• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Pemeringkatan Kemampuan Membayar Klaim untuk Perusahaan Asuransi Umum*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metodologi Pemeringkatan Kemampuan Membayar Klaim untuk Perusahaan Asuransi Umum*"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Metodologi Pemeringkatan Kemampuan

Membayar Klaim untuk Perusahaan Asuransi Umum*

Pemeringkatan ICRA Indonesia untuk kemampuan membayar klaim (atau Claims Paying ability

Ratings/CPR) untuk perusahaan asuransi umum adalah opini mengenai kemampuan perusahaan

asuransi umum tersebut untuk memenuhi kewajiban dan pembayaran klaim kepada pemegang polis dengan tepat waktu. Dengan kata lain, CPR adalah opini ICRA Indonesia mengenai kekuatan finansial yang dimiliki oleh perusahaan asuransi umum yang diperingkat, dari sudut pandang pemegang polis. ICRA Indonesia berharap CPR menjadi faktor pertimbangan penting yang mempengaruhi pilihan konsumen terhadap perusahaan dan produk asuransi umum.

Kerangka Analisis

CPR dari ICRA Indonesia mencerminkan opini terhadap risiko relatif dalam jangka panjang yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan asuransi umum yang diperingkat untuk memenuhi komitmennya kepada pemegang polis secara tepat waktu. Hal yang kritis dalam proses CPR ini adalah analisis fundamental dari bisnis perusahaan asuransi umum dan daya saingnya dalam industri.

CPR adalah hasil akhir dari proses analitis yang mempelajari dinamika industri, kerangka regulasi dan fundamental bisnis dari perusahaan asuransi umum yang diperingkat. Elemen kunci dari evaluasi ICRA Indonesia adalah kekuatan finansial dari promotor dan kemampuannya dalam menyuntikkan modal untuk mendukung pertumbuhan perusahaan asuransi umum terkait, memenuhi tingkat solvabilitas dan ekuitas sesuai dengan peraturan dan mendukung profil finansial perusahaan asuransi umum tersebut.

Metodologi pemeringkatan ini adalah kombinasi dari analisis kualitatif dan kuantitatif, dan melibatkan proses interaktif dengan manajemen untuk memahami dan menelaah strategi dan aspek kunci dalam bisnis, yang secara kualitatif menggerakkan posisi operasional dan kebijakan finansialnya. Analisis industri mengacu kepada struktur kompetisi di lingkungan usaha perusahaan asuransi umum dan daya saingnya dalam struktur tersebut. Analisis fundamental bisnis, di pihak lain, memiliki fokus utama pada nilai franchise, manajemen, struktur organisasi dan kepemilikan, serta strategi

underwriting dan reasuransi. Sementara itu, analisis risiko finansial perusahaan asuransi umum

melibatkan penilaian dari indikator-indikator kunci, termasuk di antaranya tingkat profitabilitas, likuiditas, operating leverage dan financial leverage, kecukupan modal, dan pengelolaan aset dan kewajibannya.

CPR bersifat, sesuai dengan penggunaannya, melihat ke depan dan prediktif, berdasarkan fakta bahwa hal ini berkaitan dengan kewajiban yang harus dibayar dalam kurun waktu yang panjang.

Analisis Usaha

Analisis Industri

Struktur kompetisi dalam setiap segmen pada industri asuransi adalah faktor penting yang menentukan kekuatan operasional dari perusahaan dalam segmen tersebut. Untuk industri asuransi secara keseluruhan, faktor kunci yang mempengaruhi CPR termasuk:

Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia

Desember

2014

(2)

1. Tingkat konsentrasi dalam segmen dan sektor bisnis

2. Kompetisi dan dampaknya terhadap strategi penentuan harga (premi) dari masing-masing perusahaan

3. Penghalang masuk (barriers to entry)

4. Dampak dari kondisi ekonomi terhadap industri asuransi umum 5. Kinerja underwriting industri pada berbagai lini bisnis asuransi umum

