• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ad Art Hakli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ad Art Hakli"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AD & ART

AD & ART

KEPUTUSAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V MUSYAWARAH NASIONAL V

HIMPUNAN KESEHATAN LINGKUNGAN HIMPUNAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2005

TAHUN 2005

NOMOR : 05 / MUNAS V /

NOMOR : 05 / MUNAS V / HAKLI / 2005HAKLI / 2005 TENTANG ANGGARAN DASAR 

TENTANG ANGGARAN DASAR 

HIMPUNAN KESEHATAN LINGKUNGAN HIMPUNAN KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI)

(HAKLI)

Bahwa untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang bertujuan mencapai masyarakat adil dan Makmur  Bahwa untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang bertujuan mencapai masyarakat adil dan Makmur   berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diperlukan peran serta dan pengabdian dan segenap warga Negara  berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diperlukan peran serta dan pengabdian dan segenap warga Negara

Indonesia. Indonesia.

Bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diatas dilaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang antara Bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diatas dilaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang antara lain untuk mencapai lingkungan kehidupan yang sehat

lain untuk mencapai lingkungan kehidupan yang sehat dan harmonis, sehingga terwujud derajat kesehatandan harmonis, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu perlu adanya penyatuan, pembinaan dan pengembangan profesi masyarakat yang lebih baik. Untuk itu perlu adanya penyatuan, pembinaan dan pengembangan profesi serta pengamalan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

serta pengamalan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan lingkungankesehatan lingkungan

Dengan Rahmata Tuhan Yang Maha Esa disertai dengan keadaan dan keinginan luhur, berdasarkan ilmu Dengan Rahmata Tuhan Yang Maha Esa disertai dengan keadaan dan keinginan luhur, berdasarkan ilmu ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut dengan ini membentuk organisasi ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut dengan ini membentuk organisasi Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan ( HAKLI ) sebagai perubahan dan pengembangan dari Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan ( HAKLI ) sebagai perubahan dan pengembangan dari Ikatan Kontrolier Kesehatan Indonesia ( IKKI ) yang didirikan pada tanggal 5 september tahun 1955 Ikatan Kontrolier Kesehatan Indonesia ( IKKI ) yang didirikan pada tanggal 5 september tahun 1955 dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

BAB I BAB I

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1 Pasal 1 1.

1. organisasi ini organisasi ini bernama Himpunan bernama Himpunan Ahli Kesehatan LAhli Kesehatan Lingkungan Indoneingkungan Indonesia disingkat Hsia disingkat HAKLI atau TheAKLI atau The Indonesian Association of Environmental Health disingkat IAEH

Indonesian Association of Environmental Health disingkat IAEH 2.

2. organisasi ini didirikan organisasi ini didirikan di Bandung jara di Bandung jara Barat pada tanggaBarat pada tanggal 12 April 1980 l 12 April 1980 untuk jangka untuk jangka waktu yangwaktu yang tidak di tentukan

tidak di tentukan 3.

(2)

BAB II

AZAS, TUJUAN DAN SIFAT Pasal 2

1. organisasi berazaskan Pancasila

2. Organisasi bertujuan menghim[pun, membina , mengembangkan dan mengamalkan iptek di bidang kesehatan lingkungan dalam mencapai lingkungan yang sehat

3. organisasi merupakan profesi di bidang Kesehatan Lingkungan yang bersifat terbuka BAB III

USAHA UTAMA Pasal 3

1. Menggalang persatauan dan kesatuan semua kemampuan dan potensi anggota

2. Meningkatkan peranan dan pengabdian kepada anggota kepada masyarakat dalam upaya di bidang kesehatan lingkungan

3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta meniongkatkan kemamapuan profesionalisme anggota di bidang kesehatan lingkungan

4. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan pemerintah maupun swasta di bidang kesehatan lingkungan

5. Mengembangank kemitraan dengan organisasi – organisasi lain baik di dalam maupun di luar negri guna menunjang perwujudan visi dan misi organisasi

6. Meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan anggota BAB IV KEANGGOTAAN

Pasal 4

1. Anggota terdiri dari para Ahli Kesehatan Lingkungan maupun sanitarian

2. Keanggotaan organisasi terdiri dari tiga macam, yaitu anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan

3. Ketentuan –ketentuan tentang keanggotaan Himpunan Ahli Kesehatn Lingkungan Indonesia diataur  dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB V

SUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI, KEKUASAAN ORGANISASI TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ORGANISASI

