• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDY THE TYPES AND DOSAGES OF MANURE ON THE GROWTH AND YIELD OF CAYENNE PEPPER ( Capsicum frustescence.l)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDY THE TYPES AND DOSAGES OF MANURE ON THE GROWTH AND YIELD OF CAYENNE PEPPER ( Capsicum frustescence.l)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 202

STUDY THE TYPES AND DOSAGES OF MANURE ON THE

GROWTH AND YIELD OF CAYENNE PEPPER (

Capsicum

frustescence

.

L

)

Muhammad Khoirul Umam 1) M. Ihsan 2) Libria Widiatuti 1)Mahasiswa Fak. Teknik, Sains dan Pertanian UNIBA Surakarta

2)Dosen Fak. Teknik, Sains dan Pertanian UNIBA Surakarta

ABSTRACT

This research was conducted to determine the effect of types and doses of manure on the growth and yield and yield of cayenne pepper (Capsicum frustenscence. L) conducted in Wedusan Village, Dukuhseti Subdistrict, Pati District in August - November 2019 with a height of 72 m above sea level.This research was compiled using a Randomized Complete Group Design (RCBD) of two treatment factors namely the first factor in the form of cow manure and cow manure, the second factor was the dose of manure with 6 treatment combinations namely P1T1 (cow manure 5 tons / ha), P1T2 ( cow manure 10 / ha, P1T3 (cow manure 15 / ha, P2T1 (goat manure 5 tons / ha), P2T2 (goat manure 10 tons / ha) and P2T3 (goat manure 15 tons / ha). Treatment repeated 4 times on 4 plant blocks.The parameters observed consisted of plant height, number of planted fruits, fruit weight per plant, fruit weight per plot and dry stover weight. The treatment of manure types and kinds of doses of manure differed significantly on the height and weight dry stover, the dose of manure significantly affected all observations parameters. The interaction of fertilizer composition and dosage of manure differed significantly on plant height and dry stover weight. Whereas the number of fruits per plant, fruit weight per plant and fruit weight per plot were not significantly different.At the end of the study the best results were obtained on an average plant height of 132.75 cm and dry stover weight of 235.50 g in the P2T3 treatment (goat manure 15 tons / ha), the average number of planted fruits was 63.3 g, the average weight fruit of 75.09 g and an average fruit weight per plot of 176.25 in the P2T2 treatment (goat manure 10 tons / ha).

Keywords: Study of types and doses of manure, cow manure, chilli goat manure, Capsicum frustescence. L

PENDAHULUAN

Cabai merupakan tanaman buah semusim, yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan, sehingga cabai lebih dikenal sebagai rempah atau bumbu dapur (Sunaryono, 1992). Cabe rawit (Capsicum frustescence) merupakan salah satu jenis cabai yang banyak diminati oleh konsumen, berumur genjah, kurang tahan simpan, dan tidak begitu pedas. Bagian buah tersusun atas kulit buah berwarna hijau sampai merah, daging buah dan biji. Permukaan buah rata, licin dan yang telah masak berwarna merah mengkilat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk yang tentunya disertai dengan meningkatnya kebutuhan bahan pangan, maka perlu dipikirkan cara untuk melipat gandakan hasil pertanian tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi bahan pangan adalah melalui

(2)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 203 usaha intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi secara terpadu dengan tetap memelihara kelestarian sumber alam (Mimbar dan Susilowati, 1995).

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah dosis pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit (Capsicum frustescence. L)? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil Cabe Rawit. Cabe rawit merupakan salah satu komoditas rempah-rempah yang paling banyak ditanam di Indonesia. Harganya yang cenderung tinggi membuat para petani banyak yang membudi-dayakannya.Cabe rawit merupakan bumbu dapur yang paling banyak digunakan. Cabe rawit sebenarnya mempunyai berbagai varietas, kurang lebih tiga varietas, namun kesemuanya masih termasuk dalam kelompok genus capsicum. Pada awalnya, cabe akan berwarna hija tua ketika masih kecil dan akan berubah merah ketika sudah memasuki musim panen. (Dalimartha, 2003)

