• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN E"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DALAM MATERI FUNGSI TRIGONOMETRI

BAGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDA ACEH

Erni Maidiyah1, Mukhlis Hidayat2 dan Anugrah Utami3

1Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 3Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah

Abstraks

Pada bidang matematika, pengetahuan dapat dimunculkan dengan berpikir secara logis, kritis dan sistematis. Fungsi trigonometri merupakan salah satu materi dalam bidang matematika. Pada saat ini masih terdapat siswa kurang mampu menyelesaikan permasalahan dalam materi fungsi trigonometri. Salah satu penyebabnya adalah karena siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya menerima segala yang ditransfer oleh guru tanpa adanya dorongan untuk berpikir kreatif, yang akhirnya hasil belajar tidak optimal. Untuk meningkatkan taraf keberhasilan belajar siswa, hendaknya guru lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi balajar siswa. Hal ini antara lain dengan mengembangkan model, strategi dan pendekatan pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended mengarahkan siswa untuk dapat mengapresiasikan pikiran mereka dengan leluasa, sehingga pengetahuan yang diperoleh oleh siswa bermakna. Penelitian yang berjudul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Open-ended dalam materi fungsi trigonometri bagi siswa kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh” ini mengangkat masalah apakah melalui penerapan pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri bagi siswa kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh, siswa dapat mencapai taraf berhasil?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui taraf keberhasilan belajar siswa melalui pendekatan open-ended

pada materi fungsi trigonometri di kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh. Sampel yang dipilih adalah kelas X6 dengan jumlah siswa 32 orang. Teknik

pengumpulan data adalah tes hasil belajar siswa. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan � = , . Hasil analisis data didapat �ℎ� �� = , dan � �� = , , sehingga �ℎ� �� > � �� ini berarti H ditolak pada taraf nyata � = , . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri di kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh, siswa dapat mencapai taraf berhasil.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mewujudkan perubahan kualitas

setiap pribadi manusia. Dalam pendidikan, tentunya diperoleh berbagai pengetahuan

dari sejumlah bidang ilmu. Pada bidang matematika, pengetahuan dapat dimunculkan

dengan berpikir secara logis, kritis dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Suherman dkk. (2003:17) yang menyatakan bahwa matematika tumbuh dan

berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk

terbentuknya matematika. Di dalam perkembangan pola pemikiran manusia,

matematika merupakan salah satu sains yang berperan karena perilaku manusia

dalam mempertahankan keberadaannya senantiasa disertai dengan

perhitungan-perhitungan dengan aturan tertentu. Matematika juga sangat penting untuk dipelajari

karena sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh sebab itu, segenap lapisan masyarakat khususnya para siswa yang sangat

berpengaruh atas berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi harus memahami

konsep-konsep matematika. Semua itu akan diperoleh apabila setiap insan memiliki

ketekunan dan keyakinan dalam mempelajarinya dan menghilangkan kesan bahwa

matematika itu menakutkan dan membosankan.

Belajar matematika pada dasarnya seseorang tidak terlepas dari masalah

karena berhasil atau tidaknya seseorang dalam matematika ditandai adanya

kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Namun, saat ini siswa

kurang mampu menyelesaikan permasalahan dalam matematika. Hal ini disebakan

karena siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa hanya menerima segala

yang ditransfer oleh guru tanpa adanya dorongan untuk berpikir kreatif, pada

akhirnya hasil belajar tidak optimal. Rendahnya hasil belajar matematika bukan

hanya disebabkan karena matematika yang sulit, melainkan disebabkan oleh

beberapa faktor yakni siswa itu sendiri, guru, metode pembelajaran, maupun

lingkungan belajar yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini diperkuat dari

hasil dialog penulis dengan guru matematika yang mengatakan bahwa pada saat

proses pembelajaran matematika di SMA Negeri 4 Banda Aceh, umumnya siswa

lebih pasif, hanya ada beberapa orang saja yang aktif. Siswa hanya mendengarkan

(3)

dan adanya pengembangan kreativitas pemikiran dari mereka. Hasil belajar yang

kurang memuaskan akan berdampak pada prestasi belajar siswa, untuk itu ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Sedangkan

prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni internal dan eksternal.

