• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN POTENSI BENCANA TANAH LONGSOR B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMETAAN POTENSI BENCANA TANAH LONGSOR B"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN POTENSI BENCANA TANAH LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

STUDI KASUS: KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Wa Ode Suwardi

Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo

waodesuwardi1@gmail.com

Sari

Penelitian ini terletak di kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari peneitian ini adalah menentukan potensi bencana tanah longsor dan Dapat menentukan sebaran potensi bencana tanah longsor di kabupaten Kolaka Timur. Metode yang digunanakan dalam penelitian ini yaitu metode Overlay dan Pendekatan kuantitatif berjenjang tertimbang. Penggunaan metode ini dengan melihat nilai paling tertinggi dan nilai yang paling rendah, kemudian dibagi dengan jumlah klasifikasi. Penelitian menggunakan lima parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tata guna lahan, geologi, dan jenis tanah yang masing-masing memiliki skor dan bobot, kemudian dilakukan overlay sehingga menghasilkan peta potensi bencana tanah longsor. Terdapat 5 potensi bencana longsor pada daerah penelitian yaitu potensi sangat tinggi dengan luas 35.63 km2atau 0,8%, potensi tinggi dengan luas 1455.25 km2 atau 35,07%, potensi sedang dengan luas 2145.04 km2 atau 51,69%, potensi rendah dengan luas 498.112 km2 atau 12%dan potensi sangat rendah dengan luas 15.14 km2 atau 0,36%. Sebaran potensi bencana tanah longsor sangat tinggi paling luas terdapat pada Kecamatan Uluiwoi dengan luas 11 Km2, dan yang paling sempit terdapat pada kecamatan Loea dengan luas 0.3 Km2. Sebaran Potensi bencana longsor tinggi terluas pada kecamatan Kecamatan Uluiwoi dengan luas 891.9 Km2 dan paling sempit terdapat pada Kecamatan Loea dengan luas 22.67 Km2. Potensi bencana longsor sedang terdapat pada kecamatan Lambandia dengan luas 418.89 Km2 dan pada Kecamatan Loea 9.90 Km2. Sebaran potensi bencana tanah longsor rendah berada di seluruh kecamatan sedangkan ancaman bencana tanah longsor sangat rendah hanya terdapat pada beberapa kecamatan pada daerah penelitian.

(2)

MAPPING OF LANDSLIDE DISASTER POTENTIAL BASED OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) SPATIAL ANALYSIS

CASE STUDY: EAST KOLAKA REGENCY

Department of Geological Engineering Faculty of Earth Science Technology

Halu Olue Uneversity

waodesuwardi1@gmail.com

ABSTRAK

Located of this research area in the East Kolaka regency, Southeast Sulawesi Province. The purpose of this research is to determine landslides potential and to determine potential landslides distribution in the district of East Kolaka. Method in this research is overlay methods and tired quantative weighted approach. This method use to determine highest value and the lowest value, then divided by the number of classifications. This research used five parameters: slope, rainfall, land use, geology, and soil types, each of which has a score and weight, then be overlaid to produce a potential landslides map. There are 5 potential of landslides potential in the study area, there is very high potential area 35.63 km2or 0,85%, high potential area 1455.25 km2or 35,07, broad potential area 2145.04 km2or 51,69, low potential area 498 112 km2 or 12% and very low potential area 15,14 km2 or 0,36%. Distribution of very high landslides potential most widely found in this district is 11 km2 in Uluiwoi sub district, and the narrowest is 0.3 km2 in Loea sub district. High extensive landslides potential distribution is 891.9 Km2 in Uluiwoi sub district and high narrowest 22.67 km2 in Loea. Moderate landslides potential were found in Lambandia sub districts there is 418.89 km2 and 9.90 km2 in Loea Sub district. Distribution of landslides potential were lower in all sub districts, while the threat of landslides is very low only in a few sub districts in the research area.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel tingkat potensi longsor tersebut menunjukkan bahwa tingkat potensi tanah longsor yang berada di Kecamatan Dlingo didominasi oleh tingkat sedang dan menunjukkan

Nama Paket : Pemetaan Daerah Rawan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Mandailing Natal. Sumber Dana :

Pada hasil penelitian yang didapat maka sudah dapat dilihat wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko terjadinya bencana tanah longsor yaitu kecamatan Kakas

Hasil penelitian untuk menentukan pemodelan risiko bencana tanah longsor menggunakan metode matriks penentuan kelas sesuai dengan rumusan VCA modifikasi menghasilkan

Daerah yang berbahaya untuk terjadinya bencana tanah longsor adalah daerah dengan kemiringan lereng >15% (diatas 8.51º).Dari Peta Bahaya Tanah Longsor di Kecamatan Sukasada

Berdasarkan peta tematik bencana tanah longsor di Kota Kendari, daerah yang sangat rawan terjadinya tanah longsor berada di Kecamatan Kendari Barat, Kendari,

Peta Potensi Longsor Kecamatan Leihitu Barat Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah yang berpotensi longsor pada kelas sangat rendah memiliki luas yaitu 465,40 ha atau sebesar 4,47

LAPORAN BENCANA ALAM TANAH