BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Baterai dan Super Kapasitor
Baterai yang digunakan pada Tugas Akhir adalah baterai sepeda motor jenis lead-acid 12 volt, 6.5 Ah tipe GTZ-7S buatan ASTRA. Baterai ini lebih dikenal sebagai
baterai kering yang memilki ketahanan yang lama dan bebas emisi uap. Untuk super kapasitor yang digunakan pada pengukuran ini adalah super kapasitor dengan kapasitas 1600 F dengan merk ESHSR-1600C0-002R7A5 buatan NessCap.
3.2 Parameter Internal Baterai dan Super Kapasitor
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, sebuah super kapasitor dapat dimodelkan
dengan tiga buah cabang RC tersusun paralel seperti Gambar 3.1[11].
Gambar 3.1 Rangkaian Ekuivalen Super Kapasitor
Masing–masing dari ketiga cabang ini (Gambar 3.1) memiliki rating waktu yang saling berbeda. Parameter immediate branch memiliki komponen Ri, Ci0 dan Ci1 dengan
respon pengisian dalam waktu yang sangat singkat. Parameter delayed branch memiliki komponen Rd dan Cd sebagai karakter baterai dan super kapasitor pada kisaran menit. Parameter long-term branch memiliki komponen Rl dan Cl yang menentukan karakter
mengidentifikasi parameter rangkaian ekivalen, proses transien setiap cabang dapat diamati satu per satu dengan menganggap tegangan sebagai fungsi waktu walaupun ketiga cabang memiliki waktu identifikasi yang berbeda[11].
3.2.1 Identifikasi Parameter Immediate Branch
Parameter immediate branch dapat diidentifikasi dengan melakukan pengisian terhadap baterai atau super kapasitor dengan arus konstan. Parameter pada cabang ini dapat diketahui dari hubungan antara arus pengisian dan tegangan pada baterai atau super kapasitor.
�� =��ℎ�1 (3.1)
dimana V1 adalah besar tegangan pada saat t1 setelah arus pengisian dinyalakan dan
variabel Ich adalah arus pengisian konstan. Besar tegangan V1 menjadi titik acuan untuk
medapatkan nilai Ci0 dan Ci1. Untuk mendapatkan nilai Ci0, ditentukan terlebih dahulu
besar selisih tegangan ∆V sehingga V2 = V1 + ∆V. Kemudian hitung waktu yang
dibutuhkan saat pengisian agar tegangan baterai atau super kapasitor mencapai tegangan V2 yaitu t2 dan didapat ∆t = t2 – t1. Persamaan untuk mendapatkan Ci0 adalah
���= ��ℎ∆� ∆�(3.2)
Selanjutnya dihitung t3, yaitu waktu pengisian baterai atau super kapasitor
mencapai tegangan penuh (V3), lalu arus pengisian dimatikan. Berikut adalah
persamaaan untuk mendapatkan Ci1 :
Ci1 =
3.2.2 Identifikasi Parameter Delayed Branch
Pada delayed branch akan dihitung besar Rd dan Cd. Untuk mendapatkan Rd, terlebih dahulu hitung waktu baterai atau super kapasitor melakukan pengosongan yaitu t5 sehingga
tegangannya menjadi sebesar V5, dimana V5 = V4 - ∆V. Persamaan untuk mendapatkan Rd
ukur besar tegangan baterai atau super kapasitor saat t6 yaitu V6. Kemudian Cd dapat dihitung
dari Persamaan 3.5
Cd = �tot
�6
−
(
�
i0 +
�
�i1
2
∗ �
6
�
)
(3.5)3.2.3 Identifikasi Parameter Long-Term Branch
Pada long-term branch dengan V7 = V6 - ∆V, dan t7 adalah waktu yang
dibutuhkan baterai atau super kapasitor dalam pengosongan muatannya hingga besar tegangan menurun pada V7, maka Rl dapat dihitung :
kapasitas Cl maka dilakukan pengisian terhadap baterai atau super kapasitor selama 30
menit. Pada waktu pengisian tersebut diasumsikan bahwa ketiga kapasitor memiliki
tegangan yang sama, lalu dapat dihitung kapasitas Cl, yaitu :
Cl = ����
�8
− �
��
0 +
��1
2
∗ �
8
�
(3.6)dimana V8 adalah besar tegangan super kapasitor setelah dilakukan pengisian selama 30
3.3 Perhitungan Parameter Super Kapasitor Hubungan Seri Dan Paralel
Agar super kapasitor dapat menggantikan fungsi baterai maka tegangan super kapasitor harus sama atau lebih besar dari tegangan baterai sehingga super kapasitor akan diserikan. Banyaknya super kapasitor yang diserikan adalah 6 buah. Dengan menserikan super kapasitor juga akan mengubah besaran parameter-paremeter internal dari super kapasitor, perubahan ini dapat di hitung menggunakan rumus berikut[11] ;
(3.7)
(3.8)
(3.9)
(3.10)
Dimana, P = Banyaknya super kapasitor yang diparalelkan S = Banyaknya super kapasitor yang diserikan Nr = faktor koreksi resitor
Nc = faktor koreksi kapasitor
Setiap super kapasitor akan memiliki besar faktor koreksi yang berbeda – beda jika dihubungkan secara seri atau paralel. Dari penelitian yang sudah ada, adapun faktor koreksi super kapasitor NessCap 1600 dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.2 Faktor Koreksi Tahanan Super Kapasitor Nesscap 1600 F Terhubung Pararel[11].
Tabel 3.3 Faktor Koreksi Kapasitansi Super Kapasitor Nesscap 1600 F Terhubung Seri[11].
Tabel 3.4 Faktor Koreksi Kapasitansi Super Kapasitor Nesscap 1600 F Terhubung Paralel[11].
Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 menunjukkan besar faktor koreksi dari super kapasitor Nesscap 1600 F jika dihubungkan secara seri maupun paralel. Dengan menggunakan rumus faktor koreksi super kapasitor, dapat dihitung perubahan besar nilai parameter internal super kapasitor Nesscap 1600 F setelah dihubung seri atau
dihubung paralel. Pada Tugas Akhir ini, untuk mendapatkan nilai parameter internal super kapasitor yang mendekati nilai parameter internal baterai, maka super kapasitor
Nesscap 1600F akan dihubungkan seri sebanyak enam.
Setelah mengetahui besar faktor koreksi dari tahanan dan kapasitas super kapasitor, maka dapat dihitung besar tahanan dan kapasitansi akhir dengan persamaan- persamaan berikut :
Ri = Ri
(1)+ Ri
(seri)(3.11)Dimana : Ri(1)= Besar nilai Ri untuk satu super kapasitor
Ri(seri)= Besar nilai Ri yang dihubung seri
Dimana : Rd(1)= Besar nilai Rd untuk satu super kapasitor
Rd(seri)= Besar nilai Rd yang dihubung seri
Rl = Rl
(1)+ Rl
(seri)(3.13)Dimana : Rl(1)= Besar nilai Rl untuk satu super kapasitor
Rl(seri)= Besar nilai Rl yang dihubung seri
Ci = Ci
(s-1)- Ci(seri)/s(3.14)Dimana : Ci(s-1) = Besar nilai Ci saat super kapasitor yang terhubung sebanyak S -1
Ci(seri) = Besar nilai Ci yang dihubung seri
S = Banyaknya super kapasitor yang dihubung seri
Cd = Cd
(s-1)- Cd(seri)/s(3.15)Dimana : Cd(s-1) = Besar nilai Cd saat super kapasitor yang terhubung sebanyak S -1
Cd(seri)= Besar nilai Cd yang dihubung seri
S = Banyaknya super kapasitor yang dihubung seri
Cd = Cd
(s-1)- Cd(seri)/s(3.16)Dimana : Cl(s-1) = Besar nilai Cl saat super kapasitor yang terhubung sebanyak S -1
Cl(seri)= Besar nilai Cl yang dihubung seri
S = Banyaknya super kapasitor yang dihubung seri
3.4 Spesifikasi Perangkat
Ada beberapa spesifikasi yang menjadi pendukung dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, adapun spesifikasi perangkat yang mendukung meliputi spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras.
3.4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak
Sistem operasi : Windows 7
Aplikasi program : Simulink ver 7.9 dari MATLAB R2012a
3.4.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Laptop Lenovo User-PC .
3.5 Fasilitas Simulator yang Digunakan
Fasilitas simulator yang digunakan dalam pengukuran adalah baterai, super kapasitor, sumber arus, scope dan pengatur waktu.
3.5.1 Baterai
Baterai yang digunakan adalah baterai sepeda motor jenis lead-acid 12 volt, 6.5
Ah tipe GTZ-7S buatan ASTRA.
3.5.2 Super Kapasitor
Super kapasitor yang digunakan pada pengukuran ini adalah super kapasitor dengan kapasitas 1600 F dengan merk ESHSR-1600C0-002R7A5 buatan NessCap.
3.5.3 Sumber Arus
Sumber arus pada rangkaian simulasi pengukuran parameter internal baterai digunakan untuk mengisi muatan pada baterai, sumber arus ditetapkan konstan sebesar 6 A.
3.5.4 Pengatur Waktu
mengetahui waktu yang dibutuhkan selama pengisian atau pengosongan super kapasitor sampai pada batas tegangan tertentu.
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi serangkaian proses yang panjang seperti pengumpulan data, studi literatur, pemodelan rangkaian simulasi dan pengambilan data yang diperlukan dari rangkaian simulasi. Prosedur penelitian dapat digambarkan dalam diagram alir seperti yang digambarkan pada Gambar 3.2.
Mulai
Apakah parameter internal super kapasitor sudah sesuai dengan
parameter internal baterai ?
No
A
A
3.6.1 Pelaksanaan Pengukuran Parameter Internal Baterai dan Super Kapasitor
Langkah – langkah pengukuran parameter internal baterai sebagai berikut : 1. Pengumpulan data
Data yang diperlukan pada penelitian ini terdiri dari : - Data setelan baterai sepeda motor
- Data parameter internal super kapasitor 2. Pemodelan rangkaian simulasi
Pada simulator SIMULINK MATLAB akan dirangkai sebuah rangkaian sebuah rangkaian pengganti untuk pengisian dan pengosongan baterai, dengan arus pengisian sama dengan arus pengosongannya. Dalam mengukur parameter internal baterai sepeda motor adalah mengukurnya dengan menganggap baterai sepeda motor sebagai sebuah super kapasitor.
I
R A
V1
NC NO
V3 V2
BT1
Gambar 3.3 Rangkaian ekuivalen dari Pengisian dan Pengosongan Baterai
Berdasarkan rangkaian ekuivalen baterai Gambar 3.3, maka dapat dibuat rangkaian simulasi pengukuran parameter internal baterai sepeda motor pada simulink matlab. Rangkaian simulasi pengisian baterai diperlihat pada Gambar 3.4.
Pada rangkaian pengisian baterai (Gambar 3.4), digunakan penyearah sebanyak 4 buah supaya arus pengisiannya memiliki gelombang arus DC karena supply arus pengisian adalah arus AC. Selanjutnya rangkaian pengosongan baterai dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.5 Rangkaian Simulasi Pengosongan Baterai
Pada rangkaian simulasi pengosongan (Gambar 3.5) terdapat kontrol arus pengosongan baterai.Dari data baterai yang digunakan dimasukkan nilai – nilai pada Simulink matlab.
Tampilan kotak dialog baterai pada Simulink Matlab seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6 Kotak Dialog Parameter Baterai
Pada kotak dialog tersebut dimasukkan nilai-nilai parameter baterai yang telah diperoleh.
3. Melakukan simulasi/pengukuran terhadap model rangkaian.
Ri : besar tahanan Ri
Ci0 : besar kapasitansi kapasitorCi0
Ci1 : besar kapasitansi kapasitor Ci1
Rd : besar tahananRd
Cd :besar kapasitansi kapasitor Cd Rl : besar tahananR1
C1 : besar kapasitansi kapasitor C1
5. Membandingkan data parameter internal baterai dan super kapasitor.
BAB IV
HASIL SIMULASI DAN ANALISA
4.1 Simulasi Pengukuran Parameter Internal Baterai
Untuk mendapatkan parameter internal baterai, digunakan Simulink matlab dengan dua buah rangkaian simulasi yaitu rangkaian simulasi pengisian baterai (Gambar 3.2) dan rangkaian simulasi pengosongan baterai (Gambar 3.3). Untuk mendapatkan karakteristik pengisian, baterai di berikan arus pengisian sebesar 6 A dan arus pengosongan sebesar 6A untuk mendapatkan karakteristik pengosongannya.
Penghitungan parameter baterai :
• Tahap 1
Pada saat V0 = 0 volt
Q0 = 0
• Tahap 2
Arus pengisian di nyalakan. t1 = 0,5 detik, Ich = 6 A.
didapat V1 = 0,0247 Volt, dapatdilihat pada Gambar 4.1.
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa bentuk gelombang dari tegangan baterai saat t1 justru
menurun. Kemudian dapat dihitung besar tahanan �� :
�� =��ℎ�1=0,00411Ω
• Tahap 3
V2 = V1 + ∆V
∆V yang di pilih adalah 2,5 Volt, V2 = 2,5247 V
Pada saat V2, didapat t2 = 56 detik
∆t = t2– t1 = 55,5 detik, lalu dihitung besar Ci0 dengan menggunakan
Persamaan 3.2 :
��0 =��ℎ∆�∆� = 61,92 F
• Tahap 4
V3 = tegangan baterai pada keadaan penuh = 13 Volt
Pada saat V3, didapat t3 = 1535 detik,dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2Tampilan Besar Tegangan Saat t3 pada Scope
• Tahap 5
t4 = t3 + 0.5 = 1535,5 s
0.5 s adalah waktu pengosongan pertama baterai.
Pada saat pengosongan 0.5 detik didapat V4 = 12,81 Volt,dapat dilihat pada Gambar
4.3.
Gambar 4.3Tampilan Besar Tegangan Saat 0.5 Detik pada Scope
Pada Gambar 4.3 terlihat bentuk gelombang dari tegangan saat pengosongan baterai selama 0.5 detik.
Selanjutnya dihitung besar Qtotal :
Qtot = Ich * ( t4- t1 ) = 9210 coulomb
Dengan mesubtitusikan besar Qtot pada Persamaan 3.3, dapat dihitung besar Ci1:
Ci1 = 2 �4�
����
�4 − ����= 101,53F
• Tahap 6
V5 = V4 - ∆V
Lama waktu pengosongan baterai hingga tegangan baterai menjadi 10,31 volt adalah selama 2785 detik (t5), terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Besar Tegangan Saat t5 pada Scope
Pada Gambar 4.4 terlihat bentuk gelombang dari tegangan saat pengosongan baterai selama 2785 detik.
Sehingga, ∆t = t5 – t4 = 1249,5 detik.
Cdiff = Ci0 + ( Ci1* V3 ) = 1.381,81 F, lalu dengan Persamaan 3.4, dapat dihitung besar
Rd :
Rd =
(�4 −∆V 2 )∗∆t
����� ∗∆V = 3,3 Ω
• Tahap 7
t6 = t5 + 3( Rd* Cil ) = 3.085 detik
dimana Rd*Cil maksimal 100 detik.
Pada saat pengosongan baterai selama t6, didapat V6 = 9,71 Volt, terlihat pada Gambar
Gambar 4.5 Tampilan Besar Tegangan Saat t6 pada Scope
Pada Gambar 4.3 terlihat bentuk gelombang dari tegangan saat pengosongan baterai selama 3085 detik.
Dengan Persamaan 3.5, dihitung besar Cd :
Cd = ����
�6
−
(
���
+
�
��1
2
∗ �
6
�
)
= 393,65 F• Tahap 8
V7 = V6 - ∆V = 7,21 V
Lama waktu pengosongan baterai hingga tegangan baterai menjadi 7.21 volt adalah selama 3546 detik (t7), terlihat pada Gambar 4.6.
Pada Gambar 4.6 terlihat bentuk gelombang dari tegangan saat pengosongan baterai
Dilakukan pengisian baterai selama 30 menit dengan asumsi ketiga kapasitor sudah memiliki tegangan yang sama, kemudian ukur tegangan baterai. Didapat V8 = 12,72 volt, sehingga
dengan Persamaan 3.6 dapat dihitung besar Cl:
Cl = ����
�8
− �
��
0 +
��1
2
∗ �
8
�
= 16,469 FHasil pengukuran parameter internal baterai jenis lead-acid 6.5Ah, 12 V memiliki parameter internal seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Parameter Internal Baterai (6.5 Ah, 12 V)
Parameter Baterai
Dari Tabel 4.1, terlihat baterai memiliki kapasitansi terbesar adalah pada kapasitor Cd. Ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan super kapasitor dimana super kapasitor yang pada umumnya memiliki kapasitansi terbesar adalah Ci1. Tahanan baterai juga
4.2 Parameter Internal Super Kapasitor
Super kapasitor yang digunakan adalah NessCap 1600 F, 2.7 volt dimanasuper kapasitor yang digunakan ini sudah diukur parameter internalnya pada penelitian yang sudah ada. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai parameter internal super kapasitor Nesscap 1600 F akan berubah apabila diberikan arus pengisian yang berbeda. Nilai kapasitansinya akan semakin besar seiring semakin besar juga arus pengisian yang diberikan terhadap super kapasitor ini. Sedangkan nilai tahanannya akan semakin berkurang seiring meningkatnya besar arus pengisiannya. Berikut adalah data parameter internal dari super kapasitor tipe NessCap 1600 F, 2.7 volt dengan berbagai arus pengisian yang berbeda[11].
Tabel 4.2 Tabel Parameter Internal Super Kapasitor NessCap 1600 F Dihubung Seri dan Paralel dengan Berbagai Arus Pengisian [11]
Charging current
pemilihan super kapasitor dengan arus pengisian dan nilai parameter internal yang akan digunakan untuk menggantikan fungsi baterai sepeda motor.
Super kapasitor NessCap 1600 F yang digunakan pada Tugas Akhir ini dipilih super kapasitor Nesscap 1600 dengan arus pengisian 12 A dengan data parameter sebagai berikut (Tabel 4.3).
Tabel 4.3 Parameter Internal Super Kapasitor NessCap 1600 F dengan Arus Pengisian 12A
Pada Tabel 4.3, super kapasitor memiliki tahanan–tahanan yang cukup kecil dengan nilai kapasitansi yang cukup besar. Hal ini menunjukkan karakter super kapasitor yang
cepat melepaskan muatannya.
4.3 Perbandingkan Data Parameter Internal Baterai dengan Parameter Super Kapasitor
Setelah mengetahui nilai parameter internal baterai sepeda motor dan parameter internal super kapasitor Nesscap 1600 F yang dipilih sebagai super kapasitor yang akan menggantikan fungsi baterai, maka akan terlebih dahulu dibandingkan masing–masing parameternya. Perbandingan ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyusunan dari super kapasitor yang dipilih agar nilai parameter internalnya mendekati nilai parameter internal baterai sepeda motor. Untuk membantu membandingkan, parameter internal baterai dan super kapasitor dimasukkan dalam satu tabel yang dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4Parameter Internal Baterai (6.5 Ah, 12 V) dan Super Kapasitor (NessCap
Dari Tabel 4.4, dapat dilihat adanya perbedaan besar masing – masing parameter. Besar tahanan super kapasitor cukup kecil dibandingkan dengan tahanan baterai sepeda motor namun super kapasitor memiliki nilai kapasitansi yang lebih besar dari baterai. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran parameter super kapasitor yang akan dirangkaikan sedemikian rupa sehingga nilai parameter super kapasitor yang dirangkai mendekati nilai parameter internal baterai.
4.4 Data Parameter Super Kapasitor Tersusun Seri
Dengan mengunakan Persamaan 3.7, Persamaan 3.11,Persamaan 3.12 dan Persamaan 3.13, maka besar tahanan super kapasitor dapat dihitung sebagai berikut :
• Ri(seri)= 0,001008 x ( 6^0.5436 ) = 2,6697mΩ
Dengan mengunakan Persamaan 3.8,Persamaan 3.14,Persamaan 3.15 dan Persamaan 3.16, maka besar kapasitansi super kapasitor dapat dihitung sebagai berikut :
• Ci(seri)= 2458,65 x 6^-0.6747 = 733,9695
• Cd(seri) = {103,42 x ln(12) +159,99} x 6^-0,8243 = 95,21
Cd = 68,73 - (95,21/6) = 52,86 F
• Cl(seri)= {-26,31 x ln(12) +252,82} x 6^-0,9390 = 34,848
Cl = 30,05 – (34,848/6) = 24,24 F
Nilai parameter internal super kapasitor setelah dihubung secara seri diperlihatkan pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5Parameter Internal 6 Super Kapasitor (NessCap 1600F, 2.7 V) Terhubung Seri. Parameter Super kapasitor
(NessCap 1600 F, 16,2 V )
Kemudian dibandingkan nilai dari parameter internal baterai sepeda motor dengan parameter internal enam buah super kapasitor Nesscap 1600 F yang terhubung seri.
Tabel 4.6 Parameter Internal Baterai (6.5 Ah, 12 V) dan Enam Super Kapasitor (NessCap 1600F, 2.7 V) Terhubung Seri.
Parameter Baterai
Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa tahanan-tahanan super kapasitor Nesscap 1600 F
baterai sepeda motor, baik dilihat pada masing–masing tahanan maupun dilihat secara
keseluruhan. Naiknya nilai masing–masing tahanan super kapasitor ini akan mengubah
karakteristik pengosongannya, dimana super kapasitor akan semakin lama dalam
melepas muatannya. Dan pada total kapasitansinya, besar kapasitansi super kapasitor
lebih besar dari total kapasitansi baterai motor, hal ini membuat super kapasitor dapat
bertahan lama jika digunakan sebagai sumber arus pada starter sepeda motor.
4.5 Karakteristik Pengosongan Baterai Dan Super Kapasitor
Untuk dapat mengetahui bahwa super kapasitor dapat menggantikan fungsi
baterai sepeda motor, maka akan disimulasikan untuk mengetahui karakteriktik
pengosongan baterai sepeda motor dan super kapasitor pada saat starter sepeda motor.
Rangkaian simulasi pengosongan baterai dan super kapasitor diperlihatkan pada
Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Rangkaian Simulasi pengosongan baterai dan super kapasitor
Dari rangkaian simulasi dapat diketahui bentuk grafik pengosongan baterai dan
super kapasitor saat digunakan pada saat starter sepeda motor.Berikut adalah bentuk
grafik pengosongan baterai dan super kapasitor selama 1800 detik saat starter sepeda
Gambar 4.8 Tampilan Besar Tegangan Saat Pengosongan Baterai dan Super
Kapasitor Pada Scope
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah memperoleh hasil penelitian dan pembahasan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada pengukuran parameter internal baterai sepeda motor jenis lead-acid 12 volt, 6.5Ah dengan arus pengisian 6 A dan arus pengosongan 6 Adiketahui tahanan Ri1 sebesar 4,11 mΩ, Rd sebesar 3,3 Ω, dan Rl sebesar 1.289 Ω serta
besar kapasitansi Ci1sebesar, Cdsebesar 393,65 F, danCl sebesar 16,469 F.
2. Dengan melihat hasil pengukuran parameter internal bateraisepeda motor jenis lead-acid 12 volt, 6.5Ah dan parameter internal super kapasitor NessCap 1600F dan grafik pengosongannya, baterai jenis lead-acid 12 volt, 6.5Ah memungkinkan dapat digantikan fungsinya dengan menggunakan super
kapasitor NessCap 1600F yang dihubung seri sebanyak enam selama 1000 detik dengan arus pengosongan 6 A saat starter sepeda motor.
3. Besar nilai parameter internal baterai sepeda motor dengan parameter internal
baterai menunjukkan karakteristik pengisian dan pengosongan muatannya. 4. Dengan menserikan super kapasitor akan mengubah nilai parameter internalnya
yang dapat dihitung menggunakan faktor koreksi dari super kapasitor yang digunakan.
5.2 Saran
Untuk tujuan pengembangan dari Tugas Akhir ini, kepada peneliti yang berniat melanjutkan penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Menggunakan super kapasitor yang berbeda sebagai pengganti baterai sepeda motor.