertaan Jaminan Pemeliharaan kesehatan Masyarakat Mandiri (JPKMM)

(28)

24 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

8. Melaksanakan pembinaan program siaga sehat

9. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan monitoring PHBS di 5 tatanan yaitu :

 PHBS tatanan Rumah Tangga

 PHBS tatanan Tempat – tempat umum  PHBS tatanan sekolah

 PHBS tatanan Sarana Kesehatan  PHBS tatanan tempat kerja

10. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor pada peningkatan promosi kesehatan agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

11. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan dibidang tugasnya

12. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

2) Seksi Kesehatan Keluarga

a. Seksi Kesehatan Keluarga dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan kesehatan ibu, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi kesehatan anak, anak sekolah dan remaja

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan kesehatan ibu, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi , Kesehatan Bayi, kesehatan anak serta usaha kesehatan anak sekolah dan remaja

2. Melakukan Pengumpulan data, pengolahan data, analisis data serta pemetaan terhadap pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi , Kesehatan Bayi, kesehatan anak serta usaha kesehatan anak sekolah dan remaja

(29)

25 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

3. Menyusun bahan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu keluarga berencana kesehatan reproduksi kesehatan anak serta usaha kesehatan sekolah dan remaja 4. Melaksanakan kegiatan kesehatan ibu terdiri dari asuhan

antenatal care deteksi dini kehamilan dan rujukan,asuhan intranatal penanganan situasi kegawatdaruratan ibu, asuhan post natal serta ibu menyusui

5. Melaksanakan Asuhan pra konsepsi keluarga berencana kesehatan reproduksi

6. Melaksanakan Asuhan bayi baru lahir kesehatan anak serta penjaringan anak sekolah dan konseling kesehatan remaja 7. Melaksanakan pembinaan program siaga sehat

8. Melaksanakan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektoral kegiatan

9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan program kesehatan ibu keluarga berencana kesehatan reproduksi kesehatan anak serta usaha kesehatan sekolah dan remaja 10. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

3) Seksi Gizi dan Lansia

a. Seksi Gizi dan Lansia dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

b. Seksi Gizi dan Lansia mempunyai tugas pokok Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi masyarakat, gizi institusi dan kewaspadaan di bidang pangan dan gizi serta Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut

c. Untuk melaksanakn tugas pokok tersebut di atas, Seksi Gizi dan Lansia mempunyai fungsi :

1. Perencanaan kegiatan perbaikan gizi masyarakat, gizi institusi dan kewaspadaan di bidang pangan dan gizi serta Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut

(30)

26 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data program perbaikan gizi masyarakat, gizi institusi dan kewaspadaan di bidang pangan dan gizi serta Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut

3. Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi masyarakat, gizi institusi dan kewaspadaan di bidang pangan dan gizi serta Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut 4. Pemantauan status gizi dan lansia dan konsumsi gizi

masyarakat

5. Pengolahan dan analisa data hasil pemantauan status gizi dan lansia dan konsumsi gizi serta visualisasi hasil pemantauan status gizi

6. Pelaksanaan investigasi lapangan terhadap kejadian luar biasa di bidang gizi dan lansia dan penyusunan rencana tindak lanjut upaya penanggulangannya

7. Pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan terhadap kasus kejadian luar biasa di bidang gizi dan lansia

8. Pelaksanaan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait dalam upaya perbaikan gizi dan lansia

9. Pelaksanaan upaya pengembangan program gizi sesuai dengan perkembangan status gizi masyarakat dan lansia 10. Pelaksanaan bimbingan teknis, program gizi dan lansia

11. Melaksanakan pendataan, pembinaan dan pemantauan kadarzi

12. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan dibidang tugasnya

13. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya

F. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan Kota Banjar

1) Unsur organisasi Unit Pelaksana Tekhnis Dinas terdiri dari: a. Pimpinan adalah Kepala UPTD

(31)

27 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

c. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pelaksana teknis fungsional 2) UPTD Puskesmas dipimpin oleh Kepala UPTD berada dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar

3) Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan UPTD Puskesmas dalam melaksanakan sebagian tugas dinas, serta melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas

4) Subag Tata Usaha dipimpin oleh Subag tata usaha berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD Puskesmas

