• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KP AQUA tirta sibayakindo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III KP AQUA tirta sibayakindo"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEKNOLOGI

2.1. Proses Produksi

Proses produksi line 5 gallon dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari pengambilan air dari sumber mata air, penyaringan, water treatment, pemberian ozon, hingga pengisian air pada galon (proses filter) sampai kepada

packaging.

Tirta Sibayakindo merupakan produk air mineral dalam kemasan, produk utama yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo, yaitu:

1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK,) 600 ml 2. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 1.500 ml 3. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 5 Gallon

2.1.1. Standar Mutu Bahan/Produk

(2)

Sertifikasi lain yang telah diperoleh yaitu untuk Good Manufacturing Pratices atau cara produksi yang baik dari NSF (National Sanitation Foundation) sekaligus kualitas produk akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau “Codex for Bottle Water”. Pada awal 1999, AQUA berhasil memperoleh sertifikat SMK3 (Sertifikat Mutu Kesehatan dan keselamatan kerja) dan memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Abalysis Critical Control Point) dari SGS, Holland. HACCP merupakan sebuah sistem yang mengkontrol kondisi makanan sesuai dengan tolak ukur yang ditetapkan. Uji makanan ini akan cenderung kepada kemungkinan akan bahaya yang ada dalam makanan tersebut sehingga daat dikatakan bahwa hazard analysis dan critical point ini adalah sebuah sistem jaminan mutu makanan,

Standar mutu Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) pada PT. Tirta Sibayakindo telah sesuai SNI 01-3553-2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 78/M-IND/PER/11/2016 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun secara wajib yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo

No Parameter Satuan

Kadar Maksimum

yang Diperbolehkan

Keterangan

A Fisika

1 Bau - - Tidak berbau

2 Jumlah zat padat terlarut(TDS) mg/L 1.500

3 Kekeruhan NTU 25

4 Rasa - - Tidak berasa

5 Suhu °C Suhu udara ± 3°C

(3)

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo

1 Air raksa mg/L 0,001

2 Arsen mg/L 0,05

3 Besi mg/L 1,0

4 Fluorida mg/L 1,5

5 Kadnium mg/L 0,005

6 Kesadahan (CaCO3) mg/L 500

7 Klorida mg/L 600

8 Kromium, Valensi 6 mg/L 0,05

9 Mangan mg/L 0,5

10 Nitrat, sebagai N mg/L 10

11 Nitrit, sebagai N mg/L 1,0

12 pH - 6,5 – 9,0

1 Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007

2 Benzena mg/L 0,01

3 Benzo (a) pyrene mg/L 0,00001

4 Chlordane (total isomer) mg/L 0,007

5 Coloroform mg/L 0,03

6 2,4 D mg/L 0,10

7 DDT mg/L 0,03

8 Detergent mg/L 0,5

9 1,2 Discloroethane mg/L 0,01

10 1,1 Discloroethane mg/L 0,0003 11 Heptaclor dan heptaclor

epoxide mg/L 0,003

12 Hexachlorobenzene mg/L 0,00001

13 Gamma-HCH (Lindane) mg/L 0,004

14 Methoxyclor mg/L 0,10

15 Pentachloropanol mg/L 0,01

16 Pestisida Total mg/L 0,10

(4)

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo (Lanjutan)

1 Aktivitas Alpha (Alpha Activity) Gross Bq/L 0,1 2 Aktivitas Beta (Beta Activity) Gross Bq/L 1,0

Sumber: Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 78/M-IND/PER/11/2016

(5)

2.1.2. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo pada produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Line 5 gallon (Aqua Galon) terdiri dari bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. Ketiga jenis bahan tersebut diuraikan sebagai berikut.

