• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI MISI DAN PRGRAM PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA GUNUNGSITOLI Drs. MARTINUS LASE, MSP DAN Drs. KEMURNIAN ZEBUA, BE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI MISI DAN PRGRAM PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA GUNUNGSITOLI Drs. MARTINUS LASE, MSP DAN Drs. KEMURNIAN ZEBUA, BE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 VISI MISI DAN PRGRAM PASANGAN CALON

WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA GUNUNGSITOLI Drs. MARTINUS LASE, MSP DAN Drs. KEMURNIAN ZEBUA, BE

A. Pendahuluan

Kota Gunungsitoli merupakan sebuah daerah otonom baru di wilayah Kepulauan Nias, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor : 47 Tahun 2008. Seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah perdana di Kota Gunungsitoli, perlahan tapi pasti, upaya pembangunan dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan masyarakat terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Sebagai daerah otonom yang relatif masih sangat baru, Kota Gunungsitoli pada awalnya diperhadapkan pada berbagai keterbatasan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan sosial kemasyarakatan. Kondisi ini, sesungguhnya menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan harapan dan cita-cita luhur pembentukan Kota Gunungsitoli sebagai sebuah daerah otonom baru.

Berbekal rasa optimisme untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik dalam tatanan kehidupan masyarakat, perlahan tapi pasti, geliat pembangunan dalam berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai nyata dan dirasakan manfaatnya. Hal ini sesungguhnya merupakan upaya bersama dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, yang bermuara pada keinginan bersama untuk mewujudkan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah.

Beranjak dari harapan dan cita-cita masyarakat Kota Gunungsitoli untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik, maka Kota Gunungsitoli membutuhkan kesinambungan dan keberlanjutan

(2)

2 pembangunan yang selaras dengan karakteristik dan potensi sumber daya ekonomi lokal yang tersedia.

B. Kondisi Umum Daerah 1. Geografis

Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak pada sebuah gugusan pulau yang dikenal dengan nama Kepulauan Nias berada di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara geografis terletak antara 00o12’-1o32’ Lintang Utara (LU) dan 970o00’-980o00’ Bujur Timur (BT), dengan ketinggian rata-rata 0 - 600 meter diatas permukaan laut. Kota Gunungsitoli merupakan salah satu daerah kota di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga.

Kota Gunungsitoli memiliki luas wilayah 469,36 km2 atau 0,38

persen dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 98 (sembilan puluh delapan) desa dan 3 (tiga) kelurahan. Dari 101 (seratus satu) desa/kelurahan tersebut sebanyak 27 (dua puluh tujuh) desa/kelurahan atau 27 persen terletak di daerah pesisir pantai, dan 74 (tujuh puluh empat) desa atau 73 persen berada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Secara administratif Kota Gunungsitoli berbatasan dengan :

 Sebelah Utara : Kecamatan Sitolu Öri (Kabupaten Nias Utara)  Sebelah Timur : Samudera Indonesia.

 Sebelah Selatan : Kecamatan Gidö dan Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias).

 Sebelah Barat : Kecamatan Hiliduho (Kabupaten Nias) serta kecamatan Alasa Talumuzöi dan Kecamatan Namöhalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara). 2. Demografi

(3)

3 Jumlah penduduk Kota Gunungsitoli Tahun 2013 menurut angka proyeksi BPS Kota Gunungsitoli sebanyak 129.043 jiwa, terdiri dari penduduk perempuan sebanyak 66.105 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 63.298 jiwa. Dari total penduduk Kota Gunungsitoli sebanyak 48,04 persen berdomisili di kecamatan Gunungsitoli, sementara wilayah yang paling sedikit didiami yakni Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa sebanyak 5,32 persen. Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, penduduk yang paling banyak berada pada kelompok umur 0-4 tahun sebanyak16.332 jiwa, sementara yang paling sedikit berada pada kelompok umur 60-64 sebanyak 3.400 jiwa.

3. Ketenagakerjaan

Penduduk yang tergolong dalam usia kerja (15 tahun atau lebih). di Kota Gunungsitoli tahun 2013 Sebanyak 83.954 jiwa lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 84.413. Dari total penduduk usia kerja tersebut sebanyak 52.555 yang terserap dalam lapangan pekerjaan, sementara yang masih menganggur sebesar 4.793. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Gunungsitoli tahun 2013 sebesar 68,29 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 70,76 persen. Tingkat pengangguran untuk tahun 2013 sebesar 8,36 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 7,93 persen.

4. Kinerja perekonomian Derah

Produk domestic regional bruto (PDRB) Kota Gunungsitoli tahun 2013 atas dasar harga berlaku sebesar Rp.2.927.308,28 (juta rupiah), semnetara PDRB atas harga konstan sebesar Rp. 1.044.887,12 (juta rupiah). Kontribusi terbesar dalam struktur perkonomian daerah berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 31,94 persen.

