• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Pasien Kanker Servik Berdasarkan Umur Dan Riwayat Aborsi Pada RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prevalensi Pasien Kanker Servik Berdasarkan Umur Dan Riwayat Aborsi Pada RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2012"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Prevalensi pasien kanker servik berdasarkan umur dan riwayat

aborsi pada RSUP H.Adam Malik pada tahun 2012

Oleh:

BOY CLINTON

100100247

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Prevalensi pasien kanker servik berdasarkan umur dan riwayat

aborsi pada RSUP H.Adam Malik pada tahun 2012

Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan sarjana kedokteran

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

BOY CLINTON

100100247

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

(3)

Prevalensi pasien kanker servik berdasarkan umur dan riwayat

aborsi pada RSUP H.Adam Malik pada tahun 2012

Nama : Boy Clinton NIM : 100100247

Pembimbing Penguji

Tanda Tangan Tanda Tangan

(dr. Joko S.Lukito, Sp.PA) (dr. Cut Aria Arina, Sp.S)

Tanda Tangan

(dr. Yetty Machrina)

ABSTRAK

Latar belakang : Kanker serviks merupakan jenis kanker yang yang banyak menyerang wanita dan juga merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi pada wanita. Buruknya pengetahuan akan deteksi awal kanker servik ini mengakibatkan tingginya jumlah kejadian kanker servik terutama pada negara negara berkembang. Aborsi merupakan tindakan yang dapat membahayakan jiwa seorang wanita, di samping itu aborsi juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan munculnya kanker servik pada wanita.

(4)

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode desain studi cross sectional yang di laksanakan pada bulan juli hingga desember 2013 dengan penganbilan data pada rekam medis penderita kanker servik di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2012. Pengambilan data menggunakan metode

total sampling yang bersifat non-probabilitas.

Hasil dan kesimpulan : Dari 229 sampel hasil yang di temukan yaitu penderita kanker servik terbesar di jumpai pada kelompok usia 41 – 50 tahun (34%), pasien dengan riwayat aborsi 76 orang(33%), pasien tanpa riwayat aborsi 153 orang(67%), dan kelompok umur 41-50 tahun (38%) sebagai kelompok dengan jumlah pasien terbanyak dengan riwayat aborsi.

Kata kunci : kanker servik, prevalensi, umur, aborsi

ABSTRACT

Background : Cervical cancer is one type of cancer that can be found in woman and also the reason of high number of death from woman. The bad knowledge of early detection toward cervical cancer causing high number of case in cervical cancer especially in developing countries. Abortion it self is an act that can risk woman life, and abortion can become risk factor that can cause cervical cancer in woman.

Objective : this study aims to determine the prevalence of cervical cancer based on age and abortion profile at General Hospital Haji Adam Malik.

Methods : this study is a descriptive cross-sectional study design conducted in july-december 2013 with the retrieval of data from the medical records of patient with cervical cancer in Haji Adam Malik General Hospital in 2012.Retrieval of data using total sampling methods that are non-probability.

Result and conclusion: from 229 sample that was found from patient with cervical cancer, the highest range of age was found at age 41-50 years (34%), patient of cervical cancer with abortion record was 76 patient (33%), and range of age 41-50 year (38%) as the range of age with highest number of patient with abortion record.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Selama penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih sangat sederhana dan masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan tanggapan dari berbagai pihak guna memperbaiki kesalahan dan kekurangan tersebut pada masa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Joko S.Lukito, SpPA selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak membantu dan memberikan saran-saran selama penulisan karya tulis ilmiah sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

(6)

4. Seluruh pegawai rumah sakit umum pusat Adam Malik Medan atas partisipasi dan bantuannya dalam proses pengumpulan data penelitian ini.

5. Seluruh rekan mahasiswa/i yang telah membantu memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan pahala yang sebesar-besarnya.

Akhir kata dari penulis, semoga karya tulis ilmiah ini memiliki manfaat dan nilai bagi kita semua dan dimasa yang akan datang kiranya dapat menjadi rujukan untuk penulisan yang lebih baik lagi.

Medan, 22 Desember 2013 Penulis

Boy Clinton NIM: 100100247

DAFTAR ISI

(7)

DAFTAR TABEL……….. XI DAFTAR GAMBAR………. XII DAFTAR SINGKATAN………... XIII DAFTAR LAMPIRAN ……… XIV

BAB 1 PENDAHULUAN………... 1

1.1. later belakang……… 1

1.2. Rumusan masalah………..……... 2

1.3. Tujuan penelitian………. 2

1.3.1. Tujuan umum………. 2

1.3.2. Tujuan khusus……….... 2

1.4. Manfaat penelitian……… 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……….. 4

2.1. Anatomi servik……… 4

2.2. Kanker servik……….. 5

2.2.1. Definisi kanker servik……….. 5

2.2.2. Etiologi kanker servik……….. 5

2.2.3. Faktor resiko kanker servik………. 5

2.2.4. Patogenesis kanker servik……….. 7

2.2.5. Klasifikasi kanker servik……… 8

2.2.6. Pemeriksaan kanker servik………. 10

2.2.7. Perawatan……….. 11

2.2.8. Prognosis……….. 14

2.2.9. Komplikasi………... 14

2.2.10. Pencegahan……… 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL….. 17

3.1. Kerangka konsep………. 17

3.2. Definisi operasional………...17

4.1. Jenis penelitian……….... 18

4.2. Tempat dan waktu penelitian………... 18

4.2.1. Tempat penelitian……….. 18

4.2.2. Waktu penelitian………...…. 18

4.3. Populasi dan sampel……….. 18

4.3.1. Populasi penelitian………. 18

4.3.2. Sampel penelitian………... 19

4.4. Teknik pengumpulan data………... ..19

(8)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 20

5.1. Hasil penelitian………. 20

5.1.1. Deskripsi lokasi dan penelitian………. 20

5.1.2. Deskripsi data penelitian……… 20

5.2. Pembahasan……….... 24

5.3. Prevalensi kanker servik……….25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……….. 26

6.1. Kesimpulan……….26

6.2. Saran………..…27

DAFTAR PUSTAKA………...28

LAMPIRAN DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 2.1. TNM dan FIGO untuk klasifikasi kanker servik ... 8

Tabel 2.2. Regional Lymphe node dan distant metastasis... 10

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Usia... 21

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi uterus Hal 4

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Hal 17

DAFTAR SINGKATAN HPV Human Papilloma Virus

HIV Human immunodeficiency Virus

AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome

ACS American Cancer Society

FIGO International Federation of Gyncology and Obstetrics

LEEP Loop Electrosurgical Excision Procedure

WHO World Health Organization

DNA Deoxyribonucleic Acid

(10)

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode desain studi cross sectional yang di laksanakan pada bulan juli hingga desember 2013 dengan penganbilan data pada rekam medis penderita kanker servik di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2012. Pengambilan data menggunakan metode

total sampling yang bersifat non-probabilitas.

Hasil dan kesimpulan : Dari 229 sampel hasil yang di temukan yaitu penderita kanker servik terbesar di jumpai pada kelompok usia 41 – 50 tahun (34%), pasien dengan riwayat aborsi 76 orang(33%), pasien tanpa riwayat aborsi 153 orang(67%), dan kelompok umur 41-50 tahun (38%) sebagai kelompok dengan jumlah pasien terbanyak dengan riwayat aborsi.

Kata kunci : kanker servik, prevalensi, umur, aborsi

ABSTRACT

Background : Cervical cancer is one type of cancer that can be found in woman and also the reason of high number of death from woman. The bad knowledge of early detection toward cervical cancer causing high number of case in cervical cancer especially in developing countries. Abortion it self is an act that can risk woman life, and abortion can become risk factor that can cause cervical cancer in woman.

Objective : this study aims to determine the prevalence of cervical cancer based on age and abortion profile at General Hospital Haji Adam Malik.

Methods : this study is a descriptive cross-sectional study design conducted in july-december 2013 with the retrieval of data from the medical records of patient with cervical cancer in Haji Adam Malik General Hospital in 2012.Retrieval of data using total sampling methods that are non-probability.

Result and conclusion: from 229 sample that was found from patient with cervical cancer, the highest range of age was found at age 41-50 years (34%), patient of cervical cancer with abortion record was 76 patient (33%), and range of age 41-50 year (38%) as the range of age with highest number of patient with abortion record.

(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan

Lampiran 3 Surat Izin Studi Awal Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan

Lampiran 5 Data Induk Penelitian Lampiran 6 Output spss

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

(12)

jumlah kasus mencapain 471 ribu dan 123 ribu di antaranya tercatat telah meningggal dunia (Alejandro et all, 2000)

Kanker servik juga termasuk jenis kanker yang mengakibatkan tingkat kematian paling banyak pada wanita, ditemukan pada tahun 2002 terdapat 493.000 kasus baru dan 274.000 wanita yang meninggal dunia disebabkan oleh kanker serviks (Williams, 2008).

Aborsi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker servik pada seorang wanita, tindakan aborsi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada dinding servik yang apabila tidak di perhatikan dapat memicu munculnya kanker servik pada masa mendatang, berdasarkan penelitian yang di lakukan di Columbia dari 759 pasien pengidap kanker servik 86 di antaranya memiliki riwayat pernah melakukan aborsi (Louise et all, 1988).

Tindakan aborsi yang dilakukan pada seorang wanita memberikan efek yang berbahaya pada servik, dimana dapat memberikan kerusakan pada servik yang dapat memicu timbulnya kanker serviks, dan beberapa tindakan aborsi tersebut termasuk di antaranya aborsi spontan, dan juga aborsi yang dilakukan berulang kali (McPhee, 2012).

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa tindakan aborsi dan penyakit kanker serviks itu sendiri sangatlah berbahaya, hal tersebut membutuhkan perhatian dan tindakan pengobatan yang baik serta tindakan pencegahan yang tepat, oleh karena itu peneliti mencoba meneliti prevalensi pasien kanker servik berdasarkan umur dan riwayat aborsi di rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik.

1.2. Rumusan masalah

(13)

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1Tujuan Umum:

Untuk mengetahui berapakah prevalensi pasien kanker servik berdasarkan umur dan riwayat aborsi di rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

1.3.2.Tujuan Khusus:

yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prevalensi pasien kanker servik dengan riwayat aborsi. 2. Mengetahui prevalensi dan jumlah pasien kanker serviks berdasarkan umurnya.

1.4. Manfaat penelitian

 Sebagai bahan informasi bagi petugas kesehatan, khususnya di RSUP H.Adam Malik Medan, mengenati prevalensi pasien kanker serviks berdasarkan umur dan riwayat aborsi di RSUP H.Adam Malik Medan.

 Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembaca tentang penyakit kanker serviks.

 Sebagai bahan acuan dan pedoman bagi peneliti lain untuk meneruskan penelitian sejenis.

(14)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Anatomi servik

Gambar 2.1.Anatomi servik

Sumber: Graff, D.V., 2001. Female Reproductive System. In: Human Anatomy. 6th

ed. McGraw-Hill, 735.

(15)

nervus sacralis. Sedangkan perdarahan serviks berasal dari arteri dan vena servikalis kanan dan kiri (Goldman, 2001).

2.2.Kanker serviks

2.2.1 Definisi kanker servik

Kanker servik adalah kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal pada daerah servik, dan kanker servik merupakan jenis kanker yang banyak di jumpai di seluruh dunia terutama pada Negara berkembang (Medscape, 2013).

2.2.2 Etiologi kanker servik

Penyebab utama kanker servik adalah infeksi yang disebabkan oleh virus HPV, walaupun sebagian besar di tularkan lewat hubungan seksual namun dapat juga ditularkan melalui jalur yang non seksual (Medscape, 2013).

2.2.3 Faktor resiko kanker servik

Menurut American Cancer Society (2012), beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kanker serviks antara lain:

1. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)

Infeksi HPV merupakan faktor risiko yang paling utama. HPV dapat menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut dan tenggorokan, tapi tidak pada darah dan kebanyakan organ internal seperti jantung dan paru-paru. HPV 6 dan HPV 11 merupakan 2 tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin. Kelompok tersebut digolongkan dalam tipe risiko rendah dari HPV karena jarang menimbulkan kanker serviks, beberapa tipe tertentu digolongkan dalam tipe risiko tinggi karena sering menimbulkan kejadian kanker, termasuk kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita, penis pada pria, kanker anus dan mulut pada pria dan wanita. Tipe risiko tinggi meliputi HPV 16, HPV 18, HPV 31, HPV 33, dan HPV 45, dan beberapa tipe lainnya. Sekitar dua per tiga kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18.

(16)

Wanita yang merokok memiliki peluang dua kali lebih besar untuk terkena kanker serviks. Zat-zat kimia pencetus kanker dalam rokok mempengaruhi seluruh organ tubuh. Zat-zat kimia berbahaya ini terserap ke dalam paru-paru dan dibawa melaui aliran darah ke seluruh tubuh. Tembakau pernah ditemukan dalam mukus serviks pada wanita perokok. Zat-zat kimia ini merusak DNA dari sel serviks dan mencetus pertumbuhan kanker serviks. 3. Imunosupresi

Human immunodeficiency virus (HIV), virus penyebab AIDS, merusak sistem imun tubuh dan menempatkan wanita kepada risiko yang besar terhadap infeksi HPV. Pada wanita yang terinfeksi HIV, pre-kanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat daripada normalnya.

4. Infeksi Chlamydia

Chlamydia adalah bakteri yang umumnya menyerang sistem reproduksi dan menular melalui kontak seksual. Infeksi Chlamydia menyebabkan inflamasi pelvis yang dapat berujung infertilitas. Beberapa studi menunjukkan risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang pemeriksaan darahnya menunjukkan riwayat atau sedang terinfeksi Chlamydia dibandingkan dengan wanita dengan pemeriksaan normal.

5. Diet

Wanita dengan diet yang rendah buah-buahan dan sayur-sayuran menaikkan risiko terkena kanker serviks. Wanita dengan berat badan berlebih juga cenderung lebih sering terkena adenokarsinoma serviks.

6. Kontrasepsi oral

Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama dapat menaikkan risiko kanker serviks. Risiko kanker serviks menjadi dua kali lebih besar pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun.

7. Paritas (Jumlah kelahiran)

(17)

lemah dan memungkinkan untuk terjadinya infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.

8. Usia pertama kali hamil

Wanita yang hamil pertama kali di bawah umur 17 tahun hampir 2 kali lebih besar kemungkinan menderita kanker serviks daripada wanita yang hamil pertama kali pada umur 25 atau lebih.

9. Sosial ekonomi

Banyak wanita dengan penghasilan rendah tidak memiliki akses pelayanan kesehatan yang baik, termasuk skrining pap smear.

10. Riwayat keluarga

Jika ibu atau saudara perempuan wanita menderita kanker serviks, peluang wanita tersebut untuk terkena kanker serviks 2-3 kali lebih besar daripada wanita yang riwayat keluarganya tidak menderita kanker serviks.

Sedangkan untuk aborsi sendiri memiliki efek yang sama seperti tindakan partus, dimana beberapa contoh tindakan aborsi itu Antara lain aborsi spontan, dan aborsi berulang yang dapat menyebabkan kerusakan pada daerah servik (McPhee, 2012).

2.2.4.Patogenesis kanker servik

Salah satu penyebab terjadinya kanker serviks adalah infeksi HPV yang dapat menyebar lewat kontak seksual, virus HPV menginfeksi sel basal yang immature pada epitel squamous dalam area epithelial break, atau sel squamous metaplastic yang masih immature yang ada pada squamocolumnar junction. HPV tidak bisa menginfeksi sel sel squamous superficial dewasa yang menutupi daerah ectocervix, vagina, atau vulva.

(18)

Namun tingkat penyebaran dan kemungkinan infeksi virus HPV tergantung

yang tergabung dari nuclear atypia dan cytoplasmic perinuclear halo.

Untuk bereplikasi, HPV harus mengganggu sintesis DNA pada sel yang di tempatinya.Karena virus HPV bereplikasi pada sel yang mengalami maturasi, virus tersebut harus mengaktivasi daur mitotic pada sel tersebut.

Kondisi fisik virus tersebut terbagi dalam beberapa jenis lesi, menjadi host pada DNA sel yang di serang, atau sudah menjadi sel kanker sepenuhnya (Robbins and Cotran, 2010).

2.2.5.Klasifikasi kanker servik

Tabel 2.1 Tabel TNM dan FIGO untuk klasifikasi kanker servik Table. TNM and FIGO Classification for Cervical Cancer

TNM FIGO Surgical Pathologic Finding Categories stages

TX Primary tumor cannot be assessed

T0 No evidence of primary tumor

Tis Carcinoma in situ

T1 I Cervical carcinoma confined to the cervix

T1a IA Invasive carcinoma diagnosed onl by microscopy

T1a1 Ia1 Measured stromal invasion <3.0 mm in depth and <7.00 mm in horizontal speed

T1b IB Clinically visible lesion confined to the cervix

T1B1 IB1 Clinically visible lesion <4.0 cm in greatest dimension T1b2 IB2 Clinically visible lesion >4.0 cm in greatest dimension T2 II Cervical carcinoma invades beyond uterus but not to pelvic

wall

(19)

T2a1 IIA1 Clinically visible lesion <4.0 cm in greatest dimension T2a2 IIA2 Clinically visible lesion >4.0 cm in greatest dimension T2b IIB Tumor with parametrial invasion

T3 III Tumor exrends to pelvic wall and/or involves lower third of vagina

T3a IIIA Tumor involves lower third of vagina, no extension to pelvic wall

T3b IIIB Tumor extends to pelvic wall and/or causes hydronephrosis or nonfunctional kidney

T4 IV Tumor invades mucosa of bladder or rectum and beyond true pelvis

T4a IVA Tumor invades mucosa of bladder or rectum T4b IVB Tumor extends beyond true pelvis

Tabel 2.2 Tabel untuk regional Lymphe Node dan Distant metastasis Regional lymph nodes (N)

NX Regional lymph nodes cannot be assessed NO No regional lymph node metastasis N1 Regional lymph node metastasis Distant metastasis (M)

M0 No distant metastasis M1 Distant metastasis

(20)

2.2.6.Pemeriksaan pada kanker servik

Salah satu pemeriksaan rutin yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker serviks adalah Pap smear test atau di singkat Pap test, Test ini dilakukan agar pemeriksa dapat melihat apakah ada perubahan yang abnormal pada sel bagian serviks. Pap test merupakan pemeriksaan terpenting yang dapat digunakan untuk mendeteksi apabila ditemukannya kanker serviks dini. Jadwal Pap test yang di anjurkan dapat berdasarkan umur. Untuk kebanyakan wanita, dianjurkan untuk melakukan Pap test setiap 1 tahun.Menurut (Webmed, 2011) ada beberapa test yang dapat mengkonfirmasi dan mendiagnosa kanker serviks diantaranya:

1. Colposcopy dan cervical biopsy, adalah test yang dapat menentukan apakah ada atau tidaknya serta lokasi sel kanker yang berapa pada permukaan serviks

2. Endoservikal biopsy, ini adalah test yang digunakan untuk meliat apakah sel kanker berada pada saluran sekitar serviks

3. Cone biopsy atau Loop electrosurgical excision procedure(LEEP). Tes ini terkadang dianjurkan untuk mengambil jaringan serviks untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.

Terdapat juga test untuk mengetahui sudah berapa jauh stadium dari kanker, diantaranya:

1. Cone biopsy atau Loop Electrosurgical Excision Procedire(LEEP). Test ini terkadang di anjurkan untuk melihat penyebaran dari kanker di serviks.

2. Cytoscopy, digunakan untuk melihat bagian interior dari daerah bladder dan urethra dan dilihat apabila penyebaran kanker sudah mencapai sistem urinal.

3. Protoscopy, digunakan untuk melihat bagian bawah dari Kolon, juga untuk melihat apakah kanker sudah menyebar ke rektum.

(21)

Test yang lain juga dianjurkan sebagai penolong dalam pengambilan keputusan perawatan, termasuk:

1. Test Darah, termasuk di dalamnya Complete Blood Count(CBC) untuk mengecek apakah didapati Anemia atau dapat dilakukan Chemistry screen untuk mengetahui keadaan Liver dan ginjal.

2. Imaging test, termasuk Chest X-ray,CT scan, MRI,dan Positron emission tomography(PET). Test ini dilakukan apabila kanker sudah menyebar di luar serviks.

2.2.7.Perawatan

Pewatan pada kanker serviks tergantung dari beberapa hal diantarnya adalah hasil test,lokasi dari kanker,seberapa jauh penyebarannya,umur dan kesehatan. Operasi atau gabungan dari chemotherapy dan radiotherapy merupakan perawatan yang biasa di gunakan pada kanker serviks, menurut (cancervic, 2012) beberapa perawatan yang dapat dilakukan adalah:

Operasi

Operasi merupakan perawatan yang dilakukan kepada wanita yang memiliki kanker hanya di sekitar serviks. Jenis operasi tergantung dari luas kanker Hysterectomy

Hysterectomy adalah operasi untuk mengangkat uterus dan serviks. Ada 2 jenis hyserectomy:

Total hysterectomy: Uterus dan serviks di angkat. Operasi ini dilakukan dengan Laparoscopy atau dengan Laparotomy. Metode yang digunakan tergantung dari ukuran dan stadium kanker. Dan pasca operasi harus dirawat di rumah sakit 2 hingga 5 hari

Hysterectomy: Uterus, sekitar 2cm dari bagian atas vagina, dan jaringan sekitar serviks di angkat. Operasi ini dapat mempengaruhi fungsi kencing dikarenakan kerusakan pada saraf di daerah ini. Pasca operasi harus dirawat di rumah sakit sekitar 1 minggu.

(22)

Radical trachelectomy adalah pengangkatan dari serviks. Ini bukan prosedur yang biasa dilakukan, tetapi dapat dilakukan pada wanita muda yang memiliki kanker dengan ukuran kecil. Trachelectomy dapat mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil.

Radiotherapy

Raiotherapy digunakan untuk membunuh sel kanker atau melukainya sehingga sel tersebut tidak bisa menyebar. Radiasi ini di target ke daerah kanker dan di rawat sebagik mungkin agar mendapatkan efek samping yang sesedikit mungkin. Raditherapy dilakukan jika pasien tidak dapat melakukan operasi besar atau jika kanker sudah menyebar ke jaringan yang mengelilingi serviks. Dapat juga digunakan sesudah operasi atai dikombinasikan dengan chemotherapy.

Radioterapi eksternal

Pada perawatan ini, sinar x-ray dari mesin di targetkan ke serviks dan bagian tubuh lain yang membutuhkan perawatan. Proses ini memakan waktu beberapa menit, pasien berbaring di meja besi di bawah mesin raditerapi.

Radioterapi internal

Radioterapi internal biasa disebut brachytherapy. Sumber radiasi diletakkan ke dalam tubuh dekat dengan kanker. Perawatan ini kurang memberi efek samping terhadap organ di sekitar kanker.

Kemoterapi

(23)

Kemoradiasi

Kemoradiasi adalah gabungan dari radioterapi dengan kemoterapi, perawatan ini biasanya digunakan untuk merawat kanker yang sudah stadium lanjut. Peneliti di Amerika menemukan wanita yang memiliki kanker serviks stadium lanjut memiliki kesempatan selamat yang baik jika diberikan kedua perawatan. Tetapi,kemoradiasi memiliki efek samping yang lebih dari tetapi lain, termasuk di antaranya mual,muntah, dan penurunan jumlah sel darah putih. Wanita dengan jumlah sel darah putih yang rendah tidak dianjurkan melakukan terapi ini.

2.2.8.Prognosis

Menurut (Medscape, 2013) prognosis pasien dengan kanker servik tergantung kepada stadium kankernya, dengan tingkat keselamatan 5 tahun sebagai berikut:

 Stadium I – diatas 90%

 Stadium II – 60-80%

 Stadium III – sekitar 50%

 Stadium IV – kurang dari 30%

(24)

2.2.9.Komplikasi

Menurut (NHS, 2013) komplikasi dari kanker serviks dapat terjadi karena 2 hal :

 Efek samping dari perawatan

 Hasil dari kanker serviks yang tidak di rawat Efek samping

 Menopause dini, jika ovaries di angkat dengan operasi, atau jika terkena kerusakan selama perawatan dengan radioterapi, dapat menyebabkan menopause dini. Kebanyakan wanita memasuki menopause ketika memasuki umur 50an. Menopause ini disebabkan ketika ovaries berhenti memproduksi hormon, oestrogen dan progesteron.

 Lymphoedema, jika nodes pada pelvis di angkat melalui operasi dapat menyebabkan gangguan pada sistem kerja limpatic, salah satu fungsi limpatic sistem adalah mengalirkan cairan yang berlebihan dari jaringan tubuh, gangguan pada bagian ini dapat menyebabkan penumpukan cairan ayng menyebabkan terjadinya bengkak.

Kanker yang tidak dirawat

 Nyeri, jika kanker menyebar ke bagian saraf,tulang atau otot maka dapat menyebabkan rasa nyeri dan sakit yang kuat. Untuk rasa nyeri dan sakit ini dapat di rawat dengan painkiller tetapi hanya akan menghilangkan nyeri dan sakitnya untuk sementara.

 Gagal ginjal, ginjal menyaring dan membuang zat zat yang tidak diperlukan tubuh melalui darah. Pada kanker serviks, pertumbuhan

 kanker dapat menekan bagian ureter dan memblock saluran kencing. Penumpukan urin di dalam ginjal dikenal dengan dengan Hydronephrosis dan dapat menyebabkan ginjal menjadi besar.

 Pendarahan, jika kanker menyebar ke daerah vagina, dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah hingga menyebabkan perdarahan.

(25)

dapat disebabkan karena kerusakan pada jaringan atau juga karena bocornya saluran kencing.

2.2.10.Pencegahan

Menurut (Medscape, 2013) beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai pencegahan kanker serviks di antaranya:

 Imunisasi

o Gardasil, vaksin yang diberikan pada perempuan berumur 9-26 tahun

untuk mencegah munculnya kanker servik yang disebabkan oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.

o Cervarix, vaksin yang diberikan kepada perempuan berumur 9-25 tahun untuk mencegah kanker servik yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Juga tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya:

 Meningkatkan informasi kesehatan tentang kanker servik.

 Pendidikan seksual disesuaikan dengan usia dan budaya.

 promosi kondom / penyisihan bagi yang terlibat dalam aktivitas seksual.

 Hindari penggunaan kontrasepsi oral yang merupakan salah satu faktor resiko kanker servik.

(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1.Kerangka konsep penelitian 3.2. Defenisi operasional

3.2.1Definisi

Usia adalah umur pasien saat terdiagnosa menerita kanker servik.Riwayat aborsi adalah ada tidaknya pasien pernah melakukan aborsi sebelum terdiagnosa menderita kanker servik.Prevalensi adalah jumlah pasien yang tercatat menderita kanker servik dalam masa tertentu.Kanker servik adalah penyakit yang terjadi pada daerah servik seorang wanita.

3.2.2.Alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah rekam medis. 3.2.3.Cara ukur

Cara ukur dalam penelitian ini adalah dengan mengolah dan menganalisis data pada rekam medis

(27)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1.Kerangka konsep penelitian 3.2. Defenisi operasional

3.2.1Definisi

Usia adalah umur pasien saat terdiagnosa menerita kanker servik.Riwayat aborsi adalah ada tidaknya pasien pernah melakukan aborsi sebelum terdiagnosa menderita kanker servik.Prevalensi adalah jumlah pasien yang tercatat menderita kanker servik dalam masa tertentu.Kanker servik adalah penyakit yang terjadi pada daerah servik seorang wanita.

3.2.2.Alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah rekam medis. 3.2.3.Cara ukur

Cara ukur dalam penelitian ini adalah dengan mengolah dan menganalisis data pada rekam medis

(28)

Skala pengukuran dalam penelitian adalah nominal. BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang).Penelitian di lakukan dengan menggunakan data rekam medik pasien kanker servik yang di rawat di RSUP H.Adam Malik pada tahun 2012.

4.2. Tempat dan waktu penelitian 4.2.1. Tempat penelitian

Penelitian di lakukan di RSUP H.Adam Malik Medan.Lokasi dipilih berdsarakan pertimbangan bahwa RSUP H.Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan wilayah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera barat, dan Riau.

4.2.2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan maret 2013 sampai desember 2013 yang meliputi studi kepustakaan, pengumpulan data, penelitian dan penulisan hasil penelitian.Data di ambil dari bulan juli 2013 sampai desember 2013.

4.3. Populasi dan sampel 4.3.1. Populasi penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien wanita yang terdiagnosa menderita kanker servik di RSUP H.Adam Malik Medan yang ada pada tahun 2012.

(29)

Sampel penelitian adalah data yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel.Dalam penelitian ini, akan digunakan total sampel yaitu semua subjek dijadikan penelitian.

4.4. Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder yaitu rekam medis pasien kanker servik di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2012.Data ini akan diperuleh dari bagian rekam medis RSUP H.Adam Malik Medan.

4.5. Metode pengolahan dan analisis data

Data rekam medis yang telah terkumpul akan diolah dan di analisis dengan komputerisasi.Hasil pengolahan dan data kemudian akan di sajikan dalam bentuk tabel.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil penelitian

5.1.1.Deskripsi lokasi dan penelitian

(30)

sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990.

Berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI No.502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 september 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan diterapkan sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera barat, dan Riau.Penelitian ini dilakukan di sub bagian rekam medis rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik.

5.1.2.Deskripsi data penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan meneliti data yang diambil dari rekam medis pasien yang menderita kanker serviks di RSUP H.Adam Malik bulan januari 2013 hingga desember 2013.

Didapati sebanyak 229 kasus di RSUP H.Adam Malik yang memenuhi kriteria data yang dapat diolah.

5.1.2.1.Distribusi penderita kanker serviks berdasarkan usia

Distribusi data penelitian yang menunjukkan usia penderita kanker servik untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.1.Distribusi frekuensi kanker serviks berdasarkan usia Kelompok usia(tahun) Frekuensi(n) Persentase (%)

(31)

jumlah 229 100

Berdasarkan tabel 5.1 didapati bahwa penderita kanker servik dengan kelompok usia 15-20 tahun dan kelompok usia 21-30 tahun merupakan sampel yang paling sedikit yaitu sebanyak 1 orang (0,5%), sedangkan sampel terbanyak berasal dari kelompok usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 78 orang (34%).

Sampel dengan kelompok usia 31-40 tahun adalah sebanyak 33 orang(14.5%), kelompok usia 51-60 74 orang(32%), kelompok usia 61-70 sebanyak 32 orang(14%), dan kelompok usia 71-80 orang sebanyak 8 orang(3.5%).

5.1.2.2.Distribusi penderita kanker servik berdasarkan riwayat aborsi

Distribusi p*enderita kanker serviks berdasarkan riwayat aborsi pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.2.Distribusi frekuensi kanker servik berdasarkan riwayat aborsi Usia Ada riwayat

total 76 100 153 100

Riwayat aborsi Jumlah Persentase(%)

Ada 76 33%

Tidak ada 153 67%

(32)

Berdasarkan tabel 5.2 didapati penderita kanker servik yang pernah melakukan tindakan aborsi terbanyak adalah pada umur 41-50 tahun(38%).Umur 15-20 tahun dengan jumlah 1 orang (1%), 21-30 tahun 1 orang (1%), 31-40 tahun 13 orang (17%), 51-60 tahun 20 orang (26%), 61-70 tahun 12 orang (16%), 71-80 tahun 0 orang (0%), 81-90 tahun 1 orang(1%).

Berdasarkan tabel 5.2. didapati penderita kanker servik tanpa riwayat aborsi pada umur 15-20 tahun adalah 0 orang(0%), umur 21-30 adalah 0 orang (0%), 31-40 adalah 20 orang (13%), 41-50 adalah 50 orang(33%), 51-60 tahun 54 orang(35%), 61-70 tahun 20 orang(13%), 71-80 tahun 8 orang(5%), 81-90 tahun 1 orang (1%).

5.1.2.3.Prevalensi kanker servik

Dari hasil penelitian, di dapatkan prevalensi kanker serviks di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2012 adalah sebesar 229 orang yang di dapatkan dari data sekunder rekam medis RSUP H.Adam Malik.

5.2.Pembahasan

5.2.1.Distribusi pasien kanker servik berdasarkan usia

(33)

kelompok umur 41-50 tahun, penelitian yang dilakukan oleh Dewi(2012) di rumah sakit bali menunjukkan hasil sebanyak 59 orang (49,2%) penderita kanker servik yang terletak pada jarak usia 41-50 tahun.

Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya juga mendapatkan angka yang signifikan, penelitian yang dilakukan Zai (2009) di RSUP H.Adam Malik medan tahun 2003 memperlihatkan jumlah penderita kanker servik terbanyak pada usia di atas 40 tahun dengan jumlah (76%) dari total 492 kasus.

Didapatkannya pasien kanker servik dengan usia yang sudah menua memperlihatkan akan kurangnya kepedulian masyarakat kepada deteksi awal kanker servik, di samping tinggi nya penderita kanker servik pada usia tua juga terlihat pada hasil adanya wanita yang masih tergolong muda juga terkena kanker servik.

Menurut penelitian ferguson (2005) pada perempuan umur 15 – 25 tahun ditemukan bebrapa pasien kanker servik yang memiliki kelainan pada mental nya dikarenakan kehamilan dan tindakan aborsi yang dilakukan pada umur muda. 5.2.2.Distribusi pasien kanker servik yang memiliki riwayat aborsi

Hasil penelitian terhadap riwayat aborsi berdasarkan data di atas didapati bahwa penderita kanker servik terbanyak berada pada kelompok umur 41-50 tahun, yaitu sebanyak 28 orang (38%), dimana berdasarkan (Reardon, 2013) wanita dengan tindakan aborsi memiliki kemungkinan untuk terkena kanker servik 2 kali lebih besar dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat aborsi, ditambah juga dengan peningkatan kemungkinan kanker servik terhadap wanita yang sudah melakukan aborsi dan tidak diberikan penanganan medis yang baik.

Menurut American Cancer Society (2012), tidak ada tindakan aborsi yang seluruhnya bebas dari resiko, dan aborsi memiliki beberapa resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan seorang wanita, terutama bila aborsi tersebut dilakukan tanpa perawatan yang baik, maupun aborsi yang dilakukan berulang kali.

(34)

Menurut penelitian Ferguson (2005), tindakan aborsi yang dilakukan pada perempuan umur 15 – 25 tahun tidak hanya dapat memicu timbunya penyakit pada tubuh berupa kanker, tetapi dapat juga menimbulkan kerusakan mental bahkan dapat menyebabkan kematian.

5.2.3.Prevalensi kanker servik

Dari hasil penelitian, di dapatkan sebanyak 229 kasus kanker servik pada tahun 2012 di RSUP H.Adam Malik Medan. Dimana diantara total pasien kanker servik tersebut 76 pasien tercatat memiliki riwayat tindakan aborsi, dimana diantaranya 76 pasien tersebut terdapat pasien yang masih berumur tergolong muda. Hal ini dapat terjadi mungkin karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya tindakan aborsi dan tentang kanker servik itu sendiri.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Adapun kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Prevalensi pasien penderita kanker servik di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2012 adalah sebanyak 229 orang.

2. Pembagian berdasarkan umur, diperoleh kasus kanker servik tertinggi di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2012 terdapat pada kelompok usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 78 orang (34%).

(35)

4. Pembagian pasien tanpa riwayat aborsi ditemukan dengan jumlah 153 orang (67%) dari total keseluruhan kasus kanker servik yang berjumlah 229.

5. Tingginya angka pasien kanker servik menunjukkan kurangnya pencegahan untuk penyakit kanker servik.

6.2.Saran

Dari seluruh proses untuk menyelesaikan penelitian ini, dapat di berikan beberapa saran yang dapat digunakan untuk seluruh pihak yang berperan di penelitian ini. Beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu:

1. Disarankan kepada masyarakat untuk lebih mengerti akan bahaya dari kanker servik dan tindakan aborsi itu sendiri, dimana hal tersebut merupakan tindakan yang dapat dicegah.

2. Untuk penelitian di masa mendatang disarankan supaya lebih melebarkan cakupan penelitiannya, terutama pada jumlah sampel serta tempat lokasi penelitian sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan kesehatan. 3. Diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat meningkatkan usaha untuk

melakukan tindakan deteksi dini untuk penyakit kanker servik ini.

(36)

Daftar Pustaka

ACS, 2013. american cancer society. [Online]

Available at: www.acs.org

[Accessed august 2013].

Alejandro mohat, M. F., 2000. epidemiology of cervical cancer. cancer investigation, pp. 584-590.

Brinton, 1992. epidemiology of cervical cancer. [Online] Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmend/1428106 [Accessed 21 8 2013].

Cotran, R. a., 2010. the female genital tract. In: pathologic basis of disease 8th edition. s.l.:s.n.

David M. Fergusson, D. M. F. E. M. R., 2006. Abortion in young women and subsequent mental health. Journal of Child Psychology and Psychiatry, pp. 16-24. Dewi, I. S. A. &. A. N., 2012. paparan asap rokok dan higiene diri merupakan faktor resiko lesi prakanker leher rahim di kota denpasar tahun 2012. public health and preventive medicine archive.

Edyta C.Pirog, M., 2010. general pathology of female genitalia. In: robbins and cotran, pathologic basis of disease eight edition. s.l.:s.n.

F.X.Bosch, N. S. S. I. M. P. M. P. N. L. L. J. E. N. M. P. D. R. K., 2006. risk factor for cervical cancer in columbia and spain. international journal of cancer, pp. 750-758.

Louise A.Brinton, W. C. M. M. R. H. R. C. D. B. E. G. F. T. M. G. W. E., 1998. parity as risk factor for cervical cancer. american journal of epidemiology, pp. 486-496.

M.V.Zunzunegui, M. C. a. J., 1995. male influence on cervical cancer risk.

international journal of cancer, pp. 302-307.

McPhee, S. J., 2012. current medical diagnosis and treatment. pp. 1-10.

Medscape, 2013. practical essential of cervical cancer. [Online] Available at: http://emedicine.medscape.com/article/253513-overview#showall

[accesed agustus 2013].

[Accessed august 2013].

(37)

NHS, 2013. cervical cancer complication. [Online] Available at: http://www.nhs.uk/conditions/cancer-of-the-cervix/Pages/complications.aspx

[Accessed august 2013].

Observatory, G. h., 2008. global hecancer mortality and morbidity. [Online]

Available at:

http://www.who.int/gho/ncd/mortality_morbidity/cancer/en/index.html [Accessed 21 august 2013].

Reardon, M., 2013. Dangerousness of cervical cancer. High risk of cervical cancer, pp. 235-238.

victoria, C. c., 2012. treatment for cervical cancer. [Online]

Available at:

http://www.cancervic.org.au/about-cancer/cancer_types/cervical_cancer/treatment_for_cervical_cancer.html [Accessed august 2013].

Williams, 2008. williams gynecology. Mc-graw hills: s.n.

Zai, A., 2009. Karakteristik penderita kanker leher rahim yang dirawat inap di rumah sakit umum pusat haji adam malik medan. [Online] Available at: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14739 [Accessed 4 agustus 2013].

Lampiran

(38)

Nama : Boy Clinton

Tempat/Tanggal lahir : Medan, 4 juni 1993

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jl.Karet 15 no.2 P.Simalingkar Orang tua (Ayah) : dr.Supredo Kembaren SpB, FINACS Orang tua (Ibu) : Drs. Elvia Nasda

Riwayat Pendidikan : TK Harapan Bunda Medan SD Sei Petani Medan SMP Harapan 2 Medan SMA Harapan 1 Medan

Data induk

Nomor Rekam Medik Umur Riwayat aborsi

499333 33 tidak

534574 44 ada

532018 86 tidak

500732 60 tidak

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

511908 21 ada

522742 70 tidak

526963 35 ada

525856 51 tidak

520257 43 tidak

522311 70 ada

518105 42 ada

427013 51 ada

Output SPSS

Output data Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-20 1 .4 .4 .4

21-30 1 .4 .4 .9

31-40 33 14.4 14.4 15.3

41-50 78 34.1 34.1 49.3

51-60 74 32.3 32.3 81.7

61-70 32 14.0 14.0 95.6

71-80 8 3.5 3.5 99.1

81-90 2 .9 .9 100.0

(46)

Output data riwayat aborsi

Aborsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ada 76 33.2 33.2 33.2

tidak 153 66.8 66.8 100.0

(47)

Output data umur pasien dengan riwayat aborsi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

(48)

Count

Aborsi Total

ada tidak

Umur 15-20 1 0 1

21-30 1 0 1

31-40 13 20 33

41-50 28 50 78

51-60 20 54 74

61-70 12 20 32

71-80 0 8 8

81-90 1 1 2

(49)

Daftar Pustaka

ACS, 2013. american cancer society. [Online]

Available at: www.acs.org

[Accessed august 2013].

Alejandro mohat, M. F., 2000. epidemiology of cervical cancer. cancer investigation, pp. 584-590.

Brinton, 1992. epidemiology of cervical cancer. [Online] Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmend/1428106 [Accessed 21 8 2013].

Cotran, R. a., 2010. the female genital tract. In: pathologic basis of disease 8th edition. s.l.:s.n.

David M. Fergusson, D. M. F. E. M. R., 2006. Abortion in young women and subsequent mental health. Journal of Child Psychology and Psychiatry, pp. 16-24. Dewi, I. S. A. &. A. N., 2012. paparan asap rokok dan higiene diri merupakan faktor resiko lesi prakanker leher rahim di kota denpasar tahun 2012. public health and preventive medicine archive.

Edyta C.Pirog, M., 2010. general pathology of female genitalia. In: robbins and cotran, pathologic basis of disease eight edition. s.l.:s.n.

F.X.Bosch, N. S. S. I. M. P. M. P. N. L. L. J. E. N. M. P. D. R. K., 2006. risk factor for cervical cancer in columbia and spain. international journal of cancer, pp. 750-758.

Louise A.Brinton, W. C. M. M. R. H. R. C. D. B. E. G. F. T. M. G. W. E., 1998. parity as risk factor for cervical cancer. american journal of epidemiology, pp. 486-496.

M.V.Zunzunegui, M. C. a. J., 1995. male influence on cervical cancer risk.

international journal of cancer, pp. 302-307.

McPhee, S. J., 2012. current medical diagnosis and treatment. pp. 1-10.

Medscape, 2013. practical essential of cervical cancer. [Online] Available at: http://emedicine.medscape.com/article/253513-overview#showall

[accesed agustus 2013].

[Accessed august 2013].

(50)

NHS, 2013. cervical cancer complication. [Online] Available at: http://www.nhs.uk/conditions/cancer-of-the-cervix/Pages/complications.aspx

[Accessed august 2013].

Observatory, G. h., 2008. global hecancer mortality and morbidity. [Online]

Available at:

http://www.who.int/gho/ncd/mortality_morbidity/cancer/en/index.html [Accessed 21 august 2013].

Reardon, M., 2013. Dangerousness of cervical cancer. High risk of cervical cancer, pp. 235-238.

victoria, C. c., 2012. treatment for cervical cancer. [Online]

Available at:

http://www.cancervic.org.au/about-cancer/cancer_types/cervical_cancer/treatment_for_cervical_cancer.html [Accessed august 2013].

Williams, 2008. williams gynecology. Mc-graw hills: s.n.

Zai, A., 2009. Karakteristik penderita kanker leher rahim yang dirawat inap di rumah sakit umum pusat haji adam malik medan. [Online] Available at: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14739 [Accessed 4 agustus 2013].

Lampiran

(51)

Nama : Boy Clinton

Tempat/Tanggal lahir : Medan, 4 juni 1993

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jl.Karet 15 no.2 P.Simalingkar Orang tua (Ayah) : dr.Supredo Kembaren SpB, FINACS Orang tua (Ibu) : Drs. Elvia Nasda

Riwayat Pendidikan : TK Harapan Bunda Medan SD Sei Petani Medan SMP Harapan 2 Medan SMA Harapan 1 Medan

Data induk

Nomor Rekam Medik Umur Riwayat aborsi

499333 33 tidak

534574 44 ada

532018 86 tidak

500732 60 tidak

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

511908 21 ada

522742 70 tidak

526963 35 ada

525856 51 tidak

520257 43 tidak

522311 70 ada

518105 42 ada

427013 51 ada

Output SPSS

Output data Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-20 1 .4 .4 .4

21-30 1 .4 .4 .9

31-40 33 14.4 14.4 15.3

41-50 78 34.1 34.1 49.3

51-60 74 32.3 32.3 81.7

61-70 32 14.0 14.0 95.6

71-80 8 3.5 3.5 99.1

81-90 2 .9 .9 100.0

(59)

Output data riwayat aborsi

Aborsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ada 76 33.2 33.2 33.2

tidak 153 66.8 66.8 100.0

(60)

Output data umur pasien dengan riwayat aborsi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

(61)

Count

Aborsi Total

ada tidak

Umur 15-20 1 0 1

21-30 1 0 1

31-40 13 20 33

41-50 28 50 78

51-60 20 54 74

61-70 12 20 32

71-80 0 8 8

81-90 1 1 2

Gambar

Tabel 2.1. TNM dan FIGO untuk klasifikasi kanker servik ......................
Gambar 2.1.Anatomi servik
Table. TNM and FIGO Classification for Cervical Cancer
Tabel 2.2 Tabel untuk regional Lymphe Node dan Distant metastasis
+3

Referensi

Dokumen terkait

 double klik kiri pada DIAGRAM (yang telah terjaring blok hitam).  Setelah muncul kotak isian, ISI atau GANTI dengan NILAI

Besides introducing the classical Root-mean-square height method and Morphological Surface Roughness (MSR) algorithm, this paper takes the area of the Jurassic mountain uplift in

Jl. Registrasi/daftar ulang di bagia! Akademik a}&lt;an dilaksanakan pada t -nggal 07 s/d 16 JuDi 2OI7 pada jam keia, dengan terlebih dahulu melaPor ke bagian

[r]

Teknik pembangunan WarNet pada penulisan ilmiah ini, menggunakan teknologi LAN (jaringan area lokal) yang berbasis jaringan secara Workgroups di Microsoft Networks, dengan PC

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

Pasal 17 ayat (2) huruf g angka 2) huruf a) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Harapan peneliti selanjutnya adalah dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca baik itu pengetahuan tentang adat dan kebudayaan yang ada di Kecamatan Paloh