• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan dan Inovasi Terhad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan dan Inovasi Terhad"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN INOVASI TERHADAP

KUALITAS KINERJA ORGANISASI

Firman Putra Andhika – 165211047 D3 – Administrasi Bisnis POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

fpandhika19@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menyajikan tentang penelitian yang meneliti hubungan antara inovasi, kepemimpinan dan kinerja organisasi. Kepemimpinan sendiri diartikan sebagai proses di mana individu dapat mempengaruhi berupa inovasi terhadap individu lain atau sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama sebuah organisasi. Selanjutnya, penelitian ini menentukan pengaruh inovasi dan kepemimpinan terhadap kinerja organisasi. Akhirnya studi ini meneliti faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja organisasi. Studi ini menemukan bahwa kepemimpinan dan inovasi terkait dengan kinerja organisasi. Baik kepemimpinan dan inovasi ternyata berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan hasil dari organisasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan telah secara signifikan meningkatkan kinerja organisasi di perusahaan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa aspek kepemimpinan sebagai faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja organisasi. Studi ini akan memberikan semua yang dibutuhkan pemimpin agar kualitas kinerja organisasi dapat lebih meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penulisan ini dilakukan dengan cara literatur, melalui studi pustaka untuk mencari referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Dengan membaca jurnal ini diharapkan pembaca dapat mengetahui implikasi dan rekomendasi untuk penelitian masa depan dari penelitian ini dibahas.

Kata kunci: Kepemimpinan, Inovasi, Kinerja Organisasi

ABSTRACT

(2)

the issues being discussed. By reading this journal readers are expected to know the implications and recommendations for future research of this research are discussed.

Keywords: Leadership, Innovation, Organizational Performance

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan adalah komoditas yang sangat dicari dan bernilai tinggi. Dalam kurun0waktu 15 tahun terakhir ini, orang-orang semakin terkagum dengan ide tentang kepemimpinan. Mereka terus bertanya pada diri0sendiri dan orang lain, tentang apa yang dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik. Sebagai individu, mereka mencari lebih banyak informasi tentang cara menjadi pemimpin yang efektif.

Banyak orang percaya,

kepemimpinan adalah cara untuk meningkatkan kehidupan pribadi, sosial, dan profesional mereka. Perusahaan mencari orang dengan kemampuan kepemimpinan karena perusahaan percaya, orang seperti itu membawa aset khusus untuk organisasi mereka dan akhirnya akan meningkatkan keuntungan organisasi tersebut.

Selain itu, kepemimpinan telah mendapatkan perhatian banyak peneliti di seluruh dunia. Suatu analisis tentang kajian kepemimpinan menunjukkan bahwa ada beragam pendekatan teoritis yang berbeda untuk menjelaskan kompleksitas proses kepemimpinan.

Sejumlah peneliti memaknai konsep tentang kepemimpinan sebagai sifat atau sebagai perilaku, sementara yang lain melihat kepemimpinan dari perspektif pengolahan informasi atau sudut pandang hubungan. Kepemimpinan telah dipelajari dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam banyak konteks, termasuk kelompok kecil dan organisasi besar. Secara bersama, temuan penelitian

tentang kepemimpinan dari semua bidang ini memberi gambaran tentang proses yang jauh lebih canggih dan kompleks dari pandangan yang terlalu disederhanakan.

Inovasi telah didefinisikan dalam berbagai perspektif sesuai analisis yang digunakan. mengemukakan bahwa pendekatan yang lebih makro cenderung mendorong lebih banyak variasi definisi. menghubungkan inovasi dalam konteks organisasi yang mencakup penerapan gagasan untuk restrukturisasi atau penghematan biaya, peningkatan komunikasi, teknologi0baru untuk0proses produksi, struktur organisasi baru dan program atau rencana personil baru.

Inovasi sesuai dengan pengenalan dan penerapan yang0disengaja dalam peran, kelompok atau organisasi gagasan, proses, produk atau0prosedur, yang baru mengenal unit adopsi yang relevan, dirancang untuk memberi manfaat secara signifikan bagi individu, kelompok, organisasi dan0masyarakat. Ini menyiratkan bahwa konteks di mana gagasan, produk, layanan dan aktivitas baru diterapkan akan menentukan apakah hal itu dapat dianggap sebagai inovasi dalam konteks spesifik tertentu.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain:

1. Pengertian kepemimpinan 2. Nilai-nilai kepemimpinan 3. Ciri-ciri pemimpin

(3)

6. Pengaruh kepemimpinan dan inovasi terhadap kualitas kinerja organisasi

Tujuan

Tujuan dari pembuatan jurnal ini antara lain:

1. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan.

