• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Informasi Overhaul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Informasi Overhaul"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Pendahuluan

Modul ini didesain terdiri dari 3 buah buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku ini saling terkait dan menjadi referensi dalam pelatihan.:

1. Buku Informasi adalah salah satu sumber informasi bagi peserta dan pelatih yang

berisi pengetahuan teori/keterampilan yang dibutuhkan sebelum peserta melaksanakan praktik.

2. Buku kerja adalah buku pegangan kerja peserta untuk memandu kegiatannya selama belajar. Lebih rinci buku ini berisi :

 Kegiatan peserta untuk menguasai materi atau informasi

 Kegiatan pemeriksaan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta

 Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan peserta

3. Buku penilaian adalah buku yang digunakan pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pada buku kerja. Buku ini berisi :

 Kegiatan yang dilakukan peserta sebagai pernyataan keterampilan.

 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

 Catatan pencapaian keterampilan peserta.

Materi dalam modul ini disusun berdasarkan standar kompetensi yang merupakan pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui oleh industri untuk menangani perawatan sistem pendingin mesin pada alat berat.

Modul ini sebaiknya digunakan dengan metoda pendekatan yang berbasis kompetensi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Fokus pembelajaran dengan pendekatan ini berpusat pada peserta latih agar menguasai suatu keterampilan sesuai standar, bukan berapa waktu yang dibutuhkan dalam mengikuti kegiatan belajar (pelatihan).

(2)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Namun demikian modul ini tetap fleksibel, sehingga materi-materinya dapat juga disampaikan secara klasikal oleh seorang pelatih di depan kelas.

Standar Kompetensi

 Melepas top end components

 Melepas middle components

 Melepas bottom end components

 Merakit semua komponen mesin

 Menghidupkan dan menyetel mesin

Tujuan

 Dapat menguasai besaran-besaran mesin

 Dapat membongkar komponen-komponen mesin

 Mengidentifikasi komponen-komponen mesin

 Dapat menentukan langkah-langkah memeriksa kondisi komponen mesin

 Dapat merakit komponen-komponen mesin

 Dapat menghidupkan mesin

Prasyarat Kemampuan

Sebelum memulai modul ini Anda harus menguasai prinsip kerja mesin diesel 4 langkah.

Keselamatan Kerja

1. Semua prosedur keselamatan kerja di bengkel wajib dipatuhi selama praktik. 2. Gunakan alat dengan cermat dan hindari penempatan yang tidak rapi.

(3)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pahami tujuan yang harus dicapai, kemudian bacalah modul ini secara bertahap 2. Materi teori dapat dipelajari di luar tatap muka. Tanyakan pada pelatih tentang

hal-hal yang kurang dipahami

3. Untuk menyakinkan pemahaman Anda, jawablah pertanyaan dan tugas pada buku kerja yang telah disediakan sampai mencapai hasil 100% benar

4. Setelah selesai mengisi pertanyaan pada buku kerja, Anda dapat meminta kepada pelatih untuk uji teori. Hasil minimal 80%, apabila belum mencapai, maka Anda harus kembali mempelajari modul ini.

5. Setelah dinyatakan lulus teori oleh pelatih, Anda dapat mengikuti latihan praktik 6. Apabila Anda sudah siap diuji praktik, maka Anda dapat mengajukannya kepada

pelatih.

7. Pernyataan kelulusan Anda dapat dilihat dari hasil penilaian akhir yang telah ditandatangani oleh pelatih.

(4)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

MATERI PEMBELAJARAN TEORI

PENGERTIAN DASAR DAN BESARAN MESIN

1. Energi

Energi atau sering kali disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering digunakan orang, maksudnya adalah sesuatu yang menghasilkan perubahan suatu keadaan. Energi tidak menempati ruang atau tidak mempunyai berat seperti pengertian kita terhadap suatu materi di dalam alam.

Bentuk-bentuk energi dapat kita kenali antara lain energi listrik, energi cahaya, energi suara dan energi panas.

Setiap kegiatan memerlukan energi. Kita melakukan tenaga untuk berjalan, mengayuh sepeda, berlari, berpikir, bahkan untuk makan dan bernafas.