Kingdom : Plantae (Plant)

Sub kingdom :Tracheabionta (Vascular Plants) Divisio : Spermatophyta (Seed Plant) Sub divisio :Magnoliophyta (Flowering Plant) Classis : Magnolipsida (Dycotyledons) Sub classis : Asteredae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (Potato family) Genus : Capsicum L. (pepper)

Species :Capsicum frustescens L

Tanaman cabai sangat baik ditanam pada awal musim kemarau. Pada musim hujan tanaman juga mudah mengalami tekanan (stress), sehingga bunganya sedikit, dan banyak bunga yang tidak mampu menjadi buah. Kalaupun bisa berbuah, buahnya akan mudah sekali gugur karena tekanan air hujan yang lebat. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai berkisar antara 600-1200 mm/tahun dengan jumlah bulan basah 3-9 bulan. Walaupun demikian apabila pada waktu berbunga tanaman cabai kekurangan air, maka banyak bunganya yang akan gugur tidak mampu menjadi buah. Pada umumnya tanaman cabai lebih senang ditanaman di daerah yang terbuka.

1. Suhu Udara

Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai berkisar antara 21°C – 28°C. Suhu harian yang terlalu terik, yakni di atas 32°C menyebabkan tepung sari tanaman cabai tidak berfungsi untuk melakukan pembuahan.

2. Tanah

Tanah yang subur dan banyak mengandung humus (bahan organik), gembur dan memiliki drainase baik sanagt cocok untuk budidaya tanaman cabai rawit.

Tanaman cabai sebenarnya dapat tumbuh disegala macam tipe tanah, dan ketinggian tempat. Tanaman cabai rawit akan tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1300 m dpl. Bahkan pada ketinggian

(3)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 204 1500 m dpl pun tanaman cabai rawit masih mampu tumbuh dan berbuah baik. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa feses yang tercampur dengan sisa makanan maupun urin yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usahatani pertanian antara lain: kotoran ayam, sapi, kerbau dan kambing. Komposisi hara pada masing-masing kotoran hewan berbeda tergantung pada jenis, umur, alas kandang, kondisi, serta jumlah dan jenis makanan yang dikomsumsinya (Samekto, 2006).

Ada beberapa kelebihan pupuk kandang sehingga pupuk ini sangat disukai petani diantaranya memperbaiki struktur tanah, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Selain itu, pupuk kandang juga tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan karena bahan dasarnya alamiah jika dibandingkan dengan pupuk kimia yang berefek buruk dan bisa meracuni tanah serta air (Samekto, 2006).

Menurut Supriati dan Herliana (2010), kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam adalah 1,5 % N, 1,5 % P205, dan 0,8 % K20. Pupuk kandang sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa. Tingginya kadar C pada pupuk kandang sapi menghambat penggunaannya secara langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Untuk memaksimalkan penggunaan pupuk kandang sapi maka harus dilakukan pengomposan terhadap pupuk kandang dengan rasio C/N dibawah 20. Kandungan unsur hara pupuk kandang sapi adalah 0,5% nitrogen, 0,2% P205, dan 0,5% K20.

Dengan menggunakan pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman cabe rawit.

METODE PENELITIAN

Kajian macam dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi cabe rawit (Capsicum frustescence.L)ini dilaksanakan pada awal bulan Agustus sampai bulan November 2019 di desa Wedusan Kecamatan Dukuseti Kabupaten Pati pada ketinggian 72 m ( dpl ). Penelitian di

laksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor perlakuan.