Pasal 5 1. Ditingkat Nasional dibentuk Pengurus Pusat HAKLI 2. Ditingkat Provinsi dibentuk Pengurus Daerah HAKLI

3. Ditingkat Kabupaten / Kota dibentuk Pengurus Cabang HAKLI

4. Susunan Organisasi dan tata kerja serta susunan Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan pengurus Cabang di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 6

KEKUASAAN ORGANISASI

1. Kekuasaaan tertinggi di tingkat Nasional adalah Musyawarah Nasiomnal ( MUNAS ) yang diadakan setiap empat tahun

2. Kekuasaaan MUNAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi :

(3)

  b. Membahas, menerima dan mengesahkan atau menolak pertanggungbjawaban pelaksanaan  program kerja pengurus lama

c. Menyusun pokok – pokok Program kerja Nasional d. Memilih dan menetapkan pengurus Pusat

e. Menetapkan rencana penyelenggaraan musyawarah Kerja Nasional ( MUKERNAS ) f. Yang dilaksanakan dua kali selam amasa bakti kepengurusan

3. Kekuasaan tertinggi di tingkat daerah adalah Musyawarah daerah ( MUSDA ) yang diadakan setiap empat tahun sekali

4. Kekuasaan MUSDA sebagaimana dimaksud pada ayat 3 meliputi :

a. Merumuska program kerja Daerah yang berpedoman pada pokok – pokok Program kerja  Nasional yang di sesuaikan dengan kondisi setempat

  b. Membahas, menerima dan mengesahkan atau menolak pertanggung jawaban pelaksanaan  program kerj pengurus lama

c. Memilih dan menetapkan pengurus Daerah serta menyampaikan hasil MUSDA ke Pengurus Pusat

d. Menetapkan keputusan – keputusan lainnya sesuai dengan batas wewenang untuk tingkat daerah e. Pelantikan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pengurus Daerah

5. Kekuasaan tertinggi di tingkat cabang adalah Musyawarah Cabang ( MUSCAB ) yang diadakan setiap empat tahun

6. Kekuasaan MUSCAB sebagaimana yang dimaksud pada ayat 5 meliputi : a. Menyusun langkah – langkah kegiatan berdasarkan program kerja Daerah

  b. Memilih pengurus cabang dan menyampaikan hasil MUSCAB ke pengurus daeran untuk di syahkan. Pelantikan Pengurus Daerah dilakukan oleh P engurus Daerah

7. Pemilihan Pengurus

a. Pengurus Pusat di pilih oleh Musyawarah Nasional

 b. Tata tertib pemilihan dan Pelantikan Pengurus Pusat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga 8. Kriteria Pengurus Pusat Daerah dan Cabang di atur dalam Anggaran Rumah Tangga

9. Tata Tertib Musyawarah Nasional, Daerah dan Cabang di atur dalam Anggaran rumah Tangga Pasal 7

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ORGANISASI

1. Pengurus Pusat Menentukan arah , kebijakan dan strategi organisasi serta pokok – pokok program secara Nasional

2. Pengurus Pusat membentuk Lembaga – lembaga dan unit – unit strategi, sesuai dengan tantangan  peluang dn kebutuhan organisasi

3. Lembaga atau Unit strategi dapat di bentuk sekalian dengan kebutuhan untuk  a. Pengkajian dan Pengembangan IPTEK dan keprofesian Kesehatn Lingkungan  b. Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan Lingkungan

c. Pengembangan kewirausahaan dan penggalangan kemitraan

4. Pengurus daerah dan cabang menyusun dan melaksanakan program kerja dan kegiatan berdasarkan arah, kebijakan dan strategi serta program Nasional yang disesuaikan dengan karakteristik dan masalah spesifik setempat

Pasal 8

PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI

1. penasehat bertugas memberikan pengayoman dan saran –saran yang berkaitan dengan arah dan tujuan organisasi

2. Dewan pertimbangan organisasi bertugas :

a. melakukan pengawasan kinerja Pengurus Pusat  b. memberikan saran dan pertimbangan

c. memberikan penghargaan

3. Ketentuantentang tentang susunan Pemilihan, pembentukan dan tata kerja penasehat dan Dewan  pertimbangan Organisasi di atur dalam Anggaran rumah tangga

(4)

Pasal 9

PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. keputusan diambil dengan Musyawarah untuk mufakat

