BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1 Latar BelakangWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. Kita memang hidup yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. Kita memang hidup di kawasan rawan bencana. Sehingga upaya pemahaman yang mendalam tentang bahaya di kawasan rawan bencana. Sehingga upaya pemahaman yang mendalam tentang bahaya kebumian dan konsep penanganan bencana yang ditimbulkan sangat penting untuk terus kebumian dan konsep penanganan bencana yang ditimbulkan sangat penting untuk terus ditingkatkan.
ditingkatkan. en
encancana a alaalam m adaadalah lah benbencancana a yanyang g diadiakibkibatkaatkan n oleoleh h perperististiwa iwa atau atau seraserangkngkaianaian peristiwa
peristiwa yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh alam alam antara antara lain lain gempa gempa bumi, bumi, tsunami, tsunami, gunung gunung meletus,meletus, banjir,
banjir, kekeringan, kekeringan, angin angin topan topan dan dan tanah tanah longsor. encana longsor. encana non non alam alam adalah adalah bencana bencana yangyang dia
diakibkibatkatkan an oleoleh h perperistiistiwa wa ataatau u ranrangkagkaian ian perperistiistiwa wa non alam non alam yayang ng antantara ara lailain n berberupaupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. encana sosial kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. encana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
dan teror. !a
!ampmpak ak papaliling ng awawal al dadari ri terterjadjadininya ya bebencncanana a adadalalah ah kokondndisi isi dadarururatrat. . !a!alamlam penanggulangan bencana
penanggulangan bencana perlu adanya perlu adanya koordinasi dan koordinasi dan penanganan yang penanganan yang cepat, tecepat, tepat, efektif,pat, efektif, ef
efisisieien, n, teterprpadadu u dadan n akakununtatabebel, l, agagar ar kokorbrban an jijiwa wa dadan n kekerurugigian an hahartrta a bebendnda a dadapapatt dimin
diminimalisirimalisir. . !alam !alam situasi keadaan situasi keadaan daruradarurat t bencanbencana a sering terjadi sering terjadi kegagkegagapan apan penanpenangananganan da
dan n kekesimsimpapang ng siusiuran ran ininfoformrmasasi i sesepepertrti i dadata ta kokorbrban an mamaupupun un kekerurusaksakanan, , sesehihingnggaga mem
memperspersuliulit t daldalam am penpengamgambilbilan an kebkebijakijakan an untuntuk uk penpenanganganaanan n dardaruraurat t benbencancana. a. SySystemstem koordinasi sering kurang terbangun dengan baik, sehingga kemajuan kegiatan penanganan koordinasi sering kurang terbangun dengan baik, sehingga kemajuan kegiatan penanganan
" "
tangg
tanggap ap darurdarurat at kurankurang g terarahterarah. . SituasSituasi i ini ini terjadi disebabkterjadi disebabkan an belum terciptanbelum terciptanya ya mekamekanismenisme ker
kerja ja popos s komkomandando o dan dan kookoordirdinasnasi i tantanggaggap p dardaruraurat t benbencancana a yanyang g baibaik, k, terterstrustruktuktur r dandan sistematis. #enanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap darurat bencana harus sistematis. #enanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap darurat bencana harus dilakukan secara cepat, tepat dan dikoordinasikan dalam satu komando.
dilakukan secara cepat, tepat dan dikoordinasikan dalam satu komando.
#erbaikan koordinasi dan manajemen penanggulangan masalah kesehatan ini sering #erbaikan koordinasi dan manajemen penanggulangan masalah kesehatan ini sering diminati oleh berbagai organisasi termasuk organisasi non pemerintah $%rnop& dan 'embaga diminati oleh berbagai organisasi termasuk organisasi non pemerintah $%rnop& dan 'embaga Sw
Swadadayaya a (a(asysyararakakat at $'$'S(S(&, &, nnamamun un seseririnng g adadananyya a %%rnrnop op yyanang g bbekekererja ja ppadadaa penanggulangan masalah
penanggulangan masalah kesehatan kesehatan tanpa tanpa diketahui diketahui oleh institusi oleh institusi kesehatan kesehatan setempat setempat $!ines$!ines Ke
Kesehsehataatan n KaKabubupapateten)n)KoKotata&, &, hahal l inini i memenynyebaebabkbkan an adadananya ya tutumpmpeneng g titindndih ih kekegigiatatanan penanggulangan
penanggulangan dan dan dapat dapat juga juga menyebabkan menyebabkan adanya adanya bantuan bantuan yang yang diterima diterima tidak tidak sesuaisesuai de
dengngan an kekebubututuhahan. n. **dadanynya a pepedodomaman n kokoorordidinanasi si didimamaksksududkakan n ununtutuk k memeniningngkakatktkanan efektifitas, efisiensi dan harmonisasi pelaksanaan penanggulangan.