(4)

4 Pertumbuhan ekonomi Kota Gunungsitoli tahun 2013 sebesar

6,35 persen, lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar 6,33 persen. Pendapatan perkapita penduduk Kota Gunungitoli tahun 2013 sebesar Rp. 21.205.600,-** mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yakni

sebesar Rp.19.822.000,- 5. Pendidikan

Perkembangan sarana dan prasarana gedung sekolah di Kota Gunungsitoli sampai dengan tahun 2013, terdiri dari : Taman kanak-Kanak (TK)/PAUD sebanyak 100 unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 115 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 37 unit, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 15 unit, dan Sekolah Menngah Kejuruan (SMK) sebanyak 13 unit.

Perkembangan Indikator makro pendidikan Kota Gunungsitoli tahun 2013 menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 52,97 persen (tahun 2011 sebesar 26,34 persen dan tahun 2012 sebesar 42,97 persen), APK SD/MI sebesar 109,94 persen (tahun 2011 sebesar 93,08 persen dan tahun 2012 sebesar 106,96 persen), APK SMP/MTs sebesar 95,20 persen (tahun 2011 sebesar 57,56 persen dan tahun 2012 sebesar 96,54 persen), APK SMA/SMK/MA sebesar 101,52 persen (tahun 2011 sebesar 109,51 persen, tahun 2012 sebesar 110,94 persen), APM SD/MI sebesar 84,17 persen (tahun 2011 sebesar 91,36 persen, tahun 2012 sebesar 87,91 persen, APM SMP/MTs sebesar 65,25 persen (tahun 2011 sebesar 55,54 persen, tahun 2012 sebesar 71,18 persen), APM SMA/SMK/MA sebesar 68,37 persen (tahun 2011 sebesar 107,59 persen dan tahun 2012 sebesar 79,09 persen), Angka melek huruf sebesar 92,33 persen (tahun 2011 sebesar 70,29 persen dan tahun 2012 sebesar 70,63 persen, Rata-rata tingkat kelulusan SD/MI sebesar 100 persen (tahun 2011 98,86 persen dan tahun 2012 100 persen), Rata-rata tingkat Kelulusan SMP/MTs sebesar 87,90 persen (tahun 2011 sebesar

(5)

5 99,96 persen dan tahun 2012 sebesar 100 persen), Rata-rata tingkat kelulusan SMA/SMK/MA sebesar 99,52 persen (tahun 2011 95,79 persen dan tahun 2012 sebesar 99,96 persen).

6. Kesehatan

Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan di wilayah Kota Gunungsitoli sampai dengan tahun 2013, meliputi : Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah sebanyak 1 unit, RSU swasta sebanyak 3 unit, Puskesamas sebanyak 6 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 18 unit, Klinik/Balai Kesehatan sebanyak 20 unit, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan Wilayah Kerja Gunungsitoli sebanyak 1 unit, Poskesdes sebanyak 38 unit, Posyandu sebanyak 161 unit, apotik sebanyak 15 unit dan toko obat sebanyak 8 unit.

Perkembangan indikator makro kesehatan di Kota Gunungsitoli sampai dengan tahun 2013, yakni : Angka Kematian Ibu sebesar 122 Per 100.000 KH, mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 207 per 100.000 KH. Angka Kematian Ibu sebesar 39 per 1.000 KH, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 49 per 1.000 KH. Angka Kematian balita sebesar 39 per 1.000 KH, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 49 per 1.000 KH. Prevalansi gizi buruk sebesar 3,16 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 5,40 persen.

7. Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara

Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh wilayah Kepulauan Nias mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Panjang jalan di wilayah Kota Gunungsitoli sampai dengan tahun 2013 sepanjang 527,29 km, meningkat sebesar 12,80 persen dibandingkan dengan tahun 2013.

(6)

6 Jenis jalan di Kota Gunungsitoli meliputi : Jalan Provinsi sepanjang 28,07 km, jalan kabupaten sepanjang 221,62 km, jalan desa sepanjang 98,42 km, dan jalan kota sepanjang 197,78 km.

Berdasarkan panjang jalan menurut jenis permukaan di wilayah Kota Gunungsitoli, terdiri dari : jalan diaspal sepanjang 522,55 km, jalan tanah sepanjang 15,50 km, dan jalan kerikil sepanjang 8,60 km. Jumlah jembatan yang ada di wilayah Kota Gunungsitoli sebanyak 78 unit, yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan.

