• Tidak ada hasil yang ditemukan

46 - KPS Panduan Pola Ketenagaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "46 - KPS Panduan Pola Ketenagaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR :

46/PER/RSI-SA/I/2014 TENTANG PANDUAN POLA KETENAGAAN

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Tindaka n Nam a Jabat an Tandatang an Tanggal Disiapka

n Hj. Miftachul Izah, SE, M. Kes Manajer SDI 6 Januari2014 Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa,

MARS

Direktur Pelayanan 11 Januari 2014 Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M.

(2)

Bismillaahirrahmaanirrohiim

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 46/PER/RSI-SA/I/2014

TENTANG

PANDUAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT ISLAM

SULTAN AGUNG DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM

SULTAN AGUNG MENIMBANG : a. b. c. d. e.

Bahwa Sumber Daya Insani yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar, kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive terhadap perubahan akan menjadi competitive advantage bagi rumah sakit.

Bahwa karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsur rumah sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan. Bahwa perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka RSI Sultan Agung menyusun perencanaan kebutuhan tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.

Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang profesional di unit Perinatal Risiko Tinggi diperlukan kebijakan tentang MENGINGAT : 1.

2.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

HK.07.06/III/2371/09 tentang Ijin Penyelenggaraan RS. Islam Sultan Agung Semarang. Surat

Keputusan Pengurus Yayasan Badan wakaf Sultan

3.

Nomor : 68/SK/YBWSA/V/2013 tentang Pengesahan Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan Direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Masa Bakti 2009 - 2013.

(3)

4. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Nomor : 205/KPTS/RSI-SA/II/2014 tentang Tim Akreditasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

MEMUTUSK AN MENETAPKAN : PERTAMA : KEDUA : KETIGA :

Paduan Pola Ketenagaan Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir

Panduan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dan dilakukan evaluasi setiap tahunnya

Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebaimana mestinya.

Ditetapkan di: Semarang Tanggal : 08 Rabiul Awwal 1435.H

10 J a n u a r i 2014.M

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Dr.

H. Masyhudi AM, M.

Kes Direktur Utama

Tembusan Yth : 1. Seluruh unit kerja 2. Arsip

(4)

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 46/PER/RSI-SA/I/2014 TANGGAL : 15 JANUARI 2014

POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT ISLAM

SULTAN AGUNG

1. PENDAHULUAN

Salah satu kunci keberhasilan pelayanan rumah sakit adalah kemampuan merencanakan ketersediaan tenaga (Sumber Daya Insani ) sebagai unsure utama dalam pemberian pelayanan. Sumber Daya Insani yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar, kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive terhadap perubahan akan menjadi competitive advantage bagi rumah sakit. Oleh karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsure rumah sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan. Perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka RSI Sultan Agung menyusun perencanaan kebutuhan tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.

2. TUJUAN

- Memberikan panduan penghitungan kebutuhan tenaga (SDI) di masing-masing unit kerja

- Memberikan panduan bagi pejabat structural dan fungsional untuk menyusun kebutuhan tenaga

3. SASARAN

- Seluruh unit kerja wajib menyusun pola ketenagaan

- Perencanaan kebutuhan ketenagaan dihitung berdasarkan pola ketenagaan

- Realisasi ketenagaan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diatur dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RS.

(5)

4. POLA KETENAGAAN BIDANG MEDIS

Formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)

Keterangan: BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT= Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

5. POLA KETENAGAAN BIDANG KEPERAWATAN FORMULA HITUNG PERAWAT RS (ILYAS) TP = A x B x 365 .

255 x jam kerja/hari

Keterangan :

A = Jumlah jam perawatan /24 jam B = Sensus harian

365 = Jumlah hari kerja selama setahun 255 = Hari kerja efektif perawat pertahun

{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari}

(6)

FORMULA HITUNG PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT ( ILYAS)

TP = D x 365 . 255 x jam kerja/hari

Keterangan:

TP = Tenaga Perawat

D = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam 365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat darurat

255 = Hari kerja efektif perawat/tahun

{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x 3/4) = 255 hari}

Keterangan:

A1 = waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak

A3 = waktu keperawatan pasien kasus tidak mendesak  os = jumlah pasien

Adm time = waktu administratif yang dibutuhkan untuk penggantian 24 jam/hr = jumlah 24 jam kerja efektif perawat di IGD

Klasifikasi pasien IGD

– gawat darurat = 87 menit – mendesak = 71 menit – tidak mendesak = menit34

D = {(A1 x  os/hr) + (A2 x  os/hr) + (A3 x  os/hr) + (3 shift/hr x adm time)}

(7)

FORMULA HITUNG PERAWAT UNIT BEDAH ( ILYAS) TP = Keterangan: TP = Tenaga Perawat

A = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam

365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat darurat 255 = Hari kerja efektif perawat/tahun

{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x 3/4) = 255 hari}

Keterangan:

A1 = waktu keperawatan pasien bedah khusus A2 = waktu keperawatan pasien bedah besar A3 = waktu

keperawatan pasien bedah sedang A4 = waktu keperawatan pasien bedah kecil os = jumlah pasien

P = jumlah anggota tim

perawat/kasus bedah 24 jam/hr = jumlah 24 jam kerja efektif perawat di RB

Klasifikasi Pasien Bedah – = 4 jam – Besar = 3 jam – = 2 jam – Kecil = 1 jam A X 365 255 X Jam kerja/hari

A = {(A1 x  os/hr x P) + (A2 x  os/hr x P) + (A3 x  os/hr x P) + (A4 x  os/hr x P)}

A = {(A1 x  os/hr x P) + (A2 x  os/hr x P) + (A3 x  os/hr x P) + (A4 x  os/hr x P)}

(8)

6. POLA KETENAGAAN BIDANG PENUNJANG MEDIS

a. Instalasi Gizi

Instalasi Gizi

- Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap

transaksi

Instalasi Gizi – Non Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 289 hari JT = Jumlah transaksi per hari

Y +

Y +

(9)

WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

(10)

b. Instalasi Farmasi

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

c. Instalasi Rekam

Medik Instalasi

Rekam Medik – Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

Y +

(11)

1 0

Instalasi Rekam Medis – Non Shift Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 289 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

d. Instalasi Rehabilitasi Medik

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 289 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

Y +

(12)

7. POLA KETENAGAAN BIDANG NON MEDIS

a. Bidang Non medis - Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

Bidang Non Medis Non Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y) Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT

= (JT x WT) JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga =

Keterangan:

BK = Beban Kerja

JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 289 hari JT = Jumlah transaksi per hari WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

Y +

(92/273 x

(13)

8. PENUTUP

Pola Ketenagaan menjadi dasar bagi RSI. Sultan Agung untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga. Perkembangan rumah sakit berkaitan dengan perencanaan kebutuhan tenaga yang perlu dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RS.

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RS yang disusun berbeda-beda setiap tahunnya. Oleh Karena itu seiring dengan kebutuhan dan perkembangan RS pola ketenagaan akan ditinjau kembali dalam 1 (satu) tahun sekali.

Demikian Pola Ketenagaan ini kami susun semoga bermanfaat dalam kebutuhan tenaga.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dinyatakan bahwa perencanaan kebutuhan tenaga adalah suatu proses memperkirakan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dibutuhkan di Rumah Sakit

Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Rumah Sakit THT agar dapat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dengan

Belum adanya system penghitungan standar kebutuhan tenaga non medis yang ada di organisasi rumah sakit sebagaimana tenaga profesi, mengakibatkan penempatan atau

Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak ada, maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu

Pelayanan pasien di Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan yang memerlukan perencanaan dari petugas kesehatan yang berkesinambungan sesuai kebutuhan asuhan

Sebagai acuan rumah sakit anna dalam memberikan mutu pelayanan yang baik bagi keluarga pasien. *enazah secara etis diperlakukan penghormatan sebagaimana manusia, karena ia

menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan

Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan secara bio,psiko,sosial dan spiritual dengan tetap harus memperhatikan pasien dengan kebutuhan khusus dengan melakukan penilaian