2. Mengetahui apa saja nilai-nilai dari kepemimpinan.

3. Mengetahui apa saja ciri-ciri pemimpin.

4. Mengetahui apa saja sifat kepemimpinan yang utama.

5. Mengetahui pengertian dari inovasi. 6. Mengetahui apa pengaruh

kepemimpinan dan inovasi terhadap kualitas kinerja organisasi.

PEMBAHASAN Pengertian Kepemimpinan

Walaupun banyak orang memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang apa artinya kepemimpinan itu, tetapi upaya untuk mendefinisikan0suatu istilah terbukti merupakan upaya yang menantang baik bagi akademisi maupun praktisi.

Kepemimpinan telah menjadi topik introspeksi akademis lebih dari seabad yang lalu, dan definisi telah berubah secara berkelanjutan selama0periode itu. Definisi-definisi ini telah dipengaruhi oleh banyak faktor dari masalah dunia serta politik untuk perspektif tentang disiplin di mana topik itu telah0dipelajari.

Di dalam karyanya yang terkenal, Rost (1991) menganalisis0materi yang ditulis dari tahun 1900 hingga 1990, menemukan lebih dari 200 definisi kepemimpinan0yang berbeda.

Analisisnya memberi sejarah singkat, tentang0bagaimana kepemimpinan telah didefinisikan selama satu abad terakhir:

a. 1900 – 1929

Definisi tentang kepemimpinan yang muncul di tiga puluh tahun0pertama abad ke-20 menekankan kontrol dan sentralisasi kekuasaan0dengan tema umum tentang dominasi. Contoh, di konferensi tentang0kepemimpinan pada tahun 1927, kepemimpinan didefinisikan sebagai “kemampuan untuk menekankan hasrat pemimpin terhadap orang0yang dipimpin dan mendorong kepatuhan, penghargaan, loyalitas, dan0kerjasama” (Moore, 1927, hal. 124).

b. 1930-an

Sifat menjadi fokus untuk mendefinisikan kepemimpinan, dengan pandangan yang berubah tentang kepemimpinan sebagai0pengaruh, bukan dominasi. Kepemimpinan juga didefinisikan sebagai interaksi karakter kepribadian0khusus yang dimiliki seseorang dengan yang0dimiliki kelompok. Dicatat juga bahwa walaupun sikap dan aktivitas0dari banyak orang0dipengaruhi oleh satu orang, para pengikut juga memengaruhi0pimpinannya.

c. 1940-an

Pendekatan kelompok0muncul ke muka dengan kepemimpinan yang didefinisikan0sebagai perilaku individu yang memberikan pengarahan pada aktivitas0kelompok (Hemphill, 1949). Di waktu yang sama, kepemimpinan0dengan persuasi dibedakan dari “sikap0dan metode0dalam mengawasi orang atau kepemimpinan dengan pemaksaan” (Coopeland, 1942).

d. 1950-an

Ada beberapa tema yang lebih mendominasi tentang kepemimpinan selama0dekade0ini:

(4)

 Kepemimpinan0sebagai hubungan yang mengembangkan tujuan bersama, yang0mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan pada perilaku0pemimpin.

 Keefektifan, di mana

kepemimpinan didefinisikan oleh kemampuan0untuk memengaruhi seluruh keefektifan0kelompok.

e. 1960-an

Walaupun merupakan masa-masa yang kacau untuk masalah0dunia, tahun 1960-an terdapat0keselarasan di kalangan ahli0kepemimpinan. Pengertian utama tentang0kepemimpinan sebagai perilaku yang memengaruhi orang-orang0untuk mencapai tujuan bersama, telah ditunjukkan oleh0Seeman (1960) yang menggambarkan kepemimpinan sebagai “Tindakan oleh orang-orang yang memengaruhi0orang lain0dalam arah yang sama”.

f. 1970-an

Memberi jalan merupakan fokus kelompok untuk pendekatan perilaku organisasional, di0mana kepemimpinan dilihat sebagai “Membentuk dan mempertahankan kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan0kelompok atau organisasional”0(Rost, 1991, h. 59).