6. Dampak dari perubahan regulasi pada sektor secara umumnya dan pada perusahaan secara khususnya.

ICRA Indonesia memandang industri asuransi umum domestik, mengingat faktor pentingnya dari sudut pandang sosial ekonomi, perlu terus berada dalam kontrol regulasi yang baik di masa mendatang. Saat ini, industri asuransi Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga yang berwenang mengeluarkan peraturan-peraturan mengenai industri asuransi umum. ICRA Indonesia melakukan evaluasi terhadap kerangka regulasi yang saat ini berlaku, sebagaimana juga halnya dengan antisipasi terhadap kemungkinan perubahan dalam regulasi termasuk perpajakan yang dapat berdampak pada daya saing suatu perusahaan asuransi umum atau mengakibatkan restrukturisasi pada suatu segmen di dalam industri asuransi.

Kekuatan Operasional dan Franchise

Tinjauan akan nilai franchise dari perusahaan asuransi umum berfokus kepada daya saingnya di pasar dan karakteristik lainnya yang dapat membantu perusahaan dalam menciptakan nilai secara berkelanjutan. Secara spesifik, ICRA Indonesia melakukan tinjauan akan kualitas dari produk dan sistem distribusi dari perusahaan asuransi umum, berikut citra dan reputasinya. ICRA Indonesia juga melihat apakah perusahaan memiliki keunggulan yang dapat dipertahankan pada bidang usaha utamanya dan menilai kemampuannya untuk memanfaatkan keunggulan di atas pada bidang usaha baru.

Metode dan mekanisme yang digunakan perusahaan asuransi umum dalam memasarkan produknya merupakan aspek fundamental lainnya dari profil bisnis perusahaan. Untuk beberapa perusahaan asuransi umum, strategi distribusi dapat merupakan sumber dari keunggulan kompetitif, sementara untuk yang lain, strategi distribusi dapat memberikan fleksibilitas dalam penentuan harga dan pengelolaan volume bisnis. Strategi apapun yang digunakan, ICRA Indonesia memiliki pandangan bahwa kendali perusahaan terhadap sistem distribusi dapat menjadi indikator penting dari keunggulan kompetitifnya dalam bidang usahanya.

ICRA Indonesia menggunakan berbagai indikator untuk mengevaluasi posisi operasional suatu perusahaan asuransi umum, di antaranya:

 posisi dan pangsa pasar

 kekuatan distribusi dan biayanya  pengalaman underwriting dan pricing

 bauran produk, dan kemampuan untuk mendesain, meluncurkan dan mengelola produk baru  kinerja dalam berbagai kategori produk asuransi

 kinerja investasi

 efisiensi operasional dan biaya operasional keseluruhan.

Portofolio produk yang terdiversifikasi dengan baik pada lini asuransi kendaraan, kebakaran/properti, kesehatan dan lainnya akan menghasilkan profil operasional yang kuat dan memberikan stabilitas pada kualitas penghasilan perusahaan dan arus pendapatannya. Perbandingan indikator-indikator di atas dengan perusahaan yang serupa merupakan bagian penting dari evaluasi kinerja operasional. Produk-produk asuransi juga perlu dievaluasi atas mitigasi risiko dan kesesuaian harganya.

ICRA Indonesia juga memiliki pandangan bahwa franchise dan posisi operasional yang baik, khususnya untuk perusahaan asuransi umum swasta yang baru, akan memiliki kemungkinan lebih

(3)

besar untuk menjaga posisi strategisnya dalam portofolio grup promotor, dan memastikan kelangsungan kepemilikan dan suntikan modal yang stabil.