2.1.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Bahan baku utama yang digunakan oleh PT Tirta Sibayakindo adalah air pegunungan yang mengalir sendiri (Mountain Spring Water) yang berada di area pabrik di desa Doulu, Brastagi. Mata air yang digunakan dalam produksi yaitu berasal dari rumah sumber I dan satu sumber lagi berasal dari rumah sumber II. Akan tetapi rumah sumber I sudah tidak digunakan lagi. Sumber mata air berjarak ± 100 m dari ruang produksi terdekat pabrik. Untuk melindungi Sumber Mata Air maka Mata Air dilindungi dengan pembuatan Rumah Sumber Permanen agar terlindung dari resiko kontaminasi. Setiap minggu selalu dilakukan cleaning dan sanitasi pada pipa dan tangki penampungan awal, juga setiap harinya lingkungan di sekitar juga dibersihkan. Selain itu bahan baku yang digunakan adalah botol galon dan cap

(6)

Tabel 2.2. Bahan Baku Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon) N

o Gambar Bahan BahanNama Fungsi Karakteristik

1

3 Cap Galon Penutup Aqua

Galon

(7)

2.1.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai guna dan bernilai estetika. Berikut adalah bahan tambahan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Line 5 gallon (Aqua Galon) pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Bahan Tambahan Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon)

No Gambar Bahan Nama Bahan Fungsi

1 Label Produk

Aqua Galon

Pemberi keterangan pada kemasan produk

2 Tissue

Desinfektan

Zat kimia untuk membunuh mikroorganisme

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.1.3. Uraian Proses

2.1.3.1. Proses Water Treatment

(8)

1. Air dari sumber mata air dipompakan ke Storage Tank yang berkapasitas 11.000 L di Rumah Sumber 2 dengan kecepatan volume 29 m3/detik.

2. Air dipompa ke ruangan Green Sand 1 dan 2 masuk ke dalam Bag Filter

25/40 yang di dalamnya terdapat kantungan saringan (filter bag) yang terbuat dari kain dimana fungsinya untuk menyaring cairan yang masih mengandung kotoran atau ampas.

3. Air dipompa masuk ke dalam Green Sand yang berfungsi menghilangkan kandungan kimia yang tampak seperti lapisan berminyak di dalam air minum atau air gunung. Cara kerja Green Sand adalah bereaksi dengan kandungan kimia berupa zat besi, mangan, dan hidrogen sulfida di dalam air dan membentuk endapan yang kemudian terperangkap dalam media filter.

4. Air dialirkan kembali ke dalam Bag Filter 25/40 untuk disaring kembali. 5. Air dari Bag Filter 25/40 dialirkan ke Buffer Tank yang berkapasitas 6.000 L

untuk disimpan sementara sebelum dipompakan ke ruangan Water Treatment. 6. Pada ruangan Water Treatment, air dari Buffer Tank dipompakan masuk ke

dalam Storage Tank yang berkapasitas 3.000 L.

7. Air dialirkan ke dalam Mesin Catridge Filter 5μ untuk menyaring mikroorganisme yang berukuran 5μ agar nantinya dibuang ke tempat pengolahan limbah.

(9)

9. Air dialirkan masuk ke dalam Mixing Unit untuk mencampurkan antara air dan ozon O3 yang dihasilkan dari Mesin Ozonator yang berfungsi untuk mematikan mikroorganisme yang memiliki ukuran lebih kecil dari 1μ.

10. Dan akhirnya air dialirkan ke dalam Finish Tank yang berkapasitas 1.000 L untuk disimpan sementara sebelum dipompa ke bagian ruangan Filler.

2.1.3.2. Proses Pembersihan dan Pencucian Galon

Uraian proses pembersihan dan pencucian galon adalah sebagai berikut: 1. Galon-galon yang berasal dari konsumen tiba di pabrik dengan dibawa

menggunakan Mobil Truk.

2. Galon-galon yang diturunkan mobil truk kemudian diperiksa apakah ada yang pecah atau retak, kalau pecah atau retak dibawah ke area pembelahan galon, kalau tidak dibawa ke Line1, Line2, Line 3 dengan menggunakan conveyor. 3. Galon-galon yang masuk ke area Checker QQ terdapat operator yang

bertugas untuk mencium bau dan memeriksa apakah ada kotoran di dalam galon ataupun di badan galon. Jika masih ada bau atau kotoran, maka galon disisihkan dan akan dibawa terlebih dahulu ke area Pre-Treatment. Pada area

Pre-Treatment galon akan dicuci secara manual oleh operator dengan menggunakan alkohol dan detergen, jika sudah berih galon kembali memasuki area Checker QQ, jika sudah tidak berbau galon dilanjutkan ke area Washer dengan menggunakan conveyor.

(10)

Project Maintenance Technique (PMT), dan Line 3 bernama Neptune Kid

960. Uraian proses pada bagian Washer adalah sebagai berikut:

a. Galon masuk ke bagian Pre-Wash. Disini, galon akan dibersihkan dengan air biasa yang hangat dengan kekuatan tekanan air di rentang 2,5 ≤ 2,7 ≤ 3,0 bar.

b. Galon masuk ke bagian Detergent. Disini, galon akan dicuci dengan

Detergent yang bernama MIP-CIP. Penggunaan detergent untuk satu kali proses pencucian membutuhkan 3-6 mS/cm. Bahan detergent tersebut akan ditembakkan pada galon dengan tekanan di rentang 2,0 ≤ 2,5 ≤ 3,5 bar dan temperatur detergent harus di rentang 60,0 ≤ 65,0 ≤ 75,0 °C gunanya untuk membunuh kuman-kuman dan bakteri yang masih terkandung baik di dalam galon maupun di badan galon.

c. Galon masuk ke bagian Rinse. Disini, galon akan dibilas kembali dengan menggunakan air dari sisa Final Rinse yaitu berupa air dengan campuran ozon (O3). Tekanan yang diberikan yaitu 2,3 ≤ 2,8 ≤ 3,0 bar.

d. Terakhir, galon masuk ke bagian Final Rinse. Disini, galon dicuci dengan air dingin dengan campuran ozon yang berasal dari Finish Tank Water Treatment guna membunuh mikroorganisme yang masih terkandung di dalam galon. Tekanan yang diberikan yaitu 1 – 2 bar. Selanjutnya galon akan berjalan pada conveyor menuju bagian Filler.

2.1.3.3. Proses Pengisian dan Pengemasan Air Minum pada Line 5 Gallon

(11)

Uraian proses pengisian dan pengemasan air minum pada line 5 gallon

(aqua galon) adalah sebagai berikut:

1. Galon akan masuk ke bagian Filler. Air yang berasal dari Finish Tank Water Treatment akan dipompa menuju Filler untuk mengisi setiap galon dengan bantuan sensor untuk pengisiannya.

2. Galon akan menuju mesin pemberi Cap (tutup galon) yang bernama Hopper Cap. Saat sensor terhalang oleh galon, maka mesin Hopper Cap akan menginjeksikan Cap-nya pada galon.

3. Galon akan diberi Coding dengan bantuan sensor dan pencetak coding pada badan galon dan Cap galon yaitu berupa kode batas masa penggunaan produk atau di Aqua sekarang disebut dengan Best Before (baik digunakan sebelum) dan tidak lagi menggunakan kode Expired.

4. Setelah diberi Coding, galon akan diinspeksi kembali oleh operator pada bagian Visual Isi/Inspeksi. Disini, galon akan dicek untuk terakhir kalinya sebelum akan diangkat ke bagian Palletting. Beberapa hal yang diperiksa, yaitu:

a. Volume air galon. Jika volume air tidak sesuai standar yaitu 19 L, maka operator memberi kode “V” pada badan galon sebagai penanda bahwa Aqua Galon tersebut tidak layak dan harus dipinggirkan oleh operator di bagian Palletting.

(12)

c. Kondisi Cap galon. Jika cap galon tidak tertutup dengan sempurna, maka operator akan memukul cap dengan sebilah kayu secara pelan untuk menutupnya dengan sempurna. Jika kondisi cap galon tidak bagus, maka operator akan menggunting bagian Cap galon sebagai penanda bahwa Aqua Galon tersebut tidak layak dan harus dipinggirkan oleh operator di bagian Palletting.

d. Kondisi badan galon. Jika galon masih ada terlihat kotor, maka operator akan memberi tanda pada badan galon agar galon disisihkan karena tidak layak.