2. Apabila tidak dapat dicapai secara mufakat keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. BAB VI

SUMBER KEKAYAAN ORGANISASI Pasal 10

1. kekayaan organisasi diperoleh dari : a. Iuran anggota

  b. Sumbangan Donatur 

c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

BAB VII

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI Pasal 11

Organisasi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia ( HAKLI ) mempunyai atribut berupa Motto Lembaga / Logo, Hymne, Stempel, Pataka dan Bendera yang di tetapkan oleh Musyawarah Nasional

BAB VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR  Pasal 12

Anggaran Dasar dapat dirubah dan harus disahkan dalam Musyawarah nsional dengan jumlah sekurang –  kurangnya dua pertiga dari yang hadir secara sah

BAB IX

Pembubaran organisasi Pasal 13

Organisasi ini hanya dapat di bubarkan bila ada mufakat bulat dari musyawarah nasional yang di selenggarakan khusu untuk maksud itu

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Segala sesuatu yang belum di tetapkan dalam Anggaran Dasar akan diatur dalan anggaran Rumah Tangga dan hal – hal yang dapat menimbulkan penafsiran yang berlainan akan di tetapkan oleh Pengurus Pusat

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

(5)

Di tetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 26 Oktober 2005

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL V

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI)

ditanda tangani oleh:

KETUA : Drs. Soebakri, MQIH

WAKIL KETUA : Aus Al Anhar, SKM, M.Kes SEKRETARIS I : R.H Krisna , SKM, M.Kes

(6)

---ART HAKLI

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH NASIONAL V

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA TAHUN 2005

NOMOR : 06/ MUNAS V / HAKLI/ 2005 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA ( HAKLI )

BAB I

KEANGGOTAAN Pasal 1

Keanggotaan terdiri dari :

1. Anggota biasa adalah para ahli di bidang kesehatan lingkungan atau sanitarian, warga Negara Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau bekerja / menekuni di bidang kesehatan lingkungan atau saitarian

2. Anggaran luar biasa adalah mereka yang bekerj di bidang kesehatn lingkungan atau sanitasi yang di tetapka oleh pengurus

3. Anggota kehormatan adalah mereka yang diangkat pengurus Pasal 2

1. Keanggotaan biasa bersifat aktif dan sesuai dengan standar kualifikasi profesi

2. penetapan anggota biasa yang dimaksud dalam ayat (1) diatas dilakukan melalui proses pendaftaran oleh pengurus Cabang atauy Pengurus Daerah untuk Kabupaten atau kota yang belum memiliki Pengurus Cabang

3. Persyaratan dan standar kualifikasi profesi di tetapkan oleh Pengurus Pusat Pasal 3

1. Anggota biasa memiliki hak  a. Mempunyai hak satu suara

  b. Mempunyai hak memilih dan dipilih c. Mempunyai hak membela diri

2. Anggota biasa mempunyai kewajiban a. Wajib membayarv iuran

 b. Wajib membina hubungan baik dan jiwa korps di antara para anggota

c. Wajib mentaati keputusan organisasi dan melaksanakan usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi

Pasal 4

1. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan kewajiban a. Anggota Biasa, Luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara

(7)

Pasal 6

DISIPLIN ORGANISASI

1. Anggota Biasa, Luar biasa dan kehormatan wajib mentaati menjunjung tinggi dan melaksanakan AD,ART dank ode etik HAKLI

2. Bagi anggota Biasa, Luar Biasa da Kehormatan yang tidak memenuhi ayat (1) dikenakanm sanksi 3. Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran AD,ART ditetapkan oleh pengurus

Pusat

4. Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran kode etik ditetapkan oleh dewan Pertimbangan Organisasi

BAB II

KEPENGURUSAN

Pasal 6

SUSUNAN PENGURUS

1. pengurus Pusat terdiri atas a. Seorang Ketua Umum

 b. Sebanyak –banyaknya 4 (empat) orang Ketua c. Seorang Sekretaris Jendral

d. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang sekretaris e. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang Bendahara 2. Pengurus daerah terdiri atas

a. Seorang Ketua

 b. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang Wakil Ketua c. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang sekretaris d. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang Bendahara

e. Ketua-ketua bidang dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program 3. Pengurus Cabang terdiri atas

a. Seorang Ketua

  b. Seorang Wakil Ketua

c. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang sekretaris d. Sebanyak –banyaknya 2 (dua) orang Bendahara

e. Ketua-ketua Seksi dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program