Pembangunan infrastruktur perumahan di wilayah Kota Gunungsitoli, sampai dengan tahun 2013, terdiri dari : pembangunan gedung pelayanan pemerintahan sebanyak 6 unit ( 2011 sebanyak 19 unit dan tahun 2012 sebanyak 14 unit), pembangunan jalan stapak sepanjang s 6.374,23 M (tahun 2011 sepanjang 1.585,59 dan tahun 2012 sepanjang 4.155,77 m), Pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2.427,40 m (tahun 2011 sepanjang 489,15 m dan tahun 2012 sepanjang 499,8 m).

Bandara Binaka merupakan bandara utama di wilayah Kepulauan Nias, terletak di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dengan panjang landasan sekitar 1.800 meter. Pada tahun 2013 berdasarkan data dari Kantor Pelabuhan Udara Binaka Gunungsitoli, jumlah kunjungan pesawat yang mendarat di bandara Binaka adalah sebanyak 1.946 kali dan yang berangkat adalah sebanyak 1.946 kali. Jumlah penumpang yang datang adalah sebanyak 101.781 orang dan penumpang yang berangkat adalah sebanyak 105.722 orang.

Pelabuhan Gunungsitoli merupakan pelabuhan utama di di wilayah Kepulauan Nias. Berdasarkan data Administratur Pelabuhan Gunungsitoli tahun 2013, arus kunjungan kapal menurut jenis kapal di pelabuhan laut Gunungsitoli, terdiri dari : kapal general cargo sebanyak 516

(7)

7 kali, kapal curah cair BBM sebanyak 50 kali, kapal penumpang sebanyak 81 kali, dan kapal roro/fery sebanyak 329 kali.

Pada tahun 2013 tercatat jumlah penumpang yang datang melalui kapal penumpang sebanyak 8.712 orang, dan yang berangkat sebanyak 13.563 orang. Sementara pada kapal roro/ferry, tercatat jumlah penumpang yang datang sebanyak 75.853 orang dan yang berangkat sebanyak 77.331 orang.

8. Perdagangan

Sarana prasarana perdagngan di wilayah Kota Gunungsitoli, sampai dengan tahun 2013, terdiri dari : pasar tradisional sebanyak 4 unit, lods pekan sebanyak 14 unit, dan pasar modern (mini market) sebanyak 5 unit. Sarana dan prasarana perdagangan, khususnya pasar modern mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, seiring meningkatnya aktivitas perdagangan di wilayah Kota Gunungsitoli.

Perkembangan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Gunungsitoli sampai dengan tahun 2013 sebanyak 576 unit, yang terdiri dari usaha menegah 21 unit, Usaha Kecil 206 unit, dan Usaha Mikro 349 unit.

C. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan proyeksi perencanaan kondisi ideal yang ingin dicapai di masa yang datang. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

(8)

8 Permasalahan umum pembangunan di Kota Gunungsitoli, yang dihadapi dewasa ini adalah

1. Terbatasnya daya dukung infrastruktur jalan dan jembatan terhadap pengembangan kawasan strategis daerah serta konektivitas antar wilayah.

2. Terbatasnya kapasitas sarana dan prasarana perekonomian yang memadai, terhadap pengembangan aktivitas jasa, perdagangan, dan industri.

3. Terbatasnya kapasitas sumber daya manusia dalam berbagai aspek dan dimensi pembangunan.

4. Derajat kesehatan masyarakat yang relatif masih rendah, sebagai dampak keterbatasan dan ketidakmerataan penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan masyarakat.

5. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya ekonomi lokal, sehingga belum memberikan nilai tambah terhadap produk-produk unggulan daerah serta peningkatan daya saing perekonomian daerah.

6. Belum optimalnya kinerja aparatur sipil daerah, baik dalam pelayanan publik maupun dalam penerapan tata kelola pemerintahan yang baik. 7. Terbatasnya kapasitas regulasi daerah terhadap penciptaan iklim

investasi yang kondusif.

8. Belum optimalnya penataan ruang daerah, sehingga belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi percepatan pengembangan berbagaai kawasan strategis daerah.

9. Distribusi pendapatan yang relatif masih belum merata, sehingga berdampak terhadap ketimpangan pembangunan antar wilayah.

10. Rendahnya kapasitas produksi masyarakat dalam berbagai sektor perekonomian.

(9)

9 D. Visi dan Misi Daerah Kota Gunungsitoli 2016-2021

Untuk menjawab berbagai tantangan permasalahan pembangunan di Kota Gunungsitoli yang kini, sedang dan akan dihadapi, maka dibutuhkan visi dan misi daerah untuk jangka menengah (2021-2016), yang berfungsi sebagai kerangka acuan dan pedoman dalam mewujudkan berbagai program pembangunan yang selaras dengan kebutuhan dan karakteristik daerah. Adapun Visi dan Misi Daerah Kota Gunungsitoli 2021-2016, sebagai berikut :

1. Visi

” Mewujudkan kemandirian Gunungsitoli sebagai Kota Samaeri, yang semakin sejahtera, bermartabat dan berdaya saing ”

