• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Gadjah Mada 1 RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

Pertemuan : Minggu ke – 13

Waktu : 50 menit

Pokok bahasan : 1. Kasus Penyakit di Klinik (Lanjutan) Subpokok bahsan : a. Penyakit Feline Panleukopenia.

b. Penyakit Ehrlichiosis pada anjing dan kuda. c. Penyakit Toxoplasmosis pada kucing.

d. Penyakit Anemia hemoragi akut (Ancylostomiasis).

e. Penyakit Anemia hemolitik karena autoimunitas dan trombositopenia.

Tujuan khusus : Mafiasiswa memahami dan mampu menjelaskan patogenesisi penyakit – penyakit feline panleukopenia ehrlichiosis, toxopiasmosis, anemia hemoragi akut (Ancylostomiasis), anemia hemolitik karena autoimunitas dan trombositopenia, dan keterkaitannya dengan pemeriksaan hematologi serta pemeriksaan patologi klinik yang lain.

Metode : Kuliah dan diskusi

(2)

Universitas Gadjah Mada 2 memperlihatkan gambaran limfopenia absolut, monositosis absolut dan eosinopenia. Sedang pada anjing-anjing di bawah umur 1 tahun, sering memperlihatkan gambaran limfopenia tetapi kurang jelas.

FELINE PANLEUKOPENIA

Panleukopenia merupakan penyakit kontagius yang menonjol pada kucing muda. Gambaran yang karakteristik yaitu terjadinya leukopenia dan angka kematian yang tinggi. Gejala-gejala klinis:

- Anoreksia - Emesis - Diare

- demam yang sangat - dehidrasi

- pada traktus gastrointestinal banyak mengandung gas dan cai ran.

Kejadian diare berdarah, muntah persisten, nekrose dan ulserasi pada daerah oral, anemia sering pula dijumpai. Pemberian terapi cairan atau infus sangat memperingan peristiwa dehidrasi maupun kehilangan cairan elektrolit. Pemberian antibiotik disarankan untuk mengontrol infeksi bakterial. Pada kucing percobaan memperlihatkan adanya penurunan jumlah leukosit total (dan 12.512 sampai 2.897/mm3) dan virus sebagai penyebab penyakit ini mampu menyebabkan pembengkakan nukleus dan nukleolus sel epitel mukosa intestinal dan sel-sel retikulum limfoid dengan jelas. Perubahan jaringan pertama-tama dijumpai pada sumsum tulang dengan gejala pengurangan elemen-elemen seluler, vakuolisasi dan nampak digantikan oleh lemak. Perubahan sumsum tulang sering dilkuti dengan depresi mielopoisis, kongesti sinusoid, udema, atrofi sel-sel lemak yang mencolok. Pada pemeriksaan darah perifer nampak penurunan eritropoisis dan penurunan megakariositopoisis sehingga akan menyebabkan anemia dan trombositopenia. Jumlah leukosit total juga menurun dengan mencolok.

Penyakit ini juga disebut infectious feline agranulocytosis, nampak jumlah leukosit total dan 113 ekor kucing yang diselidiki menurun sampai 1.350/mm3 sedang 22 ekor kucing yang lain mempunyai leukosit total 0-200/mm3. Leukopenia dengan left shift yang menonjol adalah karakteristik karena adanya depresi granulopoisis seperti dijumpai pada penyakit lain misalnya leukemia sub-leukemik granulositik dan gangguan masif sumsum tulang karena limfosarkoma. Untuk mi dapat dilakukan pemeniksaan film darah dengan jalan aspirasi sumsum tulang. Protein plasma total biasanya antara 7,0-8,0 g/dl dan kadang-kadang kandungan protein plasma mencapai lebih dari 8,0 g/dl. Fibrinogen plasma biasanya lebih tinggi dan normal yaitu 4,0—10,0 g/l. Indeks ikterus mungkin normal, tetapi pernah dilaporkan indeks ikterus mencapai 7,5; 10 dan 20 unit.

(3)

Universitas Gadjah Mada 3 EHRLICHIOSIS PADA ANJING DAN KUDA

Penyebab penyakit mi adalah Ehrlichia canis, dapat terjadi secara akut, subakut dan kronis, dan biasanya terjadi di negara—negara tropis dan subtropis dengan vector caplak

Rhipicephalus sanguineus. Anjing-anjing piara dan anjing liar merupaka hewan hospes. E. canis pertama kali ditemukan di Amerika dengan bersama-sama infeksi Babesia canis. Pada umumnya ehrlichiosis pada anjing menyebabkan penyakit yang cukup serius, dan apabila terjadi infeksi bersamaan dengan B. canis maka sering menyebabkan fatal bagi penderita.

