• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFFECT OF OPERATING COST EFFICIENCY OF CHANGES IN OPERATING PROFIT AT PDAM KABUPATEN KUNINGAN (Case Study at PDAM Tirta Kemuning Kabupaten Kuningan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFFECT OF OPERATING COST EFFICIENCY OF CHANGES IN OPERATING PROFIT AT PDAM KABUPATEN KUNINGAN (Case Study at PDAM Tirta Kemuning Kabupaten Kuningan)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EFFECT OF OPERATING COST EFFICIENCY OF CHANGES IN OPERATING PROFIT AT PDAM KABUPATEN KUNINGAN

(Case Study at PDAM Tirta Kemuning Kabupaten Kuningan)

Ira Nurvika

Emai : nurvikaira@yahoo.com

program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi no.24 kotak pos 164 tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46155

Email : info@unsil.ac.id

ABSTRACT

Operational cost efficiency is the company's strategy to increase the efficiency of the operating profit which is the utilization of revenues with minimal expenditure without reducing or ignoring customer satisfaction, where its operations are performing maintenance on the transmission and distribution network in order to prevent high levels of leakage in pipeline transmission and distribution, thus will directly influence the changes in the operating profit earned by the company. This study aims to determine the effect of operational cost efficiency How to change the operating profit in PDAM Tirta Kamuning District Brass. The method used is descriptive analytical method to approach a case Study. Processing of the data in this study using simple linear regression analysis using SPSS softwere aid 21 for windows. The data analyzed in this study is the statement of income, realized and budget PDAM Tirta Kamuning Kuningan District from 2005 through 2014. The results of hypothesis testing, correlation analysis and the coefficient of determination is known that the efficiency of the operational costs and significant positive effect on changes in the operating profit Regional Water Company (PDAM) Tirta Kamuning District Brass.

.

(2)

ABSTRAK

Efisiensi biaya operasional merupakan strategi perusahaan dalam meningkatkan laba operasi dimana efisiensi merupakan pemanfaatan pendapatan dengan pengeluaran seminimal mungkin tanpa mengurangi atau mengabaikan kepuasan pelanggan, dimana kegiatan operasionalnya yaitu melakukan pemeliharaan pada jaringan transmisi dan distribusi dalam rangka mencegah tingkat kebocoran yang tinggi pada pipa transmisi dan distribusinya, dengan demikian akan berpengaruh langsung terhadap perubahan laba operasi yang diperoleh oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh efisiensi biaya operasional terhadap perubahan laba operasi di PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan Study kasus. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan bantuan softwere SPSS 21 for windows. Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi, realisasi dan anggaran PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan dari tahun 2005 sampai dengan 2014. Hasil pengujian hipotesis, analisis korelasi dan koefisien determinasi diketahui bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba operasi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan.

Kata kunci : Efesiensi biaya operasional, laba operasi

PENDAHULUAN

Seiring dengan tuntutan pembangunan serta perkembangan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan dasar manusia akan air bersih juga semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitas. Untuk itu dibutuhkan penyediaan fasilitas air bersih yang sehat dan merata pendistribusiannya.

Penyediaan air bersih yang sehat dan terjangkau oleh masyarakat serta merata pendistribusiannya. merupakan suatu pekerjaan yang komplek dan menyangkut berbagai aspek, antara lain tersedianya sumber air yang memadai, dana yang besar dan wilayah pelayanan yang cukup luas serta pemberian layanan yang memadai.

(3)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kuningan sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan jasa pengelolaan, pelayanan dan penyediaan air bersih diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih. Didalam kegiatan yang dijalankan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kuningan tersebut, selain mencerminkan aspek sosial sebagai agen pembangunan juga aspek ekonomis sebagai lazimnya suatu perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam rangka mencapai keuntungan yang optimal tersebut manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kuningan harus mampu mengoptimalkan kedayagunaan segala sumber daya yang dimiliki serta meningkatkan profesionalisme dalam pegelolaan perusahaan agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

Untuk mencapai laba maka PDAM melakukan kegiatan operasi hal ini selain sebagai sumber ekonomis juga dapat mempertahankan dan memperoleh pendapatan dalam menjalankan operasi perusahaan.

Tetapi dalam kenyataannya Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Kabupaten Kuningan belum mampu mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang dimilikinya, hal ini terlihat dari pencapaian laba yang tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Penyebab hal tersebut disebabkan oleh adanya keterbatasan jaringan transmisi dan distribusi air, saluran air dan besarnya tingkat kebocoran air.

Dengan demikian PDAM Kabupaten Kuningan meningkatkan kegiatan operasinya dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada jaringan transmisi dan distribusi.

Laba Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kuningan adalah hasil dari pendapatan operasi penjualan air bersih yang disalurkan melalui jaringan transmisi dan distribusi air berupa pipa besar dan kecil, meter air induk dan meter air pelanggan serta pendapatan operasi non air setelah dikurangi biaya-biaya operasi. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laba operasi, PDAM Kabupaten Kuningan meningkatkan pendapatan dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada jaringan transmisi dan distribusi tersebut.

Pengeluaran biaya pemeliharaan yang efisien dan terkoordinasi, yang antara lain realisasi pengeluarannya selalu berpedoman pada anggaran yang telah ditetapkan, akan meghasilkan laba operasi yang optimal. Karena biaya pemeliharaan jaringan transmisi

(4)

dan distribusi ini berhubungan langsung dengan kesinambungan penyediaan air bersih kepada pelanggan serta perolehan laba operasi PDAM. Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dari penelitian yang saya buat yaitu tentang pengaruh ”Efisiensi Biaya Operasioanal Terhadap Perubahan Laba Operasi” salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Kholik Rizal yang berjudul “Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba operasi”. Dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba operasi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan Study kasus (case study). Metode deskriptif analis adalah suatu penelitian yang merupakan uraian sistematis tentang teori dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti (Sugiyono, 2009:86).

Pendekatan studi kasus yaitu ilmu yang membahas dan menganalisis masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan yang diteliti, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakteristik-karakteristik yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum, (Sugiyono,2012:60).

Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik parametris (skala yang digunakan adalah rasio). Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sugiyono, 2013:253). Hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh efisiensi biaya operasional terhadap perubahan laba operasi PDAM Kabupaten Kuningan. Adapun alat analisis yang

(5)

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Sederhana

𝑎 =(∑𝑦𝑖) (∑𝑋𝑖 2) − (∑𝑋 𝑖) (∑𝑋𝑖𝑌𝑖 ) 𝑛 ∑ 𝑋𝑖 2 − (∑𝑋𝑖)² b =𝑛 ∑𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑𝑋𝑖) (∑𝑌𝑖 ) 𝑛 ∑ 𝑋𝐼 2− (∑𝑋𝑖)² Sugiyono, (2013:286) Analisis Korelasi 𝑟 = 𝑛 ∑ − 𝑋𝑖𝑦𝑖 − (∑𝑋𝑖)(∑𝑦𝑖) √{𝑛∑𝑥𝑖2– (∑𝑋𝑖)²}{𝑛(∑𝑦𝑖2)– (∑𝑦𝑖2)} Sugiyono, (2013:286) Interpretasi terhadap koefisien korelasi penulis tuangkan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 1,99 0,20 – 0.399 0,40 - 0,599 0,60 – 0,799 0,80 - 1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, (2013:287) Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adalah pengkuadratan korelasi (r2) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(6)

Rencana Pengujian Hipotesis

Merupakan alat untuk mengukur tingkat signifikan variabel X terhadap variabel Y. Pengujian hipotesis penelitian yang akan penulis lakukan dengan prosedur :

a. Penetapan hipotesis operasional

Ho : ρ = 0 : Efisiensi biaya operasional tidak berpengaruh terhadap perubahan laba operasi.

Ha : ρ ≠ 0 : Efisiensi biaya operasional berpengaruh terhadap perubahan laba operasi.

b. Penetapan tingkat signifikan

Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dengan taraf nyata 5% (α = 0,05%). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan kedua variabel mempunyai korelasi yang cukup nyata. Dimana α merupakan taraf signifikan atau tingkat kesalahan yang mungkin terjadi.

c. Ujian Signifikansi

Untuk mengetahui tingkat signifikansi atas pengaruh X terhadap Y, maka dilakukan uji t

dihitung dengan rumus :

𝑡 =𝑟√𝑛 − 2

√I − 𝑟2

Sugiyono, (2013:288)