Pada saat kita berolahraga atau melakukan aktivitas yang banyak berarti kita memerlukan energi yang banyak, namun sebaliknya bila kita beristirahat, maka energi yang dibutuhkan dan dikeluarkan pun sedikit. Manusia mendapat energi dari makanan yang dimakannya. Mesin-mesin mendapatkan energi dari bahan bakar yang dibakarnya.

Jadi energi dapat juga kita katakan adalah sesuatu yang memungkinkan suatu benda melakukan usaha atau pekerjaan.

1.1 Bentuk Energi

Sesungguhnya energi bukanlah benda atau materi, sehingga ia tidak dapat dilihat. Energi hanya dapat kita amati setelah terjadi suatu perubahan atau kegiatan. Gambar berikut akan memperlihatkan bagaimana energi tersebut

(5)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Gambar di atas menunjukkan energi panas merubah air, energi cahaya membentuk bayangan pada layar dan energi listrik

bekerja dalam sel-sel kimia.

Setiap materi yang dapat melakukan kegiatan atau kerja disebut memiliki energi dan dalam melakukan kegiatan tersebut memerlukan energi. Jika kita mempunyai spiral yang terbuat dari kertas kemudian digantungkan dengan sehelai benang yang di bawah kertas tersebut terdapat sebuah lilin menyala.

Perhatikan apa yang terjadi. Memiliki tenagakah lilin yang menyala itu !. Energi kendaraan bermotor didapat dari bahan bakar, misalnya solar atau bensin. Dalam bahan kimia ini tersimpan energi. Mesin kendaraan bermotor mengeluarkan energi atau tenaga yang tersimpan dalam bahan bakar menjadi energi yang dapat digunakan.

(6)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

a. Energi kimia

Tenaga yang tersimpan dalam bahan kimia disebut energi kimia.

b. Energi listrik

Energi yang terkandung dalam aliran elektron disebut energi listrik. Energi listrik mampu menjalankan motor listrik, menyalakan lampu dan mengaktifkan berbagai komponen mobil.

c. Energi cahaya

Cahaya pun memiliki energi. Matahari, nyala api, nyala lampu merupakan sumber energi cahaya.

d. Energi kinetik

Bentuk lain energi adalah energi kinetik. Energi potensial bahan bakar setelah dibakar dalam mesin menjadi energi kinetik yang menyebabkan poros engkol berputar.

1.2 Perpindahan Energi

Energi dapat dipindahkan dari satu benda ke benda lain, atau lebih umum dari satu sistem ke sistem lain. Perpindahan energi ini disebut transfer energi. Misalnya dalam contoh kita di dapur, energi pembakaran yang ada dalam api dipindahkan ke air yang ada dalam panci. Perpindahan energi seperti ini, terjadi semata-mata karena perbedaan temperatur.

Energi adalah suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk dan dapat pindah dari satu sistem ke sistem lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan juga tidak dapat dimusnahkan. Kita hanya dapat merubah bentuk energi atau memindahkan energi.

(7)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2. Tekanan (Pressure)

Tekanan adalah gaya yang bekerja per satuan luas. Tekanan 7 Psi (Pounds Per Square Inch) artinya gaya sebesar 7 pounds yang bekerja pada permukaan seluas 1 inci persegi.

2.1 Tekanan Atmosfir

Tekanan atmosfir adalah berat udara atau atmosfir yang berada di sekeliling dan di atas kita. Lingkaran atmosfir yang mengelilingi bumi kita ini adalah mendekati 965 Km dari permukaan bumi dan tetap tertahan oleh tarikan gravitasi bumi.

Satuan tekanan atmosfir dinyatakan dalam ‘Pounds Per Square Inch’ (Psi), atau dalam satuan Kpa, Atm. Tekanan atmosfir diukur oleh alat yang disebut barometer. Tekanan atmosfir bervariasi sesuai ketinggian di atas permukaan laut, sebab berat udara menjadi berkurang dengan bertambahnya ketinggian. Tekanan atmosfir normal diukur pada permukaan laut sebesar 14,7 Psi (101,4 Kpa.= 1 atm)

(8)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2.2 Tekanan Alat Ukur (Gauge Pressure)

Bila udara dibatasi dalam suatu wadah atau kontainer yang tertutup, maka perbedaan tekanan dalam kontainer dan tekanan atmosfir luar diukur menggunakan alat ukur (gauge) dalam satuan ‘ Pound Per Square Inch’ atau bisa juga dalam satuan lain Kg/cm². Jika tekanan dalam kontainer berbeda dari tekanan atmosfir, maka nilai perbedaan itu merupakan tekanan alat ukur (gauge pressure). Tekanan alat ukur hanya mengukur tekanan di atas tekanan atmosfir (1 atm = 14,7 Psi), oleh karena itu alat ukur disetel pada pembacaan nol terhadap tekanan atmosfir di permukaan laut.