efektifitas, efisiensi dan harmonisasi pelaksanaan penanggulangan.
!alam kondisi kedaruratan bencana diperlukan sebuah institusi yang menjadi pusat !alam kondisi kedaruratan bencana diperlukan sebuah institusi yang menjadi pusat komando dan koordinasi kedaruratan bencana sesuai lokasi dan tingkatan bencana terjadi. komando dan koordinasi kedaruratan bencana sesuai lokasi dan tingkatan bencana terjadi. +ntuk melaksanak
+ntuk melaksanakan an penanpenanganan tanggap ganan tanggap daruradarurat t bencabencana, na, maka maka pemeripemerintah)ntah)pemerinpemerintahtah daerah yang
daerah yang diwakdiwakili ili oleh oleh KepalKepala a N#)N#)#! #roinsi)#! #roinsi)KabupKabupaten)Katen)Kota ota sesuai dengansesuai dengan kewen
kewenanganangannya nya dapat menunjuk dapat menunjuk seoranseorang g pejabapejabat t sebagasebagai i komakomandan ndan penanpenanganan tanggapganan tanggap darurat bencana sesuai #eraturan #emerintah nomor -" ahun -//0 pasal 12 ayat $-&. 3al ini darurat bencana sesuai #eraturan #emerintah nomor -" ahun -//0 pasal 12 ayat $-&. 3al ini dim
dimaksaksudkudkan an sebsebagaagai i upaupaya ya memmemudaudahkahkan n akseakses s untuntuk uk memmemerinerintahtahkan kan sektsektor or daldalam am halhal permintaan
permintaan dan dan pengerahan pengerahan sumber sumber daya daya manusia, manusia, peralatan, peralatan, logistik, logistik, imigrasi, imigrasi, cukai cukai dandan karantina, peri4inan, pengadaan barang)jasa, pengelolaan dan pertanggung jawaban atas uang karantina, peri4inan, pengadaan barang)jasa, pengelolaan dan pertanggung jawaban atas uang dan atau barang, serta penyelamatan.
dan atau barang, serta penyelamatan.
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
erdas
erdasarkan latar arkan latar belakbelakang di ang di atas, maka atas, maka dapat dirumudapat dirumuskan masalah sebagai skan masalah sebagai berikuberikutt 5agaimana pelaksanaan manajemen intra bencana67.
5agaimana pelaksanaan manajemen intra bencana67.
-1.3 Tujuan
". (ahasiswa dapat mengidentifikasi tahapan pembentukan komando intra bencana -. (ahasiswa dapat mengidentifikasi manajemen intra bencana
8. (ahasiswa dapat mengidentifikasi koordinasi manajemen intra bencana
1. Man!aat
!iharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai pelaksanaan manajemen intra bencana.
BAB II
LANDA"AN TE#RI
2.1 Ruang L$ngku%
Koordinasi penanggulangan masalah kesehatan ini meliputi koordinasi internal berupa kerja sama lintas program dari sumber daya yang berbeda $#emerintah, %rnop, 'S(, Swasta dan masyarakat& di daerah rawan bencana. #rogram tersebut antara lain mengintregasikan
upaya penilaian kebutuhan kesehatan akibat bencana9 pelayanan kesehatan dasar dan spesialistik9 perbaikan gi4i darurat9 imunisasi, pengedalian ektor, sanitasai dan dampak lingkungan9 penyuluhan kesehatan9 bantuan logistik kesehatan dan lain:lain.Koordinasi internal ini mengoptimalkan kegiatan organisasi pemerintah, non pemerintah, 'S(, dan lain: lain yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama.
