1
CONTOH PENULISAN PROPOSAL
SUMBER
JUARA I
LOMBA PROPOSAL PENELITIAN MULTISENTER BAPIN-ISMKI
DALAM TEMU ILMIAH NASIONAL (TEMILNAS) 2011.
PENULIS
Thesa Aryanti 0810312096 Erikha 0810312102 Lola Rahmadhesi 0810312072
▸ Baca selengkapnya: 10 contoh penulisan bodynote
(2)2
HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA
“Proposal Penelitian Multisenter”
Thesa Aryanti 0810312096 Erikha 0810312102 Lola Rahmadhesi 0810312072
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional – Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BAPIN-ISMKI)
3
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Proposal : Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas pada Remaja Nama peneliti : Thesa Aryanti 0810312096
Erikha 0810312102 Lola Rahmadhesi 0810312072
Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah dibaca dan disetujui pada tanggal 1 Juni 2011.
Ketua Tim Peneliti, Ketua MRC,
Thesa Aryanti Muhammad Iqbal
0810312096 0810312103
Disetujui oleh, Dosen Pembimbing
Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D., Sp.GK NIP : 194806121976021001
Diketahui oleh, Pembantu Dekan III,
DR. dr. Afriwardi, Sp.KO NIP : 196704211997021001
4
PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama tim peneliti menyatakan bahwa penelitian yang akan kami lakukan, dengan judul “Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas pada Remaja”, adalah kerja/karya sendiri, dan bukan merupakan jiplakan dari hasil kerja/karya orang lain, kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka status orisinalitas penelitian kami akan
ditangguhkan.
Padang, 1 Juni 2011 Atas Nama Tim Peneliti,
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas pada Remaja”. Proposal penelitian ini kami susun dalam rangka mengikuti Lomba Proposal Penelitian Multisenter BAPIN-ISMKI dalam Temu Ilmiah Nasional
(TEMILNAS) 2011.
Selama proses penyusunan proposal penelitian, kami menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Namun, akhirnya semua itu dapat kami atasi. Proses penyusunan proposal penelitian ini pun banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, khususnya dosen pembimbing kami Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D., Sp.GK, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Medicalstudent Research Center (MRC) KM FK UNAND yang telah memberikan arahan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Segala upaya maksimal telah kami lakukan. Besar harapan kami agar proposal penelitian ini dapat diterima dan dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi kami pada pengembangan ilmu pengetahuan dan juga sebagai bentuk kepedulian kami terhadap permasalahan gizi di Indonesia, khususnya masalah obesitas.
Padang, 1 Juli 2011
Tim Peneliti
6
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii Pernyataan Orisinalitas Penelitian iii Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Lampiran viii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 3 1.5 Orisinalitas 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 5 2.1.1 Obesitas pada Remaja 5 2.1.2 Fast Food 9 2.1.3 Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Obesitas pada
Remaja 11
2.2 Kerangka Teori 11 2.3 Kerangka Konsep 12 2.4 Hipotesis Penelitian 12
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian 13 3.2 Desain Penelitian 13 3.3 Indentifikasi Variabel Penelitian 13 3.4 Definisi Operasional 13 3.5 Subjek Penelitian 16 3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 16
7
3.7 Sampel Penelitian 17 3.8 Instrumen Penelitian 18 3.9 Cara Pengumpulan Data 19 3.10 Pengolahan dan Teknik Analisis Data 23 Anggaran Biaya 26 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Center Utama 27 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Center Institusi 28
Daftar Pustaka Lampiran
8
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Meta Analisis Hubungan Konsumsi Fast Food dengan 4 Kejadian Obesitas
Tabel 2 Klasifikasi BMI 9 Tabel 3 Komposisi Fast Food 10
9
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Formulir Persetujuan (Informed Concent) 2. Kuesioner Skrining Awal Subjek Penelitian 3. Formulir Wawancara Penelitian
4. Formulir Food Frequency Questionnaire
5. Formulir Kuesioner Kebiasaan Aktivitas Fisik Baecke
10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan yang mulai menjadi sorotan dunia. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan prevalensi obesitas di berbagai negara, termasuk negara-negara berkembang. Di India, berdasarkan National Family Health Survey III tahun 2005, diperkirakan terdapat sekitar 13% remaja perempuan mengalami
overweight atau obesitas.1 Sedangkan di Indonesia, dari data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, kasus obesitas pada remaja mencapai angka 13,9% pada laki-laki dan 23,8% pada perempuan.2 Angka ini jauh di atas prevalensi obesitas remaja pada tahun 1992 menurut SUSENAS, yaitu 6,3% pada laki-laki dan 3,8% pada perempuan.3
Remaja adalah subjek penting dalam permasalahan obesitas sehubungan dengan perubahan pola makan yang rentan terjadi pada masa tersebut. Menurut Rolfes dan Whitney, sosialisasi dengan teman sebaya berpengaruh terhadap kebiasaan makan remaja. Hal ini terkait dengan sifat remaja high curiousity dan high sense of solidarity in peer group, yang menjadikan remaja semakin mudah terpengaruh oleh teman sebaya, terlebih lagi dengan adanya kebebasan (autonomy) untuk memilih makanan yang akan dikonsumsi.4 Remaja juga cenderung membandingkan diri mereka sendiri dengan teman sebayanya (role model) sehingga mereka akan mengubah pola makan sebagai bentuk penyesuaian diri.5
Globalisasi industri fast food merupakan salah satu kunci penyebab terjadinya perubahan
life style dalam masyarakat.6 Dengan pelayanan yang dimiliki restoran cepat saji, seperti pelayanan yang cepat dan ramah, serta desain interior yang menarik, restoran fast food
dinilai mampu memberikan rasa nyaman dan prestise tersendiri bagi pelanggannya. Terlebih lagi, dengan konsep terbaru yang ditawarkan, yaitu delivery dan drive-through windows, pelayanan yang diberikankan restoran cepat saji menjadi semakin efisien bagi pelanggan.7 Tidak hanya masyarakat umum, remaja juga mendapatkan pengaruh dengan
11
adanya restoran cepat saji ini. Penelitian di Semarang memperlihatkan bahwa remaja dapat mengkonsumsi fast food rata-rata satu hingga dua kali dalam seminggu, dan mereka umumnya berasal dari siswa SMP dan SMA dengan kelas ekonomi menengah ke atas.8 Dengan adanya need ofprestige and self esteem yang terjadi selama fase remaja,4fast food
cenderung menjadi makanan pilihan remaja.5
Hubungan antara penambahan berat badan dan pola konsumsi fast food, terkait dengan kejadian obesitas, merupakan suatu pertanyaan empiris yang masih diperdebatkan. Belum ada bukti yang jelas yang mendukung adanya hubungan sebab akibat antara konsumsi fast food dengan obesitas,5 terkait dengan adanya faktor determinan lain yang berpengaruh, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan, dan pengeluaran energi.9 Terlebih lagi dengan adanya sedentary life style akibat perkembangan sosial ekonomi dan teknologi, sehingga aktivitas fisik semakin berkurang. Walaupun sebagian besar literatur epidemiologi menemukan bukti adanya korelasi positif antara konsumsi fast food dengan obesitas,5 hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja Indonesia masih belum banyak dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja?
2. Dari beberapa faktor determinan obesitas, seberapa besarkah hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja. 2. Mengetahui besarnya hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas
pada remaja terkait dengan faktor determinan lain yang mempengaruhinya.
1.4 Manfaat Penelitian
12
Memberikan dasar informasi ilmiah tentang hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja.
b. Aspek aplikatif
- Menjadi skrining aktivitas fisik dan konsumsi energi oleh remaja. - Menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Orisinalitas
Beberapa penelitian mengenai hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas telah dilakukan seperti terlihat pada tabel 1. Namun, penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena dilakukan di beberapa kota di Indonesia, pada remaja usia 15-17 tahun untuk menilai hubungan antara kejadian obesitas dan konsumsi fast food, dengan mempertimbangkan faktor-faktor determinan lain.
Tabel 1. Meta Analisis Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas
Peneliti, Lokasi,
Tahun Judul Variabel Hasil Penelitian Lain-Lain
Khomsiyah Kartika Dewi,8 Semarang,
1998
Pola Konsumsi
Fast Food dan Status Gizi Remaja
Pengunjung Beberapa Restoran Fast Food di Semarang. Konsumsi fast food, konsumsi energi, dan status gizi. Ada hubungan antara konsumsi
fast food dengan status gizi
remaja.
Subjek usia 13-18 tahun, dilakukan dengan cross sectional
study.
Padmiari dan Hadi,10 Bali, 2001 Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Risiko Obesitas pada Anak SD. WHZ score dan konsumsi fast food. Konsumsi fast food mempengaruhi risiko terjadinya obesitas
Subjek usia 6-12 tahun, dilakukan dengan case
control study, sampel 69 orang kasus dan 69
orang kontrol Mahdiah dkk,6 Yogyakarta, 2003 Prevalensi Obesitas dan Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas pada Remaja. Konsumsi fast food, dan IMT, karakteristik subjek. Ada perbedaan banyaknya jenis, frekuensi, dan konsumsi energi antara kasus dengan kontrol. Subjek usia 10-15 tahun, dilakukan dengan cross sectional
dan case control study, sampel 140 orang kasus
dan 140 orang kontrol G. Virgianto A.A.P,11 SMA 3 Semarang, 2005 Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Risiko Obesitas pada Konsumsi fast food, IMT, aktivitas Siswa dengan ≥ 6% energinya berasal dari makanan cepat Subjek usia 15-17 tahun, dilakukan dengan case control study, sampel 69 orang
13
Remaja. fisik, dan ekonomi.
saji, 4,2 kali lebih mungkin menjadi gemuk
kasus dan 69 orang kontrol
Eunkyung Park,12 Minnesota, 2008
Overweight Youth in Minnesota, Their
Eating Habits, and Physical Activity. BMI, physical activity, dan eating habits. Physical inactivity dan pola makan yang tidak sehat
berhubungan dengan kejadian
obesitas.
Subjek usia 13 dan 18 tahun, dilakukan dengan cross sectional
study.
Fortin dan Yazbeck,5 Montreal Canada,
2011
Peer effects, Fast Food Consumtion and Adolescent Weight Gain. Peer effect model, fast food consumptio n, BMI. Terdapat korelasi positif antara konsumsi
fast food dengan BMI.
Subjek usia 11-16 tahun, dilakukan dengan cross sectional