Sebagai contoh, jika alat ukur (gauge) menunjukkan pembacaan 2 atm. berarti tekanan tersebut adalah nilai tekanan di atas tekanan atmosfir.

2.3 Tekanan Mutlak (Absolute Pressure)

Tekanan mutlak nol adalah 14,7 Psi di bawah tekanan atmosfir, sehingga kita dapat mengetahui bahwa tekanan mutlak adalah sama dengan tekanan alat ukur ditambah 14,7 Psi.

2.4 Tekanan Negatif (Vacuum)

Tekanan mutlak yang kurang dari 14,7 Psi disebut vakum, biasa juga disebut tekanan negatif. Keadaan benar-benar vakum nol apabila tekanan mutlak bernilai nol Psi.

(9)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

3. Momen Puntir (Torque)

Dalam ilmu fisika dikatakan bahwa momen puntir atau torsi adalah gaya yang bekerja dan menghasilkan putaran pada titik pusat. Dalam proses kerja mesin, kita gunakan prinsip dengan mengatakan bahwa

torsi adalah sejumlah upaya memutar poros engkol untuk menyelesaikan suatu kerja. Satuan ukuran momen puntir ada bermacam-macam yaitu : Nm, Kg m, atau

Ft lbs. Satu feet pounds maksudnya adalah satu pounds gaya yang bekerja pada

jarak satu feet dari pusat putaran.

4. Daya (Power)

4.1. Daya Kuda (Horse Power)

Bila kita mempelajari daya, maka pengertian daya tidak terlepas dari faktor waktu, sehingga daya (power) dapat didefinisikan sebagai nilai kerja per satuan waktu. Satuan daya adalah

tenaga kuda (horse power) atau watt.

Satu tenaga kuda adalah

sejumlah kerja yang dapat menggerakkan benda sebesar 33.000 pounds dengan jarak satu feet dalam satu menit.

(10)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

4.2. Indicated Horse Power (IHP)

Indicated horse power (IHP) adalah daya kuda secara teoritis yang diukur pada ruang pembakaran silinder oleh sebuah instrumen khusus. Instrumen tersebut mengukur tekanan gas yang dihasilkan , sehingga para ahli dapat menghitung jumlah energi yang diperoleh dalam silinder.

4.3. Friction Horse Power (FHP)

FHP adalah daya kuda yang terpakai karena adanya gesekan komponen-komponen mesin seperti gesekan bantalan-bantalan, piston dan dinding silinder, daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan piston saat langkah kompressi, daya yang digunakan untuk memutar alternator dan lain-lain. Gesekan merupakan faktor kerugian dan sebagai penghasil panas.

Perlu diingat bahwa energi tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah. Jika bantalan-bantalan menjadi panas, sedangkan energi mekanik sementara berlangsung, maka sebagian energi mekanik akan berubah menjadi panas dan hilang ke dalam sistem pendingin.

FHP dapat dikatakan selisih antara indicated horse power dengan horse power yang berguna.

Pada putaran rendah, gesekan relatif rendah, tetapi ketika putaran meningkat maka gesekan pun meningkat dengan cepat.

(11)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

4.4. Fly wheel Horse Power atau Brake Horse Power (BHP)

Fly wheel horse power disebut juga brake horse power (BHP), yaitu horse

power maksimum yang

dihasilkan mesin pada fly wheel. Secara sederhana friction horse power adalah semua kerugian mesin, gesekan dan lain-lain. Jika

kerugian-kerugian tersebut besarnya 10 Hp (7,5 Kw) dan IHP besarnya 50 Hp (37 Kw), maka brake horse power adalah :

BHP : IHP – FHP

: 50 Hp– 10 Hp = 40 Hp (29,5 Kw)

BHP diukur menggunakan Prony Brake atau Dynamometer. Instrumen uji ini bekerja dengan cara memberikan beban pada mesin, sehingga kita dapat mengukur torsi dan daya yang dihasilkan mesin tersebut.