2.2 &erangka &'nse% &''r($nas$
a& Koordinasi memerlukan ;
"& (anajemen penanggulangan masalah kesehatan yang baik.
-& *danya tujuan, peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi. 8& Sumber daya dan waktu yang akan membuat koordinasi berjalan.
1& <alannya koordinasi berdasarkan adanya informasi dari berbagai tingkatan sumber =& informasi yang berbeda.
b& +ntuk memperoleh efektifitas dan optimalisasi sumber daya #(K diperlukan persyaratan
tertentu antara lain;
"& Komunikasi berbagai arah dari berbagai pihak yang dikoordinasikan. -& Kepemimpinan dan motiasi yang kuat disaat krisis.
8& Kerjasama dan kemitraaan antara berbagai pihak. 1& Koordinasi yang harmonis.
c& Keempat syarat tersebut dipadukan untuk menyusun ; "& #erencanaan
-& #engorganisasian 8& #engendalian
1& >aluasi #enanggulangan (asalah Kesehatan.
2.3 Manajemen Penanggulangan Masalah &esehatan
Inti dari manajemen penanggulangan masalah kesehatan yaitu adanya organisasi penanggulangan yang efektif dan efisien dilandasi dengan adanya kepemimpinan yang proaktif, mempunyai sense of crisis dan tidak melupakan birokrasi yang ada serta didasari
adanya hubungan antar manusia yang baik.
a& Kepemimpinan Situasi Krisis
!ari skema diatas komponen kepemimpinan sangat berpengaruh dan mendasari dari pengambilan keputusan dan motiasi.
3al:hal lain yang mempengaruhi kepemimpinan adalah;
"& Sumber daya yang ada; antara lain ketersediaan tenaga kesehatan, obat dan alat
-& kesehatan serta finansial
8& Kedaruratan encana timbulnya pengalaman penanggulangan bencana 1& sebelumnya, intensitas bencana, dan jenis bencana
=& Infra struktur ketersediaan sarana komunitas, distribusi informasi dan sarana transportasi.
b& (anajemen penanggulangan masalah kesehatan
Kemampuan memanajemen penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana di lapangan memerlukan pokok:pokok kegiatan antara lain;
"& #erencanaan $planning&
-& #engorganisasian $organi4ing& 8& #endorongan $motiating&
1& #engendalian atau kontrol $ controlling&
a. #erencanaan $#lanning&
"& #erencanaan adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuanpenentuan prioritas yang harus dilakukan secara ras ional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
-& #erencanaan juga merupakan kegiatan:kegiatan rohaniah sebelum melakukan tindakan jasmaniah
b. #engorganisasian $%rgani4ing&
"& #engorganisasian merupakan proses penyusunan pembagian kerja kedalam unit:unit kerja dan fungsi:fungsinya beserta penetapannya dengan cara:cara yang tepat mengenai orang:orangnya $staffing& yang harus menduduki fungsi:fungsi itu berikut penentuannya dengan tepat tentang hubungan wewenang dan tanggungjawabnya.
-& #engorganisasian itu dilakukan demi pelaksanaan kerja dan peleksanaan dari perencanaan, yang penting demi adanya pembagian kerja yang setepat:
tepatnya.
8& !alam pengorganisasian sangat penting untuk diperhatikan bahwapenetapan mengenai orang:orangnya haruslah dilakukan secara obyektif dan setelah terlebih dahulu ditentukan unit:unit kerja dan fungsi:fungsinya.
c. #endorongan $(otiating&
"& #endorongan merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat kerja dan kerelaan kerja para pegawai $anggota organisasi& demi tercapainya tujuan organisasi.
-& #endorongan itu penting sekali mengingat arti pentingnya faktor manusia dalam organisasi dan dalam proses produksi.
8& Rangkaian kegiatan pendorongan ini mencakup segi:segi dorongan atau perangsang yang bersifat kerohanian $seperti pemberian kenaikan pangkat, pembaerian pendidikan dan pengembangan karier, penambahan pengalaman, penyelengaraan human relations dengan tepat, pemberian cuti dan sebagainya&, maupun segi:segi dorongan kejasmanian $seperti adanya sistem upah dan gaji yang menggairahkan, pemberian tunjangan:tunjangan serta distribusi sandang dan pangan, penyediaan perumahan, kendaraan, jaminan: jaminan pemeliharaan kesehatan dan lain:lainnya&.
d. #engendalian atau kontrol $@ontrolling&
"& #engendalian atau kontrol adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian $ealuation& untuk menjamin bahwa tujuan dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. #engendalian atau kontrol itu perlu untuk mengetahui sampai dimana pekerjaan sudah dilaksanakan, sumber:sumber yangtelah dimanfaatkan, hambatan:hambatan, dan sebagainya.
-& !ari hasil $b&, itu dapatlah diadakan penyempurnaan, ealuasi dan penentuan tentang perlunya tindakan:tindakan korektif ataupun tindak lanjut yang harus dilakukan sehingga pemborosan:pemborosan dapat dihindarkan dan pengembangan:pengembangan selanjutnya dapat ditingkatkan peleksanaannya.
2. "$stem &''r($nas$ Penanggulangan Masalah &esehatan *. Komponen
". adan atau media untuk berkoordinasi -. +nit atau pihak yang dikoordinasikan 8. #ertemuan reguler
1. ugas pokok dan tanggung jawab yang jelas =. Informasi dan laporan
?. Kerjasama pelayanan dan sarana
2. *turan $@ode of conduct& organisasi yang jelas
. #engorganisasian #(K di tingkat Kabupaten)Kota
@. Koordinasi #ada Saat Kedaruratan encana
2.) Manajemen Penanggulangan Ben*ana ($ La%angan + T$ngkat &a,u%aten- &'ta #enanggulangan korban bencana di lapangan pada prinsipnya harus tetap memperhatikan factor safety) keselamatan bagi penolongnya, setelah itu baru prosedur dilapangan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan penanganan, secara umum pada tahap tanggap darurat dikelompokkan menjadi kegiatan sebagai berikut ;
a& #encarian korban $Search& b& #enyelamatan korban $Rescue&
c& #ertolongan pertama $'ie saing& d& Stabilisasi korban
e& >akuasi dan rujukan
+paya ini ditujukan untuk menyelamatkan korban semaksimal mungkin guna menekan angka morbiditas dan mortalitas. 3al dipengaruhi oleh jumlah korban, keadaan korban, geografi, lokasi, fasilitas yang tersedia di lokasi dan sumberdaya yang ada. Baktor lain yang juga mempengaruhi adalah ; organisasi dilapangan, komunikasi, dokumen dan tata kerja.
2./ #rgan$sas$ Dan Tata &erja &'man(' Tangga% Darurat Ben*ana *. %rganisasi
". %rganisasi Komando anggap !arurat encana merupakan organisasi satu komando, dengan mata rantai dan garis komando serta tanggung jawab yang jelas. Instansi)lembaga dapat dikoordinasikan dalam satu organisasi berdasarkan satu kesatuan komando. %rganisasi ini dapat dibentuk di semua tingkatan wilayah bencana baik di tingkat kabupaten)kota, proinsi maupun tingkat nasional.
-. Struktur organisasi komando tanggap darurat terdiri atas Komandan yang dibantu oleh staf komando dan staf umum, secara lengkap terdiri dari;
a. Komandan anggap !arurat encana
b. Wakil Komandan anggap !arurat encana c. Staf Komadan
"& Sekretariat
-& 3ubungan (asyarakat
8& Keselamatan dan Keamanan 1& #erwakilan instansi)lembaga d. Staf +mum;
"& idang %perasi -& idang #erencanaan
8& idang 'ogistik dan #eralatan 1& idang *dministrasi Keuangan
8.Struktur organisasi ini merupakan organisasi standar dan dapat diperluas berdasarkan kebutuhan.