Abdurrahman (2003:13) mengatakan

Penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama masalah belajar (learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat.

Pembelajaran yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu untuk meningkatkan

taraf keberhasilan belajar siswa maka guru harus lebih memperhatikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi balajar siswa. Arikunto (2008:299) yang

menyatakan bahwa di dalam melaksanakan pengajaran, tidak mustahil guru

menjumpai kesulitan di tengah-tengah waktu mengajar, disebabkan karena

ketidaktepatan dalam memilih metode atau pendekatan. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Roestiyah (2001:84) yang menyatakan bahwa guru harus

memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena

pada tujuan yang diharapkan selama ini metode pengajaran matematika di sekolah

cenderung hanya berjalan satu arah, dimana guru yang lebih banyak aktif

memberikan informasi kepada siswa sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen

pembelajaran yang pasif. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu komponen

pendidikan yang berperan secara langsung dalam membelajarkan siswa, harus dapat

mengatasi masalah seperti ini yaitu dengan mengembangkan model, strategi dan

pendekatan pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan sehingga akan

tercapai hasil yang semaksimal mungkin.

Berbagai macam pendekatan pembelajaran yang merangsang minat,

pemikirandan kreatifitas siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu

di antaranya adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended.

(4)

pendekatan open-ended dapat memberikan suatu kesempatan kepada siswa untuk

menyelidiki berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan

kemampuannya mengelaborasi soal. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

open-ended diharapkan agar siswa dapat mengapresiasikan pikiran mereka dengan

leluasa, sehingga pengetahuan yang diperoleh oleh siswa bermakna dan siswa dapat

menguasai materi tersebut dengan baik, maka dengan demikian akan mendapatkan

hasil belajar siswa semaksimal mungkin.

Salah satu materi yang dapat diterapkan dengan pembelajaran melalui

pendekatan open-ended adalah fungsi. Oleh karena itu akan dilakukan penerapan

open-ended pada materi fungsi trigonometri. Materi trigonometri merupakan salah

satu materi yang sering dikeluarkan dalam soal UN (Ujian Nasional), digunakan

pada materi-materi matematika lainnya dan bidang pelajaran lainnya bahkan dapat

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi lapangan

penulis di SMA Negeri 4 Banda Aceh, penulis banyak menanyakan tentang

persoalan dalam proses pembelajaran kepada siswa kelas X dan para guru bidang

studi matematika yang menyatakan bahwa materi fungsi trigonometri pada pelajaran

matematika sangat sulit dikuasai para siswa. Diandita (2011:59) menyatakan bahwa

penyebeb kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal materi trigonometri karena

memiliki banyak rumus dan kandungan materi yang terlalu banyak. Pendapat itu juga

diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Miksalmina (2010:81)

menyatakan bahwa dari 31 orang yang mengikuti tes materi trigonometri, ada 3,23%

yang mampu menguasai; 32,26% siswa yang kurang mampu menguasai, dan 64,52%

yang belum mampu menguasai materi trigonometri. Oleh sebab itu penulis ingin

menerapkan pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, yang tingkat ketuntasannya dapat dilihat melalui

penguasaan tujuan pembelajaran di SMA Negeri 4 Banda Aceh minimal 70% dari

seluruh tujuan pembelajaran.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yani (2007:42) menyatakan bahwa

siswa mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yaitu sebanyak 87,1 % siswa

(5)

bahwa hal ini terlihat dari hasil belajar siswa melalui pendekatan open-ended

mencapai rata-rata 71,03. Oleh sebab itu, dari hasil penelitian yang pernah dilakukan

peneliti sebelumnya bahwa pendekatan open-ended merupakan suatu pendekatan

yang dapat membantu guru dalam memotivasi siswa dan dapat mengembangkan

kreativitas pemikiran siswa dalam mencapai hasil belajar dan ketuntasan yang

maksimal, baik dari aspek aktivitas belajar maupun hasil belajar yang diperoleh

siswa. Berdasarkan uraian yang telah diuraikan oleh penulis, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Penerapan Pendekatan Open-ended

dalam Materi Fungsi Trigonometri bagi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan masalah dari penelitian ini yaitu “Apakah melalui penerapan pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri bagi siswa kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh,

siswa dapat mencapai taraf berhasil?”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui taraf keberhasilan belajar siswa melalui pendekatan open-ended pada

materi fungsi trigonometri di kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh.