Pasal 7

MASA KERJA PENGURUS

1. Masa kerja pengurus pusat di tentukan 4 (empat ) tahun, dalam hal MUNAS tidak dapat diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian pengurus Pusat dapat dilakukan melalui sidang Istimewa

2. Masa kerja Pengurus Daerah di tentukan 4 (empat ) tahun, dalam hal MUSDA tidak dapat diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian pengurus Daerah dapat dilakukan melalui sidang Luar biasa

3. Masa kerja Pengurus Cabang di tentukan 4 (empat ) tahun, dalam hal MUSCAB tidak dapat diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian pengurus Cabang dapat dilakukan melalui Musyawarah Luar biasa

4. Dalam hal seorang Pengurus tidak dapat melaksakan tugas, dalam masa jabatannya dapat di tunjuk   pejabat sementara sampai pemilihan pengurus berikutnya

Pasal 8

TATA TERTIB PEMILIHAN PENGURUS PUSAT

1. Pengurus Pusat harus terbentuk selama MUNAS

2. Pemilihan Pengurus Pusat ditentukan oleh formatur yang berjumlah ganjil, paling sedikit 5 ( lima ) orang dengan unsure – unsure sebagai berikut :

(8)

a. Seorang Pimpinan MUNAS   b. Seorang Pengurus Pusat lama

c. Tiga orang lebih peserta daerah yang di pilih dalam siding pleno

3. Kewenangan formatur dalam Pemilihan Pengurus pusat meliputi ketua Umum, ketua –ketua Sekretaris Jendral dan wakil –wakilnya serta Bendahara dan wakilnya

4. PengurusPusat yang baru terpilih dalam waktu selambat – lambatnya 1 ( satu ) bulan setelah MUNAS sudah harus melengkapi susunan Pengurus Departement mengangkat penasehat dan Dewan Pertimbangan organisasi serta menyusun Program kerja Nasional

5. PengurusPusat yang baru terpilih dalam waktu selambat – lambatnya 3 ( tiga ) sejak pengurusan inti ditetapkan telah membentuk Lembaga – lembaga atau Unit – unit strategi sebagai perangkat kerja organisasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi

Pasal 9

TATA TERTIB PEMILIHAN

PENGURUS DAERAH DAN PENGURUS CABANG 1. Penetapan dan pelantikan Pengurus Pusat dilakukan oleh Pimpinan MUNAS 2. Penetapan dan pelantikan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pimpinan MUSDA 3. Penetapan dan pelantikan Pengurus Cabang dilakukan oleh Pimpinan MUSCAB

Pasal 11

KRITERIA PENGURUS

Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal memenuhi criteria sebagai  berikut :

a. Bertaqwa Kepad Tuhan Yang Maha Esa   b. Jujur dan mempunyai integritas tinggi

c. Sehat Jasmani dan Rohani

d. Sekurang – kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI e. Belum pernah tercela selama bekerja baik polotis maupun administrative f. Anggota biasa HAKLI

Pasal 12 PEMBINAAN 1. Pembinaan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat 2. Pembinaan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat

BAB III

KETENTUAN UMUM MUSYAWARAH NASIONAL, SIDANG ISTIMEWA, SIDANG LUAR BIASA DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

Pasal 13

KETENTUAN MUSYAWARAH NASIONAL 1. Peserta musyawarah Nasional adalah

a. Seluruh Pengurus Pusat

 b. Seluruh Dewan pertimbangan Organisasi

c. Seluruh pengurus daerah dengan sebanyak – banyaknya 4 (empat) pengurus Daerah d. Seluruh Pengurus Cabang dengan sebanyak – banyaknya 2 (dua) orang pengurus Cabang e. Peninjau

2. MUNAS dianggap sah apabila dihadiri sekurang – kurangnya setyengah ditambah satu daru jumlah  peserta MUNAS. Apabila jumlah tersebut tidak tercapai maka munas ditunda selama 1 (satu) jam, apabila setelah waktu penundaan tersebut jumlah peserta masih belum tercapai maka dengan  persetujuan forum yang ada MUNAS dapat dianggap sah untuk dilaksanakan

(9)