5) Subag Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan evaluasi

6) Untuk melaksanakan tugas pokok, subag tata usaha mempunyai fungsi:

a. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan meliputi urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat

b. Menyelenggarakan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi,verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan

c. Menyelenggarakan penyusunan program meliputi penyusunan program dan anggaran

7) Kelompok Jabatan Fungsional berada dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD Puskesmas

8) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan fungsionalnya berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

9) Dalam melaksanakan tugas pokok, kelompok jabatan fungsional terdiri dari :

a. Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Kesehatan b. Kelompok Jabatan Fungsional Non Kesehatan

(32)

28 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris terdiri dari:

3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum 4. Sub Bagian Keuangan

5. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi 6. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Legislasi c. Seksi Farmasi

7. Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, terdiri dari: a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

b. Seksi Penyehatan Lingkungan. c. Seksi Epidemiologi dan Imunisasi

8. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Terdiri dari: a. Seksi Gizi dan Lansia

b. Seksi Kesehatan Keluarga c. Seksi Promosi .

9. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Puskesmas terdiri dari: a. UPTD Puskesmas Puwaharja.

b. UPTD Puskesmas Langensari 1 c. UPTD Puskesmas Langensari 2 d. UPTD Puskesmas Banjar 1 e. UPTD Puskesmas Banjar 2 f. UPTD Puskesmas Banjar 3 g. UPTD Puskesmas Pataruman 1 h. UPTD Puskesmas Pataruman 2 i. UPTD Puskesmas Pataruman 3

2.2.

SUMBER DAYA SKPD

2.2.1. Sarana Pelayanan Kesehatan

Kota Banjar yang terdiri dari 4 kecamatan dan 25 desa memiliki jumlah Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar tahun 2013 adalah 10 puskesmas, 9

(33)

29 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

puskesmas pembantu dan 38 poskesdes. Disamping itu didukung dengan puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap 1 puskesmas yaitu puskesmas langensari 2, sedangkan dengan fasilitas PONED yaitu puskesmas Purwaharja 2 dan Puskesmas Banjar 2. Selain itu Dinas Kesehatan juga memiliki sarana laboratorium kesehatan daerah.

Tabel 2.1

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Berdasarkan Kecamatan Se Kota Banjar Tahun 2013

NONo. KECAMATAN JML PUSKESMAS JML PUSTU JML

POSKESDES 1 BANJAR 3 3 12 2 PATARUMAN 3 3 11 3 PURWAHARJA 2 2 5 4 LANGENSARI 2 1 10 5 Jumlah 10 9 38 Tabel 2.2

Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Se Kota Banjar Tahun 2013

NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH

2012 2013

1 Puskesmas Non DTP 9 9

2 Puskesmas DTP 1 1

3 Puskesmas Pembantu 9 9

4 Puskesmas keliling 10 10

5 Rumah Sakit Umum Daerah 1 1

8 Rumah Sakit Swasta 2 2

9 Rumah Bersalin 1 1

(34)

30 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

11 Balai Pengobatan 12 12

12 Laboratorium Swasta 4 4

13 Optikal 4 4

14 Apotik 25 27

15 Toko Obat 4 4

16 Praktek Dokter Umum perorangan 37 54

17 Praktek Dokter Spesialis 28 33

18 Praktek Dokter Gigi 3 3

20 Praktek Bidan 26 39

21 Industri Kecil Obat Tradisional 1 1

22 Posyandu 199 199

24 Pengobat Tradisional 3 3

Sumber Data: Bidang Bina Yankes Dinas Kesehatan Kota Banjar Th 2013

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang ada di Kota Banjar cukup banyak dan merata di seluruh kecamatan terutama sarana pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu.

2.2.2. Kendaraan Operasional Roda 2 dan Roda -4

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjar memiliki sarana pendukung yaitu kendaraan roda 4 untuk operasional dinas, puskesmas keliling dan ambulan dan kendaraan roda 2 untuk operasional puskesmas dan dinas kesehatan.