LANDASAN TEORI

Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang pengetahuannya diperoleh

secara logis, sistematis dan kritis. Matematika juga dapat dikatakan sebagai ilmu

pendukung ilmu lainnya sehingga matematika sangat berpengaruh terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, matematika

merupakan mata pelajaran yang mutlak untuk dipelajari. Sehubungan dengan

peranan matematika yang sangat penting, maka matematika merupakan salah satu

pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang sekolah, baik tingkat dasar, menengah,

maupun diperguruan tinggi. Johar dkk. (2006:19) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.

Belajar adalah proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri

seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya

pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan

(6)

pada individu (Sudjana, 2002:280). Kemudian Hamalik (2002:37) menyatakan

bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat

pengalaman dan latihan. Oleh karena itu, belajar dapat di artikan sebagai usaha yang

dilakukan secara sadar agar terjadinya perubahan baik dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Belajar matematika adalah usaha yang dilakukan secara sadar oleh

seseorang yang hasilnya berupa perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan

untuk menerapkan konsp-konsep , struktur dan pola dalam matematika sehingga

dapat berpikir secara logis, kreatif, sistematis dan kritis. Seorang dapat dikatakan

telah berhasil dalam belajar apabila sudah ada perubahan di dalam dirinya.

Perubahan yang ditunjukkan yaitu melalui hasil belajar. Hasil belajar diperoleh

melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan segala prilaku seseorang

yang bertujuan untuk mengubah prilaku orang lain. Berdasarkan definisi tersebut,

maka yang dimaksud dengan pembelajaran adalah usaha untuk mengubah struktur

kognitif, efektif, dan psikomotor siswa mealui penataan belajar.

Pembelajaran matematika merupakan salah satu dari sekian banyak bidang

studi yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan dan mempunyai tujuan tertentu

sesuai dengan fungsi dan penerapan matematika. Materi fungsi trigonometri

diajarkan pada kelas X semester genap. Hal ini sesuai dengan standar isi KTSP 2006.

Dalam pengertian ini, fungsi-fungsi trigonometri baku merupakan fungsi-fungsi

trigonometri yang berbentuk f(x) = sin x, f(x) = cos x, dan f(x) = tan x (x dalam

ukuran radian).

Pendekatan open-ended merupakan proses pembelajaran yang menggunakan

masalah yang diformulasikan dengan memiliki multi jawaban yang benar dan lebih

menekankan pada adanya keragaman selesaian sehingga sampai pada suatu

kesimpulan yang diinginkan. Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam

menjawab permasalahan dengan banyak jawaban (yang benar) sehingga

mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan

sesuatu yang baru. Tujuannya adalah agar kemampuan berpikir matematika siswa

dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan

(7)

Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan open-ended, yaitu

pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa

sehingga mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai

strategi. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus

dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan Syahjuzar dan Mukhlis (2007:9) yang menyatakan bahwa

pembelajaran open-ended biasa dimulai dengan memberikan masalah terbuka

kepada siswa. Kemudian siswa diminta memfokuskan pada usaha untuk

mendapatkan jawaban dari masalah yang diberikan dengan metode, cara atau

pendekatan yang digunakan untuk sampai pada jawaban yang diminta. Raipina

(2011:48) yang menyatakan bahwa melalui pendekatan pembelajaran open-ended

hasil belajar siswa lebih baik dalam memahami materi persamaan garis lurus di kelas

VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh.

Pembelajaran matematika melalui pendekatan open-ended adalah proses

pembelajaran yang menggunakan masalah open-ended yang dimulai dengan

memberikan masalah terbuka kepada siswa. Suherman dkk. (2003:124) menyatakan

bahwa dalam kegiatan matematika dan kegiatan siswa disebut terbuka jika

memenuhi ketiga aspek berikut:

1. Kegiatan siswa harus terbuka yaitu kegiatan siswa harus terbuka adalah kegiatan pembelajaran harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka.

2. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir dimana kegiatan yang didalamnya terjadi proses pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya.

(8)

Dalam tiap kegiatan pemeblajaran matematika dan kegiatan siswa, adapun

beberapa tahap-tahap pembelajaran, hal ini sesuai dengan pernyataan Maqsudah

(2003:141-144) yang menyatakan bahwa bentuk pembelajaran dengan pendekatan

open-ended yang dapat meningkatkan pemahaman siswa adalah suatu pembelajaran

yang menggunakan strategi tiga tahapan yaitu tahapan awal, tahap inti dan tahap

akhir. Ketiga tahapan tersebut dilaksanakan secara klasikal dan secara kelompok

serta dilengkapi dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS). Tiap soal diberikan

berdasarkan taksonomi Bloom, hal ini sesuai dengan pernyataan Syaban (dalam

http://educare.e-fkipunla.net) bahwa tingkat berpikir matematika untuk menyusun

pertanyaan open-ended sebaiknya disesuaikan dengan tingkat berpikir matematika.

Suhartati (2009:50) menyatakan bahwa secara sistematis bentuk pembelajaran

open-ended dapat digambarkan pada skema berikut ini.

Pembelajaran

Aktivitas Pemahaman (kelompok) Aktivitas

Pengenalan (Klasikal)

Tahap Akhir (klasikal) Tahap Inti

Tahap Awal (Klasikal)

Aktivitas Pemantapan (kelompok)

Dari skema tersebut, ketiga tahapan pembelajaran dapat di uraikan secara

rinci sebagai berikut:

a. Tahap awal pembelajaran, merupakan tahap persiapan siswa untuk mengikut

kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

pendekatan atau model serta strategi yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran, mengaktifkan kemampuan dasar siswa, mengaitkan materi yang

akan dipelajari dengan materi sebelumnya serta memberi motivasi siswa.

b. Tahap inti pembelajaran, pada tahap ini dibagi dalam tiga aktivitas yaitu aktivitas

(9)

 Kegiatan siswa dalam aktivitas pengenalan yaitu membaca dan memahami masalah yang ada pada LKS, menjawab pertanyaan yang diajukan guru serta

menyelesaikan masalah dengan mengkonstruksikan ide-ide dan pengetahuan

dasar yang dimiliki secara individu.

 Kegiatan siswa pada aktivitas pemahaman antara lain menyelesaikan masalah di dalam kelompok dengan melakukan kolaborasi dan pengabungan ide-ide

yang diperoleh dari setiap anggota kelompok menuju sebuah kesimpulan yang

akan dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di depan kelas. Pada saat

diskusi kelas, siswa mencatat hal-hal penting sebagai bahan sharing pendapat.

 Pada aktivitas pemantapan, kegiatan yang dilakukan adalah siswa memberikan tanggapan dan komentar serta kritikan terhadap jawaban atau

kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah disampaikan. Selain itu guru

mengajukan beberapa pertanyaan untuk memancing respon siswa yang belum

muncul.

c. Tahap akhir pembelajaran, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru

mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan refleksi untuk mengecek

pemahaman siswa yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

tentang materi yang telah dipelajari serta memberikan PR untuk dkerjakan di

rumah.

Dari tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan open-ended, jelas

bahwa pembelajaran tersebut menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Khaucak dan Egger (dalam tim pengajaran mikro, tanpa tahun:105) yang

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu kumpulan strategi

mengajar yang digunakan guru untuk menciptakan kondisi belajar sesama siswa.