Keterangan : t = nilai uji t

(7)

n-2 = derajat kebebasan

d. Kaidah Keputusan

Terima Ho / terima Ha, jika – t ½ α ≤ t hitung ≤ t ½ α

Tolak Ha / terima Ho, jika thitung> t ½ α atau t hitung<- t ½ α

PEMBAHASAN

Kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan laba operasi sangat tergantung pada tingkat produktifitas pengoperasian sarana produksi yang dalam hal ini sarana produksi PDAM Kabupaten Kuningan. Dengan adanya efisiensi biaya operasional diharapkan akan dapat meningkatkan laba operasinal. apabila biaya operasi dibuat atau dikeluarkan dengan berdasarkan atas perhitungan biaya secara efisien atau ditekan serendah mungkin tapi tidak mengabaikan kondisi aktifa produksi dalam keadaan yang tidak mengakibatkan air tidak mengalir, sehingga efisiensi biaya dapat tercapai yang mengakibatkan laba operasi meningkat.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan softwere SPSS 21 for windows. Berikut ini hasil regresi linier sederhana denga bantuan

softwere SPSS 21 for windows yang terdapat dalam tabel Coefficientsa dari data tersebut

di peroleh hasil persamaan regresi Y = 0,006 + 1,688 X berdasarkan persamaan regresi tersebut, nilai konstanta di peroleh sebesar 0,006 yang artinya apabila variabel independen efisiensi biaya operasional dianggap konstan ( bernilai 0), maka laba operasi akan sebesar 0,006 satuan. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 1,688 yang artinya apabila efisiensi biaya operasional mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka laba operasi akan mengalami kenaikan sebesar 1,688 satuan.

(8)

Selanjutnya analisis korelasi diolah dengan bantuan softwere SPSS 21 for windowsAnalisis ini digunakan untuk mengetahui apakah efisiensi biaya operasional

mempunyai hubungan terhadap perubahan laba operasi.di mana dalam tabel Model Summar, menjelaskan bahwa besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,866 dimana menurut Sugiyono (2013 :287) 0,08 – 1,00 berarti tingkat hubungan antara efisiensi biaya operasional dan perubahan laba operasi sangat kuat, tanda positif pada nilai koefisien tersebut menunjukan hubungan antara efisiensi biaya operasional dan perubahan laba operasi sifatnya searah.

Masih dalam Tabel yang sama, berdasarkan Tabel Model Summary yang diolah melalui softwere SPSS 21 for windows besarnya R2 adalah sebesar 0,750 yang artinya efisiensi biaya operasional mempunyai pengaruh sebesar 75 % terhadap perubahan laba operasi sedangkan sisanya sebesar 25 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini misalnya, dipengaruhi oleh modal kerja, upah, peningkatan pelanggan dan lain-lain.

Untuk melihat signifikansi besarnya pengaruh tersebut maka dilakukan uji t atau dapat dilihat dari nilai signifikan pada tabel Coefficientsa yaitu sebesar 0,001 yang

ternyata lebih kecil dari nilai α (0,001 < 0,05) hal tersebut menunjukan bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba operasi. Sedangkan apabila dilihat dari perbandingan nilai thitung dan ttabel dapat dilihat besarnya nilai thitungl

yaitu sebesar 5.216 dan ttabel sebesar 2.306, maka hasil tersebut di ketahui bahwa thitung >

ttabel yaitu (5.216 > 2.306). Dari kedua hasil tersebut dapat di ketahui bahwa Ho ditolak

atau Ha diterima yang berarti efisiensi biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba operasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nia Purnamasari yang menunjukan bahwa efisiensi biaya operasional

(9)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhahadap perubahan laba operasi dimana penelitian tersebut mencerminkan bahwa semakin efisien pengeluaran biaya operasional maka laba operasi perusahaan dapat semakin ditingkatkan. Selain itu hasil peneltian ini juga sejalan dengan pernyataan Henri Faizal Noor (2010:340) yang menyatakan bahwa : “Efisiensi adalah istilah untuk tingkat pemanfaatan pendapatan yang optimal, atau tingkat pemanfaatan pendapatan dengan pemborosan atau kemubaziran pengeluaran (biaya) yang minimal.”

Dimana dalam penelitian ini untuk menghindari pemborosan biaya tersebut perusahaan melakukan pemeliharaan pada jaringan transmisi dan distribusi sehingga tingkat kebocoran semakin berkurang dan biaya dapat dikendalikan. Apabila biaya pemeliharaan efisien dan terkoordinasi, dimana realisasi pengeluarannya selalu berpedoman pada anggaran yang telah ditetapkan, maka akan meghasilkan laba operasi yang optimal. Karena biaya pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi ini berhubungan langsung dengan kesinambungan penyediaan air bersih kepada pelanggan serta perolehan laba operasi PDAM.

PENUTUP Simpulan

PDAM Kabupaten Kuningan belum sepenuhnya melakukan efisiensi biaya operasional dalam 10 tahun terakhir, dimana dalam beberapa tahun terakhir realisasi biaya operasional lebih besar dari anggaran biaya operasional yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk perubahan laba operasi dapat di simpulkan bahwa laba operasi pada PDAM Kabupaten Kuningan dalam 10 tahun terakhir tidak selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya adakalanya turun.

(10)

Dari hasil pegolahan data di ketahui bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba operasi.

Saran

PDAM Kabupaten Kuningan belum sepenuhnya melakukan efisiensi terhadap biaya operasi dimana hal tersebut bisa di lihat dalam 10 tahun terakhir masih terdapat realisasi yang melebihi aggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka PDAM harus melakukan pegendalian terhadap biaya-biaya agar lebih efisien. Melihat adanya hubungan yang searah mengenai pengaruh efisiensi biaya operasioal terhadap perubahan laba operasi yang artinya apabila terjadi peingkatan efisiensi biaya operasional maka akan meningkatkan laba operasi.

Untuk pengeluaran biaya-biaya lainnya maka PDAM harus mengendalikannya agar lebih efisien agar berpengaruh terhadap laba operasi yang di capai. Terutama untuk biaya selain biaya langsung usaha yaitu biaya umum dan administrasi perlu di kendalikan sedemikian rupa. Sehingga pengeluarannya bisa lebih efisien dan dapat di alokasikan untuk biaya langsung usaha yang tujuannya untuk menigkatkan pelayanan pada konsumen.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Bustian Bustami dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya, Edisi pertama, Graha Ilmu yogya karta. Amir Abdi Jusuf. 2000. Akuntansi Keuangan Lajutan di Indonesia, Jakarta, Salemba Empat. Anthony, Robert N and Govindarajan, V,. 2000. Management Control System. Dialihbahasakan

olek Kurniawan Tjakrawala. Jilid satu Jakarta, Salemba Empat. Harahap, Sofyan,. 2007. Teory Akuntansi. Rajawali Pers.

Henri Fizal Noor. 2010. Ekonomi Media, jilid 1, Jakarta, Pt Raja Grafido persada. IAI, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba Empat.

IAI, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba Empat. Jopie Jusuf. Analisis Credit Untuk Accounting, Gramedia Pustaka Utama. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. AMPS TIM Y Pkn.

PDAM, 2014. Kumpulan Peraturan PDAM. Edisi Kesatu Kuningan, PDAM Tirta Kuningan. Skousen, K. Fred, Stice James D, 2004. Intermediate Accounting.13thedition. Dialihbahasakan

oleh Dian Mas Chemerlang dan Thomson Learning. Buku Satu. Edisi 8. Jakarta, Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kkuantitatif, Kualitatif dan R and D, Bandung, Alfabeta. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitiam Kualitatif, Bandung, Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Manajemen, Bandung, Alfabeta.

Suwardjono.2010.Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta, BPFE.

Wild, John. J, Subramanyam, Halsey. Analisis Laporan Keuangan, Buku 1, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Secara Akademis, hasil penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengembangan ilmu hukum dagang,

Oleh karena itu hipotesis keempat penelitian yang menyatakan bahwa kesempatan Pelatihan Kerja, Motivasi Kerjadan Target Pemberian Insentive secara simultan

Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja perkakas ASSAB XW-42 dengan.. tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi waktu proses

c) Memahami bahwa didalam Administrasi memerlukan persyaratan tehnis yang berbeda- beda, sesuai dari jenis dalam proses kegiatan yang harus di penuhi atau di tolak dalam

Bagi Penyedia Jasa atau Pemilik Kapal yang sedang menjalani pemeriksaan oleh instansi yang terkait, antara lain pihak kepolisian, TNI, Bea Cukai, Perpajakan, atas

Penelitian dan pengembangan modul menggunakan prosedur Borg &amp; Gall (1983) yang telah dimodifikasi yang meliputi 10 tahap: 1) tahap penelitian dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan baik untuk memenuhi