1.Sesuai dengan jenis, kebutuhan dan kompleksitas bencana dapat dibentuk unit organisasi dalam bentuk seksi:seksi yang berada di bawah bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala idang.
2.0 Tugas P'k'k (an ungs$ #rgan$sas$
"& Komando anggap !arurat encana memiliki tugas pokok untuk a. (erencanakan operasi penanganan tanggap darurat bencana. b. (engajukan permintaan kebutuhan bantuan.
c. (elaksanakan dan mengkoordinasikan pengerahan sumberdaya untuk penanganan tanggap darurat bencana secara cepat tepat, efisien dan efektif. d. (elaksanakan pengumpulan informasi dengan menggunakan rumusan
pertanyaan $lihat 'ampiran:"&, sebagai dasar perencanaan Komando anggap !arurat encana tingkat kabupaten)kota)proinsi)nasional.
e. (enyebarluaskan informasi mengenai kejadian bencana dan pananganannya kepada media massa dan masyarakat luas.
-& Bungsi Komando anggap !arurat encana adalah mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan seluruh unsur dalam organisasi komando tanggap darurat untuk penyelamatan dan eakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana dengan segera pada saat kejadian bencana.
2. Tugas (an Tanggung a4a, Un$t #rgan$sas$ a& Komandan anggap !arurat encana
". Komandan anggap !arurat encana adalah personil dengan pangkat)jabatan senior peringkat pertama dalam Komando anggap !arurat encana sesuai tingkat dan kewenangannya.
-. Komandan bertugas;
a. (engaktifkan dan meningkatkan #usat #engendalian %perasi $#usdalops& menjadi #os Komando anggap !arurat #! Kabupaten)Kota)#roinsi atau N#, sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkatan bencana.
b. (embentuk #os Komando 'apangan $#oskolap& di lokasi bencana di bawah komando #os Komando anggap !arurat encana #! Kabupaten)Kota)#roinsi atau N#.
c. (embuat rencana strategis dan mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi tanggap darurat bencana.
d. (elaksanakan komando dan pengendalian untuk pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dan penyelamatan serta berwenang memerintahkan para pejabat yang mewakili instansi)lembaga)organisasi yang terkait dalam memfasilitasi aksesibilitas penanganan tanggap darurat bencana. e. Komandan anggap !arurat encana bertanggung jawab langsung kepada
Kepala N#)#! #roinsi) Kabupaten)Kota, sesuai dengan tingkat dan kewenangannya.
b& Wakil Komandan anggap !arurat encana
Wakil Komandan anggap !arurat encana adalah personil dengan pangkat)jabatan senior peringkat kedua dalam Komando anggap !arurat encana sesuai tingkat dan kewenangannya. Wakil Komandan anggap !arurat encana bertugas;
"-a. (embantu Komandan anggap !arurat encana dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan komando tanggap darurat bencana
b. (engkoordinir tugas:tugas sekretariat, humas, keselamatan dan keamanan serta perwakilan instansi)lembaga.
c. (ewakili Komandan anggap !arurat encana, apabila Komandan anggap !arurat encana berhalangan.
b. Wakil Komandan anggap !arurat encana bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana.
c& Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris. ". Sekretaris bertugas dan bertanggung jawab untuk;
a. (enyelenggarakan administrasi umum dan pelaporan.
b. #elayanan akomodasi dan konsumsi bagi personil Komando anggap !arurat encana.
-. Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana
d& 3ubungan (asyarakat
". 3ubungan (asyarakat bertugas dan bertanggung jawab untuk;
a. (enghimpun data dan informasi penanganan bencana yang terjadi.
b. (embentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan informasi tentang bencana tersebut ke media massa dan masyarakat luas.
-. Kepala 3umas bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana.
e& Keselamatan dan Keamanan
". Keselamatan dan Keamanan bertugas dan bertanggung jawab untuk;
a.(enjamin kesehatan dan keselamatan seluruh personil Komando anggap !arurat encana dalam menjalankan tugasnya.
b. (enjaga keamanan penanganan tanggap darurat bencana serta mengantisipasi hal:hal di luar dugaan atau suatu keadaan yang berbahaya.
