• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAHAN ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNA pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAHAN ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNA pdf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Hal | 1 TUGAS

MATA KULIAH TEORI PEMBANGUNAN

PEMERINTAHAN, ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNAN

DisusunOleh: Taufik Hidayat 13/356973/PTK/9243

MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2013

Hal | 1 TUGAS

MATA KULIAH TEORI PEMBANGUNAN

PEMERINTAHAN, ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNAN

DisusunOleh: Taufik Hidayat 13/356973/PTK/9243

MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2013

Hal | 1 TUGAS

MATA KULIAH TEORI PEMBANGUNAN

PEMERINTAHAN, ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNAN

DisusunOleh: Taufik Hidayat 13/356973/PTK/9243

MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

Hal | 2 Mata Kuliah : Teori Pembangunan

Dosen : Prof. Dr. Yeremias T. Keban SU. MURP

Topik Bahasan : Pemerintahan, Administrasi dan Pembangunan

Bacaan :Turner, Mark and David Hulme, 1997. Governance, Administration and Development: making state work. London: McMillan Press Ltd, Chapter 4, 6, 7, 8, 9 &10

Bab4

Birokrasi: menghalangi atau memfasilitasi pembangunan? Pertumbuhan birokrasi telah menjadi salah satu yang terpenting dalam pembangunan di abad 21. Di negara berkembang, organisasi (birokrasi) memiliki tingkat visibilitas yang tinggi dan kinerja yang baik tetapi interpretasi tentang apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya memerlukan banyak pertimbangan. Untuk lebih memahami berbagai persoalan yang menyangkut birokrasi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.

Pengertian birokrasi:

Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem pemerintahan yg dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan atau cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dsb) yang banyak liku-likunya dsb.

Birokrasi bermakna berbeda bagi orang yang berbeda dan kadang merupakan sesuatu yang berbeda bagi orang yang sama tergantung dari situasinya.

Birokrasi ditemukan pada peradaban mesir kuno sekitar 2180 SM (Heady, 1984) berupa pola yang kompleks dari bentuk delegasi, spesialisasi dan institusi yang bertahan lama, kemudian pada peradaban cina tahun 478 SM ditemukan karakter birokrasi yang disiplin pada bala tentaranya.

Jan-Erik Lane (1987) mengidentifikasi birokrasi ke dalam empat pengertian, yaitu: 1. Dijalankan oleh lembaga

Merupakan pengertian yang sering digunakan pada abad 21 yaitu sebuah sistem dimana posisi kelembagaan dipegang oleh pejabat pemerintah dan biasanya bersifat monarki. Bentuk ini seringkali ditemukan di bidang militer yang diktator, pemerintahan satu partai dan neo-patrimonialisme.

2. Administrasi profesional

Lebih kepada pendekatan sosiologis yang melihat birokrasi sebagai tipe organisasi tertentu yang memiliki hirarki dan jenjang karir dengan sistem dan struktur tertentu. Max webber menyebutnya sebagai rasionalisasi aktivitas kolektif dan cara memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi .

3. Administrasi publik

(3)

Hal | 3 yang sering terbayang dalam pikiran adalah bahwa birokrasi berasosiasi pada

kepentigan umum. 4. Karakteristik negatif

Fokus pada persepsi populer tentang cara kerja birokrasi dan sering diasosiasikan dengan lembaga pemerintahan dibanding dengan lembaga swasta atau sektor privat.

