• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hubungan Dokter Dengan Pasien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Hubungan Dokter Dengan Pasien"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Supaya program kesehatan gigi dan mulut terlaksana, penyelenggaraan pelayanan Supaya program kesehatan gigi dan mulut terlaksana, penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilaksanakan melalui program Puskesmas, Rumah Sakit kesehatan gigi dan mulut dapat dilaksanakan melalui program Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, dan Rumah Sakit Swasta. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga Pemerintah, dan Rumah Sakit Swasta. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga dilakukan di tempat praktek dokter gigi yang telah memenuhi syarat untuk melakukan dilakukan di tempat praktek dokter gigi yang telah memenuhi syarat untuk melakukan praktek, baik praktek dokter gigi swasta maupun praktek dokter gigi keluarga. Namun, praktek, baik praktek dokter gigi swasta maupun praktek dokter gigi keluarga. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi yang melakukan praktek. ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi yang melakukan praktek. Bukan hanya bagaimana menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasien, melainkan Bukan hanya bagaimana menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasien, melainkan  juga

 juga mengenamengenai i cara cara memperlamemperlakukan kukan pasien. pasien. Dari Dari berbagai berbagai tempat tempat pelayanapelayanan n kesehatakesehatann gigi dan mulut di atas, masing-masing memiliki perbedaan dalam memberikan pelayanan gigi dan mulut di atas, masing-masing memiliki perbedaan dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, sasaran, serta tujuannya.

kesehatan gigi dan mulut, sasaran, serta tujuannya. Terwujudnya

Terwujudnya keadaan sehat merupakan keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak kehendak semua pihak tidak hanya tidak hanya oleholeh orang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota orang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan sehat disini ialah keadaan sejahtera dari masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan sehat disini ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produksi secara social badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produksi secara social dan ekonomi.

dan ekonomi. (UU No. (UU No. 23 Tahun 23 Tahun 1992). 1992). Untuk dapat Untuk dapat mewujudkan keadaan mewujudkan keadaan sehatsehat tersebut banyak upaya yang harus dilaksanakan. Salah satu diantaranya yang dipandang tersebut banyak upaya yang harus dilaksanakan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranaan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan ( mempunyai peranaan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan ( Blum, 1976), jika pelayanan kesehatan tidak tersedia (available), tidak bekesinambungan Blum, 1976), jika pelayanan kesehatan tidak tersedia (available), tidak bekesinambungan (continue), tidak menyeluruh (comprehensive), tidak terpadu (integrated dan tidak  (continue), tidak menyeluruh (comprehensive), tidak terpadu (integrated dan tidak  bermutu (quality) tentu sulit diharapkan terwujudmya keadaan sehat tersebut.

bermutu (quality) tentu sulit diharapkan terwujudmya keadaan sehat tersebut.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak  Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak  macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu pertama, pelayanan macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu pertama, pelayanan kesehatan personal atau sering disebut sebagai pelayanan kedokteran. Kedua pelayanan kesehatan personal atau sering disebut sebagai pelayanan kedokteran. Kedua pelayanan kesehatan lingkungan atau sering sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Kedua bentuk  kesehatan lingkungan atau sering sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Kedua bentuk  pelayanan kesetehatan ini mempunyai cirri-ciri tersendiri jika pelayanan kesehatan pelayanan kesetehatan ini mempunyai cirri-ciri tersendiri jika pelayanan kesehatan

(2)

tersebut terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan di sebut dengan nama pelayanan kesehatan masyarakat. Sasaran kedua bentuk pelayanan kesehatan ini juga berbeda. Sasaran utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan keluarga sedangkan sasaran utama pelayanan kesehatan masyarakat . pelayanan kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan dokter keluarga (Family Practice).