5. Galon akan diangkat ke bagian Palletting dengan bantuan Forklift untuk disimpan sementara di gudang penyimpanan.

6. Terakhir, produk jadi Aqua Galon dibawa ke bagian Deportation untuk segera didistribusikan ke konsumen dengan dibawa oleh Mobil Truk.

Flow Process Chart produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon) pada PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Lampiran L-1.

2.2. Mesin dan Peralatan 2.2.1. Mesin Produksi

Mesin-mesin yang digunakan dalam memproduksi Line 5 Gallon

(Aqua Galon) pada PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Data Mesin Produksi

No Nama Mesin Spesifikasi Fungsi

1

Mesin Unit

Aqua Technology

(UAT)

1. Kapasitas: 1200 galon/jam 2. Buatan: Perancis

Mencuci galon dan mengisi air ke dalam

(13)

2

3. Max Pressure: 145 Psi 4. Max Temperature: 212°F 5. Year Built: 2010

Tabel 2.4. Data Mesin Produksi (Lanjutan)

No Nama Mesin Spesifikasi Fungsi

5 OzonatorMesin

1. Tipe: NFW 45AS 2. Buatan: German

3. Merk: BWT Wassertechnik GmbH

4. Series: 51356 5. Pressure: 0,3 bar

6. Voltage: 100 – 240V/40vA 7. Frekuensi: 50 – 60 Hz

7 HopperMesin Cap 1. Frekuensi: 50 hZ2. Voltage: 380 V; 1,5KVA Memberikan tutuppada galon

8 Storage Tank 1. Kapasitas: 3.000 L

(14)

5. Tipe: LTF-40-160/166 Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.2.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Data Peralatan

No PeralatanNama Gambar Peralatan Spesifikasi

1 Forklift

1. Merk: Yale 30 2. Buatan: Jepang 3. Kapasitas: 3,5 Ton 4. Kecepatan Maksimum:

10,5 mph 5. Power: 48 HP Tabel 2.5. Data Peralatan (Lanjutan)

No PeralatanNama Gambar Peralatan Spesifikasi

2 Pallet

1. Merk: Krisbow KW17-864

2. Dimensi: 1.200 x 1.000 x 150 mm

(15)

awal sampau tahap akhir. Sistem utilitas PT. Tirta Sibayakindo dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Listrik

PT. Tirta Sibayakindo menggunakan jasa tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan produksi. Selain itu perusahaan juga memiliki beberapa ruangan khusus untuk menangani masalah elektrikal tersebut yaitu:

a. Ruang Panel LV SDP b. Ruang Panel LV MDP c. Ruang Genset Caterpillar d. Ruang Travo 5.000 KVA e. Ruang Panel Cubical PLN 2. Telekomunikasi

Telekomunikasi digunakan perusahaan guna mendukung arus informasi dari dalam dan luar perusahaan. Perusahaan menggunakan jasa telekomunikasi dari PT. Telkom.

2.2.4. Safety and Fire Protection

(16)

1. Mematuhi semua rambu Safety dan Higiene.

2. Memakai sepatu di area pabrik dan memakai APD (sepatu safety, sarung tangan, rompi safety, dan lain-lain) di area yang ditentukan saat bekerja. 3. Tamu wajib lapor dan mendapat induksi safety dari satpam.

4. Memastikan lingkungan, peralatan, dan mesin dalam kondisi aman.

5. Segera bertindak dan melaporkan jika menemukan kondisi dan perilaku yang tidak aman.

6. Semua truk yang masuk ke area pabrik, harus dilakukan pemeriksaan sesuai

Check List.

