• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP PENGEMBANGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PENGEMBANGAN

(MASTER PLAN)

MADRASAH

Disajikan dalam rangka memenuhi

Kebutuhan mendesak tentang

Kemajuan pendidkan

PENGURUS

(2)

BAB I

DASAR PEMIKIRAN

Pada era global dan modern seperti sekarang ini, dimana teknologi dan informasi telah berkembang demikian pesatnya akan berimbas pada adanya tuntunan terhadap setiap individu untuk bisa menyesuaikan diri dengan tuntunan zaman.

Hal ini berimbas pula pada adanya tuntunan kepada institusi pendidikan sebagai agent of change untuk bisa beradaptasi dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan zaman. Di sini pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang mampu menguasai teknologi dan informasi serta memiliki wawasan keagamaan yang kuat.

Ada beberapa kriteria dimana keberadaan sebuah institusi pendidikan akan memperoleh pengakuan dari publik. Antara lain yaitu jika dia menghasilkan alumni dengan nilai akademik tinggi, mampu meraih prestasi dalam berbagai kejuaraan, dan juga memiliki hubungan yang sinergis dengan masyarakat di lingkungannya.

Betapa banyak insitusi pendidikan berdiri di negeri ini, namun yang mendapat pengakuan dari masyarakat jumlahnya sangatlah sedikit. Hal ini terjadi karena institusi pendidikan hanya berjalan apa adanya tanpa mau berbenah dan mengadakan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Institusi-institusi pendidikan seperti inilah yang nantinya akan ditinggalkan oleh masyarakat sebagai konsumen. Hidup segan mati tak mau itulah istilah yang tepat untuk institusi-institusi pendidikan yang keberadaannya tidak diakui masyarakat. Mau dibubarkan sayang, dipelihara pun tidak banyak peminatnya.

(3)

BAB 11

MAKSUD DAN TUJUAN

Konsep ini disusun sebagai wujud tanggung jawab pengurus madrasah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Yayasan Darul Huda Cintawargi, dengan maksud :

1. Sebagai acuan kepala madrasah, TPQ, RA, DTA dalam menyusun Program pengembangan madrasah/lembaga.

2. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran madrasah/lembaga.

3. Sebagai alat evaluasi dan monitoring bagi pengurus terhadap pelaksanaan kinerja kepala madrasah/lembaga.

4. Sebagai pedoman pengurus dalam menyusun laporan perkembangan pendidikan di masing-masing lembaga secara periodik.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Agar masing-masing lembaga/madrasah memiliki arah yang jelas dalam menyusun program pengembangan lembaga.

2. Agar lembaga/madrasah di lingkungan Yayasan Darul Huda Cintawargi bisa menjadi lembaga yang unggul dengan lulusan yang ideal.

3. Agar lembaga/madrasah di lingkungan Yayasan Darul Huda Cintawargi selalu mendapat pengakuan masyarakat.

(4)

MENUJU LEMBAGA/MADRASAH DARUL HUDA CINTAWARGI UNGGUL

Masyarakat ternyata memiliki kepekaan terhadap keberadaan sebuah madrasah dan memiliki daftar penilaian global tentang sebuah madrasah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan sebuah madrasah selalu berada dalam pengawasan masyarakat. Jadi tanpa melakukan publikasi besar-besaran pun jika sebuah madrasah memiliki prestasi lebih baik daripada madrasah lain maka dengan sendirinya madrasah itu akan mendapat pengakuan dari masyarakat.

Madrasa Darul Huda ‘dianggap’ unggul tidak hanya dari fasilitas yang serba canggih dan

muttakhir (semua serba komputerisasi), tidak juga dilihat jadi siswa secara kuantitas. Namun Madrasah Darul Huda dianggap unggul jika mampu menciptakan lulusan (output) yang unggul

di berbagai bidang. Atau mampu melahirkan lulusan yang diterima di jenjang pendidikan di atasnya yang mendapat pengakuan di masyarakat. Atau juga meluluskan tenaga kerja terampil dan siap pakai.

Adapun lulusan unggul atau lulusan ideal yang diharapkan dari lembaga di Darul Huda adalah sebagia berikut :

1. Memiliki sikap keagamaan yang lurus 2. Memiliki kepribadian yang utama 3. Memiliki jasmani yang kuat

4. Memiliki nilai akademik yang tinggi 5. Memiliki keterampilan kerja khusus 6. Menguasai teknologi dan sarana informasi 7. Diterima di jenjang pendidikan favorit di atasnya

Apabila salah satu kriteria di atas hilang, maka hilanglah nilai ideal dari seorang lulusan.

BAB IV

(5)

MEWUJUDKAN DARUL HUDA UNGGUL

Pendidikan adalah merupakan sebuah proses perlakuan terhadap input dalam upaya perubahan yang mengarah peningkatan segala bidang mulai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan kompetensi tamatan pada sebuah jenjang pendidikan. Namun demikian pendidikan bukanlah sebuah pabrik yang mengolah bahan mentah untuk kemudian mengubahnya menjadi barang jadi sebagai produk, tetapi pendidikan mengolah peserta didik (dalam hal ini adalah seorang anak manusia) yang tidak bisa diperlakukan sama seperti benda mati layaknya bahan baku mentah sebuah pabrik pengolahan untuk kemudian diubah menjadi barang jadi yang siap pakai.

Sebuah perusahaan dikatakan bonafid dan unggul jika mampu memproduksi barang yang memiliki kualitas yang mampu memuaskan konsumen. Demikian juga pendidikan, dikatakan unggulan jika mampu menciptakan lulusan yang memberi kepuasan pada konsumen (baca masyarakat). Sebuah perusahaan akan mampu memproduksi barang bermutu, jika dia didukung oleh beberapa faktor yang harus ada pada perusahaan.

Sebuah lembaga pendidikan ibarat perusahaan atau pabrik otomotif yang dikatakan unggul. Semua dikatakan unggul karena memiliki faktor-faktor pendukung. Memiliki mesin produksi dengan teknologi yang mutaakhir, memiliki tenaga kerja yang berkualitas, senantiasa mengeluarkan produl yang bermutu tinggi (teruji, awet, dan memilki kelebihan masing-masing), senantiasa melakukan inovasi produk, semua itu tidak akan terjadi jika bahan baku yang dipakai tidak memiliki kualitas.

Demikian pula Madrasah Darul Huda, akan dikatakan unggul jika mampu mencetak lulusan yang memuaskan masyarakat, dan itu akan dapat terwujud jika madrasah didukung oleh brbagai potensi yang dimiliki, yaitu :

1. Proses belajar mengajar yang tepat guna 2. Calon siswa (input) yang berkualitas 3. Guru profesional dan kompeten 4. Sarana dan prasarana yang memadai

5. Management berwawasan global, progresif, dan pandangan jauh ke depan 6. Parstisipasi dari masyarakat

7. Ekstra kulikuler yang memiliki nilai jual 8. Anggaran yang mencukupi

Dengan adanya faktor-faktor di atas makan insyaa Allah Madrasah Darul Huda akan menjadi unggulan dengan lulusan-lulusan bermutu tinggi.

Berikut ini “Master Plan” yang harus dipersiapkan menuju Madrasah Darul Huda unggul.

a. Perbaikan Proses Belajar Mengajar

(6)

peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga dapat menghasilkan lulusan (output) sesai dengan tujuan yang diinginkan.

Proses belajar mengajar harus ada perubahan ke arah yang lebih baik, diantaranya : 1. Kehadiran guru harus tepat waktu

2. Cara mengajar guru harus sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku 3. Adanya program bimbingan bagi siswa berprestasi

b. Benahi sistem penerimaan peserta didik baru (input)

Sebagaimana “bahan mentah” calon siswa dalam pendidikan idealnya harus memiliki kualifikasi tertentu. Karena input yang baik berimbas pada baiknya proses belajar mengajar yang pada akhirnya juga berimbas pada bagusnya lulusan (output).

Siswa dengan kualifikasi tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang baik; memiliki motifasi belajar yang tinggi, dan jika mendapat perlakuan pendidikan yang baik maka akan menghasilkan output yang unggul, baik dalam hal akademik maupun non akademik.

Oleh karena itu harus ada upaya perubahan sistem dalam penerimaan peserta didik baru, yaitu :

1. Seleksi masuk calon peserta didik baru, atau

2. Membuat program ekselerasi di setiap tahun tingkatan kelas

c. Guru harus profesional dan berkompeten

Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang seorang guru bukanlah satu-satunya sumber informasi. Karena sekarang peserta didik memungkinkan menggali informasi dari berbagai sumber. Terlebih lagi teknologi dan informasi sekarang ini telah mengglobal dan berkembang pesat. Sehingga informasi dapat tersebar dengan demikian cepat. Bahkan jika tidak menyesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang guru bisa jadi ‘tidak lebih pandai’ dari anak didiknya.

Oleh karena itu, guru Madrasah Darul Huda haruslah profesional, dengan kriteria : 1. Kualifikasi pendidikan sesuai kompeten di bidangnya dan berwawasan luas. 2. Menguasai teknologi informasi sebagai media pembelajaran.

3. Setiap saat mau meng-update pengetahuannya melalui pendidikan dan latihan. 4. Memiliki kemampuan yang baik dalam berinteraksi sosial.

d. Tersedianya Sarana Prasarana sebagai pendukung

Sebuah lembaga pendidikan dikatakan bagus jika memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Tidak harus dengan gedung megah bertingkat, yang penting memiliki jumlah ruangan dan ukuran yang cukup, memiliki perangkat penunjang dengan jumlah dan kualitas yang memadai, dan memiliki tenaga pengelola yang terampil dan kompeten. Terkait sarana prasarana di lembaga Darul Huda harus ada komitmen sebagai berikut :

1. Peliharaan dan manfaatkan apa yang sudah ada sehingga benar-benar berhasil guna.

(7)

e. Management berwawasan global dan progresif serta pandangan jauh ke depan

Sebuah madrasah haruslah memiliki management yang bervisi jauh ke depan dan harus senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan informasi, kalau madrasah tidak mengarah kesana maka dia harus siap untuk ditinggal konsumen.

Dalam hal ini kepala madrasah/lembaga Darul Huda sebagai manager harus memiliki kemampuan :

1. Membuat perencanaan, mengorganisasi, kontroling, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut dari semua program madrasah/lembaga.

Atau cara kerja yang berbeda. Sebaliknya sekolah yang baru berkembang kadang terjebak menjadi begitu mengiyakan apa saja yang pengawas katakan tanpa punya rujukan lain sebagai pembanding.

f. Adanya partisipasi dari masyarakat (orang tua)

Masyarakat sebagai konsumen pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan sebuah madrasah menjadi lembaga yang unggul. Karena masyarakatlah yang menikmati hasil dari sebuah proses pendidikan. Dan dari masyarakat pulalah dapat diketahui arah pendidikan seperti apakah yang diinginkan.

Oleh karena itu, hendaklah kepala madrasah/lembaga melakukan :

1. Menjalin hubungan yang baik secara struktural atau individual dengan komite madrasah yang sudah dibentuk.

2. Selalu melibatkan masyarakat (komite madrasah) dalam penyusunan program madrasah.

3. Senantiasa menjaring aspirasi masyarakat terkait ide dan gagasan tentang kegiatan sekolah demi kemajuan lembaga. Namun hal ini jangan sampai berubah menjadi sebuah proses intervasi pihak-pihak tertentu di luar madrasah terhadap program madrasah.

g. Ekstra kurikuler sebagai ajang apresiasi potensi diri

Salah satu pengakuan masyarakat terhadap sebuah madrasah adalah ketika sebuah madrasah mampu meraih prestasi dalam berbagai kejuaraan atau perlombaan. Hal ini menjadikan sebuah madrasah dituntut untuk memiliki wadah untuk menjembatani ke arah itu, yaitu dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler.

Dasar pemilihan kegiatan ekstra adalah :

1. Memiliki nilai jual atau tidak di mata masyarakat.

2. Ada tidaknya kejuaraan atau event dari bidang ekstra tersebut.

3. Besar kecilnya manfaat bagi peserta didik kelak ketika sudah terjundi masyarakat. Dengan catatan, karena kegiatan ekstra dilaksanakan di luar jam pelajaran maka harus ada pengawasan dan evaluasi secara berkala dari kepala madrasah/lembaga sehingga benar-benar tercapai tujuannya.

(8)

Sebuah madrasah dalam melaksanakan program tentu tak bisa lepas dari yang namanya dana. Tanpa dana yang mencukupi segala macam kebutuhan baik fisik maupun non fisik tidak akan terpenuhi. Sarana dan prasarana tidak akan terlengkapi, peralatan tak terbeli, serta pengadaan tenaga baik guru, pembina dan pelatih maupun karyawan akan mengalami kendala ketika terbentur masalah dana.

Oleh karena itu, kepala madrasah/lembaga harus :

1. Merencanakan RKA dengan sebaik-baiknya terkait dengan program dan penggunaan dana.

2. Mempunyai keyakinan yang kuat bahwa ketika program kita memiliki nilai tawar yang tinggi di masyarakat, maka penggalian dana akan terasa mudah.

3. Mempunyai program penggalian dana alternatif selain dari wali murid.

BAB V

ACTION PLAN LEMBAGA/MADRASAH DARUL HUDA UNGGUL

No Bidang Pengembangan Action Plan Ket. 1 Proses Belajar Mengajar  Guru datang dan pulang

tepat waktu.

 Guru membuat persiapan secara mandiri dan kontinu

 Guru menerapkan metode belajar bervariasi dan media yang tepat.

 Membuat program lesson study.

 Membuat program bimbingan siswa berprestasi.

Lembaga

menyiapkan form evaluasi terhadap semua kegiatan yang diprogram kan

(9)

berkualitas peserta didik baru

 Program akselerasi di setiap tingkatan kelas

minimal punya minat belajar yang tinggi. 3 Guru profesional dan kompeten  Guru mengajar sesuai

kualifikasi pendidikannya

 Guru menguasai TI sebagai media pempelajaran

 Guru aktif mengikuti latihan sebagai tuntutan adanya perubahan pendidikan

 Guru memiliki ide perubahan dan mau melaksanakan perubahan demi perbaikan

 Guru mampu berinteraksi yang baik dengan

4 Sarana dan prasarana  Inventarisasi sarana prasarana yang sudah ada dan memungkinkan bisa progresif, dan pandangan jauh ke depan

6 Partisipasi dari masyarakat  Membuat dan

melaksanakan program

7 Ekstra kurikuler yang memiliki nilai jual

 Setiap lembaga memiliki kegiatan ekstra unggulan untuk event/kejuaraan. Misal; olahraga, seni, karya ilmiah, dll.

(10)

guna, wawasan keagamaan, dll.

 Setiap lemaga memiliki kegiatan ekstra yang mengarah ke keterampilan kerja. Misal; pengolahan makanan khas,

pemanfaatan TIK, pengolahan bahan bekas, usaha konveksi, dll. 8 Anggaran/biaya  Menyusun RKA berbasis

pengembangan dan keunggulan

madrasah/lembaga

 Mencari pemasukan dana dari sumber non wali murid

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kedudukan guru cukup menentukan sekali dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas diantaranya adalah menyajikan bahan ajar yang menarik sesuai dengan kebutuhan peserta didik

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Menguraikan dan menjelaskan Fisiologi dan metabolism pada tenaga kerja kebutuhan Gizi pada tenaga kerja, penentuan Status Gizi pada Tenaga kerja masalah Gizi pada tenaga

Dengan demikian, “historiografi pembebasan” ini lebih banyak menyangkut upaya pemikiran agar historiografi memiliki fungsi yang signifikan dalam ikut memecahkan