1.2 Rumusan masalah

 Bagaimana prinsip kedokteran gigi keluarga, manfaat dan model pelayanan

kesehatan

 bagaimana standar kedokteran gigi keluarga, tenaga dan sarana dan prasarana

pelayanan kedokteran gigi keluarga

 menjelaskan managemen, hubungan dokter pasien serta hak dan kewajiban dokter

dan pasien

1.3 Tujuan Penulisan

Menjelaskan tentang prinsip pelayanan kedoktokteran gigi keluarga, hubungan dokter dengan pasien, hak dan kewajiban pasien dan dokter, mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dokter Gigi Keluarga

 Dokter Keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan . dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia,, gender, ataupun jenis penyakit. Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu. ( WONCA, 1991)

 dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif  mengunjungi penderita ataupun keluarganya. (IDI, 1982)

 dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayana kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga, apabila kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai ( The american board of family practice, 1969)

Jadi, pengertian dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas dengan keluarga sebagai sasaran utama, sehat dan memandang individu-individu baik yang sakit maupun sehat sebagai bagian dari unit keluarga serta komunitasnya. Dalam melaksanakan tugasnya dokter gigi merupakan kontak  pertama yang harus proaktif memecahkan masalah kesehatan gigi dan mulut

(4)

keluarga sesuai asuhan pelayanan kedokteran gigi dasar, layanan dokter gigi keluarga yang diberikan seharusnya terjaga mutunya dengan mengutamakan pendekatan promotif dan prevebtif serta menerapkan ilmu pengetahuan kedokteran gigi secara rasional dengan memperhatikan sistem rujukan.

Pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah suatu upaya kesehatan perorangan dalam kesehatan gigi dan mulut secara paripurna yang memusatkan layanannya pada setiap individu dalam keluarga tertentu. Adapun definisi Dokter Gigi Keluarga (DGK) adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan asuhan berorientasi melalui unit keluarga, berfungsi sebagai kontak  pertama (Gate Keeper), lingkup garapannya sehat dan sakit, melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut menyeluruh, mengutamakan promotif-preventif, bekerja proaktif, berbasis faktor resiko dan rujukan, menjaga kesinambungan dan holistic, bertanggung jawab menjaga kesehatan gigi dan mulut keluarga binaannya, menerapkan IPTEKDOKGI yang benar, serta memperhatikan kendali mutu dan biaya.

Tujuan dari Dokter Gigi Keluarga adalah :

 Tercapainya kemandiirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan

gigi dan mulut (self care)

 Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan

gigi yang optimal, bermutu dan berkesinambungan

 Tertatanya pembiayaan dalam pelayanan kedokteran gigi keluarga

 Tertatanya administrasi dan manajemen pelayanan kedokteran gigi keluarga

 Terbinanya profesionalisme dokter gigi secara berkesinambungan

Prinsip Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga

Peran Dokter Gigi Keluarga sebagai upaya kesehatan perorangan strata pertama merupakan pelayanan paripurna dalam kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut dari pengguna jasa dalam konteks keluarga. Dokter Gigi Keluarga selaku pemberi layanan dituntut

(5)

memenuhi prinsip pelayanan yang merupakan landasan berpikir dan bertindak  secara professional

Prinsip Pelayanan :

 First Contact , sebagai orang yang pertama kali ditemui oleh pasien

 Personal Care, memberikan layanan perorangan dengan memperhatikan

semua pasiennya sebagai bagian dari keluarganya.

 Pelayanan Paripurna (comprehensive), member pelayanan menyeluruh dengan

pendekatan, prefentif, kuratif, dan rehabilitative yang sesuai dengan kebutuhan pasien

 Paradigma Sehat, mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam

menjaga kesehatannya

 Continuous Care, pelayanan berpusat pada pasien ( prinsip yang melandasi

hubungan dokter dan pasien)

 Koordinasi dan Kolaborasi, dalam mengatasi masalah perlu berkonsultasi

dengan disiplin ilmu lain, merujuk pasien

 Family and Community Oriented , memperhatikan kondisi pasien terhadap

keluarga tanpa mengesampingkan pengaruh lingkungan social dan budaya tempat pasien tinggal dan bekerja

Karakteristik Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik yang menurut para ahli dibedakan dan diuraikan sebagai berikut :

1. Lan R. Mc Whinney (1981)

 Lebih meningkatkan diri pada kebutuhan pasien secara keseluruhan bukan

pada disiplin ilmu kedkteran kelompok penyakit atau teknik kedokteran tertentu

 Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit dengan berbagai

(6)

 Menganggap setiap kontrak dengan pasien sebagai suatu kesempatan untuk 

menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit atau pendidikan kesehatan.