7. Menjalankan prosedur menghentikan mesin, Lock Out Tag Out (LOTO). Setiap ruangan pada lantai produksi di PT. Tirta Sibayakindo telah dilengkapi petunjuk APD apa saja yang harus digunakan sebelum memasuki ruangan tersebut. PT. Tirta Sibayakindo tidak hanya memberikan jaminan BPJS dan jaminan pemeriksaan kesehatan tetapi juga memberikan perlindungan saat pekerja ada di pabrik dengan memberi peralatan pelindung dan fire extinguisher. Berikut adalah beberapa Alat Pelindung Diri (APD) dan Fire Extinguisher yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo yang dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Data Safety and Fire Protection

No Nama Gambar Fungsi

1 Masker

Melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas

2 TanganSarung

Melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri

3 Safety Shoes

(17)

4 Helm

Melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara

5 Ear Muff dan

Ear Plug

Melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan

Tabel 2.6. Data Safety and Fire Protection (Lanjutan)

No Nama Gambar Fungsi

6 PengamanKacamata

Melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas

7 PelindungWajah

Melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, serta tidak mengontaminasi lingkungan kerja di sekitarnya, seperti halnya di Ruangan Filler harus dalam keadaan steril.

10 Fire

Extinguisher

(18)

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

Selain itu, PT. Tirta Sibayakindo juga menyediakan pompa hydrant di area-area kerja yang rentan terjadi kebakaran untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran. Seluruh karyawan diberi pelatihan agar dapat menggunakan pompa

hydrant tersebut sehingga apabila terjadi kebakaran para karyawan dapat segera menggunakan pompa-pompa hydrant yang tersedia untuk dapat memadamkan api.

2.2.5. Waste Treatment

Jenis pengolahan limbah dikategorikan menjadi limbah B3 dan limbah Non-B3. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa atau limbah suatu kergiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusai. Limbah Non-B3 adalah sisa suatu kegiatan yang tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun. Berikut ini adalah kategori limbah yang terdapat pada PT. Tirta Sibayakindo:

1. Limbah B3

(19)

dinetralkan hingga pada rentang pH 6,4 – 8,4. Jika pH tersebut sudah tercapai, maka air tersebut sudah dikatakan normal dan dapat dialirkan kembali ke sungai.

2. Limbah Non-B3

Pada PT. Tirta Sibayakindo yang dikategorikan limbah Non-B3 adalah scrap

berupa galon atau botol yang cacat ataupun tidak layak dari hasil produksi aqua galon, 1500 ml, dan 600 ml. Scrap galon dan botol tersebut kemudian dibelah dan selanjutnya dijual kepada vendor yang ingin mengolah kembali bahan plastik tersebut menjadi produk yang lain. Selain itu, sampah-sampah seperti tisu, kertas, plastik, dan tisu nantinya akan dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan.

2.3. Pembahasan Terkait Proses

Proses produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon) pada PT. Tirta Sibayakindo sudah menerapkan Full Automation Machine. Sehingga seluruh proses hanya dilakukan oleh mesin yang bekerja dengan pengawasan kontrol oleh para operator yang menjaga di setiap stasiunnya. Secara singkat, proses produksi Line 5 Gallon

(Aqua Galon) adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan air dari sumber mata air 2. Water Treatment

3. Pembersihan dan pencucian galon

(20)

6. Pendistribusian produk jadi ke konsumen

Gambar

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo
Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo
Tabel 2.2. Bahan Baku Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon)
Tabel 2.3. Bahan Tambahan Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon)
+5

Referensi

Dokumen terkait

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-8, 2014 ISPRS Technical Commission VIII Symposium, 09 – 12 December

KEY WORDS: EuroSDR, network, research-based knowledge, timely research, data acquisition, modelling and processing, updating and integration, information usage,

[r]

[r]

[r]

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi

Jalan Asrama No.7-A Medan Tahun Anggaran 2016 d engan Kode Lelang ( 16576011 ) , dengan ini kami umumkan bahwa pemenang pelelangan tersebut adalah sebagai

Sehubungan dengan hal tersebut agar Saudara/Saudari membawa dokumen atau data asli serta salinannya sesuai dengan persyaratan kualifikasi yang kami tetapkan pada aplikasi