Tetapi, definisi Burns (1978) merupakan0konsep terpenting tentang kepemimpinan: “Kepemimpinan adalah proses mobilisasi feedback oleh orang-orang dengan motif dan nilai tertentu, beragam sumber daya0ekonomi, politik, dan lainnya, dalam konteks persaingan dan konflik, untuk menyadari tujuan yang dimiliki secara mandiri atau bersama oleh0pemimpin dan pengikut”.

g. 1980-an

Masa sekarang ini dipenuhi dengan karya akademisi dan karya populer0tentang kepemimpinan, sehingga0topik ini menjadi pusat perhatian akademisi dan publik.

Sebagai hasilnya, sejumlah0definisi untuk kepemimpinan menjadi terlalu berlebihan dengan sejumlah tema yang tetap0ada:

Lakukan seperti yang diminta pemimpin. Pengertian dari kepemimpinan umumnya tetap menyampaikan pesan bahwa kepemimpinan membuat0pengikut melakukan apa yang diinginkan atasan.

Pengaruh. Selama ini, kata yang paling sering digunakan dalam pengertian kepemimpinan di era 1980-an adalah0pengaruh. Kata0itu dianalisis dari setiap sudut pandang. Bagaimanapun, dalam0upaya untuk membedakan kepemimpinan dari manajemen, akademisi menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh yang tidak bersifat memaksa.

Sifat. Dicetuskan oleh buku laris In Search of Excellence (Peters & Waterman, 1982) “Gerakan kepemimpinan sebagai kehebatan membuat sifat kepemimpinan kembali menjadi0sorotan”. Sebagai hasilnya, banyak pemahaman orang tentang kepemimpinan didasarkan pada orientasi sifat.

Transformasi. Burns (1978) dipuji karena memulai gerakan yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses transformasional. Definisi tersebut menyatakan, kepemimpinan0terjadi ketika satu atau lebih orang terlibat dengan orang lain dalam cara tertentu,

sehingga pemimpin dan

pengikutnya saling0mengangkat ke tingkatan motivasi dan moralitas yang lebih tinggi.

h. Abad 21

(5)

terjadi, seperti0apakah kepemimpinan dan manajemen merupakan proses terpisah, sementara yang lain0menekankan pada sifat, keterampilan, atau aspek hubungan kepemimpinan. Karena faktor sepert pengaruh0global yang berkembang dan perbedaan generasional, maka kepemimpinan akan terus memiliki makna yang berbeda untuk0orang yang berbeda. Intinya, kepemimpinan0adalah konsep yang kompleks sehingga suatu definisi yang pasti akan sulit0didapat.

Deskripsi Kepemimpinan

Dalam hal kepemimpinan penting untuk membahas0mengenai pertanyaan lain diantaranya bagaimana kepemimpinan sebagai suatu sifat memiliki perbedaan dengan kepemimpinan sebagai proses, bagaimana0kepemimpinan yang ditetapkan berbeda dengan kepemimpinan yang memang muncul dengan sendirinya secara alami, dan bagaimana0konsep kekuasaan, pemaksaan, dan manajemen berbeda dari kepemimpinan.

a. Kepemimpinan Sifat versus Proses

Perspektif sifat0menyatakan bahwa individu tertentu memiliki sifat atau kualitas alamiah khusus yang mereka menjadi0pemimpin. Dan sifat itulah yang membedakan seorang pemimpin dengan orang0lain. Bahwa sifat sebenarnya ada di dalam diri masing-masing orang, dan membatasi kepemimpinan hanya bagi mereka yang dipercaya memiliki kecakapan khusus, yang biasanya sudah melekat pada0dirinya sejak0lahir.

Dari segi proses menyatakan bahwa kepemimpinan yang lebih mengarah pada sebuah fenomena yang terjadi antara bawahan dan atasannya. Dapat dilihat dari perilaku pemimpin bahwa kepemimpinan dikatakan sebagai sebuah proses.

b. Kepemimpinan yang Ditetapkan versus yang Muncul secara Alami

Sebagian orang adalah pemimpin dengan alasan jabatan resmi mereka di sebuah organisasi, sedangkan ada sebagian orang yang lain adalah pemimpin karena orang di sekitarnya menganggap dan mengakui mereka. Penjelasan bentuk kepemimpinan tadi disebut dengan kepemimpinan yang ditetapkan dan juga kepemimpinan yang berkembang. Kepemimpinan yang ditetapkan didasarkan pada posisi saat mereka di dalam organisasi. Tetapi ketika orang sekitarnya menganggap dia sebagai anggota organisasi atau orang yang memiliki pengaruh besar dalam organisasi meskipun tidak memiliki jabatan tinggi, di sanalah orang tersebut menunjukkan kepemimpinan secara alaminya muncul.

c. Kepemimpinan dan Kekuasaan

Kekuasaan sendiri merupakakn kapasitas atau potensi untuk mempengaruhi. Orang memiliki kekuasaan ketika mereka0memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sikap, perllaku, dan tindakan orang0lain. Presiden, Dokter, Pelatih, Dosen, Guru, dan Instruktur merupakan contoh dari orang-orang yang memiliki potensi besar untuk mempengaruhi orang lain. Mereka melakukan0itu dengan sumber daya yang mereka miliki.

Di dalam organisasi sendiri ada 2 jenis utama kekuasaan, yang pertama kekuasaan posisi dan yang kedua kekuasaan pribadi. Kekuasaan posisi didapat oleh seseorang dar posisi, jabatan, dan tingkatan mereka di dalam organisasi. Hal tersebut adalah kapasitas atau kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin karena memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari bawahannya.

(6)

d. Kepemimpinan dan Pemaksaan

Memaksa berarti mempengaruhi orang lain untuk bertindak mengerjakan atau0melakukan sesuatu yang0tidak sesuai dengan keinginan mereka dan memanfaatkan seperti hukuman jika orang yang diperintah tidak melaksanakan dengan baik dan benar. Penggunaan ancaman terhadap orang lain merupak cakupan dari pemaksaan.

Sangat penting untuk diketahui bersama bahwa kepemimpinan dan pemaksaan sangat berbeda persepsi. Pemimpin yang selalu menggunakan pemkasaan terhadap bawahannya hanya memiliki tujuan pada dirinya sendiri bukan untuk tujuan organisasi.

e. Kepemimpinan dan Manajemen

Kepemimpinan dan manajemen memang memiliki banyak persamaan, antara lain keduanya memiliki pengaruh yang sama besar dalam kinerja organisasi, lalu keduanya sama-sama bekerja dengan orang lain, dan kebanyakan fungsi manajemen merupakan aktivitas dari kepemimpinan.

Tetapi, ada0hal yang membedakan dari para ahli yang mengatakan pada fungsinya. Menurut Kotter (1990) “Fungsi kedua hal itu cukup berbeda. Fungsi dominan manajemen adalah untuk menyediakan keteraturan dan konsistensi untuk organisasi, sementara fungsi utama kepemimpinan adalah untuk menghasilkan perubahan dan pergerakan.

Manajemen itu berusaha mencapai keteratruran dan stabilitas kepemimpinan berusaha mencapai peprubahan yang adaptif dan membangun”.

f. Kepemimpinan dan Perilaku

Dalam0pengembangan dan untuk memajukan suatu organisasi manajer dengan pengaruh kepemimpinan yang

dimilikinya berkewajiban

untuk0memahami perilaku setiap karyawan yang berada0di lingkungan0kerjanya.

Karena itu dalam mewujudkan suatu0perilaku yang diinginkan oleh konsep0manajemen maka seorang manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatannya. “Kekuatan legtimasi, penghargaan, dan0koersif adalah bentuk dari kekuatan jabatan yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku karyawan” (Richard L. Daft).

 Kekuatan legitimasi.

Kekuatan yang berasal dari posisi manajemen0formal dalam sebuah kantor atau organisasi dan0kebijakan yang diberikan padanya.

 Kekuatan penghargaan

Jenis kekuatan lain yang berasal0dari ooritas untuk memberikan penghargaan kepada0orang lain.

 Kekuatan koersif

Kebalikan dari kekuatan0penghargaan, kekuatan ini0mengacu pada0otoritas untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman.

Dengan0ketiga bentuk di atas, maka bagi pihak manajer berusaha untuk mengelola berbagai0perilaku karyawan agar tercapai bentuk ketaatan dalam bekerja. Ketaatan0berarti bahwa pekerja akan menanggapi perintah dan melaksanakan0instruksi, sekalipun0secara pribadi mereka tidak setuju dan tidak antusias.

Nilai-Nilai Kepemimpinan

Dalam kepemimpinan itu sendiri nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

sangat mempengaruhi sebuah

(7)

yang ada sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan itu sendiri.

Menurut0Brantas, “Kepemimpinan tidak dapat terlepas dari nilai-nilai yang dimiliki oleh pemimpin”. Sama seperti yang diungkapkan0oleh para ahli lainnya, antara lain:

a. Nilai teoritik

Dimana penilaian yang berkolerasi dengan usaha0mencari kebenaran yang ada dan pembenaran0secara rasional.

b. Nilai ekonomis

Nilai-nilai yang menjurus pada setiap aspek0kehidupan seseorang dan menjalani setiap peristiwa untuk kepentingan0pribadi.

c. Nilai sosial

Nilai dimana menaruh

belas0kasihan pada orang lain, seperti simpati, empati, dan lainnya tanpa mementingkan diri sendri.

d. Nilai politis

Berupa faktor yang sangat penting dalam kehidupan pemimpin dan selalu berorientasi pada kekuasaan dan melihat adanya0kompetisi.

e. Nilai religius

Nilai dimana pemimpin dalam aktivitasnya selalu menghubungkan dengan kekuasaan Sang Pencipta.

Pada prinsipnya nilai yang dimiliki oleh pemimpin tadi bisa bertambah lebih banyak. Ada beberapa tambahan sebagai referensi lain dalam melihat nilai kepemimpinan, yaitu:

a. Sikap bijaksana

Nilai ini menyangkut dengan kemampuan seorang pemimpin yang mampu mebuat keputusan tanpa berat

sepihak, tetapi keputusan yang dibuat atau diambil mengambil sudut pandang yang seimbang.

b. Kesetiakawanan yang tinggi

Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin memiliki kesetiaan, loyalitas terhadap rekannya baik bawahan maupun posisi yang sederajat dengannya. Karena lebih sering ditemui pemimpin yang memiliki ego yang tinggi tanpa mau mendengarkan rekannya.

Ciri-Ciri Pemimpin

Syarat-syarat yang tergambarkan dalam bentuk ciri-ciri yang termiliki sebagai kebutuhan untuk mewujudkan seseorang menjadi pemimpin yang ideal.

Menjadi seorang pemimpin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memiliki0kompetensi yang sesuai dengan zamannya. Dimana kegunaan kompetensi0yang sudah dimiliki sangat berguna untuk diamplikasikan pada0saat itu, dan kompetensinya diakui0oleh semua pihak. Misalnya pada0saat situasi ekonomi sedang mengalami fluktuasi dan0inflasi yang tidak disangka oleh organisasi, maka

pemimpin harus mampu

mempertahankan keadaan dengan segala yang0dimilikinya. Artinya pemimpin tidak melakukan hal atau perilaku negatif pada bawahannya. Sehingga kebersamaan dan loyalitas antara pimpinan dan pegawai tetap terjaga.

b. Dapat memahami permasalahan yang terjadi lebih dalam dibandingkan0dengan orang lain, dan mampu memberikan keputusan yang tepat dalam menangani permasalahan tersebut.

(8)

menempatkan seseorang sesuai dengan0tempatnya dan kemampuan ataupun keahlian yang dimiliki.

George R. Terry mengemukakan pendapat yang lebih mendalam mengenai delapan ciri dari pemimpin, antara lain:

1. Energi.

Dimana pemimpin harus memiliki kekuatan mental dan fisik untuk mengatur, memimpin, dan menjalankan organisasi.

2. Stabilitas emosi

Sebagai seorang pemimpin tidak boleh memiliki prasangka yang buruk terhadap bawahannya, dan harus lebih menstabilkan emosinya sendiri dalam menghadapi masalah.

3. Hubungan manusia

Pemimpin harus memiliki pengetahuan mengenai hubungan yang terjadi antar individu, antar kelompok, dan antara individu dan kelompok.

4. Motivasi diri

Pemimpin memiliki keinginan yang besar dalam pencapaian tujuan organisasi dan harus bisa memotivasi diri mereka dalam bekerja.

5. Communication skill

Dimana pemimpin harus memiliki keahlian dalam berkomunikasi drngan orang lain.

6. Teaching skill

Pemimpin memiliki keahlian dalam mengajarkan, menjelaskan, dan mengembangkan bawahannya, agar kinerja organisasi lebih baik.

7. Social skill

Dalam hal ini pemimpin memiliki keahlian di bidang sosial, agar tetap percaya dan setia terhadap bawahannya. Sebagai pemimpin harus suka menolong,

senang jika bawahannya dapat berkembang,

8. Technical competent

Pemimpin harus mempunyai keahlian menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan dan mampu untuk menyusun konsep.

Sifat Kepemimpinan Utama  Kecerdasan

Kecerdasan atau kemampuan intelektual secara positif terkait dengan kepemimpinan. Berdasarkan analisis mereka atas serangkaian kajian terbaru tentang kecerdasan dan bermacam indikator mengenai kepemimpinan.

Zaccaro, 2004 mengatakan “menemukan dukungan mengenai

pemimpin yang cenderung

memiliki0kecerdasan yang lebih tinggi, dibandingkan yang bukan pemimpin”.

Kemampuan verbal seseorang, kemampuan dalam membuat persepsi, dan kemampuan analisis dapat membuat pemimpin dikatakan menjadi lebih baik.

Pemimpin yang memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan bawahannya, akan menimbulkan kesulitan untuk melakukan komunikasi, atau karena gagasan pemimpin tentang tercapainya tujuan organisasi yang terlalu tinggi tidak dapat dicerna dengan baik.

 Keyakinin diri

Ini merupakan kemampuan untuk meyakinkan diri dengan kemampuan dan keterampilan seseorang. Keyakinan bahwa kita bisa membuat perbedaan dan pemahaman akan harga diri dan keyakinan diri tercakup didalamnya.

(9)

pemimpin merasa yakin atas upaya dalam mempengaruhi orang lain dengan benar dan tepat.

 Ketekunan

Ini merupakan gasrat untuk menyelesaikan pekerjaan dan juga karakteristik seperti inisiatif, keuletan, dan dominasi. Pemimpin yang memiliki ketekunan akan selalu siap untuk memaksa diri mereka proaktif dan memiliki keahlian untuk bertahan saat menghadapi permasalahan.

 Integritas

Integritas merupakan karakter kejujuran dan0keterandalan. Pemimpin yang patuh pada sekumpulan prinsip yang0kuat dan memikul tanggung jawab atas tindakan mereka berarti memiliki integritas.

Pimpinan dengan integritas menginspirasi keyakinan diri dalam diri orang lain0karena mereka bisa dipercaya untuk melakukan apa yang mereka katakana akan mereka lakukan. Mereka setia, dapat0diandalkan, dan tidak berpura-pura. Pada dasarnya integritas membuat seorang pemimpin dapat dipercaya dan pantas mendapat kepercayaan kita.

 Kemampuan bersosialisasi

Karakter terakhir yang penting bagi

pemimpin adalah kemampuan

bersosialisasi. Ini merupakan kecenderungan pemimpin untuk0mencari hubungan sosial yang menyenangkan. Pemimpin yang0menunjukkan kemampuan bersosialisasi bersifat diplomatis, peka, sopan, terbuka, dan ramah. Mereka peka terhadap kebutuhan orang lain dan menunjukkan kepedulian untuk kesejahteraan mereka.

Pemimpin yang sosial memiliki keterampilan antar pribadi dan menciptakan hubungan0yang kooperatif dengan bawahannya.

Itulah yang merupakan lima sifat keutamaan pemimpin agar dapat menjadi pemimpin yang lebih baik lagi bagi organisasinya.

Pengertian Inovasi

Inovasi merupakan komponen penting dari strategi perusahaan dan sumber keunggulan kompetitif di pasar internasional. Tinjauan terhadap studi empiris telah menunjukkan bahwa inovasi berhubungan positif dengan kinerja perusahaan. Perusahaan mengadopsi inovasi untuk mendapatkan keuntungan penggerak awal atau awal yang akan menghasilkan kinerja yang superior atau untuk menghilangkan kesenjangan kinerja yang disebabkan oleh ketidakpastian di lingkungan eksternal.

Perubahan dan ketidakpastian di lingkungan perusahaan memotivasi organisasi untuk mencari perubahan strategis, dan inovasi adalah cara untuk menciptakan perubahan semacam itu untuk memastikan perilaku adaptif. Perusahaan mengadopsi inovasi untuk menyesuaikan fungsi internal untuk menanggapi tuntutan lingkungan, beroperasi secara efisien dan efektif, dan memperbaiki kinerjanya, terutama dalam kondisi ketidakpastian dan lingkungan pasar yang berubah dengan cepat.

(10)

Yang terakhir ini sangat penting karena perubahan teknologi yang cepat dan persaingan yang semakin ketat di pasar global mengurangi nilai tambah dari produk dan layanan yang ada.

Pengaruh Kepemimpinan dan Inovasi Terhadap Kualitas Kinerja Organisasi

Dalam0suatu organisasi fungsi dan peran pemimpin dalam mendorong pembentukan0organisasi yang diharapkan menjadi dominan. Pada0era globalisasi kepemimpinan yang dibutuhkan adalah yang memiliki nilai kompetensi yang tinggi, dan0kompetensi itu bisa diperoleh jika pemimpin tersebut telah memiliki jam terbang yang cukup luas, inovasi yang hebat dan pengetahuan yang maksimal.

Secara sederhana pada saat seseorang bekerja selama 3-4 tahun bahkan kurang dari itu, ia telah menguasai pekerjaan tersebut0dengan baik, dengan kondisi seperti itu0kebutuhan pekerjaan yang menantang tidak bisa dibiarkan. Karena baginya kondisi dan situasi pekerjaan tersebut jika terlalu0lama maka akan menjadi0membosankan.

Untuk itu sistem rotasi0pekerjaan dibutuhkan. Permasalahan yang timbul dari segi persaingan di tempat pekerjaan terutama dalam0menduduki posisi penting. Posisi penting di suatu organisasi0sering menjadi incaran banyak pihak sehingga kadang kala0sering terjadi tindakan yang bersifat menjegal dan menikung dari belakang, termasuk ada usaha-usaha untuk menahan0laju prestasi0para bawahan.

Seorang pemimpin memiliki pengaruh besar dalam mendorong peningkatan kinerja para karyawan. Peningkatan kualitas kinerja bawahan memiliki pengaruh pada penciptaan kualitas kerja sesuai dengan apa0yang diharapkan. Artinya mitra bisnis dan konsumen akan menyukai0hasil produk yang dihasilkan, dan0ini berdampak0pada kondisi peningkatan perolehan laba atau

keuntungan perusahaan khususnya. Perolehan keuntungan0ini artinya0kinerja keuangan yang dihasilkan0adalah telah0tercapai.

Seorang pemimpin0harus mampu mengarahkan bawahannya untuk0memiliki kompetensi0dalam bekerja. Karena dengan kepemilikan kompetensi karyawan tersebut akan mampu mendorong peningkatan kualitas0kinerja keuangan perusahaan. Kita bisa melihat0perbedaan antara karyawan yang memiliki0kompetensi dan yang rendah nilai kompetensinya, pada hasil kinerja yang mereka0hasilkan.

Untuk0itu setiap pemimpin bukan hanya dituntut untuk0mampu bekerja secara maksimal namun juga mengerti dimana0permasalahan yang dimiliki oleh setiap karyawan selama0ini. Temasuk permasalahan dalam mengembangkan bakat yang dimiliki0oleh seorang karyawan. Memahami bakat dan keahlian dengan kesesuaiannya, adalah menempatkan karyawan tersebut sesuai dengan0tempatnya.

Kompetensi0tidak bisa diperoleh dengan waktu yang0cepat, namun bisa diperoleh secara perlahan-lahan dan berlangsung secara0lama. Kesuksesan tidak akan diperoleh secara0instan, tapi harus diperoleh secara0kerja keras, dan seorang pemimpin0memiliki peran0besar dalam0mendampingi untuk mewujudkan impian tersebut. Terrnasuk menerapkan konsep0kompetisi yang bersifat0dinamis.

(11)

bersifat individual demi kepentingan individual.