Pada dasarnya, pendekatan open-ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan

kreatif siswa. Ditambah dengan hasil diskusi siswa dengan temannya secara

berkelompok, siswa dapat menggabungkan hasil dari kreatifitas pikiran yang berbeda

setiap individu. Oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan adalah kebebasan siswa

(10)

sikap, dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk intelegensi

matematika siswa. Suherman dkk. (2003:132-133) mengemukakan bahwa:

Pendekatan open-ended ini memiliki beberapa keunggulan antara lain (1) Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide, (2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif, (3) Siswa dengan kemapuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri, (4) Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan, (5) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. Disamping keunggulan terdapat pula kelemahan dari pendekatan open-ended, diantaranya (1) Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah, (2) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan, (3) Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka, (4) Mungkin ada sebagaian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian eksperimen. Menurut

Sugiyono (2009:107) bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian eksperimen

terdapat dua design penelitian yaitu pre experiment design dan true experiment

design. Bentuk pre experiment design ada beberapa macam yaitu one-shot case

study, one-group pretest-posttest design dan intact group comparison (sugiyono,

2009:110). Pada penelitian ini menggunakan design pre experiment design dengan

jenis one-shot case study. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat

digambarkan seperti berikut :

X 0

(11)

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang

diberi perlakuan/treatment, dan selanjutnya diobservasi. Dalam penelitian ini

paradigma itu dapat dibaca sebagai: terdapat suatu kelompok siswa yang diajarkan

dengan pendekatan open-ended, dan selanjutnya diberikan tes hasil belajar setelah

proses pembelajaran selesai.

Skema penelitian yang penulis lakukan, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah

ini.

Statistik Parametrik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar

Tes Hasil Belajar Pembelajaran dengan pendekatan open-ended

Sampel Kelas X-6

Populasi

Siswa kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh

Berdistribusi Normal

Statistik Non-parametrik

Pengambilan kesimpulan Uji Hipotesis

Tahap akhir Tahap pelaksanaan

Tahap persiapan

Ya

Tidak

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tabel Data Hasil Tes Akhir (post-test) Siswa.

No Kode Siswa Nilai Keterangan

1 S-1 64 Tidak Tuntas

2 S-2 52 Tidak Tuntas

3 S-3 55 Tidak Tuntas

4 S-4 60 Tidak Tuntas

5 S-5 70 Tuntas

6 S-6 65 Tidak Tuntas

7 S-7 75 Tuntas

(12)

No Kode Siswa Nilai Keterangan

9 S-9 65 Tidak Tuntas

10 S-10 55 Tidak Tuntas

11 S-11 95 Tuntas

12 S-12 77 Tuntas

13 S-13 72 Tuntas

14 S-14 65 Tidak Tuntas

15 S-15 65 Tidak Tuntas

16 S-16 77 Tuntas

17 S-17 80 Tuntas

18 S-18 83 Tuntas

19 S-19 79 Tuntas

20 S-20 75 Tuntas

21 S-21 65 Tidak Tuntas

22 S-22 97 Tuntas

23 S-23 43 Tidak Tuntas

24 S-24 77 Tuntas

25 S-25 83 Tuntas

26 S-26 87 Tuntas

27 S-27 85 Tuntas

28 S-28 82 Tuntas

29 S-29 80 Tuntas

30 S-30 85 Tuntas

31 S-31 72 Tuntas

32 S-32 76 Tuntas

Jumlah 2334

Banyak siswa yang tuntas belajar 21 dari 32 siswa (65,625%) Banyak siswa yang tidak tuntas belajar 11 dari 32 siswa (34,375%)

Sebanyak 21 siswa dengan persentase 65,625% dari 32 siswa tuntas secara

individu dan 11 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 34,375% dari 32 siswa

tidak mencapai KKM, yang mana KKM mata pelajaran matematika kelas X SMA

Negeri 4 Bandaa Aceh dikatakan tercapai jika nilai yang diperoleh ≥ 70, sehingga

hasil belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Hal ini sesuai dngan pernyataan

