Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis dengan prevalensi yang Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis dengan prevalensi yang men
meningingkat kat di di seselurluruh uh dundunia, ia, tertermasmasuk uk di di IndIndoneonesia sia terterutautama ma di di kalkalanangangan kel
kelompompok ok dewdewasasa. a. PePeninningkagkatan tan preprevalvalensensi i DM DM diidiikutkuti i dendengan gan penpeningingkatkatanan prevalensi obesitas dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan pola diet yang prevalensi obesitas dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan pola diet yang tidak sehat, (Almatsier, 2!).
tidak sehat, (Almatsier, 2!).
Diabetes Mellitus (DM) "ipe II
Diabetes Mellitus (DM) "ipe II adalah #enis yang paling banyak adalah #enis yang paling banyak ditemukanditemukan (lebih dari $%). "imbul makin sering setelah usia ! tahun dengan &atatan pada (lebih dari $%). "imbul makin sering setelah usia ! tahun dengan &atatan pada dekade ke ' kekerapan diabetes men&apai ! kali lebih tinggi dari pada rata dekade ke ' kekerapan diabetes men&apai ! kali lebih tinggi dari pada rata rata orang dewasa. Pada keadaan dengan kadar glukosa darah tidak terlalu rata orang dewasa. Pada keadaan dengan kadar glukosa darah tidak terlalu tinggi atau belum ada komplikasi, biasanya pasien tidak berobat ke rumah sakit tinggi atau belum ada komplikasi, biasanya pasien tidak berobat ke rumah sakit atau dokter. Ada #uga yang sudah didiagnosis sebagai diabetes tetapi karena atau dokter. Ada #uga yang sudah didiagnosis sebagai diabetes tetapi karena kekurangan biaya biasanya pasien tidak berobat lagi.*eadaan seperti ini masih kekurangan biaya biasanya pasien tidak berobat lagi.*eadaan seperti ini masih terdapat di +egara ma#u. *alau dinegara ma#u sa#a sudah lebih dari % yang terdapat di +egara ma#u. *alau dinegara ma#u sa#a sudah lebih dari % yang tid
tidak ak terterdiadiagnognosissis, , dadapat pat dibdibayayangangkan kan berberapapa a besbesar ar angangka ka itu itu di di +e+egagarara berkembang seperti indonesia. Pasti lebih besar #auh dari % melebihi angka berkembang seperti indonesia. Pasti lebih besar #auh dari % melebihi angka yang terdiagnosis. Ini berarti usaha pengobatan apalagi pen&egahan komplikasi yang terdiagnosis. Ini berarti usaha pengobatan apalagi pen&egahan komplikasi akan mengalami hambatan, (-oegondo,dkk, 2').
akan mengalami hambatan, (-oegondo,dkk, 2').
Pada tahun 2, #umlah penyandang diabetes di Indonesia men&apai /! Pada tahun 2, #umlah penyandang diabetes di Indonesia men&apai /! #uta orang. Dari #
#uta orang. Dari #umlah itu, baru % umlah itu, baru % penderita yang penderita yang sadar mengidasadar mengidap, dan sekitar p, dan sekitar
% % diadiantantaranranya ya melmelakuakukan kan penpengobgobataatan n se&se&ar ar terteratuatur. r. MenMenuruurut t bebbeberaerapapa penelitian, prevalensi diabetes di Indonesia berkisar /, % sampai 2, % ke&uali penelitian, prevalensi diabetes di Indonesia berkisar /, % sampai 2, % ke&uali manado yang &enderung lebih tinggi yaitu ,/%.
manado yang &enderung lebih tinggi yaitu ,/%.
Data 01 mengungkapkan, beban global diabetes mellitus tahun 2 Data 01 mengungkapkan, beban global diabetes mellitus tahun 2 adalah / #uta, dimana beban ini diperkirakan akan meningkat terus men#adi adalah / #uta, dimana beban ini diperkirakan akan meningkat terus men#adi #uta orang setelah 2 tahun (tahun 22). Pada 22, Asia diperkirakan #uta orang setelah 2 tahun (tahun 22). Pada 22, Asia diperkirakan mempunyai populasi diabetes terbesar didunia, yaitu 32 #uta
mempunyai populasi diabetes terbesar didunia, yaitu 32 #uta orang dalam #umlahorang dalam #umlah ini akan meningkat men#adi #uta orang setelah 2 t
ini akan meningkat men#adi #uta orang setelah 2 t ahun, (Purnomo 2$).ahun, (Purnomo 2$). *asus diabetes yang paling banyak di#umpai adalah DM tipe 2, yang *asus diabetes yang paling banyak di#umpai adalah DM tipe 2, yang umumnya mempunyai latar belakang kelainan berupa resistensi insulin. DM tipe umumnya mempunyai latar belakang kelainan berupa resistensi insulin. DM tipe 2
2 dadapapat t teter#r#adadi i ololeh eh bebebeberarapa pa 4a4aktktor or didianantatararanynya a 4a4aktktor or gegenenetitik, k, 4a4aktktor or kege
kegemukan yang mukan yang disedisebabkbabkan an oleoleh h gaya hidup, gaya hidup, kurakurang ng aktiakti4itas4itas, , serta makanserta makan berlebihan. -elain itu adalah 4aktor demogra4i dimana ter#adi peningkatan #umlah berlebihan. -elain itu adalah 4aktor demogra4i dimana ter#adi peningkatan #umlah
penduduk, urbanisasi, penduduk dengan usia diatas ! tahun meningkat. -erta 4aktor berkurangnya penyakit in4eksi dan kurang gi5i. 6ila dilihat dari 4aktor tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam / atau 2 dekade yang akan datang keekerapan pada DM tipe 2 akan meningkat drastis, (-oegondo, 2$).
TUJUAN
• TUJUAN INSTITUSIONAL ( TI )
-etelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para keluarga pasien di ruang 2' mengetahui pengertian Diabetes Melitus, tanda dan ge#ala, 4aktor resiko serta pen&egahan.
• TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
-etelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang 7Diabetes Melitus8 ini, keluarga dari pasien di 9uang 2' mampu mengenali penyakit Diabetes Melitus serta melakukan pen&egahannya.
KARAKTERISTIK/ PRASYARAT PESERTA IIK *eluarga Pasien ruang 2'
• TUJUAN INSTRUKSIONAL K!USUS (TIK)
-etelah mengikuti penyuluhan mengenaiDiabetes Melitus, *eluarga pasien 9uang 2' mampu :
Know
Men#elaskan pengertian Diabetes Melitus
Men#elaskan 4aktor resiko yang berkaitan dengan Diabetes Melitus Men#elaskantanda dan ge#ala Diabetes Melitus
Men#elaskan #enis pengobatan Diabetes Melitus Do
Melakukan Pen&egahan terhadap Diabetes Melitus Show
Memperhatikan kegiatan penyuluhan dengan saksama
Menun#ukkan antusiasme dalam men#awab pertanyaan yang diberikan
REN"ANA KEGIATAN
Medote : ;eramah dan "anya <awab Media atau Alat 6antu : =ea4let dan ppt
0aktu : menit
"empat : 9uang 2'
MATERI (Terla#$%r)
JOB ESK
Moderator : >ulis (-tikes *endedes) Pemateri :
/. Diabetes Mellitus : +i Made Ardaningsih (P-I* ?6) 2. ;hroni& *idney Disease : +ita (-tikes Maharani)
. Pengelolaan -ampah : @lok (Poltekkes Prodi =awang) perator : @ka itri ;ahyani (P-I* ?6)
asilitator : -urya , -hinta, Bia, "ri, 9ian, 0inda, 1esty, Dian.