-. Kepala Keselamatan dan Keamanan bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana.
f& #erwakilan Instansi)'embaga
". #erwakilan instansi)lembaga bertugas untuk membantu Komandan anggap !arurat encana berkaitan dengan permintaan dan pengerahan sumberdaya yang dibutuhkan dari instansi)lembaga.
-. #erwakilan instansi)lembaga secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana atas pelaksanaan tugasnya dan secara administratif bertanggung jawab kepada pimpinan instansi)lembaga terkait.
g& idang %perasi
". idang %perasi bertugas dan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan operasi penyelamatan dan eakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana dengan cepat, tepat, efisien dan efektif berdasarkan satu kesatuan rencana tindakan penanganan tanggap darurat bencana.
-. "" Kepala idang %perasi bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana.
h& idang #erencanaan
". idang #erencanaan bertugas dan bertanggung jawab atas pengumpulan, ealuasi, analisis data dan informasi yang berhubungan dengan penanganan tanggap darurat bencana serta menyiapkan dokumen rencana tindakan operasi tanggap darurat.
-. Kepala idang #erencanaan bertanggung jawab langsung kepada Komandan anggap !arurat encana.
i& idang 'ogistik dan #eralatan
". #enyediaan fasilitas, jasa, dan bahan:bahan serta perlengkapan tanggap darurat.
-. (elaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan transportasi bantuan logistik dan peralatan.
8. (elaksanakan penyelenggaraan dukungan dapur umum, air bersih dan sanitasi umum.
1. (engkoordinasikan semua bantuan logistik dan peralatan dari instansi)lembaga)organisasi yang terkait.
.
j& idang *dministrasi Keuangan
". (elaksanakan semua administrasi keuangan.
-. (enganilisa kebutuhan dana dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana yang terjadi.
8. (endukung keuangan yang dibutuhkan dalam rangka komando tanggap darurat bencana yang terjadi
2.5 P'la Pen6elenggaraan "$stem &'man(' Tangga% Darurat Ben*ana
Sistem Komando anggap !arurat encana diselenggarakan dengan pola yang terdiri atas rencana operasi, permintaan, pengerahan)mobilisasi sumberdaya yang didukung dengan fasilitas komando yang diselenggarakan sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkatan bencana. #enyelenggaraan Sistem Komando anggap !arurat encana diakhiri oleh pembubaran Komando anggap !arurat encana. #enyelenggaraan Sistem Komando anggap !arurat encana dilaksanakan sebagai berikut;
*. Rencana %perasi
Rencana %perasi Komando anggap !arurat encana berikut Rencana indakan %perasi penanganan tanggap darurat bencana, merupakan acuan bagi setiap unsur pelaksana dalam komando.
. #ermintaan Sumberdaya (ekanisme permintaan sumberdaya untuk penanganan tanggap darurat bencana dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut;
". Komandan anggap !arurat encana tingkat kabupaten)kota, atau tingkat proinsi yang terkena bencana, mengajukan permintaan kebutuhan sumberdaya kepada Kepala #! Kabupaten)Kota)#roinsi maupun kepada Kepala N#, berdasarkan atas ketersediaan sumberdaya di lokasi dan tingkatan bencana.
-. Kepala #! Kabupaten)Kota)#roinsi maupun Kepala N#, sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencana, meminta dukungan sumberdaya manusia, logistik dan peralatan untuk menyelamatkan dan mengeakuasi korban, memenuhi kebutuhan dasar hidup dan memulihkan fungsi prasarana dan sarana ital yang rusak kepada pimpinan instansi)lembaga terkait sesuai tingkat kewenangannya. 8. Instansi)lembaga terkait dimaksud adalah; !epartemen)!inas Sosial,
+'%C)!%'%C, !epartemen)!inas Kesehatan, !epartemen)!inas #ekerjaan +mum, !epartemen)!inas #erhubungan, asarnas)asarda Kabupaten)Kota, entara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, #alang (erah Indonesia, !epartemen)!inas >nergi dan Sumber !aya (ineral serta instansi)lembaga lainnya sesuai tingkat kewenangannya.
1. Instansi)lembaga terkait wajib segera mengirimkan serta memobilisasi sumberdaya manusia, logistik dan peralatan ke lokasi bencana.
=. #enerimaan serta penggunaan sumberdaya manusia, peralatan dan logistik di lokasi bencana sebagaimana dimaksud dilaksanakan dibawah kendali Kepala #!)N# dan atau !epartemen Keuangan.
@. #engerahan)(obilisasi Sumberdaya #engerahan)mobilisasi sumberdaya untuk penanganan tanggap darurat bencana diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut;
". Instansi)lembaga)organisasi terkait dalam mengirimkan sumberdaya harus didampingi oleh personil instansi)lembaga asal dan penyerahannya dilengkapi dengan administrasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
-. *pabila instansi)lembaga)organisasi terkait pada tingkat tertentu tidak memiliki kemampuan sumberdaya yang dibutuhkan, maka #! maupun N# sesuai
dengan tingkat kewenangannya berkewajiban membantu)mendampingi pengiriman)mobilisasi sumber daya sampai ke lokasi bencana.
!. Basilitas Komando anggap !arurat encana
". +ntuk meningkatkan efektifitas dan mempercepat respons penanganan tanggap darurat bencana, Komando anggap !arurat encana perlu menyiapkan dan menghimpun dukungan operasi penanganan darurat bencana yang terdiri dari;
a. #os Komando, meliputi #osko anggap !arurat dan #oskolap
b. #ersonil Komando, adalah semua sumberdaya manusia yang bertugas dalam organisasi Komando anggap !arurat encana dengan kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan untuk penugasan penanganan darurat bencana.
c. Cudang, tempat penyimpanan logistik dan peralatan.
d. Sarana dan prasarana transportasi, baik yang merupakan fasilitas dasar maupun spesifik sesuai jenis bencana.
e. #eralatan, baik yang merupakan fasilitas dasar maupun fasilitas yang spesifik sesuai jenis bencana.
f. *lat komunikasi dan peralatan komputer.
g. !ata serta informasi bencana dan dampak bencana. >. #engakhiran
". (enjelang berakhirnya waktu pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana, Kepala #! Kabupaten)Kota)#roinsi atau Kepala N# membuat rencana pengakhiran operasi tanggap darurat bencana dengan mengeluarkan Surat #erintah #engakhiran %perasi anggap !arurat encana kepada Komandan anggap !arurat encana sesuai dengan kewenangannya.
-. #ada hari dan tanggal waktu berakhirnya operasi tanggap darurat bencana, Kepala N#)#! membubarkan Komando anggap !arurat encana dengan menerbitkan Surat Keputusan #embubaran.
B. #ola #engerahan Sumberdaya di ingkat Kabupaten)Kota #engerahan sumberdaya di tingkat kabupaten)kota dilaksanakan dengan pola sebagai berikut;
". !alam hal bencana tingkat kabupaten)kota, Kepala #! Kabupaten)Kota yang terkena bencana, mengerahkan sumberdaya manusia, peralatan dan logistik sesuai kebutuhan ke lokasi bencana.
-. *pabila kebutuhan tersebut tidak tersedia)tidak memadai, maka pemerintah kabupaten)kota yang bersangkutan dapat meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten)kota terdekat baik dalam satu wilayah proinsi maupun proinsi lain.
8. *pabila pemerintah kabupaten)kota yang dimintai bantuan tidak memiliki ketersediaan sumberdaya)tidak memadai, maka pemerintah kabupaten)kota yang terkena bencana dapat meminta bantuan kepada pemerintah proinsi yang bersangkutan.
1. iaya yang timbul akibat pengerahan bantuan ini ditanggung oleh pemerintah kabupaten)kota yang bersangkutan.
=. #elaksanaan pengerahan sumber daya dari asal sampai dengan lokasi bencana dilaksanakan dibawah kendali Kepala #! Kabupaten)Kota yang bersangkutan.
?. *pabila terdapat keterbatasan sumberdaya manusia, peralatan dan logistik yang dikerahkan oleh Kepala #! Kabupaten)Kota, maka N# dapat membantu melalui pola pendampingan.
