• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menuntut Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menuntut Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) MENUNTUT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

FREDRIGK ROGATE H. NIM: 090200438

Departemen Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

MENUNTUT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

FREDRIGK ROGATE H. NIM: 090200438

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Pidana

Dr. M. Hamdan,SH,M.Hum NIP: 195703261986011001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan akan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas rahmat dan kasih-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis unutk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan salah

satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Adapun skripsi ini berjudul: “Kewenangan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) menuntut Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)”. Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam pengerjaan skripsi ini. Selama penyusunan

skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan, semangat, saran, motivasi, dan

doa dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

3. Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

4. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

5. Bapak Dr. M. Hamdan, SH, M.Hum, selaku Ketua Departemen

Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(4)

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof. Dr. Syafriddin Kalo, SH, M.Hum, selaku Dosen

Pembimbing I penulis, terimaksih atas bimbingan dan dukungan Bapak

kepada penulis selama menulis skripsi.

8. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing

II penulis, terimaksih atas bimbingan dan dukungan Bapak kepada

penulis selama menulis skripsi.

9. Khusus kepada Orang Tua Penulis H.T.P. Hutajulu dan R. Sidabutar

dan Abang, Kakak, dan Adik penulis (Basten, Ruth, Sarah, dan Firma)

yang tanpa lelah memberikan dukungan, semangat dan doa kepada

penulis.

10.Seluruh staf Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

11.Seluruh Bapak dan Ibu guru penulis yang telah berjasa mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam memberikan

ilmu pendidikan dari SDN 173795 Ambarita, SMPN 1 Simanindo,

SMAN 1 MATAULI Pandan.

12.Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)

banyak pengalaman dan pelajaran yang penulis dapat selama ikut

berorganisasi terimakasih buat seluruh keluarga GMKI Komisariat

(5)

iii

13.Seluruh teman-teman penulis baik yang merupakan bagian dari

Fakultas Hukum Sumatera Utara maupun yang ada di luar yang

memberikan dorongan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini (Jefri, Sahat, Sastro, Weni, Citra, Haris, Sartika, Sonya,

Ismail, Deni, Julius, Montes, Yosua, dan seluruh teman-teman yang

tidak dapat disebutkan satu persatu).

14.Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, atas segala kekurangannya

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya penulis ucapkan

terima kasih.

Medan, Juni 2016

Fredrigk Rogate Hutajulu

(6)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAKSI ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 15

D. Keaslian Penulisan ... 16

E. Tinjauan Kepustakaan ... 16

1. Pengertian Tindak Pidana ... 16

2. Politik Hukum Pidana di Indonesia dalam Pemeberantasan Korupsi ... 20

3. Pengertian Tindak Pidana Pencucian Uang Dan Tindak Pidana Korupsi ... 27

F. Metode Penelitian ... 33

G. Sistematika Penulisan ... 35

(7)

v

Acara Pidana dalam Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi

di Indonesia ... 51

C. Tindak Pidana Korupsi sebagai Predicate Crime dalam Tindak

Pidana Pencucian Uang dan Pembalikan Beban Pembuktian

dalam Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian

uang ... 58

BAB III :LEGALITAS KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM MELAKUKAN PENUNTUTAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

A. Penuntutan dalam Tindak Pidana Korupsi Oleh

Komisi Pemberantasan Korupsi ... 71

B. Concursus Realis dalam hubungan Tindak Pidana Korupsi

sebagai tindak Pidana awal dari Tindak Pidana Pencucian

Uang ... 80

C. Legalitas Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencucian

Uang ... 101

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan... 116

B. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

BAB II : Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi dan Wewenang Kejaksaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Penyidikan Perkara Korupsi... Tinjauan Tentang Tindak

PERAN KEJAKSAAN DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DARI HASIL KORUPSI.. Disusun

Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi (Yogyakarta: UII Press, 2007), h.. melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Kedua, Supervisi terhadap instansi yang

Dalam Undang-Undang No 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian uang KPK diberikan kewenangan menyidik tindak pidana pencucian uang.Hal

Jaksa Agung Republik Indonesia tentang Kerjasama Penegakan Hukum Dalam Rangka Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Korupsi, tanggal 27

Kewenangan dalam hal penegakan hukum melalui tindakan hukum oleh KPK diatur ber- dasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang merupakan tindak pidana khusus yang dalam penanganannya membutuhkan keahlian yang khusus serta oleh penegak hukum yang khusus

Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi sebagimana juga kejaksaan, disisi lain kejaksaan juga