PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR
UNDANG-UNDANG STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013
TESIS
Oleh
IMMANUEL SIHITE
137011057/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR
UNDANG-UNDANG STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
IMMANUEL SIHITE
137011057/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013
Nama Mahasiswa : IMMANUEL SIHITE
Nomor Pokok : 137011057
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS)
Pembimbing Pembimbing
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof. Dr. Hasim Purba, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 23 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS
Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Prof. Dr. Hasim Purba, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : IMMANUEL SIHITE
Nim : 137011057
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG STUDI KASUS
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 368
K/PDT.SUS-BPSK/2013
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i ABSTRAK
Perjanjian baku adalah perjanjian yang mengikat para pihak yang menandatanganinya, setiap kerugian yang timbul dikemudian hari akan tetap ditanggung oleh para pihak berdasarkan klausula perjanjian tersebut, kecuali jika klausula tersebut yang dilarang berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Masalah muncul ketika adanya kontrak atau perjanjian ditetapkan secara sepihak yang lazimnya dilakukan oleh pelaku usaha, disebut dengan kontrak baku atau kontrak adhesi (standard contract) yang klausulanya mengandung keadaan yang bersifat membatasi kewajiban pelaku usaha dalam pelaksanaan perjanjian yang disebut dengan namaklausula eksonerasi.Yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah putusan Mahkamah Agung Nomor 368K/Pdt.Sus-BPSK/2013 dalam memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada tingkat kasasi dalam perkara antara: Penggugat PT. Express Limo Nusantara sebagi pelaku usaha melawan Dedek Cahyo sebagai konsumen.
Permasalah yang menjadi fokus kajian dalam tesis ini adalah: Bagaimana bentuk perjanjian baku yang melanggar undang-undang berdasarkan putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013), Bagaimana akibat hukum pembatalan perjanjian baku yang melanggar undang-undang berdasarkan putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013), Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Mengalami Kerugian Atas Pembatalan Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang. Penelitian ini menggunakan teori teori kepastian hukum. Penelitian ini bersifat deskriptif analitisdengan metode pendekatanyuridis normatif.
Hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Pasal-pasal di dalam perjanjian kerjasama pelaku usaha dan konsumen termasuk kepada 8 (delapan) daftar negativeKlausula Baku yang dilarang Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 dan di dalamnya terdapat klausula eksonerasi yaitu syarat yang secara khusus membebaskan pengusaha dari tanggung jawab terhadap akibat yang merugikan yang timbul dari pelaksanaan perjanjian. 2) Surat Perjanjian Kerjasama pelaku usaha dan konsumen adalah merupakan klausa yang dilarang oleh UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 yang berakibat batal demi hukum. 3) Perjanjian kerjasama antara pengusaha dan konsumen merupakan tanggung jawab pada isi dan apa yang ditanda tanganinya, tidak ada alasan bagi konsumen merasa ditipu oleh pengusaha atas perjanjian kerjasama yang telah mereka sepakati. Dalam kasus ini telah terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh konsumen kepada pelaku usaha yang mengakibatkan kerugian materil. Disarankan perlu diperjelas lebih spesifik tentang pembuatan klausula baku, agar dalam pembuatannya tidak melanggar undang-undang. Perlunya putusan yang lebih memberikan keadilan bagi pihak yang seharusnya mendapatkan perlindungan hukum, agar tercapainya kepastian hukum dan keadilan dalam memutuskan suatu perkara, sehingga terdapat keseimbangan dalam putusan tersebut. Hakim seharusnya lebih memberikan putusan yang lebih adil, dan memberikan sanksi kepada konsumen yang telah melakukan wanprestasi.
ii ABSTRACT
Standard contract is a binding agreement of the stakeholders who sign it. Any loss which occurs later will be their responsibility, based on the clause of the contract, unless the clause is forbidden according to Article 18 of Law No 8/1999 on Consumer Protection. The problem arises when the contract is signed unilaterally, usually by business people; it is called standard contract which clause limits business people to implement the agreement which is called exoneration clause. The analysis of the research is the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013 in examining a special civil case on complaint about the Decision of Consumer Dispute Settlement Body in the cassation appeal between PT Express Limon Nusantara as business person and Dedek Cahyo as consumer.
The research problems are as follows: how about standard contract which violates law based on the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013, how about legal consequence of the cancellation of standard contract which violates law based on the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013, and how about legal protection for standard contract which violates law. The research used theory of legal certainty with judicial normative and descriptive analytic methods.
The result of the research showed that 1) articles in the mutual agreement between business person and consumer in 8 (eight) negative list of standard contract which is forbidden by Law on Consumer Protection No. 8/1999 which contains exoneration clause, a special requirement for exempting business person from liability for the harmful effect as the result of the contract, 2) Mutual Agreement certificate between business person and consumer is not allowed by Law on Consumer Protection No. 8/1999 is cancelled by law, 3) Mutual agreement between business person and consumer is the responsibility in the contents and signature; there is no reason for consumer to be felt deceived by the business person on the cataract which has been signed by both parties. In this case, consumer has breached the contract (default) toward business person that causes financial loss. It is recommended that standard clause be specific so that it does not violate law. The ruling should have the sense of justice for those who should get legal protection so that legal certainty and justice in handing down a ruling so that there will balance in the ruling. A judge has to be fair in his ruling and give sanction upon consumers who have breached a contract.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Pembatalan Perjanjian Baku
Yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung
Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013”.
Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk melengkapi syarat untuk memperoleh
gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan tesis ini penulis mendapatkan semangat dan doa dari
banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan
saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan. Oleh sebab itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya kepada yang
terhormat BapakProf. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S.,BapakProf. Dr. Muhammad
Yamin, S.H., M.S., C.N.dan Bapak Prof.Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum. selaku
Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan
arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N.,
M.Humdan BapakNotaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum.selaku Komisi Penguji atas
semua masukan dan arahan yang telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum. selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister
iv
2. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, selaku
Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
3. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H., M.S., C.N, selaku
Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan tesis ini.
4. Yang terhormat Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N, M.Hum, selaku
Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Staff Administrasi di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu segala
keperluan administrasi kepada penulis selama menjalani pendidikan;
7. Yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Staff Administrasi di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu segala
keperluan administrasi kepada penulis selama menjalani pendidikan;
9. Motivator terbesar dalam hidup Penulis yang selalu memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya dari Ayahanda Albert Sihite,
SH. dan Ibunda Tinorma MR Situmeang, S.H. serta adik-adik penulis Imelda
Three Febrianty Sihite, S.E. dan Immario Altino Sihite yang telah memberikan
v
10. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas segala keceriaan, motivasi, dan bantuan
dan dukungan dalam menyelesaikan tesis ini.
Mengingat banyaknya bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
motivasi, bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan dengan baik, semoga Tuhan membalas semua amal baik yang telah
diberikan kepada penulis, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan
dan rezeki yang melimpah kepada kita semua.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa tesis ini sangat jauh
dari sempurna, karena itu penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran positif
dari para pembacanya untuk penyempurnaan tesis ini, sehingga tesis ini dapat lebih
baik dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah
kepustakaan di bidang Kenotariatan serta berguna bagi masyarakat.
Medan, Agustus 2016 Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Immanuel Sihite
2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 25-04-1990
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status : Belum Menikah
5. Agama : Kristen Protestan
6. Alamat : Jl. Kebon Kopi Psr 7 Marindal I Kec.
Patumbak Kab. Deli Serdang
7. Email : emmanuelsht@yahoo.com
II. DATA ORANG TUA
1. Nama Ayah : Albert Sihite, SH.
2. Nama Ibu : Tinorma MR Situmeang, SH
III. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD Santo Yoseph Medan (1996-2002)
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Santa Maria Medan(2002-2005)
3. Sekolah Menengah Atas : SMA Santa Maria Medan(2005-2008)
4. Perguruan TinggiStrata-1 : Fakultas Hukum Uninersitas HKBP Nommensen (2008-2012).
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR ISTILAH ... x
DAFTAR SINGKATAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Keaslian Penelitian... 13
F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 15
G. Metode Penelitian ... 23
BAB II FAKTOR YANG MENYEBABKAN BENTUK PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG DIBATALKAN PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013)... 27
A. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Perjanjian ... 27
1. Pengertian Perjanjian ... 27
2. Syarat Sahnya Perjanjian ... 30
3. Unsur-unsur Perjanjian ... 41
4. Macam-macam Perjanjian... 45
5. Akibat Suatu Perjanjian ... 56
6. Berakhirnya Suatu Perjanjian ... 58
B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Baku ... 59
viii
2. Ciri-ciri Perjanjian Baku ... 62
3. Macam-macam Perjanjian Baku ... 64
C. Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang Dibatalkan Pada Putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ... 66
1. Bentuk Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ... 66
2. Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang Dibatalkan Pada Putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ... 68
BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013)... 74
A. Prestasi dan Wanprestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi ... 74
1. Prestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi... 74
a. Prestasi Dalam Perjanjian ... 74
b. Prestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi... 76
2. Wanprestasi Dalam Perjanjian Baku (Perjanjian Kerjasama Operasi)... 80
a. Wanprestasi Dalam Perjanjian ... 80
b. Wanprestasi Perjanjian Baku (Perjanjian Kerjasama Operasi) Di Dalam Putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013)... 83
B. Akibat Hukum Terhadap Pembatalan Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ... 84
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENGALAMI KERUGIAN ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013 ... 90
A. Kasus Posisi ... 90
ix
C. Analisis Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368
K/Pdt.Sus-BPSK/2013 ...111
D. Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Mengalami Kerugian Atas Pembatalan Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang Pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013 ...119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...122
A. Kesimpulan...122
B. Saran ...124
x
DAFTAR ISTILAH
Law making process : Tata cara pembentukannya
Gesetzliches Recht : Hukum itu positif, dengan maksud bahwa hukum adalah perundang-undangan
Library research : Penelitian kepustakaan
Acceptance : Penerimaan tawaran
Bargaining position : Tidak adanya restriksi-restriksi
substsansial yang mampu
menyeimbangkan posisi tawar.
Bevel : Perintah
Bevist overeenkomst : Perjanjian dimana seseorang membebaskan pihak lin dari suatu kewajiban
By law Hukum yang demi hukum
Contracting parties : Keberlakuan dari hukum yang diciptakan oleh masing-masing warga negara tersebut hanyalah mengikat sebagai hukum diantara pihak-pihak yang setuju untuk terikat padanya
Down Payment : Uang muka
Dwang contract : Perjanjian paksa
Fiat justitia et pereat mundus : Meskipun dunia runtuh hukum harus ditegakkan
freedom of contract Kebebasan berkontrak
Homo hominilupus : Manusia adalah serigala bagimanusia lainnya
xi
Klausula eksonerasi. : Pencantuman klausula yang bersifat membatasi kewajiban pelaku usaha dalam pelaksanaan perjanjian.
Law and order : Hukum dan ketertiban
law making process : Tata cara pembentukannya
Legio Particuliere wetgever : Pembentuk undang-undang swasta
Liberatior overeenkomst : Perjanjian dimana seorang membebaskan pihak lain dari suatu kewajiban
Multitafsir : Tidak menimbulkan keragu-raguan
Norm : Kaedah
Offer : Penawaran
Offer and acceptance : Penawaran dan Penerimaan
Onrectitmatighedaad : Tindakan melawan hokum
Party authonomy : Kewenangan masing-masing pihak
Performance : Prestasi
Perjanjian non obligator : Perjanjiam yang tidak mewajibkan seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu
Perjanjian obligator : Perjanjian obligator adalah perjanjian yang mewajibkan seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu
Regelend/Aanvullend recht : Mengatur/Menambah
Sicherkeit Des Rechts Selbst : Kepastian mengenai hukum itu sendiri
Standard contract : Kontrak baku atau Kontrak adhesi
Standard contract, Standard agreement
: Perjanjian baku disebut juga perjanjian standar
xii
Take it or leave it : Ambil atau tidak ambil
Tatsachen : Hukum itu didasarkan pada fakta
Unsur Accidentalia Unsur ini berkaitan dengan unsur perjanjian yang ditambahkan para pihak karena tidak diatur dalam undang-undang
Unsur Esentialia : Unsur perjanjian yang selalu harus ada atau unsur mutlak
Unsur Naturalia : Bagian perjanjian yang berdasar sifatnya dianggap ada tanpa perlu diperjanjiakan secara khusus oleh para pihak
Vacum : Tidak ada sama sekali
Vaststelling overeenkomst : Perjanjian untuk mengakhiri kerahuan mengenai isi dan luas perhubungan hukum diantara para pihak
Vriwaren : Kewajiban penjual untuk menanggung
biaya penyerahan dan untuk menjamin
Zaakwarneming : Tindakan penyelenggaraan kepentingan
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BPSK : Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
DP : Down Payment
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
PT : Perseroan Terbatas
STNK : Surat Tanda Nomor Kendaraan
UU : Undang-Undang