• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Perilaku Konsumen

(2)

Rangkuti (2009:91) memaparkan beberapa pendapat para ahli tentang Perilaku konsumen bahwa:

a. Mowen dan Minor (2002:6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa, pengalaman serta ide-ide.

b. Sedangkan lamb, et al (2001:188) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan mengkonsumsi barang- barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor- fakto yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.

c. Menurut Engel, et al (2001:3) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Dari definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam hal memilih, membeli, mengkonsumsi dan pemanfaatan produk dan jasa dalam rangka untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan mereka.

(3)

pembeli dan proses penganbilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadsi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian (Rangkuti 2009: 92)

Tabel 2.1

Model perilaku konsumen Rangsangan Rangsan

gan

Ciri-Ciri Proses Keputusan

Keputusan

Pemasaran Lain Pembeli Pembelian Pembelian

Produk Ekonomi Budaya Pemahaman

Masalah

Pemilihan Produk Harga Teknologi Sosial Pencarian

Informasi

Pemilihan Merek Saluran Politik Pribadi Pemilihan

Alternatif

Pemilihan Saluran Pemasaran Budaya Psikologi Keputusan

Pembelian

Pembelian

Promosi Perilaku

Pasca Sumber: Philip Kotler dalam Rangkuti (2009:93)

2.1.2 Keputusan Pembelian

(4)

jumlah kecil. Menurut Engel, dkk, (2004:45) dalam Rangkuti (2009:93) Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini

Keputusan pembeli membeli atau memilih produk tertentu tidak datang begitu saja. Keputusan membeli mengenal suatu produk tertentu yang terdiri dari lima tahap. Kalau pengusaha ingin berhasil menjual produknya, mereka harus ikut aktif mempengaruhi pembeli tentang keunggulan, manfaat dan harga produk mereka dalam setiap tahap proses pengambilan keputusan. Upaya mempengaruhi calon pembeli lebih diperlukan dalam kasus pemasaran barang atau jasa yang eksklusif, yaitu produk yang sangat tinggi harga per satuannya. Upaya mempengaruhi keputusan pembeli pada tahap-tahap pengambilan keputusan juga diperlukan dalam kasus pembelian barang modal (capital goods) dan teknologi (technological/management assistances).

(5)

Menurut Sutojo dan Kleinsteuber (2002: 67-72) dalam Rangkuti (2009:93-96), Konsumen mengambil keputusan membeli barang atau jasa melalui satu proses tertentu yang terdiri atas lima tahap yaitu:

1. Pengenalan Kebutuhan (Needs Recognition)

Proses pengambilan keputusan konsumen membeli produk tertentu, buatan perusahaan tertentu atau dengan merek dagang tertentu dimulai sejak mereka merasakan suatu kebutuhan tertentu belum terpenuhi. Rasa membutuhkan tersebut dapat teransang menjadi dorongan membeli produk apabila mendapat pengaruh dari dalam maupun dari luar diri konsumen.

2. Pencari Alternatif Informasi (Alternative Search For Information) Intensitas upaya konsumen mencari informasi tentang produk yang mereka butuhkan ditentukan berbagi macam sebab, antara lain mendesaknya kebutuhan dan nilai produk yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan barang atau jasa sangat mendesak, mereka tidak begitu cermat mencari informasi tentang produk yang dibutuhkan itu. Secara umum konsumen memiliki lima sumber informasi tentang produk yang mereka beli, yaitu:

a. Informasi Internal (Internal Information)

(6)

tadi secara memuaskan, mereka mencantumkan produk tersebut dalam daftar pemilihan produk.

b. Informasi kelompok

Sumber informasi lain yang digunakan konsumen untuk mencari tahu produk yang dibutuhkan adalah keluarga, teman, tetangga, sahabat, teman sekolah, atau teman sejawat. Oleh karena itu hubungan konsumen dengan anggota kelompok mereka itu erat, informasi, pendapat dan saran yang diberikan kelompok sering kali kuat pengaruhnya terhadap keputusan membeli yang diambil konsumen.

c. Informasi Komersial Atau Pemasaran (Commercial Or Marketing Info)

Informasi dapat diperoleh dari iklan penjelasan sales executive. Sales exsecutive prusahaan, pedangang eceran dan dari pameran atau ekshibisi produk.

d. Informasi Publik (Public Information)

Infomasi tentang produk antara lin berupa brosur yang diterbitkan produsen. Dalam brosur atau artikel dimuat penjelasan teknik produk, standar mutu, manfaat dan kegunaannya.

e. Informasi Dari Pengalaman (Exerimental Info)

(7)

3. Penilaian Berbagai Macam Informasi Yang Terkumpul (Alternative Evalution)

Konsumen mempergunakan informasi produk yang berhasil mareka kumpulkan sebagai bahan pertimbangan menjatuhkan pilihan. Jatuhnya pilihan pada produk dengan merek tertentu juga mengikuti suatu proses. Sebelum menjatukan pilihan, konsumen menilai keunggulan atribut produk yang datanya telah mereka kumpulkan. Langkah berikutnya dari beberapa merek produk yang masih diminati, konsumen menentukan produk yang atributnya paling cocok dengan keinginan mereka.

4. Keputusan Membeli (Purchase Decision)

Bilamana tidak ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, konsumen membeli produk dengan merek yang menjanjikan paling banyak atribut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Tetapi, sering kali, pada saat konsumen kan memutuskan pembelian biasanya muncul faktor-faktor yang menghambat keputusan pembelian.

5. Evaluasi Setelah Pembelian (Post Purchase Evaluation)

(8)

satu sarana yang diperlukan perusahaan untuk mempertahankan kegiatan bisnisnya.

Gambar 2.1

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003:16)

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah segala kesimpulan dari sejumlah keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya yang keputusannya telah diambil oleh pembeli/konsumen melalui pertimbangan tertentu.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya.

2.1.3 Sikap

(9)

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Sumarwan (2002:136) “An attitude is a learned predisposition to behave in consistently favorable or

unfavorable way with respect to given object.”

Adapun arti dari definisi diatas adalah Sikap adalah suatu kecenderungan yang diperoleh dari proses belajar untuk berperilaku secara konsisten mengenai hal yang disukai atau tidak disukai tentang suatu obyek tertentu.

Menurut Sumarwan (2002:137) sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya.

Menurut Hawkins (1989) dalam Ferrinadewi (2008:94) sikap adalah proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi dan kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya.

Menurut Setiadi (2003:214) definisi awal sikap dikemukakan oleh beberapa pendapat ahli sebagai berikut.

a. Thurstone (1993), dia melihat sikap sebagai salah satu konsep yang cukup sederhana yaitu jumlah pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau menentang suatu objek.

(10)

Katz menyebutkan terdapat 4 manfaat sikap dalam Rangkuti (2009:156), yaitu:

1. Fungsi Yang Bermanfaat (The Utilitarian Function)

Fungsi ini berhubungan dengan konsep bahwa seseorang akan menyatakan perasaan mereka dalam memaksimalkan ganjaran dan meminimalkan perlakuan kasar dari yang lain. Jadi, sikap menuntun perilaku agar mendapat pengembalian yang positif dan menghindari penghukuman.

2. Fungsi Membela Diri (The Ego-Defensive Function)

Fungsi ini digunakan untuk membela diri sehingga dapat menjadi sikap bertindak sebagai suatu mekanisme untuk bertahan.

3. Fungsi Pengembangan (The Knowledge Function)

Fungsi ini dapat membentu menjelaskan beberapa akibat yang timbul dari brand loyalty, yaitu dengan mempertahankan sikap positif terhadap produk dan merek.

4. Fungsi Menyatakan Nilai (The Value-Expressive Function)

Fungsi ini bertindak untuk mengekspresikan pusat nilai seseorang terhadap yang lainnya sebagai alat untuk identitas sosial.

Sikap menuntun seseorang untuk berperilaku relatif konsisten terhadap objek yang sama.Sikap terdiri dari 3 komponen utama yaitu kognitif, afektif dan konatif (Ferrinadewi, 2008:96)

(11)

Gambar 2.2 Komponen Sikap Sumber : Ferrinadewi (2008:96)

1. Komponen Kognitif (Think)

Dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang produk. Keyakinan dan pengetahuan tentang produk ini berbeda antara satu konsumen dengan konsumen yang lain. Semakin positif keyakinan konsumen terhadap produk maka semakin positif pula sikap konsumen terhadap produk.

2. Komponen Afektif (Feel)

Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap obyek tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atu rasa tidak suka. Umumnya keyakinan konsumen akan suatu produk melekat erat dengan perasaannya.

Perasaan suka atau tidak suka ini banyak ditentukan oleh keyakinan konsumen, namun belum tentu setiap konsumen yang memiliki keyakinan yang sama akan menunjukkan emosi yang sama, hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki situasi latar belakang yang berbeda.

3. Komponen Konatif (Do)

(12)

Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaannya. Komponen ini mengarahkan untuk bertindak atau bereaksi

Aplikasi sikap dalam kegiatan pemasaran adalah untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang menyebabkan konsumen bersikap positif maupun negatif terhadap suatu produk (Rangkuti 2009:158)

2.1.4 Atribut Produk

Menurut Tjiptono (1997: 103) “ Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.

Menurut Armstrong dan Kotler (2007 : 206) “Atribut Produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan”. Sehingga atribut suatu produk tentu akan berubah-ubah sesuai dengan keahlian dari produsen melihat keinginan konsumennya.

Atribut produk dikelompokan kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk, fitur produk dan rancangan produk (Rangkuti 2009: 130)

1. Kualitas produk (Product Equality)

(13)

Kualitas produk menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 112) “The Ability of a product to perform its funtions” yang berarti kemampuan

suatu produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Kualitas yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen.

Mowen dan Minor (2007:238) memberikan beberapa dimensi dari kualitas produk. Adapun dimensi kualitas produk adalah :

a. Kinerja

Yang dimaksud kinerja di sini adalah kinerja utama dari karakteristik pengoperasian.

b. Reliabilitas atau Keandalan

Reliabilitas adalah konsistensi kinerja produk. Bebas dari kerusakan atau tidak berfungsi.

c. Daya Tahan

Rentang kehidupan produk / umur pemakaian produk.

d. Keamanan (Safety)

Produk yang tidak aman merupakan produk yang mempunyai kualitas yang kurang / rendah.

2. Fitur produk (Product Features)

(14)

dengan menambahkan fitur. Fitur merupakan alat persaingan untuk membedakan produk perusahaan (Rangkuti 2009:131).

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2008:187) bahwa feature are competitive tool for diferentiating the company’s product from competitor’s product,

yang artinya fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai dalam suatu produk adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing dengan produk lainnya.

3. Rancangan produk (Product Design)

(15)

Rancangan lebih dalam lagi dari gaya, rancangan lebih kepada inti dari produk tersebut. Rancangan produk yang lebih baik dapat memberikan kontribusi pada kegunaan produk seperti kelihatannya (Rangkuti 2009:131).

Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style), desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2008:119) mengartikan desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.

Atribut-atribut produk tersebut tentu menjadi sangat berpengaruh terhadap reaksi pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu faktor produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang dirancang oleh perusahaan. Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya mungkin akan sangat berbeda, karena atribut produk juga dapat memberikan suatu ciri tertentu dari suatu produk.

2.1.5 Penelitian Terdahulu

(16)

Semarang” melalui analisis kuantitatif membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Atribut Produk dan Iklan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter Series di dealer Yamaha Agung Motor Semarang. Koefisien determinasi untuk variabel Atribut. Produk (X1) dan Iklan (X2) menyumbang sebesar 67,9% untuk keputusan pembelian sedangkan 32,1% dipengaruhi oleh variabel lain, selain variabel Atribut Produk dan Iklan.

b. Hasil penelitian dari Fibrianti, Fauzi, dan Arifin (2012) mengenai “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap (Survei Pada Ibu Rumah Tangga Konsumen Pewangi Dan Pelembut Pakaian Merek “Molto Sekali Bilas” Di Desa Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri)”. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai F signifikansi yaitu sebesar 0,000 (α <

0,05), yang berarti bahwa secara bersama – sama variabel – variabel Merek (X1), Mutu (X2), Label (X3), dan Kemasan (X4) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel Sikap Konsumen (Y). Hasil R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,689, berarti bahwa 68,9% variabel Sikap Konsumen akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Merek (X1), Mutu (X2),

Label (X3), dan Kemasan (X4). Kesimpulan yang dapat ditarik dari

(17)

c. Hasil penelitian dari Srikandi, Kumadji, dan Fanani (2012) mengenai “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Bumi Asri Sengkaling Rw 05 Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang Pembeli Deterjen Rinso)”. Harga, merek, kemasan, kualitas, dan label mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian deterjen rinso. Pengaruh secara bersama-sama tiap variabel bebas terhadap Struktur keputusan pembelian dilakukan dengan uji F. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai Fhitung sebesar 23,144, sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2,309. Hal tersebut berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Struktur keputusan pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel struktur keputusan pembelian dapat diterima.

(18)

variabel independent memiliki pengaruh simultan terhadap variabel dependent, di dalam tabel distribusi F didapatkan niai Ftabel dengan degrees of freedom (df) n1 = 4 dan n2 = 85 adalah sebesar 2,48. Sehingga dapat

disimpulkan Fhitung > Ftabel (10,368 > 2,48). Selain itu juga didapatkan nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan untuk pengaruh parsial hanya variabel kualitas (X3) yang memiliki pengaruh signifikan tehadap variabel dependent, variabel kualitas memiliki koefisien regresi sebesar 0,501, didapatkan statistik uji t sebesar 4,595 dengan signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar dari ttabel (4,595 > 1,986) dan juga signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Dari hasil uji dominanan didapatkan koefisien regresi (β) terbesar ada pada variabel kualitas (X3) 0,501.

e. Hasil penelitian dari Hidayat, Elita dan Setiawan “Hubungan Antara Atribut Produk Dengan Minat Beli Konsumen Jeans Peter Says Denim”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada faktor lain. Tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, dari hasil penelitian diperoleh nilai korelasi 0,52 dan t-test uji signifikansi 4.106 dan t-tabel 1,999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kualitas ,fitur dan desain dari jeans peter says denim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

(19)

Setiawan, Produk Dan Iklan Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Jupiter Series

Pada Dealer Yamaha Agung Motor Semarang

Atribut Produk (X1), Iklan (X2). Keputusan Pembelian(Y)

Atribut produk dan iklan secara di dealer Yamaha Agung Motor Produk Terhadap Sikap (Survei Pada Ibu

Rumah Tangga Konsumen Pewangi Dan Pelembut Pakaian Merek “Molto Sekali Bilas” Di Desa Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri)

Merek (X1), Mutu Sekali Bilas” di Desa Bandar Kidul Kecamatan Keputusan Pembelian (Survei Pada Ibu Rumah Tangga

Perumahan Bumi Asri Sengkaling Rw 05

Harga (X1), Merek (X2),

(20)

Anggipura (2012)

Terhadap Keputusan Pembelian Motor Suzuki Satria Fu 150cc Di Kota Malang Satria FU 150cc responden. Atribut Produk Dengan Minat Beli Konsumen Jeans Peter Says Denim

Kualitas (X1), kualitas ,fitur dan desain dari jeans peter says denim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli

konsumen

2.1.6 Hubungan Antar Variabel

1. Pengaruh Kualitas Dengan Sikap

Menurut Tjiptono (1997:54) Kualitas produk mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sikap konsumen, dimana kualitas produk memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka panjang dapat memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan konsumen.

(21)

yang ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seorang konsumen membeli produk tidak hanya sebatas membeli produk yang dapat memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga membeli produk yang menawarkan atribut produk yangmemiliki kualitas terbaik. Kualitas produk dapat diidentifikasikan dengan kinerja-kemampuan produk, keistimewaan produk dan daya tahan produk.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa dengan kualitas produk yang baik maka akan memberikan sikap atau respons yang positif oleh konsumen terhadap produk yang digunakan.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H1: Kualitas pada atribut produk memiliki pengaruh yang positif

terhadap sikap konsumen.

2. Pengaruh Fitur Dengan Sikap

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2008:187) bahwa “ feature are competitive tool for diferentiating the company’s product from

competitor’s produc”t, yang artinya fitur adalah alat untuk bersaing

(22)

Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Fitur merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan sikapnya terhadap suatu produk. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai dalam suatu produk adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing dengan produk lainnya. Fitur produk diidentifikasikan dengan produk baru yang ciptakan, dan fitur Produk yang memberikan keunggulan lain dari produk lain.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H2: Fitur pada atribut produk memiliki pengaruh yang positif

terhadap sikap konsumen.

3. Pengaruh Rancangan/Desain Dengan Sikap

Menurut Hidayat,dkk (2012) desain atau rancangan produk yang berbeda dari produk lain adalah cara untuk menanbah nilai pelanggan.

(23)

Rancangan atau desain produk diidentifikasikan dengan warna dan ilustrasi desain menarik perhatian, bentuk produk, dan kemasan produk.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H3 : Rancangan pada atribut produk memiliki pengaruh yang

positif terhadap sikap konsumen.

4. Pengaruh Kualitas Dengan Keputusan Pembelian

Hubungan kualitas produk yang diterapkan oleh perusahaan erat kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk yang diberikan perusahaan harus sesuai dengan jenis produk dan kondisi perusahaan, karena kesalahan dalam melakukan sistem pemasaran yang diberikan kepada konsumen dapat menurunkan tingkat keputusan pembelian konsumen, bahkan dapat berdampak pada image yang kurang baik bagi perusahaan dan memberi peluang pada pesaing untuk masuk serta membuka kemungkinan konsumen akan beralih pada perusahaan pesaing.

(24)

memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen Kualitas produk dapat diidentifikasikan dengan kinerja-kemampuan produk, keistimewaan produk dan daya tahan produk.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H4: Kualitas pada atribut produk berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

5. Pengaruh Fitur Dengan Keputusan Pembelian

Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. (Kotler and Armstrong 2008: 187). Fitur merupakan karakteristik yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Berbagai produk yang serupa dapat dilihat berbeda oleh konsumen dari perbandingan fitur di dalamnya, yaitu perbandingan kelengkapan fitur, kecanggihan fitur atau keistimewaan yang ditonjolkan dari satu fitur di suatu produk dibandingkan dengan produk lain.

(25)

karena fitur produk melekat erat pada suatu produk dan seringkali digunakan oleh konsumen sebagai dasar dan pertimbangan untuk memutuskan membeli atau tidak suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Fitur produk diidentifikasikan dengan produk baru yang ciptakan, dan fitur Produk yang memberikan keunggulan lain dari produk lain

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H 5: Fitur pada atribut produk berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

6. Pengaruh Rancangan Dengan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2008:119) mengartikan desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.

(26)

sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Rancangan atau desain produk diidentifikasikan dengan warna dan ilustrasi desain menarik perhatian, bentuk produk, dan kemasan produk.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H6: Rancangan berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian .

7. Pengaruh Sikap Konsumen Dengan Keputusan Pembelian

Sikap terdiri dari 3 komponen utama yaitu kognitif, afektif dan konatif (Ferrinadewi, 2008:96)

1. Komponen Kognitif (Think)

Dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang produk. Keyakinan dan pengetahuan tentang produk ini berbeda antara satu konsumen dengan konsumen yang lain. Semakin positif keyakinan konsumen terhadap produk maka semakin positif pula sikap konsumen terhadap produk.

2. Komponen Afektif (Feel)

(27)

Perasaan suka atau tidak suka ini banyak ditentukan oleh keyakinan konsumen, namun belum tentu setiap konsumen yang memiliki keyakinan yang sama akan menunjukkan emosi yang sama, hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki situasi latar belakang yang berbeda.

3. Komponen Konatif (Do)

Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaannya. Komponen ini mengarahkan untuk bertindak atau bereaksi

Menurut Setiadi (2003:18) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (1). Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2). Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannnya.

(28)

H7: Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

2.2 Kerangka Konseptual

H5

Atribut Produk H4

H1

H2 H7

H3

H6 Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.3Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003:47) hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1 : Elemen kualitas pada atribut produk berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

X1 = Kualitas

X2 = Fitur

X3 = Rancangan /Desain

Y2 = Keputusan Pembelian Y1 = Sikap

(29)

H2 : Elemen fitur pada atribut produk berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

H3 : Elemen rancangan pada atribut produk berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

H4 : Elemen kualitas, fitur dan rancangan secara bersama berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

H5: Elemen kualitas pada atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

H6 : Elemen fitur pada atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

H7 : Elemen rancangan pada atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

H8: Sikap konsumen memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H9: Elemen kualitas, fitur. rancangan dan sikap secara bersama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

BAB III

Gambar

Tabel 2.1 Model perilaku konsumen
Gambar 2.2  Komponen Sikap
Gambar 2.3  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian sabun Sunlight cair pada konsumen rumah tangga