BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Gardu Induk MABAR PT. PLN (Persero).
Penelitian akan dilaksanakansetelah proposal, diseminarkan dan disetujui. Lama
penelitian direncanakan selama 15 hari(mulai tanggal 11-25 Oktober 2016)
3.2Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
transformetor 3 phasa,alat ukur, dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk
melakukan penelitian di Gardu Induk MABAR PT. PLN (Persero). Dimana
Transformator 3 adalah Transformator tiga fasa, tanpa belitan tersier, hubungan
wye-wye. Dan transformator 2 adalah transformtor tiga fasa, dengan belitan
tersier, hubungan wye-delta-wye.
3.3Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengambilan data denganmelakukan
pengukuran langsung di Gardu Induk MABAR PT. PLN (Persero), lalu
melakukan analisa data dari hasilpengukuran.
3.4Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah: Arus pada sisi output saat beban puncak. Tegangan.
Beban pada saat beban puncak. Daya pada system.
3.5Prosedur Penelitian.
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Pada Gardu Induk Mabar PT PLN (Persero) terdapat 3 unit transformator.
Dan transformator yang hendak dibandingkan ialah Transformator daya2 dan
transformator daya3.
3.6Transformator Daya di Gardu Induk Mabar PT PLN (Persero)
Pada gardu induk Mabar, terdapat 3 unit trafo daya yang digunakan
untukmenyalurkan daya 60MVA dari tegangan 150 kV ke tegangan distribusi 20
kV,mempunyai data-data sebagai berikut : Studyi literature
Pengambilan data transformator
Penarikan kesimpulan dan saran analisisdata
Mulai
3.6.1 Single Line Diagram Gardu Induk Mabar PT PLN (Persero)
3.6.2 Transformator Daya 2 (Transformator Dengan Belitan Tersier)
Cooling method : ONAN/ONAF
Rated capacity : 40/60 MVA
Rated voltage : 150/20/10 kV
System Highest voltage : 170/24/12 kV
ReferencePower : 60 MVA
Rated frequency : 50 Hz
Phases : 3
Impedance voltage : 12.38%
Connection : Star-Star-Delta
Vector Group : Ynyn0(d1)
Standart : IEC 76
Gambar 3.3 Rangkaian trafo daya 2 (dengan belitan tersier)
Dari gambar diatas terlihat bahwa terdapat tiga belitan, yaitu belitan wye
untuk rangkaian {1u; 1v; 1w}, belitan wye untuk {2u; 2v; 2w} serta belitan delta
untuk {3u; 3v; 3w}. Pada transformator tiga belitan, kumparan tersier sering
dipergunakan untuk koreksi faktor daya dan untuk pengaturan tegangan. Alat
3.6.3 Transformator Daya3 (Transformator Tanpa Belitan Tersier)
Cooling method : ONAN/ONAF
Rated capacity : 40/60 MVA
Rated voltage : 150/20 kV
ReferencePower : 60 MVA
Rated frequency : 50 Hz
Phases : 3
Impedance voltage : 13%
Connection : Star-Star
Vector Group : Ynyn0
Standart : IEC 76
Pada gambar dibawah, terlihat transformator terhubung wye-wye. Dimana
terminal transformator langsung dihubungkan ke jaringan. Pada hubungan ini,
ujung-ujung pada masing-masing terminal dihubungkan secara bintang. Titik
netralnya dijadikan menjadi satu.
3.7Data Pembebanan Transformator Daya Dengan Belitan Tersier
Data pembebanan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.8, mulai tanggal 11 oktober
sampai dengan tanggal 25 Oktober 2016
3.7.1 Data Pembebanan Tertinggi Siang
Tabel 3.1 Data Pembebanan Tertinggi Siang Transformator Daya
dengan belitan tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20 20 8 750
2 21 20 8 675
3 20 20 12 825
4 21 19 12 900
5 21 20 8 675
6 20.5 20 7 675
7 20.5 20 9 900
8 20.5 20 8 675
9 21 20 6 600
10 21 20 6 600
11 20 19 6 600
12 20 20 10 750
13 20 20 10 750
14 20 19 9 675
3.7.2 Data Pembebanan Terendah Siang Transformator Daya Dengan
Belitan Tersier
Tabel 3.2 Data Pembebanan Terendah Siang Transformator Daya
dengan belitan tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 21 9 1 338
2 20.5 10 4 350
3 20 9 4 290
4 20 10 4 305
5 20 9 2 375
6 21 9 1 293
7 20 9 4 328
8 20.5 9 2 275
9 20.5 10 4 325
10 20 9 4 305
11 21 9 5 300
12 21 10 1 438
13 20.5 9 5 343
14 20.5 9 4 388
3.7.1 Data Pembebanan Tertinggi MalamTransformator Daya
Dengan Belitan Tersier
Tabel 3.3 Data Pembebanan Tertinggi Malam Transformator Daya
dengan belitan tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20 19 10 750
2 20 20 15 900
3 20.5 20 8 750
4 21 19 5 775
5 20.5 19 3 725
6 20 20 10 750
7 20 19 6 675
8 20 20 7 625
9 20 20 8 600
10 20 19 10 675
11 20 20 6 600
12 20 20 10 750
13 20.5 19 6 655
14 20 19 8 675
3.7.3 Data Pembebanan Terendah Malam Transformator Daya Dengan
Belitan Tersier
Tabel 3.4 Data Pembebanan Terendah Malam Transformator Daya
Dengan Belitan Tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 21 9 1 388
2 21 10 1 305
3 21 9 1 375
4 20.5 10 1 338
5 21 9 1 350
6 21 9 1 388
7 21 9 3 305
8 21 10 5 375
9 21 9 6 293
10 21 9 5 328
11 21 9 4 275
12 20.5 9 5 328
13 20.5 10 4 275
14 20.5 10 5 325
3.8 Data Pembebanan Transformator Daya Tanpa Belitan Tersier
Data pembebanan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.8, mulai tanggal 11 oktober
sampai dengan tanggal 25 Oktober 2016
3.8.1 Data Pembebanan Tertinggi SiangTransformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tabel 3.5 Data Pembebanan Tertinggi Siang Transformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20.2 20 8 738
2 20.3 20 8 698
3 20 20 8 754
4 19.8 19 11 820
5 19.7 20 11 790
6 19.8 19 11 814
7 19.8 20 11 772
8 19.7 20 11 810
9 19.8 20 11 840
10 19.9 20 10 730
11 19.9 20 9 690
12 20.2 19 8 778
13 20 19 9 680
14 20.2 20 7 610
3.8.2 Data Pembebanan Terendah SiangTransformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tabel 3.6 Data Pembebanan Terendah Siang Transformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20.4 9 3 300
2 20.5 9 3 370
3 20.6 9 1 310
4 20.2 9 3 394
5 20.3 10 1 420
6 20.3 9 0 360
7 20.3 9 2 310
8 20.3 10 2 454
9 20.3 9 2 358
10 20.3 9 2 348
11 20.3 10 5 428
12 20.3 10 1 370
13 20.3 10 1 400
14 20.3 9 1 360
3.8.3 Data Pembebanan Tertinggi MalamTransformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tabel 3.7 Data Pembebanan Tertinggi Malam Transformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20 20 8 744
2 19.8 19 8 774
3 20.2 20 6 750
4 19.8 20 8 620
5 19.8 19 8 750
6 20.1 20 4 763
7 20 20 9 680
8 20.2 20 7 810
9 20.2 20 8 738
10 20.2 20 4 767
11 19.9 20 8 760
12 20 20 6 868
13 19.9 19 5 742
14 19.8 20 10 824
3.8.4 Data Pembebanan Terendah MalamTransformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tabel 3.8 Data Pembebanan Terendah Malam Transformator Daya Tanpa
Belitan Tersier
Tanggal Data
Tegangan Daya Arus
kV MW MVAR A
1 20 9 3 360
2 20.3 10 2 379
3 20.3 9 3 348
4 20.1 9 3 426
5 20.4 10 3 434
6 20.5 10 1 480
7 20.6 10 2 400
8 20.7 10 2 346
9 20.3 9 2 392
10 20.4 9 2 372
11 20.3 9 1 422
12 20.2 9 2 280
13 20.3 10 4 305
14 20.3 10 4 321
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Umum
Transformator yang terpasang di Gardu Induk Mabar PT PLN (Persero)
adalah transformator dengan kapasitas 60 MVA. Terdapat 3 unit transformator
yang terpasang dengan kapasitasdan merk yang, yaitu transformator UNINDO.
Dan transformator yang akan dianalisis adalah transformator 2 dengan belitan
tersier (wye-wye-delta) dengan transformator 3 tanpa belitan tersier (wye-wye).
4.1.1 Daya Semu
Perhitungan daya semu dilakukan dengan persamaan S = √3 xV x I. Dengan
memperhatikan data arus(Ampere) yang tertinggi, maupun yang terendah, maka
dengan menggunakan persamaan, makaakan didapat besar daya semu dari data
pembebanan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.8, mulai tanggal 11 oktober sampai
dengan tanggal 25 Oktober 2016, Sebagai contoh digunakan data 1
untukpembebanan transformator daya 2dengan belitan tersier saatbebantertinggi
siang.
S = √3 xV x I (MVA)
S = √3 x 20.000 V x 750 A
S = 25.9 MVA
Sedangkan untuk mendapatkan nilai dari cos Ф, dapat dihitung dengan
persamaan :
cos Ф =� � �� �
cos Ф =2 .9 � � 20 �
4.1.2 Rugi-Rugi Inti
Rugi-rugi inti yang terjadi bernilai tetap (fixed losses), tidak dipengaruhi
besarnya beban[3]. Dari data yang diperoleh dari perusahaan bahwa transformator
daya 2, transformator dengan belitan tersier dan transformator daya 3,
transformator tanpa belitan tersier (merk UNINDO) sama-sama memilikirugi inti
38 kW dan rugi tembaga beban saat penuh sebesar 220 kW.
4.1.3 Rugi Tembaga (Pt2)
Rugi-rugi tembaga adalah rugi tidak tetap (variabel losses), dipengaruhi oleh
besarnya beban. Beban yang berubah-ubahmenyebabkan terjadinya perubahan
arus pada kumparan transformator. Rugi tembaga sebanding dengan kuadrat arus
beban atau kuadrat daya semunya. Untuk mendapatkan rugi-rugi tembaga di
setiap pembebanan, maka dapat dihitungdengan persamaan, dan dengan
mengambil contoh pada data 1 pembebanan transformator daya 2, transformator
dengan belitan tersier, rugi tembaga dapat dihitung:
P
t1 = rugi tembaga beban penuh sebesar 220 KW.Pt2 = S
S
x P
t1Pt2 = .9 kVA
kVA x 220 KW
= 41.2 KW
Rugi total = Rugi inti + Rugi tembaga
= 38KW + 41.2KW
= 79,2 KW
4.1.4 Daya Output
Daya output atau daya yang dihasilkan oleh transformator melalui hasil
transformasi dapat dihitung dengan cara berikut:
Pout = V2 . I2 . CosØ2
Pout = 20 Kv . 750 A . 0.769
4.1.5 Efisiensi Transformator
Untuk mencari efisiensi nilai primer dibawa ke sekunder[4],
η = 2�2 ��� �
2�2 ��� �+ ∑ ����× 100%
.
Maka, efisiensi dapat dihitung dengan persamaan :
η =� + ∑ ������ × 100%
η = . � + 9. � . � × 100% η = 99.318%
Dengan cara yang sama dapat dihitung berapa besar daya semu (S), cos φ, Pcu, Rugitotal, dan efisiensi pada tanggal 11 Oktober sampai dengan tanggal
25Oktober 2016.
4.1.6 Pembebanan dan Efisiensi Transformator Daya
4.1.6.1Data Pembebanan dan Efisiensi Transformator
Tabel 4.1 Pembebanan Tertinggi Siang TD 2 (Dengan Belitan Tersier)
Tgl P1
Efisiensi rata-rata adalah : 99.322%
Tabel 4.2 Pembebanan Terendah Siang TD 2 (Dengan Belitan Tersier)
Tg
Tabel 4.3 Pembebanan Tertinggi Malam TD 2 (Dengan Belitan Tersier)
Efisiensi rata-rata adalah : 99.334%
Tabel 4.4 Pembebanan Terendah Malam TD 2 (Dengan Belitan Tersier)
Tgl P1
Efisiensi rata-rata adalah :99.137%
Tabel 4.5 Pembebanan Tertinggi Siang TD 3 (Tanpa Belitan Tersier)
Tgl P1
Efisiensi rata-rata adalah : 99.308%
Tabel 4.6 Pembebanan Terendah siang TD 3 (Tanpa Belitan Tersier)
Tgl P1
Tabel 4.7Pembebanan Tertinggi Malam TD 3 (Tanpa Belitan Tersier)
Efisiensi rata-rata adalah : 99.303%
Tabel 4.8 Pembebanan Terendah Malam TD 3
Tgl P1
Efisiensi rata-rata adalah :99.115%
4.2 Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan diatas maka untuk mempermudah analisa,perlu di
buat grafik yang menampilkan data-datayang telah ada untuk saling dibandingkan.
Berdasarkan data-data di atas, maka beberapa hal yg dapat dijadikanperbandingan
diantaranya di tampilkan pada grafik di berikut ini :
4.2.1 Grafik Perbandingan Daya Saat Pembebanan Terhadap Efisiensi
Transformator
Berikut ini ditampilkan grafik perbandingan antara nilai daya transformator
pada saat pembebanan terhadap besar nilai rugi-rugi dan besar nilai efisiensi yang
dihasilkan oleh transformatordaya 2, transformator dengan belitan tersier dan
Grafik transformator daya 2 (transformator denganbelitan tersier) saat beban
tertinggi siang terhadap rugi-rugi dan Efisiensi
Gambar 4.1 Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 2 pada
beban tertinggi siang.
Grafik transformator daya 2 (transformator denganbelitan tersier)saat beban
terendah siang terhadap rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.2 Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 2 pada
Grafik transformator daya 2 (transformator denganbelitan tersier) saat beban
tertinggi malam terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.3Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 2 pada
beban tertinggi malam.
Grafik transformator daya 2 (transformator denganbelitan tersier) saat beban
terendah malam terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.4Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 2 pada
Grafik transformator daya 3 (transformator tanpabelitan tersier) saat beban
tertinggi siang terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.5 Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 3 pada
beban tertinggi siang..
Grafik transformator daya 3 (transformator tanpabelitan tersier) saatbeban
terendah siang terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.6 Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 3 pada
Grafik transformator daya 3 (transformator tanpabelitan tersier) saatbeban
tertinggi malam terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.7Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 3 pada
beban tertinggi malam.
Grafik transformator daya 3 (transformator tanpabelitan tersier) saatbeban
terendah malam terhadap, rugi-rugi dan efisiensi
Gambar 4.8Daya saat pembebanan terhadap rugi-rugi dan efisiensi TD 3 pada
Dari analisis data didapat bahwa besar nilai efisiensi transformator daya 2
(transformator denganbelitan tersier) lebih besar dari nilai efisiensi transformator
daya 3 (transformator tanpabelitan tersier), baik pada saat beban tertinggi maupun
pada saat beban terendah seperti pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 berikut
Tabel 4.9 Perbandingan efisiensi transformator tiga fasa dengan belitan tersier
dengan transformator tiga fasa tanpa belitan tersier
Trafo dengan
belitan tersier
Trafo tanpa
belitan tersier
Beban tertinggi siang 99.322 99.308
Beban terendah siang 99.134 99.106
Beban tertinggi malam 99.334 99.303
Beban terendah malam 99.137 99.115
Berikut adalah grafik perbandingan rata-rata efisiensi transformator tiga fasa
dengan belitan tersier dan transformator tiga fasa tanpa belitan tersier.
Gambar 4.9 Perbandingan efisiensi transformator tiga fasa dengan belitan
tersier dengan transformator tiga fasa tanpa belitan tersier
Hal ini disebabkan oleh:
1. Pada hubungan wye-wye, jika beban pada rangkaian trafo tidak seimbang
maka tegangan pada masing-masing fasa trafo menjadi tidak seimbang.
Dengan penambahan belitan delta, maka ketidakseimbangan dalam primer
karena ketidakseimbangan beban tiga fasa akan berkurang. Dalam hubungan
wye/wye, beban tidak seimbang bintang dapat mengakibatkan perpindahan
netral dan harmonik arus ketiga dapat bersirkulasi antara line dan bumi.
Kesulitan-kesulitan ini dapat diatasi dengan menyediakan stabilitas hubungan
delta (kumparan tersier) dengan rating yang cukup untuk mengatasi arus
gangguan hubung singkat.
2. Belitan tersier yang terhubung delta mampu mencegah penyimpangan dari
tegangan line ke netral dan membantu membatasi arus gangguan dalam hal
hubungan pendek dari line ke netral.
3. Hubungan delta pada belitan tersier dapat juga mengurangi arus gangguan.
Hal ini terjadi karena belitan delta mendistribusikannya kebeban secara
merata.Kumparan tersier sering dipergunakan juga untuk penyambungan
peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh
beberapakesimpulan sebagai berikut:
1. Pada Gambar 4.9 terlihat nilai efisiensi transformator denganbelitan tersier
lebih besar dari transformator tanpabelitan tersier.
2. Pada tabel 4.9 nilai rata-rata efisiensi transformator tiga fasa dengan
belitan tersier lebih tinggi dari transformator iga fasa tanpa belitan tersier
pada beban yang sama.
3. Nilai efisiensi transformator dipengaruhi oleh belitan tersier
transformator, dimana efisiensi tertinggi 99,334% pada transformator
denganbelitan tersier, efisiensi tertinggi 99,308% pada transformator tanpa
belitan tersier.
5.2Saran
Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah
sebagai berikut
1. Untuk memperdalam tentang penelitian transformator dengan belitan
tersier maupun tanpa belitan tersier dapat membahas tentang regulasi