viii
viii
ABSTRAK
*Mentari Yolanda Ritonga **Nurmalawaty, SH,M Hum ***Syafruddin, SH, MH, DFM
Trafficking atau perdagangan orang merupakan kegiatan pemindahan, pengiriman atau mengeluarkan seseorang dari lingkungan tempat tinggal atau dari keluarganya Perdagangan orang umumnya terjadi dikarenakan faktor ekonomi yang termasuk diantaranya yaitu penjeratan hutang, kebutuhan keuangan yang mendesak, membuat diri korban tidak mempunyai pilihan perkerjaan lain, ditipu atau diperdaya. Aspek-aspek hukum dari Hak Asasi Manusia setiap korban yang diperdagangkan juga tidak dianggap dan dihilangkan dari korban-korban perdagangan orang baik
selama perjalanan ataupun sampai tempat tujuan mereka diperdagangkan.
Penulis menggunakan metode penelitian hukum Normatif. Dengan penelitan hukum Normatif dalam mewujudkan tulisan ini, penulis melakukan penelitian terhadap pustaka.
Dari Penelitian yang dilakukan oleh Penulis, maka dapat ditarik kesimpulan dengan alasan apapun perdagangan orang tetap dilarang. Karena pada dasarnya perdagangan orang ini dilakukan dengan terpaksa oleh para korban baik disebabkan oleh faktor ekonomi ataupun ketidakberdayaan korban.Tujuan perdagangan orang eksploitasi, terutama mengeksploitasi tenaga kerja atau eksploitasi seksual yang bersangkutan dalam transaksi seks. Pengaturan hukum pidana dan denda mempunyai hukuman minimal dan maksimalnya yang diatur dalam UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Orang dan pengaturan Hak-Hak Manusia yang direbut dalam UU No. 39 Tahun 1999.
*Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ***Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara