ANALISIS PERMINTAAN PASAR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Oleh :
Nur Latifa Isnaini Putri (160820101049)
JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
1
TEORI PERMINTAAN
Dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu. Permintaan adalah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh para pelanggan selama periode tertentu berdasarkan sekelompok kondisi tertentu. James dan Mark dalam bukunya menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan mencakup harga barang yang bersangkutan, harga dan ketersediaan barang yang berkaitan, perkiraan akan perubahan
harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, pengeluaran periklanan, dan sebagainya.
Dalam pembuatan keputusan manajerial, titik perhatian utama kita adalah pada permintaan pasar. Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Oleh karena itu, agar dapat memahami permintaan pasar tersebut terlebih dahulu kita harus memahami sifat dari permintaan individualnya.
Hukum permintaan ( the law of demand ) adalah pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Dan sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin rendah permintaan akan barang dan jasa tersebut. Hukum berlaku dengan catatan ceteris paribus. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Terori Permintaan
"Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga
2 Hukum Permintaan
A. FUNGSI PERMINTAAN PASAR
Fungsi permintaan pasar adalah hubungan antara jumlah komoditi yang diminta oleh keseluruhan individu di dalam pasar komoditi tersebut dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan pasar suatu komoditi merupakan hubungan antara jumlah komoditi yang diminta oleh keseluruhan individu di dalam pasar komoditi tersebut dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
1) Faktor Harga :
Harga dan permintaan memiliki hubungan berbanding terbalik, permintaan saat dipengaruhi harga dan sebaliknya harga juga dipengaruhi oleh permintaan. Perubahan sepanjang kurva
permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.
Contoh:
Orang lebih memilih membeli emas dari pada membeli berlian? berarti harga berlian yg tinggi mempengaruhi permintaannya akan barang tersebut.
2. Faktor Bukan Harga :
Harga barang itu sendiri.
Harga barang lain yang berkaitan. Tingkat pendapatan.
Selera konsumen.
Ekspektasi/perkiraan masa depan. Jumlah penduduk.
3 Musim/iklim.
Kurva permintaan akan bergerak ke kanan apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Kurva permintaan akan bergerak ke kiri apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
Dari berbagai variabel penentu permintaan itu, kita dapat menggolongkannya menjadi variabel strategis, variabel konsumen, variabel pesaing, dan variabel lainnya.
1. Variabel strategis
Yang termasuk dalam variabel strategis adalah harga barang yang bersangkutan, advertensi, kualitas dan desain barang, serta saluran distribusi barang.
2. Variabel konsumen
Yang termasuk dalam variabel konsumen adalah tingkat pendapatan, selera konsumen, dan harapan konsumen terhadap harga di masa yang akan datang.
3. Variabel pesaing
Yang termasuk dalam variabel pesaing adalah harga barang subtitusi dan harga barang komplementer, advertensi dan promosi barang lain, saluran distribusi barang lain, serta kualitas dan desain barang lain.
4. Variabel lain
Yang termasuk dalam variabel lain adalah kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, dan cuaca.
Variabel strategis merupakan variabel yang dapat digunakan secara langsung untuk mempengaruhi permintaan barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu variabel strategis ini disebut pula sebagai variabel yang dapat dikendalikan langsung oleh perusahaan (controllable variables). Sedangkan variabel-variabel di luar itu merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan tersebut (uncontrollable variables).
4
Fungsi umum permintaan yang ditunjukkan dalam persamaan di atas menunjukkan variabel – variabel yang mempengaruhi permintaan. Dalam penggunaannya untuk pembuatan keputusan manajerial, fungsi permintaan tersebut harus dibuat secara lebih eksplisit. Oleh
karena itu, hubungan antara kuantitas yang diminta dengan setiap variabel yang menentukan permintaan harus kita tentukan. Untuk menggambarkan variabel apa saja yang termasuk dalam modal permintaan ini, misalkan kita menganalisis permintaan akan mobil, maka fungsi permintaannya ditetapkan sebagai berikut:
Q = a1 P + a2 Y + a3 Pend. + a4 C + a5 I
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah mobil yang diminta suatu tahun tertentu (Q) merupakan sebuah fungsi linier dari harga mobil rata – rata (P), pendapatan disposibel rata – rata (Y), jumlah penduduk (Pend.), indeks tersedianya kredit (C), dan biaya iklan (I). Sedangkan a1,a2...a5 disebut parameter fungsi permintaan tersebut. Kita dapat menggunakan berbagai metoda untuk menaksir nilai dari variabel – variabel di atas dan indikator – indikator yang menunjukkan seberapa jauh tingkat keyakinan kita dalam penaksiran tersebut.
Sekarang, misalkan kita telah mengetahui parameter – parameter tersebut dan kita menganggap bahwa fungsi permintaan tersebut secara akurat telah mampu meramalkan jumlah produk yang diminta
Q = -3P + 1,5Y + 0,05 Pend. + 1500C + 0,05I
Persamaan di atas menunjukkan bahwa permintaan akan mobil akan turun sebanyak 3 unit untuk setiap kenaikan harga rata – rata sebesar Rp1juta, permintaan akan naik sebanyak 1,5 unit untuk setiap kenaikan pendapatan disposibel rata – rata sebesar Rp1juta, permintaan
akan naik sebanyak 0,05 unit untuk setiap tambahan penduduk sebanyak 1 orang, permintaan akan naik sebesar 1500 unit jika indeks ketersediaan kredit naik sebesar 1 unit, dan
Jumlah produk X yang diminta :
5
Penduduk 100000000 0,05 5000000
Indeks kredit 3 1500 4500
Pengeluaran iklan Rp100000000,00 0,05 5000000
Permintaan total 8504500
B. KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan adalah bagian dari fungsi permintaan yang menyatakan hubungan antara harga yang dikenakan untuk sebuah produk dan jumlah yang diminta, dengan mempertahankan pengaruh semua variabel lainnya tetap konstan. Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua variabel yang menentukan permintaan tersebut. Kurva permintaan akan suatu produk biasanya dilukiskan dengan menggunakan sebuah grafik dan semua variabel independen di dalam fungsi permintaan tersebut (kecuali harga produk tersebut) dianggap tetap. Sebagai contoh maka kita bisa menunjukkan hubungan antara harga mobil dengan jumlah mobil yang diminta sebagai berikut :
Q = -3P + 1,5(17000000) + 0,5(1000000000) + 1500(3) + 0,05(100000000)
6
Disebutkan bahwa bentuk kurva permintaan itu turun miring ke kanan adalah sebagai berikut:
a. kalau terjadi penurunan harga
1) mereka yang dahulu sebelum harga barang yang bersangkutan turun tidak dapat
membelinya, kini sesudah turunnya harga orang akan meninggalkan membeli barang lain untuk berganti membeli barang yang harganya sudah turun itu. Bertambahnya jumlah barang yang diminta karena adanya penggantian seperti ini disebut substitution effect (efek penggantian).
2) jika terjadi penurunan harga, tiap-tiap orang akan cenderung membeli lebih banyak. Misalkan pada suatu harga air adalah sedemikian mahalnya, Cholis membeli air yang sedemikaian minimnya namun apabila harga air turun mungkin Cholis akan membeli air lebih banyak. Turunnya harga akan mengakibatkan orang-orang membeli lebih banyak karena kini ia menjadi relative lebih kaya untuk barang yang bersangkutan daripada sebelumnya. Bertambahnya jumlah barang yang diminta karena naiknya pendapatan konsumen seperti ini disebut income effect (efek pendapatan).
b. kalau terjadi kenaikan harga
7
2) untuk menutup kebutuhannya akan barang yang sudah mereka kurangi pembeliannya itu, mereka akan menggantinya dengan barang yang lain yang dipandangnya sesuai (misalnya, jika harga kopi naik, ada oranng yang akan berhenti minum kopi dan menggantinya dengan teh; bahkan jika harga beras naik hingga tak terbeli, orang mungkin akan berpindah makan jagung. Di sini, keberadaan barang pengganti atau barang substitusi itulah yang mendorong konsumen untuk mengurangi permintaannya sehingga dikatakan bahwa substitution effect
atau efek substitusilah yang bekerja menurunkan jumlah barang yang diminta konsumen itu.
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas menuju kanan bawah. Kurva ynag demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang lainnya akan turun ( misalnya jumlah yang diminta).
C. ELASTISITAS
Beberapa variabel seperti harga dan iklan bisa dikendalikan oleh perusahaan tersebut, dan pengendalian ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel tersebut jika perusahaan tersebut ingin menetapkan harga dan besarnya biaya iklan yang efektif. Walaupun varibabel – variabel yang lain berada di luar kendali perusahaan tersebut, misalnya pendapatan konsumen dan harga perusahaan saingan, tetapi pengaruh dari perubahan variabel – variabel tersebut juga harus diketahui jika perusahaan itu ingin merespon secara efektif perubahan – perubahan dalam lingkungan ekonomi di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Salah satu ukuran derajat kepekaan yang paling sering digunakan dalam analisis permintaan adalah elastisitas, yang didefinisikan sebagai persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan sebesar 1%. Untuk pengambilan keputusan manajerial, perusahaan harus mengetahui sampai
sejauh mana permintaan peka terhadap perubahan dalam faktor – faktor yang mendasari fungsi permintaan. Faktor – faktor seperti harga dan periklanan yang berada dalam
8
Dalam bentuk umum elastisitas permintaan dapat dirumuskan secara matematis adalah sebagai berikut :
Dimana :
EFi : Elastisitas permintaan dari faktor yang mempengaruhi i
%△Q/Q : Proporsi perubahan kuantitas yang diminta %△Fi/Fi : Proporsi perubahan faktor yang mempengaruhi
Fi pada rumus di atas menunjukkan faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah yang diminta. Bila Fi adalah harga maka elastisitas permintaan yang mempengaruhi adalah pendapatan maka elastisitas yang kita peroleh kita sebut elastisitas pendapatan. Namun, karena perubahan selera tidak dapat kita ukur secara kuantitatif maka kita tidak akan pernah mendapatkan elastisitas selera. Berikut ini akan kita bahas secara cukup mendetail macam-macam elastisitas permintaan yang ada, yaitu elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang.
1. Elastisitas Harga
Elastisitas yang paling banyak digunakan adalah elastisitas harga yaitu elastisitas yang menunjukkan derajat kepekaan jumlah produk yang diminta terhadap perubahan harga,
ceteris paribus. Secara definisi, elastisitas harga dapat kita uraikan sebagai ukuran besarnya perubahan jumlah yang diminta akibat perubahan harga. Dalam artian ini, elastisitas harga dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :
9
Sementara itu kita ketahui kurva permintaan menunjukkan skedul jumlah komoditi yang mana seluruh konsumen ingin dan sanggup untuk membelinya pada berbagai kemungkinan harga. Atau dengan kata lain kurva permintaan pasar juga menunjukkan berbagai kemungkinan perubahan jumlah komoditi yang diminta dan perubahan harga. Oleh karena itu dalam membahas elastisitas harga kita akan menggunakan kurva permintaan pasar
sebagai alat analisis. Dengan digunakannya kurva permintaan pasar sebagai alat analisis maka rumus elastisitas harga di atas dapat kita kembangkan menjadi :
Berikut adalah beberapa faktor penentu elastisitas harga sebagai berikut :
Permintaan Industri
Mengapa elastisitas harga dari permintaan tinggi untuk beberapa produk dan rendah untuk produk-produk lainnya? Secara umum, terdapat tiga penyebab utama dari elastisitas harga yang berlainan yaitu :
a) Sampai sejauh mana suatu barang dipandang sebagai kebutuhan pokok b) Ketersediaan barang pengganti untuk memuaskan kebutuhan tertentu c) Proporsi pendapatan yang dipergunakan untuk produk tersebut.
Sejumlah barang tertentu yang relatif konstan seperti listrik untuk penerangan di perumahan akan dibeli hampir tanpa bergantung pada harga, setidaknya dalam jangka pendek dalam kisaran harga yang biasanya dihadapi. Untuk barang ini tidak ada
pengganti yang dekat. Demikian pula permintaan akan barang yang berharga mahal yang bertanggung jawab atas sebagian besar dari pendapatan pembeli akan relatif lebih peka terhadap harga. Permintaan akan produk-produk yang lebih murah, sebaliknya, tidak akan begitu peka terhadap harga, karena presentase yang kecil dari
EH = %∆ /%△ /
EH = %∆ /%△ /
EH = ∆ △ x
EH = △ /∆ 1 x
10
pendapatan yang dibelanjakan untuk barang-barang ini berarti bahwa mekhawatirkan akan harga-harga barang tersebut semata-mata tidak setara dengan waktu dan usaha yang diperlukan. Demikian pula, elastisitas permintaan umumnya lebih tinggi untuk barang-barang yang lebih utama dibandingkan barang-barang yang kurang penting. Jadi, elastisitas harga dari permintaan mobil akan lebih tinggi daripada elastisitas harga dari permintaan akan ban mobil.
Permintaan Perusahaan
Apakah elastisitas harga dari kurva permintaan sebuah perusahaan individual sama dengan kurva permintaan industrinya? Secara umum jawabannya tegas tidak. Dalam monopoli murni, kurva permintaan perusahaan juga merupakan kurva permintaan industri. Sehingga jelas elastisitas perusahaan tersebut di setiap tingkat keluaran sama dengan elastisitas industri. Pertimbangkan ekstrim lainnya, persaingan murni, seperti yang didekati oleh pertanian gandum. Kurva permintaan industri akan gandum menurun : semakin rendah harganya, semakin besar jumlah gandum yang akan diminta. Tetapi, kurva permintaan yang dihadapi setiap petani gandum secara individual pada dasarnya horizontal. Seorang petani dapat menjual sejumlah gandum apapun pada harga yang berlaku, tetapi jika ia menaikkan harganya sekalipun hanya sepersekian sen, ia tidak akan menjual apapun. Kurva permintaan petani gandum tersebut atau setiap perusahaan lainnya yang beroperasi dalam persaingan murni, karena itu bersifat elastik secara sempurna.
Permintaan Turunan
Permintaan akan barang dan jasa produsen bersifat tidak langsung atau diturunkan dari nilai barang dan jasa tersebut dalam penggunaan. Karena permintaan akan semua masukkan diturunkan dari semua kegunaan mereka dalam menghasilkan produk – produk lainnya, kita mengatakan bahwa permintaan mereka diturunkan dari permintaan akan produk akhir. Berbeda dengan istilah produk akhir atau permintaan konsumen, kita menggunakan istilah permintaan turunan untuk menjabarkan permintaan akan semua barang dan jasa produsen. Walaupun permintaan akan barang
dan jasa produsen berkaitan dengan permintaan akan produk akhir yang dihasilkan, hubungan ini tidak selalu sedekat seperti kemungkinan diperkirakan.
11
produk akhir tersebut. Karena itu sementara permintaan turunan untuk barang dan jasa konsumen jelas berkaitan dengan permintaan akan produk akhir yang dihasilkan, hubungan ini tidak selalu dekat. Ketika barang atau jasa antara hanya mewakili sebagian kecil dari biaya keseluruhan, elastisitas harga dari permintaan akan masuka – masukan seperti itu dapat jauh berbeda dengan sensivitas produk akhir yang dihasilkan. Elastisitas harga dari permintaan akan satu masukan tertentu dan produk akhir yang dihasilkan hanya akan serupa dalam tingkatnya ketika biaya masukan itu mewakili bagian yang cukup besar dari biaya keseluruhan.
Dalam suatu kurva permintaan pasar kita ketahui terdapat elemen – elemen kurva seperti titik kurva, busur kurva, dan kurva permintaan itu sendiri. Dengan demikian, karena kita menggunakan kurva permintaan sebagai alat analisis maka elastisitas harga pun terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu elastisitas titik, elastisitas busur, dan elastisitas kurva.
1) Elastisitas Titik
Yang dimaksud dengan elastisitas titik adalah elastisitas harga yang dihitung pada satu titik tertentu pada sebuah kurva permintaan pasar. Besarnya elastisitas titik dapat kita hitung dengan cara sebagai berikut :
Pada gambar di atas besarnya harga pada titik A adalah OB, dan besarnya jumlah komoditi yang diminta adalah OC. Slope kurva di titik A adalah BE/BA. Berdasarkan rumus Elastisitas Harga :
� = 1 × P/Q
12
= ×
Di mana :
OC = BA, sehingga :
� = ×
� = OB/BE
Ini berarti elastisitas titik A adalah OB/BE atau elastisitas harga di titik A adalah sebesar OB/BE.
2) Elastisitas Busur
Yang dimaksud dengan elastistas busur adalah elastisitas harga yang dihitung pada satu busur tertentu pada sebuah kurva permintaan. Busur kurva adalah penggal garis yang dibuat dari dua buah titik pada satu kurva. Besarnya elastisitas busur dapat kita hitung dengan cara sebagai berikut :
Berdasarkan rumus elastisitas harga :
� = 1e ×
Perhatikan slope AB tidak lain adalah slope kurva permintaan itu sendiri. Slope kurva = OD/OC
PAB = PA + PB/2 QAB = QA + QB/2
Sehingga elastisitas busur AB menjadi : EAB =
13
Yang dimaksud dengan elastisitas kurva adalah elastisitas harga yang dihitung pada suatu kurva permintaan tertentu. Namun, demikian elastisitas harga kurva permintaan tidak dapat ditentukan berapa besarnya, karena elastisitas harga pada satu kurva permintaan ada banyak tak terhingga (ditunjukkan oleh banyaknya titik pada kurva tersebut). Elastisitas kurva permintaan hanya dapat diperbandingkan antara kurva permintaan yang satu dengan kurva permintaan
lainnya. Atau dengan kata lain, elastis tidaknya suatu kurva permintaan tidak dapat dinyatakan elastis atau inelastis. Sebagai contoh kurva permintan D tidak dapat kita katakan elastis atau inelastis. Kurva permintaan D hanya dapat kita bandingkan dengan kurva permintaan lain. Misal kurva permintaan D lebih elastis daripada kurva permintaan E, dan seterusnya.
Meskipun begitu ada beberapa kurva permintaan perkecualian yang dapat kita tetapkan angka elastisitasnya, yaitu cara kurva permintaan ekstrem yang berbentuk :
a) Horizontal b) Vertikal
c) Hyperbola Asymptot 2. Elastisitas Silang
Elastisitas silang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Dimana :
Ec = Elastisitas Silang
%△Qx = Proporsi perubahan jumlah x yang diminta
14 %△Py = Proporsi perubahan harga y
Elastisitas silang adalah angka ukuran berapa besar perubahan suatu barang yang disebabkan oleh perubahan barang lain. Pada elastisitas silang kita tidak memperhatikan besarnya angka elastisitas, kita tidak mempersoalkan suatu barang elastis atau tidak elastis. Pada elastisitas silang yang kita pelajari hanyalah hubungan antara barang apakah hubungannya adalah positif atakukah negatif. Misalkan elastisitas silang yang kita dapatkan adalah positif. Ini berarti perubahan harga Y searah dengan perubahan jumlah X yang diminta. Dalam hal ini barang X dan Y kita simpulkan adalah barang subtitusi. Sebaliknya bila elastisitas silang yang kita dapatkan adalah negatif, ini berarti kenaikan harga Y diikuti oleh penurunan jumlah X yang diminta. Dalam hal ini barang X dan Y kita smpulkan adalah barang komplementer.
3. Elatisitas Pendapatan
Elastisitas dapat kita definisikan sebagai angka yang mengukur besarnya proporsi perubahan komodit yang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan konsumen. Secara matematis elastisitas pendapatan dapat kita rumuskan sebagai berikut:
15 Di mana :
EY = Elastisitas Pendapatan
%△Qx = Proporsi Perubahan Jumlah x yang Diminta
%△M = Proporsi Perubahan Pendapatan Konsumen
Dalam elastisitas pendapatan, selain memperhatikan besarnya angka elastisitas, kita juga memperhatikan positif atau negatifnya angka elastisitas yang kita hasilkan. Atau dengan
kata lain selain memperhatikan besarnya angka elastis kita juga memperhatikan hubungan antara perubahan jumlah komoditi yang diminta dengan perubahan pendapatan. Bila hubungan ini adalah positif maka berarti perubahan pendapatan diikuti oleh perubahan jumlah komoditi yang diminta dengan arah yang sama. Kenaikan pendapatan diikuti oleh kenaikan jumlah komoditi yang diminta, penurunan pendapatan diikuti oleh penurunan jumlah komoditi yang diminta. Sebaliknya bila hubungan antara perubahan pendapatan dan jumlah komoditi yang diminta adalah negatif, maka ini berarti perubahan pendapatan diikuti oleh perubahan jumlah komoditi yang diminta dengan arah yang berlawanan. Kenaikkan pendapatan diikuti oleh penurunan jumlah komoditi yang diminta, sementara penurunan pendapatan diikuti oleh kenaikan jumlah komoditi yang diminta. Komoditi yang memiliki hubungan positif antara peubahan jumlah yang diminta dengan perubahan pendapatan biasanya adalah barang normal. Komoditi yang memiliki hubungan negatif biasanya adalah barang inferior.
Elastisitas pendapatan bersifat individual (berbeda untuk setiap orang). Misalkan bagi A, peningkatan pendapatan M akan menyebabkan peningkatan jumlah komoditi x yang
diminta olehnya. Dalam hal ini komoditi x bagi A adalah termasuk barang normal. Sebaliknya, misalkan bagi B peningkatan pendapatan M ternyata tidak menyebabkan
peningkatan jumlah x yang diminta (atau bahkan menyebabkan penurunan). Maka dalam hal ini bagi B komoditi x adalah barang inferior.
16 Permintaan yang Elastis, Unitary, dan Inelastis
Untuk tujuan pembuatan keputusan, elastisitas harga dibedakan menjadi 3 kisaran. Dengan menggunakan untuk menggambarkan nilai mutlak dari elastisitas harga, ketiga
perubahan kuantitas lebih besar daripada persentase perubahan harga, maka suatu persentase kenaikan harga akan menyebabkan persentase penurunan kuantitas lebih besar, dan akhirnya menurunkan TR. Jadi, jika permintaan bersifat elastis, suatu kenaikan harga akan menurunkan TR dan penurunan harga akan menaikkan TR.
Sekarang perhatikan elastisits uniter (unitary elasticity) yaitu suatu keadaan yang menunjukkan persentase perubahan kuantitas dibagi dengan persentase perubahaan harga sama dengan -1. Oleh karena harga dan kuantitas berhubungan terbalik, maka elastisitas harga sama dengan -1, dan ini berarti bahwa pengaruh perubahan harga secara tepat ditutup (offset) oleh perubahan kuantitas yang diminta, sehingga TR (harga produk dikalikan kuantitas) tidak berubah. Akhirnya, jika permintaan bersifat inelastis, yang berarti suatu kenaikan harga akan menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta lebih kecil daripada perubahan harga tersebut, maka TR akan naik. Hubungan – hubungan tersebut diringkas
Elastisitas pada Sebuah Kurva Permintaan
17
untuk beberapa tingkat output, tetapi inelastis untuk tingkat output yang lainnya. Untuk melihat hal ini, kita perhatikan kembali pengertian elastisitas harga (titik) dibawah ini :
= =
Slope sebuah kurva permintaan yang linear ( ) adalah konstan, demikian pula halnya
dengan kebalikannya yaitu 1/ = . Namun demikian, perbandingan P/Q berbeda – beda
mulai dari 0 pada titik dimana kurva permintaan tersebut berpotongan dengan sumbu horisontal (P = 0) sampai + ∞ di mana kurva permintaan tersebut memotong sumbu vertikal (Q = 0). Karena kita mengalihkan sebuah konstanta yang negatif dengan perbandingan P/Q yang bervariasi antara 0 dan + ∞, maka elastisitas harga dari kurva permintaan yang linear tersebut pasti berkisar antara 0 sampai -∞.
Jika kurva permintaan mendekati sumbu vertikal, maka perbandingan P/Q mendekati tak terbatas, dan mendekati - ∞. Jika kurva permintaan mendekati sumbu horizontal, maka
perbandingan P/Q mendekati 0, dan mendekati 0. Pada titik tengah kurva permintaan
tersebut, maka (P/Q) = -1 ini merupakan titik elastisitas uniter.
Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastik, inelastik, elastik uniter, elastik sempurna, dan inelastik sempurna.
1) Elastik, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien > 1, biasanya terdapat
pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak, misalnya pada barang elektronik, seperti televisi dan telepon seluler.
18
3) Elastik uniter, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya vcd player dan dvd player.
4) Elastik sempurna, adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah. Contohnya harga garam dan harga bensin.
5) Inelastik sempurna, adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Contohnya harga beras.
19
Jenis Elastisitas Keterangan Nilai Koefisien
Elastik Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga
Ed > 1
Inelastik Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harga
Ed < 1
Elastik Uniter Persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga
Ed = 1
Elastik Sempurna Tidak ada perubahan harga, jumlah yang diminta berubah.
Ed = ∞
Inelastik Sempurna Tidak ada perubahan jumlah yang diminta, berapapun perubahan harga
Ed = 0
Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva :
o Kurva D1 adalah inelasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas permintaan sama dengan nol (|Ed| = 0).
o Kurva D2 – D3, kurva semakin tidur mengakibatkan elastisitas semakin besar ditunjukkan 0 < |Ed| < ∞.
20
Hubungan Antara Permintaan dengan Keputusan Manajerial
Perusahaan harus mempunyai informasi yang baik dan layak tentang fungsi permintaan akan produknya agar dapat membuat keputusan operasional yang efektif, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Misalnya, sebuah perusahaan harus mengetahui pengaruh perubahan harga-harga terhadap permintaan akan produknya agar dapat menentukan atau mengubah kebijakan harganya.
Demikian pula halnya, perusahaan (Bank) harus mengetahui pengaruh jenis-jenis kredit terhadap permintaan masyarakat untuk memperkirakan (appraise) keinginan
21
KESIMPULAN
Fungsi permintaan pasar adalah hubungan antara jumlah komoditi yang diminta oleh keseluruhan individu yang ada dalam pasar dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah komoditi yang diminta antara lain harga komoditi itu sendiri, harga komoditi komplementer, harga komoditi substitusi, pendapatan konsumen, selera konsumen, dsb. Kurva permintaan pasar adalah garis, skedul, atau daftar yang menunjukkan jumlah suatu komoditi yang mana seluruh individu di pasar komoditi tersebut
ingin dan sanggup untuk membelinya pada berbagai kemungkinan harga. Elastisitas permintaan pasar adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditi yang diminta karena perubahan faktor yang mempengaruhinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1993. Ekonomi Manajerial – Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Wiratmo, Masykur. 1992. Ekonomi Manajerial. Yogyakarta : Media Widya Mandala.
23
Kumpulan Soal dan Jawaban
1) Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas dari permintaannya pada tingkat harga P = 50!
Pembahasan :
2) Bila harga kue Rp50,- jumlah kue yang diminta 10 buah. Bila harga naik menjadi Rp60,- jumlah kue yang diminta menjadi 8 buah. Carilah:
a. fungsi permintaannya
b. Gambarkan grafik atau kurvanya
c. Bila fungsi permintaan sudah diketahui, tentukanlah berapa Q (jumlah kue yang diminta) bila P (harga) = Rp90,-
Pembahasan : Diketahui:
a. P1 = 50 Q1 = 10, P2 = 60 Q2 = 8
Untuk menentukan fungsi permintaannya dapat digunakan rumus persamaan garis lurus melalui dua titik yakni – 1
24
b. Untuk menggambar kurva/grafik dari data permintaan di atas dapat digunakan dua cara, dua-duanya menghasilkan kurva yang sama.
Cara pertama
Menggambar kurvanya berdasarkan fungsi permintaan yang sudah diketahui. (P = –5Q + 100)
Bila Q = 0 (berarti titik potong dengan sumbu P) Q = 0 P = –5Q + 100
P = –5(0) + 100
P = 0 + 100 P = 100
Sehingga didapat titik (0,100)
Bila P = 0 (berarti titik potong dengan sumbu Q) P = 0 P = –5Q + 100
0 = –5Q + 100 5Q = 100 Q= 20
Sehingga didapat titik (20, 0) Dari dua titik (0,100) dan (20,0) dapat dibuat kurva permintaannya seperti berikut:
Cara kedua:
Menggambar kurvanya langsung berdasarkan data permintaan yang ada. Diketahui:
bila P1 = 50 Q1 = 10 bila P2 = 60 Q = 8
25
3) Pada saat harga handphone merek tertentu Rp1.600.000,00, jumlah yang diminta 40 unit. Kemudian harga naik menjadi Rp2.000.000,00 jumlah yang diminta turun menjadi 20 unit. Berapakah nilai koefisien elastisitas pada harga permintaan telepon seluler tersebut?
Diketahui:
P = Rp1.600.000,00
Q = 40 unit
∆P = Rp2.000.00,00 – Rp1.600.000,00 = Rp400.000,00 ∆Q = 20 unit – 40 unit = –20 unit
Permintaan bersifat elastik karena nilai koefisien lebih besar dari 1. Nilai elastisitas tersebut menjelaskan bahwa apabila harga naik sebesar 1%, maka jumlah yang diminta
akan berkurang sebesar 2%.
4) Dari tabel dibawah ini.Tentukan fungsi permintaan lalu buatlah kurva permintaan.
Setelah itu temukan elastisitas permintaannya.
Pembahasan :
(P -P1) / (P-P1) = (Q-Q1) / (Q2-Q1)
Harga Permintaan
10 10
8 16
6 22
26 (P- 10) / (8-10) =(Q-10) /(16-10)
Q = -3P +40
Q = 0, 0 = -3P +40 --> P =40/3 =13,33 -> ( 0;13,33)
P=0, Q = -3.0 +40 --> Q = 40 --> (40;0)
Sekarang pindahkan kedua titik tersebut pada sistem koordinat.
Berikutnya untuk mencari elastisitas. Ed = (P/Q) x (delta P / delta Q). Ambil P dan Q
yang pertama saja. Ed = (10/10) x (6/2) = 3. Untuk delta P dan delta Q adalah selisih antara P1 dan P2 dan selisih Q1 dan Q2. Dalam kasus ini didapatkan Elastisitas > 1.
5)Diketahui fungsi permintaan Qd = 20-4P. Ketika permintaan saat harga $4. Maka koefisien permintaannya adalah...
Pembahasan :
Qd = 20-4P. dari soal diketahui P = 4, jadi Qd = 20-4.4 =2-16 =4. Sampai disini kita mengetahu Qd = 4 dan Pd = 4. (delta P / delta Q) = 4.
Ed = (P/Q) x (delta P / delta Q) = (4/4) x 4 = 4 Jadi keofisien elastisitas -nya adalah 4.
6) Diketahui saat harga perunit dari sepatu Rp 120, permintaan barang yang diterima adalah 81 unit. Kemudian karena kelangkaan bahan dasar untuk memproduksi sepatu, maka harga per unit naik menjadi Rp 135 dan permintaan akan barang turun menjadi 91 unit. Berdasarkan kasus tersebut,tentukan fungsi permintaan dan gambarkan grafiknya!
27
P 120 135
Q 80 60
a. Fungsi permintaan
1 1 =
1 1
=
1 1 1
-20 = 15
Permintaan
b. Gambar grafik atau kurva dari fungsi
7) Berapakah jumlah barang yang diminta?
Fungsi permintaan: Qd = a – bP atau Pd = a - 1 Q
Jadi apabila harga Rp10,00 jumlah barang yang diminta adalah 16. Jika digambarkan dalam grafik dengan fungsi permintaan Qd = 4-2P
Jika P = 0, maka Q = 4 15Q – 1200 = -20P + 2400
15Q = -20P + 2400 + 1200 15Q = -20P + 3600
28
Jika Q = 0, maka P = 2
8) Jika P = Rp10000,00, Q = 5000 unit, MC = Rp4000,00, dan elastisitas harga -1,25, hitunglah P yang memaksimumkan laba dan P yang memaksimumkan TR
a.
= Q/ P . P/Q
-1,25 = Q/ P × /
P/ Q =-0,0016
Ingat bahwa P/ Q = b pada kurva permintaan P = a + bQ. Karena P, Q, dan b diketahui, maka kita bisa mencari a. a = P – bQ
9) Pada sebuah perusahaan sandal, ketika harga sandal tersebut Rp 10.000, permintaan sandal sebesar 800 pasang. Tetapi ketika harga turun sebesar Rp 8.000 permintaan naik menjadi 1000 pasang. Berdasarkan data tersebut fungsi permintaannya adalah...
Pembahasan : Diketahui
29
10)Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka
0 = 50 - 1 P
1
P = 50
P = 100
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka
Q = 50 - 1 (0)