2. Debra P. Hymovick and Martha Underwood Barnard (1973) menetapkan ada lima karateristik pokok dari pelayanan dokter keluarga :

 Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan

kesehatan lebih responsive serta bertanggung jawab

 Dapat menjamin terpenuhnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan tingkat

pertama serta pelayanan lanjutan

 Sapat menjamin terpenuhnya kebutuhan akan pelayanan pencegahan penyakit

dalam stadium dini serta peningkatan derajat kesehatan pasien setingi mungkin.

3. Lynn P. Carmichael (1973) menyusun karakteristik pelayan dokter keluarga tersendiri :

 Beriorentasi pada pencegahan penyakit serta pemeliaraan kesehatan

 Berhubungan dengan pasien sebagai anggota unit keluarga, memandang

keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi social atau suatu kelompk  fungsional yang saling terkait pada mana setiap individu membentuk  hubungan tingkat pertama

 Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada pasien dan

keluarganya dalam menyelenggarakan setiap pelayanan kesehatan.

Manfaat pelayanan Dokter Keluarga :

Sesungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, aka banyak manfaat yang diperoleh manfaat yang dimaksud ialah ( Cambridge research institute, 1976) :

 Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya,

(7)

 Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin

kesinambungan pelayanan kesehatan

 Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah

terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan

 Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan

suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya

 Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan maka segala keterangan

tentag keluarga tersebut baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan social dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

Model Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga

 Praktek Perorangan

Atas inisiatif dokter gigi sesuai dengan standar perizinan yang telah ditetapkan serta memiliki sertifikat yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan

 Praktek Berkelompok 

Dokter gigi keluarga beserta temannya melaksanakan praktek untuk keluarga binaannya sebagai mitra kerja tergabung dalam suatu system sehingga standar klinik dan asuransi kesehatan yang digunakan sesuai dengan konsep Dokter Gigi Keluarga

Manajeman Praktek Kedokteran Gigi

Manajemen Pelayanan Medik :

Setiap praktek dokter gigi keluarga harus memiliki dan memahami system dan prosedur pelayanan yang mengacu pada semua standar pelayanan yang terkait dengan pelayanan dokter gigi keluarga

Kriteria :

 Memiliki prosedur untuk menilai profil kesehatan gigi dan mulut

 Memiliki prosedur perencanaan pelaksanaan promotif dan preventif yang bersifat

(8)

 Memahami standar pelayanan medis kedokteran gigi

 Memahami prosedur penggunaan obat dan sarana diagnostic yang rasional

 Memiliki rekan medic yang sesuai dengan prinsip pelayanan dokter gigi keluarga

 Memiliki prosedur yang mmengatur proses rujukan, meminta persetujuan

tindakan medis, informasi lain yang berkaitan dengan pelayanan dan tindakan medis

 Memiliki jejaring kerjasama dengan sarana pelayanan kesehatan rujukan

Indikator :

 Adanya dokumen SOP penilaian profil kesehatan penderita/ pengguna jasa/ 

keluarga binaan

 Adanya dokumen SOP pelaksanaan upaya promotif dan preventif yang bersifat

proaktif termasuk media edukasi kesehatan

 Adanya dokumen/ buku standar pelayanan medik kedokteran gigi

 Adanya formulir rekam medic gigi

 Adanya dokumen kerjasama dengan sarana pelayanan rujukan yang ditunjuk 

Manajemen Pelayanan Non Medis

Diperlukan beberapa acuan dalam menyelenggarakan pelayanan dokter gigi keluarga yang efektif, efisien, bermutu, dan terjangkau

Kriteria :

