• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Obat Kumur Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile.) serta Uji Aktivitas Antibakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi dan Evaluasi Sediaan Obat Kumur Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile.) serta Uji Aktivitas Antibakteri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

50

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). The Alternative Cancer Treatment. Diakses Tanggal: 10 Mei

2016.http://naturindonesia.com/diabetes-militus/daun-Afrika-selatan/1214.html

Aflatuni, A. (2005). The yield and essential oil content of mint (Mentha sp.) in Northern Ostrobothnia. Finland: University of Oulu. Halaman 5.

Agoes, G. (2006), Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 207-217.

Attwood, D., dan Florence, A.T. (1988). Dasar-dasar Fisikokimia Farmasi. London: Chapman and Hall, Inc. Halaman 103.

Backer, A.K. (1990). Handbook of Nonpresciption Drugs. Edisi ke-9. Washington: American Pharmaceutical. Halaman 435-437.

Barile, E., Bonanomi, G., Antignani, V., Zolfaghari, B., Sajjadi, S.E., Scala, F., dan Lanzotti, V. (2006). Saponins from Allium minutiflorum with Antifungal Activity. Journal Phytochemistry. 6(1): 596-603.

Brooks, Geo, F., Janet, S., Butel, L.N., dan Ornston. (1996). Mikrobiologi

Kedokteran. Alih bahasa : Edit Nugroho, dan RF. Maulany. Jakarta:

Penerbit Kedokteran EGC. Halaman 87.

Cappuccino, J.G., dan Sherman, N. (2011). Microbiology: A Laboratory Manual. Edisi IX. San Fransisco: Pearson Education, Inc. Halaman 85.

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 155, 297-326, 333-340.

Depkes RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 96.

Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 653, 744, 748.

Ditjen POM RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 896-898, 1192.

Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1, 10-11.

Dzulkarnain, B., Sundari, D., dan Chozin, A. (1996). Tanaman Obat

Bersifat Antibakteri di Indonesia. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran.

Halaman 110.

Erasto, P., Grierson, D., dan Afolayan, A. (2006). Bioactive sesquiterpene lactones from the leaves of Vernonia amygdalina. Journal

Ethnopharmacol. 6(1):117-120.

(2)

51

Farnsworth, N.R. (1966). Biologycal and Phytochemical Screening of Plants.

Journal of Pharmaceutical Science. 5(3): 225-276.

Fathi, L.N. (2010). Efektivitas ekstrak daun jambu biji daging buah putih (Psidium guajava Linn) pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% terhadap zona radikal bakteri Staphylococcus aureus. KTI Strata satu. Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2(3): 4

Flora, E. (2008). Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan. Diakses Tanggal: 10 Mei

Giday, M., Asfaw, Z., Elmqvist, T., dan Woldu, Z. (2003). An ethnobotanical study of medicinal plants used by the Zay people in Ethiopia. Journal of

Ethnopharmacology. 4(1): 43–52.

Greenwood. (1995). Antibiotics Susceptibility (Sensitivity) Test, Antimicrobial and Chemoterapy. Addison Westley Longman Inc. San Fransisco. USA: 8(1): 6.

Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia. Edisi II. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 6, 49.

Ibrahim, G., Abdurahman, E.M., dan Katayal, U.A. (2004). Pharmacognostic Studies On The Leaves Of Vernonia amygdalina Delile. (Asteraceae).

Nigeria Journal of Natural Products And Medicine. 8(1): 8-10.

Ijeh, I.I., dan Ejike, E.C. (2010). Current Perspectives on the Medical Potentials of

Vernonia amygdalina Delile. Journal of Medical Plants Research. 57:

1051-1061.

Jas, A. (2007). Perihal Obat Dengan Berbagai Jenis dan Bentuk Sediaannya. Medan: USU Press. Halaman 47.

Jawetz, Melnick, dan Adenbergs. (2001). Mikrobiologi Kedokteran. Edisi I. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 196-198.

Kumar, S., Babu, R., Reddy, J., dan Uttam. (2011). Povidone iodine–revisited.

India Journal of Dental Advancements. 3(3): 617-619.

Lucida, H. (2006). Determination of the ionization constants and the stability of catechin from gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb). Padang ASOPMS

12 International Conference. 4(1): 4.

Melani, S. (1988). Sintesis glukan oleh Glukosiltransferase Streptococcus mutans. Mekanisme Pembentukan Plak Gigi. Jurnal FKG Universitas Trisakti

Jakarta. 5(2): 9, 14

Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Singapore: Elsevier Science. Halaman 483-487.

(3)

52

Njan, A.A, Adza, B., Agaba, A.G., Byamgaba, D., Diaz, S., dan Bansberg, D.R. (2008). The Analgesic and Antiplasmodial Activities and Toxicology of Vernonia amygdalina. Journal Medicine and Food. 11(5): 81.

Nuria, C., Faizatun, A., dan Sumantri. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus Atcc 25923, Escherichia coli Atcc 25922, dan Salmonella typhi Atcc 1408. Jurnal Ilmu – ilmu Pertanian. 5(2): 26 – 37.

Parmar, G., Kaur, J., Varghesw, C., dan Rajan, K. (2007). Management of Dental Caries in Selected Rural Areas of Gujarat Through Atraumatic Restorative Technique (ART). Report. Gol-WHO Collaboration Program (2006-07).

Government Dental Collage and Hospital, Ahmedabad India.2(2): 10.

Peterson, D. (2011). Family Gentle Dental Care. Article. Diakses Tanggal: 2 Mei 2016. http:// www.dentalgentlecare.com/periguard.html

Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jogjakarta: Erlangga. Halaman 17-18,106-108.

Primalia, D.R., Yuliati, A., dan Soebagio. (2009). Perlekatan Streptococcus

mutans pada semen hibrid ionomer setelah direndam dalam larutan

antiseptik. Surabaya Material Dental Journal. 1(1): 1.

Rawlins, E.A. (2003). Bentleys of Pharmaceutics. Edisi XVIII. London: Baillierre Tindall. Halaman 22, 35.

Robinson, T. (1995). The Organic Constituents of Hight Plant. Edisi IV. New York: University of Massachusetts. Terjemahan: Kosasih Padmawinata. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keempat. Bandung: ITB. Halaman 191-193.

Roeslan, B.O. (2002). Imunologi karies. In: Imunologi oral kelainan di dalam

rongga mulut. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Halaman 139-141.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn M.E. (2009). Handbook of

Pharmaceutical Excipients. Lexi-Comp: American Pharmaceutical

Association, Inc. Halaman 418, 458, 685.

Setiawan, A. (2012). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar. Skripsi. Medan: Falkutas Farmasi USU. Halaman 12.

Sagarin, E., dan Gerson, M.M.R. (1972). Cosmetics Science and Technology. United States: Informa Health Care USA Inc. Halaman 679-684

Shahani, M.N., dan Reddy, V.V.S. (2011). Comparison of Antimicrobial Substantivity of Root Canal Irrigants in Instrumented Root Canals up to 72 Hours: An Invitro Study. India Journal of Indian Soc. Pedod. Prev. Dent. 5(2): 29.

(4)

53

Sharma, M.C., dan Smita, S. (2010). Pharmacognostic and Phytochemical Screening of Vernonia amygdalina Linn Against Selected Bacterial Strains. Middle East Journal of Scientific Research. 6(5): 440-444.

SNI 12-3524-1995. Obat Kumur. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional. Halaman 10.

Stanier, R.Y., Adelberg, E.A., dan Ingraham, J.L. (1982). Dunia Mikroba I. Penerjemah: Agustin Wydia. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara. Halaman 23-25.

Sumono, A., dan Wulan, A. (2009). Kemampuan air rebusan daun salam (Eugenia polyantha W) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri

Streptococcus sp. Majalah Farmasi Indonesia. 20(3): 112-113.

Talaro, Kathleen P., dan Arthur, T. (1999). Foundations in microbiology: basic

principles. Edisi Ketiga. Boston: WCB/McGraw-Hill. Halaman 237-238.

Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L. (2004). Microbiology an Introduction. Edisi XVIII. San Fransisco: Pearson Education Inc. Halaman 743.

Trease, E. (1983). Pharmacognosy. Edisi XII. London: Aldon Press. Halaman 135-136.

Vadas, E.B. (2000). Stability of Pharmaceutical products, in: Gennero, A.R., Ed.,

Remington The Science and Practice of Pharmacy. Edisi XX.,

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Halaman 52.

Victor, B.C., Indrawati R., Sidarningsih. (2013). Perbedaan daya hambat obat kumur ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dan metil salisilat terhadap pertumbuhan bakteri rongga mulut. Oral Biology Dental Journal. Surabaya: Perpustakaan Universitas Airlangga. 3(2): 1.

Volk, W.A., dan Wheeler, M.F. (1993). Mikrobiologi Dasar. Jilid I. Alih Bahasa: Markam. Jakarta: Erlangga. Halaman 33-40, 218-219, 266.

Wilbraham, A.C., dan Matta, M.S. (1992). Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Penerjemah: Suminar Achmadi. Bandung: ITB. Halaman 100-105.

World Health Organization. (1992). QualityControl Methods For Medicinal Plant

Material. Switherland: WHO. Halaman 19-25.

Yeap, K., Hoyong, W., Beh, K., Liang, S., Ky, H., Yousr, N., dan Alitheen, B. (2010). Vernonia amygdalina, an Ethnoveterinary and Etnomedical Used Green Vegetable with Multiple Bioactivity.

Journal of Medicinal Plants Research. 4(25): 87-112.

Zhang, B., Takatsu, F., Geng, S., Zhengxiang, Hong, J. (2005). Ornidazole gargarisma and preparation method. Journal of Pharmaceutical Analysis. 5(2): 3.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

77 Universitas Trunojoyo Madura www.trunojoyo.ac.id PO BOX 2 KAMAL, BANGKALAN MADURA 78 Politeknik Negeri Banyuwangi http://www.poliwangi.ac.id PO BOX 103 BANYUWANGI 68400

1194/UN.34.15/PM/2012 tanggal 15 Desember 2012, Berpartisipasi sebagai Panita dalam Seminar Nasional "Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menghadapi Uji Kompetensi Guru

Dengan ini kami informasikan kepada seluruh pelamar Seleksi Pengadaan CPNS Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017, bahwa pengumuman hasil

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar melalui pem- belajaran kooperatif tipe make a macth pada mata pelajaran PKn materi Sistem

Pada dasar dari timbunan batuan tersebut telah dipasang geotextile tipe HDPE untuk menahan infiltrasi ke dalam tanah dasar yang dapat berpotensi untuk terjadinya air

Konsep dasar yang menjadi pemahaman Behavioral sosiologi adalah “ reinfocement ” yang dapat diartikan sebagai ganjaran ( rewad ). Suatu ganjaran yang membawa