Hubungan strategi Bisnis dan strategi SDM
Strategi bisnis fokus Strategi SDM Fokus
Konsentrasi Divestiture Kembali ke core
business
OPERASIONALISASI STRATEGI
Strategi bisnis sebelum dioperasionalkan melalui strategi SDM memerlukan konsep yang merupakan jembatan penghubung antara strategi bisnis dengan strategi SDM. Konsep ini disebut sebagai organizational diagnosis (OD). OD adalah penilaian yang sistematis dan keterkaitan antara praktek-praktek organisasi dengan tujuan-tujuan bisnis.
Pada umumnya ada empat tahap dalam proses OD:
Mempetimbangkan strategi bisnis sebagai strategi utama,dikaitkan dengan sistem-sistem atau pilar organisasi yang diperlukan bagi berlangsungya strategi secara efektif. Pada tahap ini juga dianalisis, kekuatan dan kelemahan organisasi.
Menggali dan menyusun spesifikasi kompetensi unggulan dan perilaku yang diperlukan untuk menjalankan strategi dengan sukses.
Melakukan penilaian terhadap aktivitas-aktivitas MSDM, apakah satu sama lain mendukung dan konsisten sehingga mampu menghasilkan keahlian dan kemampuan yang relevan dengan upaya pencapaian tujuan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut,secara skematis proses OD dapat dilihat
PILAR ORGANISASI
Pilar organisasi menunjukkan luasnya alat-alat yang diperlukan bagi keberlangsungan tujuan strategis. Setiap pilar menunjukkan kebutuhan organisasi untuk membuat strategi menjadi efektif. Mckinsey memperkenalkan
konsep 7 S sebagai pilar organisasi
yaitu,strategi,struktur,sistem,staff,style,skill,dan superodinate goals. Ini berarti,organisasi akan efektif ketujuh S tersebut di desain dan diintegrasikan secara harmonisvsebagai arsitektur organisasi .
Sementara itu, ulrich (1997;68), mengemukakan enam faktor yang membuat strategi berlangsung dengan sukses yaitu:
Shared mindset
Strategi Bisnis Strategi SDM
Konsentrasi Aktivitas MSDM yang relevan Konsistensi faktor-faktor Diagnosis
Organisasi
Kompetensi dan perilaku yang diperlukan tidak selalu berubah bila terjadi perubahan strategi. Tetapi diagnosis terhadap hal ini tetap perlu dilakukan. Sebagai contoh, perubahan strategi bisnis dari pengembangan produk ke perluasan pasar baik domestik maupun pasar luar negeri, akan mendorong penggunaan teknologi informasi yang lebih luas. Konsekuensinya tuntutan keahlian dan kemampuan SDM bagian pemasaran menjadi berubah yaitu kemampuan mengoperasikan sistem teknologi informasi yang sebelumnya tidak menjadi tuntutan utama.
AKTIVITAS MSDM
Fokus fungsi-fungsi MSDM dalam organisasi sangat terkait dengan kebutuhan kompetensi-kompetensi SDM unggulan yang relevan dengan tuntutan strategi.strategi organisasi yang meletakkan inovasi sebagai faktor unggulan, menurut aktivitas MSDM lebih berorientasi pada program penarikan tenaga kerja baru yang siap pakai daripada program pelatihan dan pengembangan tenaga potensial. Penggunaan yang terlatih dan terdidik dengan baik, mengandung konsekuensi perubahan sistem kompensasi dalam organisasi.
KETERKAITAN DAN KONSISTENSI KEBIJAKAN
Semua kebijakan yang tergambar pada masing-masing langkah-langkah tersebut,memerlukan pengkajian yang lebih seksama secara intergral. Apakah faktor-faktor itu saling memperkuat dukungan dan konsisten dengan program peningkatan kemampuan dan keahlian orang-orang dalam organisasi.
Sebagai contoh program pelatihan di beberapa organisasi bisnis atau nonbisnis seringkali terfokus pada pengembangan keahlian individual,pengetahuan dan kompetensi lainnya dengan semangat keberhasilan yang tinggi.tetapi pada kenyataannya,semua keahlian pengetahuan tidak ada relevansinya dengan pencapaian tujuan organisasi.
TANTANGAN INTERNAL IMPLEMENTASI STRATEGI
Kembali kepada pendapat Ulrich tentang enam faktor yang membuat suksesnya suatu strategi.faktor-faktor yang dikemukakan Ulrich,menarik dikaji lebih lanjut terhadap pelaksanaan strategi karena bersifat strategi.
Shared mindset yang dikemukakan Ulrich menyangkut penentuan identitas dan kultur dalam organisasi. Sangat sulit mebangun kultur yang menciptakan ruang yang nyaman bagi pelaksanaan strategi.budaya prestasi misalnya sangat sulit diubah bagi perusahaan seperti BUMN atau BUMD yang lebig mengembangkan budaya kekuasaan atau birokrasi (budaya peran).
Kompetensi menunjukkan kemampuan,pengetahuan dan keahlian tertentu yang harus dimiliki individu dalam organisasi. Tantangan yang sangat fundamental adalah pilar kepemimpinan. Komitmen kepemimpinana Seringkali dinilai tidak konsisten dengan arah strategis organisasi.