3. MUNAS menetapka tata tertib Musyawarah nasional

4. Hak suara dalam MUNAS diatur dalam tata tertib MUNAS

Pasal 14

KETENTUAN SIODANG ISTIMEWA, SIDANG LUAR BIASA DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

Sidang istimewa siding Luar Biasa dan musyawarah Luar Biasa baru dapat di selenggarakan apabila terjadi hal – hal yang mendesak untuk diadakannya, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sidang istimewa apabila disetujui sekurang – kurangnya dua pertiga dari jumlah Pengurus Daerah 2. Sidang Luar biasa apabila disetujui sekurang – kurangnya dua pertiga dari jumlah Pengurus Cabang 3. Musyawarah Luar Biasa apabila disetujui sekurang –kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota biasa

BAB IV

PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI

Pasal 15

PEMBENTUKAN PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI 1. Penasehat dapat dibentuk di tingkat Pusat, daerah, dan Cabang

2. Dewan Pertimbangan Organisasi hanya dibentuk oleh pengurus Pusat Pasal 16

PENGANGKATAN PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI 1. Pengangkatan penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi di tingkat Pusat dilakukan oleh Pengurus Pusat selambat –lambatnya 3(tiga) bulan setelah Musyawarah Nasional

2. Susunan Penasehat dan dewan Pertimbangan Organisasi disesuaikan dengan kebutuhan 3. Pengangkatan penasehat dan Dewan Pembinaan di tingkat daerah dan cabang selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah MUSDA dan MUSCAB

4. Pengangkatan penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi di tetapkan dengan surat keputusan Pengurus Pusat

5. Kriteria Penasehat Dewan Pembinaan dipertimbangkan berdasarkan posisi strategis politis dan mempunyai komitmen serta peminatan maupun kepedulian terhadap bidang keehatan lingkungan 6. Kriteria Dewan pertimbangan organisasi di pertimbangkan berdasarkan keahlian, penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemampuan komunikasi

7. Uraian lebih lanjut tentang dewan –dewan ditetapkan oleh pengurus Pusat

BAB V

PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA Pasal 17

1. Untuk Kelancaran program organisasi besarnya iuran di tetapkan sebagai berikut :

a. Uang pangkal sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk setiap anggota 25% untuk   pengurus Pusat dan 75% untuk Pengurus Daerah

 b. Uang Iuran ditentuka oleh masing – masing pengurus daerah dan Cabang 25 % untuk Pengurus daerah dan 75% untuk pengurus cabang

2. Pengiriman uang iuran ditujukan kepada Bendahara Pengurus yang lebih tinggi selambat – lambatnya 10 bulan berikutnya

(10)

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Segala sesuatau yang belum di tetapkan dalam anggaran Rumah Tangga dan hal-hal yang dapat menimbulkan penafsiran yang berlainan akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Anggaran Rumah Tangga ini disyahkan dalam Musyawarah Nasional tahun 2005 dan berlaku sejak  ditetapkan

Di tetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 26 Oktober 2005

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL V

HOMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA ditanda-tangai :

Ketua : Drs. Soebakir, MQIH ,

Wakil Ketua : Aus Al Anhar, SKM, M.Kes Sekretaris I : R.H Krisna , SKM, M.Kes , Skretaris II : Choerudi Hasyim, SKM, M.Kes

Referensi

Dokumen terkait

(2) Apabila Yayasan karena suatu sebab tidak lagi mempunyai Pembina, paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal kekosongan, anggota Pengurus dan

Pengurus komite sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pihak instansi terkait dalam rangka upaya pencapaian tujuan kerja program kerja komite sekolah atas sepengetahuan pihak

(1) Rapat Pleno Pengurus Komite Sekolah diadakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan untuk membahas/membicarakan pelaksanaan program umum organisasi, memecahkan masalah yang timbul

Peserta Rapat Kerja Anak Cabang adalah anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Anak Cabang, koordinasi-koordinasi Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di

(11) Rapat Umum Cabang Luar Biasa adalah Rapat Umum Cabang yang diadakan atas terjadinya pelanggaran AD-ART, Percab dan/atau dalam keadaan yang dianggap

4) Operasional keuangan disesuaikan dengan anggaran keuangan yang telah ditetapkan dalam rapat pengurus atau musyawarah Bantuan-bantuan lain yang syah, halal

Pengantar Garis Besar Program Kerja GBPK Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ponorogo masa khidmat tahun 2019-2024 adalah program umum organisasi PCNU Ponorogo untuk 5 lima tahun kedepan..

Pergantian antar waktu anggota Pengurus Pusat IKPM Gontor dilakukan oleh Pengurus Pusat IKPM Gontor melalui Sidang Pengurus Pusat dengan persetujuan Pimpinan Pondok Modern Gontor dan