 Memiliki pedoman penyelenggaraan

 Memiliki informasi tentang jadwal pelayanan, jeniis pelayanan yang jelas

 Pedoman tarif layanan dan analisa biaya

 Memiliki dan memahami dokumen tentang hak dan kewajiban pasien sesuai dengan

peraturan

 Memiliki dokumen manajemen keuangan

Indikator :

 Adanya pedoman penyelenggaraan

(9)

 Adanya pedoman pola tarif pelayanan dan analisa biaya

 Adanya dokumen peraturan tentang hak dan kewajiban pasien

 Adanya formulir neraca keuangan

Hubungan Dokter dengan Pasien

 Hubungan Karena Undang-Undang

Hubungan dokter dan pasien termasuk dalam wilayah hukum perdata. UU Pradoks Bab II Pasal 2 “Praktik kedokteran dilaksanakan berazaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien

 Azas Hubungan Terapeutik 

a. Azas Konsensual

Para pihak menyatakan persetujuannya, dokter secara eksplisit dan implicit b. Azas Itikad Baik 

 Azas utama hubungan kontraktual

 Termasuk hubungan terapeutik 

 Merupakan keabsahan hubungan hukum c. Azas Bebas

 Kesepakatan dua pihak membawa dalam ikatan hokum hubungan kontraktual

 Ilmu kedokteran bersifat empiris, dokter hati-hati dalam memberikan garansi

d. Azas Tidak Melanggar Hukum

 Kesepakatan yang dibuat tidak boleh melanggar hukum e. Azas Kepatuhan dan Kebiasaan

 Dalam dunia kedokteran dokter dan pasien tidak harus tunduk dalam azas ini

 Bila salah satu pihak merasa tidak nyaman/ dirugikan, pemutusan bisa dilakukan tanpa sepihak 

 Transaksi terapeutik bertumpu pada hak azasi manusia yaitu hak  menentukan nasibnya sendiri dan hak memperoleh informasi

(10)

 Hubungan Karena Kontrak 

Hubungan kontraktual (Teori 1972-1975). Dokter dan pasien mempunyai kedudukan sejajar.

Dasar Hukum Kontraktual Pasal 1320 KUH Perdata

1. Kesepakatan dari pihak-pihak yang bersangkutan 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

3. Suatu hal tertentu 4. Suatu sebab yang halal

Hubungan dokter dan pasien dimulai saat :

 Dokter menyampaikan secara langsung (Oral Statement)

 Tersirat berupa registrasi, isi rekam medis, dll

Berakhirnya Hubungan Dokter dengan Pasien

 Pasien sembuh dari penyakitnya

 Dokter mengundurkan diri : pasien setuju, pasien dicarikan dokter lain

 Pengakhiran oleh pasien

 Meninggalnya pasien

 Meninggalnya dokter atau tidak mampu menjalani profesinya

 Kewajiban dokter suudah selesai seperti ditentukan dalam kontrak 

 Kasus gawat darurat-kegawatannya telah teratasi

 Lewatnya jangka waktu, bila kontrak medic ditentukan dengan waktu

 Persetujuan kedua belah pihak 

Begitulah hubungan dokter dan pasien, pasien memiliki hak-haknya yang harus dihormati oleh para dokter. Hak-hak asasi itu dapat dibatasii atau dilanggar apabila tidak  bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku misalnya persetujuan untuk tindakan medik. Pada hakikatnya hak pasien adalah sebagai berikut :

(11)

 Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar

profesi kedokeran

 Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang

mengobati

 Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan, bahkan dapat

menarik diri dari kontrak terapeutik 

 Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya

 Menolak atau menerima keikut sertaannya dlam riset kedokteran

Jika ada hak maka ada kewajiban dalam kontrak terapeutik antara pasien dengan dokter memang dokter mendahulukan hak pasien karena tugasnya merupakan panggilan perikemanusiaan. Namun, pasien yang teah mengikatkan dirinya dengan dokter, perlu pula memperhatikan kewajiban-kewajibannya sehingga hubungan dokter dan pasien yang sifatnya saling hormat menghormati dan saling percaya terpelihara baik :

 Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter atau dokter gigi

 Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakit yang diderita

 Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi

 Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan perawatan

 Yakin pada dokternya dan yakin akan sembuh

 Melunasi biaya perawatan , biaya pemeriksaan dan pengobatan/perawatan serta

honorarium dokter

Dokter yang membaktikan hidupnya untuk perikemanusian tentulah akan selalu lebih mengutamakan kewajiban di atas hak-hak ataupun kepentingan pribadinya dalam menjalankan tugasnya bagi dokter berlaku keselmatan pasien adalah hokum yang tertinggi yang utama. Kewajiban dokter terdiri dari kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, dan diri sendiri. Dalam undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik  kedokteran pasal 51 bahwa kewajiban dokter atau dokter gigi adalah

 Memberikan pelayanan medis yang sesuai dengan standar profesi dan standar

(12)

 Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lainnnya yang mempunyai keahlian

atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan

 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahan juga

setelah pasien itu meninggal dunia

 Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin

pada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya

 Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau

kedokteran gigi

Sebagai manusia biasa dokter memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat karena itu dokter juga memiliki hak yang harus dihormati dan dipahami oleh masyarakat sekitarnya. Hak-hak dokter adalah sebagai berikut :

 Melakukan praktik dokter setelah memperoleh surat izin dokter (SID) dan surat

izin Praktik (SIP)

 Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien keluarga tentang

penyakitnya

 Bekerja sesuai standar profesi

 Menolak melakukan tindakan medic yang bertentangan dengan etik, hokum,

agama dan hatu nurani

 Mengakhiri hubugan dengan seorang pasien jika menurut penilaiannya kerja sama

pasien dengannya tidak berguna lagi kecuali dalam keadaan darurat

 Menolak pasien yang bukan bidang spesialisnya, kecuali dalam keadaan darurat

atau tidak ada dokter yang mampu menanganinya

 Hak atas kebebasan pribadi (privacy) dokter

 Ketentraman bekerja

 Mengeluarkan surat-surat keterangan dokter

 Menerima imbalan jasa

 Menjadi anggota perhimpunan profesi

(13)

BAB III PENUTUP

Hal yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut adalah dengan melalui pendekatan pelayanan kedokteran gigi keluarga. Pendekatan ini dapat dilakukan secara menyeluruh, paripurna, berkesinambungan dan terpadu dengan basis keluarga dan berorientasi komunitas serta menekankan upaya promotif dan preventif. Hal ini selaras dengan target dalam pelayanan dokter gigi keluarga yaitu semua anggota keluarga. Mengubah paradigm sakit menjadi “paradigma sehat”. Pasien diposisikan sebagai subjek utama yang berperan, tidak  semata-mata sebagai objek eliminasi penyakit atau kecacatan. Komunikasi antara dokter pasien sangat penting untuk membangun rasa percaya dan saling menghormati antar dokter dan pasin serta seorang dokter atau dokter gigi harus memperhatikan dalam berbagai aspek seperti tingkat pendidikan pasien yang semakin tinggi, pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi dan mulut. Seorang dokter gigi harus membangun komunikasi yang baik antar dokter dan pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui pengaruh tangible terhadap kepuasan pasien BPJS NON PBI pengguna pelayanan kesehatan Provider Pertama BPJS Kesehatan Dokter Keluarga di Kecamatan

– Pelayanan kesehatan perorangan strata pertama akan didominasi oleh Pelayanan Dokter Keluarga – Pelayanan kesehatan perorangan strata kedua. dan ketiga akan didominasi oleh

b) Implementasi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat

Fungsi dokter adalah menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar paripurna dengan menggunakan pendekatan menyeluruh untuk memecahkan masalah yang dihadapi

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas atau Dokter Keluarga, yang meliputi layanan Rawat Jalan tingkat pertama dan Rawat Inap tingkat pertama. Pelayanan kesehatan

Pada hakekatnya, hubungan antar manusia tidak dapat terjadi tanpa melalui komunikasi, termasuk juga hubungan antara dokter dan pasien dalam pelayanan medis.

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif,

Pelayanan kesehatan dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama atau pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas, tempat praktik perorangan,