• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki rasa tidak pedas dan sedikit manis. Paprika terdiri dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki rasa tidak pedas dan sedikit manis. Paprika terdiri dari"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paprika (Capsicum annuum L) 1. Definisi Paprika

Paprika (Capsicum annuum L) merupakan varietas cabai yang memiliki bentuk yang berbeda dari cabai lain. Bentuknya besar seperti buah kesemek yang memiliki rasa tidak pedas dan sedikit manis. Paprika terdiri dari beberapa warna yaitu paprika merah, paprika kuning, dan paprika hijau. (W.D Herawati, 2012)

2. Diskripsi dan Klasifikasi Paprika

Paprika memiliki nama ilmiah Capsicum annuum L. Buah ini termasuk family Solanaceae. Untuk lebih jelasnya, klasifikasi paprika sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Solanoles Family : Solanaceae Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum

(2)

Paprika yang banyak dikenal antara lain paprika merah, paprika kuning, dan paprika hijau. (Hilmi Nurcahya, 2013)

3. Morfologi

a. Batang

Paprika memiliki batang yang keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap, dan memiliki percabangan yang beruas-ruas serta setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas.

b. Daun

Daun paprika memiliki bentuk yang bulat dengan ujung yang runcing serta tepi daun yang rata. Ukurannya lebih besar dari daun cabai rawit. c. Bunga

Bunga paprika merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang dengan mahkota bunga yang berwarna putih. Penyerbukan dapat dilakukan melalui penyerbukan sendiri tetapi dapat juga melalui penyerbukan silang. d. Buah

Buah terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Bentuk, ukuran, dan warna beraneka ragam. Biasanya berbentuk seperti bel dengan permukaan bergelombang serta bagian dalamnya berongga.

(3)

e. Biji

Biji yang terdapat pada paprika berbentuk bulat pipih dan berwarna putih kekuningan. Ukurannya lebih besar dari biji cabai rawit. Jumlahnya pun hanya sedikit.

f. Akar

Paprika memiliki akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan serabut akar yang tumbuh menyebar ke samping.

(Hilmi Nurcahya. 2013)

4. Varietas Paprika

Paprika memiliki beberapa jenis yang banyak dibudidayakan, antara lain :

a. New ace

Paprika ini berbentuk seperti lonceng yang terdiri dari 3 keping. Warnanya hijau dan dagingnya tebal.

b. Jumbo sweet

Memiliki bentuk yang memanjang sampai 18 cm. Terdiri dari 2 sampai 4 keping. Warnanya hijau saat masih muda dan merah saat sudah matang. Dagingnya tebal.

c. Wonder bell

Ukurannya besar berbentuk lonceng. Warnanya hijau (masih muda) dan merah (matang ) serta memiliki daging yang tebal. Terdiri dari 4 keping.

(4)

d. Takki’s ace

Bentuknya mirip lonceng dengan ukuran sedang. Terdiri dari 3 keping dan memiliki daging yang tidak terlalu tebal. Paprika ini berwarna hijau tua saat muda dan berubah warna menjadi merah saat sudah matang.

e. Green horn

Ukurannya agak kecil yg terdiri dari 3 keping. Warnanya hijau mengkilat dan dagingnya tipis.

(Ade Iwan Setiawan, 1994)

5. Kandungan zat gizi pada Paprika

Kandungan zat gizi dalam 100 gram paprika disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Paprika

(Lanny Lingga, 2010)

Komponen Gizi Jumlah Komponen Gizi Jumlah

Energi Protein Lemak total Karbohidrat Serat Gula Kalsium Zat besi Magnesium Fosfor Kalium Natrium Seng 26 kcal 0,99 g 0,3 g 6,03 g 2 g 4,2 g 7 mg 0,43 mg 12 mg 26 mg 211 mg 2 mg 0,25 mg Tembaga Mangan Selenium Vitamin C Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B3 Vitamin B6 Folat Vitamin A Vitamin E Vitamin K 0,22 mg 0,11 mg 0,1 mg 190 mg 0,05 mg 0,09 mg 0,98 mg 0,29 mg 18 mcg 3,131 IU 1,58 mg 4,9 mcg 6. Manfaat paprika

Paprika memiliki salah satu kandungan antioksidan yaitu capsiate. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Catholic Research Institute of

(5)

Medical Science, capsiate sangat baik untuk menangkal radiasi sinar UVB yang dapat menyebabkan kulit menjadi gosong dan dapat mencegah peradangan kulit. Paprika juga memiliki kandungan vitamin A sehingga sangat baik untuk kesehatan mata karena dapat menghalangi paparan sinar ultraviolet yang akan mengenai lensa mata yang dapat mengakibatkan katarak. Paprika juga baik untuk mencegah penyakit jantung koroner, kanker, stroke, dan diabetes militus. Kandungan vitamin B6 dan asam folat yang ada di dalam paprika dapat berkhasiat untuk mencegah atherosklerosis (Lanny Lingga, 2012).

B. Vitamin C

1. Diskripsi Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat merupakan kristal putih yang memiliki rasa asam, tidak berbau, mudah larut dalam air, dan mudah rusak karena teroksidasi. Vitamin C sangat baik untuk manusia karena memiliki antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas serta dapat menjaga daya tahan tubuh. Menurut seorang tokoh kimia Linus Pauling, vitamin C dalam jumlah besar lebih efektif mencegah pilek dari pada obat sintetis.

Menurut National Reserch Council, vitamin C yang dibutuhkan wanita dan pria sebanyak 60 mg/hari. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi bengkak dan berdarah, tulang rapuh, perdarahan di bawah kulit, serta

(6)

sariawan. Pada kasus sariawan, dapat dihilangkan dengan mengkonsumsi vitamin C 10 mg /hari (Nasution, A.H., 1994).

2. Tata nama dan struktur vitamin C

a. Nama umum : vitamin C, asam askorbat, asam ceritamad b. Nama trivial : asam heksuronat, anti scorbutin, vitamin anti

scorbut, scorbutamin

c. Nama kimia : L-asam askorbat, L-xylo-asam askorbat L-threo-3-keto- asam heksuronat lakton,

L-threo-2,3,4,5,6-pentoksi-hexa-2-asam karboksilat lakton d. Rumus empiris : C6H8O6 e. Berat molekul : 176,13 f. Struktur vitamin C CH2OH H C OH O = O OH OH 3-okso-L-gulo-furanolaleton

(7)

3. Metabolisme vitamin C

Vitamin C diabsorbsi secara aktif pada bagian atas usus halus kemudian masuk ke dalam peredaran darah melalui vena porta. Sembilan puluh persen dari absorbsi yaitu untuk konsumsi, kemudian vitamin C dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitary, dan retina.

4. Sumber vitamin C

Sumber vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayur, misalnya jeruk, nanas, semangka, mangga, cabai, tomat, kubis, brokoli, dan lain-lain. Kulit buah lebih tinggi kandungan vitamin Cnya dibanding dengan daging atau bijinya. Vitamin C diproses dalam bentuk tablet hisap, injeksi, dan suplemen makanan (Nuri Andarwulan, Koswara, 1992).

5. Manfaat vitamin C

Asam askorbat memiliki fungsi dalam membantu penyerapan zat besi, melindungi kulit dari radikal bebas ultraviolet, mencegah infeksi beberapa spesies jamur dan bakteri, meningkatkan proses terbentuknya kolagen, dan berada pada sel darah putih untuk merespon sistem imun (Lanny Lingga, 2012).

(8)

C. Metode Penetapan Kadar Vitamin C

1. Metode Fisika

a. Metode Spektroskopis

Metode ini berdasarkan pada kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang maksimal pada 256 nm.

b. Metode Polarografi

Metode ini berdasarkan pada potensial oksidasi asam askorbat dalam larutan asam atau bahan pangan yang bersifat asam.

2. Metode Kimia

a. Titrasi dengan Iodin

Kandungan vitamin C dalam larutan murni dapat ditentukan secara titrasi yodimetri menggunakan larutan I2 0,01 N

b. Titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol

Pengukuran vitamin C dengan titrasi menggunakan 2,6-dikhlorofenol indofenol. Metode ini banyak digunakan untuk menentukan vitamin C dalam bahan pangan.

c. Titrasi dengan Methylen-blue

Vitamin C dapat direduksi oleh methylen blue dengan bantuan cahaya menjadi bentuk senyawa leuco (leuco-methylen blue).

(9)

d. Metode Furfural

Vitamin C jika dididihkan dalam asam khlorida akan membentuk furfural yang jumlahnya dapat ditentukan dengan aniline photorogencinal atau resorsinol.

e. Metode Giri (Test Ferrisianida dan Ammonium Molybdat)

Asam askorbat dalam asam trikhloro asetat akan mereduksi kalium ferrisianida, yang jika kemudian ditambah ammonium molybdat menghasilkan endapan merah kecoklatan.

f. Tes Emas Triklorida

Kemampuan asam askorbat untuk mereduksi emas triklorida digunakan untuk mengukur kandungan vitamin C.

g. Tes Vanadium

Vitamin C akan menghasilkan warna biru yang kemudian berubah menjadi hijau jika direaksikan dengan pereaksi yang dibuat dengan mencampurkan vanadium pentoksida dengan asam sulfat.

3. Metode Biokimia

Metode ini berdasarkan kemampuan enzim asam askorbat oksidase untuk mengoksidasi asam askorbat.

Gambar

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Paprika  (Lanny Lingga, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian belakang mata terdapat selaput jala atau retina dapat disamakan dengan film dalam sebuah foto kamera, bayangan yang difokuskan pada selaput jala oleh lensa mata

Hasil pemeriksaan yang baik adalah terdapat 5 buah echo, yaitu echo kornea yang tinggi; echo yang tinggi dari lensa bagian anterior dan posterior lensa; echo retina yang

Kekurangan vitamin D menyebabkan riketsia, kesehatan gigi kurang, otot kaku dan kejang, osteomalasia (tulang lunak dan mudah fraktur spontan). 3) Vitamin E berperan

Myopia atau rabun jauh adalah kelainan refraksi dimana keadaan mata mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang dalam keadaan

Kandungan yang terdapat pada lidah buaya bermanfaat bagi kulit. Lidah buaya kaya akan mineral yang penting dan bermanfaat untuk melembabkan kulit. Kandungan vitamin C

Hal tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan karena menyangkut kandungan biji salak yang dapat dijadikan kopi yang baik untuk kesehatan sehingga media

Penurunan kandungan pati dan peningkatan kandungan gula reduksi didalam buah cabai merah besar selama dalam penyimpanan merupakan bentuk dari kerusakan yang

Bagian epitel kornea merupakan bagian yang paling banyak menyerap sinar ultraviolet dibawah 300nm dan spektrum cahaya yang dapat merusak kornea adalah sinar