BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Amoksisilin adalah antibiotik golongan penisilin berspektrum luas. Obat
ini menunjukkan penyerapan yang sangat baik setelah pemberian oral.
Amoksisilin rentan terhadap penisilinase, suatu β-laktamase yang diproduksi oleh
bakteri tertentu yang memecah struktur cincin penisilin (cincin β-Laktam)
sehingga penisilin tidak efektif (Carranza dan Takei, 2011).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa amoksisilin sudah resisten
terhadap bakteri Escherichia coli (Sasongko, Hadi., 2014). Jenis kuman patogen
seperti Pseudomonas sp, Klebsiella sp, Escherichia coli, Streptococcus β
haemolyticus, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus
mempunyai resisten tinggi terhadap amoksisilin (Refdanita, dkk., 2004).
Salah satu upaya untuk menanggulangi resistensi bakteri terhadap
amoksisislin adalah mengembangkan antibakteri baru dari bahan alam (Islam, et
al,. 2011). Sumber utama senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai obat
dapat diperoleh dari tanaman. Tanaman obat kaya akan berbagai metabolit
sekunder yang berkhasiat sebagai antimikroba seperti saponin, tanin, alkaloid,
alkenil fenol, glikolalkaloid, flavonoid, sesquiterpen lakton dan terpenoid
(Abdallah, 2011).
Tanaman tinggi memberikan sumber senyawa alami baru dalam jumlah
besar yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan senyawa antimikroba baru
antibiotik baru adalah sirih. Daun sirih memiliki aktivitas antibakteri (Praba, et al.,
2014; Voon, et al., 2014; Pradhan, et al., 2013; Subashkumar, et al., 2013;
Bangash, et al., 2012; Chakraborty, et al., 2011; Khan, et al., 2011; Sugumaran, et
al., 2011; Caburuian, et al., 2010; Kumar, et al., 2010), antihistamin (Hajare, et al.,
2011), antimalaria (Al adbroey, et al., 2011) dan antioksidan (Pradhan, et al.,
2013).
Daun sirih mengandung metabolit sekunder seperti tanin, flavonoid dan
minyak atsiri (Baskaran, et al., 2011). Menurut Pelezar dan chan (2008), senyawa
tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
menghasilkan enterotoksin yang dapat menyebabkan diare. Tanaman yang
mengandung minyak atsiri, tanin dan flavonoid dapat menghambat aktivitas
antimikroba dengan mendenaturasi protein dan merusak dinding sel bakteri, serta
merusak lipid pada membran sel melalui mekanisme penurunan tegangan
permukaan membran sel.
Satu pendekatan untuk mengobati penyakit infeksi bakteri adalah
penggunakan ekstrak tanaman baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi
dengan antibiotik yang sudah ada (Chanda dan Rakholiya, 2011). Penggunaan
kombinasi dua antibakteri merupakan alternatif yang baik untuk mencegah
terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu (Joung, et al., 2012).
Kombinasi antibiotik dan ekstrak tanaman merupakan konsep baru dan telah
digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri resisten. Kombinasi dapat berupa
ekstrak tanaman yang berbeda atau ekstrak tanaman dengan antibiotik standar
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menguji efek
kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L) dengan amoksisilin terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Simplisia
sebagai pengujian dan ekstrak etanol daun sirih dikarakterisasi untuk memenuhi
persyaratan umum simplisia dan ekstrak.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
a. apakah karakteristik simplisia daun sirih (Piper betle L) memenuhi
persyaratan umum simplisia?
b. apa saja golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia dan
ekstrak etanol daun sirih?
c. apakah kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L) dengan
amoksisilin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus?
1.3Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini
sebagai berikut:
a. karakteristik simplisia daun sirih dan ekstrak etanol daun sirih (Piper
betle L) memenuhi persyaratan umum simplisia dan ekstrak.
b. Serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun sirih mengandung golongan
flavonoida, saponin, tanin, glikosida sedangkan steroida/triterpenoida
c. kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L) dengan amoksisilin
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
1.4Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. mengkarakterisasi simplisia daun sirih dan ekstrak etanol daun sirih
(Piper betle L)
b. mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada serbuk
simplisia dan ekstrak etanol daun sirih.
c. mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L)
dengan amoksisilin terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
1.5Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi
kepada masyarakat tentang efek kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle
L) dengan amoksisilin terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terutama konsentrasi ekstrak etanol daun sirih dan amoksisilin terhadap variabel
terikat yaitu aktivitas antibakteri dengan mengukur diameter zona hambat
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.