PENUTUP Kesimpulan

Penetapan kepemimpinan sebagai proses berarti, bukan menonjolkan sifat yang ada di dalam diri pemimpin tetapi apa hubungan atau interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya. Proses menyatakan bahwa pemimpin dapat mempengaruhi bawahan dan juga dapat dipengaruhi oleh bawahannya.

Kepemimpinan adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki pemimpin dalam organisasinya. Di dalam dunia kerja, kepemimpinan sangat mempengaruhi kinerja organisasi disamping dengan adanya inovasi pemimpin. Meskipun pada dasarnya bawahan dari pemimpin organisasi tidak dapat memahami karakter dari pemimpinnya.

Kepemimpinan telah dijelaskan dan diartikan dalam banyak cara. Kepemimpinan merupakan suatu proses memengaruhi yang membantu sekelompok individu untuk mencapai tujuan dan hal itu merupakan komponen yang ada di seluruh klasifikasi.

Proses kepemimpinan mencakup pemimpin dan bawahannya, penting untuk membahas apa yang akan dihadapi oleh pemimpin atas apa yang dilakukan bawahannya bahkan sebaliknya apa yang dihadapi oleh bawahan atas pemimpinnya. Pemimpin seharusnya dapat memberikan inovasi kepada bawahannya dalam bekerja agar tujuan dapat tercapai dengan apa yang organisasi telah tetapkan di awal. Sehingga keduanya dapat saling memahami hubungan satu sama lain.

Dua bentuk umum kemimpinan adalah yang ditetapkan dan yang muncul secara alami. Kepemimpinan yang ditetapkan didasarkan pada jabatan atau

posisi resmi di dalam organisasi. Kepemimpinan yang berkembang dihasilkan dari apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana pemimpin mendapat dukungan dari bawahannya. Kepemimpinan sebagai suatu proses diaplikasikan pada individu baik dalam peran yang ditetapkan maupun peran yang muncul secara alami.

Hal dalam kepemimpinan yang ditetapkan adalah mencakup kekuasaan sah, imbalan, dan yang memaksa. Kekuasaan pribadi muncul dari bawahan dan mencakup kekuasaan rujukan. Bawahan memberikan kekuasaan kepada pemimpin karena bawahan percaya, pemimpin memiliki sesuatu yang bernilai. Memperlakukan kekuasaan sebagai suatu sumber bersama adalah penting, karena hal itu tidak menekankan ide bahwa pemimpin adalah pemilik kekuasaan.

Kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang berkuasa dalam hal pemaksaan telah dianggap menjadi suatu yang lumrah karena adanya kekuasaan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2013). Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung: ALFABETA, cv.

Northouse, P. G. (2016). Kepemimpinan: Teori dan Praktik, Edisi Keenam. jakarta: Indeks.

Samad, S. (2012). The Influence of Innovation and Transformational Leadership on Organizational Performance.

Referensi

Dokumen terkait

Halaman utama website e-commerce memiliki beberapa menu yang dapat diakses oleh pengunjung. Halaman ini tampil saat pertama kali pengguna mengakses website e-commerce untuk

Nusa Toyotetsu Corporation (NTC) Dengan Metode Objective Matrix (OMAX).” melalui dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pemikirannya kepada penulis

Pada pertanyaan kelima tentang “Saya tidak memiliki ruang kantor yang cukup luas untuk menjalankan pekerjaan saya”, jawaban responden terbanyak adalah menjawab Setuju sebanyak

Path atau jalur sirkulasi pejalan kaki di Kawasan Kowloon dibuat untuk memfasilitasi pejalan kaki, trotoar dibuat disetiap jalur jalan raya pada Kawasan dengan tujuan

Pada tempat luka masuk lubang tabula eksterna lebih kecil dari pada lubang tabula interna 18.. Pendarahan tepi (marginal hemmorage) dapat

dimaksud, antara lain berkaitan dengan penggunaan metode-metode pembelajaran yang lebih variatif, menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan para siswa. Implementasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian polifenol teh hijau terhadap sebukan sel mononuklear di sekitar jaringan

Penggunaan kombinasi ekstrak bulbus bawang putih dan rimpang kunyit pada penelitian ini dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa, hal ini menunjukkan perbaikan kemampuan sel