Implementasi Putusan Mahkamah Agung NO 179 SIP 1961 Tentang Pembagian Harta Warisan Pada Anak Perempuan Menurut Hukum Adat Batak Karo Chapter III V
Teks penuh
Dokumen terkait
Immanuel, Imanta, Kedudukan perempuan Batak Karo dalam memperoleh harta warisan setelah penetapan keputusan MA No.179/K/Sip 1961, Skripsi, Unpublised Sarjana FISIP
Kedudukan anak perempuan dalam sistem waris adat Bali adalah anak perempuan tidak mempunyai hak sebagai ahli waris terhadap harta warisan orang tuanya sesuai dengan
Anak angkat dalam masyarakat patrilineal Batak Karo merupakan ahli waris yang berkedudukannya seperti halnya anak sah, akan tetapi anak angkat ini hanya menjadi ahli waris
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Patar Simamora dan Bapak Langkas Lumbangaol bahwa cara pembagian warisan yang terjadi dalam masyarakat adat Batak Toba
Sehingga dapat dikemukakan saran yaitu, disarankan kepada ketua adat/lembaga adat suku Batak Toba agar dalam menyelesaikan sengketa warisan memperhatikan asas keadilan dan sesuai
PEMBAGIAN HARTA WARISAN DARI SEORANG LAKI-LAKI YANG MELAKUKAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ADAT ( SUATU STUDI Dl PENGADILAN NEGERI SURABAYA )..
Meliala dan Aswin Perangin – angin mengemukakan ada beberapa alasan atau argumentasi yang melandasi sistem Hukum Waris Adat pada masyarakat Batak Toba dengan
Berdasarkan data kasus yang diatas, maka penulis tertarik buat melakukan penelitian dengan judul Penerapan Hukum Pidana Adat Batak Karo dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan dalam