Faktor pertama adalah macam pupuk dengan tiga macam yaitu : P1 : Pupuk kandang sapi

P2 : Pupuk kandang kambing 1. P1 T1 : pupuk kandang sapi 5 ton/hektar Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang dengan 2. P1 T2 : pupuk kandang sapi 10 ton/hektar taraf yaitu : 3. P1 T3 : pupuk kandang sapi 15 ton/hektar T1 : 5 ton/hektar 4. P2 T1 : pupuk kandang kambing 5 ton/hektar T2 : 10 ton/hektar 5. P2 T2 : pupuk kandang kambing 10 T3 : 15 ton/hektar ton/hektar

Metode di dapatkan 6 kombinan pelakuan sebagai 6. P2 T3 : pupuk kandang kambing 15

(4)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 205 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing berpengaruh pada tinggi tanaman (cm) dan berat berangkasan kering (g) pada tanaman cabe rawit. Dan tidak berbeda nyata pada jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman (g), dan berat buah per petak di sajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel hasil Pengamatan

Parameter

Macam Pupuk Dosis Pupuk Kandang

Rerata Kandang T1 T2 T3 P1 120,25 c 109,25 d 121,00 b 116,83 b Tinggi P2 120,50 c 129,00 a 132,75 a 127,42 a Tanaman (cm) Rerata 120,38 b 119,13 b 126,88 a Berat P1 146,75 b 93,00 c 134,25 b 124,67 b Brangkasan P2 136,75 b 157,00 b 235,50 a 176, 42 a Kering (g) Rerata 125,00 c 141,45 b 184,88 a Jumlah Buah P1 54,75 53,75 51,50 53,33 Per Tanaman P2 35,50 63,00 40,75 46,42 Rerata 45,13 58,38 46,13 Berat Buah P1 29,52 48,28 53,75 43,85 Per Tanaman P2 32,10 75,09 27,98 45,05 (g) Rerata 30,81 61,68 40,86 Berat Buah P1 141,00 171,00 139,75 153,33 P2 137,00 176,25 144,50 150,83 Per Petak (g) Rerata 139,00 160,38 155,38

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom yang sama atau baris yang sama berbeda nyata dan angka angka yang tidak di ikuti huruf pada kolom yang sama atau baris yang sama tidak bebeda nyata pada uji jarak berganda pada taraf 5%.

Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi 132,75 cm, diperoleh pada kombinasi P2T3 (pupuk kandang kambing dosis 15 ton/hektar). Tinggi tanaman terendah 109,25 cm, diperoleh pada kombinasi P1T2 (pupuk kandang sapi dosis 10 ton/hektar). Pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 15 ton/hektar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Hal ini disebabkan dosis dan pupuk kandang kambing mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dengan jumlah yang sedikit. Rata-rata tinggi tanaman pada saat panen berbeda sangat nyata, hal ini disebabkan kandungan unsur hara antara pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing berbeda, dan dosis pupuk kandang semakin banyak semakin baik. Tinggi tanaman dipengaruhi oleh proses metabolisme dalam tubuh tanaman. Dimana dalam melangsungkan aktivitas metabolisme tersebut tanaman membutuhkan nutrisi yang dapat di peroleh dari pemupukan. Pupuk terbaik untuk tanaman adalah pupuk kandang karena selain mencukupi

(5)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 206 unsur hara yang dibutuhkan tamanan, juga memperbaiki kondisi media tanam. Rata rata berat brangkasan kering tanaman cabe rawt tertinggi adalah 235,50 diperoleh dalam kombinasi perlakuan P2T3 (pupuk kandang kambing dengan dosis 15 ton/hektar). Rata rata berang brangkasan tanaman cabe rawit terendang adalah 93,00 diperoleh pada kombinasi P1T2 (pupuk kandang sapi 10 ton/hektar). Mimbar (1990, dalam Simatupang, 2003) menyatakan bahwa unsur hara nitrogen juga merangsang pembentukan daun sehingga jaringan meristematis pada titik tumbuh batang semakin aktif dan semakin banyak ruas batang yang terbentuk sehingga semakin banyak daun yang dihasilkan, akibatnya jumlah daun, luas daun, bobot segar dan bobot kering semakin meningkat.

Rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit tertinggi adalah 63,00 diperoleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar), sedangkan rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T1 (pupuk kandang kambing 5 ton/ha) sebesar 35,50.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa pupuk kandang kambing mengandung unsur N yang cukup tinggi daripada pupuk kandang sapi, sehingga perlakuan pupuk kandang kambing dan dosis pupuk kandang yang tepat akan menyebabkan peningkatan vegetatif tanaman lebih optimal. Peningkatan pertumbuhan vegetatif pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang produktif sangat dipengaruhi oleh adanya peranan unsur hara seperti N, P dan K. Lingga dan Marsono (2001) menjelaskan bahwa peranan nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya cabang, batang dan daun. Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk klorofil, protein dan lemak. Nitrogen juga sebagai penyusun enzim yang terdapat dalam sel, sehingga mempengaruhi pertumbuhan karbohidrat yang sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman (Lingga, 2000). Sosrosoedirdjo (2004) menambahkan bahwa karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan dalam pembelahan sel, perpanjangan sel, pembesaran sel dan pembentukkan jaringan untuk perkembangan batang, daun dan akar. Fosfor berfungsi mengatasi pengaruh negatif dari nitrogen, memperbaiki perkembangan akar dan memperbaiki kualitas hasil. Kemudian K berfungsi dalam mengatur keseimbangan Nitrogen dan Fosfor.

Terjadinya peningkatan pertumbuhan yang optimal pada fase vegetatif akan terus berlanjut pada peningkatan hasil tanaman sampai fase generatif. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah buah dan berat buah yang rata-rata sebesar 63.00 per tanaman pada perlakuan pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/ha.

Rata-rata berat buah tanaman cabe rawit tertinggi adalah 75,09 di peroleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar). Sedangkan

(6)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 207 rata-rata berat buah tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T3 (pupuk kandang kambing 15 ton/ha) sebesar 27,98. Rata-rata berat buah per petak tanaman cabe rawit tertinggi adalah 176,25 di peroleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar). Sedangkan rata-rata berat buah per petak tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T1 (pupuk kandang kambing 5 ton/ha) sebesar 137,00. Histogram hasil pengamatan terhadap kajian macam dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil cabe rawit.

Keterangan :

P1 T1 : pupuk kandang sapi 5 ton/hektar P1 T2 : pupuk kandang sapi 10 ton/hektar P1 T3 : pupuk kandang sapi 15 ton/hektar P2 T1 : pupuk kandang kambing 5 ton/hektar P2 T2 : pupuk kandang kambing 10 ton/hektar P2 T3 : pupuk kandang kambing 15 ton/hektar

Dari histogram di atas menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi 132,75 cm, diperoleh pada kombinasi P2T3 (pupuk kandang kambing dosis ton/hektar). Tinggi tanaman terendah 109,25 cm, diperoleh pada kombinasi P1T2 (pupuk kandang sapi dosis 10 ton/hektar). Pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 15 ton/hektar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Rata-rata berat brangkasan kering tanaman cabai rawit tertinggi adalah 235.50 diperoleh dalam kombinasi perlakuan P2T3 (pupuk kandang kambing dengan dosis 15 ton/hektar). Rata-rata berat brangkasan kering tanaman cabai terendah adalah 93.00 diperoleh pada kombinasi P1T2 (pupuk kandang sapi 10 ton/hektar). Rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit tertinggi adalah 63,00 diperoleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar), sedangkan