Underwriting

Harga (besaran premi) yang diberikan kepada konsumen adalah estimasi dari jumlah yang dibutuhkan untuk menutup biaya-biaya, di mana sebagian besar akan tertagih dan dibayarkan di masa depan. Konsekuensinya, besarnya premi, sebagaimana proses underwriting, mesti ditinjau dan dievaluasi. ICRA Indonesia melakukan evaluasi segmen-segmen bisnis yang berbeda di mana perusahaan asuransi umum beroperasi. Pertama, dengan melakukan tinjauan akan hasil underwriting di masa lampau, dan kedua, dengan melakukan tinjauan pada prosedur underwriting yang sedang berlaku yang akan menentukan tingkat profitabilitas di masa mendatang. Sasaran kunci di sini adalah untuk menganalisis risiko yang inheren pada bauran usaha perusahaan asuransi umum. Kecukupan harga dari perusahaan asuransi umum akan dievaluasi dalam hal kemampuannya untuk merancang harga berdasarkan ekspektasi kerugian di dalam portofolio, di mana hal ini adalah kunci penentuan risiko underwriting dan pembayaran klaim.

Strategi Reasuransi

Reasuransi memegang peranan penting dalam mengurangi eksposur terhadap risiko katastrofik dan dalam meningkatkan operating leverage perusahaan asuransi umum. ICRA Indonesia melakukan evaluasi terhadap penggunaan reasuransi oleh perusahaan untuk menentukan sejauh mana perusahaan menggunakannya untuk peningkatan usahanya. Kualitas dari reasuransi adalah faktor kunci dalam analisis ini. ICRA Indonesia mencoba untuk menilai struktur dari program reasuransi kunci perusahaan dalam hubungannya terhadap estimasi kerugian maksimum yang mungkin dan catatan mengenai katastrofi di masa lampau. Penilaian kualitas pemenuhan kewajiban (recoverable) dari reasuransi juga merupakan bagian penting dari analisis ICRA Indonesia mengenai kualitas aset. Hal ini umumnya melibatkan proses identifikasi baik terhadap reasuransi di mana perusahaan memiliki tingkat jatuh tempo polis yang besar maupun reasuransi di mana perusahaan memiliki tingkat eksposur yang signifikan. Tinjauan akan kualitas kredit (creditworthiness) dari perusahaan reasuransi ini dilihat dari peringkat yang dimiliki serta mempertimbangkan rekam jejak pembayaran di masa lampau.

Analisis Finansial

Permodalan

Hal utama dalam penilaian ICRA Indonesia terhadap kekuatan finansial perusahaan asuransi umum adalah financial leverage dan operating leverage dari perusahaan asuransi umum. Tujuan analisis ini adalah untuk menyusun opini akan penggunaan financial leverage dan operating leverage, dan untuk menentukan apakah hal tersebut mempengaruhi fleksibilitas finansialnya secara keseluruhan. ICRA Indonesia menilai operating leverage dalam kaitannya dengan volume bisnis yang dihasilkan relatif terhadap modal perusahaan, dan menilai financial leverage dalam kaitannya dengan kewajiban finansial relatif terhadap modal. Operating leverage akan mencakup risiko dari pemburukan cadangan, ketidakcukupan dalam penentuan harga dan eksposur ke perusahaan reasuransi. Tingkat

leverage yang lebih tinggi akan meningkatkan imbal hasil pemegang saham namun dengan

mengorbankan keamanan untuk pemegang polis. Permodalan yang cukup akan melindungi perusahaan untuk menghadapi katastrofi, pemburukan hasil underwriting dan volatilitas dalam imbal hasil investasi. Besaran modal yang dibutuhkan umumnya merupakan fungsi dari bauran bisnis perusahaan, volume bisnis dan kualitas dari portofolio aset.

Profitabilitas

Salah satu hal terpenting dalam proses CPR ICRA Indonesia adalah meninjau profitabilitas perusahaan asuransi umum. Hal ini, lebih jauh, merupakan fungsi dari beberapa faktor, termasuk di antaranya : (1) fokus pasar dari perusahaan; (2) dinamika kompetisi dari setiap segmen pasar; (3) biaya operasional; (4) rekam jejak underwriting dan prospeknya; dan (5) strategi investasi. ICRA Indonesia melakukan penilaian dari setiap faktor ini untuk menyimpulkan tingkat ekspektasi profitabilitas jangka panjang perusahaan, dan seberapa tinggi risiko terjadinya deviasi hasil aktual

(4)

terhadap ekspektasi. Di samping itu, ICRA Indonesia melakukan evaluasi dari profitabilitas yang dihasilkan dari proses underwriting tiap produk, yang akan memberikan indikasi yang representatif akan imbal hasil yang diberikan oleh bisnis utama perusahaan asuransi umum. Tren profitabilitas secara historis juga memberikan latar belakang bagi diskusi selanjutnya dengan manajemen mengenai prospek profitabilitas dalam segmen bisnis utama. Tujuan utama analisis profitabilitas ini adalah untuk meninjau kualitas dan kelangsungan pendapatan, karena hal ini adalah kunci bagi solvabilitas jangka panjang perusahaan asuransi umum.

Likuiditas dan Pengelolaan Aset dan Kewajiban

Pengelolaan aset dan kewajiban adalah prosedur dan sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memastikan aset dan arus kasnya dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Pengelolaan aset dan kewajiban memiliki tingkat kepentingan yang cukup tinggi pada saat aset dan kewajibannya memiliki profil jatuh tempo dan karakteristik likuiditas yang jauh berbeda. Analisis ICRA Indonesia atas likuiditas mempertimbangkan tingkat ketahanan arus kas operasional, likuiditas dari portofolio investasi dan ketersediaan sumber likuiditas lainnya. Likuiditas dievaluasi dalam hubungannya terhadap kebutuhan potensial atas dana perusahaan yang tersedia, termasuk pola pembayaran dari pencadangan kerugian, dan tingkat paparan perusahaan asuransi umum terhadap risiki katastropik. Analisis utama ICRA Indonesia dalam hal ini membutuhkan pemahaman akan profil eksposur (pola pembayaran klaim yang telah diantisipasi) dan menilai seberapa tingkat arus kas investasi dapat memenuhi kebutuhan pemegang polis.

Risiko Investasi

Perusahaan asuransi umum menjual kontrak asuransi dan menginvestasikan hasil penjualannya pada sekuritas primer (obligasi, saham, hipotik, dan lain-lain), di mana alokasinya dibatasi oleh ketentuan yang dibuat oleh OJK dan kebijakan internal. Tantangan utama dalam pengelolaan investasi adalah penempatan pada aset jangka panjang dengan imbal hasil tinggi tanpa mengorbankan kualitas aset dan likuiditas portofolio. Dalam proses ini, ICRA Indonesia mengevaluasi strategi investasi perusahaan dalam hubungannya terhadap jenis kewajiban asuransi yang dimiliki, dengan penekanan pada kualitas aset, tingkat diversifikasi dan likuiditas dari portofolio investasi. ICRA Indonesia juga mempertimbangkan kinerja historis divisi investasi untuk mendapatkan gambaran bagaimana divisi tersebut dapat memenuhi target perusahaan. Risiko-risiko kunci di mana investasi perusahaan dapat terpapar adalah risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas. Surat utang korporat memiliki risiko kredit yang dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, lingkungan regulasi dan dinamika persaingan pada masing-masing industri bersangkutan. Saham juga terpapar pada risiko pasar yang signifikan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, di samping arus modal yang fluktuatif dan aspek-aspek lainnya. Dengan adanya risiko-risiko ini, ICRA Indonesia memandang positif portofolio dengan kualitas aset yang superior, dan juga portofolio yang terdiversifikasi ke dalam berbagai industri dan jenis aset (seperti saham, surat utang negara, surat utang korporat, kas dan lainnya).

Kualitas Manajemen dan Kepemilikan

Kualitas Manajemen

Evaluasi dari kualitas manajemen adalah faktor penting dalam proses pemeringkatan. Di antara sejumlah aspek yang dilihat ICRA Indonesia dalam mengevaluasi kualitas manajemen adalah visi dan strategi manajemen, pengalaman dan kinerja dari tim manajemen kunci, selera risiko manajemen dan sistem dan proses pengendaliannya. Umumnya, analisis ICRA Indonesia memerlukan interaksi ekstensif dengan manajemen, dan dalam proses pemeringkatan, ICRA Indonesia akan memberikan pendapat atas kualitas manajemen dan kebijakan pertumbuhannya. Penilaian ini penting sehubungan dengan kemampuan manajemen dalam merespon segala tantangan dalam usahanya.

ICRA Indonesia beranggapan bahwa prosedur dan pengendalian operasional yang baik merupakan hal yang penting dalam usaha asuransi umum dan menjadi kunci dalam pelayanan pelanggan yang efisien. ICRA Indonesia juga mengevaluasi struktur organisasi dan struktur biaya. Bidang yang menjadi fokus utama adalah akunting dan praktek pencadangan. ICRA Indonesia akan melihat

(5)

secara positif terhadap pendekatan hati-hati dan konservatif dalam membentuk asumsi aktuarial dan ketahanan modal dari perusahaan terhadap perubahan-perubahan yang mungkin dari asumsi ini. Kinerja operasional di masa lampau dapat menjadi parameter dalam evaluasi kapabilitas manajemen. Area strategis yang ditinjau selama proses CPR di antaranya visi jangka panjang perusahaan asuransi umum, preferensi risiko dan imbal hasil, preferensi mengenai financial leverage dan

operating leverage, strategi untuk menghimpun dana, dan pandangan mengenai penciptaan nilai bagi

pemegang saham. Diskusi dengan manajemen perusahaan asuransi umum juga memberikan pandangan secara garis besar mengenai produk dan pasar di mana perusahaan berniat untuk memfokuskan diri, ekspektasinya akan tingkat keberhasilannya dan ekspektasinya akan pertumbuhan dan tren profitabilitas pada bidang usaha utama perusahaan.

Kepemilikan dan Kekuatan Finansial dari Induk

Kekuatan finansial dari induk perusahaan asuransi umum adalah sumber fleksibilitas finansial yang penting bagi perusahaan asuransi umum, terutama dalam masa-masa awal berdiri. Ulasan dari induk perusahaan dan seluruh anak perusahaan ataupun afiliasinya bisa sederhana ataupun kompleks. Apapun, proses CPR juga menilai seberapa pentingnya perusahaan asuransi umum ini dalam struktur dan arus kas bebas (free cash flow) perusahaan induk, dan ketersediaan arus kas ini untuk membayar klaim ke pemegang polis, terutama pada periode sulit. Evaluasi mengenai perusahaan induk juga penting mengingat hal ini dapat berujung pada mengalirnya modal kepada perusahaan asuransi umum sebagai anak perusahaan, yang pada akhirnya dapat memperkuat kecukupan modal. CPR dari ICRA Indonesia memiliki hubungan yang kuat dengan peringkat jangka panjang perusahaan induk yang bersangkutan.

Kesimpulan

Proses pemeringkatan melibatkan tinjauan kuantitatif maupun kualitatif. ICRA Indonesia mengumpulkan dan menganalisis data yang disediakan oleh perusahaan maupun informasi yang tersedia dari sumber publik. Proses ini bersifat interaktif dan melibatkan diskusi dengan manajemen untuk mendapatkan pandangan mengenai strategi dan selera risiko. Konsisten dengan pendekatan umum ICRA Indonesia terhadap pemeringkatan, tidak ada formula yang bersifat kaku yang digunakan dalam pemberian peringkat dan penitikberatan akan berada pada kajian kualitatif, dibanding semata-mata pada pendekatan kuantitatif saja.

(6)

Lampiran:

SKALA DAN DEFINISI PERINGKAT ICRA INDONESIA UNTUK PERUSAHAAN ASURANSI UMUM Peringkat Kemampuan Membayar Klaim Perusahaan Asuransi Umum

[Idr]AAA Kemampuan membayar kewajiban klaim yang tertinggi. Mengindikasikan posisi yang sangat kuat secara fundamental. Prospek dalam pemenuhan kewajiban kepada tertanggung adalah yang terbaik.

