Keseimbangan Pasar Barang Dan Uang :
Kurva Is – Lm Dalam Ekonomi Konvensional
Dan Ekonomi Islam
Dalam ekonomi konvensional terdapat keseimbangan pada pasar barang dan pasar uang. Keseimbangan tersebut terjadi antara
pendapatan nasional (Y) dengan tingkat
bunga (i). Dalam keadaan keseimbangan besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat
buga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i)
keseimbangan baik di pasar barang maupun di pasar uang, menurut Eko Suprayitno.
Keseimbangan pada pasar barang disimbolkan dengan kurva IS, dan keseimbangan pada pasar uang disimbolkan dengan kurva LM. Pada bab ini akan
diuraikan bagaimana keseimbangan pasar barang dan pasar uang dalam ekonomikonvensional terbentuk.
KESEIMBANGAN PASAR BARANG : KURVA IS Untuk menguraikan keseimbangan
pada pasar barang dalam ekonomi
konvensional, kami menyajikan analisa grafik berdasarkan buku yang ditulis oleh Eko Suprayitno tentang keseimbangan pasar barang
sebagai sektor riil dalam bukunya Eko Suprayitno tersebut dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan
dan penawaran barang dan jasa. Stabilitas ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan (yang ditunjukkan oleh total pengeluaran) dan penawaran yang ditunjukkan oleh kemampuan perekonomian tersebut mengghasilkan barang dan jasa yang terjadi di pasar tersebut. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa menurut Keynes pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai
berikut : C = f (Y)
Kita juga mengetahui bahwa investasi perusahaan sangat tergantung dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, maka semakin kecil investasi yang dilaksanakan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu hubungan matematisnya adalah sebagai berikut :
I = f(i)Di mana ∆ I / ∆ I < 0
Secara eksplisit bentuk poersamaan investasi sebagai berikut :
I = I 0 – ki Dimana : I 0: besarnya pengaruh investasi pada saat tingkat
bunga = 0
i : tingkat bunga umum
k : besarnya koefisien tingkat bunga
Mankiw untuk terbentuknya kurva IS tersebut, maka Mankiw menggunakan model Keynesian cross. Keynesian cross adalah
model dasar dalam penentuan pendapatan. Ini mengambil kebijakan fiskal dan perencanaan investasi sebagai exogenous dan kemudian
menunjukkan bahwa terdapat satu level dari pendapatan nasional yang mana actual expenditure sama dengan planned expenditure. Secara matematisnya adalah :
Y = E
Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam kebijakan fiskal memiliki dampak multiplier atas pendapatan. Mankiw juga menyatakan bahwa perencanaan investasi tergantung dengan tingkat bunga, Keynesian cross menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional. Makin tinggi tingkat bunga, maka makin rendah investasi yang akan ditanamkan, hal ini akan mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari grafik berikut ini :
Gambar 1. Menurunkan kurva IS secara grafik
Dari gambar 1 diatas pada grafik a yang menunjukkan fungsi investasi, yang mana pertambahan tingkat bunga dari r1 ke r2, mengakibatkan
penurunan tingkat investasi dari I1 ke I2. Penurunan investasi ini juga
mempengaruhi Keynesian cross yang ditunjukkan pada grafik b hubungan antara pengeluaran
dengan pendapatan nasional. Ketika terjadi penurunan investasi, maka pendapata
n juga mengalami penurunan dari Y
1
ke Y
.. Grafik
a dan b tersebut kita turunkan akan menghasilk an kurva IS yang ditunjukkan pada grafik
Actual Expenditure Income, output, Y Expenditure, E Y
2
Y
1
Y 0
Interest rate, r Y
1
Y
2
0 I
1
I
2
0 r
2
r
1
r
2
r
1
I
(c) (b) (a)
IS
The Keynesian Cross
Planned Expenditure 4
c hubungan antara tingkat bunga dengan pendap atan. Ketika tingkat bunga mengalami
kenaikan dari r
1
ke r
2
, maka mengakibatkan penurunan pendapatan dari Y
1
ke Y
2
.
Kurva IS akan mengalami perubahan, ap abila terjadi perubahan dalam kebijakan
kebijakan fiskal dan tingkat bunga juga tetap, maka hal ini akan mengakibatkan
pendapatan mengalami kenaikan, sehingga kurva IS bergerak ke kanan, hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Pengaruh perubahan kebija kan fiskal terhadap kurva IS
Mankiw menyimpulkan bahwa kurva IS menu njukkan kombinasi antara tingkat bunga
dan pendapatan nasional, bahwa hal tersebut sesuai dengan keseimbangan pada pasar
barang. Kurva IS digambarkan untuk kebijkan fiskal. Perubahan pada kebijakan fiskal
yang mengakibatkan kenaikkan permintaan akan barang dan jasa akan menggerakkan kurva IS ke kanan. Perubahan kebijakan fiskal yang mengakibatkan penurunan permintaan akan barang dan jasa mengaki batkan kurva IS bergerak kekiri.
IS
2
0 r
Interest rate,r Income, output, Y Y
IS
1
Y
2
5
KESEIMBANGAN PASAR UANG : KURVA LM Dalam ekonomi konvensional, pasar ua
ng akan berada dalam keseimbangan
apabila penawaran akan uang (ms) sama dengan permintaan akan uang (md). Dalam
analisis keseimbangan di pasar uang diguna kan suatu kurva yang disebut kurva LM. Kurva LM adalah tempat kedudukan titik -titik yang menghubungkan tingkat bunga (i)
dan pendapatan nasional (Y), dimana pasar uang dalam keadaan seimbang. (Suprayitno,
2005).
Sebagaimana kita ketahui bahwa penawa ran akan uang (Ms) adalah ditentukan oleh pemerintah atau dinyatakan tetap.
Menurut Mankiw perubahan pendapatan akan mempengaruhi permintaan akan uang. Apabila pendapatan naik, maka expenditure akan
mengalami kenaikan, sehingga masyarak at banyak melakukan transaksi yangg
permintaan akan uang. Hal ini dapat ditu njukkan secara matematis sebagai berikut : (M/P)
d
= L (r,Y)
Permintaan akan uang memiliki hubungan negatif dengan tingkat bunga dan memiliki
hubungan positif dengan pendapatan. Menurut Mankiw penurunan kurva LM dapat
ditunjukkan pada gambar 3 berikut ini. Gambar 3. Penurunan kurva LM
Real Money balances, M/P Income, Output, Y
Y
2
Y
1
0 M/P 0 r
2
r
1
Interest rate,r
r
2
1
I
(b) (a)
Interest rate,r LM
L(r,Y
1
) L(r,Y
2