(7)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 208 rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T1 (pupuk kandang kambing 5 ton/ha) sebesar 35,50. Terjadinya peningkatan pertumbuhan yang optimal pada fase vegetatif akan terus berlanjut pada peningkatan hasil tanaman sampai fase generatif. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah buah dan berat buah yang rata-rata sebesar 63.00 per tanaman pada perlakuan pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/ha. Rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit tertinggi adalah 63,00 diperoleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar), sedangkan rata-rata jumlah buah tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T1 (pupuk kandang kambing 5 ton/ha) sebesar 35,50.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa pupuk kandang kambing mengandung unsur N yang cukup tinggi daripada pupuk kandang sapi, sehingga perlakuan pupuk kandang kambing dan dosis pupuk kandang yang tepat akan menyebabkan peningkatan vegetatif tanaman lebih optimal. Sosrosoedirdjo (2004) menambahkan bahwa karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan dalam pembelahan sel, perpanjangan sel, pembesaran sel dan pembentukkan jaringan untuk perkembangan batang, daun dan akar. Fosfor berfungsi mengatasi pengaruh negatif dari nitrogen, memperbaiki perkembangan akar dan memperbaiki kualitas hasil. Kemudian K berfungsi dalam mengatur keseimbangan Nitrogen dan Fosfor. Terjadinya peningkatan pertumbuhan yang optimal pada fase vegetatif akan terus berlanjut pada peningkatan hasil tanaman sampai fase generatif. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah buah dan berat buah yang rata-rata sebesar 63.00 per tanaman pada perlakuan pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/ha. Rata-rata berat buah per petak tanaman cabe rawit tertinggi adalah 176,25 di peroleh dalam kombinasi perlakuan P2T2 (pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/hektar). Sedangkan rata-rata berat buah per petak tanaman cabe rawit terendah didapat pada perlakuan P2T1 (pupuk kandang kambing 5 ton/ha) sebesar 137,00.

KESIMPULAN

1. Perlakuan jenis pupuk kandang dan macam dosis pupuk kandang pada lahan tanaman cabai rawit menunjukkan hasil pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan berat brangkasan kering tanaman cabai rawit dan tidak berbeda nyata terhadap jumlah buah per tanaman, berat buah pertanaman dan berat buah per petak.

2. Perlakuan dosis pupuk menunjukkan pengaruh beda nyata terhadap semua parameter pengamatan, yaitu tinggi tanaman, berat brangkasan kering, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan berat buah per petak

(8)

ISBN. 978-979-1230-65-0

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020 209 3. Interaksi komposisi pupuk dan dosis menunjukkan pengaruh yang beda nyata terhadap tinggi tanaman dan berat brangkasan kering, sedangkan pada jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan jumlah berat buah per petak tidak beda nyata.

DAFTAR PUSTAKA

.Dalimartha, 2003. Morfologi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Universitas Brawija.Malang 02 October 2015

Lingga, P. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Samekto, R. 2006. Pupuk Kandang. Penerbit PT Citra

Aji Parama. Jakarta. 37 hal. Sriharti dan T.

Salim. 2007. Pengaruh berbagai kompos terhadap produksi kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) In Prosiding Seminar

Nasional

Teknik Kimia “Kejuangan”. Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Yogyakarta: 65 hal.

Sosrosoedjirdjo, 2004. Ilmu Memupuk. Jilid I. CV. Yasaguna. Jakarta.

Susilawati, E. 2007. Pengaruh Komposisi Media terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Tanaman Helichrysum bracteatum dan Zinnia legans. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor

Lukman dan Sunaryono. Disunting oleh Sofia Niksolihin. Penerbit ITB. Bandung. Hal 241.

Gambar

Tabel 1. Tabel hasil Pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu bentuk menjaga kebersihan diri sendiri adalah dengan mencuci tangan sebelum menangani wadah yang dibawa konsumen, gunanya adalah untuk mengurangi kemungkinan

Penelitian tentang “Korelasi Belajar Kooperatif Model Group Investigation terhadap Peningkatan Kualitas Penulisan Karya Ilmiah pada Mahasiswa Jurusan Teknik

untuk meningkatkan aktivitas, partisipasi dan hasil belajar siswa melalui penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA pada kelas V SDN 02 IV Koto Aur

PELANGGARAN LALU LINTAS SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN HUKUM GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN LALU LINTAS DI SURAKARTA (Studi Pasal 265 Ayat (1) Undang -Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Di dalam Kurikulum LPTK-PTK yang terstandar terdapat program profesi yang dipergunakan untuk uji kompetensi dan sertifikasi guru yang sudah ada di SMK dan bagi calon-calon guru

[r]

Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko likuiditas pada penelitian ini adalah. LDR

Saat menekan tombol NEW pada form persediaan bahan, akan muncul form input data bahan yang berfungsi untuk menambahkan data bahan seperti nama bahan, satuan