• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pembangunan Proyek Perumahan Citraland Bagya City Terhadap Masyarakat Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Pembangunan Proyek Perumahan Citraland Bagya City Terhadap Masyarakat Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, selain itu

rumah juga bisa sebagai tempat berteduh,tempat kembali setelah melakukan aktivitas, sebagai

tempat hunian keluarga, untuk menjaga keamanan dari gangguan luar, seperti bencana alam,

serangan binatang buas atau kejahatan manusia.

Namun dari adanya rumah sebagai tempat berlindung atau tempat paling aman bagi

manusia, rumah juga terdapat masalah didalamnya yang dimana bisa menjadi salah satu

sumber masalah dalam kehidupan manusia. Selama berjalannya waktu hingga saat ini

masalah dalam pemukiman selalu muncul,bahkan semakin rumit dan kompleks.Permasalahan

perumahan merupakan sebuah permasalahan yang berkelanjutan, seirama dengan

pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang

semakin berkembang.

Pembangunan perumahan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan

masyarakat sekitarnya, oleh karena pembangunan perumahan mengubah baik lingkungan

alami, dan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial masyarakat.

Lingkungan sosial berperan dalam menentukan arah pembangunan lingkungan buatan

dan selanjutnya menimbulkan perubahan pada lingkungan alam. Ketika pada suatu daerah

atau lingkungan, akan terkena suatu proyek pembangunan, misalnya pembangunan

pengaspalan jalan, pebaikan jembatan, atau konstruksi bangunan sekolah, ketika itu pula

dalam masyarakat sudah mulai membicarakan pembangunan tersebut atara satu dengan yang

lain. Mereka mendiskusikan apa yang akan berubah bila pembangunan tersebut terlaksana.

Pada saat seperti itu, bila perencanaan pembangunan disusun tanpa meminta aspirasi

(2)

masyarakat akan terpinggirkan oleh pembangunan tersebut. Akan timbul rasa termarginalisasi

terhadap sebuah desain perubahan yang berhubungan langsung dengan hidup dan nasib

mereka tetapi mereka tidak dilibatkan. Mereka seakan dialienasikan dari perubahan yang

justru menjadikan mereka sebagai obyeknya.

Bila masyarakat dihargai aspirasinya pada fase perencanaan pembangunan, atau fase

sosialisasi sebuah rencana pembangunan, maka dalam masyarakat tersebut akan muncul

sebagai sense of identification, kepekaan di dalam mengidentifikasi kebutuhan dan masalah

yang mereka hadapi. Sebaliknya, bila sebuah pembangunan hadir begitu saja ditengah

masyarakat, maka yang muncul adalah sense of alienation, rasa keterasingan dari

pembangunan, kepekaan akan marginalitas atau peminggiran akibat pembangunan.

Pembangunan perumahan adalah salah satu bagian dari pembangunan perkotaan.

Pembangunan perumahan ini telah berkembang secara besar-besaran. Dilain pihak muncul

dampak akibat pembangunan perumahan tersebut. Lahan yang akan berubah fungsi, limbah

domestik akibat adanya pemukiman dan terpakainya sumber daya alam serta perubahan

sosial ekonomi masyarakat sekitar pemukiman sebagai akibat langsung pembangunan

perumahan tersebut.

Setiap proses pembangunan tentu akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan,

(Supriyanta 2002), menuliskan bahwa pembangunan yang semakin meningkat akan

mendesak sumber daya dan ruang yang ada, akibatnya dalam penggunaan lahan untuk

kegiatan pembangunan banyak menimbulkan berbagai masalah seperti; menurunnya mutu

lingkungan hidup karena pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan daya

dukung alam atau pemanfaatan yang berlebihan dan bahkan merusak, baik dalam jangka

pendek maupun panjang, banyak kawasan yang seharusnya berfungsi lindung dimanfaatkan

(3)

tertentu dalam penggunaan lahan, karena beberapa pihak sama-sama merasa lebih berhak

menggunakan kawasan tersebut, dan adanya perkembangan permukiman baru yang tak

terkendali telah menimbulkan permasalahan di kawasan itu maupun kawasan lain.

Walaupun pembangunan diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah, namun

pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan dapat dan telah memiliki dampak negatif

terhadap perubahan lingkungan. Pencemaran dan pengrusakan lingkungan adalah dua resiko

yang tidak dapat dihindari dalam rangka menjalankan pembangunan.

Di lihat dari segala aspek, rumah yang merupakan suatu kebutuhan primer,dimana

kebutuhan tersebut harus terpenuhi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah

merupakan yang paling bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi

masyarakat di Indonesia.Seperti yang tertera dalam undang-undangRepublik Indonesia

nomor satu tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman. Namun di dalam

undang-undang tersebut juga terdapatpasal yang menyatakan pembangunan perumahan dan

pemukiman dapat juga dapat di lakukan menggunakan peran masyarakat yang terdapat di

pasal 131 dalam UU Perumahan dan kawasan pemukiman. Peran masyarakat yang dimaksud

dalam undang-undang tersebut ialah seperti yang dijelaskan dalam UU perumahan dan

kawasan pemukiman (UUPKP) pasal 131 ayat 3 adalah membuat forum untuk melakukan

pembangunan perumahan dan pemukiman.

Di Indonesia kebutuhan rumah dapat dipasok dari dua sumber utama yaitu, pertama

oleh masyarakat (swadaya) dan yang kedua oleh para pengusaha perumahan atau

pengembang (developer). Perumahan swadaya adalah rumah atau perumahan yang dibangun

atas upaya dan prakarsa masyarakat, baik sendiri maupun secara berkelompok.

Sedangkan pengembang perumahan (developer) adalah suatu perusahaan yang

bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang

(4)

yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang

diperlukan oleh masyarakat penghuninya.

Beberapa developer yang sering melakukan aktifitas pembangunan perumahan di

Indonesia, diantaranya adalah PT.Lippo Karawaci, PT. Bumi Serpong Damai, PT. Pakuwon

Jati, PT. Summarecon Agung dan PT Ciputra Group. Beberapa developer tersebut

Merupakan developer yang biasa melakukan pembangunan perumahan dalam jumlah besar

maupun apartment dengan jenis yang mewah di Indonesia.(http://properti.

kompas.com/read/2014/03/10/13420 10 /Inilah.Lima.Pengembang.Terbesar.Indonesia

Kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kota

Medansedang melakukan beberapa pembangunan sektor perumahan dari perumahan

sederhana dalam kompleks perumahan, sampai dengan perumahan mewah dalam suatu

kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan sebagai memenuhi kebutuhan pokok

masyarakat. Pembangunan perumahan yang ada di kota Medan adalah komplek perumahan

Nasional yakni perumahan Helvetia, perumahan Mandala dan perumahan Simalingkar, ).

Pembangunan perumahan mewah atau pembangunan perumahan dengan skala

besardapatditinjaunya dari luasan lahan yang digunakan untuk pembangunan dapat

mengadopsi dari standar-standar yang digunakan oleh pemerintah pembuat kebijakan aturan

maupun pelaksana pembangunan perumahan dan pihak developer.

Developer berkembang pesat sesuai kebutuhan masyarakat, hal ini disebabkan karena

masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang dinamis dalam hal menanggapai setiap

perkembangan dalam sektor industri maupun perkembangan perumahan dan sektor-sektor

lainnya, dimana perkembangan masyarakat harus di selaraskan dengan perkembangan

(5)

perumhan Citra Garden, Sumatera Vilage, Taman Setia Budi Indahdan banyak contoh

pembangunan perumahan lainnya.

Ada beberapa pembangunan perumahan di kota Medan, namun yang sangat menarik

dari beberapa pembangunan tersebut adalah pembangunan perumahan yang di bangun oleh

developer PT. Ciputra group, pembangunan tersebut akan menjadi salah satu pembangunan

perumahan yang paling besar di kota Medan, namun letak secara geografis dari pembangunan

perumahan tersebut terletak di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei tuan Kabupaten

Deli serdang.

Lama sebelum ada proyek pembangunan perumahan lahan yang di gunakan untuk

pembangunan perumahan Citraland Bagya City sebelumnya adalah lahan perkebunan pohon

jati dan jagung yang dimiliki oleh seorang pengusaha perkebunan, di mana perkebunan

tersebut menjadi salah satu kawasan hijau dan bermanfaat sebagai paru-paru pada daerah

tersebut, karena memiliki tanah yang cukup luas dapat menyejukan udara di sekitarnya dan

sekarang lahan tersebut dikonversi menjadi bangunan perumahan dan fasilitas-fasilitas

penunjang perumahan tersebut.

Pembangunan perumahan Citraland Bagya City oleh PT.Ciputra gruop memiliki

beberapa tahapan dalam pembangunan perumahan tersebut, dimana tahap pertama yang

sedang dalam masa pembangunan yang baru saja memasuki tahap pembangunan, tahap

pertama yang akan di bangun di atas tanah ± 62 Ha. Tidak hanya komplek perumahan namun

tedapat juga beberapa fasilitas penunjang perumahan. Proyek pembangunan perumahan

Citraland Bagya City sudah berjalan sejak bulan November 2012 dan sampai sekarang sudah

mulai di pasarkan.

Maka dari itu pembangunan perumahan Citraland Bagya City juga akan menimbulkan

perubahan dan dampak bagi masyarakat, terutama adalah masyarakat sekitar pembangunan

(6)

Sei Tuan, di mana masyarakat Medan Estate yang hampir setiap hari melakukan aktifitas di

sekitar daerah pembangunan dan pasti akan mendapatkan dampak langsung dari

pembangunan tersebut. Dampak dari pembangunan perumahan tersebut bukan hanya dapat

merugikan masyarakat sekitar pembangunan perumahan, namun pembangunan perumahan

tersebut juga akan membawa perubahan-perubahan baru ke dalam kehidupan masyarakat

sekitar pembangunan perumahan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan budaya,

perubahan sosial ekonomi dan perubahan struktur geografis dari Desa Medan Estate.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian, dan penelitian tersebut berjdul ‘‘Dampak pembangunan proyek perumahan Citraland Bagya City terhadap masyarakat Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei tuan.’’

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan dampak terhadap masyarakat yang ditimbulkan

oleh pembangunan perumahan Citraland Bagya City.Berdasarkan pembahasan latar belakang

masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap pembangunan perumahan Citraland Bagya

City?

2. Bagaimana dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City.

a. Bagaimana dampak sosial terhadap sekitar pembangunan perumahan?

(7)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

bagaimana dampak pembanguanan perumahan Citraland Bagya City terhadap masyarakat

Desa Medan Estate dan dilihat dari aspek sosiologisnya.

Dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui;

1. Persepsi masyarakat terhdap pembangunan perumahan Citraland Bagya City.

2. Dampak dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City terhadap masyarakat

Desa Medan Estate.

Serta dapat menjelaskan proses perubahan sosial (struktur sosial dan kebudayaan)

yang terjadi pada aspeksosial budaya dan sosial ekonomi pada masyarakat yang berada di

wilayah pembangunan perumahan Citraland Bagya City.

1.4. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk diri sendiri

ataupun orang lain, terlebih lagi untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat

yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi baik secara

langsung ataupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Sosiologi khususnya

untuk menambah kajian tentang sosiologi pembangunan.

2. Manfaat praktis, agar dapat menambah wawasan penulis ataupun orang lain. Serta

mengetahui perkembangan masyarakat sekitar pembangunan perumahan Citraland

(8)

1.5. Definisi Konsep

Untuk melakukan penelitian ini, terdapat beberapa konsep yang digunakan sebagai

acuan untuk mengerjakan penelitian tersebut. Dan konsep tersebut juga digunakan sebagai

menelaah sebuah kasus yang akan di teliti sehingga dapat mengindari terjadinya kesalahan

dalam penafsiran sebuah kasus dalam penelitian, konsep ini juga untuk mempermudah dalam

melakukan penelitian. Adapun beberapa konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini,

antara lain ialah:

1. Persepsi Masyarakat

Persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, menilai, mengatur dan

menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciotakan gambaran baru dalam

keseluruhan yang berarti.

Persepsi masyarakat dalam penelitaian ini mencakupberbagai pemahaman dan

tanggapan terhadap suatu gejala yang di timbulkan oleh perubahan sosial yang di terima oleh

masyarakat atau individu dalam proses pembangunnan perumahan Citraland Bagya City.

2. Perubahan Sosial Ekonomi

Kehidupan ekonomi masyarakat Desa Medan Estate beraneka ragam bila dilihat dari

jenis pekerjaan, dimana pekerjaan masyarakat Medan Estate cukup kompleks. Perubahan

sosial ekonomi di Desa Medan Estate terdapat pada pekerjaan mereka, bukan merubah

pekerjaan mereka namun masyarakat Desa Medan Estate bahkan menambah pekerjaan

mereka atau pekerjaan sampingan dengan berwirausaha seperti membuka rumah makan,

(9)

perubahan sosial ekonomi masyarakat juga terdapat pada harga jual tanah dan harga rumah di

sekitar pembangunan perumahan Citraland Bagya City meningkat.

3. Dampak Pembangunan

Adanya suatu perubahan dalam masyarakat yang diakibatkan dari perubahan sosial,

dikarenakan bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan.

Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress).

Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat. Kecepatan perubahan

tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk

berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial,

yang harus dihindari.

Tujuan pembangunan pada dasarnya dianggap baik, pantas dan atau seharusnya ada,

menurut penyelenggara pembangunan. Dengan kata lain, tujuan pembangunan adalah positif

dari sudut pandang penyelenggaranya. Akan tetapi, dari sudut pandang orang lain,

pembangunan tersebut tidak selalu berbuah hal-hal yang positif bagi mereka. Hal ini berarti,

pembangunan dapat menimbulkan konsekunesi negatif bagi suatu komunitas atau bagi suatu

segmen dari komunitas. Dampak negatif pebangunan tersebut tidak selalu disadari dan atau

tidak selalu tampak kepermukaan.

4. Perumahan

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan kawasan

Permukiman (UUPKP), Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari

permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana,

dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Dalam hal ini PT.

Ciputra Group membangun kawasan perumahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei

Referensi

Dokumen terkait

wireless ; 4) Akurasi dari sistem yang telah dibangun dalam mendeteksi RAP menunjukkan hasil yang cukup baik, dalam pengujian yang dilakukan menggunakan tiga skenario RAP

Masing-masing limbah sayuran ditimbang sesuai kebutuhan dengan perbandingan 1:1:1. Diaduk

dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Manajemen Coca-Cola Amatil Indonesia. 3.5.1 Job description Coca Cola Amatil Indonesia A.. 2) Menjalin hubungan baik

Dengan menggunakan Macromedia Flash MX, Adobe Photoshop 7.0, aplikasi ini merupakan penggabungan elemen-elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara dan animasi yang dijadikan satu

[r]

[r]

Di dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan membahas mengenai metode untuk mengenali dan mencatat keberadaan user pada sebuah situs web. Metode yang penulis pergunakan

With the current design of vent openings, the present results demonstrated that the mean and turbulent wind conditions within a large part of the greenhouse tunnel volume were