Diagnosis berdasarkan adanya organisme dalam darah, sumsum tulang atau biopsi jaringan yang lain dan atau pemeriksaan antibodi serum dengan uji fluorosence tidak langsung. Antibodi E canis berkembang dalam waktu 7-28 hari setelah infeksi, dan ini penting untuk melacak seropositif pada anjing - anjing yang tidak memperlihatkan gejala klinis terhadap penyalit ini. Pengobatan penyakit ehrlichiosis dengan tetrasiklin.

E. canis terdapat dalam darah, sumsum tulang dan jaringan yang lain, terutama pada paru - paru. Dalam darah, Ia terdapat sebagai inklusi sitoplasmik terutama dalam monosit dan limfosit. Pada pewarnaan Wright, organisme pada ulasan darah dan sumsum tulang nampak sebagai agregat tunggal, multipel, berwarna kebiruan sampai azurophilic coccoid atau bentuk batang (elementary bodies), bentuk inklusi (morula) dalam sitoplasma leukosit. Harus dibedakan dengan inklusi distemper, yang nampak (jarang) pada anjing yang terinfeksi virus distemper.

Hemogram memperlihatkan anemia, netrofilia dan trombositopenia. Keterlambatan dalam waktu penjendalan darah dan perpanjangan waktu perdarahan. Penyakit ini juga disebut tropical canine pancytopenia. Pancytopenia pada kasus ini sehubungan dengan hipoplasia sumsum tulang, namun patogenisitasnya belum diketahui. Pada hewan percobaan memperlihatkan trombositopenia (10.000 – 35.000 µl) dan agak/ringan sampai tingkat lumayan leukopenia (3.000— 7.000/µl) terjadi 10 -14 hari setelah infeksi, sementara anemia berat (PCV: 25-35%) pada 20 - 28 hari setelah infeksi. Leukopenia dan anemia berat terjadi setelah beberapa minggu. Trombositopenia ditandai dengan hipolasia megakaniosit dan penurunan umur trombosit. Anemia dapat terjadi sehubungan dengan kehilangan darah karena trombositopenia, supresi sumsum tulang, destruksi immune - mediated eritrosit.

Kekosongan prekursor granulositik menyebabkan leukopenia, beberapa faktor dapat tenlibat dalam hal ini. Leukosit total sebagai indikasi prognosa jelek dengan mortalitas tinggi pada anjing apabila jumlahnya <2.000 / µl

Data laboratorium yang lain yang ditemui pada anjing - anjing terinfeksi E. canis yaitu hipergamaglobulinemia dan gejala hiperviskositas, hipoalbuminemia dan kenaikan SGPT,

anti nuclear antibodies, penurunan umur trombosit, hambatan fungsi trombosit, peningkatan jumlah plasma sel dan megakaniosit dalam sumsum tulang, dan anemia dengan Coombs - positif.

(4)

Universitas Gadjah Mada 4

Ehrlichia equi menyebabkan penyakit perakut pada kuda dengan gejala - gejala kilnis : demam tinggi, anoreksia, depresi, udema anggota badan, ataksia, leukopenia dan trombositopenia.

Bentuk elementary bodies dan morula dalam sitoplasma neutrofil dan kadang-kadang pada eosinofil terlihat selama peniode pyrexia. Hospes E. equi secara luas adalah hewan - hewan anjing, domba dan kambing.

TOXOPLASMOSIS PADA KUCING

Kasus ini terjadi pada seekor kucing, jantan, umur 1 tahun. Gejala - gejala kilnis: kesukaran pernafasan, ulserasi kornea bagian sebelah mata. Pada umur 2 tahun terlihat gejala - gejala batuk dan meningkat pada tahun berikutnya.

Pada hemogram 1 pada tanggal 15 Juli. Tiga bulan kemudian (25 Oktober), kucing muntah - muntah selama 3 hari. Suhu 102°F, respirasi 20/menit, pulsus 128/menit. Antibiotik diberikan sampai pada akhir observasi. Suhu meningkat menjadi 103°F dan kemudian menjadi 104°F dan mati pada tanggal 9 Desember.

Hasil nekropsi memperlihatkan kongesti pulmo, udema, dan secara mikroskopik terlihat pneumonia interstisialis dengan nekrosis akut. Sejumlah makrofag mengandung

Toxoplasmosis gondii. Organisme tersebut juga ditemukan pada nodus limfatikus. Organ hati berwarna pucat dan terlihat foki titik - titik merah pada nekrose fokal akut, kemungkinan karena invasi bakterial.

Interpretasi :

1. Anemia ringan pada tanggal 25 Oktober, jumlah eritrosit normal. MCV naik dan anisesitosis ringan sampai berat sebagai respon anemia regeneratif, tetapi tidak adanya polikromasia yang menonjol atau retikulositosis sebagai respon adanya peningkatan eritropoisis dan terjadi penundaan pemasakan dan produksi sel-sel makrosit. Terjadinya poikilositosis sebagai indikasi menurunnya lifespan eritrosit.

2. Leukopenia dengan limfopenia yang mencolok, kemudian neutropenia merupakan ciri penyakit ini. Sebentar setelah pemberian antibiotic, neutrofil dan limfosit meningkat, tetapi kemudian diikuti penurunan sel – sel ini. Neutrofil toksik terlihat terbatas dengan adanya Dohle bodies.

(5)

Universitas Gadjah Mada 5 ANEMIA HEMORAGI AKUT (ANCYLOSTOMIASIS)

Kasus ini terjadi pada anjing pointer, jantan, umur 8 minggu. Gejala - gejala kilnis terlihat selama beberapa hari anjing nampak pucat ancylostomiasis.

ANEMIA HEMOLITIK KARENA AUTOIMUNITAS DAN TROMBOSITOPENIA Kasus pada anjing terrier Spanish, betina, umur 5 tahun.

Gejala - gejala klinis : - anoreksia

- kelemahan

- membrana mukosa pucat - bising sistolik (jantung)

(6)
(7)

Universitas Gadjah Mada 7 Pem.kimia lain : negatif

Tidak ada sedimen yang signifikan

Interpretasi :

1. Anemia hemolitik.

Kejadian anemia regeneratif dengan konsentrasi protein plasma normal dan menciri dengan meningkatnya destruksi eritrosit. Proses autoimunitas memperlihatkan adanya spherocytosis dan uji antiglobulin positif.

2. Trombositopenia.

Trombositopenia sering berhubungan dengan anemia hemolitik yang disebabkan oleh autoimunitas.

3. Gambaran leukogram:

Neutrofilia dengan gambaran left shift sering berhubungan dengan penyakit - penyakit hemolitik dan boleh jadi sebagai respon terhadap meningkatnya kerusakan eritrosit. Biasanya disertai monositosis, berfungsi membersihkan eritrosit abnormal.

4. Proteinuria ringan.

Proteinuria 1+ memperlihatkan konsentrasi protein yang tidak mencolok.

Ringkasan:

Trombositopenia, anemia hemolitik karena autoimunitas, dan glomerulonefritis (proteinuria) sebagai indikasi terhadap adanya lupus erythematosis anjing, tetapi uji LE cell negatif.

Referensi

Dokumen terkait

Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) dibentuk pada tahun 2001 atas prakarsa dari PM Singapura Goh Chok Tong yang dilatarbelakangi oleh peningkatan perhatian

Penilaian menggunakan indikator yang ditetapkan oleh P2KH diantaranya; Perencanaan dan Perancangan Kota yang Ramah Lingkungan (Green Planning and Design), Ketersediaan

Setelah melakukan analisis pada ketiga rubrik yang menjadi unit analisis penelitian ini, penulis melihat bahwa perempuan yang menjadi subjek foto dalam

Dari hasil uji akurasi kVp telah diperoleh grafik output (uGy/mAs) vs kVp yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa besar dosis radiasi yang diterima udara, kerma

1 bagian Parasetamol larut dalam 70 bagian air, 20 bagian air mandidih, dalam 7 sampai 10 bagian etanol (95%), dalam 13 bagian aseton, 40 bagian gliserol dan dalam 9

Ranah kognitif merupakan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan pengetahuan, ingatan, pemahaman dan lain-lain. Dari kesimpulan di atas dapat dinyatakan bahwa hasil belajar

Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AKAKOM Yogyakarta yang telah membimbing serta memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah. Kedua

Ito ay nagsasama ng mga batang bata imigrante, na ang mga pamilya inilipat sa isang bagong wika na kapaligiran, pati na rin ang mga tao na natutunan ang kanilang ina dila