2. #ola pendampingan oleh N# dapat berupa dukungan biaya pengepakan, biaya pengiriman, jasa tenaga pengangkutan dan dukungan peralatan tanggap darurat bencana.
C. #ola #engerahan Sumberdaya di ingkat #roinsi #engerahan sumberdaya di tingkat proinsi dilaksanakan dengan pola sebagai berikut;
". !alam hal bencana tingkat proinsi, Kepala #! #roinsi yang terkena bencana mengerahkan sumberdaya manusia, peralatan dan logistik sesuai kebutuhan ke lokasi bencana.
-. *pabila kebutuhan tersebut tidak tersedia)tidak memadai, maka pemerintah proinsi yang bersangkutan dapat meminta bantuan kepada proinsi lain yang terdekat.
8. *pabila proinsi yang dimintai bantuan tidak memiliki ketersediaan sumberdaya)tidak memadai, maka pemerintah proinsi yang terkena bencana dapat meminta bantuan kepada #emerintah #usat.
1. iaya yang timbul akibat pengerahan bantuan ini ditanggung oleh pemerintah proinsi yang bersangkutan.
=. #elaksanaan pengerahan sumber daya dari asal sampai dengan lokasi bencana dilaksanakan dibawah kendali Kepala #! #roinsi yang bersangkutan.
?. *pabila terdapat keterbatasan sumberdaya manusia, peralatan dan logistik yang dikerahkan oleh Kepala #! #ropinsi, maka N# dapat membantu melalui pola pendampingan.
2. #ola pendampingan oleh N# dapat berupa dukungan biaya pengepakan, biaya pengiriman, jasa tenaga pengangkutan dan dukungan peralatan tanggap darurat bencana.
3. #ola #enyelenggaraan di ingkat Nasional #endistribusian logistik kepada masyarakat dilaksanakan oleh Komando anggap !arurat encana sesuai dengan dinamika yang terjadi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar hidup meliputi pangan, sandang, air bersih, sanitasi, hunian sementara, pelayanan kesehatan dan lain:lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 &es$m%ulan
!alam kondisi kedaruratan bencana diperlukan sebuah institusi yang menjadi pusat komando dan koordinasi kedaruratan bencana sesuai lokasi dan tingkatan bencana terjadi. +ntuk melaksanakan penanganan tanggap darurat bencana, maka pemerintah)pemerintah daerah yang diwakili oleh Kepala N#)#! #roinsi)Kabupaten)Kota sesuai dengan kewenangannya dapat menunjuk seorang pejabat sebagai komandan penanganan tanggap darurat bencana sesuai #eraturan #emerintah nomor -" ahun -//0 pasal 12 ayat $-&. 3al ini dimaksudkan sebagai upaya memudahkan akses untuk memerintahkan sektor dalam hal permintaan dan pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik, imigrasi, cukai dan karantina, peri4inan, pengadaan barang)jasa, pengelolaan dan pertanggung jawaban atas uang dan atau barang, serta penyelamatan.
3.2 "aran
Kepada institusi atau lembaga yang akan memberikan bantuan saat terjadi bencana, hendaknya tetap mengikuti jalur komando yang ada. Karena komando bencana ini berfungsi sebagai pembuat rencana strategis dan mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi tanggap darurat bencana kepada seluruh elemen yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tanggap darurat bencana. !engan adanya alur komando yang terarah, tidak akan ada lagi penyebaran bantuan yang tidak merata, sehingga manajmen intra bencana yang seharusnya sesuai dengan pedoman koordinasi penanggulangan bencana bisa berjalan dengan baik.
DATAR PU"TA&A
adan Nasional #enanggulangan encana $N#&.-//0.#eraturan Kepala adan Nasional #enanggulangan encana Nomor "/ ahun -//0 entang #edoman Komando anggap !arurat encana. <akarta ; adan Nasional #enanggulangan encana $N#&
#usat #enanggulangan (asalah Kesehatan Sekretariat <enderal !epartemen Kesehatan. -//-.#edoman Koordinasi #enanggulangan encana di 'apangan.<akarta; !epartemen Kesehatan RI