5. Efisiensi Mesin

5.1. Efisiensi Mekanik

Efisiensi mekanik mesin adalah perbandingan antara output brake horsepower terhadap indicated horsepower dan dinyatakan dalam persentase.

ME = X 100 %

BHP IHP

(12)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Sebagai contoh, apabila BHP sebuah mesin adalah 100 hp dan IHP-nya adalah 72 hp, maka efisiensi mekanik mesin adalah ...

ME = X 100 = 72 %

Apabila efisiensi mekanik besar, maka kerugian-kerugian seperti gesekan menjadi kecil. Kerugian-kerugian yang dimaksud adalah kerugian gerak piston ketika langkah isap dan buang, mekanisme penggerak katup, pompa bahan bakar, pompa air, alternator, air conditioner, jenis dan ukuran mesin dan lain-lain.

5.2. Efisiensi Volumetric

Efisiensi volumetrik dinyatakan dalam persentase. Efisiensi volumetrik adalah volume udara atau campuran udara dan bahan bakar yang aktual masuk ke dalam silinder selama langkah isap dibandingkan dengan volume silinder secara teoritis.

Efisiensi volumetrik yang normal pada motor bensin berkisar 80 %. Faktor yang

mempengaruhi efisiensi

volumetrik ini adalah belokan dan hambatan pada saluran masuk, hambatan pada katup,

panas sekeliling yang

menyebabkan kerapatan udara 72

(13)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

menurun. Sehingga efisiensi volumetrik pada motor bensin hanya dapat berkisar 80 %.

Untuk mencapai efisiensi yang tinggi , maka katup masuk dibuat lebih besar atau setiap silinder menggunakan 2 buah katup masuk . Saluran masuk dibuat lebih besar dan diperhalus.

6. Perbandingan Kompressi

Perbandingan kompressi adalah perbandingan isi silinder saat piston di Titik Mati Bawah (TMB) dan saat piston di Titik Mati Atas (TMA).

Ketika piston berada pada titik terbawah, kemudian dimasukkan sejumlah cairan ke dalam silinder dan ternyata setelah diukur volumenya adalah 100 cc (centimeter cubic). Selanjutnya semua cairan tadi dikeluarkan dan piston digerakkan ke Titik Mati Atas (TMA), kemudian kita masukkan cairan dan kita ukur lagi, hasilnya adalah 25 cc, maka perbandingan kompressi mesin tersebut adalah 4 : 1. Dengan demikian gas yang masuk ke dalam mesin terdiri dari 15 bagian udara dan 1 bagian bahan bakar akan ditekan oleh piston dalam perbandingan 4 : 1. Semakin tinggi perbandingan kompressi, suhu dan tekanan dalam

(14)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Formula

Volume langkah (VL) + Volume ruang bakar (VRb)

Perbandingan Kompressi =

(Compression Ratio) Volume ruang bakar (VRb)

VL + VRb VL

CR = CR = + 1

VRb VRb

Contoh Soal 1 : Diketahui

Diketahui Diameter x Langkah (Bore x Stroke) = 78,7 x 77,0 mm

Perbandingan kompressi = 9,4 : 1

Hitung Volume ruang bakar = cm3

Jawab

¼ .  . (D)2 . L CR = + 1 VRb 0,785 . (7,87)2 . 7,7 CR – 1 = VRb 374,38 VRB = = 44,59 cm3 (atau CC) 8,4

Contoh Soal 2 : Diketahui

(15)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Volume ruang bakar = 50 CC

Hitung Diameter silinder = mm

Jawab

¼ .  . (D)2 . L CR = + 1 VRb 0,785 . (D)2 . 7,7 (9,1 – 1) = 50 0,785 . (D)2 . 7,7 = (9,1 – 1) x 50 (9,1 – 1) x 50 D = 0,785 x 7,7 D = 81,86 mm

7. Diagram Kerja Katup

Untuk memperoleh kinerja mesin yang maksimum, maka waktu buka tutupnya katup diatur berdasarkan diagram katup. Dimana katup masuk mulai terbuka sebelum piston mencapai titik mati atas (Top Dead Centre/TDC) saat langkah buang dan menutup setelah melewati titik mati bawah (Bottom Dead Centre/BDC). Untuk katup buang sudah

(16)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

setelah melewati TDC. Oleh karena itu pada saat tertentu akan terjadi kedua katup (katup masuk dan buang) akan terbuka secara bersamaan (overlap).

MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

A. OVERHAUL MESIN

Untuk melaksanakan reparasi besar (overhaul) mesin umumnya dilakukan berdasarkan waktu atau periode yang telah ditetapkan, namun reparasi yang dimaksud tersebut dapat juga dilakukan dalam keadaan sebagai berikut :

1. Tenaga mesin berkurang akibat celah yang bertambah besar antara piston dan cylinder liner, keausan piston ring dan keausan katup-katup.

2. Pemakain minyak pelumas mesin terlalu boros.

3. Tekanan minyak pelumas berkurang sebagai akibat celah antara bearing dan crankshaft terlalu besar.

4. Minyak pelumas bercampur air.

5. Ganguan atau kerusakan beberapa bagian mesin yang tak dapat diatasi tanpa melaksanakan bongkar mesin.

(17)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

1. CYLINDER HEAD

A. PENGGANTIAN KEPALA SILINDER (CILINDER HEAD REPLACEMENT) Catatan : Ikuti prosedur overhaul dan spesifikasi mesin yang sedang

dibongkar. Melepas

1. Lepaskan intake dan exhaust manifold serta valve cover. 2. Baut Cylinder head dapat dilepaskan ketika mesin sudah dingin.

3. Tandai setiap rocker arm dan kelengkapan lainnya kemudian lepaskan dari atas cylinder head. Semua komponen yang dilepas harus dipasang seperti keadaannya semula.

4. Lepaskan baut cylinder head dengan prosedur yang ditentukan dalam buku petunjuk. Secara umum dapat dilakukan dari arah tengah ke luar. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah cylinder head melengkung atau retak.

(18)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Urutan melepas dan mengencangkan

Memasang

1. Pastikan semua permukaan dan baut cylinder head sudah bersih.

2. Periksa lubang baut cyl. Head pada cylinder block bersih dan kering untuk mencegah kerusakan ketika baut dikencangkan. Bersihkan ulir baut untuk menjamin momen pengencangan baut yang akurat.

3. Pasang cylinder head gasket pada cylinder block. Beberapa pabrik merekomendasi penggunaan sealant sebelum pemasangan.

4. Pastikan bahwa semua lubang harus tepat. Jika terdapat tanda pada gasket, maka tanda tersebut biasanya dipasang menghadap ke atas.

5. Pasang cylinder head tanpa merusak head gasket dan pastikan cylinder head benar-benar duduk pada cylinder block. Beberapa pabrik biasanya merekomendasi agar baut cylinder head dilapisi dengan sealant atau dilapisi dengan oli mesin ketika akan dipasang.

6. Pasang baut cylinder head kemudian kencangkan sesuai prosedur dan spesifikasi yang tepat.

Catatan : Beberapa pabrik memerlukan pengencangan kembali baut cylinder head setelah waktu tertentu untuk mencegah kerusakan cylinder head gasket.

7. Setel celah katup. (lihat cara menyetel katup).

B. PENYETELAN KATUP (VALVE ADJUSTMENT)

Pada buku spesifikasi kita dapat menemukan berapa besar celah katup, bagaimana prosedur penyetelannya. Ikuti petunjuk pabrik apakah penyetelan

(19)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Celah katup (valve clearance) diperiksa antara ujung rocker arm dan ujung batang katup (valve stem) menggunakan feeler gauge.

Penyetelan dilakukan dengan cara memutar adjusting screw (1) sampai diperoleh celah yang tepat kemudian mengencangkan lock nut (2).

C. CYLINDER HEAD OVERHAUL Membongkar (Disassembly)

1. Beri tanda pada katup agar tidak tertukar. Gunakan valve spring compressor

untuk menekan valve

springs.

2. Lepaskan valve locks (1) kemudian perlahan-lahan

(20)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

3. Lepaskan retainer (2), valve spring, spring seat and valve. Tempatkan semua komponen dengan aman dan teratur.

4. Bersihkan semua komponen sesuai petunjuk pada buku manual.

Memeriksa

Beberapa bagian penting cylinder head yang perlu diperiksa

1 Perubahan keadaan ruang bakar, katup isap dan katup buang apakah terdapat korosi, retak serta terdapat kerak karbon.

2 Permukaan kepala silinder yang bersentuhan dengan blok. Apakah terdapat bekas kebocoran gas dan air, serta terjadi perubahan bentuk.

3 Saluran-saluran air terdapat kotoran, kerak-kerak dan penyumbatan yang menghambat aliran air.

4 Baut-baut pengikat apakah terjadi perubahan bentuk atau terjadi kerusakan pada ulirnya.

5 Perhatikan dengan teliti terhadap ukuran,tebal, dan kondisi gasket kepala silinder. Gantilah gasket kepala silinder setiap kali kepala silinder dilepas.

(21)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Cylinder head and gasket

6 Keadaan katup dan kontak katup. Apakah tepi daun katup (margin) ketebalannya masih tepat dan

tidak terdapat kerusakan.

Kemudian periksa apakah kontak katup terhadap dudukannya masih keadaannya masih baik, demikian pula terhadap keausan baji (valve key).

Ketika membongkar mesin, maka semua katup dan kelengkapannya tidak boleh tertukar.

7 Celah antara batang katup (valve stem) terhadap penghantarnya (guide). Periksa apakah celahnya masih dalam batas toleransi. Jika tidak gantilah keduanya.

8 Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, korosi dan periksa pula kemiringan dan tegangannya.

(22)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2. PISTON DAN CONNECTING ROD

Melepas

1. Perhatikan tanda yang mungkin terdapat pada bagian atas piston. Beberapa piston mempunyai tanda berupa tanda panah atau tanda "FRONT". Piston harus dipasang dengan arah yang tepat.

2. Periksa nomor atau tanda pada connecting rod dan cap-nya, apakah sesuai dengan nomor silinder, karena connecting rod dan cap harus dirakit dengan arah dan pasangan yang sesuai untuk menjamin bantalan (con. Rod bearing) dapat terkunci dengan baik pada dudukannya. Tandailah connecting rod dan cap jika diperlukan. 3. Lepaskan mur atau baut pengikat bearing

cap, kemudian lepaskan bearing cap.

4. Pasang stud protectors pada baut

connecting rod untuk melindungi dinding silinder tergores ketika mengeluarkan piston dan connecting rod. Pastikan bahwa

(23)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

tonjolan pada bagian atas dinding silinder (ridge) telah dibersihkan.

5. Tekan connecting rod dari bawah silinder menggunakan tangkai yang lunak.

Membongkar

1. Gunakan piston ring expander untuk melepas piston rings.

2. Lepaskan piston pin retaining rings. Pada jenis pressed type piston pins, gunakanlah alat khusus (special fixtures), kemudian keluarkan piston pin dengan prosedur yang benar untuk mencegah piston pecah atau berubah bentuk.

Membersihkan

Bersihkan karbon dan kotoran dari piston. Gunakan ring groove cleaner untuk membersihkan semua kotoran dari alur piston ring (ring grooves). Pastikan ring grooves benar-benar bersih untuk mencegah macetnya piston ring. Jangan mencoba membersihkan piston menggunakan sikat baja (wire brush).

Memeriksa

1. Periksa kondisi piston dari keretakan, goresan, dan keausan. 2. Ukur diameter piston dan cocokkan dengan spesifikasi pabrik.

3. Ukur kondisi kebengkokkan dan kepuntiran connecting rod menggunakan alat khusus (conncting rod alignment tool). Ganti semua komponen yang tidak memenuhi spesifikasi.

(24)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

4. Ukur ketirusan, oval dan keausan dinding silinder menggunakan cylinder bore gauge atau dial indicator.

5. Ukur celah antara piston dan dinding silinder.

6. Periksa alur piston ring dan ukur celah piston ring

Merakit

1. Pilih piston dan connecting rod sesuai tanda yang telah diberikan. Pastikan tanda pada bagian atas piston sesuai dengan nomor connecting rod dan cap-nya.

2. Lumasi piston pin dan rakit pada connecting rod. Pasang piston pin retainers pada alurnya.

Memasang

1. Pasang upper insert connecting rod bearings., kemudian berilah pelumasan dengan oli mesin.

(25)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2. Pasang lower insert bearings pada rod caps. Pastikan bearing tabs (locating lug) duduk dengan baik.