Birokrasi dan pembangunan

Berikut ini beberapa review mengenai isu yang berkaitan dengan birokrasi dan pembangunan

a. Ukuran; tidak ada formulasi yang jelas untuk menentukan seberapa besar sebuah lembaga pelayanan publik dan kewenangannya untuk melaksanakan program tertentu dari pemerintah.

b. Kapasitas; dalam model ideal yang diungkapkan oleh Webber, birokrasi merupakan sebuah instrumen yang efisien untuk mengimplementasikan kebijakan.

c. Budaya; budaya seringkali dianggap kebagai masalah namun pada kasus tertentu nilai-nilai budaya mempengaruhi keberhasilan dari administrasi. Dalam kinerja pembangunan seharusnya budaya ini sebagai kekuatan bukannya sebagai masalah. d. Kekuasaan, politik dan kewenangan; sebuah rezim biasanya berusaha mendominasi

birokrasi di pemerintahan, hal itu tidak mudah, terkadang birokrasi tidak mengalami perubahan meskipun terjadi perubahan rezim, namun perubahan bisa saja terjadi jika ada kemauan keras dari pemimpin rezim dan didukung oleh tuntutan perubahan dari rakyatnya.

e. Penyimpangan birokrasi; Robert Chambers-1983 menyatakan bahwa birokrasi dalam pembangunan menjadi bias/ terjadi penyimpangan ketika berhadapan dengan permasalahan kemiskinan di pedesaan. Ada beberapa penyimpangan menurut chambers seperti: (1) Bias Spasial, (2) Bias Proyek, (3) Bias Pejabat, (4) Bias Musiman, (5) Bias Diplomatik, (6) Bias Profesional.

f. Birokrasi dan gender; berusaha memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dengan perempuan dalam memperoleh kesempatan untuk duduk di pemerintahan, sehingga perempuan perlu diberdayakan agar mereka memiliki kompetensi yang tinggi.

g. Korupsi; Korupsi dapat ditemukan hampir di semua negara di Dunia. Korupsi melahirkan efek negatif yang mengancam stabilitas dan legitimasi pemerintah secara politik, reformasi dalam mengatasi masalah korupsi harus harus dipahami penyebab utamanya seperti yang diklasifikasikan oleh Goult-1991 sebagai berikut:

 Sifat alami sebuah negara

Korupsi yang terjadi di dalam sebuah negara tidak terlepas dari pengaruh kesejarahan negara tersebut. Negara yang merupakan negara bekas jajahan kolonial dengan sistem pemerintahan yang korup cenderung mewarisi tradisi yang ditinggalkan oleh para penjajah. Sistem negara yang otoriter juga memberi peluang kepada penguasa/rezim untuk melakukan korupsi.

(4)

Hal | 4 Di banyak negara terutama di Negara-negara Afrika, gaji para Pegawai Negeri

Sipil sangat kecil meskipun dalam beberapa tahun telah terjadi inflasi dan devaluasi mata uang. Kondisi ini memotivasi para pejabat di pemerintahan untuk melakukan tindak pidana korupsi dengan tujuan memperkaya diri sendiri dan atau kelompok/partai politik.

 Faktor budaya

Dalam konteks negara yang lemah dimana loyalitas utama dan pranata sosial seperti hubungan kekerabatan dan etnisitas mampu mendorong para pejabat pemerintahan untuk mendahulukan kepentingan golongan/ kelompoknya. Kenyataan ini masih dapat ditemukan pada negara yang memiliki akar budaya tradisional yang sangat kuat, sehingga korupsi juga merupakan budaya mereka.  Faktor organisasi

Fitur organisasi tertentu dapat menjadi ladang yang baik untuk korupsi misalnya struktur yang sangat terpusat dapat menghilangkan pengambil keputusan dari kontrol publik sehingga mereka hanya memiliki sedikit gangguan untuk mengejar tujuan pribadi.

 Pengaruh eksternal

Salah satu cara untuk melihat korupsi adalah bahwa adanya pejabat yang korup disebabkan oleh mereka juga dikorup oleh orang-orang di luar sistem pemerintahan.

Bab6

Perencanaan Pembangunan: solusi atau masalah? Perencanaan menurut Albert Waterston (1963) merupakan upaya secara sadar, terorganisir dan kontinyu dalam pemilihan alternatif solusi terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa Kasus Perencanaan:

1. Perencanaan pembangunan nasional

Tony Killick (1975), mengidentifikasi 6 ciri rencana pembangunan nasional, yaitu;

 Rencana pembangunan mencerminkan sasaran kebijakan pemerintah terutama penekanan pada pembangunan ekonomi

 Menyusun rencana strategis untuk mencapai sasaran pembangunan

 Mencari prinsip yang konsisten untuk mencapai implementasi yang optimal  Berupaya memahami dan mempengaruhi sektor ekonomi

 Menggunakan model makro-ekonomi untuk mengantisipasi kinerja perekonomian  Dalam penyusunan laporan RPJM disertakan pula laporan tahunan dan RPJP 2. Proyek perencanaan

(5)

Hal | 5 lembaga atau konsultan asing. Rangkaian masalah dalam proses perencanaan telah

diidentifikasi sebagai penyebab kegagalannya dalam mencapai tujuan.

Proses perencanaan itu sendiri meliputi: identifikasi, koleksi data, analisis, pemilihan alternatif solusi, implementasi, evaluasi.

Chambers (1983); Johnston dan Clark (1982); Hulme (1994); Rondinelli (1993) merangkumnya sebagai berikut:

- Masalah pembangunan yang alamiah kawasan pedesaan/ pinggiran seringkali dianggap sebagai masalah dalam pembangunan.

- Miskin data tidak banyak data yang tersedia sehingga menyulitkan proses perencanaan dan pemilihan alternatif solusi dan proyeksi.

- Ketidakpastianterjadi di banyak Negara berkembang, kondisi politik dan kemanan yang tidak stabil mengakibatkan proses perencanaan sulit untuk diimplementasikan dengan baik.

- Pemisahan perencanaan dengan manajemen pada tahap implementasi kebijakan pembangunan seringkali mengalami kendala, terutama jika perencana tidak memiliki visi dan misi yang sama dengan pihak (pejabat) yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi.

- Kurangnya pastisipasi yang saling menguntungkan perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah jarang sekali melibatkan masyarakat lokal dalam prosesnya sehingga partisipasi dari masyarakat baik dalam pengambilan keputusan maupun pada tahap implementasinya sangat minim.

- Proyek dan politikperencanaan di daerah seringkali dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu.

3. Pendekatan alternatif dalam proyek perencanaan - Administrasi yang adaptif

Peran manajemen dan implementasi proyek perencanaan pembangunan - Penilaian Pedesaan secara Partisipatif

Menekankan pada partisipasi masyarakat dalam semua tingkatan tahap penyusunan proyek perencanaan

Kesimpulan: Perencanaan di Dunia Nyata

Keyakinan yang telah terpatri dengan kuat pada awal proyek perencanaan nasional telah runtuh. Tidak berarti bahwa perencanaan harus ditinggalkan, tetapi lebih kepada pencarian cara yang efektif untuk merencanakan di dunia nyata, bukan di dunia yang ideal. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan harus mengenali bahwa pengetahuan manusia terbatas, kurangnya informasi yang tersedia, ketidakpastian, kapasitas analisis merupakan sumber daya yang langka dan perencanaan berkaitan erat dengan proses politik.

(6)

Hal | 6 kadar kekuasaan dari sistem yang bersifat sentralistik, artinya desentralisasi adalah sesuatu

yang tidak sentralistik, dimana peran dan kekuasaan diberikan secara sitematis kepada organisasi pemerintah dibawahnya (M. Nasir, 2008).

Menurut PBB, desentralisasi merupakan perpindahan kekuasaan politik, fiskal dan administratif kepada sub nasional pemerintah yang mampu mengambil keputusan, setidaknya pada beberapa bidang kebijakan.

Beberapa keuntungan desentralisasi yang demokratis

Menurut Smith (1995) desentralisasi yang demokratis dibutuhkan oleh pemerintah daerah karena beberapa faktor, yaitu untuk pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan politik, stabilitas politik, politik kesetaraan, akuntabilitas dan responsif.

a. Political education, desentralisasi memberikan pemahaman kepada warga negara (citizen) tentang peran debat politik, penyeleksian para wakil rakyat dan pentingnya kebijakan perencanaan, dan anggaran dalam suatu sistem pemerintahan yang demokratis.

b. Training political leadership, desentralisasi menciptakan sebuah landasan bagi pemimpin politik yang prospektif bagi di tingkat lokal untuk mengembangkan kecakapan dalam pembuatan kebijakan, menjalankan partai politik serta menyusun anggaran. Dari pemimpin lokal ini diharapkan mampu melahirkan politisi-politisi nasional yang handal. c. Political stability, desentralisasi menciptakan partisipasi masyarakat dalam politik formal

melalui voting dan praktek-praktek lain (dukungan-dukungan aktif terhadap partai politik) dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan cara ini diharapkan dapat tercapainya harmoni sosial, semangat kekeluargaan dan stabilitas politik.

d. Political equality, desentralisasi mendorong terjadinya kesetaraan politik dan partisipasi politik akan mengurangi kemungkinan konsentrasi kekuasaan. Kekuasaan politik terdistribusikan secara luas sehingga desentralisasi merupakan sebuah mekanisme yang dapat mencakup kelompok miskin atau kelompok marjinal.

e. Accountability, desentralisasi dapat mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan akuntabilitas. Akuntabilitas diperkuat karena perwakilan setempat lebih accessible terhadap penduduk setempat dan oleh karenanya akan lebih bertanggungjawab terhadap kebijakan dan hasil-hasilnya, dibanding pemimpin politik nasional atau pegawai pemerintah. Satu suara pada pemilihan lokal merupakan suatu mekanisme yang unik bagi penduduk untuk menunjukkan kepuasan/ketidakpuasannya terhadap kinerja para wakil rakyat.

f. Responsiveness, desentralisasi mendorong peningkatan sensitivitas pemerintah terhadap kebutuhan-kebutuhan lokal dan bagaimana kebutuhan tersebut terpenuhi dengan cara-cara yang efektif . Kenapa harus didesentralisasikan?

Beberapa ahli berpendapat bahwa desentralisasi akan mengarah kepada pengambilan keputusan yang lebih baik, efektif dan efisien seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana spesifik yang bersifat lokal akan menggunakan data detil yang tersedia sehingga berguna bagi wilayah (lokal) tersebut

(7)

Hal | 7 3. Eksperimen dan inovasi, meningkatkan peluang pembangunan strategis secara lebih

efektif

4. Motivasi dari personil lokal akan meningkat ketika ada tanggung jawab terhadap program yang dilaksanakan

5. Mengurangi beban kerja di lembaga pusat sehingga diharapkan mampu melahirkan peraturan daerah yang lebih berkualitas.

Devolusi

Devolusi adalah pelimpahan kekuasaan dari pemerintah pusat dari suatu negara berdaulat kepada pemerintah pada tingkat subnasional, seperti tingkat regional, lokal, atau negara bagian. Devolusi dapat diberikan terutama karena alasan keuangan, misalnya melimpahkan penyusunan anggaran daerah yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah pusat. Namun, kekuatan untuk membuat undang-undang yang relevan bagi daerah juga dapat dijadikan alasan pemberian devolusi.

Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah, kepala wilayah, instansi vertikal tingkat atas kepada pejabat daerah.

Smith pada tahun 1985 menyusun kerangka dalam menemukenali sistem dekonsentrasi, yaitu:

a. Sistem fungsional

b. Sistem prefektoral yang terintegrasi c. Sistem prefektoral yang tidak terintegrasi

Bab8

Reformasi BUMN: solusi pada sektor privat Kinerja birokrat dalam pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang masih belum memuaskan seperti yang dikemukakan oleh Bank Dunia pada tahun 1995. Alasan dibalik munculnya nada pesimis ini karena setelah selama satu dekade, divestasi BUMN kurang berkembang dengan baik dibandingkan dengan sektor privat di semua sektor ekonomi, ukuran dari BUMN tetap sama yaitu terlalu besar. Jumlah BUMN dan kontribusinya terhadap PDRB sangat bervariasi di berbagai negara, BUMN terlibat di berbagai sektor seperti misalnya industri baja, perakitan traktor, perusahaan roti, perdagangan produk pertanian, penyediaan fasilitas umum, perbankan, kedirgantaraan, perhotelan, perminyakan, pabrik bahan kimia, tekstil dll.

Untuk lebih memahami perlunya reformasi BUMN, terlebih dahulu harus dipahami pula pengertian dari BUMN sebagai berikut:

(8)

Hal | 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah unit produksi yang dimiliki oleh Negara yang

menjual produknya dan secara langsung terlibat di dalam proses jual-beli (pasar).

BUMN merupakan warisan kekuatan kolonial, pemerintahan pasca kolonial, komunis dan rezim kapitalis di negara negara demokrasi. Kinerja BUMN dalam memfasilitasi pembangunan di bidang ekonomi dan faktor politik lokal memberi kontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan publik (BUMN) dan konfigurasinya yang berbeda di setiap Negara.

BUMN belum memberikan dampak positif dalam kinerja pembangunan yang telah diantisipasi sebelumnya. Ada beberapa yang mengalami kesuksesan namun tidak sedikit yang mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan mereka untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Persoalan utama yang dihadapi adalah bahwa BUMN tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan sehingga bukan merupakan sumber pendapatan investasi.

 Permasalahan yang mendorong perlunya reformasi BUMN

Menurut Wilson, 1986, hampir semua BUMN di Negara di Dunia merupakan pemborosan anggaran, sangat sedikit sekali memberi kontribusi kepada Negara tetapi malah menghabiskan sumber daya alam, menyebabkan kerusakan lingkungan, dsb. Masalah mendasar yang dihadapi adalah ketidakjelasan dan atau keragaman tujuan. Hal ini menyebabkan kurangnya perhatian terhadap strategi dan cara-cara di mana organisasi dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan. Struktur akuntabilitas yang lemah telah memperburuk situasi dan sering berarti bahwa manajer BUMN belum bertanggung jawab atas kinerja operasi mereka.

Struktur organisasi dari BUMN memiliki ciri yang cenderung birokratis, hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat mereka merupakan perpanjangan tangan dari lembaga pemerintah yang birokratis. Struktur ini menekankan pada rutinitas, aturan protokoler, kontrol dan hirarki jabatan. Ada banyak lagi permasalahan yang dihadapi oleh BUMN di negara-negara berkembang, sehingga perlu direformasi guna mencapai kinerja yang optimal untuk mewujudkan cita-cita pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

 Strategi dalam Reformasi BUMN

Tidak ada kekurangan saran dan studi kasus terhadap upaya reformasi BUMN bagi para pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan di negara-negara berkembang. Sudah banyak literatur yang ditulis oleh para ahli dan banyak juga konsultan yang berhasil membuat hidup lebih baik dari literatur tersebut. Ada banyak metode reformasi BUMN yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikemukakan oleh peneliti dan komentator mengenai reformasi BUMN, Mary Shirley dan John Nellis (1991) antara lain sebagai berikut:

(9)

Hal | 9 Reformasi kebijakan merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan dalam

upaya reformasi BUMN di suatu negara untuk mencapai efisiensi dan optimalisasi pembangunan.

(b) Reformasi manajemen (birokrasi)

Reformasi kebijakan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dilakukan reformasi terhadap aparat dan birokrasi di pemerintahan karena mereka adalah orang dan sistem yang akan menjalankan kebijakan pembangunan tersebut.