Penjelasan Visi :

a. Kemandirian mengandung makna, dimana masyarakat Kota Gunungsitoli berada dalam kondisi yang memiliki otoritas atas kehidupannya (mampu untuk bertindak bebas,bertanggung jawab, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bergantung dengan pihak lain, maupun berpikir dan

bertindak original/kreatif, penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungannya, serta mempunyai rasa percaya diri).

b. Sejahtera mengandung makna, suata kondisi dimana masyarakat Kota Gunungsitoli mempunyai kemampuan untuk hidup layak. (mengalami kemajuan secara mental, spritual intelektual, sosial dan finansial).

c. Bermartabat mengandung makna, suatu kondisi dimana masyarakat Kota Gunungsitoli memahami jati diri dan akar budayanya, serta mampu memaknai kehidupannya dan kesadaran sosialnya tentang keadilan (equity) dan kesamaan (equality).

(10)

10 d. Berdaya Saing mengandung makna, suatu kondisi dimana masyarakat Kota Gunungsitoli mampu berkembang dengan potensi dan karakteristik yang dimilikinya, serta memiliki nilai kompetitif (posisi tawar) untuk bersaing dan sejajar dengan daerah lain.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi daerah Kota Gunungsitoli 2016-2022, maka telah dirumuskan visi daerah Kota Gunungsitoli sebagai berikut : 1. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera, tentram,

aman dan berkeadilan.

2. Menciptakan sumber daya manusia yang bermoral, berkarakter memiliki etos kerja serta unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pengembangan kualitas pelayanan kesehatan dasar.

4. Meningkatkan kapasitas daya dukung infrastruktur dasar dan strategis. 5. Meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya ekonomi lokal,

secara lestari dan ramah lingkungan.

E. Grand Strategy

Untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan dalam berbagai tatanan kehidupan masyarakat serta dalam rangka percepatan optimalisasi hasil-hasil capai pembangunan sebelumnya, maka grand strategy pembangunan Kota Gunungsitoli periode 2016-2021, sebagai berikut :

1. Penataan kawasan perkotaan Gunungsitoli menjadi Kota maju dan modern.

2. Pengembangan infrastruktur berbasis kewilayahan, yang terintegrasi dengan pembangunan kawasan strategis daerah.

(11)

11 3. Pengembangan sistem pendidikan yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang inovatif, berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing di bursa tenaga kerja.

4. Pengembangan jaringan pelayanan kesehatan yang terpadu dan terintegrasi antar wilayah, serta didukung dengan sarana prasarana kesehatan yang memadai, dan sumber daya manusia kesehatan yang terampil dan profesional.

5. Pengembangan kapasitas dan daya dukung sarana dan prasarana produksi masyarakat seperti : jaringan irigasi, penangkaran bibit/benih unggul, alat mesin pertanian, BBI-AT, PPI, Pupuk, dsb.

6. Pengembangan sarana dan prasarana perdagangan (pasar modern, pusat pasar/pasar induk) di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah. 7. Pengembangan komoditi primer masyarakat menjadi produk-produk

unggulan daerah berbasis jasa, perdagangan dan industri, melalui peningkatan nilai tambah (value added) dan penerapan teknologi berproduksi.

8. Pengembangan potensi sumber daya ekonomi lokal, melalui kegiatan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), dengan memperhatikan kelestarian sumber daya hayati lingkungan.

9. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah tingkat atas, terkait dengan pengembangan kapasitas infrastruktur pelabuhan laut dan pelabuhan udara.

10. Peningkatan kapasitas jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

11. Pengembangan kapasitas pelestarian niali-nilai kearifan lokal, pemuda dan olah raga.

12. Pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan.

(12)

12 13. Peningkatan penyelenggaraan ketertiban dan ketentraman umum,

penegakkan hukum dan Ham, politik dan demokrasi.

14. Pembinaan kehidupan beragama yang harmonis dan toleran, serta menghargai perbedaan dalam kebhinekaan.

15. Meningkatkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.

D. Penutup

Demikian visi dan misi ini kami sampaikan dan atas perhatian diucapkan terima kasih. Ya’ahowu.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017, serta memperhatikan permasalahan dan tantangan dalam jangka menengah ke depan, dirumuskan

Di dalam sub bab ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Tengah hanya akan ditelaah untuk visi, misi, tujuan, dan permasalahan saja..

 Setuju dengan pendapat pak Danang, bahwa unsur teknologi perlu untuk ditonjolkan dalam visi misi STAI Terpadu Yogyakarta, untuk menjawab tantangan perkembangan zaman

Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran

Adapun fungsi dari Rencana Strategis ini adalah untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. TUJUAN SASARAN

Maksud penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati

Tujuan sekolah/madrasah: 1 menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah empat tahunan; 2 mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta