• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN SEKJEN, IRJEN, KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SDM, KEPALA BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Tahun Sidang : 2020-2021

Masa Persidangan : I Rapat ke- : 11

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 8 September 2020 Waktu : Pukul 10.20 s.d. 13.25 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara, Jakarta

Ketua Rapat : Ir. Ridwan Bae/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-PG Sekretaris Rapat : Nanik Sulistyawati, S.AP

Acara : Pembahasan Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program Anggaran K/L 2021 masing-masing Unit Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN T.A. 2021.

Hadir : 1. Sekertaris Jenderal 2. Inspektur Jenderal

3. Kepala Badan Pengembangan SDM

4. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI

Hadir : 42 orang Anggota hadir dari 53 orang Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut: A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae

3. H. Andi Iwan Darmawan Aras.,SE.,M.Si 4. H. Syarif Abdullah Alkadrie.,SH.,MH 5. Hj. Nurhayati

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

9 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

2. Ir. Sudjadi 3. Sukur Nababan

(2)

4. Mochamad Herviano

5. Bob Andika Mamana Sitepu.,SH 6. Sarce Bandaso Tandiasik, SH 7. H.M. Rifqinizamy Karyasuda 8. Jimmy Demianus Ijie

9. Bambang Suryadi.,SH.,MH

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si 3. H. Hasan Basri Agus

4. H.Tubagus Haerul Jaman.,SE 3 FRAKSI PARTAI GERINDRA: 6 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT

3. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 4. Drs.H.Mulyadi.,M.MA

5. Ir.Eddy Santana Putra,MT 6. Ir. Sumail Abdullah

4 FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs.H. Soehartono

2. Sri Wahyuni 3. Roberth Rouw

5 FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th 2. H. Irmawan.,S.Sos.,MM

3. Ruslan M.Daud

4. Sofyan Ali.,S.Ag.,SH.,M.Pd 5. H. Dedi Wahidi.,S.Pd

6. H. Syafiuddin.,S.Sos

6 FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos

2. H. Irwan.,S.IP.,MP

3. Drh. Jhoni Allen Marbun 4. Ir.H.Ishak Mekki.,MM

7 FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

(3)

1. H. Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA 2. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST

8 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 2 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. H.A.Bakri H.M.,SE 2. Athari Ghauthi Ardi

9 FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

B. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Sekertaris Jenderal Kementerian PUPR (Prof R. Dr. Ir. Anita Firmanti Eko Susetyowati.,MT) 2. Inspektur Jenderal (Ir. Widiarto.,Sp.I)

3. Kepala Badan Pengembangan SDM (Sugiyanto)

4. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Ir. Hadi Sucahyono Ph.D., MPP)

(4)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Ir. RIDWAN BAE/F-PG): Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Anggota Komisi V DPR RI, Yang hormati Sekjen, Irjen,

Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta jajarannya,

Serta Hadirin yang kami hormati.

Mengawali rapat ini marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal'afiat secara fisik dan virtual di tempat masing-masing.

Menurut laporan laporan dari Sekretariat Komisi V DPR RI saat ini Rapat Komisi V DPR RI telah diikuti oleh 27 orang Anggota dari 9 Fraksi, oleh karena itu dianggap telah memenuhi kuorum.

Sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkan kami membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dan sesuai dengan ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.20 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada para Pejabat Eselon I Kementerian PUPR beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami dalam Rapat Dengar Pendapat pada hari ini, diagendakan acara membahas alokasi anggaran menurut fungsi dan program masing-masing Eselon I Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Berdasarkan surat Badan Anggaran nomor sekian, tanggal 20 Juli 2020 perihal Penyampaian Rancangan Jadwal Pembahasan RUU Tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2019 dan Rancangan Jadwal Pembahasan RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2021 untuk pembahasan tahap pertama Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga Mitra kerjanya.

Setiap komisi di alokasikan waktu pada tanggal 2 sampai dengan 15 September 2020 yang hasil pembahasannya akan disampaikan secara tertulis kepada Badan Anggaran DPR RI untuk disinkronkan selanjutnya pembahasan tahap kedua untuk penyesuaian RKA-KL dialokasikan waktu pada tanggal 18 sampai dengan 25 2020.

(5)

Selamat datang Bu Nurhayati, Wakil Ketua.

Sebelum kita membahas kebih lanjut pokok acara pada hari ini, perlu kiranya kami informasikan hasil kesimpulan yang telah disepakati dalam Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa PDTT pada tanggal 2 September 2020 antara lain yaitu:

Satu, Komisi V DPR RI memahami penjelasan Kementerian PUPR terhadap alokasi anggaran masing-masing kementerian dalam RAPBN Tahun Anggaran 2021 berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas nomor sekian, tanggal 5 Agustus 2020. Perihal Pagu Anggaran Kementerian Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:

1. Kementerian PUPR pagu kebutuhan Rp.140.325.000.000.000,-, Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021 adalah Rp.149.811.139.618.000,- selisih Rp.9.486.139.618.000,- terdapat penambahan anggaran antara lain; untuk kegiatan ketahanan pangan, infrastruktur kawasan industri dan lain-lain sesuai dengan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

2. Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sepakat bahwa program strategis nasional yang bermanfaat bagi rakyat pada umumnya serta program padat karya akan disesuaikan dengan saran pendapat dan usulan Komisi V DPR RI sebagaimana disampaikan dalam rangkaian Rapat Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021. Serta disesuaikan dengan hasil pembahasan alokasi anggaran untuk fungsi dan program masing-masing Eselon 1 dan Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran pada Rapat Dengar Pendapat mendatang.

Saudara-saudara yang kami hormati.

Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada saudara Sekjen, Irjen, Kepala BPSDM dan Kepala BPBD Kementerian PUPR untuk menyampaikan alokasi anggaran menurut fungsi dan program masing-masing unit Eselon I mitra kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Demikian pengantar kami dipersilahkan kepada para Pejabat Eselon I untuk menyampaikan penjelasannya. Dimulai dari Ibu Sekjen mungkin.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Pimpinan, sebelum mulai, mungkin saya ingin. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

(6)

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Ya saya kira Pimpinan dan semua Anggota, ini kebiasaan kita yang harus dirubah ini. Kita sebelum rapat minimal saya kira Tatibnya undang-undang minimal 2 hari bahan ini kita terima. Ini bahan ini kita terima baru saja. Ada yang kita terima jam 06.00 subuh baru dikasih ke staf kita, ada yang jam 07.00 ya.

Jadi saya mohon ini jadi catatan penting ini Pimpinan agar kalau seperti ini kita tunda ini. Kita bukan robot yang bisa 1 jam untuk baca ini untuk bisa mengerti semua. Saya kira program-program ini kan sudah ada mereka ini ya Pimpinan, mohon maaf.

INTERUPSI F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) : Silakan.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.):

Menyambung yang disampaikan oleh saudara kami Pak Roberth saya juga setuju, ini sudah jadi kebiasaan. Saya baru terima materinya ketika masuk ruangan, apa yang kami akan pelajari soal ini? Otak kami bukan komputer. Ini saya kurang tahu salahnya dari mana ini. Dari Kementerian atau dari Sekretariat. Minimal tiga harilah sudah sampai di tangan kami. oleh karena itu kami usulkan rapat ini ditunda dulu.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) : Silakan Bu Nurhayati.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Hj. NURHAYATI):

Ya saya juga setuju dengan para Anggota bahwa saya selalu meminta pada saat saya menjadi Anggota pun sama, bahan rapat harus minimum 2 hari sebelumnya itu sudah di tangan kami. Sehingga kami bisa mempelajari. Undangannya ini 1 September untuk rapat hari ini 8 September. Seharusnya dari hari kemarin yang itu pagi mungkin bisa diberikan kepada kami, kalaupun memang terbentur dengan hari Sabtu Minggu.

Jadi saya serahkan kepada Pimpinan apakah rapat ini akan kita teruskan atau kita tunda tapi dikarenakan waktu yang sempit dari Badan

(7)

Anggaran sehingga kitapun harus membahas yang berikutnya yang kedua pada tanggal 18 sampai dengan 25 September. Saya serahkan kepada Pimpinan bagaimana apakah akan diteruskan atau tidak mungkin bisa dipertanyakan kepada Anggota anggota yang lain. Silakan Pak Ridwan.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) : Terima kasih bu.

F-PD (DRH. JHONI ALLEN MARBUN, M.M.): Pimpinan.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) : Silakan, silakan Pak Jhonny Allen. F-PD (DRH. JHONI ALLEN MARBUN, M.M.):

Ini kan bagian Sekretariat ya, mungkin bahan yang nanti sore kalau bisa dibagi sekarang gituloh, yang nanti jam berapa itu jam 02.00 itu sebetulnya akan sangat ini, kalau bisa itu Sekretariat dibagi. Sebab nanti jam 02.00 kan lagi lanjutan ini.

Nah ini saya kira belanja pegawai operasional yang relatif tidak begitu besar dari total anggaran Kementerian PUPR. Saya sih mengusulkan saja sebagai pendapat pribadi untuk yang sekarang. Saya kira karena sifatnya juga gaji dan segala macam dan sisa anggarannya juga tidak terlalu cukup besar. Tapi kalau yang Direktorat Jenderal yang nanti ya memang kalau bisa ya toh supaya nanti tidak juga mendesak.

Jadi ya tapi terserah teman-teman, ini sih kita selesaikan, karena ya coba Irjen cuma dibaca ini saja tinggal ketok selesai. Karena memang normatif-normatif saja tidak ada ini, jadi boleh dikatakan demikian juga Kesekretariatan Jenderalan gaji apa segala macam. Saya kira ini usul saya, kecuali nanti yang nanti ya terserah teman-teman, yang sekarang menurut saya dibahas.

Terima kasih.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW): Pimpinan.

F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.): Izin Pimpinan.

(8)

Silakan Pak Roberth Rouw.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW):

Jadi apa yang disampaikan Pak Jhonni itu benar, artinya tidak ada ini bahannya normatif harusnya mereka ini. Harusnya sudah ada dikasih ke kita minimal 2 hari. Jangan ujug-ujug kita mau ini baru disodorkan gitu. Ini kan ya kalau kita bicara jujur kita menyalahi aturan. Kita bekerja di sini ada aturannya, ada tata tertibnya gitu, jangan selalu mereka membuat kita ini menyalahi terus begitu. Ini harus jadi pelajaran juga untuk kita semua.

Terima kasih Pimpinan.

F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.): Sedikit Pimpinan, interupsi.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Saya kira ini memang penting menjadi catatan karena apapun produk DPR harus memenuhi dua kriteria ya? Pertama dari sisi substansinya atau konteknya dan yang kedua adalah prosedurnya. Nah karena catatan kawan-kawan tadi dari sisi prosedurnya, memang ini yang penting itu adalah respon dari mitra kita.

Saya setuju kalau rapat ini tetap kita lanjutkan, walaupun kita memberikan catatan dengan catatan tambahan komitmen berikutnya ini harus menjadi perhatian serius dari kementerian gitu. Karena jangan sampai terulang lagi, termasuk juga komitmen-komitmen untuk bermitra yang baik dengan Komisi V. Jadi saya usul konkrit Pimpinan, rapat tetap kita lanjutkan dengan catatan tadi untuk berikutnya hal-hal semacam ini menjadi perhatian serius dari mitra kita.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Bu Nurhayati silakan bacakan undang-undangnya. WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Hj. NURHAYATI):

Ya menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib Pasal 286, ya Tata Tertib DPR Pasal 286 Ayat (1) “Pemerintah atau pakar yang diundang pada Rapat Kerja Rapat Dengar Pendapat atau Rapat Dengar Pendapat Umum memberikan jawaban atau penjelasan atas materi yang akan dibicarakan dalam jangka waktu paling lambat 2 hari sebelum hari rapat”. Itu ada di atur dalam undang-undang ini. Jadi saya minta ke depannya

(9)

PUPR untuk tetap mengedepankan hal-hal seperti ini. Ini administratif tapi harus diikuti gitu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) : Terima kasih Ibu Ketua.

Anggota sudah cukup ya pandangannya sama semuanya?

Jadi begini kalau boleh karena ini sangat-sangat apa namanya sangat sempit kita punya agenda dia harus berjalan terus-menerus, di sisi lain bahwa kebiasaannya bukan baru kali ini memang. Apa yang disampaikan Pak Roberth Rouw tadi ini adalah kebiasaan yang terus-menerus. Kita hampir setiap rapat kita permasalahkan pasti samalah persoalannya gitu dan selalu kita beri maaf gitu.

Nah mungkin barangkali sebelum saya bersikap, saya minta janji dulu semua Ibu Sekjen ya bahwa berikutnya harus dua hari sebelum acara adalah kita akan segera apa bahan-bahan sudah masuk duluan. Jadi janji itu ibu harus ucapkan di hadapan Komisi V pada saat ini sebelum saya ketok apa lanjut atau tidak, silakan bu.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Prof(R) Dr. Ir. ANITA FIRMANTI EKO SUSETYOWATI, M.T.):

Pimpinan Komisi V yang kami hormati,

Bapak Ibu para Anggota Komisi V yang terhormat, Para Pak Irjen, Pak Kaba. SDM dan Kaba. PIW. Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Pertama-tama kami sampaikan permohonan maaf dari hati yang paling dalam bapak bahwa ketidaknyamanan ini terjadi kami tidak apa memenuhi sebagaimana yang diharapkan. Kami berjanji di masa yang akan datang tidak akan kami lakukan lagi.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Bukan masalah di masa yang akan datang. Pokoknya rapat yang berikutnya tidak boleh terjadi seperti ini lagi.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Prof(R) Dr. Ir. ANITA FIRMANTI EKO SUSETYOWATI, M.T.):

Iya pak.

(10)

Terlalu luas itu kalau rapat itu yang akan datang.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Prof(R) Dr. Ir. ANITA FIRMANTI EKO SUSETYOWATI, M.T.):

Karena kalau yang nanti sore saya khawatir juga tidak dua hari pak, mungkin kalau yang besok kami upayakan hari ini sudah masuk ke bapak. Jadi kami akan apa Namanya kami berjanji untuk memenuhi ketentuan yang di haruskan.

Bapak Pimpinan Komisi V saya kira itu janji dari kami. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Terima kasih Bu Sekjen.

Tadi kita sudah dengarkan janji dari Bu Sekjen dan apa yang disampaian oleh Pak Roberth Rouw sudah ditanggapi dengan serius. Oleh karena itu kalau boleh ya kalau boleh kita lanjutkan sidang pertemuan ini rapat ini. Nah selanjutnya baru kita akan sikapi dengan lebih serius. Kita lanjutkan diterima?

(RAPAT: SETUJU) Terima kasih.

Kami persilakan kepada Bu Sekjen dan Eselon lainnya nanti untuk menyampaikan apa namanya penjelasan, tapi kalau boleh kalau boleh adalah kan ibu ini banyak yang baku ini. Masuk saja pada aspek pembelanjaan mungkin, pembelanjaan barang-barang itu saja jadi kontrol teman-teman mungkin. Kalau bicara pegawai gaji pegawai kan sudah lewat saja itu sudah bagus supaya lebih cepat bu, maupun yang lain seperti itu pak.

Silakan Bu Sekjen.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR R.I. (Prof(R) Dr. Ir. ANITA FIRMANTI EKO SUSETYOWATI, M.T.):

Terima kasih Bapak Pimpinan Komisi V. Ibu Pimpinan Komisi V,

Bapak Ibu para Anggota Komisi V yang terhormat.

Jadi sebagaimana juga tugas dari Sekjen, kami di Sekjen Kementerian PUPR menjalankan tugas sebagaimana yang sudah digariskan oleh pemerintah, baik mengenai tema pembangunan, fokus pembangunan, maupun juga pengaturan-pengaturan yang ada. Jadi kami pada tahun ini kami memiliki program yang sudah lebih di fokuskan pak.

(11)

Jadi di Kesekjenan hanya satu program kalau tahun lalu dua program jadi tahun ini hanya satu manajemen dukungan manajemen. Jadi saya kira karena tadi sudah diarahkan, yang kami sampaikan di kronologi pagu Tahun Anggaran 2021 untuk Sekjen, Irjen dan BPIW serta BPSDM.

Jadi saya sampai lupa memperkenalkan tadi ini pak, maaf saya di sebelah kanan dengan Pak Irjen, sebelah kiri Pak Irjen, dan ini Pak Irjen Kementerian PUPR. Kemudian Pak Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Pak Hadi dan Kepala BPSDM Pak Sugiyartanto.

Pada tahun 2021 untuk Sekretariat Jenderal kami dialokasikan anggaran sebanyak 748 halaman 6 langsung Rp.748 Miliar. Kemudian untuk Inspektorat Jenderal Rp.101,7 Miliar. Kemudian BPIW Rp.206,1 Miliar dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp.563,7 Miliar.

Kami ingin menginformasikan lanjut bahwa di Sekretariat Jenderal saat ini kami telah memiliki satu pusat yang baru. Yaitu Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan yang tugasnya adalah lebih memastikan bahwa kebijakan-kebijakan Bapak Menteri itu dilaksanakan oleh semua unit kerjanya gitu. Jadi ini tugasnya lebih dekat ke Pak Menteri untuk memastikan kebijakan beliau.

Jadi yang lain saya kira informasi yang umum pak tidak berbeda dengan yang lalu kalau di Sekjen. Tadi kan Bapak langsung ke anggaran, jadi kami langsung di halaman 9.

Untuk kegiatan utama Sekretariat Jenderal pada tahun 2021 yang pertama adalah pengelolaan keuangan, antara lain untuk pembinaan pengelolaan anggaran, pembinaan dan penatausahaan perbendaharaan, penyusunan laporan keuangan Kementerian PUPR dan koordinasi penyelenggaraan SPIP Kementerian, ini kami akan sebesar Rp30,565 Miliar. Jadi ini ada kami uraikan juga bapak supaya lebih mudah untuk dilihat bapak dan ibu sekalian.

Kemudian untuk pengelolaan barang milik negara, ini untuk pengawasan dan pengendalian pengelolaan BMN, penuntasan temuan BPK terkait dengan temuan pengelolaan BMN dan revaluasi BMN, pengelolaan BMN berbasis sistem, sinergi RKBMN dengan RKA-K/L, serta rekonsiliasi asset tol dalam konsesi jasa APBN dan investasi ini kami alokasikan sebesar Rp.45,530 Miliar.

Kemudian untuk pengelolaan umum antara lain; untuk pemeliharaan gedung, halaman kantor pusat, rumah jabatan kementerian, penyelenggaraan layanan ketatausahaan dan protokoler Pimpinan juga layanan kerumahtanggaan, keamanan lingkungan, kesehatan pegawai serta pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan kementerian ini sebesar Rp169,2 Miliar.

Kemudian untuk yang berikutnya adalah pengelolaan dan pengadministrasian pegawai, organisasi dan tata laksana. Ini antara lain

(12)

untuk pengangkatan dan penempatan pegawai, pembinaan karir pegawai, reformasi birokrasi, pemberian penghargaan dan disiplin, pengadaan pegawai dan yang baru kami usulkan adalah untuk transformasi PUPR dalam mempercepat tercapainya visium 2030, ini kami alokasikan sebesar Rp.40,5 Miliar.

Kemudian di bidang Informasi publik antara lain; untuk optimalisasi penyelenggaraan komunikasi publik melalui berbagai media, peningkatan keterbukaan informasi publik, penyiapan Mall Pelayanan Publik dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang terpadu responsif dan efisien, juga dalam rangka penyediaan bahan informasi Pimpinan ini sebesar Rp.55,037 Miliar.

Sedangkan di pembinaan perencanaan harmonisasi dan publikasi peraturan perundang-undangan serta bantuan hukum ini antara lain untuk koordinasi pembentukan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan dan pembinaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, pemberian advokasi hukum, pertimbangan hukum, penyusunan perjanjian, koordinasi penyelenggaraan kepatuhan intern di Sekretariat Jenderal dan kami juga melakukan sosialisasi undang-undang yang terkait dengan bidang PUPR yang telah disahkan. Ini mungkin yang dapat juga nanti kalau bapak-bapak ibu Anggota ada waktu untuk dapat juga mendampingi tim di dalam acara sosialisasi tersebut. Kami alokasikan sebesar Rp.26,956 Miliar.

Kemudian untuk penyelenggaraan fasilitasi infrastruktur daerah. Jadi ini dukungan saja kepada Dana Alokasi Khusus antara lain untuk penyusunan kebijakan teknis dan perencanaan program, pelaksanaan pembinaan terintegrasi bidang permukiman, jalan, SDA serta pembinaan dan pendampingan pencapaian standar pelayanan minimal, juga pemantauan dan evaluasi DAK, pelaporan progress kinerja kegiatan penyelenggaraan infrastruktur daerah melalui e-monitoring, omspan dan SiPDJD. Ini kami alokasikan sebesar Rp.60,368 Miliar.

Kemudian yang berikutnya adalah kegiatan yang terkait dengan pengkajian dan pemantauan pelaksanaan kebijakan yang kami sampaikan tadi. Ini kami memiliki tugas yang memiliki tugas melaksanakan analisis dan pengkajian penyusunan agenda prioritas, penyiapan bahan substantif dan pendampingan substansi program dan kegiatan Menteri, serta koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Menteri. Nah ini kami alokasikan sebesar Rp.40 Miliar.

Dan kemudian kami juga ada pengelolaan data dan teknologi informasi bidang PUPR yang melakukan transformasi digital, integrasi data dan sistem informasi digital melayani (DiLan) juga pengelolaan data geospasial statistik dan audio visual serta manajemen dan data kebencanaan, kami alokasikan sebesar Rp.218,719 Miliar.

Jadi itu Bapak gambaran secara umum yang dilakukan di Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR.

(13)

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Lanjut Pak Irjen.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Irjen ya, silakan Pak Inspektur Jenderal.

IRJEN KEMENTERIAN PUPR R.I. (Ir. WIDIARTO, Sp.I.): Yang kami hormati Pimpinan Komisi V,

Yang kami hormati Bapak Ibu Anggota Komisi V. Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Salam sehat dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak Ibu sekalian, perkenankan kami menyampaikan program 2021, namun sebelumnya kami informasikan ada perubahan organisasi di Inspektorat Jenderal berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 13 Tahun 2020.

Jadi kalau dulu kami hanya ada 5 inspektorat, saat ini kami ada 6 inspektorat. Ada penambahan satu inspektorat bidang investigasi Inspektorat VI. Karena kalau dulu investigasi jadi satu di Inspektorat V tapi karena V ini kegiatan mandatory cukup banyak. Sehingga ini dilakukan pemisahan. Kemudian perbedaan pendekatannya lagi kalau dulu mungkin berbasis wilayah I untuk mungkin Sumatera, II Jawa, III Kalimantan Sulawesi dan seterusnya. Ini sekarang berdasar kemitraan pak, jadi I itu bermitra dengan Direktorat Jenderal SDA, ke-II nanti dengan Direktorat Jenderal Bina Marga dan seterusnya. Saya kira itu perubahan-perubahan yang kami sampaikan.

Selanjutnya perkenankan kami sampaikan perjalanan pagu anggaran 2021. Jadi berdasar review angka dasar kebutuhan jangka menengah kita Rp.125 Miliar, tetapi berdasar pagu anggaran sesuai Surat Bersama Menteri Keuangan dan Bappenas alokasi untuk Inspektorat Jenderal adalah Rp.101,7 Miliar.

Lanjut dari Rp.101.744.238.000,- ini untuk belanja pegawainya dan barang itu Rp.99 Miliar, kemudian belanja modalnya Rp.2,06 Miliar. Untuk belanja pegawainya sendiri adalah Rp.41,62 Miliar, kemudian belanja barangnya ini sebetulnya yang untuk operasional Rp58 Miliar. Kira-kira gambarannya seperti itu.

Anggaran sebesar Rp.101 Miliar itu digunakan untuk pengawasan di Kementerian PUPR objeknya adalah anggaran tentu saja anggaran yang dialokasikan kepada Kementerian PUPR tahun 2021 Rp.149 Triliun yang dilaksanakan di 10 unit organisasi Eselon I melalui 186 balai atau UPT di kurang lebih 676 satuan kerja. Kalau paket kontraktualnya kurang lebih 6.000

(14)

sampai 8.000 rata-rata per tahun. Nah ini nanti yang menjadi objek pengawasan kami.

Kemudian di dalam menyusun program pengawasan pada dasarnya terbagi menjadi dua bapak ibu sekalian, jadi kegiatan yang memang pengawasan mandatory ini yang memang menjadi kewajiban. Seperti review RKA-K/L, review laporan keuangan, review laporan Lakip dan sebagainya. Kemudian ada kegiatan-kegiatan pengawasan yang memang sesuai kebutuhan kita sesuai prioritas kebijakan.

Jadi ini biasanya nanti kami menyusun program PKPP atau Jakwas (Kebijakan Pengawasan) ini memperhatikan arahan kebijakan Menteri PU, kemudian yang paling penting adalah memperhatikan dari peta manajemen risiko yang ada. Di samping itu kami juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengawasan dari unit organisasi yang ada di kami. Kemudian juga yang keempat memperhatikan masukan-masukan dari pemangku kepentingan. Termasuk barangkali nanti dari Anggota DPR program pengawasan prioritas apa yang harus kami lakukan di 2021.

Lanjut kemudian total Rp.101 Miliar itu pada dasarnya kita gunakan untuk kegiatan yang memang sudah menjadi bakunya adalah AREB sebetulnya audit review evaluasi pemantauan dan pengawasan lainnya, di samping ada kegiatan- kegiatan pendukung lainnya. Yang auditnya sendiri kurang lebih Rp.14,7 Miliar, kemudian kegiatan-kegiatan yang mandatory tadi ada review Rp.4,7 Miliar. Kemudian evaluasi Rp.3,5 Miliar, kemudian pemantauan ini pemantauannya adalah tindak lanjut-tindak lanjut LHP itu Rp.2,7 Miliar, kemudian pengawasan lainnya Rp.3,23 Miliar.

Kemudian di samping kegiatan yang pokok di pengawasan, ini ada kita juga mendapat apa namanya tugas untuk pembangunan budaya integritas dari Kemenpan. Kemudian juga di dalam melakukan pengawasan kita juga melakukan semacam apa ya? Litbang gitu kira-kira apa yang menjadi apa namanya pengawasan-pengawasan kita yang perlu kita tingkatkan SOP-SOP dan sebagainya kurang lebih Rp.3,8 Miliar dan juga di era IT ini kita terus mengembangkan sistem informasi pengawasan berkelanjutan itu Rp.1,86 Miliar. Di samping itu bapak ibu sekalian tentu kita harus mengembangkan kapasitas SDM kita melalui sertifikasi pendidikan dan sebagainya itu kurang lebih Rp.4,2 Miliar.

Kemudian yang ke-10 ini terkait tadi yang kami laporkan ada organisasi baru Inspektorat VI bidang investigasi. Ini tentu kami harus memfasilitasi untuk mendukung operasional bidang investigasi kurang lebih Rp.2 Miliar. Yang lain-lain adalah dukungan pengawasan dan gaji saya kira itu, gaji dan operasional perkantoran kurang lebih Rp.50 Miliar.

Sebetulnya secara garis besar itu bapak ibu kegiatan yang ada di Inspektorat Jenderal. Kemudian nanti di belakangnya semuanya ada apa namanya kegiatan audit apa. Kemudian review apa saja, evaluasi apa saja. Saya kira itu bapak ibu secara singkat barangkali apa yang bisa kami sajikan.

(15)

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Dan kami mohon arahan masukan dari Bapak Ibu untuk fokus-fokus pengawasan di 2021. Terima kasih.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Pengembangan Wilayah dulu ya Pak ya? Pengembangan Wilayah silakan.

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH ( Ir. HADI SUCAHYONO, Ph.D., M.P.P.):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati,

Yang terhormat Bapak Ibu sekalian.

Izinkan kami dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyampaikan informasi mengenai rencana kegiatan kami di tahun 2021.

Yang pertama kami laporkan mengenai tugas dan fungsi organisasi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Ini kami laporkan pada saat ini kami mempunyai struktur yang baru juga. Nanti kami sampaikan perbedaannya mengenai tugasnya adalah kita ditugaskan untuk melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan rencana terpadu program PUPR berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah.

Fungsinya ada 6 yang pertama adalah penyusunan kebijakan teknis program keterpaduan berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah. Yang kedua penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur PUPR berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah. Yang ketiga adalah pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program keterpaduan PUPR berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah. Yang keempat adalah pemantauan dan evaluasi terhadap rencana terpadu pembangunan infrastruktur PUPR dan berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah. Kemudian pelaksanaan administrasi badan BPIW dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Secara organisasi kita mempunyai program baru yaitu yang disebut dengan dukungan manajemen sebagaimana program yang ada di Sekretariat Jenderal maupun Inspektorat Jenderal dan di BPSDM. Struktur organisasi kami di PUPR sekarang terdiri dari 5 Unit Eselon II yaitu; Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I, Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II, Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah III dan Sekretariat

(16)

Badan. Jadi ini struktur baru berdasarkan wilayah yang sebelumnya bukan berdasarkan wilayah.

Kemudian struktur berikutnya adalah sampai Eselon III. Jadi di sini terjadi pembagian wilayah. Wilayah I ada IA, IB, IC berdasarkan cakupan provinsi-provinsi yang ada di wilayah I. Demikian juga wilayah II dan III pembagian ke bawahnya berdasarkan provinsi-provinsi, tujuannya adalah supaya kita lebih operasional.

Kemudian anggaran 2021 dapat kami laporkan bahwa pada tahun ini kami mendapat alokasi Dua Ratus Enam Miliar Seratus Tujuh Tujuh Tujuh Ratus Sembilan Rupiah. Pembagiannya terdiri dari sebelumnya kami laporkan perjalanan kami jadi sebelumnya ada pagu kebutuhan Rp.331 Miliar. Kemudian ada pagu indikatif Rp.200 Miliar dan sekarang pagu anggaran terjadi Rp.206 Miliar.

Beberapa usulan program yang kami sampaikan di sini adalah untuk Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional sebesar Rp.31,25 Miliar yaitu ditujukan untuk penyusunan rencana pengembangan infrastruktur jangka panjang nasional. Kemudian terencana terpadu PUPR jangka menengah pada wilayah nasional. Kemudian untuk pelaksanaan Rakorbang wilayah bersama dengan Unor lain dan kementerian lembaga lain. Kemudian untuk Lakip Kementerian PUPR dan juga untuk dukungan unit kepatuhan internal ini merupakan satu unit baru.

Kemudian untuk Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah I sebesar Rp.31,7 Miliar, terdiri dari untuk rencana induk Pulau Sumatera dan Kalimantan. Jadi wilayah I mencakup Sumatera dan Kalimantan. Kemudian sinkronisasi program untuk Sumatera dan Kalimantan. Kemudian pemantauan dan evaluasi untuk Sumatera dan Kalimantan dan juga penajaman untuk rencana pengembangan dan program jangka menengah kawasan yang ada di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Untuk wilayah II alokasi sebesar Rp.34,1 Miliar, terdiri dari rencana induk untuk Pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Jadi Wilayah II cakupannya Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Kemudian sinkronisasi program untuk Pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Pemantauan dan evaluasi untuk Pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara dan rencana pengembangan jangka menengah untuk kawasan-kawasan di Pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara.

Untuk Wilayah III alokasi sebesar Rp.34,5 Miliar untuk rencana induk Pulau Sulawesi Maluku dan Pulau Papua, karena Wilayah III mencakup Sulawesi Maluku dan Papua. Kemudian singkronisasi program untuk Sulawesi Maluku dan Papua. Kemudian pemantauan dan evaluasi untuk Sulawesi Maluku dan Papua. Kemudian rencana pengembangan dan jangka menengah untuk kawasan-kawasan di Sulawesi Maluku dan Papua.

Untuk Sekretariat Badan sebesar Rp.74,6 Miliar terdiri dari untuk layanan perkantoran, termasuk gaji, tunjangan kinerja, pengadaan peralatan dan operasional kantor. Kemudian administrasi perencanaan pemrograman,

(17)

monev dan pengelolaan keuangan juga ada layanan umum dan BMN, serta administrasi kepegawaian, serta administrasi hukum dan kerja sama.

Untuk kawasan-kawasan di 2021 dapat kami sampaikan beberapa yang kami bisa sampaikan di antaranya untuk; di Sumatera untuk Pusat Strategis Nasional di Sabang, Banda Aceh, Pulau Simeulue, Nias, Mentawai. Kemudian di Sumatera juga PKN Bengkulu, Bandar Lampung, Lubuklinggau, Prabumulih, DPP Tanjung Gunung Sungai Liat, KEK Tanjung Kelayang. Juga ada DPP untuk Batam, Bintan, Natuna dan berbagai kawasan industri yang tersebar di Sumatera.

Di Kalimantan termasuk kawasan perbatasan Kalimantan Barat, Metropolitan, Banjarbakula, food estate Kalimantan Tengah, serta untuk kawasan pendukung IKN.

Di Jawa termasuk untuk metropolitan di antaranya Jabodetabekpunjur, kawasan Bandung, Halimun Ciletuh, Serang dan Pantai Selatan Yogya.

Untuk Bali utamanya untuk pengembangan pariwisata di Bali, juga untuk PKSN di Nusa Tenggara, di Atambua, Kefamenanu dan untuk kawasan industri di Nusa Tenggara.

Untuk di Maluku di antaranya untuk Ternate, Sofifi, PKN Ambon, kemudian juga ada untuk Morotai.

Di Papua mencakup wilayah adat yang ada di Papua dan juga PKN di Jayapura.

Kami kira demikian yang kami dapat sampaikan. Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Silakan Pak Badan Pengembangan SDM.

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PUPR R.I. (Ir. SUGIYARTANTO, M.T.):

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh,

Salam sejahtera dan salam sehat tetap semangat untuk bapak ibu sekalian yang kami hormati dan seluruh Anggota Komisi V,

Serta Rekan-rekan kami Bu Sekjen, Pak Irjen, Pak Kepala Badan dan jajarannya.

Baik Bapak Ibu sekalian terima kasih, mungkin sebelumnya saya bukan orang baru, tadi saya sudah diketawain sama Pak Ketua, sudah

(18)

mengajak senyum berarti senyumnya senyum ramah pak. Memang selaku Kepala BPSDM harus begitu pak, harus senyum ramah. Terima kasih Bu Nurhayati juga. Sekarang saya sudah di BPSDM ibaratnya jadi gurulah.

Baik saya mulai. Saya mau mempersingkat saja sebagaimana apa yang disampaikan ke Pak Ketua dan Bu Sekjen, namun gambaran umumnya adalah demikian. Langsung saja saya menginjak halaman 4 saya kira, ini saya kira kemarin sudah disampaikan oleh Pak Menteri SDM berkualitas bagian dari prioritas nah ini. Bahwa prioritas pengembangan sumber daya manusia tahun 2020-2024 adalah fokusnya pada pelatihan pendidikan dan pengembangan talenta bagian dari visi misi Presiden di butir kedua. Saya kira kalau temen-temen operasional saya yakin yang lainlah. Nah kami pada posisi adalah bagaimana pengembangan sumber daya manusia.

Lanjut, nah ini intinya bahwa SDM itu adalah pelatihan dan Pendidikan, namun pengembangan talenta uraiannya adalah penilaian potensi dan kompetensi, pemetaan dan pengembangan karir, pemantauan manajemen kinerja selaku ASN dan pengelolaan talenta seluruh ASN yang ada di PUPR.

Lanjut, saya sengaja memang memberikan gambaran dulu supaya nanti agar lebih terarah. Terus yang berikutnya adalah pendidikan dan pelatihan saya juga pecah di atas bagian dari garis kuning pendidikan adalah apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan kita lakukan ke depan. Diantaranya mungkin Bapak Menteri kemarin sudah menyampaikan masalah sekolah super spesialis S2 untuk mengantisipasi dari kebutuhan pembangunan infrastruktur yang cukup masif.

Nah itu kita alokasikan berdasarkan kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan tenaga terampil pada kelompok vokasi D3 yaitu; Politeknik PU dan untuk kerja sama dengan perguruan tinggi mitra super spesialis dan reguler yang saat ini juga masih on going.

Nah sedangkan pelatihan itu mencakup seluruh bidang PUPR baik sumber daya air sampai dengan ke pembiayaan infrastruktur dan manajemen umum dengan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh pusat-pusat pengembangan kompetensi BPSDM dan implementasinya oleh Balai Pengembangan Kompetensi di seluruh Indonesia dengan dimediasi oleh para pengajar dan para ahli, baik para praktisi maupun kolaborasi dengan akademisi.

Lanjut, nah ini gambaran umum bahwa BPSDM programnya adalah satu yaitu; program pengembangan sumber daya manusia bidang PUPR. Sebagaimana dengan Peraturan Menteri tadi disampaikan oleh Pak Irjen, Bu Sekjen dan Kepala Badan tentang struktur organisasi yang baru. Nah kemudian programnya adalah desain programnya yang baru adalah program dukungan manajemen dan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Dimana uraiannya seperti yang kami sajikan di bawah dukungan manajemen bagian dari dua program, yaitu dengan manajemen dan pendidikan dan pelatihan vokasi. Sedang fungsinya adalah fungsi ekonomi

(19)

ada tiga butir dan fungsi pendidikan penyelenggaraan pendidikan, Politeknik Pekerjaan Umum.

Lanjut, saya kira ini sudah diketahui semua bahwa historical proses alokasi pagu anggaran pada Unit Organisasi Eselon I khusus BPSDM. Lanjut, ini struktur organisasi kalau secara organisatoris secara terpusat bahwa Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 2020 seluruh Unor tadi sudah disampaikan teman-teman sebelumnya.

Ini khusus di BPSDM, Kepala Badan didukung oleh Sekretariat dan 4 pusat. Ini sama dengan organisasi yang sebelumnya dan di bawah Talentanya ada 1 Balai yang pengembangan kompetensi Wilayah I sampai IX. Sebarannya adalah sebagaimana beberapa waktu dulu juga disajikan bahwa wilayah sebaran dari Medan sampai dengan Jayapura yang kuning bagian di bawah itu pak. Kemudian kelompok jabatan fungsional dan Politeknik, saya kira ini bukan hal yang baru kalau untuk di BPSDM.

Lanjut, ini kira-kira gambaran umumnya bahwa alokasi sebagaimana apa yang telah disampaikan Ibu Sekjen tadi yang pada hari ini adalah 40 Unor. Untuk BPSDM sejumlah totalnya 563,78 dan rincian uraian belanja barang, belanja pegawai dan belanja modal dengan persentase masing-masing sebagaimana apa yang kami sampaikan di atas.

Lanjut, nah ini untuk mendukung pelaksanaan dengan target output yaitu pelatihan dengan pagu anggaran. Nanti ada di halaman berikutnya pagu anggaran nah untuk target 8.100 orang ya untuk 7 bidang pelatihan kompetensi, tadi sudah kami sampaikan. Sedangkan untuk pendidikan, ya untuk super spesialis yang lanjutan 2019-2020 dan nanti 2021 karena programnya ada 2 tahun anggaran yang dimulainya pada pertengahan tahun dan untuk super spesialis yang nanti kita akan mulai nanti kami sajikan dokumentasi di belakang yang bapak dan ibu bisa melihat.

Kemudian untuk pengembangan talenta bagian dari 8.045 orang, termasuk di dalamnya adalah kegiatan assessment kompetensi-kompetensi untuk para seluruh ASN di lingkungan Kementerian PUPR. Baik jabatan tinggi pratama atau Eselon II Direktur, jabatan administrator atau Eselon III dan jabatan pengawas serta para pelaksana. Meskipun dari sisi reformasi birokrasi jabatan pengawas sekarang sudah berkurang, jabatan administrator juga berkurang dan Jabatan Tinggi Pratama atau Eselon II, tapi kalau dari struktur organisasi kelihatan dari jumlahnya.

Lanjut, nah ini pelatihan-pelatihan sudah kita laksanakan, transparansi dapat kami sampaikan pada websitenya bpsdmpu.go.id. Intinya adalah ada sebagian manajemen risiko sampai dengan ke pelatihan sektor di masing-masing Unor untuk 2021. Nah ini sebaran output 7 bidang pelatihan untuk pemenuhan bagaimana upaya peningkatan kualitas SDM ASN bidang PUPR. Dari bidang permukiman sejumlah 650 orang sampai dengan nomor 7 bidang SDA sekitar 1.110 orang. Lanjut dengan sebarannya ada baik staf maupun struktural.

(20)

Lanjut, saya kira ini untuk pemenuhan dari sisi profesionalisme kita bekerja sama juga dengan asosiasi profesi. Ya sebagaimana Undang-undang 2 2017 dan implementasinya PP 22 2017 untuk tindak lanjut dari program sertifikasi. Nah ini adalah bidang vokasi DIII yang baru tahun kedua bapak ibu sekalian. Sehingga jumlah mahasiswanya masih sekitar kalau setiap tahun hampir 150 di tahun kedua.

Nanti di belakang ada dokumentasi yang bisa kami sampaikan dan kami informasikan, sudah tahun kedua sekitar totalnya hampir 250-an mahasiswa untuk mencetak pemenuhan kebutuhan tenaga terampil di lapangan yang siap pakai dan bisa bekerjasama dengan dunia jasa konstruksi untuk pemenuhan kebutuhannya.

Lanjut, ini kalau untuk program super spesialis diantaranya dengan sebaran geografis republik tercinta kita. Ada kita melakukan kerjasama dengan 4 perguruan tinggi mitra di awal bapak ibu sekalian. Mungkin di dalam publikasi bapak ibu sekalian yang kami hormati sudah sempat melihat dan menyaksikan langsung. Nanti kami informasikan secara rinci durasi perkuliahan 18 bulan dengan 4 perguruan tinggi ternama di Indonesia. Diantaranya malah mungkin kemarin ada tawaran dari beberapa perguruan tinggi di beberapa pulau lain yang nanti akan kemungkinan akan menyusul.

Karena bagaimanapun geografis dan kondisi Indonesianya agak berbeda-beda antara pulau-pulau besar yang ada di Indonesia. Gelarnya sama spesialis S2 dengan eksplorasi adalah bidang spesialisnya di masing-masing dengan pengampu dari 4 perguruan tinggi mitra tersebut.

Nah pada faktanya PNS yang kita sekolahkan Sebagai karya siswa ini adalah calon-calon pemimpin ke depan bapak ibu sekalian, dan bagaimanapun kan kita secara natural akan berpapasan dengan waktu akan pensiun dan sebagainya. Sehingga yang kita prioritaskan oleh para high player yang kira-kira memenuhi syarat dengan syarat sebagaimana umumnya, misalnya tes IQ-nya sekian, tes TOEFL-nya sekian plus kebetulan ada yang mengikutsertakan dari pegawai BUMN pada bidang jasa konstruksi yang sama. Namun beban pada masing-masing, itu saya kasih highlight merah yang biasanya pak yang kami hormati, biasanya Pak Marbun biasanya menanyakan masa BUMN dibiayai APBN katanya.

Nah ini sekaligus saya sudah perjelas, tidak ada BUMN dibiayai, hanya mengikutkan personilnya supaya mengetahui dan memahami tentang infrastruktur secara eksplorasi bidang spesialisnya itu pak.

Nah terus lanjut dan saya kira ini angka-angka saja untuk memperjelas baru tahun pertama bapak ibu sekalian, 162, 132 dengan anak-anak muda kita. 25 adalah dari BUMN pada bidang jasa konstruksi untuk mengantisipasi pembangunan infrastruktur yang sangat masif ke depan. Karena kita ketahui semua tadi sudah disampaikan teman-teman saya dan senior saya adanya kenaikan pagu anggaran menuntut sumber daya manusia juga harus berkualitas, saya kira itu.

(21)

Lanjut ini bahan monitoring kami dan ini kami transparansikan tidak ada yang kami tutupi bahwa untuk penilaian kompetensi bisa di-download. Kemudian pelatihan siapapun yang sudah melakukan pelatihan, siapa pun, dari mana pun.

Kemudian dia Unor apa bisa kita lihat di pelatihan materi pelatihan bisa kita lihat di Si Mantu dengan website-nya bapak ibu sekalian sampai dengan e-kinerja dan yang sekolah e-karya siswa sampai di mana. Apabila mengalami pemunduran izin untuk menambah waktu akibat seperti kemarin Bapak Ibu sekalian, ada kondisi pandemi menjadikan yang target reguler anak-anak kita harusnya sudah selesai, terpaksa ada kemunduran 1-2 bulan akibat kondisi Covid ya kita bisa memahami yang seperti itu.

Akibat metodenya yang berubah yang pada tahun awal semester 1 2020 ini. Makanya tadi saya sampaikan adalah dampak dari 2019-2020 dan nanti akan ada yang terbawa ke 2021 yang harusnya 18 bulan atau 24 bulan atau dalam hal ini 4 semeter harusnya sudah selesai yang regular.

Lanjut, nah ini bapak ibu sekalian, kalau di dalam kami memang tidak membangun infrastruktur bapak ibu sekalian. Sekali lagi kami adalah hanya membangun sumber daya manusia. Sumber daya manusia itulah yang nanti yang akan membangun infrastruktur yang tentunya yang berkualitas dan handal.

Lanjut, saya menyampaikan dalam lampiran 1 lembar sebagai sandingan saja. Lanjut ini saya kira tidak perlu. Terus ini bayangan ilustrasi sumber daya manusia kita, ini saya kira kira tidak perlu skip saja. Lanjut, ini untuk penyampaian ini kriteria yang kemarin kita sudah lakukan beberapa tes spesialis S2. Lanjut, hanya historical data.

Nah ini Bapak Ibu sekalian saya hanya ingin menyandingkan memberikan bayangan kepada kita semua bahwa 2020 dan 2021 yang kanan itu adalah angka pagu sekarang yang angka lebih besar pak dengan keterangan ada di kotak kanan bawah. Yang awal hijau itu adalah pagu awal 2020, sedangkan yang kuning adalah dampak dari Covid.

Di mana Unor kami juga mengalami pemotongan untuk kontribusi itu. Namun yang perlu bapak ibu sekalian ketahui adalah dengan adanya tadi saya sudah sampaikan metode pembelajaran juga kita lakukan penyesuaian. Harapan kami adalah sisa waktu 2020 saat ini bisa masih bisa mencapai target akibat yang biasanya pembelajaran atau pelatihan dengan klasikal atau ketemu tatap muka langsung. Kita melakukan metode seperti sebagian tidak harus hadir di ruangan seperti ini pak seperti Vicon.

Jadi target masih bisa kita lakukan efisiensi, efektifitasnya juga yang jelas pengendalian protokol kesehatan juga lebih ketat dan lebih aman dan nyaman menurut kami. Sehingga pembelajaran tidak harus bertemu dengan tatap muka dengan para pengampu atau para widyaiswara dan sebagainya.

(22)

Saya kira itu dari kami dari BPSDM, terima kasih bapak ibu sekalian. Salam hormat dan salam sehat kepada kita semua.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Demikianlah penjelasan yang telah disampaikan oleh para Pejabat Eselon I Kementerian PUPR.

Selanjutnya kami persilakan kepada Anggota Komisi V DPR RI untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Sudah ada beberapa yang menyampaikan sudah kurang lebih 12 orang.

Waktu kita sekarang sudah menunjukkan jam 11 lewat kurang lebih 20 menit. Mungkin kalau bisa kita sudahi jam 12.30. Mudah-mudahan semua bertanya dengan tidak bermaksud menghambat atau untuk menghalangi aspirasinya. Karena ini lebih pada apa namanya pembiayaannya hampir baku semuanya ini, kalau bisa yang singkat-singkat saja, tapi cuma harapan.

Baik kami persilakan yang pertama adalah Pak Bambang Suryadi. F-PDIP (BAMBANG SURYADI, S.H.,M.H.):

Terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya hormati, Bu Sekjen, Pak Irjen,

Kepala BPSDM, Kepala BPIW beserta seluruh jajaran.

Dua pertanyaan saja. Yang pertama Bu Sekjen dan Pak Irjen ya, melekat tanggung jawab soal administrasi dan pertanggungjawaban serta pengawasan.

Saya masih miris temuan BPK di 2019 kalau saya melihat anggarannya juga lumayan besar ini. Jadi bu saya masih pada saat keliling masih sering mendengar di Balai-balai itu yang punya jabatan sudah cukup lama tapi tidak bergeser, tidak dirotasi. Itu bu sangat berpeluang untuk melakukan hal-hal yang kurang baiklah, melanggar hukum dan lain sebagainya.

Ini juga akan menjadi repotnya Pak Irjen, ini saya berharap rotasi itu paling lama kalau yang punya jabatan ya 2 tahunlah. Ini saya dalam keliling ini banyak sekali yang ada yang 3 tahun lebih, 4 tahun bahkan ya. Jadi di 2020 ini semester akhir pada Pak Irjen berharap banget LHP nanti yang triwulan terakhir ini bukan sebagai apa namanya auditor saja artinya pembinaan di dalam, itu harapan saya.

(23)

Pak Irjen saya mohon dijawab 29 Agustus 2020 ini Tol Cibitung-Cilincing ini kan dalam masa pengerjaan ambruk. Jadi temuan dari kawan-kawan Irjen itu persoalannya di mana? Ini terulang dengan BUMN yang sama. Mohon nanti dijawab. Pak Giarto mohon nanti di secara spesifiklah pengembangan SDM ini bisa agak lebih detail dijelaskan.

Mungkin saya rasa itu Pimpinan, terima kasih. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Terima kasih Pak Bambang.

Tepat sekali waktunya, sangat jelas. Berikutnya Pak Jhonni Allen.

F-PD (DRH. JHONI ALLEN MARBUN, M.M.): Ya terima kasih Pimpinan.

Pemerintah mitra kerja dari Eselon I Kementerian PUPR. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Saya tidak banyak memberikan apresiasi saja, saya kira ini rutinitas, hanya pesan dan saran saya untuk Sekretariat Jenderal hampir setiap tahun itu mobiler apakah ada penambahan kepegawaian gitu loh, lebih bagus kepada hal-hal yang lebih produktif di dalam meningkatkan kinerja apalagi dengan sistem IT sekarang. Saya kira mobiler itu ya contohlah ya mohon maaf juga saya sendiri juga di DPR ini dari jati diganti dengan jatinya hilang mobiler-nya ya secara penampilan bagus tapi setahun ambruk gitu.

Jadi ruangan saya tidak mau diganti gitu. Jadi ruangan saya tidak mau diganti itu jati itu paling bagus, jati...(rekaman suara kurang jelas) jangan juga begitu di apa, karena apa mobiler-mobiler yang duluan itu sebenarnya kayunya jauh lebih bagus ya. Ya ini yang lama ini, dulu juga tempat lain juga saya tidak setuju ya? Kenapa, ya kita kan dalam konteks fungsi ya bukan katakanlah desain, desain penting tapi paling pokok saya kira fungsi.

Yang kedua, yang kedua juga saya setuju ya mohon maaf juga ini ya harusnya itu harus di Kementerian Kerja tapi supaya tahu juga ini ya Irjen ya. Ya mohon maaf bukan kita tidak setuju katakanlah BUMN-BUMN, tapi BUMN ini juga sub bahkan subnya bisa sampai titik keberapa itu ya. Sub dari sub dari sub dari sub ya. Jadi sub-sub ya kerjanya menjadi kacau. Bahkan yang disub-subkan juga ternyata mengeluh juga ya. Pembayarannya bisa setahun kemudian apa segala macam. Nah ini juga menjadi perhatian juga pada

(24)

Inspektorat Internal. Jadi lebih banyak menurut saya kepada internal dalam pelaksanaannya sebelum temuan-temuan dari pada eksternal ya.

Nah berikutnya juga tolong juga yang model yang begini-begini ke depan diperbaikilah. Walaupun kita setuju BUMN, tetapi dengan tentunya BUMN ini juga harus dilihat daripada konsistensi kinerjanya kaya apa ya. Ya mohon maaflah kalau saya juga pernah di Komisi VI saya counter juga itu. Kalau menurut kita jujur ya toh BUMN-BUMN ini hampir-hampir hanya punya administrasi saja. Hanya punya kertas doang saja kop surat saja sebetulnya BUMN. Mari kita lihat kesiapan dari pada peralatan dan segala macam dan sumber daya manusianya yang apa ya.

Menurut saya lebih canggih Kementerian PUPR secara teknis dengan katakanlah pendidikan dan pengalaman lapangannya daripada BUMN-BUMN yang kadang-kadang Direkturnya dari mana dan segala macam. Ya saya tahu juga kan baru-baru ini misalnya kaya di Pelindo dulu punya teman-teman yang Staf Ahli segala macam. Bukan kita mau menyepelekan tapi ada proseslah karena ini hal-hal yang sangat teknis. Sehingga soal ambruknya jalan tol, ini yang apa kemarin juga misalnya tahu berapa tahun itu yang di Priok yang harus dibongkar, di bandara. Yang menurut saya kadang-kadang tidak masuk akal gitu loh, karena hujan bisa ambruk. ini kan kepada soal sense of belonging rasa tanggung jawab.

Ini barangkali Pak Irjen perlu perhatianlah, ini lebih banyak kepada soal internallah. Itu saja pesan saya terima kasih, mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Terima kasih Pak Jhonni Allen. Pak Roberth Rouw.

F-P.NASDEM ( ROBERTH ROUW): Terima kasih.

Pimpinan Komisi V yang saya hormati,

Teman-teman Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Ibu Sekretaris Jenderal Menteri PUPR dan para Dirjen dan Eselon I yang hadir pada siang hari ini yang saya hormati dan saya banggakan.

Saya tidak terlalu banyak. Yang pertama tentang saya masuk ke BPIW melihat total anggaran dari BPIW sekitar Rp83,3 Miliar. Ini pagu yang cukup besar dari dalam bidang pengolahan pagu ini, saya ingin supaya benar-benar manfaatnya itu dirasakan oleh daerah.

Yang pertama mungkin kita tahu bahwa di daerah kami itu pembangunan sekarang sudah dibagi, ada wilayah-wilayah adat ya. Maka

(25)

saya kira fokus pembangunan wilayah adat yang ada di dalam ini. Yaitu ada wilayah adat Kelapago, Dungberai, terus lagi ada lagi daerah pengembangan pariwisata baru ya? Biak ya itu Teluk Cendrawasih dan ada lagi PKN di Jayapura. Boleh saya ingin tahu berapa besar alokasi anggaran untuk itu? Baik yang mungkin nanti akan dirumuskan karena sebagai perwakilan dari sana mungkin saya bisa tahu berapa pagu yang dilalokasikan. Agar saya bisa memberikan masukan kepada daerah yang saya duduk menjadi wakilnya pada wilayah tersebut.

Yang berikut mungkin saya ke BPSDM, nah ini saya lihat saya tadi saya cukup menarik ya, apa yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal. Yang pertama ada Politeknik PU ya mungkin saya minta penjelasan siapa dan prosedur apa yang bisa dilalui untuk masuk di dalam mengikuti program ini dan apakah penerimaan tahun khusus 2020 ada keterwakilan dari anak-anak kami dari Papua itu berapa kira-kira? Dan untuk 2021 ke depan kira-kira ada nggak kami dialokasikan untuk ikut di dalam Politeknik itu?

Yang berikut saya juga lihat tadi ada program khusus kuliah ya di UGM, di apa di ITB Bandung ya, khusus itu PNS ya di lingkungan Kementerian PUPR. Ini saya kira yang harus sebagai perwakilan dari Papua ini menjadi sorotan penting terhadap pemerintah dari khususnya masyarakat kami yang ada di Papua. Selalu seakan-akan anak-anak Papua itu tidak bisa bersaing keluar. Saya titip ini agar tolong baru saja kemarin saya terima kasih kepada Bapak Menteri bahwa Kepala Balai Jalan Besar kita di Papua itu anak Papua sekarang yang tadinya tidak, dan Ini baru diangkat ya.

Baru diangkat dan nah saya terima kasih beliau langsung kontak saya kemarin untuk berkoordinasi. Yang selama ini Kepala Balai yang lama tidak pernah. Karena ini anak Papua dia selalu dia telepon “Kakak saya sudah diangkat, saya minta kakak untuk ikut saya dalam kunjungan untuk melihat daerah-daerah yang perlu kami usulkan untuk menjadi perhatian pemerintah pusat”.

Ini penting ya dan saya sampaikan untuk bapak ibu khusus untuk teman-teman dari BPSDM ini untuk tolong dibina anak-anak kami, adik-adik kami untuk bisa. Jangan cuma diberikan ini di Papua, tapi kalau bisa kemarin kan kami itu Kepala Balainya kan dari luar, dari Sumatera Utara.

Nah mungkin nanti ke depan Kepala Balai di Sumatera Utara dari Papua juga gitu. Agar mereka merasakan memiliki negara republik ini, jangan cuma memiliki Papua tok. Nanti kerasa memiliki itu melebihi akhirnya mau merdeka, karena itu. Lebih bagus dia ingin memiliki republik ini ya itu dia bisa menempatkan diri ditempatkan di Sumatera Utara, di Kalimantan, di Jawa Barat, Jawa Timur, diberikan yang sama posisi itu ya.

Baru Wamen, baru juga baru dikasih sekarang toh ya. Kasihlah jadi Menteri ya kan kalau mau ya kan. Nah sudah itu, itu politik, itu bicara politik, tapi kita bicara SDM ini belum, belum ada. Belum ada saya lihat satu ya Kepala Dinas ya Dirjen belum kelihatan, ini harus diberikan. Nah agar kami emrasa memiliki republik ini secara utuh. Jangan cuma memiliki republik ini

(26)

bagian Papua tok, akhirnya kami mau itu saja ya. Ini yang saya ingin garisbawahi.

Saya kira itu yang saya ingin supaya kita membangun dan kita ingin supaya semua merasa memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia ini secara utuh. Ya sekali lagi atas perhatian teman-teman sekaligus kepada Pimpinan saya ucapkan terima kasih dan saya kembalikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Pak Roberth Rouw. Saya ke Pak Roberth Rouw saya seru kalau dia bertanya.

Berikutnya Pak Suryadi Jaya Purnama.

F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.): Terima kasih Pak Ketua.

Rekan-rekan Pimpinan dan Anggota Komisi V, Bapak Direktur, Bu Dirjen,

Pak Irjen yang saya banggakan beserta seluruh jajaran.

Beberapa hal yang mungkin perlu kami sampaikan. Pertama terkait dengan anggaran, saya kira keempat unit kerja di lingkup PUPR ini yang kebetulan hadir pada pagi hari ini, sesungguhnya merupakan supporting system dan banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin ya. Hanya beberapa kegiatan yang katakanlah insidentil gitu sesuai dengan kebutuhan tahun ini. Tapi sebagian besarnya merupakan kegiatan rutin, karenanya saya tidak terlalu masuk ke angka-angka itu. Karena sudah ada formulanya begitu.

Yang kedua beberapa hal yang ingin kami soroti pertama tadi dari Irjen ada apa namanya Inspektur VI apa V pak yang baru? Investigasi ya, nah ini kita perlu penjelasan tentang mekanisme kerja terutama mengakomodir saran masukan dari pemangku kepentingan.

Nah pemangku kepentingan yang menurut saya paling penting di beliau-beliau adalah Komisi V gitu kan. Nah karena ketika kita reses kita selain menyerap aspirasi, kita juga dalam rangka melakukan pengawasan. Nah tentu kami tidak detail, tetapi ada informasi awal yang bisa kita dapatkan dari masyarakat terutama di lokasi-lokasi pelaksanaan kegiatan itu.

Nah bagaimana mekanisme kita untuk katakanlah menyampaikan agar bisa dilakukan investigasi. Supaya pengawasan kita menjadi lebih efektif gitu, walaupun saya tahu bahwa Irjen ini adalah sifatnya pengawasan internal. Tetapi dalam konteks kemitraan saya kira DPR masuk di dalam pemangku kepentingan yang barangkali mungkin paling penting diantara pemangku

(27)

yang lain ya dalam konteks kita bermitra ini gitu. Jadi mungkin ini yang terkait dengan Irjen.

Kemudian yang selanjutnya ini Pak Hadi ya tentang perencanaan saya perlu dapat penjelasan lebih detail tentang indeks-indeks yang digunakan di dalam merumuskan kebijakan infrastruktur wilayah, karena kan karakteristik kita ini sangat berbeda. Tadi sudah dibagi menjadi 3 wilayah ya ada wilayah Sumatera, Kalimantan kemudian Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur begitu. Tentu indeksnya berbeda kita khawatir kalau ini diseragamkan maka yang selalu nilainya tinggi untuk jadi prioritas adalah Jawa dan sekitarnya gitu.

Nah bagaimana ini mungkin saya belum dapat penjelasan detail agar keadilan pembangunan infrastruktur itu lebih proporsional bukan berdasarkan kepadatan penduduk. Tetapi juga ada aspek-aspek lain misalnya konektivitas, jumlah pulau dan seterusnya gitu ya, kontur geografi dan lain sebagainya, termasuk juga potensi bencana.

Nah ini yang mungkin selama ini karena indeks-indeks dalam menentukan prioritas itu tidak berbeda sehingga selalu yang jadi prioritas adalah daerah-daerah sekitar Jakarta dan sekitarnya begitu ya. Jadi ini mungkin yang pertama supaya apa namanya kesenjangan wilayah itu menjadi kita bisa kurangi bahkan tidak sama sekali.

Yang terakhir untuk Badan Pengembangan SDM ini pak, tadi ada kegiatan-kegiatan yang reguler dan non-reguler ada pendidikan dan ada juga pelatihan. Kita perlu tahu mekanisme rekruitmen tadi tentang apa namanya Politeknik sudah ditanyakan. Tapi yang sifatnya pelatihan ini kita perlu tahu mekanisme rekruitmennya seperti apa ya. Karena jangan-jangan juga nanti tertumpuk sebagaimana kerja sama dalam perguruan tinggi di Jawa semuanya.

Jadi supaya ini juga disebar di setiap daerah-daerah karenanya kita perlu transparansi dalam pola rekruitmen agar kami juga bisa mensosialisasikan program bapak kepada di daerah pemilihan masing-masing dan kita juga bisa mengawasi begitu. Jadi ini.

Lalu yang berikutnya kerja sama dengan perguruan tinggi negeri. Nah ini yang masih nyambung dengan apa yang saya sampaikan sebelumnya, semuanya perguruan tinggi yang ada di Jawa. Nah oleh karena itu saya usul saya kebetulan juga alumni Fakultas Teknik Sipil di Universitas Mataram. Saya mengusulkan Universitas Mataram khususnya Fakultas Teknik juga bisa menjadi Mitra PUPR bidang pengembangan SDM ini untuk menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan apakah itu pendidikan maupun kepelatihan, termasuk juga S2 super spesialis tadi ya.

Barangkali itu Pak Ketua, adapun terkait dengan angka-angka anggaran karena ini juga kegiatan rutin jadi tidak banyak yang bisa kita apa namanya kritisi karena itu sudah ada formula yang relatif sudah baku begitu.

(28)

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE) :

Terima kasih Pak Suryadi. Pak Rifqi.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMY KARSAYUDA): Terima kasih Pimpinan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya hormati dan muliakan,

Para Pejabat Eselon I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang pada kesempatan hari ini berhadir bersama-sama kita.

Ada beberapa masukan bapak ibu sekalian yang saya sampaikan kepada bapak ibu. Pertama kepada profanitas Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, tadi ada satu nomenklatur anggaran terkait dengan sosialisasi peraturan perundang-undangan di Kesekertariatan Jenderal. Saya kira ini tolong nanti di-exercise sedemikian rupa agar setiap Anggota Komisi V di Dapil masing-masing punya kesempatan melakukan kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan.

Terutama undang-undang yang terkait dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ini penting untuk kami nanti bersosialisasi dengan stakeholders di daerah pemilihan kami masing-masing. Termasuk juga silaturahmi dengan rekan-rekan Pejabat Kementerian PUPR di daerah kami. Ini bisa kita sinkronkan nanti pada berbagai kegiatan baik reses maupun non-reses di tempat kami. Kami tunggu laporannya untuk exercisement kegiatan dan anggaran untuk sosialisasi ini.

Yang kedua Bapak Inspektur Jenderal Permen PU terkait dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan jasa konstruksi pak tahun 2020 itu banyak menuai kritik, terutama dari pihak swasta penyelenggara pekerjaan. Karena ada kecenderungan sebagaimana pengawasan kami tahun 2020 ini, para apa namanya pelaksana pekerjaan itu cenderung jor-joran untuk menurunkan harga pada saat lelang atau pengadaan pekerjaan di BP2JK di setiap provinsi.

Ada yang sampai 30%, 25%, 20% Inspektorat Jenderal saya kira perlu untuk melakukan cross check di lapangan, bagaimana kualitas baik proses maupun output dan outcome dari kerja ini. Kita semua sekarang berasumsi kok bisa orang nawar sampai 30%.

Berarti memang harga perkiraan sementaranya bermasalah gitu dan ini sudah kacau di mana-mana dan saya kira dari pada ini jadi spekulasi yang

(29)

tidak perlu. Biarlah Irjen nanti yang turun untuk mengecek ini sehingga kemudian kita sampai pada satu kesimpulan berbasis data dan pengawasan. Seberapa bisa kita pertanggungjawabkan kualitas proses dan kualitas kerja dari para, baik para penyelenggara lelangnya di BP2JK maupun dalam konteks penyelenggaraan pekerjaannya dalam hal ini adalah para pihak ketiga itu.

Saya tidak terlalu tertarik berdebat soal konstruksi hukum Permen itu, karena sejak awal Permen itu dimunculkan banyak sekali yang protes bagi saya biar saja kita buktikan dulu di lapangan 1 tahun ini. Bagaimana kualitas hasil pekerjaan pasca Permen itu diterbitkan dan saya pikir Pak Irjen harus objektif mengeluarkan hasil pengawasan yang terkait dengan hal ini. Agar kita semua bisa juga lebih objektif menilai pola seperti apa yang lebih baik untuk kita terapkan ke depan.

Yang kedua Inspektorat VI bidang investigasi, saya kira kami perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut pak. Agar mungkin juga beberapa hasil-hasil serapan aspirasi kami di lapangan, itu nanti bisa berkomunikasi dengan Inspektur VI ini Inspektur yang bersangkutan.

Yang ketiga di BPIW, saya daerah pemilihan Kalimantan Selatan pak, masuk di dalam wilayah satu karena wilayah I itu Sulawesi dan Kalimantan. Saya mau bicara 3 eh Sumatera dan Kalimantan. Ustad langsung protes pak karena sama-sama wilayah I.

Saya terima kasih karena rencana pengembangan kawasan Banjar Bakula di 5 kabupaten kota di Kalimantan Selatan masuk pak. Kemudian di sebelah kami juga ada food estate di Kalimantan Tengah. Food estate ini saya mohon pak tidak hanya berfokus di soal bagaimana kita mengembangkan wilayah setempat, terutama 2 Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu sebagai lumbung ketahanan pangan nasional. Tetapi juga perlu dipikirkan bagaimana konektifitas dari dua tempat itu, agar kemudian hasil-hasil pangan nanti yang dihasil-hasilkan dari situ bisa dibawa dengan cukup mudah dan baik.

Di hadapan Pak Menteri kemarin saya katakan Kapuas dan Pulang Pisau itu Pak Sugi tahu betul karena dulu wilayah beliau, itu tidak punya pelabuhan besar di situ. Bawanya ke Banjarmasin ke Trisakti, jaraknya 100 KM lebih, nah itu tentu tidak efisien.

Nah karena itu tolong kawasan ini di-exercises pak sampai luasnya ke Kalimantan Selatan. Misalnya bagaimana Kecamatan Dadahup di Kuala Kapuas yang cuma terpisah dengan sungai dengan kecamatan tabukan di kabupaten Barito Kuala itu bisa kita connect-kan. Baik melalui jembatan melalui atau melalui yang lain.

Kemarin di hadapan Menteri Perhubungan juga saya bilang kalau belum ada dana jembatan paling tidak dermaganya kita mapankan dulu. Nanti di situ bisa Feri dulu lewat gitu, lalu jalannya kita perbaiki. Karena akses-akses ini penting agar kemudian food estate ini tidak sia-sia. Jangan sampai

(30)

kita berhasil menanam hasilnya bagus tapi cara skala ekonomisnya tidak masuk. Mau bawa ke Kalimantan Timur pak ke IKN, itu mau tidak mau harus lewat provinsi saya di Kalimantan Selatan. Karena itu pengembangan food estate ini harus satu keterpaduan dengan pengembangan IKN yang juga sekarang bapak sudah bikin rencana induknya di BPIW.

Begitu pula dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mekar Putih di Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan pak yang tadi belum masuk. Itu adalah salah satu kawasan penyangga Ibu kota negara dalam konteks kita ingin mengembangkan kawasan-kawasan industri ke depan. Kita ini berpikir 20-30 tahun kedepan.

Dulu tahun 70-an 60 akhir 70-an Pemerintah Orde Baru bikin kawasan industri di Cikampek pak, dianggap Cikampek itu strategis dulu bikin kawasan industri. Belakangan sekarang kita koreksi karena di situ dengan pelabuhan jauh. Kemudian sumber-sumber alam untuk kemudian men-support kawasan industri tidak ada, ngambil gas alamnya saja jauh. Nah karena itu mohon izin BPIW juga harus berpikir tidak hanya dalam konteks infrastruktur. Tapi dalam konteks supporting-supporting system dalam konteks pengembangan infrastruktur juga harus dipikirkan.

Di Mekar Putih itu pak punya potensi gas alam yang tidak terlalu jauh dari situ. Kemudian draftnya untuk Pelabuhan itu paling dalam di Alki 2 di Selat Sulawesi dan seterusnya. Ini saya menyarankan saja karena kita melihat Indonesia ini nggak boleh cuma 10 tahun-20 tahun kedepan. Kita harus melihat jangka panjang.

Sekali lagi kasus Cikampek itu menurut saya itu dalam tanda kutip kita sekarang harus menginvestasikan triliiunan rupiah di Cikampek. Kita bangun tol atas bawah hanya untuk memudahkan arus barang dan orang dari sana. Karena bagaimanapun sudah terlanjur ada industri-industri strategis yang dibangun di kawasan itu.

Terakhir Bapak Kepala BPSDM kalau sudah ada Politeknik PU di Semarang, izinkanlah Politeknik Rawa yang sudah lama dibuatkan TAWAW-nya dibuatkan rencana strategis DED-TAWAW-nya itu dikabulkan di Kalsel, tanah sudah disiapkan oleh Pak Gubernur Pak 20 Hektar tinggal kapan Bapak berkenan menerimanya.

Saya sudah komunikasi dengan Pak Gubernur dan sudah saya bawa langsung Kepala Balai Diklat kemarin menghadap Pak Gubernur Pak, mungkin sudah lapor ke Bapak. S2 atau magister super spesialis di Kalimantan juga belum ada. Izinkan Universitas Lambung Mangkurat untuk juga bisa berkenan menjadi bagian dari itu semua. ULM ini akreditasinya A Pak dan terbaik di Kalimantan.

Wabillaahittaufik Walhidayah, Warridho Walinayah,

Wallaahulmuafik illa aqwamittoriq,

Referensi

Dokumen terkait

Pada sekitar tahun 1965 aliran kerohanian Sapta Darma yang ada di Blitar menghentikan kegiatan perkumpulan, hal itu karena terjadinya pemberontakan PKI sehingga para

dengan dimensi tinggi dan diameter tanaman, pertumbuhan rata-rata tajuk tanaman terbesar ditemukan pada jarak pagar yang ditanam sebagai tanaman pengisi di lahan miring,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan partisipatoris NU Jember dalam menggagas dan sekaligus mendirikan partai politik milik warga NU (PKB} pasca Orde Baru

yang terintegrasi untuk menekan potensi bahaya kecelakaan kerja dan kesehatan di institusi pendidikan, sehingga universitas dapat mengembangkan penelitian yang

Hasil pengujian pada return harian indeks LQ45 menemukan bahwa tidak adanya pengaruh penurunan volatilitas pada underlying spot market di Indonesia karena keberadaan

Tuntutan peran di pekerjaan mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di keluarga memiliki dampak yaitu individu tidak dapat memenuhi tuntutan perannya di keluarga

Hasil estimasi regresi berganda menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja pemanen dan pemupuk dipengaruhi secara nyata oleh premi sedangkan faktor umur, tingkat