Mulyasa (2004:99) bahwa ketuntasan belajar secara klasikal apabila di kelas tersebut

(13)

Kriteria pengujian adalah: tolak H0 jika �ℎ� �� > � �� dan terima H dalam

hal lainnya. Jika taraf signifikan terhadap α = 0,05, maka diperoleh untuk

tt el = t .95 3 = , , jika �ℎ� �� > � ��yaitu 1,71 > 1,698 yang berarti bahwa H ditolak. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini yang dinyatakan

bahwa melalui penerapan pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri di

kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh mencapai taraf berhasil dapat diterima. Skor

rata-rata yang diperoleh guru setiap RPP adalah 4,091 yaitu berada pada kategori

baik. Maka berdasarkan kriteria yang telah diuraikan pada bab III dan skor setiap

aspek yang diamati bernilai baik, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran adalah baik. Aktivitas siswa untuk masing-masing

RPP adalah efektif artinya siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan open-ended. Respon siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended adalah positif untuk setiap

aspek yang direspon.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan

pendekatan open-ended pada materi fungsi trigonometri di kelas X SMA Negeri 4

Banda Aceh, siswa dapat mencapai taraf berhasil. Hal ini didukung oleh kemampuan

guru dalam mengelola pembelajaran yang sudah baik, aktivitas siswa untuk

masing-masing RPP sudah efektif, dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika

dengan menggunakan pendekatan open-ended adalah positif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:Bumi Aksara.

Diandita, Elly Rizki. 2011. Kesulitan Siswa pada Materi Trigonometri di Kelas X SMA Negeri 7 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.

(14)

Johar, Rahmah, dkk. 2006. Bahan Ajar Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.

Maqsudah, B. 2003. Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat di Kelas 1 MAN 3 bandung. Tesis. Malang: PPS Program Studi Matematika UN Malang.

Miksalmina. 2010. Penguasaan Siswa pada Materi Trigonometri Kelas XI IPA MAN Darussalam Aceh Besar Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.

Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Raipina, Evo. 2011. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended pada Materi Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: TARSITO.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). bandung: CV. Alfabeta.

Suhartati. 2009. Penerapan Pendekatan Open-ended Sebagai Upaya Membantu Siswa SMA Memahami Grafik Fungsi Trigonometri. Mon Mata, 11 (1): 45-57

Suherman, Erman, dkk. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.

Syahjuzar dan Mukhlis Hidayat. 2007. Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Mengajarkan Materi Persamaan Garis Lurus pada Kelas VIII SMP Negeri 8 Banda Aceh. Laporan Penelitian Dosen. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH.

Gambar

Gambar 2.3 Skema Pembelajaran  Open-ended
Tabel Data Hasil Tes Akhir (post-test) Siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap Pencocokan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks SWOT menghasilkan 2 alternatif strategi bersaing yang dapat diterapkan Cheap Laundry dalam menghadapi persaingan

Menggunakan materi ajar IPA-fisika lainnya dan melakukan penelitian pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas

Dalam penelitian ini peneliti membuat perencanaan produksi menggunakan model Goal Programming, dengan penggunaan model ini peneliti akan memberikan alternatif yang lebih

pageblug membuat masyarakat Desa Olehsari mengalami keresahan dan kekawatiran, pada saat itulah masyarakat diberikan petunjuk dari roh leluhur untuk melakukan

Menurut Mukarovsky (dalam Teeuw, 1984:186) karya sastra tidak dapat dipahami dan diteliti lepas dari konteks sosial lain; dengan kata lain kode sastra

Nilai koefisien variabel respon pengembangan bioetanol bertanda negatif menunjukkan terjadinya pengalihan pendapatan yang berasal dari bagian gula petani kepada pendapatan baru

Sumsum tulang belakang Otak besar Otak tengah Otak depan Otak kecil Sumsum lanjutan Saraf somatik Saraf otonom.. 12 pasang saraf otak (saraf

Untuk mengatasi masalah penurunan laba tersebut, maka dalam menghitung besarnya tunjangan pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja sebesar pajak penghasilan