• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Durasi Drainage Pada Pasien Efusi Pleura Menggunakan Pigtail Dengan Large Bore Kateter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Durasi Drainage Pada Pasien Efusi Pleura Menggunakan Pigtail Dengan Large Bore Kateter"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Efusi pleura merupakan keadaan yang umum dijumpai pada kasus

penyakit paru dan seringkali sulit untuk didiagnosa dan ditangani. (Lee YCG,

2013) Efusi pleura merupakan suatu keadaan umum yang terjadi pada lebih dari

3000 per satu juta orang setiap tahun.(Havelock T et al, 2010)Terdapat kitar 1,5

juta orang di Amerika Serikat menderita efusi pleura setiap tahunnya. (Mayse

M.L, 2008)

Penatalaksanaan yang utama pada kasus efusi pleura adalah dengan

mengurangi gejala yang ditimbulkan dengan jalan mengevakuasi cairan dari

dalam rongga pleura kemudian mengatasi penyakit yang mendasarinya. (Yu H,

2011). Ada beberapa situasi di mana diperlukan pemasangan selang dada,

terutama digunakan untuk mengevakuasi cairan maupun udara dari rongga pleura.

Selang dada sering digunakan pada kasus efusi pleura ganas, efusi parapneumoni,

empiema, hemotoraks, kilotoraks, dan efusi pleura kronis berulang. (Light RW,

2011) Untuk drainase cairan ataupun udara, pemasangan selang dada ukuran besar

tetap merupakan tindakan yang optimal. Namun, selang dada ukuran besar, baik

dengan menggunakan teknik blunt dissection maupun dengan teknik trokar

menunjukkan angka morbiditas yang signifikan. Biasanya selang dada ukuran ≥

28 F direkomendasikan untuk hampir semua situasi. Namun dalam beberapa

tahun terakhir, selang dada ukuran kecil (≤14F) juga telah sering digunakan pada

kasus - kasus di atas. (Liu YH et al, 2010)

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan persentase penggunaan

selang dada ukuran kecil (10-14 F) pada kasus efusi pleura maupun pneumotoraks

dibandingkan dengan selang dada ukuran besar (>20 F). Perlu ditekankan bahwa

pada dasarnya belum ada studi terkontrol acak yang membandingkan efikasi dan

komplikasi selang dada besar dibandingkan dengan selang dada kecil.

Keuntungan dari penggunaan selang dada ukuran kecil adalah proses pemasangan

yang lebih mudah dan rasa sakit yang lebih sedikit dirasakan saat proses

(2)

pemasangan dibandingkan dengan selang dada ukuran besar. Kelebihan selang

dada ukuran kecil adalah dapat dilakukan pemasangan indwelling pleural catheter

sehingga selang dada dapat tetap dipertahankan pada tempatnya selama beberapa

minggu dan biasanya tidak akan tersumbat oleh fibrin – fibrin. Pasien dengan

efusi parapneumonik complicated kemungkinan lebih tepat ditatalaksana dengan

pemasangan selang dada ukuran kecil sekalipun jika cairan pleura sudah purulen.

Pasien dengan hemotoraks sebaiknya ditatalaksana dengan pemasangan selang

dada ukuran besar karena akan terdapat bekuan darah dan cairan pleura dengan

volume yang tinggi. Sebagian besar pasien dengan pneumotoraks dapat

ditatalaksana dengan aspirasi atau dengan selang dada ukuran kecil. Jika prosedur

ini gagal maka selang dada ukuran besar mungkin dibutuhkan untuk

mengatasinya. Pasien yang dipasang ventilasi mekanik dengan barotrauma yang

dapat menimbulkan pneumotoraks terlebih baik ditangani dengan pemasangan

selang dada ukuran besar. (Light RW, 2011)

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membandingkan secara

langsung hasil klinis, nyeri dan efek samping yang ditimbulkan pada pasien yang

ditatalaksana dengan pemasangan selang dada ukuran kecil – yang didefinisikan

sebagai selang dada dengan ukuran ≤ 14F.(Rahman NM et al, 2010)

Pemasangan selang dada merupakan prosedur standar untuk penanganan

pneumotoraks dan efusi pleura di sebagian besar rumah sakit. Pemasangan selang

dada berdiameter besar merupakan prosedur yang invasif dengan potensi untuk

terjadinya kematian dan komplikasi dan oleh sebab itu penggunaan small-bore

kateter mungkin bisa dipertimbangkan. Selang dada ukuran kecil memiliki

beberapa kelebihan. Beberapa di antaranya yaitu lebih mudah dalam proses

pemasangan, rasa sakit yang lebih sedikit dirasakan baik dalam proses

pemasangan maupun dalam proses pencabutan.(Bediwy AS, Amer HG 2012)

Pemasangan pigtail kateter merupakan metode yang efektif dan aman

untuk mengevakuasi cairan pleura. Pigtail kateter dapat digunakan untuk semua

kasus efusi pleura yang memerlukan tindakan pemasangan selang dada kecuali

untuk kasus empiema dan efusi pleura terlokalisir yang menunjukkan angka

keberhasilan yang rendah.(Bediwy AS, Amer HG. 2012) Penelitian Kim IS dkk

(3)

tahun 2013 juga menunjukkan drainase menggunakan pigtail kateter terbukti

sama efektifnya dengan menggunakan large bore kateter pada penatalaksanaan

efusi pleura kecuali untuk pneumotoraks dan efusi pleura yang kental. (Kim IS,

2013)

Ada beberapa jenis selang dada yang sering digunakan, mulai dari ukuran

kecil hingga yang besar (6-40 F) dan berbagai bentuk baik yang lurus maupun

jenis pigtail kateter. Selang dada ukuran kecil (<14 F) dikatakan efektif untuk

sebagian besar kasus - kasus pleura. Berbagai jenis pneumotoraks, efusi pleura

ganas dan efusi pleura complicated berhasil ditangani dengan small-bore kateter.

(Mahmood K, Wahidi MM, 2013)

Hingga saat ini, masih sedikit sekali penelitian yang membandingkan

small-bore (pigtail) kateter dengan la rge-bore kateter secara langsung dalam hal

efektivitas dan komplikasinya. Sejauh ini peneliti baru menemukan satu penelitian

yang hampir mirip dengan penelitian ini yakni penelitian Parulekar et al.

(Parulekar at al, 2001) Hal inilah yang mendasari peneliti tertarik untuk

membandingkan secara langsung efektivitas dan komplikasi pada small-bore

(pigtail) dan large-bore kateter.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang

bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari small bore (pigtail) kateter

dengan large-bore kateter untuk drainase efusi pleura

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui perbandingan durasi drainase antara pasien efusi pleura yang

menggunakan pigtail kateter dengan large-bore kateter untuk drainase

efusi pleura

(4)

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi pasien dengan efusi pleura

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyebabnya

2. Mengetahui distribusi frekuensi durasi drainase antara pasien dengan

efusi pleura yang menggunakan pigtail kateter dan large-bore kateter

1.4. Manfaat penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran distribusi

frekuensi pasien dengan efusi pleura berdasarkan usia, jenis kelamin

dan etiologinya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

durasi drainase antara pasien efusi pleura yang menggunakan pigtail

kateter dengan large-bore kateter untuk drainase efusi pleura

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam hal

pemilihan selang dada penatalaksanaan kasus efusi pleura

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data sekunder untuk

penelitian tentang penanganan efusi pleura selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membandingkan ketiga Indikator multikolinearitas keseluruhan, dan indikator individu dilakukan simulasi komparasi, adapun tujuan dan penggunaan simulasi ini adalah

Dari hasil pengujian permeabilitas di atas maka dapat dibuat grafik berdasarkan nilai koefisien rata-rata permeabilitas yang didapat dari 3 sampel tiap variasi komposisi

Bronkiolitis biasanya terjadi setelah kontak dengan orang dewasa atau anak besar yang menderita infeksi saluran nafas atas yang ringan.Bayi mengalami demam ringan

Variabel kualitas pelayanan manakah diantara kondisi fisik (tangible), kemudahan (emphaty), keandalan (reliability), kesigapan (responsiveness) dan jaminan

The expected levee damage from future earthquakes is calculated by integrating the probabilities of failure estimated for the various conditions asso- ciated with levee and site

This study evaluated the performance of advanced traffic control systems at signalised intersections far from adjacent intersections in a large city in a developing country that

Pengertian komunikasi politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan- pesan politik dari seseorang