(c) Privatisasi

(d) Banyak cara yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja BUMN yang salah satunya adalah dengan privatisasi BUMN. Privatisasi merupakan perubahan kepemilikan perusahaan negara kepada swasta baik seluruhnya maupun sebagian. Model atau metode privatisasi antara laindenasionalisasi, kontrak kerja, kemitraan, deregulasi.

Bab9

Melampaui pasar, melampaui negara: Lahirnya NGO Banyak organisasi mengejar berbagai macam tujuan antara lain kesejahteraan, kemajuan ekonomi, hal yang berkaitan dengan rekreasi, peningkatan spiritual, identifikasi professional dan promosi budaya. Pada bagian ini kita akan membicarakan tentang suatu organisasi dimana mampu memberikan nilai pada anggota-anggotanya adalah pencarian dalam pembangunan. Kita menujukan organisasi ini sebagai Organisasi Pembangunan Non Pemerintah (NGO).

Asal usul anggota NGO ini berbagai macam, kebanyakan dari mereka mempunyai akar sejarah yang dalam dengan masyarakat yang sederhana. Sedangkan anggota NGO yang lain mempunyai asal usul dari periode kolonial. Akhirnya mereka semua tergabung secara resmi dalam NGO dan melakukan pembangunan kemudian menjadi negara berhubungan dengan pembangunan.

Jenis jenis NGO

Banyak tipologi yang berbeda untuk menggambarkan NGO, seperti halnya di Amerika Serikat disebut dengan Organisasi Sukarela Pribadi (PVO). Hal yang utama sangat jelas dapat dibuat antara organisasi organisasi yang berdasarkan pada satu negara dan untuk mencari bantuan pembangunan pada negara lain. Mereka adalah Internasional NGO (INGO). Kemudian ada pula NGO di Negara Bagian Selatan disebut SNGO. Selain itu terdapat pula yang disebut dengan GRO dimana organisasi ini hanya untuk daerah yang terbatas seperti beberapa perkampungan atau bagian dari suatu kota.

(10)

Hal | 10 Perkembangan NGO

Hingga tahun 1970, hanya sedikit apresiasi yang diberikan pada peran potensial NGO yang diterapkan dalam proyek pembangunan dan pengaruh kebijakannya. NGO Internasional dan NGO bagian Selatan merasa sebagai pemain yang menyediakan pelayanan dengan beberapa keahlian dalam jangka waktu yang pendek dan pekerjaan yang darurat. Dua hal utama yang menjadi percobaan dari il dan kapasitas dari pemerintah untuk membangun jaringan pada daerah pedesaan yaitu kerjasama dan komunitas kelompok pembangunan serta telah menghasilkan hasil yang mengecewakan pada biaya yang tinggi (Korten 1980, Hulme dan Turner 1990).

Sementara di negara Amerika Latin orientasi strategi dari NGO-nya adalah lebih banyak memperhatikan pada lobi, hukum, konfrontasi serta kesempatan dibandingkan di Asia. Untuk meningkatkan skala, profil dan kapasitas NGO, mereka mulai meninggalkan kesempatan dalam peran dan hubungannya.

Sejak 1989, ekonomi neo liberal memanfaatkan gagasan sisi barat pada demokrasi liberal kepada apa yang disebut dengan Agenda Kebijakan Baru (Robinson, 1993). Tentu saja, mereka menobatkan Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) yang bertindak sebagai timbangan untuk negara bagian, membuka jaringan baru untuk komunikasi dan partisipasi, menyediakan arena untuk kegiatan promosi dan melindungi umat manusia (Blair, 1997). Kekuatan makroekonomi juga sangat penting untuk menambah jumlah anggota NGO dan kegiatan kegiatannya. IMF dan Bank Dunia mengkondisikan untuk menyesuaikan diri pada pinjaman struktur, hutang nasional, dan perpindahan lebih lanjut yang merugikan banyak negara , dan terutama sekali di Afrika telah mengalami penurunan yang meluas pada pengeluaran publik.