Tabel 2.3

Sarana Kendaraan Operasional Dinas Kesehatan Kota Banjar

Tahun 2013

NO JENIS SARANA JUMLAH

A Kendaraan Roda 4

Oprerasional Dinas 12 unit

Operasional Puskesmas

/Puskesmas Keliling 11 unit

Ambulan PONED 3 unit

B Kendaraan Roda 2 Kendaraan Operasional

Puskesmas 80 unit

Kendaraan Operasional

(35)

31 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2.2.3 KETENAGAAN

Dalam upaya meningkatkan jangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan dilakukan penataan penempatan tenaga medis baik dokter umum maupun dokter gigi serta tenaga keperawatan (Bidan dan Perawat) serta tenaga kesehatan lainnya.

Tabel 2.4

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Di Kota Banjar tahun 2012

NO UNIT KERJA TENAGA MEDIS/ DOKTER KEPERAWATA N & BIDAN KEFARMASI

AN KESMAS SANITASI GIZI

KETEKNISAN MEDIS TOT % JML % JML % JM L % JM L % JM L % JM L % JML % 1 PUSKESMAS 19 20,00 126 25,61 3 7,69 1 2,13 6 54,55 4 28,57 7 12,50 166 22,02 2 RUMAH SAKIT 72 75,79 350 71,14 34 87,18 32 68,09 4 36,36 10 71,43 44 78,57 546 72,41 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - - -

4 SARANA KESEHATAN LAIN - - - -

5 DINKES KAB/KOTA 4 4,21 16 3,25 2 5,13 14 29,79 1 9 - - 5 8,93 42 6,97

JUMLAH 95 11,57 492 67,19 39 5,23 47 5,71 11 1,90 14 2,06 56 6,34 754 100

Sumber : Profil Kesehatan Kota Banjar, 2012

Jika dilihat dari rasio tenaga kesehatan berstatus PNS terhadap jumlah puskesmas diketahui bahwa Dinas Kesehatan masih kekurangan beberapa jenis ketenagaan antara lain dokter umum, dokter gigi, tenaga gizi, sanitarian, dan analis laboratorium.

(36)

32 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2.3 JENIS DAN KINERJA PELAYANAN

2.3.1 JENIS PELAYANAN

Sesuai dengan PP 38 Tahun 2007 diamanatkan bahwa bidang kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan

pemerintahan yang bersifat konkuren, yang diselenggarakan secara bersama dan terpadu baik di Pusat, Provinsi maupun Kab/Kota. Adapun pelayanan yang

diselenggarakan adalah:

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, 2. Lingkungan Sehat

3. Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Masyarakat 5. Pembiayaan Kesehatan Masyarakaqt

6. Peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan 7. Ketersediaan, pemerataan, mutu Obat dan keterjangkauan obat

8. Pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

(37)

33 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

9. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) 10. Pengembangan Kebijakan Kesehatan

11. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 12. Dan Penelitian Pengembangan Kesehatan

(38)

34 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2.3.2 KINERJA PELAYANAN

Keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dicapai Kota Banjar dapat dilihat dari berbagai indikator derajat kesehatan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjar N O Indikator Kinerja Targ et SPM

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

A Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 80% 70% 72% 75% 77% 80% 69.82 74% 81% 78.40% 79% 99.7 102.8 108.0 101.8 98.8 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 25% 40% 55% 65% 80% 97.24 114% 127% 67.69% 85% 389.0 285.0 230.9 104.1 106.3 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 80% 70% 72% 75% 77% 80% 74.49 74% 80% 80.83% 80% 106.4 102.8 106.7 105.0 100.0 4 Cakupan pelayanan nifas 90% 75% 79% 83% 85% 90% 76.36 74% 77% 78.91% 79% 101.8 93.7 92.8 92.8 87.8

(39)

35 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 90% 35% 80% 82% 85% 90% 29.67 74% 38% 34.60% 42% 84.8 92.5 46.3 40.7 46.7 6 Cakupan kunjungan bayi (B12) 91% 80% 90% 90% 90% 91% 45.29 74% 96% 84.00% 80% 56.6 82.2 106.7 93.3 87.9 7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 90% 100% 100% 100% 100% 83.33 74% 84% 96.00% 96% 92.6 74.0 84.0 96.0 96.0 8 Cakupan pelayanan anak balita 96% 80% 90% 92% 95% 96% 13.00 74% 82% 71.00% 61% 16.3 82.2 89.1 74.7 63.5 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100% 90% 100% 100% 100% 100% 0.00 0% 0% 0% 14% 0.0 0.0 0.0 0.0 14.0