Ga#&ar ' enah Pe#&a%an
J*&+e,-KEGIATAN PEMBELAJARAN "ahap 0akt
u
*egiatan Penyuluhan *egiatan Mahasiswa Metode Medi a Pendahulua n menit Pembukaan: • Membuka kegiatan dengan • Men#awab salam • Medengarkan &eramah PP"
mengu&apkan salam • Meperkenalkan diri • Men#elaskan tu#uan dari penyuluhan • Menyebutkan
materi yang akan diberikan • Membuat kontrak waktu dan menyimak Penya#ian dan diskusi menit /. Penyampaian materi Men#elaskan pengertian DM Men#elaskan resiko resiko DM
Men#elaskan tanda dan ge#ala DM Men#elaskan &ara pen&egahan DM Men#elaskan #enis pengobatan DM 2. "anya #awab Memberikankesempata n kepada peserta untuk bertanya • Mendengarka n dan menyimak • 6ertanya mengenai halhal yang belum #elas dan belum dimengerti ;eramah , "anya #awab PP" Penutup / menit /. @valuasi : Menanyakan pada peserta tentang materi yang telah diberikan 2. Menyampaikan kesimpulan materi . Mengakhiri pertemuan dan mengu&apkan salam !. Membagikan =ea4let • Mendengarka n dan menyimak • Men#awab pertanyaan yang dia#ukan • Men#awab salam ;eramah "anya #awab PP"
E.ALUASI
/. Apa yang dimaksud dengan Diabetes MelitusC
2. Apa sa#a 4aktor resiko yang berkaitan dengan Diabetes MelitusC . Apa sa#a tanda dan ge#ala Diabetes MelitusC
!. Apa sa#a &ara pen&egahan penyakit Diabetes MelitusC . 6agaimana Pengobatan penyakit Diabetes MelitusC
Ealua,% Stru-tur
/. Pendidik kesehatan menyiapkan satuan a&ara penyuluhan
2. Pendidik kesehatan menyiapkan materi dan media untuk penyuluhan . Pendidik kesehatan melakukan kontrak waktu dengan sasaran
!. Pendidik kesehatan menyiapkan tempat untuk penyuluhan
. Pendidik kesehatan menyiapkan pertanyaan untuk mengetahui apakah keluarga pasien ruang 2' dapat memahami apa yang telah disampaikan
Ealua,% Pr*,e,
/. Pada saat berlangsungnya penyuluhan, sasaran memperhatikan dengan &ermat
2. <ika sasaran ada yang tidak mengerti, sasaran akti4 bertanya
. -asaran mampu men#awab pertanyaan dari pendidik kesehatan dan mampu mengulang kembali in4ormasi yang telah disampaikan.
Ealua,% !a,%l
/. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu men#awab 3% pertanyaan yang diberikan
2. Penyuluhan dikatakan &ukup berhasil apabila sasaran mampu men#awab 3% pertanyaan yang diberikan
0 Penyuluhan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu men#awab E % pertanyaan yang diberikan
!a,%l Ealua,%
-asaran mampu men#awab pertanyaan 3% sehingga pendidikan kesehatan dikatakan &ukup berhasil
LAMPIRAN MATERI ' E1INISI
• Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang ter#adi karena kelainan sekresi insulin, ker#a insulin, atau kedua duanya (-udoyo, 2').
• Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau peningkatan resistensi insulin seluler terhadap insulin. 1iperglikemia
kronik dan gangguan metabolik DM lainnya akan menyebabkan kerusakan #aringan dan organ, seperti mata, gin#al, syara4, dan sistem vaskular (;avallerano, 2$).
• Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia karena menurunnya produksi insulin akibat dari kerusakan sel pankreas (-u5anne, 22).
.
*ADA9 F?=A DA9A1 (mgGdl)
+ormal PraDM DM
Puasa E // ///2 /2
"idak Puasa E // ///$$ 2
2 1AKTOR RISIKO
aktor risiko di abetes melli tus umumnya di bagi men#adi 2 golongan besar yaitu :
1) Faktor yang tidak dapat dimodifikasi a. ?mur
Manusia mengalami penurunan 4isiologis setelah umur ! tahun. Diabetes mellitus sering mun&ul setelah manusia memasuki umur rawan tersebut. -emakin bertambahnya umur, maka risiko menderita diabetes mellitus akan meningkat terutama umur ! tahun (kelompok risiko tinggi).
b. <enis kelamin
Distribusi penderita diabetes mellitus menurut #enis kelamin sangat bervariasi. Di Amerika -erikat penderita diabetes mellitus lebih banyak ter#adi pada perempuan dari pada lakilaki.
&. 6angsa dan etnik
6erdasarkan penelitian terakhir di / negara menun#ukkan bahwa bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes mellitus dibandingkan bangsa 6arat. 1asil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa se&ara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga dibandingkan bangsabangsa di benua 6arat.
d. aktor keturunan
Adanya riwayat diabetes mellitus dalam keluarga terutama orang tua dan saudara kandung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita
diabetes. Ahli menyebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. ?mumnya laki laki men#adi penderita sesungguhnya, sedangkan perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk di wariskan kepada anakanaknya. e. 9iwayat menderita diabetes gestasional
Diabetes gestasional dapat ter#adi sekitar 2 % pada ibu hamil. 6iasanya diabetes akan hilang setelah anak lahir. +amun, dapat pula ter#adi diabetes di kemudian hari. Ibu hamil yang menderita diabetes akan melahirkan bayi besar dengan berat badan lebih dari ! gram. Apabila hal ini ter#adi, maka kemungkinan besar si ibu akan mengidap
diabetes tipe 2 kelak.
2) Faktor yang dapat dimodifikasi a. besitas
6erdasarkan beberapa teori menyebutkan bahwa obesitas merupakan 4aktor predisposisi ter#adinya resistensi insulin. -emakin banyak #aringan lemak pada tubuh, maka tubuh semakin resisten terhadap ker#a insulin, terutama bila lemak tubuh atau kelebihan berat badan terkumpul di daerah sentral atau perut (central obesity). =emak dapat memblokir ker#a insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan menumpuk dalam pembuluh darah, sehingga ter#adi peningkatan kadar glukosa darah. besitas merupakan 4aktor risiko ter#adinya diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar 3$% penderita mengalami obesitas.
b. Akti4itas 4isik yang kurang
6erdasarkan penelitian bahwa akti4itas 4isik yang dilakukan se&ara teratur dapat menambah sensiti4itas insulin. Prevalensi diabetes mellitus men&apai 2! kali lipat ter#adi pada individu yang kurang akti4 dibandingkan dengan individu yang akti4 .
-emakin kurang akti4itas 4isik, maka semakin mudah seseorang terkena diabetes. lahraga atau akti4itas 4isik dapat membantu mengontrol berat badan. Flukosa dalam darah akan dibakar men#adi energi, sehingga selsel tubuh men#adi lebih sensiti4 terhadap insulin.
-elain itu, akti4itas 4isik yang teratur #uga dapat melan&arkan peredaran darah, dan menurunkan 4aktor risiko ter#adinya diabetes mellitus.
&. 1ipertensi
1ipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistole /! mm1g atau tekanan darah diastole $ mm1g. 1ipertensi #uga dapat menimbulkan resistensi insulin dan merupakan salah satu
4aktor risiko ter#adinya diabetes mellitus. d. -tres
*ondisi stres kronik &enderung membuat seseorang men&ari makanan yang manismanis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin pada otak. -erotonin mempunyai e4ek penenang sementara untuk meredakan stresnya. "etapi e4ek mengkonsumsi makanan yang manismanis dan berlemak tinggi terlalu banyak berbahaya bagi mereka yang berisiko terkena diabetes mellitus.
e. Pola makan
Pola makan yang salah dapat mengakibatkan kurang gi5i atau kelebihan berat badan. *edua hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. *urang gi5i (malnutrisi) dapat menganggu 4ungsi pankreas dan mengakibatkan gangguan sekresi insulin. -edangkan kelebihan berat badan dapat mengakibatkan gangguan ker#a insulin. 4. Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan ter#adinya in4lamasi kronis pada pankreas yang dikenal dengan istilah pankreatitis. Penyakit tersebut dapat menimbulkan gangguan produksi insulin dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes mellitus.
0 MANI1ESTASI KLINIS
"anda dan ge#ala diabetes mellitus menurut 9iyadi (2'), yaitu : e!ala klasik
a. Poliuria (urinasi yang sering dikarenakan diuresis osmoti& dari glukosa).
b. Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air menyebabkan dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdi4usi keluar sel mengikuti penurunan gradien konsentrasi plasma yang hipertonik. Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran AD1 dan menimbulkan rasa haus.
&. Poli4agia (peningkatan rasa lapar) akibat ter#adi kegalalan glukosa masuk ke dalam sel dan menghasilkan energi sehingga menyebabkan pasien selalu merasa lapar.
e!ala penyerta
a. 9asa lelah dan kelemahan otot. Akibat aliran darah pada pasien DM lambat, katabolisme protein di otot dan ketidakmampuan sebagian sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
b. *esemutan atau rasa baal akibat neuropati. Pada penderita DM regenerasi sel persara4an mengalami gangguan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari unsur protein. Akibatnya banyak sel persara4an terutama peri4er mengalami
kerusakan.
&. Peningkatan angka in4eksi. Akibat penurunan protein sebagai bahan dasar pembentukan antibody, peningkatan konsentrasi glukosa diekskresi mukus, gangguan imun dan penurunan aliran darah pada penderita DM kronis.
d. *elemahan tubuh. Akibat penurunan produksi energi metabolik yang dilakukan oleh sel melalui proses glikolisis tidak dapat berlangsung se&ara optimal.
e. Mata kabur. Disebabkan oleh katarak atau gangguan re4raksi akibat perubahan pada lensa oleh karena hiperglikemia, mungkin #uga disebabkan kelainan pada &orpus vitreum.
4. =uka sukar sembuh. Proses penyembuhan luka membutuhkan bahan dasar utama protein dan unsur makanan lain. Pada penderita DM bahan protein banyak di4ormulasikan untuk kebutuhan energi sel sehingga bahan yang dipergunakan untuk penggantian #aringan yang rusak terganggu. -elain itu luka yang sulit sembuh dapat diakibatkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang &epat pada orang DM dan dapat pula disebabkan oleh 5at sorbitol yang membuat luka sukar sembuh.
g. Impoten pada lakilaki. Akibat penurunan produksi hormone seksual akibat kerusakan testosterone dan sistem
h. Adanya rasa gatal pada kulit terutama pada daerah kemaluan yang dapat menimbulkan in4eksi.
3 PEMERIKSAAN IAGNOSTIK
"es diagnostik untuk DM menurut -ubianto (2$) : a Fula darah
FD-, FDP dan FD2PP yaitu pemeriksaan terhadap gula darah. Dengan hasil normal, hipo atau hiperglikemia.
- Apabila penderita kadar glukosa darah ketika puasa H/2 mgGdl atau FD 2 #am setelah makan menun#ukkan kadarnya H2 mgGdl.
-"idak menderita DM #ika FDP E// mgGdl, FDPP E/! mgGdl. b. "oleransi glukosa (""F)
Meman#ang H 2 mgGdl. 6iasanya tes ini dian#urkan untuk pasien yang menun#ukkan kadar glukosa meningkat di bawah kondisi stress.