[Idr]AA Kemampuan membayar kewajiban klaim yang tinggi. Faktor-faktor risikonya rendah dengan sedikit variasi. Prospek dalam pemenuhan kewajiban kepada tertanggung tinggi dan hanya sedikit di bawah peringkat di atasnya.

[Idr]A Kemampuan membayar kewajiban klaim yang cukup. Prospek dalam pemenuhan kewajiban kepada tertanggung adalah cukup. Faktor-faktor risikonya lebih bervariasi dan meningkat dalam periode ekonomi yang tertekan; dan perubahan kondisi

bisnis/ekonomi yang merugikan dapat mengubah kemampuan fundamentalnya. [Idr]BBB Kemampuan membayar kewajiban klaim yang moderat. Faktor-faktor protektifnya di bawah rata-rata dan perubahan kondisi bisnis/ekonomi yang merugikan dapat berpengaruh terhadap prospek pemenuhan kewajiban kepada tertanggung. [Idr]BB Kemampuan membayar kewajiban klaim yang kurang. Faktor-faktor protektifnya

berfluktuasi seiring perubahan kondisi bisnis/ekonomi dan prospek dalam pemenuhan kewajiban kepada tertanggung lebih mungkin terpengaruh oleh perubahan tersebut.

[Idr]B Kemampuan membayar kewajiban klaim yang lemah. Faktor-faktor risikonya

mengindikasikan kewajiban kepada tertanggung kemungkinan tidak akan terpenuhi pada saat jatuh tempo. Perubahan kondisi bisnis/ekonomi yang merugikan dapat

mengakibatkan ketidakmampuan/ketakbersediaan untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung.

[Idr]C Kemampuan membayar kewajiban klaim terendah. Mengindikasikan posisi yang buruk secara fundamental. Perusahaan-perusahaan semacam ini dapat sering mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajibannya kepada tertanggung dan mungkin sedang/akan berada dalam pengawasan regulator.

Catatan:

Akhiran ‘+’ atau ‘-‘ dapat digunakan untuk peringkat dari [Idr]AA sampai [Idr]C untuk mengindikasikan posisi relatif dalam kategori peringkat yang bersangkutan.

© Copyright, 2014, ICRA Indonesia. All Rights Reserved.

Semua informasi yang tersedia merupakan infomasi yang diperoleh oleh ICRA Indonesia dari sumber-sumber yang dapat dipercaya keakuratan dan kebenarannya. Walaupun telah dilakukan pengecekan dengan memadai untuk memastikan kebenarannya, informasi yang ada disajikan 'sebagaimana adanya' tanpa jaminan dalam bentuk apapun, dan ICRA Indonesia khususnya, tidak melakukan representasi atau menjamin, menyatakan atau menyatakan secara tidak langsung, mengenai keakuratan, ketepatan waktu, atau kelengkapan dari informasi yang dimaksud. Semua informasi harus ditafsirkan sebagai pernyataan pendapat, dan ICRA Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang dialami oleh pengguna informasi dalam menggunakan publikasi ini atau isinya.

*Dimodifikasi dan diterjemahkan dari Claims Paying Ability Ratings for General Insurance Companies oleh ICRA Limited

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok I yaitu terdiri dari Syzygium myrtifolium dan Syzygium  jambos, kesamaan karakter pada kelompok ini yaitu sosok tumbuhan  pohon tegak, tinggi tumbuhan 2 - 10

4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Hasil regresi data panel fixed effect pada tabel fixed effect model menunjukan nilai R 2 sebesar 80.78% menunjukan bahwa variabel kemiskinan, tingkat

Tujuan dilakukannya penelitian adalah membangun sistem informasi konseling untuk mempermudah proses bisnis di Pik-M Aushaf UII yang digunakan mahasiswa maupun

Pada penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh pemberian koloid dalam larutan normal salin dan dalam ringer laktat terhadap kondisi keseimbangan asam basa

Cakupan data dasar dari hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin, berikut parameter- parameter turunannya seperti kepadatan penduduk,