3. Atur posisi celah piston ring menurut petunjuk pabrik. 4. Lumasi piston, piston rings dan dinding silinder.

5. Dengan menggunakan ring compressor, jepit piston ring dan perhatikan semua ring tidak berputar.

6. Pasang pelindung plastik pada baut connecting rod.

7. Putar crankshaft hingga rod journal dari piston yang akan dipasang berada pada titik mati bawah.

8. Pasang piston dan connecting rod assembly. Pastikan tanda pada piston menghadap arah depan mesin. Hati-hati memasukkan piston ke dalam silinder sampai bantalan connecting rod duduk pada crankshaft journal.

9. Cabut pelindung plastik kemudian pasang rod cap dan bearing-nya.

10. Kencangkan baut connecting rod sesuai prosedur dan spesifikasi mesin.

3. CRANKSHAFT DAN MAIN BEARINGS

Melepas (REMOVAL)

1. Beri tanda pada semua bearing (jika perlu) sesuai lokasi silinder. Biasanya beberapa main bearing caps telah diberi tanda agar tidak tertukar saat nanti memasang kembali.

(26)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2. Lepaskan baut main bearing cap, kemudian keluarkan main bearing caps. 3. Keluarkan crankshaft dengan hati-hati.

Membersihkan dan Memeriksa

1. Bersihkan seluruh bagian crankshaft menggunakan solvent.

2. Pastikan semua saluran-saluran oli (oil passages) tidak tersumbat dan bersih dari kotoran-kotoran.

3. Periksa crankshaft dari kemungkinan bergores, retak dan aus.

4. Periksa permukaan tempat seal belakang crankshaft dari kemungkinan rusak atau beralur.

5. Periksa crankshaft gear dari kerusakan.

Memasang

1. Pasang upper main bearing pada cylinder block. Pastikan lock tab duduk dengan tepat dalam cylinder block.

2. Pasang bearing pada main bearing cap. Pastikan semua saluran oli (oil passages) sejajar dengan lubang bantalan .

3. Pasang rear seal (jika dilepas).

4. Pastikan crankshaft journals bersih kemudian lumasi upper main dengan oli mesin.

5. Pasang crankshaft dengan hati-hati. 6. Periksa setiap main bearing clearance

menggunakan plastigage.

7. Pasang main bearing caps pada tempatnya semula.

8. Pasang rear seal in rear main bearing cap. (jika dilepas).

(27)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

9. Pasang dan kencangkan semua baut sesuai momen spesifikasi. Catatan : setiap kali mengencangkan baut main bearing cap putar crankshaft untuk memastikan crankshaft berputar dengan lancar.

4. CYLINDER BLOCK

Pemeriksaan

1. Periksa block secara visual kemungkinan terdapat retak. Keretakan biasanya terdapat pada bagian bawah silinder, main bearing saddles, dan water jackets. 2. Periksa semua ulir lubang baut cylinder head.

5. CAMSHAFT

Membersihkan dan memeriksa

1. Bersihkan camshaft.

2. Periksa cam lobes dan bearing journals dari goresan, retak atau pecah-pecah. Gunakan micrometeruntuk mengukur diameter bearing journal.

3. Tempatkan camshaft pada "V" blocks kemudian ukurlah kebengkokkan poros dengan dial indicator (lihat modul pemeriksaan camshaft).

4. Periksa tinggi angkat bubungan camshaft (cam lobe lift). 5. Periksa camshaft gear dari kerusakan dan keausan.

Memasang

1. Lumasi permukaan bantalan dan cam lobes menggunakan oli mesin kemudian tempatkan camshaft dengan hati-hati.

2. Kencangkan baut pengikat sesuai spesifikasi. 3. Periksa end play dan backlash camshaft gear.

(28)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

B. MENJALANKAN MESIN

1.

MENJALANKAN MESIN BARU

Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin yang masih baru meliputi beberapa hal :

1. Periksa semua baut, kokohkan apabila ada yang longgar.

2. Periksa keadaan saringan udara, sebab umur mesin menjadi pendek apabila saringan udara tidak dalam keadaan baik.

3. Pakailah minyak pelumas sesuai dengan yang tercantum pada buku pedoman mesin.

4. Isi radiator dengan air yang bersih. Berilah larutan anti beku apabila ada kemungkinan terjadi pembekuan air pendingin, khususnya pada waktu sedang tidak dipakai.

5. Periksalah apakah tangki bahan bakar dan salurannya ada dalam keadaan bersih kemudian isi dengan bahan bakar yang bersih.

6. Buang udara dari dalam saluran bahan bakar hingga injektor.

7. Periksa semua bagian-bagian mesin yang akan bergerak supaya dapat diketahui apabila ada yang kurang baik atau rusak.

8. Sesudah mesin dapat di-start, panaskan mesin terlebih dahulu dalam keadaan tanpa beban. Setelah itu barulah mesin dapat dibebani. Usahakan tidak menjalankan mesin pada putaran tinggi. Demikian juga beban supaya dibatasi pada 70 % -80 % dari beban nominalnya.

2.

PEMERIKSAAN SEBELUM STARTING

1. Periksa jumlah minyak pelumas dengan menggunakan deep stick yang ada pada mesin. Lakukan pengamatan berulang kali sehingga yakin akan jumlah minyak pelumas yang ada. Jika keadaannya berkurang, tambahkan dengan minyak

(29)

Information Book – Overhaul & Pengukuran

2. Periksa keadaan air pendingin, tambahkan atau ganti jika perlu.

3. Periksa jumlah bahan bakar dalam tangki. Jumlah bahan bakar harus dapat mencukupi kebutuhan sehingga mesin tidak akan mati karena kehabisan bahan bakar. Apabila mesin sudah lama tidak dijalankan, maka sebelum mesin di-start buang udara (air bleeding) dari sistem bahan bakar.

4. Periksa hubungan listrik dari battery ke motor starter, atau tekanan udara yang diperlukan untuk men-start.

5. Periksa apakah mesin sudah tidak tidak dibebani, mesin tidak boleh dibebani dalam keadaan di-start.

3.

PEMERIKSAAN SETELAH MESIN DAPAT DI-START

Prosedur me-start mesin biasanya diberikan dalam buku pedoman menjalankan mesin, maka ikutilah petunjuk yang sudah diberika itu.

Setelah mesin dapat di-start, jalankan mesin pada putaran sedang tanpa beban selama kurang lebih 5 menit sampai mesin mencapai suhu normal. Sementara itu perhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Tekanan minyal pelumas. Setiap mesin mempunyai nilai berapa besarnya tekanan tersebut, namun secara umum berkisar 2 – 4 kg/cm2.

2. Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi keras pada awal start dan berangsur-angsur hilang setelah mesin panas.

3. Warna gas buang

4. Kebocoran air atau minyak pelumas.

4.

MEMATIKAN MESIN

Jangan mematikan mesin dengan tiba-tiba. Lepaskan bebannya terlebih dahulu secara berangsur-angsur, kemudian biarkan mesin bekerja tanpa beban pada putaran rendah sekitar 5 menit, kemudian mesin boleh dimatikan.

Gambar

Gambar  di  atas  menunjukkan  energi  panas  merubah  air,  energi  cahaya  membentuk  bayangan  pada  layar  dan  energi  listrik

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja portofolio saham yang dibentuk menggunakan metode Sharpe dan metode Treynor pada saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia,

Pertama , ratio decidendi pada Putusan MK Nomor 51/PUU-XIII/2015 terhadap dalil para pemohon yang menyatakan bahwa Pasal 158 memberi batasan bagi peserta pemilihan kepala

Sampel dikarakterisasi dengan menggunakan UV-VIS Spektrofotometer untuk melihat celah pita optik pada penumbuhan lapisan tipis opal, Scanning Electron Microscopy (SEM)

Menurut Chisara dkk (2018: 71) melalui pendekatan model RME siswa dapat mengetahui keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari- hari. Langkah kedua

Tepung darah dapat diproduksi dari darah hasil pemotongan ternak yang. bersih dan segar, berwarna coklat kehitaman serta relatif sulit larut dalam

biasanya dipakai oleh sebuah korporasi adalah sebagai berikut : Mass-media cetak, Media elektronik, Plublikasi cetak (brosur, leaflet, poster, dll), Outdoor advertisement (billboard,

Berdasarkan hasil analisis data uji simultan, dapat diketahui bahwa variabel promosi penjualan, harga, dan pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen

Catinona induk dari zat 4-cmc yang sudah terlampir pada Undang- undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika No urut 35, dan zat adiktif 4- cmc yang berbentuk cairan blue