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 90% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100% 100% 100% 111.1 100.0 100.0 100.0 100.0 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 90% 100% 100% 100% 100% 86.87 87% 91% 96.00% 95% 96.5 87.0 91.0 96.0 95.0 12 Cakupan peserta KB aktif 60% 70% 75% 80% 85% 78.91 85% 84% 81.00% 69% 131.5 121.4 112.0 101.3 81.2 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95.46 100% 100% 100% 100% 95.5 100.0 100.0 100.0 100.0 14 Meningkatnya cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin 100% 90% 100% 100% 100% 100% 51.25 93% 45% 40.24% 38,8% 56.9 93.0 45.0 40.2 38.8 B Pelayanan Kesehatan Rujukan 1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 95% 75% 80% 82% 85% 95% 135.41 12% 17% 52.88% 73.79% 180.5 15.0 20.7 62.2 77.7

(40)

36 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

pasien masyarakat miskin

2 Terfasilitasinya pelayanan kegawat daruratan level I yang diberikan di sarana/ tempat pelayanan

100% 75% 80% 82% 85% 100% 100 100% 100% 89.00% 100.00% 133.3 125.0 122.0 104.7 100.0

C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

1 Cakupan desa/ kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100% 100% 100.00% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

D Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

1 Cakupan jumlah Desa

Siaga Aktif 100% 83% 91% 96% 100% 100% 100 100% 100% 100% 100.00% 120.5 109.9 104.2 100.0 100.0 A Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1 Terwujudnya PHBS di

tatanan rumah tangga 100% 50% 70% 80% 90% 100% 49.41 51% 55% 57.05% 97% 98.8 72.9 68.8 63.4 97.0 2 Terwujudnya PHBS di

tatanan sekolah 70% 0% 40% 50% 60% 70% 15.93 14% 25% 78.75% 93% 35.0 50.0 131.3 132.9

3 Posyandu Mandiri

80% 58% 65% 70% 75% 80% 50.52 82% 86% 87.90% 60% 11.7 126.2 122.9 117.2 0.0

Posyandu Purnama

B Program Lingkungan Sehat

1 Meningkatnya cakupan layanan klinik sanitasi rumah sehat

63.37

(41)

37 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2 Acute Flacid Paralisis Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 2,3/1 00.0 00 2,3/100.0 00 2,3/100 .000 2,3/100.0 00 2,3/100. 000 2,3/100.00 0 2,18/100. 000 4.20 6.30 6.55 61% 3 Meningkatnya cakupan klinik sanitasi rat-rata Per bulan

315 kasu s/ bln 180 kasus/ bln 200 kasus/ bln 225 kasus/ bln 270 kasus/ bln 315 kasus/ bln 193 kasus/ bln 282 189 240 77%

4 Cakupan sarana air bersih

80.4

3% 73.18% 75.00% 76.81% 78.92% 80.43% 97.25 74% 84% 73.49% 86% 132.9 98.7 109.4 93.1 95.7

5 cakupan jamban keluarga 72.45% 63.53% 64.76% 67.99% 70.00% 72.45% 78.13 60% 73% 74.25% 100% 123.0 92.6 107.4 106.1 118.7 C Program Peningkatan

Sumber Daya Kesehatan

1 Terpenuhinya tenaga kesehatan di

puskesmas

100% 60% 70% 80% 90% 100% 76.17 61% 50% 75.00% 55% 127.0 87.1 62.5 83.3 55.0

D Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

1 Cakupan ketersediaan

obat esensial 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97.88 94% 95% 99.20% 92% 97.9 94.0 95.0 99.2 80.0 2 Cakupan obat generik 100% 100% 100% 100% 100% 100% 96.43 94% 98% 96.70% 80% 96.4 94.0 98.0 96.7 0.0 E Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1 Sarana pelayanan kesehatan dasar/ puskesmas yang terakreditasi dan sesuai SOP 100% 0% 20% 40% 80% 100% 20.00 20% 40% 60.00% 60% 100.0 100.0 75.0 66.7 2 Cakupan pelayanan dasar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 20.14 100% 100% 40.20% 51% 20.1 100.0 100.0 40.2 248.8

F Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1 Angka penemuan pasien baru TB BTA positif

(42)

38 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita

90% 80% 87% 88% 89% 90% 79.33 71% 67% 85.70% 77% 99.2 81.6 76.1 96.3 87.3

3 Cakupan penderita

Diare yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100% 90.90% 86% 100.0 100.0 100.0 90.9 110.0 4 Cakupan penderita DBD yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100% 100% 100% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 5 Menurunya angka kesakitan DBD < 20/10 0.00 0 pddk < 20/100.0 00 pddk < 20/100 .000 pddk < 20/100.0 00 pddk < 20/100. 000 pddk < 20/100.00 0 pddk 36/100.0 00 pddk 24 92 55 G Program Peningkatan

Keselamatan Ibu dan Anak

1 Meningkatnya

cakupan K1 95% 81% 82% 85% 90% 95% 84.04 78% 93% 84.30% 92% 103.8 95.1 109.4 93.7 116.0

2 Cakupan neonatus

(N2) 90% 90% 90% 90% 90% 63.38 77% 80% 84.50% 80% 85.6 88.9 93.9 104.9

H Program Data dan Informasi Kesehatan

1 Tersedianya data dan informasi kesehatan puskesmas dan dinas kesehatan

(43)

39 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan membutuhkan anggaran. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai program dan kegiatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Selain kinerja pelayanan yang telah dijelaskan di bagian awal, kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjar juga terlihat dari realisasi pendanaannya. Adapun anggaran dan realisasi pendanaan ditampilkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

(44)

45 Renstra Dinkes Kota Banjar Tahun 2014-2018

2.4Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan

Dalam rangka pencapaian indikator tersebut beberapa tantangan dalam pembangunan kesehatan di Kota Banjar adalah :

a. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kondisi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk disuatu daerah, karena selain kondisi lingkungan yang buruk perilaku merupakan faktor yang mempunyai kontribusi besar terhadap derajad kesehatan masyarakat di suatu daerah. PHBS tatanan rumah tangga di Kota Banjar mencapai 49 % pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 68,60% tahun 2013 . Walaupun terjadi peningkatan namun kondisi tersebut masih memerlukan akselerasi pencapaian karena akan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Hal ini erat kaitannya dengan berbagai permasalahan kesehatan yang ada di Kota Banjar yang masih sering terjadi seperti masih cukup tingginya kasus penyakit menular Demam berdarah Dengue, Diare, TBC dan makin tingginya prevalensi penyakit tidak menular seperti antara lain Diabetes melitus, Stroke, Jantung dan lainnya. Kurangnya pencapaian PHBS terutama pada indicator Tidak Merokok, pemanfaatan Jamban dan ASI eksklusif. Oleh karena itu perlu ada dukungan dari seluruh komponen stakeholder untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya peraturan daerah tentang pengaturan kawasan tanpa rokok dan akselerasi pencapaian Desa ODF (open Defecation Free).

b. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan permukiman

Faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari

Gambar

Tabel 2.1   Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk
Grafik III.1
Tabel III.5
Tabel III .7
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Linear programming atau linear optimization adalah salah satu metode matematika untuk menentukan cara yang dapat digunakan untuk mencari hasil terbaik (seperti

mendongengkan anaknya menjelang tidur. Kebiasaan ini sangat positif, karena di samping menyenangkan dan bisa membuat anaknya tertidur, dongeng-dongeng yang

Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Kepemilikan Manajemen, LN_Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin, Dewan Komisaris, Debt to Equity Ratio. Dependent Variable:

Ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang

Tegasnya kami berpendapat bahawa kita boleh membina pKdV sebagai sistem Hamiltonan bermatra tidak terhingga dan mendedahkan kebolehkamiran sistem itu secara lengkap dengan

- Menginstruksikan keluarga untuk bantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku S : Ny.M belum mampu melakukan kebersihan diri

Data persentase penurunan konsentrasi methylene blue pada kondisi gelap (tanpa sinar UV) dan setelah penyinaran dengan TiO 2 -zeolit, TiO 2 , zeolit, dan tanpa katalis pada Tabel

organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik