• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KETENAGAAN DI INSTALASI GIZI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. KETENAGAAN DI INSTALASI GIZI"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

V. KETENAGAAN DI INSTALASI GIZI A. Jenis dan Jumlah Tenaga Gizi

Dewasa ini masalah ketenagaan merupakan masalah penting, baik jumlah maupun mutunya yang sangat kurang. Untuk mengatasi masalah ini. Banyak institusi atau Rumah Sakit mengangkat/menggunakan tenaga ahli konsultan atau tenaga ahli honorer dan tenaga tidak ahli atau harian.

Berdasarkan pengalaman di berbagai institusi di ambil patokan bahwa untuk tiap 75-100 tempat tidur , di perlukan 1 (satu) tenaga ahli gizi dan 2 tenaga menengah gizi dan untuk 5 – 6 tempat tidur di butuhkan 1 (satu) tenaga pemasak. 60 – 75 tempat tidur untuk 1 (satu) prakarya pembersih.

Dalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit. Macam ketenagaan yang di perlukan dapat di bedakan atas pegawai yang ahli atau pegawai yang tidak ahli. Pegawa yang ahli adalah tenaga gizi yang telah mendapat pendidikan dasar khusus gizi seperti sarjana gizi, sarjana muda gizi, serta tenaga menengah gizi atau “peratur gizi”. Dalam klasifikasi ketenagaan di Rumah Sakit saat ini pemasak belum di golongkan sebagai orang ahli. Karena itu tenaga pemasak serta tenaga pembersih atau pekarya lain yang bekerja di bidang penyelenggaraan makanan di masukkan dalam tenaga tidak ahli gizi.

1. Ahli Gizi

Seorang ahli gizi ( sarjana atau sarjana muda gizi ) harus mampu menerapkan pengetahuan gizi dalam mengelola makanan sekelompok orang. Secara umum, maka tugas dan tanggung jawab seorang ahli gizi dalam penyelenggaraan makanan banyak adalah:

1. Merencanakan, mengembangkan, membina, mengawasi, dan menilaikan penyelenggaraan makanan dengan data yang tersedia berdasarkan prinsip gizi dalam usaha menunjang pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien.

2. Mencapai standart kualitas penyelenggaraan makanan yang tinggi, dengan menggunakan tenaga dan bahan makanan secara efisien dan efektif.

3. Merencanakan menu makanan biasa dan makanan khusus sesuai dengan pola menu yang di tetapkan.

4. Membuat standarisasi resep dan mengawasi penggunaannya.

5. Membantu melaksanakan pelaporan untuk pengawasan dan perencanaan instalasi gizi. 6. Membantu melaksanakan pelaporan manajemen keuangan.

7. Menjaga dan mengawasi sanitasi penyelenggaraan makanan dan keselamatan kerja pegawai.

(2)

8. Merencanakan, mengembangkan,mmembina, menilaikan kegiatan pelayanan gizi ruang rawat nginap. Penyuluhan dan rujukan gizi. Kegiatan penelitian pengembangan gizi terapan.

9. Megatur oembagian tugas yang sesuai dengan spesifikasi tugas seseorang.

10. Menelaah sleuruh kegiatan instalasi gizi termasuk perencanaan dan koordinasi pelayanan gizi.

11. Memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap calon sarjana muda gizi. Tenaga menengah gizi, pegawai kesehatan atau pegawai lain yang mengikuti latihan kursus di instalasi gizi.

2. Tenaga Menengah Gizi

Peranan tenaga gizi menengah semakin berkembang. Dengan berkembangnya kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit.

Tugas tanggng jawab seorang oengatur gizi atau pembantu ahli gizi meliputi :

1. Berkonsultasi dengan sarjana / sarjana muda gizi dalam melaksanakan kegiatan pengadaan / penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat nginap, penyuluhan / konsultasi dan rujukan gizi serta penelitian pengembangan gizi terapan. 2. Mengawasi dan menilaikan pegawai dan pegawai baru.

3. Memberi pengarahan pada pegawai dalam menggunakan dan memelihara peralatan. 4. Memberikan pengarahan, bimbingan pada pegawai dalam menyelenggarakan

makanan.

5. Mempersiapkan jadwal waktu dan kerja bagi seluruh pegawai dapur.

6. Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi gizi dan pegawai dapur.

7. Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi gizi dan pegawainya.

8. Membantu dalam melaksanakan usaha-usaha keselamatan kerja sesuai dngan yang ditetapkan.

Pada instalasai yang memiliki kapasitas tempat tidur lebih kecil dari 50 tempat tidur, maka tugas dan tanggung jawab tenaga pembantu ahli gizi adalah memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi instalasi gizi. Tetapi pada Rumah Sakit yang berkapasitas lebih dari 50 tempat ridur, dan ada tenaga sarjana / sarjana muda gizi, maka tugas pembantu ahli gizi sudah lebih khusus. Ia dapat bertugas pada bagian khusus seperti memimpin produksi makanan.memimpin bagian penyuluhan dan konsultasi gizi.ataupun ruangan penyimpanan.dapur.diit,persiapan bahan makanan dan sebagainya.

(3)

3. Pemasak

Di indonesia tenaga pemasak belum termasuk golongan tenaga asli.bahkan dalam kategori tenaga kesehatan tidak tercantum tenaga pemasak.karena itu kedudukan tenaga pemasak dan keahlian memasak ini perlu betul betul diperhatikan dan dihargai sebagaimana mestinya.

Pengelompokan tenaga pemasak hingga saaat ini didasarkan atas ketrampilan yang dimiliki dalam melakukan kegiatan memasak.karna itu tugas pemasak,baik ia sebagai kepala pemasak tidak banyak berbeda.

Tugas dan tanggung jawab pemasak makanan adalah :

1. Merencanakan cara kerja, memasak, waktu agar sesuai dengan menu dan jadwal pembagian makanan yang ditentukan.

2. Mengkonsultasikan cara pemasakan bahan makanan sebelum memulai m memasak dengan kepala pemasaka ataupun pembantu ahli gizi.

3. Membantu dalam mengawasi, melatih pemasak baru. 4. Mempersiapkan contoh makanan yang dimasak.

5. Membersihkan peralatan, melaporkan kegiatan yang telah dilakukan kepada pemasak kepala.

6. Melakukan penilaian terhadap resep baru serta melaporkannya kepada kepala pemasak, 7. Mengembangkan buku resep untuk digunakan.

4. Pelaksana gizi ruangan

Disamping tenaga pemasak, di instalasi gizi juga bekerja tenaga pelaksana ruangan, yang melakukan kegiatan pelayanan makanan di ruangan pasien.

Tugas tenaga pelaksana ruangan adalah sebagai berikut : 1. Mengambil makanan dari dapur untuk dibawa ke ruangan. 2. Membuat daftar pemintaan makanan ruangan.

3. Membagi makanan untuk pasien dan karyawan. 4. Membersihkan peralatan dan dapur ruangan.

5. Melaporkan pasien masuk, dan pulang kepada pembantu ahli gizi/sarjana muda gizi yang bertanggung jawab.

6. Bekerja sama dengan tenaga di ruangan secara baik. Catatan :

Pedoman di atas merupakan garis besar kegiatan yang harus dilakukan oleh berbagai macam tenaga yang bekerja di Instalasi Gizi. Tugas – tugas tersebut dapat disesuaikann dengan tenaga, kebutuhan dan keadaan.

(4)

Organisasi dan Pengenalan Daerah Kerja bagi Pegawai Baru.

Orientasi atau pengenalan ruang lingkup kerja bagi pegawai baru sangat diperlukan. Perlu penjelasan yang tepat terhadap tugas – tugas yang harus dikerjakan. Sehingga usaha ini diharapkan dapat mengurangi keluar masuknya pegawai.

Dalam orientasi pegawai ini, termasuk penjelasan tentang hal – hal berikut : 1. Gambaran umum mengenai instalasi gizi.

2. Fungsi instalasi gizi diRumah Sakit.

3. Peranan pegawai masing – masing dalam menunjang fungsi instalasi gizi serta partisipasinya terhadap pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

4. Penjelasan tugas yang harus dijalankan pegawai.

5. Pengawasan serta peraturan yang berlaku di instalasi gizi. B. Kualifikasi Tenaga Gizi Di Instalasi Gizi

Dalam ketetapan tentang akreditasi Rumah Sakit, jelas dinyatakan bahwa instalasi gizi harus di pimpin dan di kepalai oleh seseorang yang benar-benar ahli di bidang gizi dan diitetik, serta memiliki pengetahuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh. Di samping di tuntut memeliki kehalian di bidang gizi dan diitetik, juga harus menguasai administrasi makanan banyak dan manajemen perkantoran.

Oleh karena itu, maka kualifikasi tenaga gizi harus sesuai dengan ketetapan di atas agar supaya manajemen makanan di Rumah Sakit dapat berjalan dengan lancar dan tepat.

Kualifikasi tenaga gizi di Rumah Sakit adalah sebagai berikut : 1. Pembina

- Sarjana ( S1., S2., Di bidang gizi, kesehatan masyarakat, kedokteran ) 2. Pengelola

Sarjana ( S1., S2., Dalam bidang pendidikan gizi sampai sarjana muda gizi, kemudian di tambah kehalian khusus, di utamakan:

- Bidang gizi klinik dan gizi institusi - Manajemen dan administrasi - Kesehatan masyarakat

3. Pelaksana a. Sarjana – S1,

Dalam bidang pendidikan dasar gizi. Hingga sarjana muda gizi, kemudian ditamnbah kehalian khusus di bidang gizi klinik. Gizi institusi, manajemen dan asministrasi dan kesehatan masyarakat.

b. Sarjana muda Gizi –SO

- Lulusan sekolah akademi gizi negeri

(5)

c. Tenaga menengah Gizi

- Lulusan sekolah menengah kesehatan jurusan gizi ( sebelum tahun 1980 ) - Sekolah menengah teknologi kerumah tanggaan negeri jurusan BOGA. - Sekolah menengah kesejahteraan keluarga jurusan BOGA.

- Sekolah kesejahteraan keluarga tingkat atas jurusan memasak. d. Tenaga dasar gizi

Gizi

- Lulusan sekolah menengah tingkat pertama yang telah di kurusus gizi dan diitetik selama tiga bulan.

- Lulusan sekolah kepandaian putri.

- Lulusan sekolah kesejahteraan keluarga tingkat pertama bagian memasak. - Lulusan sekolah menengah kejuruan tingkat pertama jurusan BOGA.

e. Tenaga pekarya

- Lulusan sekolah menengah tingkat pertama atau sekolah yang sederajat. f. Pelaksana administrasi

- Lulusan sarjana muda lembaga administrasi negara atau sekolah lain yang sederajat. - Lulusan KPPA

- Sekolah menengah tingkat atas dengan kursus tambahan di bidang administrasi Uraian tugas dan jabatan fungsional di instalasi gizi adalah :

1. Pembina - Perencanaan

- Koordinasi kebijakan Rumah Sakit - Pengendalian dan evaluasi

- Kaderisasi - Pengembangan 2. Pengelola - Perencanaan - Pengisian tugas - Koordinasi kegiatan - Pencatatan laporan - pengaggaran 3. Pelaksana : a. Ketatausahaan - Administrasi - Perlengkapan - Perbekalan - Kepegawaian

b. Pengadaan / penyediaan makanan - Perencanaan menu

- Pembelian dan pemesanan bahan makanan - Penerimaan bahan makanan

(6)

- Penyaluran makanan’ - Hygiene dan sanitasi - Pencatatan pelaporan - Penilaian

c. Penyuluhan / konsultasi & rujukan gizi - Perencanaan penyuluhan dan pendidikan

- Pelaksanaan penyuluhan dan pendidikan - Evaluasi penyuluhan dan pendidikan - Pencatat pelaporan evaluasi

d. Pelayanan gizi ruang rawat nginap - Anamnesa diit

- Perencanaan dan evaluasi diit - Konsultasi dan penyuluhan gizi - Pemesanan makanan

- Pencatat pelaporan penilaian

e. Penelitian dan pengembangan gizi terapan - Perencanaan

- Pelaksanaan

- Evaluasi pengembangan - Peningkatan

Berdasarkan pola di atas maka tim standarisasi mengemukakan stabndart kualifikasi ke instalasi gizi dan pelaksana instalasi gizi seperti di bawah ini :

STANDAR KUALIFIKASI TENAGA DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT

N o

KOMPONEN TENAGA

KELAS RUMAH SAKIT

RSU KELAS A RUS KELAS B / RS JIWA KELAS A & RSK YANG SETINGKAT RSU KELAS C / RS JIWA KELAS B &

RSK YANG SETINGKAT RSU KELAS D / RS JIWA KELAS C & RSK YANG SETINGKAT 1 KEPALA INSTAL GIZI Kualifikasi Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c. Pengalaman kerja di RS minimal 7 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c.Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c. Pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun.

(7)

Kualifikasi II Kualifikasi III Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 10 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. S2 Gizi adm RS c. Pengalaman kerja di RS minimal 7 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS/ Manajemen b. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS/Manajem en b. Kes.Masyarakat pengalaman kerja di RS Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS/ Manajemen Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS/Manaje men b. Kes.Masyarak at pengalaman kerja di RS 1 2 3 4 5 6 2 STAFF INSTAL GIZI Kualifikasi I Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS Pendidikandasar SMKA gizi/ D1 Gizi/ SPAG e. Pelatihan PGRS f. Kes.Masyarak at pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun.

(8)

Kualifikasi II Kualifikasi III Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SMKA gizi/ D1 Gizi/ SPAG dengan tambahan/pddkn a. Pelatihan PGRS b. Kes.Masyarak at pengalaman kerja di RS minimal 7 tahun. Pendidikan dasar SO / DIII Gizi dengan Tambahan/pddkn a. S1/ DIV Gizi b. Pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun. Pendidikandasar SMKA gizi/ D1 Gizi/ SPAG dengan tambahan/pddkn: a. Pelatihan PGRS b. Kes.Masyarak at pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SMKA gizi/ D1 Gizi/ SPAG c. Pelatihan PGRS d. Kes.Masyarakat pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun. Pendidikan dasar SKKA/SMTK Boga Program Studi Gizi dengan tambahan a. Pelatihan PGRS b. Kes.Masyarakat pengalaman kerja di RS minimal 3 tahun. Pendidikan dasar SKKA/SMTK Boga Program Studi Gizi dengan tambahan c. Pelatihan PGRS d. Kes.Masyarak at pengalaman kerja di RS minimal 5 tahun. Pendidikan dasar SPAG/D1 Gizi atau SKKA/SMTK Boga Program Studi Gizi.

C. Perencanaan Ketenagaan di Instalasi Gizi

Perencanaan ketenagaan PGRS disusun berdasarkan mekanisme kerja, pembagian tugas dan tanggung jawab antara berbagai unsur yang berkepentingan.

(9)

Perincian kegiatan dan uraian tugas disusun menurut daerah kegiatan pelayanan gizi, yaitu di kantor pimpinan instalasi gizi, ruang perawatan, dapur pengelolaan makanan, poliklinik gizi dan untukkegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan.

1. Kantor Pimpinan Instalasi Gizi

Kegiatan, uraian kegiatan macam dan kualifikasi tenaga serta ratio tenaga yang dibutuhkan dapat dilihat dalam tabel 1:

TABEL 1 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP YANG DIBUTUHKAN.

Kegiatan Uraian kegiatan Macam tenaga yang dibutuhkan Kualifikasi Tenaga

Ratio Tenaga Untuk Tiap Kelas RS

A B C D E Perencanaan Pengorganis asiaan Pengisi Jabatan Penggerakan Koordinasi Ecaluasi Penyusunan konsep policy gizi. perencaan anggaran. Pengelolaan kepegawaian. Pengawasan biaya. Pengendalian dan penilaian. Pencatatan dan pelaporan. Ketatausahaa n. 1. Sarjana Gizi 2. Sarjana Muda Gizi 3. Tenaga gizi lain S.M Gizi + pendidkan kesarjaan dalam bidang gizi/manaj emen/insti tusi/kemas yarakat. Lulusan A gizi PK/Peraw at + kursus gizi manajeme n diitetik. Lulusan SMKA/SK 1:400 1:800 1:400 1:800 1:400 1:600 1:600 1:500 1:400 1:300 1:50 1:50

(10)

4. Pengawas pesanan 5. Pelaksana an 6. Tata Usaha KA/SMTK +Latihan dalam Bidang Gizi, manajeme n, dan diitetik. Lulusan SLTP dan kursus gizi -Sarjana Muda administra si negeri -KPPA -Lulusan SLTP+kur sus adm 1:600 1:800 1:800 1:400 1: 600 1:800 1:800 1:400 1:300 1:200 1:100 1:100

2. Kegiatan di ruang Perawatan

Kegiatan PGRS di ruang perawatan di dalam oleh team yang terdiri dari dokter, tenaga gizi dan perawat. Ketua team adalah dokter.kegiatan dilakukan secara terpadu antara ketiga unsur di atas.

Kegiatan, uraian kegiatan, macam dan kwalifikasi tenaga serta ratio tenaga yang di butuhkan dapat di lihat dalam tabel 2.

(11)

TABEL 2 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT

Kegiatan Uraian kegiatan

Macam tenaga yang

dibutuhkan

Kualifikasi Tenaga

Ratio Tenaga Untuk Tiap Kelas RS

A B C D E Perencanaan Penentuan Pengamatan Penilaian diit. Penyajian makanan (1) Penyuluhan dan penilaian. Pencatatan dan pelaporan Kordinator penentuan diit anamnese diet. Rencana diet. Pemesanan akanan. Pemesanan makanan kebagian pengolahan makanan. Penyajian makanan ke pasien pengemasan alat-alat makan. Penyuluhan dan penilaian diit. Pencatatan dan pelaporan kegiatan2 gizi di ruangan Sarjana Gizi Sarjana Muda Gizi (2) Perawat Perawat Pelaksana Sarjana muda gizi perawat. Lulusan A gizi Lulusan SMKA gizi/pk/ +Latihan perawatan + pk + kursus gizi perawatan + pk + kursus gizi + SLTP + kursus gizi Lulusan A gizi perawat / pk + kursus gizi 1:400 1: 100 1:25 -1:25 -1:400 1:100 1:25 -1:25 -1: 300 -1:25 -1:25 -1:25 -1:25 -1:25 -1:25 -Keterangan

(12)

(1)Makanan dikirim secara sentralisasi ( per porsi ) dan disentralisasi oleh instalasi gizi ke ruangan. Perawat menyajikan makanan ke pasien dan membantu pasien selama makan, serta tanggung jawab tentang keamanan alat alat makan.

(2)Sarjana muda gizi ( ahli gizi ) bekerja sama dengan dokter dan perawat.

(3) Tugas ini di rangkap ( 2 ) , juga di lakukan oleh pengatur gizi / PK / perawat + kursus gizi 3. Dapur pengolahan makanan

Kegiatan, uraian, macam dan kwalifikasi tenaga serta ratio tenaga yang di butuhkan dapat dilihat dalam tabel 3.

TABEL 3 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT

Kegiatan Uraian kegiatan

Macam tenaga yang

dibutuhkan

Kualifikasi Tenaga

Ratio Tenaga Untuk Tiap Kelas RS

A B C D E Pengadaan dan distribusi makanan *) Koordinator penyusunan menu taksiran kebutuhan bahan makanan Penerimaan penyiapan bahan makanan Distribusi makanan dan pengendalian pencatatan dan pelaporan pembersihan Kanan pengamatan dan Sarjana gizi Sarjana muda gizi Tenaga gizi lain -Pengawas pelaksana Pelaksana tata usaha . Lulusan A gizi Lulusan A gizi Lulusan SMKA/ PK/peraw at+latihan SKKA/SM KK/SMTK +kursus SLTP+kur sus gizi KPAA SLTP=kur sus administra si 1:400 1:400 1:100 1:100 1 : 8 1:800 1:400 1:400 1:300 1:100 1:100 1 : 8 1:800 1:400 1:300 1:300 1:100 1:100 1 : 10 1:300 1:200 -1 : -10 1 : 10 1:100

(13)

pengendalian pencatatan dan pelaporan

pembersihan

Keterangan.

*) termasuk bagian sekretariat4 4. Poliklinik Gizi

Kegiatan yang dilakukan ialah penyuluhan gizi kepada pasien pada umumnya dan konsultasi gizi kepada mereka yang menjalani terapi diit.

Kegiatan, uraian, macam dan kwalifikasi tenaga serta ratio tenaga yang di butuhkan dapat dilihat dalam tabel 4.

TABEL 4 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT

Kegiatan Uraian kegiatan

Macam tenaga yang

dibutuhkan

Kualifikasi Tenaga

Ratio Tenaga Untuk Tiap Kelas RS

A B C D E Penyuluhan dan konsultasi gizi Koordinator anamnase diit Sarjana gizi Sarjana muda gizi Tenaga gizi lain pelaksana Lulusan A gizi PK / Perawat + kursus SLTP + kursus 1:400 1:500 1:200 1:800 1:400 1:500 1:200 1:600 1:300 1:400 1:200 1:400 -1:200

-5.Penilaian dan pengembangan

Sarjana gizi Sarjana

Lulusan 1:400 1:400 1:400 - -Perencanaan Penyusunan

(14)

pengorganisas i pelaksanaan koordinasi pengamatan evaluasi konsep rencana kegiatan jadwal pelaksanaan pembiayaan koordinasi pengamatan dan evaluasi muda gizi Tenaga lain Ak.Gizi / perawatan + kursus SLTP + Kursus 1:200 1:200 1:800 1:200 1:200 1:800 1:200 1:200 1:800

D. Pengalolaan Ketenagaan Instalasi Gizi Rumah Sakit

Seperti di ketahui bahwa Rumah Sakit di indonesia ini, dimilik opleh berbagai instasi, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat 1 dan tingkat 2, swasta dan badan usaha modal negara . oleh karena hingga saat ini, yang mengelola tenaga sarjana muda gizi adalah Departemen Kesehatan, maka prosedur dan tata laksana pengadaan , penempatan atau pemindahan tenaga ini di kelola depkes RI.

Prosedur yang seyogyanya berjalan adalah sebagai berikut :

1. K.a. Kanwil Depkes RI di provinsi, yang mewakili depkes RI di tingkat provinsi menyampaikan usulan tenaga sarjana atau sarjana muda gizi ke depkes RI Pusat, yang selanjutnya akan memproses kebutuhan masing-masing provoinsi sesuai dnegan tersedianya jumlah formasi dari pemerintah.

2. Sesuai dengan jumlajh tenaga gizi yang diminta, kemudian depkes RI Pusat memberikan jumlah tenaga yang di minta berdasarkan jumlah yang ada secara proposional.

3. Selanjutnya secara bijaksana K.a Kanwil Depkes RI provinsi akan mengalokasi tenaga tersebut sesuai dengan prioritas dan memperhitungkan proporsi yang seimbang.

4. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Dijen Binkesmas akan mendukung usulan tersebut, dengan menyerahkan jumlah dan nama lulusan akadrmi gizi yang siap untuk bekerja. 5. Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta selamnjuytnya membantu realisasi dan

pelajaran proporsi tenaga gizi di Rumah Sakit. Berdarkan permintaan rumah-Rumah Sakit yang di rujukan ke Direktorat tersebut.

6. Kesiapan Rumah Sakit untuk menerima tenaga gizi ini seyogyanya pun mendapat kejelasan dari K.a Kanwil Depkes RI Setempat.

(15)

Perubahan-perubahan dalam jumlah atau macam ketenagaan di instalasi gizi dapat mengakibatkan kelancaran pengelolaan makanan terganggu. Untuk mengatasi hal ini, maka seyogyanya lah bagian kepegawaian Rumah Sakit bekerja sama dengan kepegawaian di instalasi gizi dalam menerima dan memilih pegawai yang benar dan sesuai dengan tugasnya. Di samping itu penjelasan yang lengkap dan terarah akan sangat membantu pealamr untuk menilai tugas yang akan di lakukannya secara terbuka.

Penerimaan pegawai instalasi gizi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Yaitu dengan megusulkan kebutuhan tenaga gizi di lengkapi dengan syarat dan kwalifikasi yang jelas. Kemudian bersama bagian kepegawaian Rumah Sakit, meneliti pelamar, sejak pengisian formulir riwayat pendidikan, pekerjaan pelamar, kegiatan wawancara atau penilaian pegawai melalui ujian pengetahuan atau keterampilah yang telah di persiapkan. Formulir lamaran ini di buat oleh kepegawaian Rumah Sakit dan data tersebut memuat pula kebutuhan kepegawaian gizi Rumah Sakit. Arsip surat pegawai ini nuga di rujuk ke instalasi gizi. Khusus untuk pegawai instalasi gizi, maka syarat pegawai yang sehat, bersih , rapi, tidak berpenyakit memnular, tidak berpenyakit kulit dan sebagainya yang berkaitan dengan sanitasi dan kesehatan pengelolaan makanan harus di cantumkan secara jelas.

Serelah diseleksi, maka pelamar akan mendapatkan orientasi tugas serta latihan dalam waktu tertentu. Instalasi gizi harus menyusun program yang baku baik untuk kegiatan orientasi pegawai maupun untuk latihan tertentu. Di samping itu, formulir penilaian pegawai secara tahunan dan harian perlu pula di adakan dan dinilai secara periodik.

VII. ACUAN PENGANGGARAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT Anggaran belanja dibagi dalam lima bagian besar, yaitu :

1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Pemeliharaan 4. Belanja Perjalanan Dinas 5. Subsidi / Bantuan

Khusus untuk kegiatan instalasi gizi, maka yang berkaitan untuk perencanaan anggaran yaitu bagian (2) dan bagian (3) .

Pada Belanja Barang, yaitu penganggaran untuk keperluan sehari-hari. Investaris kantor, lauk-pauk dan lain-lain.

(16)

Pada Belanja Pemeliharaan menyangkut anggaran untuk pemeliharaan rumah dinas, kendaraan bermotor, pemeliharaan gedung, pagar, jalan, saluran air, cleaning service, pest control, taman dan lain-lain.\

Kebutuhan anggaran (2) dan (3) yang diuraikan diatas dibuat terperinci dan dimuat dalam daftar usulan proyek (DUP) untuk belanja pembangunan dan daftar usulan kegiatan (DUK) untuk belanja rutin.

Pimpinan Rumah Sakit akan menghimpun seluruh ususlan anggaran dari bagian lain yang ada diRumah Sakit untuk diolah sebelum diusulkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Setelah diteliti dan disesuaikan dengan ketetapan pimpinan Rumah Sakit. Kemudian usulan diserahkan ke bidang keuangan (P2E) yang akan memisah-misahkan yang termasuk DUP dan DUK.

Selanjutnya P2E akan mengajukan usulan tersebut kepada pimpinan Rumah Sakit untuk pengesahan. Kemudian usulan disampaikan ke bagian keuangan Dijen, pelayanan medik. Ditingkat ini dibahas kembali usulan tersebut bersama Rumah Sakit lainnya.

Usulan terakhir disampaikan kepada Ditjen. Anggaran untuk di proses lebih lanjut.

Untuk Rumah Sakit di bawah pemerintah daerah, maka usulan di salurkan melalui pemerintah daerah setempat dan DPRD.

Proses sebelumnya seperti diterangkan terdahulu.

VIII. SARANA FISIK, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT

a. PERENCANAAN

Dalam merencanakan sarana fisik/bangunan untuk instalasi gizi Rumah Sakit, maka diperlukan kesatuan pemikiran antara perencana dan pihak manajemen yang terkait.

Berhasilnya suatu perencanaan sarana fisik instalasi gizi Rumah Sakit dapat diketahui dari realisasi pemanfaatan maksimal dari pihak yang mengunakan langsung.

Oleh karena itu,maka yang disebut perencanaan dalam hal ini tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja tetapi oleh satu team yang memiliki keahlian yang berbeda, yang secara langsung akan memanfaatkan hasil perencanaannya.

Team perencanaan ini terdiri dari arsitek, konsultan manajemen, insinyur bangunan/civil, listrik, disainer bagian dalam gedung, instalator, ahli gizi, serta unsur lain di Rumah Sakit yang

(17)

terkait langsung seperti Pemilik Rumah Sakit, Direktur Rumah Sakit serta instalasi Prasarana Rumah Sakit.

Arsitek : Disain keseluruhan dan koordinator perencanaan.

Pemilik RS : Persyaratan dana, gedung, luas, serta prosedur pemakaian dana.

Direktur RS : Menetapkan tujuan yang ingin dicapai, peraturan RS, monitoring pelaksanaan. Insinyur Bangunan/Civil :

Menetapkan struktur bangunan, peralatan instalasi, perencanaan penerangan/listrik, air, AC, dan sebagainya.

Insinyur Bagian Dalam Gedung :

Merencanakan disain dan tata letak peralatan dan pemasangan peralatan dalam gedung, perencanaan letak mampu, unit kerja dan kaitan antar bagian kerja yang direncanakan.

Ahli Gizi : Menjelaskan sistem pelayanan gizi, tujuan yang akan dicapai, macam unit kerja, arus kerja, analisa menu makanan, macam wilayah kerja instalasi gizi.

Team perencana ini saling bekerja sama dan saling mendukung dalam mewujudkan hasil perencanaan yang semaksimal mungkin dapat memenuhi kegunaan yang tinggi.

Jelas dalam perencanaan ini ada keterbataasan yang juga harus diperhitungkan sebelum team memulai perencanaannya,

b. PEDOMAN SARANA FISIK INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT Sarana Fisik

Konstuksi sarana fisik, paeralatan dan perlengkapan sangat mempengaruhi efisiensi kerja pelayanan makanan di Rumah Sakit. Namun hingga saaat ini masih sering diumpai sarana fisik instalasi, hanya merupakan lokasi atau ruangan yang tersisa. Sehingga letaknya kurang memenuhi syarat dan kurang menyenangkan.

Dalam merencanakan sarana fisik, peralatan dan perlengkapan instalasi gizi. Sebaiknya tenaga gizi diikut sertakan dalam proses perencanaan tersebut. Untuk menentukan letak dapur suatu Rumah Sakit, harus diperhatikan beberapa persyaratan seperti :

1. Dapur mudah dicapai dari semua ruang perawatan, sehingga pelayanan makanan dapat diberikan dengan baik dan merata untuk semua pasien.

2. Dapur harus terletak sedemikian rupa, sehingga keributan kegaduhan dan bau makanan dari dapur tidak mengganggu ruangan lain disekitarnya.

(18)

3. Dapur harus mudah dicapai kendaraan dari luar, sehingga memudahkan pengiriman bahan makanan. Dapur perlu mempunyai jalan tersendiri langsung dari luar ke dapur untuk lalu lintas bahan makanan.

4. Dapur tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan ataupun kamar jenazah.

5. Dapur hendaknya mendapat udara dan sinar yang cukup.

Bangunan Dapur

Dalam merencanakan luas bangunan dapur harus dipertimbangkan kebutuhan bangunan pada saat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan kesehatan di masa mendatang. Setelah menentukan besar atau luas ruangan, kemudian direncakan susunan ruangan dan peralatan yang akan digunakan, sesuai denga arus kerja dan macam pelayanan yang akan diberikan.

Belum ada standar luas yang mantap, tetapi disarankan 1-2 meter/t.t.

Bangunan dapur akan baik hasilnya, bila direncanakan oleh suatu team terdiri dari :

- Pemilik Rumah Sakit ; yang menentukan kebutuhan, kebijakan, dana dan yang akan mengesahkan perencana pembangunan.

- Pembuat disain bangunan ; yaitu arsitek, ahli bangunan, dan ahli mekanik.

- Pengelola ; mereka yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan di dalam bangunan tersebut dan terkait dalam kegiatan sehari-hari. Seperti pemakai unsur dari administrasi, unsur lain yang ada kaitannya di Rumah Sakit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan instalasi gizi yaitu : 1. Macam Rumah Sakit.

2. Macam pelayanan dan macam menu. 3. Macam dan jumlah fasilitas yang diinginkan. 4. Kebutuhan biaya.

5. Arus kerja dan susunan ruangan.

6. Macam dan jumlah tenaga yang digunakan.

Konstruksi

Walaupun tenaga gizi tidak mengetahui seluk beluk konstruksi, namun padanya diharapkan dapatmenyatakan dan memberikan alasan sesuai tidaknya suatu konstruksi yang digunakan untuk tempat atau alat yang akan dipakai dalam instalasi gizi. Karena itu dalam uraian berikut akan dikemukakan secara umum beberapa hal yang menyangkut konstruksi tersebut.

(19)

Lantai

Dapur harus kuat, mudah dibersihkan serta tidak membahayakan, tidak licin dan tidak menyerap air serta tahan terhadap asam. Lantai hendaknya tidak memberikan suara keras. Menurut penilaian, memang sukar menetapkan dan memenuhi persyaratan diatas, tetapi di anjurkan beberapa bahan seperti bata keras, teraso, tegel. Bahan ini memang belum memenuhi semua persyaratan di atas namun dapat memenuhi sebagian daripadanya.

Dinding

Dinding harus halus, mudah di bersihkan, tahan terhadap cairan dan dapat memantylkan cahaya yang cukup bagi ruangan. Semua kabel dan pipa atau instalasi pipa uap harus berada dalam keadaan terbungkus atau tertanam dalam lantai atau dinding.

Langit-langit

Semua lanbhit – langit suatu instalasi gizi, hafrus tertutup dan di lengkapi dengan bahan peredam suara untuk bagian tertentu. Langit-langit dapat di buat dari bahan asbes triplek, ataupun jenis bahan kayu lain. Langit-langit dapat diberi warna sesuai dengan warna dinding ataupun warna bahan asli.

Penerangan dan fentilasi

Penerangan harus cukup, baik penerangan langsung ataupun penerangan listrik, kaca ataupun fentilasi. Di anjurkan agar pemilihan warna langit-langit dapat memberikan pantulan cahaya 80-90%, dinding atas sampai 50-60% , dinding bawah 15-20% dan lantai 15-30%. Udara yang masuk dan keluar harus cukup untuk mengeluarkan asap, bau makanan, bau uap lemak, bau air, dan panas.

Kebutuhan macam dan besar ruangan

Belum ada penelitian tentang kebutuhan tentang sarana fisik dapur. Berdasarkan laporan dan pengalaman serta saran-saran berbagai Rumah Sakit, maka disusunlah pedoman yang dapat di gunakan untuk berbagai type Rumah Sakit di indonesia. Sebagai pedoman dalam perencanaan luas bangunan instalasi gizi di sarankan 1-2 m2/tempat tidur.

(20)

Ruang yang di perlukan di instalasi gizi dapat dibagi menjadi : 1. Ruang tempat penerimaan bahan makanan

2. Ruang penhyimpanan bahan makanan ( gudang dan pendingin) 3. Ruang persiapan bahan makanan dan bumbu

4. Ruang pemasakan , pembagian makanan 5. Ruang pencucian dan penyimpanan alat 6. Ruang tempat pembuangan sampah

7. Ruang pegawai ( ruang ganti pakaian, locker, W.C, kamar mandi, ruang istirahat / kantin ) 8. Ruang penerangan

9. Ruang pengawas 10. Perkantoran

- Ruang kepala instalais gizi - Ruang staff

- Ruang rapat dan perpustakaan - Ruang istirahat staff

- Locker W.C dan kamar mandi 11. Poliklinik gizi :

1. Tempat penerimaan bahan makanan

Tempat / ruangan ini di gunakan untuk penerimaan bahan makanan dan mengecek kualitas serta kuantitas bahan makanan.

Letak ruangan ini sebaiknya mudah dicapai kendaraan , dekat dengan ruang penyimpanan serta persiapan bahan makanan. Luas ruangan tergantung dari jumlah bahan makanan yang akan di terima konstruksi lantai harus kuat, kedap air.

2. Tempat / ruang penyimpanan bahan makanan

Ada dua jenis tempat penyimpanan bahan makanan yaitu penyipanan bahan makanan kering (gudang) dan penyimpanan bahan makanan segar ( ruang pendingin )

Luas tempat pendingin ( gudang ) bahan makanan tergantung pada jumlajh bahan makanan yang akan di simpan. Cara pembelian bahan makanan, frekuensi.

Luas tempat pendingin ( gudang ) bahan makanan tergantung pada jumlah bahan makanan yang akan di simpan. Cara pembelian bahan makanan, frekuensi pemesanan bahan.

Lantai harus kuat, kedap air, mudah di bersihkan, sirkulasi udara baik atau dapat di atur. Untuk penyimpanan bahan makanan kering, diperlukan suhu 19-20o Celcius. Gudang hendaknya agak gelapuntuk mencegah insek, tikus atau binatang mengerat lain. Gudang harus di lengkapi rak-rak yang bertingkat dan tempat-tempat bahan makanan yang sesuai dengan macam bahan makanan.

Tempat penyimpanan bahan makanan hendaknya dilengkapi denngan pompa. Ruang penyimpanan dingin dapat berbentuk refrigerator, freezer ataupun ruang dingin.

(21)

3. Tempat persiapan bahan makanan

Di jelaskan pula tempat mempersiapkan bahan makanan dan bumbu meliputi kegiatan membersihkan, mencuci, mengupas, menumbuk, menggiling, memotong, merendam , dll. Sebelum bahan makanan dimasak.

Ruang ini hendaknya dekat dengan ruang penyimpanan serta pemasakan, ruang harus cukup luas untuk bahan, alat,pegawai, transportasi. Ruang harus cukup terang, ventilasi, lantai kuat, kedap air, tidak licin tetapi rata, bebas insek dan binatang mengerat.

4. Tempat pemasakan dan distribusi makanan

Tempat pemasakan makanan ini biasanya di kelompokkan menurut kelompok bahan makanan yang dimasak.

Misalnya makanan biasa dan makanan khusus, kemudian makanan biasa dibagi lagi menjadi kelompok, nasi, sayuran, lauk pauk dan makanan selingan serta buah. Ruang harus cukup luas disertai penerangan dan ventilasi yang cukup. Tempat pembaghian makanan dilengkapi dengan alat pemanas.

5. Tempat pencucian dan penyimpanan alat

Tempat khusus untuk mencuci dan menyimpan alat dapur hendaknya merupakan bagian tersebut yang diperlukan perhatian. Alat-alat dapur besar dan kecil dibersihkan dan disimpan di ruang ini. Sehingga mudah bagi pengawas untuk meneliti pemakaian alat. 6. Tempat pembuangan sampah

Ruangan ini dapat permanen sifatnya tetapi dapat pula sementara. Bila dibuat permanen maka ruangan dilengkapi alat pengelola sampah. Bila tidak maka disediakan ruang atau tempat sampah yang sifatnya untuk pembuangan sementara dan harus segera di kosongkan begitu sampah terkumpul.

7. Ruang fasilitas pegawai

Ruang ini adalah ruangan-ruangan yang dibuat untuk tempat ganti pakaian pegawai, istirahat, kantin, kamar mandi, dan kamar kecil. Ruangan ini dapat dipisah dari tempat kerja, tetapi perlu dipertimbangkan agar dengan tempat kerja tidak terlalu jauh jaraknya. 8. ruang pengawas

diperlukan ruang untuk pengawas melakukan kegiatannya hendaknya ruang ini terletak cukup baik, sehingga pengawas dapat mengawasi semua kegiatan didapur.

(22)

9. Perkantoran

Ruang perkantoran instalasi gizi suatu Rumah Sakit terdiri dari : 1. Ruang kepala instalasi gizi dan staff

2. Ruang administrasi

3. Ruang rapat dan perpuastakaan 4. Ruang poliklinik gizi

5. Locker, W.C, dan kamar mandi

Ruangan di atas ebaiknya terletak berdekatan dengan ruangan kegiatan kerja, sehingga mudah untuk komunikais dan pengawasan.

Arus Kerja

Arus kerja artinya urutan-urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi hidangan. Hal ini meliputi gerak dari penerimnaan bahan makanan, persiapan, pemasakan, pembagian.

Bagian berikut menggambarkan urutan kegiatan suatu penyelenggaraan makanan. Yang perlu diperhatikan adalah :

1. Pekerjaan sedapat mungkin dilakukan searah atau satu jurusan. 2. Pekerjaan dapat lancar sehingga energi dan waktu dapat hemat. 3. Bahan tidak dibiarkan lama sebelum di proses.

4. Jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin dan tidak bolak-balik. 5. Ruang dan alat dipakai seefektif mungkin.

6. Ongkos produksi dapat ditekan.

(23)

Peralatan dan perlengkapan dapur.

Kebutuhan akan peralatan dan perlengkapan dapur harus disesuaikan dengan arus kerja, unit kerja, menu dan jumlah konsumen yang dilayani beserta macam pelayanan. Berikut ini akan dikemukakan macam peralatan yang dibutuhkan menurut ruang kerja 1.

1. Ruang penerimaan

Timbangan 100-300 kg, bahan makanan beroda, kreta angkut, alat-alat kecil seperti pembuka botol, penusuk beras, dan sebagainya.

2. Ruang penyimpanan bahan makanan kering dan segar

Timbangan 20-100 kg, bahan makanan, lemari es, freezer, tempat makanan dari plastik atau stainlessteel.

3. Ruangan persiapan bahan makanan

Meja kerja, meja daging, mesin sayuran, mesin kelapa, mesin pemotong dan penggiling daging, mixer, blender, timbangan meja, talenan, bangku kerja, penggiling batu, bak cuci. 4. Ruang masak

Ketel 10-200 lt, tungku masak, oven, penggorengan, mixer, blender, lemari es, meja pemanas, pemanggang sate, meja kerja, bak cuci, kreta dorong, rak alat, bangku, meja pembagi.

(24)

5. Ruang pencuci dan penyimpanan alat

Bak cuci, rak alat, tempat sampah, lemari 6. Dapur susu

Meja kerja, meja pembagi, sterilisator, tempat sampah, pencuci botol, mixer, blender, lemari es, tungku, meja pemanas.

7. Ruang pegawai

Kamar mandi, locker, meja kursi, tempat sampah, W.C 8. Ruang perkantoran

Meja kursi, filling kabinet, lemari buku, lemari es, alat peraga, alat tulis menulis, mesin ketik dan sebagainya.

Pedoman umum sarana fisik dan peralatan instalasi gizi dapat diihat dalam tabel berikut :

SARANA PGRS KELAS A 1000 – 1500 T.T KEBUTUHAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Ruang penerimaan

1. Bak cuci traso & bergandeng 2. Meja tulis dan kursi

3. Timbangan 300 kg (flas-form) 4. Kreta pengangkut bahan makanan - kering)

- ikan ) min - segar )

5. Waskom plastik 0,60 cm

6. Rak bahan makanan beroda 150 x 150 x 50 cm 7. a. Tempat sampah bertutup aluminium 50 lt

b. Tempat sampah bertutup aluminium 10 lt 8. Pisau stainlesstell

(25)

2. Ruang penyimpanan bahan kering a. Gudang besar

1. a. Timbangan beroda 300 kg

b.Timbangan beroda 20 kg (timbangan meja) 2. Alat pengangkut beroda

3. Meja tulis dan kursi

4. Meja kayu untuk timbangan 20 kg

5. Rak – rak kayu beroda berkunci 5 tingkat 150 x 150 x 150 cm 6. Rak beras 100 x 200 x 10 cm

7. Rak kayu berlapis al. Atau nikel 100 x 80 x 80 cm 8. a. Bak al.berlubang 100 x 80 x 80 cm

b. Bak al.berlubang 60 x 40 x 40 cm

9. Almari telur dengan 20 rak a 100 lubang ukuran 140 x 80 x 40 cm 10. a. Sendok sayur 1 lt.stainlessteel

b.Sendok sayur 0,5 lt.stainlessteel c.Sendok sayur 0,25 lt.stainlessteel 11. Pisau stainlessteel

12. Pembuka botol/kaleng 13. Gelas ukuran email 2 lt 14. Kakaktua

15. Pengocok telur

b. Gudang harian 1. Rak kayu 150 x 150 x 50 cm

2. Bak persegi panjang plastik 60 x 40 x 40 cm 3. Lemari kayu 150 x 150 x 150 cm

4. Sendok sayur 250 cc 5. Pembuka kaleng & botol 6. Pengoles margarine karet

3. Penyimpanan dingin 1. Kamar pendingin

2. Refrigerator 1100 lt 3. Freezer

4. Alat penggantung daging

4. Ruang persiapan daging

1. Meja persiapan stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 2. Talenan kayu besar bulat

3. Bak cuci stainlessteel bergandeng dan terasa 4. Mesin penggiling daging - listrik - Tangan

5. Golok besi

6. Pisau daging stainlessteel 7. Timbangan duduk 100 kg 8. Bak aluminium 60 x 40 x 25 cm

(26)

9. Meja tulis + kursi kayu 10. Bangku kerja bulat tinggi

5. Ruang persiapan sayuran 1. Meja stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 2. Bak cuci stainlessteel dua bergandeng 3. Mesin pengupas sayuran

4. Mesin pemotong sayuran

5. Mesin pemarut dan pemeras kelapa 6. Meja tulis dan kursi

7. Bangku kerja tinggi bulat 8. Bak aluminium :

- 60 x 40 x 25 cm - 30 x 40 x 25 cm

9. Rak bertingkat aluminium beroda 150 x 150 x 50 cm 10. Tempat sampah bertutup 50 lg

11. Tempat santan aluminium tebal : - 100 lt

- 25 lt 12. Pisau stainlessteel 13. Talenan kayu bulat 14. Pisau pengupas wortel 15. Mesin penggiling bumbu:

- listrik - batu

6. Pengolahan makanan (biasa dan khusus) 1. Ketel uap kapasitas 20, 40, 80, 100 lt ; 150-250 lt 2. Panci aluminium bima :

- 100 lt - 50 lt - 25 lt 3. a. Tungku listrik b.Tungku gas c.Kompor minyak d.Oven listrik e.Oven gas

f.Oven minyak tanah 4. a. Penggorengan listrik

b.Penggorengan aluminium - 30 cm - 20 cm 5. Sendok sayur 1 lt : 0,5 lt : 0,25 lt 6. Sodet besar, kecil stainlessteel 7. Liter maat 2 lt : 1 lt

(27)

8. Saringan kelapa 9. Serok 10. Mixer 11. Blender 12. Almari es 1100 lt 13. Meja pemanas

14. Meja persiapan stainlessteel/aluminium berlapis Cr.150 x 80 x 75 cm 15. Bak cuci dua bergandeng stainlessteel

16. Rak alat stainlessteel bertingkat 150 x 60 x 140 17. Bangku bulat tinggi / bangku kerja

18. Cetakan kue lengkap 19. Pisau stainlessteel/baja 20. Pisau roti

7. Pengolahan makanan bayi 1. Merja kerja stainlessteel

2. Meja tulis dan meja kursi

3. Bangku bulat tinggi/bangku kerja 4. Bak cuci stainlessteel dan bergandeng 5. Mixer 10 – 20 lt 6. Almari es 1100 lt 7. Sterilisator 8. Ketel uap 50 – 100 lt 9. Panci stainlessteel 50 lt 10. Tungku listrik 11. Botol – botol 12. Tempat sampah 13. Dot 14. Sendok ukuran 15. Gorong kaca 16. Liter mat

17. Sikat botol plastik

18. Sendok susu stainlessteel 500 ml 19. Tusukan botol

20. Rak stainlessteel bertingkat

21. Kranjang susu (kawat berlapis CR/24 botol) 22. Meja beroda bertingkat 3 stainlessteel

8. Ruang pencucian alat 1. Bak stainlessteel

2. Kran air 3. Pompa listrik

4. Pompa tangan dragon

9. Perlengkapan / gudang alat 1. Rak kayu bertingkat 4

(28)

2. Almari kayu jati

10. Ruang pegawai

1. Kamar mandi :

-Bak air

-Kran air panas dan dingin -Rak handuk

-Kipas atau lubang angin

2. W.C :

-W.C diserat pengaliran air -Kran air dingin dan panas -Bak air

-Tempat serbet dan sabun -Tempat sampah

3. Locker :

-Lemari locker/pakaian -Kursi dan meja lengkap -Cermin dan tempat alat hias -Tempat serbet dan serbet+sabun -Tempat sampah

4. Ruang istirahat/kantin pegawai : -Meja berlapis formika

-Kursi berjok -A.C/Kipas Angin -Tempat sampah

11. Ruangan dapur

a. Alat dapur :

1. Kreta makanan stainlessteel atau alt berlapis 2. Bak cuci stainlessteel

3. Lemari alat kayu jati

4. Lemari alat kayu tipe gantung 5. Meja kerja stainlessteel

6. Kreta bertingkat aluminium chroom 7. Kipas angin dinding

8. Jam dinding 9. Rak piring besar

10. Container lauk 40 x 30 x 30 cm

11. Tempat nasi berlubang aluminium tebal 545 kg 12. Panci bima 5 – 15 lt

13. Wajan aluminium 18 cm

14. Tempat sampah plastik tertutup 15. Alat kebersihan

16. Pemadam kebakaran 17. Rantang, 4 susun email

(29)

b. Alat makan :

1. Piring makan cekung porselin/ plastik 22 cm 2. Piring makan cekung porselin/ plastik 15 cm 3. Piring ceper porselin/plastik 15 cm

4. Plate 6 bg. Stainlessteel

5. Mangkok sayur porselin/plastik 12 cm 6. Gelas duralex

7. Cangkir + tatakan porselin/plastik 8. Sendok garpu stainlessteel 9. Sendok sup stainlessteel 10. Sendok es stainlessteel 11. Baki plastik 50 x 40 cm 12. Alat baki plastik 50 x 40 cm 13. Serbet kertas

14. Pisau makan stainlessteel 12. Ruang minuman 1. Ketel uap 250 lt

2. Tungku listrik 3. Lemari makan 4. Mesin es

13. Kantor Administrasi Instalasi Gizi 1. Meja tulis + kursi 10 bh

2. Meja tamu + kursi 3. a.Lemari buku 2 buah

b.Filling cabinet 6 buah 4. papan tulis putih 5. a.Telpon luar 1 buah

b.Telpon dalam 1 buah c.Aiphon

6. Wastafel 4 buah 7. Mesin ketik

8. Mesin hitung elektronik 9. Meja ketik

14. Klinik Gizi 1. Meja dan kursi 2. Lemari buku

3. Lemari model (kaca) 4. Filling cabinet 5. Telepon 6. Mesin ketik 7. Mesin hitung 8. Wastafel

(30)

9. Papan tulis putih 10. Papan display 11. Slide projector 12. Slides 13. Toa wincless 14. Tape recorder 15. Food models 16. Kotak status

(31)
(32)

a. Luas : 150 x 35 m2 = 1750 m2 b. Kapasitas : 1000 – 1500 tt.

c. Bagian – bagian :

I. Ruang penerimaan = 87,5 m2

II. Ruang penyimpanan bahan makanan = 162 m2 III. Ruang penyimpanan dan persiapan sayur = 81 m2 IV. Ruang penyimpanan dan persiapan daging = 181 m2 V. Ruang pemasakan dan pembagian makanan khusus = 162 m2 VI. Ruang pemasakan dan pembagian makanan biasa = 225 m2

VII. Ruang formula bayi = 122 m2

VIII. Ruang minuman = 20 m2

IX. Ruang pencucian alat =124 m2

X. Ruang pengawas pengelolaan = 25 m2

XI. Ruang penyimpanan bahan makanan harian = 23,5 m2 XII. Ruang penyimpanan bahan makanan harian = 55 m2 XIII. Ruang administrasi instalasi gizi = 56 m2

XIV. Ruang pendidikan = 46 m2

XV. Ruang looker dan WC pegawai = 84,5 m2

XVI. Ruang penerangan = 23 m2

XVII. Ruang listrik =

SARANA PGRS KELAS B 600 – 1000 T.T KEBUTUHAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Ruang penerimaan

1. Bak cuci traso & bergandeng 2. Meja tulis dan kursi

3. Timbangan 300 kg (glat - foran) 4. Kreta pengangkut bahan makanan 5. Batul plastik 60cm

(33)

6. Rak bahan makanan beroda 150 x 150 x 50 cm 7. a. Tempat sampah bertutup aluminium 50 lt

b. Tempat sampah bertutup aluminium 10 lt 8. Pisau stainlesstell

9. Linggis

2. Ruang penyimpanan bahan kering a. Gudang besar

1. a. Timbangan beroda 300 kg

b.Timbangan beroda 20 kg (timbangan meja) 2. Alat pengangkut beroda

3. Meja tulis dan kursi

4. Meja kayu untuk timbangan 20 kg

5. Rak – rak kayu beroda berkunci 5 tingkat 150 x 150 x 150 cm 6. Rak beras 100 x 200 x 10 cm

7. Rak kayu berlapis al. Atau nikel 100 x 80 x 80 cm 8. a. Bak al.berlubang 100 x 80 x 80 cm

b. Bak al.berlubang 60 x 40 x 40 cm

9. Almari telur dengan 20 rak a 100 lubang ukuran 140 x 80 x 40 cm

10. a. Sendok sayur 1 lt.stainlessteel b.Sendok sayur 0,5 lt.stainlessteel c.Sendok sayur 0,25 lt.stainlessteel 11. Pisau stainlessteel

12. Pembuka botol/kaleng 13. Gelas ukuran email 2 lt 14. Kakaktua

15. Pengocok telur ( sinar lampu ) b. Gudang harian 1. Rak kayu 150 x 150 x 50 cm

2. Bak persegi panjang plastik 60 x 40 x 40 cm 3. Lemari kayu 150 x 150 x 150 cm

4. Sendok sayur 250 cc 5. Pembuka kaleng & botol 6. Pengoles margarine karet

3. Penyimpanan dingin 1. Kamar pendingin

2. Refrigerator 1100 lt 3. Freezer

4. Alat penggantung daging

4. Ruang persiapan daging

(34)

2. Talenan kayu besar bulat

3. Bak cuci stainlessteel bergandeng dan terasa 4. Mesin penggiling daging - listrik

- Tangan 5. Golok besi

6. Pisau daging stainlessteel 7. Timbangan duduk 100 kg 8. Bak aluminium 60 x 40 x 25 cm 9. Meja tulis + kursi kayu

10. Bangku kerja bulat tinggi

5. Ruang persiapan sayuran 1. Meja stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 2. Bak cuci stainlessteel dua bergandeng 3. Mesin pengupas sayuran

4. Mesin pemotong sayuran

5. Mesin pemarut dan pemeras kelapa 6. Meja tulis dan kursi

7. Bangku kerja tinggi bulat 8. Bak aluminium :

- 60 x 40 x 25 cm - 30 x 40 x 25 cm

9. Rak bertingkat aluminium beroda 150 x 150 x 50 cm 10. Tempat sampah bertutup 50 lt

11. Tempat santan aluminium tebal : - 100 lt

- 25 lt 12. Pisau stainlessteel 13. Talenan kayu bulat 14. Pisau pengupas wortel 15. Mesin penggiling bumbu:

- listrik - batu

6. Pengolahan makanan (biasa dan khusus)

1. Ketel uap kapasitas 20 l - 40 l - 80 l 100 l – 150 l 150 lt 2. Panci aluminium biasa :

- 100 lt - 50 lt - 25 lt 3. a. Tungku listrik

(35)

c.Kompor minyak d.Oven listrik e.Oven gas

f. oven minyak tanah g. pemanggang listrik 4. a. Penggorengan listrik b.Penggorengan aluminium - 30 cm - 20 cm 5. Sendok sayur 1 lt : 0,5 lt : 0,25 lt 10 20 6. Sodet besar, kecil stainlessteel

7. Liter maat 2 lt : 1 lt 8. Saringan kelapa 9. Serok 10. Panci berisolasi 11. Kereta pengangkut 12. Mixer 13. Blender 14. Mesin es krim 15. Almari es 1100 lt

16. Meja persiapan stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 17. Bak cuci dua bergandeng stainlessteel

18. Rak alat stainlessteel bertingkat 150 x 60 x 140 19. Bangku bulat tinggi / bangku kerja

20. Cetakan kue lengkap 21. Pisau stainlessteel/baja 22. Pisau roti

7. Pengolahan makanan bayi 1. Merja kerja stainlessteel

2. Meja tulis dan meja kursi

3. Bangku bulat tinggi/bangku kerja 4. Bak cuci stainlessteel dan bergandeng 5. Mixer 10 – 20 lt

6. Almari es 1100 lt 7. Sterilisator

8. Ketel uap 50 – 100 lt 9. Panci stainlessteel 50 lt 10. Alat pencuci botol listrik 11. Tungku listrik 12. Botol – botol 13. Tempat sampah 14. Dot 15. Sendok ukuran 5,15 ml 16. Gorong kaca 17. Liter maat

(36)

18. Sikat botol plastik

19. Sendok susu stainlessteel 500 ml 20. Tusukan botol

21. Rak stainlessteel bertingkat

22. Kranjang susu (kawat berlapis CR/24 botol) 23. Meja beroda bertingkat 3 stainlessteel

8. Ruang pencucian alat 1. Bak stainlessteel

2. Bak cuci teraso 3. Kran air

4. Pompa listrik

5. Pompa tangan dragon

9. Perlengkapan / gudang alat 1. Rak kayu bertingkat 4

2. Almari kayu jati

10. Ruang pegawai

1. Kamar mandi :

-Bak air

-Kran air panas dan dingin -Rak handuk

-Kipas atau lubang angin

2. W.C :

-W.C diserat pengaliran air -Kran air dingin dan panas -Bak air

-Tempat serbet dan sabun -westafel ( di luar ruangan )

3. Locker :

-Lemari locker/pakaian -sice lengkap

-Cermin dan tempat alat hias -Tempat serbet dan serbet+sabun

4. Ruang istirahat/kantin pegawai : -Meja berlapis formika

-Kursi berjok -A.C/Kipas Angin

(37)

a. Alat dapur : 1. Kreta makanan stainlessteel 2. Bak cuci stainlessteel

3. Lemari alat kayu

4. Lemari alat kayu tipe gantung 5. Meja kerja stainlessteel

6. Kreta bertingkat aluminium chroom 7. Kipas angin dinding

8. Jam dinding 9. Rak piring besar

10. Tempat nasi berlubang alumunium tebal 11. Container lauk 40 x 30 x 30 cm

12. Panci bima 5 – 15 lt 13. Wajan aluminium 30 cm

14. Wajan dasar alumunium 18 cm 15. Tempat sampah plastik tertutup 16. Alat kebersihan

17. Pemadam kebakaran 18. Rantang, 4 susun email

19. Rantang, 4 susun stainlessteel

b. Alat makan :

1. Piring makan cekung porselin/ plastik 2. Plato 6 bg stainlesssteel

3. Mangkok sayur porselin/plastik 4. Gelas duralex

5. Cangkir + tatakan porselin / plastik 6. Sendok garpu Stainlessteel

7. Sendok teh, sup, es stainlesssteel 8. Baki plastik 50 x 40 cm

9. Alat baki plastik 50 x 40 cm 10. Serbet kertas

11. Pisau makan stainlessteel

12. Tempat sampah alumunium tebal 20lt

12.Ruang minuman : 1. Ketel uap 250 lt 2. Tungku listrik 3. Lemari makan 4. Mesin es 13.Kantor 1. Meja tulis + kursi 2. Meja tamu + kursi 3. a.Lemari buku

(38)

b.Filling cabinet

4. papan tulis putih + papan pengumuman 5. Mesin ketik 6. Mesin hitung 7. a. Tilpon luar c. tilpon luar 8. westafel dan WC 9. a. Kursi pendidikan

b. proyektor dan flide clip chart 10. papan display

11. tape recorder 12. food model

(39)
(40)

SARANA PGRS KELAS C 200 – 650 T.T

(41)

KEBUTUHAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Ruang penerimaan

1. Meja tulis dan kursi

2. Timbangan kapasitas 100 kg 3. Kereta pengangkut bahan makanan 4. Batul plastik 60cm

5. Rak bahan makanan beroda 150 x 150 x 50 cm 6. Tempat sampah bertutup aluminium 10 lt 7. Timbangan 20kg ( Barkel )

8. Pisau stainlesstell 9. Linggis

2. Ruang penyimpanan bahan kering a. Gudang besar

1. Timbangan beroda 100 kg 2. Timbangan beroda 20 kg 3. Alat pengangkut beroda 4. Meja tulis dan kursi

5. Meja kayu untuk timbangan 20 kg

6. Rak – rak kayu beroda berkunci 5 tingkat 150 x 150 x 150 cm 7. Rak beras 100 x 200 x 10 cm

8. Rak kayu berlapis al. Atau nikel 100 x 80 x 80 cm 9. a. Bak al.berlubang 100 x 80 x 80 cm

b. Bak al.berlubang 60 x 40 x 40 cm

10. Almari telur dengan 20 rak a 100 lubang ukuran 140 x 80 x 40 cm

11. a. Sendok sayur 1 lt.stainlessteel b.Sendok sayur 0,5 lt.stainlessteel c.Sendok sayur 0,25 lt.stainlessteel 12. Pisau stainlessteel

13. Pembuka botol/kaleng 14. Gelas ukuran email 2 lt 15. Kakaktua

16. Pengocok telur ( sinar lampu ) b. Gudang harian 1. Rak kayu 150 x 150 x 50 cm

2. Bak persegi panjang plastik 60 x 40 x 40 cm 3. Lemari kayu 150 x 150 x 150 cm

4. Sendok sayur 250 cc 5. Pembuka kaleng & botol 6. Pengoles margarine karet

(42)

3. Penyimpanan dingin 1. Refrigerator 500 lt

4. Ruang persiapan daging

1. Meja persiapan stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 2. Talenan kayu besar bulat

3. Bak cuci stainlessteel bergandeng dan terasa 4. Mesin penggiling daging dengan tangan 5. Golok besi

6. Pisau daging stainlessteel 7. Timbangan duduk 100 kg 8. Bak aluminium 60 x 40 x 25 cm 9. Meja tulis + kursi kayu

10. Bangku kerja bulat tinggi 5. persiapan sayuran

1. Meja stainlessteel dua bergandeng 2. Mesin pemotong sayuran

3. Mesin pemarut dan pemeras kelapa 4. Bangku kerja tinggi bulat

5. Bak aluminium :

- 60 x 40 x 25 cm - 30 x 40 x 25 cm 6. Tempat santan aluminium tebal :

- 100 lt - 25 lt

7. Tempat sampah tertutup 50lt 8. Pisau stainlesssteel

9. Talenan kayu bulat 10. Pisau pengupas wortel 11. Mesin penggiling bumbu:

- tangan - batu

6. Pengolahan makanan (biasa dan khusus) 1. Panci aluminium bima 50 lt ; 25 lt

2. a. Tungku listrik b.Tungku gas c.Kompor minyak d.Oven listrik

e.Oven minyak tanah 3. a. Penggorengan listrik

b.Penggorengan aluminium - 0,30 cm

- 0,20 cm 4. Sendok sayur 1 lt : 0,5 lt : 0,25 lt 5. Sodet besar, kecil stainlessteel

(43)

6. Liter maat 2 lt : 1 lt 7. Saringan kelapa 8. Serok 9. Mixer 10. Blender 11. Almari es 1100 lt

12. Meja persiapan stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 13. Bak cuci dua bergandeng stainlessteel

14. Bangku bulat tinggi / bangku kerja 15. Cetakan kue lengkap

16. Pisau stainlessteel/baja 17. Pisau roti

7. Pengolahan makanan bayi 1. Merja kerja stainlessteel 2. Meja tulis dan meja kursi

3. Bangku bulat tinggi/bangku kerja 4. Bak cuci stainlessteel dan bergandeng 5. Mixer 10 – 20 lt 6. Almari es 500 lt 7. Panci stainlessteel 50lt 8. Botol-botol 9. Tempat sampah 10. Dot 11. Sendok ukur 12. Corong kaca 13. Liter maat

14. Sikat botol plastik

15. Sendok susu stainlessteel 500 ml 16. Tusukan botol

17. Rak baja siku 18. Kranjang susu 19. Meja baja siku

8. Ruang pencucian alat 1. Bak cuci teraso

2. Kran air 3. Pompa listrik

4. Pompa tangan dragon

9. Perlengkapan / gudang alat 1. Rak kayu bertingkat 4

2. Almari kayu jati 10. Ruang pegawai

(44)

1. Bak air

2. Kran air panas dan dingin 3. Rak handuk

4. Kipas atau lubang angin

b. W.C :

1. W.C diserat pengaliran air 2. Kran air dingin dan panas 3. Bak air

4. Tempat serbet dan sabun 5. westafel ( di luar ruangan )

c. Locker :

1. Lemari locker/pakaian 2. sice lengkap

3. Cermin dan tempat alat hias 4. Tempat serbet kertas

d. Ruang istirahat/kantin pegawai : 1. Meja berlapis formika

2. Kursi berjok 3. A.C/Kipas Angin 11. Ruangan dapur

a. Alat makan :

1. Piring makan cekung porselin/ plastik 22cm 2. Piring makan cekung porselin/ plastik 15cm 3. Piring ceper porselin / plastik 15cm

4. Plato 6 bg stainlesssteel

5. Mangkok sayur porselin/plastik 12cm 6. Gelas duralex

7. Cangkir + tatakan porselin / plastik 8. Sendok garpu Stainlessteel

9. Sendok teh, sup, es stainlesssteel 10. Baki plastik 50 x 40 cm

11. Alat baki plastik 50 x 40 cm 12. Serbet kertas

13. Pisau makan stainlessteel

14. Tempat sampah alumunium tebal 20lt 15. Tempat sampah alumunium tebal 10lt

b. Alat – alat dapur : 1. Kreta makanan besi berlapis chroom 2. Kereta makanan kayu

3. Bak cuci stainlessteel 4. Lemari alat kayu 5. Meja kerja stainlessteel

(45)

7. Kipas angin dinding 8. Jam dinding

9. Tungku listrik / gas 10. Tungku minyak tanah 11. Rak piring besar 12. Refrigerator 12 cu

13. Tempat nasi berlubang al tebal 5-15kg 14. Container lauk 40 x 30 x 30 cm 15. Panci bima 5 – 15 lt 16. Sendok sayur 100 – 250 cc 17. Sodot 18. Pisau stainlessteel 19. Telenan kayu 20. Wajan aluminium 30 cm

21. Wajan dasar alumunium 18 cm 22. Tempat sampah plastik tertutup 23. Alat kebersihan

24. Pemadam kebakaran

25. Rantang, 4 susun stainlessteel

12. Ruang minuman : 1. Tungku listrik

2. Tungku minyak tanah

3. Panci alumunium biasa 50-200 lt 4. Lemari makan

5. Bak es berisolasi 13. Kantor

1. Meja tulis + kursi 2. Lemari buku

3. papan tulis + papan pengumuman 4. Mesin ketik

5. Mesin hitung 6. Tilpon luar 7. westafel dan WC 8. Kursi pendidikan

proyektor dan flide clip chart 9. papan display

(46)
(47)
(48)

Keterangan denah instalasi gizi R.S kelas C

a. Luas : 31 x 20 m2

b. Kapasitas : 200 – 600 tt. c. Bagian – bagian :

I. Ruang penerimaan = 40 m2

II. Ruang penyimpanan bahan makanan = 90 m2 III. Ruang penyimpanan dan persiapan sayur = 63 m2 IV. Ruang penyimpanan dan persiapan daging = 36 m2 V. Ruang pemasakan dan pembagian makanan khusus = 70 m2 VI. Ruang pemasakan dan pembagian makanan biasa = 98 m2

VII. Ruang formula bayi = 21 m2

VIII. Ruang pencucian alat = 33 m2

IX. Ruang minuman = 6 m2

X. Ruang pengawas pengelolaan = 8 m2

XI. Ruang penyimpanan alat&bahan makanan kering = 28 m2 XII. Ruang administrasi unit gizi = 42 m2

XIII. Ruang pendidikan = 28 m2

XIV. ruang locker dan WC = 42 m2

SARANA PGRS KELAS D < 200 t.t

KEBUTUHAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Ruang penerimaan

1. Timbangan kapasitas 100 kg 2. Timbangan 20 kg (barkel)

(49)

3. Kreta pengangkut bahan makanan 4. Batul plastik 0,60cm

5. Rak bahan makanan beroda 150 x 150 x 50 cm 6. Tempat sampah bertutup aluminium kapasitas 10 lt 7. Pisau stainlesstell

8. Linggis

2. Ruang penyimpanan bahan kering a. Gudang besar

1. Timbangan beroda 100 kg 2. Timbangan beroda 20 kg 3. Meja tulis dan kursi

4. Meja kayu untuk timbangan 20 kg

5. Rak – rak kayu beroda berkunci 5 tingkat 150 x 150 x 150 cm 6. Rak beras 100 x 200 x 10 cm

7. Rak kayu berlapis al. Atau nikel 100 x 80 x 80 cm 8. Bak aluminium berlubang 60 x 40 x 40 cm

9. Sendok sayur stainlessteel 1 lt ; 0,5 lt ; 0,25 lt 10. Pisau stainlessteel

11. Pembuka botol/kaleng 12. Gelas ukur email 2 lt 13. Kakaktua

14. Pengocok telur (sinar lampu)

c. Gudang harian 1. Rak kayu 150 x 150 x 50 cm

2. Bak persegi panjang plastik 60 x 40 x 40 cm 3. Lemari kayu 150 x 150 x 150 cm

4. Sendok sayur 250 cc 5. Pembuka kaleng & botol 6. Pengoles margarine karet

3. Penyimpanan dingin 1. Refrigerator 500 lt

4. Ruang persiapan daging

1. Meja persiapan stainlessteel 150 x 80 x 75 cm 2. Talenan kayu besar bulat

3. Bak cuci stainlessteel bergandeng dan terasa 4. Mesin penggiling daging dengan tangan 5. Golok besi

6. Pisau daging stainlessteel 7. Timbangan duduk 100 kg 8. Bak aluminium 60 x 40 x 25 cm 9. Meja tulis + kursi kayu

(50)

10. Bangku kerja bulat tinggi 5. Persiapan sayuran

1. Bak cuci stainlessteel dua bergandeng 2. Mesin pemarut dan pemeras kelapa 3. Bangku kerja tinggi bulat

4. Bak aluminium :

- 60 x 40 x 25 cm - 30 x 40 x 25 cm 5. Tempat santan aluminium tebal 25 lt 6. Tempat sampah bertutup 50lt 7. Pisau stainlesssteel

8. Talenan kayu bulat 9. Pisau pengupas wortel 10. Mesin penggiling bumbu:

- tangan - batu

6. Pengolahan makanan (biasa dan khusus) 1. Panci aluminium bima 50 lt ; 25 lt

2. Kompor minyak 3. Oven minyak tanah

4. Penggorengan aluminium 30 cm ; 20 cm 5. Sendok sayur 1 lt : 0,5 lt : 0,25 lt

6. Sodet besar, kecil stainlessteel 7. Liter maat 2 lt : 1 lt

8. Saringan kelapa 9. Serok

10. Mixer 11. Blender

12. Meja kayu berlapis aluminium 13. Bak cuci teraso

14. Bangku bulat tinggi/bangku kerja 15. Bak cuci dua bergandeng stainlessteel 16. Cetakan kue lengkap

17. Pisau stainlessteel/baja 18. Pisau roti

7. Pengolahan makanan bayi 1. Merja kayu berlapis aluminium 2. Meja tulis dan meja kursi

3. Bangku bulat tinggi/bangku kerja 4. Bak cuci teraso

5. Mixer 10 – 20 lt 6. Almari es 500 lt

(51)

8. Ruang pencucian alat 1. Bak cuci teraso

2. Kran air

3. Pompa tangan dragon

9. Perlengkapan / gudang alat 1. Rak kayu bertingkat 4

2. Almari kayu jati 10. Ruang pegawai

a. Kamar mandi :

1. Bak air

2. Kran air panas dan dingin 3. Rak handuk

4. Kipas atau lubang angin

b. W.C :

1. W.C diserat pengaliran air 2. Kran air dingin dan panas 3. Bak air

4. Tempat serbet dan sabun 5. westafel ( di luar ruangan )

c. Locker :

1. Lemari locker/pakaian 2. sice lengkap

3. Cermin dan tempat alat hias 4. Tempat serbet kertas

d. Ruang istirahat/kantin pegawai : 1. Meja berlapis formika

2. Kursi berjok 3. A.C/Kipas Angin 11. Ruangan minuman 1. Panci aluminium biasa 25 lt

12. Kantor 1. Meja tulis + kursi 2. Lemari buku

3. papan tulis + papan pengumuman 4. Mesin ketik 5. Mesin hitung 6. Tilpon luar 7. Tilpon dalam 8. westafel dan WC 9. Kursi pendidikan

(52)

10. papan display 11. food model

13. Ruang dapur

a. Alat – alat dapur : 1. Kreta makanan kayu

2. Bak cuci stainlessteel 3. Lemari alat kayu

4. Meja kerja kayu berlapis formula 5. Kreta bertingkat 3, beroda kayu 6. Jam dinding

7. Tungku minyak tanah 8. Rak piring besar

9. Tempat nasi berlubang al tebal 5-15kg 10. Container lauk 40 x 30 x 30 cm 11. Thermos es 12. Panci biasa 5 – 15 lt 13. Sendok sayur 100 – 250 cc 14. Sodot 15. Pisau stainlessteel 16. Telenan kayu 17. Wajan aluminium 30 cm

18. Wajan dasar alumunium 30 cm 19. Alat kebersihan

20. Pemadam kebakaran 21. Rantang, 4 susun email

b. Alat makan :

1. Piring makan cekung porselin/ plastik 22cm 2. Piring makan cekung porselin/ plastik 15cm 3. Piring ceper porselin / plastik 15cm

4. Plato 6 bg stainlesssteel

5. Mangkok sayur porselin/plastik 12cm 6. Gelas duralex

7. Cangkir + tatakan porselin / plastik 8. Sendok garpu Stainlessteel

9. Sendok teh, sup, es stainlesssteel 10. Baki plastik 50 x 40 cm

11. Alat baki plastik 50 x 40 cm 12. Serbet kertas

13. Pisau makan stainlessteel

14. Tempat sampah alumunium tebal 20lt 15. Tempat sampah alumunium tebal 10lt

(53)
(54)

Keterangan denah instalasi gizi R.S kelas D

a. Luas : 9 x 16 m2

b. Kapasitas : < 200 tt. c. Bagian – bagian :

I. Ruang penyimpanan bahan makanan segar dan kering = 15 m2 II. Ruang administrasi & ruang pengawasan unit gizi = 15 m2

III. Ruang locker dan WC pegawai = 16 m2

IV. Ruang pencucian alat = 8 m2

V. Ruang penerimaan = 90 m2

VI. Ruang persiapan sayuran dan daging = 90 m2 VII. Ruang pengolahan dan pembagian makanan biasa dan khusus = 90 m2

D. Pencatatan Pelaporan

Dalam upaya melaksanakan fungsi pengawasan pengendalian kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, maka salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah pengawasan terhadap sarana fisik bangunan serta peralatan instalasi gizi Rumah Sakit.

Untuk masuk terserbut maka instalasi gizi wajib memiliki denah instalasi gizi, macam dan jumlah peralatan yang di miliki serta keterangan tentang pemeliharaan / perbaikan yang di lakukan di lengkapi keadaan barang tersebut. Data-data ini di masukkan dalam buku khusus tentang sarana fisik dan peralatan instalasi gizi.

Sebagai kontrol dan monitoring alat, juga di gunakan kartu alat, berisi nama alat, model atau kualitas, tanggal dipakai atau dibeli, keadaan alat saat diterima, dan keterangan alat yang isinya untuk pemeliharaan atau perlakuan terhadap alat selama di gunakan.

Data tentang alat ini di lakukan tahunan kepada direktur Rumah Sakit melalui kepala bidang penunjang medis Rumah Sakit, untuk selanjutnya di gunakan sebagai informasi dalam penyusunan kebutuhan peralatan tahun-tahun selanjutnya.

Laporan tentang data sarana fisik dan peralatan instalasi gizi ini, adapula yang harus diserahkan setiap tiga bulan, oleh karena sistem pengadaan barang mengharuskan demikian. Data tribulanan ini dimaksudkan untuk membantu penetapan pelalangan barang atau jasa yang dilakukan.

VIII. PENYELENGGARAAN PELAYANAN GIZI DI RUAH SAKIT

Pengyelenggaraan kegiatan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit, sesuai dengan SK.Menkes No.134 tahun 1978 dan pengelompokkan kegiatan berdasarkan volume dan wilyaah kerja yang

(55)

sama, dibagi menjadi empat kegiatan pokok, yaitu kegiatan Pengadaan makanan, kegiatan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Ngnginap, kegiatan Penyuluhan/Konsultasi dan Rujukan Gizi, serta kegiatan Penelitian Pengembangan Gizi.

A. PENGADAAN MAKANAN

Pengadaan makanan merupakan salah satu fungsi logistik atau perlengkapan suatu institusi, yang penangannya terkait dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bagi institusi pemerintah di Indonesia, pengadaan makanan ini tidak terlepas dari peraturan Pengurusan Perbenndaharaan yang dikenal dengan Indonesische Compatibilitrits Wet atau ICW, dalam Staatblad 1925 No.448 Pasal 31, 32, 33, 34 dan 41.

Dalam pasal 31 itu, dinyatakan bahwa Pengadaan Barang untuk dinas-dinas negara, dilakukan dengan pelelangan umum atau terbatas.

Pasal 32, menyatakan bahwa harus ada penelitian terhadap calon – calon penawar yang benar – benar mampu memenuhi syarat jaminan yang ditetapkan. Dalam pasal 41 memuat ketentuan tentang pembuatan Surat Perjanjian Pemborongan dimana harus dicantumkan bahwa pemborong tidak boleh menuntut bunga akibat keterlambatan dalam realisasi pembayaran kepada pemborong. Hal ini memang tidak pernah terjadi dalam suatu kontrak pembelian bahan makanan.

Pengadaan adalah segala kegiatan yang meliputi usaha-usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, dengan memperhatikan segi efisiensi. Dengan pengertian ini berarti pengadaan bukan hanya kegiatan pembelian saja, tetapi segala kegiatan yang menyangkut penambahan dan proses memenuhi kebutuhan barang atau jasa.

Pengadaan ini semakin hari semakin penting karena setiap negara berada dalam proses pembangunan baik bidang ekonomi maupun sosial.

Dalam uraian selanjutnya yang dimaksud dengan pengadaan makanan adalah serangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan macam dan jumlah bahan makanan, pengadaan bahan makanan hingga proses penyediaan makanan matang bagi pasien dan karyawan di Rumah Sakit.

Proses kegiatan ini meliputi sepuluh kegiatan, yaitu : 1. Perencanaan Anggaran Belanja

2. Perencanaan Menu

3. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan 4. Prosedur Pembelian Bahan Makanan 5. Prosedur Penerimaan Bahan Makanan 6. Prosedur Penyimpanan Bahan Makanan

Gambar

TABEL 1 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP YANG DIBUTUHKAN.
TABEL 2 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT
TABEL 3 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT
TABEL 4 : KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN, MACAM DAN KUALIFIKASI SERTA RATIO TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK TIAP KELAS RUMAH SAKIT
+2

Referensi

Dokumen terkait

Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang digunakan di Rumah Sakit Umum Lirboyo sesuai unit kerja di atas adalah dengan cara di bawah ini :..

Kebutuhan tenaga non kesehatan di Rumah Sakit Khusus Mata Prima ision ditentukan dengan cara perhitungan sesuai standar yang telah ditetapkan yang kemudian dibuat

PENGERTIAN Serangkaian Kegiatan yang dilakukan dalam memberikan makanan kepada pasien guna terapi diit pada pasien di rumah sakit, untuk mencapai status gizi

Perencanaan menu juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi yang serasi untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang atau kelompok

Menurut Kemenkes (2013), perencanaan anggaran belanja bahan makanan adalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka

Kesimpulan Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan terbukti dapat meningkatkan akurasi, menurunkan lama waktu kerja serta meningkatkan relevansi

Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua penjamah makanan, yakni tenaga ahli gizi dan penjamah makanan di Instalasi Gizi UPTD Rumah Sakit Jiwa Bangli dengan