&. ?rinalisis
Pemeriksaan urin positi4 terhadap glukosa dan keton. Pada respon terhdap de4inisi intraseluler protein dan lemak diubah men#adi glukosa (glukogenesis) untuk energi, selama pengubahan ini asam lemak bebas dipe&ah kadar lipid dan kolesterol meningkat men#adi badan keton oleh hepar. *etosis ter#adi ditun#ukkan dari ketonuria, glukosa menun#ukkan bahwa ambang gin#al terhadap reabsorbsi glukosa di&apai.
d. *ultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya in4eksi pada saluran kemih dan in4eksi pada luka
e. @lektrolit : natrium, kalium, dan 4os4or
4. ?reum dan kreatinin : meningkat (dehidrasi atau penurunan 4ungsi gin#al) g. 1bA/&
"es glikohemoglobin ini digunakan untuk memantau perkembangan dari &ontrol diabetes (bukan untuk mendiagnosa diabetes. 1bA/; normal
adalah !%.
4 PENATALAKSANAAN
"u#uan utama terapi diabetes mellitus adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi ter#adinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Pada dasarnya ada 2 pendekatan dalam penatalaksanaan DM, yaitu penatalaksanaan non 4armakologis dan 4armakologis. =angkah pertama penatalaksanaan DM yaitu se&ara non 4armakologis berupa pengaturan diet dan olahraga. Apabila dengan langkah pertama belum ter&apai tu#uannya dapat dikombinasikan dengan 4armakologis berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral atau kombinasi keduanya.
a. Penatala-,anaan n*n 5ar#a-*l*%,
Merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk men&apai tu#uan berikut ini :
/. Memberikan semua unsur makanan essensial (misalnya, vitamin, mineral)
2. Men&apai dan mempertahankan berat badan yang sesuai . Memenuhi kebutuhan energi
!. Men&egah 4luktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui &ara&ara yang aman dan praktis
. Menurunkan kadar lemak darah #ika kadar ini meningkat
-tandar yang dian#urkan makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein, lemak, sesuai dengan ke&ukupan gi5i baik sebagai berikut :
*arbohidrat : ' % Protein : / / % =emak : 2 2 %
<umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gi5i, umur, stres akut dan kegiatan #asmani untuk men&apai dan mempertahankan berat badan idaman.
6agi pasien yang memerlukan insulin untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah, upaya untuk mempertahankan konsistensi #umlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi pada #am#am makan yang berbedabeda merupakan hal penting. Disamping itu, konsistensi interval waktu diantara #am makan dengan mengkonsumsi &amilan (#ika diperlukan), akan membantu men&egah reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar glukosa darah. 6agi pasienpasien obesitas, khususnya pasien diabetes tipe II, penurunan berat badan merupakan kun&i dalam penanganan diabetes.
Olahraga
6erolahraga se&ara teratur dapat menurunkan dan men#aga kadar gula darah tetap normal. Prinsipnya tidak perlu olahraga berat, olahraga ringan asal dilakukan teratur yang sesuai untuk penderita diabetes. lahraga yang disarankan adalah yang
bersi4at ;9IP@ ("ontino#s, $ytmical, %nter&al, 'rogressi&e, nd#rance raining). -edapat mungkin men&apai 5ona sasaran '3% denyut nadi maksimal (22umur), disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penderita. 6eberapa &ontoh olahraga yang disarankan antara lain #alan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lainlain. lahraga aerobi& ini dilakukan paling tidak selama ! menitG hari selama ! kali dalam seminggu didahului dengan pemanasan / menit dan diakhiri dengan pendinginan / menit. lahraga akan memperbanyak #umlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalah tubuh dan #uga meningkatkan penggunaan glukosa.
& Penatala-,anaan 5ar#a-*l*%,
<ika pasien telah melaksanakan program makan dan latihan #asmani teratur, namun pengendalian kadar glukosa darah belum
ter&apai, perlu ditambahkan obat hipoglikemik baik oral maupun insulin. Terapi insulin
"erapi insulin mutlak diperlukan oleh penderita DM tipe / karena selsel beta di pulau =angerhans kelen#ar pankreasnyaa telah rusak sehingga tidak mampu lagi memproduksi insulin yang diperlukan dalam penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel. -ebagai gantinya, penderita harus mendapat insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat ber#alan normal. ?ntuk penderita DM tipe 2, suntikan insulin sering kali diperlukan bila obat hipoglikemia oral sudah tidak memberikan e4ek yang diinginkan atau menun#ukkan resistensi. Penyerapan insulin paling &epat ter#adi di daerah abdomen, diikuti di daerah lengan, paha bagian atas, dan bokong. 6ila disuntikkan se&ara IM dalam, maka penyerapan akan lebih &epat dan masa ker#anya men#adi lebih singkat.
Terapi obat hipoglikemik oral (OHO)
bat hipoglikemik oral dapat di#umpai dalam bentuk golongan s#lfonil#rea, golonganbig#anid, daninhibitor gl#kosidase alfa.
a. Sulfonilurea
Diberikan pada DM tipe 2 yang tidak gemuk karena golongan sul4onilurea ini mempunyai e4ek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pada pankreas
Diberikan pada penderita DM yang gemuk karena obat ini mempunyai e4ek utama mengurangi produksi glukosa hati.
c. Inhibitor glukosidase alfa
Diberikan pada DM dengan kadar glukosa darah 2 #am sesudah makan yang tinggi karena obat ini menurunkan pun&ak glukosa sesudah makan.
6 Penceahan
U,aha Penceahan Pr%#er
Pen&egahan primer berarti men&egah ter#adinya diabetes melitus.?ntuk dapat menghayati dan melaksanakan benar usah pen&egahan primer harus dikanali dahulu 4aktor yang berpengaruh ter#adinya penyakit diabetes melitus. aktor yang berpengaruh pada ter#adinya diabetes melitus adalah:
• aktor keturunan
• aktor kegiatan #amnasi yang kurang • aktor kehemukanGdistribusi lemak • aktor nutrisi berlebihan
• aktor lain, obatobatan, hormon
aktor keturunan #elas berpengaruh pada ter#adinya DM. keturunan oang yang mengidap DM (apalagi kalau kedua orang tuanya mengidap DM #elas lebih besar kemungkinannya untuk mengidap DM daripada orang normal). Demikian pula saudara kembar identik pengidap DM, hampir /% dapat dipastikan akan #uga mengidap DM nantinya. aktor keturunan merupakan 4aktor yang tidak dapat diubah tetapi 4aktor lingkuangan (kegemukan, kegiatan #asmani, nutrisi berlebih) merupakan 4aktor yang
dapat diubah dan diperbaiki. ?saha pen&egahan primer ini dilakukan se&ara menyeluruh pada masyarakat tetapi diutamakan dan ditekankan untuk dilaksanakan dengan baik pada mereka yang beresiko tinggi untuk kemudian mengidap DM.
Oran7*ran yan #en$unya% re,%-* t%n% untu- #en%+a$ M/ a) rang yang pernah terganggu toleransi glukosanya
b) rang yang berpotensi untuk terganggu toleransi glukosnya • Ibu dengan DM saat hamil
• Ibu dengan riwayat melahirkan anak H ! kg • -audara kembar DM
• Anak yang kedua orang tunya DM
• rangGkelompok yang mangalami perubahan polaGgaya hidup • ke arah kegiatan #asmani yang kurang
• bersama dengan DM, seperti tekanan darah tinggi, • dislipidemia, dan kegemukan.
"indakan yang di lakukan untuk usaha pen&egahan primer meliputi penyuluhan mengenai perlunya pengaturan gaya hidup sehat sedini mungkin dengan memberikan pedoman sebagai berikut:
• Mempertahankan pola makan seharihari yang sehat dan seimbang yaitu: • Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
• Membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana
• Mempertahankan berat badan normalGidaman sesuai dengan umur dan • tinggi badan
• Melakukan kegiatan #asmani yang &ukup sesuai dengan umur dan kemampuan
• Menghindari obat yang bersi4at diabetogenik U,aha Penceahan Se-un+er
?saha pen&egahan sekunder dimulai dengan usaha mendeteksi diri penderita DM. karena itu dian#urkan untuk setiap kesemapatan terutama untuk meraka yang mempunyai resiko tinggi agar dilakukan pemeriksaan penyaring glukosa darah. Dengan demikian mereka yang mempunyai resiko tinggi DM dapat ter#aring untuk diperiksa dan kemudian yang di&urigai DM akan dapat ditindak lan#uti, sampai diyakini benar mereka mengidap DM. 6agi mereka dapat ditegakkan diagnosis dini DM kemudian dapat dikelola dengan baik guna men&egah penyulit lebih lan#ut. Pengelolaan untuk men&egah ter#adinya penyulit diker#akan bersama bersama oleh dokter dan para petugas kesehatan.Peran dokter dalam mendapatkan hasil pengendalian glukosa darah yang baik sangat menon#ol. 0alapun demikian, hasil pengelolaan yang baik tidak akan dapat di&apai tanpa keikutsetaan akti4 para penderita DM. Secara ar%, &e,ar ,arana yan +a$at +%una-an a+alah 8
• Peren&anaan makan yang baik dan seimbang untuk mendapatkan berat badan idaman sesuai dengan umur dan #enis kelamin.
• *egiatan #asamani yang &ukup sesuai umur dan kondisi pasien.
• batobatan, baik berbagai ma&am obat yang diminum maupun obat suntik insulin.
• Penyuluhan untuk men#elaskan pada pasien mengenai DM dan penyulitnya agar kemudian didapatkan pengertian yang baik dan keikutsertaan pasien dalam usaha untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya.
?saha pen&egahan tersier dilalakukan untuk men&egah lebih lan#ut ter#adinya ke&a&atan kalau penyulit sudah ter#adi. ?ntuk men&egah ter#adinya ke&a&atan tentu sa#a harus dimulai dengan deteksi dini penyulit DM agar kemudian penyulit dapat dikelola dengan baik di samping tentu sa#a pengelolaan untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Pemeriksaan pemantauan yang diperlukan untuk penyulit ini adalah:
• Mata pemeriksaan mataG4undus se&ara berkala setiap /2 bulan.
• Paru pemeriksaan berkala 4oto dada setiap /2 tahun atau kalau keluhan batuk kronik.
• <antung pemeriksaan berkala @*FGu#i latihan #antung se&ara berkala setiap tahun atau kalau ada keluhan nyeri dada.
• Fin#al pemeriksaan berkala urin untuk mendeteksi adanya protein dalam urin.
• *aki pemeriksaan kaki se&ara berkala dan penyuluhan mengenai &ara perawatan kaki yang sebaikbaiknya untuk men&egah kemungkinan timbulnya kaki diabetik dan ke&a&atan yang mungkin kemudian ditimbulkan.
A1TAR PUSTAKA
6runner J -uddarth.22. *#k# +!ar keperawtan medikal bedah, edisi &ol -. <akarta: @F;
;arpenito, =.<. 2. Diagnosa Keperawatan, +plikasi pada 'raktik Klinis, edisi . <akarta: @F;
;orwin, @<. 2$. *#k# Sak# 'atofisiologi, - disi $e&isi . <akarta: @F;
Indriastuti, +a. 23. =aporan Asuhan *eperawatan Pada +y. < Dengan @4usi Pleura dan Diabetes Mellitus Di 6ougenvil ! 9-?P dr -ard#ito >ogyakarta. >ogyakarta: ?niversitas Fad#ah Mada
<ohnson, M.,et all. 2./#rsing 0#tcomes "lassification (/0") Second dition. +ew <ersey: ?pper -addle 9iver
Mans#oer, A dkk. 2'. Kapita Selekta Kedokteran, ilid 1 edisi -. <akarta: Media Aes&ulapius
9ab, ". 23. +genda awat Dar#rat ("ritical "are). 6andung: Penerbit P" Alumni