Perbandingan Keuntungan NGO : Konsep Persaingan

Disamping menggambarkan tentang satu pengaruh juga dapat melihat aturan pendapat level mikro yang dapat dibangun untuk menjelaskan perbandingan keuntungan NGO. Ini termasuk fleksibilitas, mau mendengarkan, kapasitas dari percobaan dan belajar dari pengalaman, hubungan proses untuk mendapatkan hasil dan kemampuan NGO untuk mendapatkan energi dan komitmen untuk bakal mendapatkan ahli waris. Fowler, 1988 menggambarkan dua karakter khusus dari NGO yaitu :

1. Hubungan NGO dengan ahli waris berdasarkan pada prinsip sukarela dibandingkan kontrol dengan perwakilan pemerintah.

2. NGO mempunyai pendekatan orientasi dimana surat izin mereka untuk mencapai organisasi yang tepat.

(11)

Hal | 11 Bank Dunia , bekerjasama dengan USAID mempunyai pengikut yang kuat pada gagasan

sekolah ini. Posisi ini diilustrasikan dengan kuota dari laporan umum pada bagaimana mempromosikan pembangunan di Afrika.

NGO dan Negara Bagian

Dugaan yang membandingkan keuntungan NGO terutama dalam pengurangan kemiskinan mempunyai akibat yang wajar dalam kegagalan negara bagian. Satu keadaan yang mungkin dapat diantisipasi adalah hubungan antara NGO dan organisasi pemerintah (GO) yang antipati. Ini adalah kasus yang selalu terjadi, dimana hubungan NGO dan GO bermacam macam dan kompleks. Kunci penting yang menentukan dari hubungan NGO dan Negara Bagian adalah pengaturan rezim. Hal umum yang menentukan lainnya dari hubungan NGO dengan Negara Bagian adalah orientasi strategi NGO. NGO mengadopsi pendekatan konflik, dengan menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah adalah salah atau pemerintah yang tidak sah, menyenangkan sebagai musuh.

Sebagai contoh, di Bangladesh banyak pegawai negeri yang memprotes NGO sebagai donor yang tidak adil karena mereka sangat modis dan mereka menginvestasikan dengan berat pada hubungan publik. Akhirnya, Perdana Menteri berkata bahwa donor membuat pemerintah menggunakan NGO dan kekusutan dari efek NGO adalah obat dengan banyak syarat.

Meskipun NGO sering menyatakan bahwa mereka berhak untuk tahu apa yang dilakukan pemerintah, pemerintah pun punya empat alasan yang sah untuk tahu apa yang dilakukan NGO. Yang pertama adalah untuk memastikan bahwa NGO mengejar kegiatan yang merupakan perlakuan khusus, seperti menjadi tidak kena wajib pajak dan mempunyai tugas penting untuk melepaskan banyak negara, karena status merekka yang murah hati. Yang kedua adalah untuk memastikan bahwa NGO dan yang bukan anggota NGO dengan pantas menghitung sumber daya yang mereka manfaatkan. Alasan yang ketiga yang menjadi perhatian pemerintah adalah dengan adanya kegiatan NGO untuk memastikan menyelaraskan anggota NGO yang berbeda dengan perwakilan pemerintah. Sedangkan alasan yang terakhir adalah pemerintah melihat kegiatan NGO sebagai hubungan untuk keamanan internal.

Situasi yang nyata jelas terjadi ketika NGO menawarkan lebih banyak pekerjaan, upah yang lebih baik, kesempatan untuk perjalanan ke luar negeri atau ketertarikan apa pun dibandingkan dengan GO.

NGO, Kekuasaan dan Politik

(12)

Hal | 12 Korten (1990), mengatakan bahwa pembangunan yang berdasarkan pada manusia

mengoperasikannya pada masyarakat demokrasi dengan memadukan ekonomi yang luas dan pergerakan NGO yang dinamis. Bagaimana pun, tentu saja hanya NGO yang dapat memberikan kontribusi untuk berbagai visi seperti : ini adalah organisasi sukarela yang mempunyai komitmen untuk membagikan nilai dan misi dan organisasi masyarakat (organisasi yang mengandalkan keuntungan sendiri). Paulo Freire (1972) mengatakan bahwa apa yang dibutuhkan adalah tidak saja kekuasaan individu atau kelompok tetapi juga kekuasaan kelas sosial.

Pilihan Strategi Untuk NGO

Ada kekuatan utama dalam kegiatan NGO yang dapat diidentifikasi, salah satu yang ekstrim adalah godaan untuk memberikan pelayanan seperti kesempatan untuk mendapatkan identitas politik radikal dan konfrontasi elite lokal langsung pada negara bagian dan sistem internasional. Edwards dan Hulme (1992), mengidentifikasi empat strategi penting yang diberikan NGO untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pengurangan kemiskinan yaitu program operasional, bekerja dengan pemerintah, hukum dan kebijakan lobi serta memberikan inisiatif pada level komunitas. Strategi ini harus diseleksi sesuai dengan tujuannya dan membutuhkan hal yang tepat untuk konteks yang spesifik. Dari sekian banyak tujuan NGO, senyum masih merupakan hal indah.

Kesimpulan

Di masa depan NGO harus bisa mencari jalan untuk kegiatan mereka dan membantu membentuk negara bagian dan aturan mereka dengan masyarakat sipil. Pertama adalah menguatkan jalan masyarakat sipil yang makin kohesif dan lebih efektif dalam berbicara dan meminta akuntabilitas publik dari birokrasi dan pimpinan politik. Yang kedua adalah mereformasi negara bagian dan kebijakannya sehingga lebih mampu untuk memenuhi permintaan dari kaum miskin pada masyarakat sipil.

Bab10

Dunia Internasional: pengaruh eksternal dan pemerintahan Bagian ini mengeksplorasi lingkungan internasional secara lebih detail. Ini menggambarkan latar belakang sejarah dari negara kolonial dan era setelah perang dunia dan mengidentifikasikan kebijakan administratifnya. Selama tahun 1990, pilihan untuk membuka pemerintahan pada negara berkembang tentang orientasi kembali kegiatan sektor publik mempunyai keterbatasan dan meningkatkan kekuatan ortodoks, menyetujui bahwa semua negara seharusnya mempraktekkan maanajemen publik yang baru.

(13)

Hal | 13 kekuatan, dan dari bekas koloni ke bekas koloni, keistimewaan kumpulan bersama ini dapat

diidentifikasikan pada banyak negara yaitu :  Kecenderungan terhadap sentralisasi kekuatan

 Ambiguitas tentang peraturan dan hubungan administrator dan politikus sebagai politikus dalam negeri sebagai pendatang baru.

 Tradisi dimana perjanjian pelayanan pemerintah senior sebaiknya dialokasikan untuk administrator umum dibandingkan dengan teknisi atau latar belakang khusus.

 Keengganan menyediakan informasi untuk administrasi lainnya.

 Menekankan pada undang undang, peraturan dan prosedur yang mengikuti  Konsultasi terbatas dengan publik dan pengakuan kecil pada aturan untuk media.  Keengganan pada komunikasi tertulis dan pembuatan kertas

 Secara relatif kompensasi tanpa gaji tingkat tinggi untuk tingkat menengah dan senior untuk contoh bebas atau subsidi perumahan tingkat tinggi .

Era Perang Dingin

Selama tahun 1950, 1960, dan 1970 dipengaruhi oleh Perang Dingin pergumulan untuk biaya hidup atau ekspansi pengaruh lingkungan antara Amerika Serikat dan aliran komunis mempunyai pengaruh pada negara berkembang. Pengaruh bantuan pembangunan pada administrasi publik dan pembuatan kebijakan selama periode ini telah banyak tetapi disini kita hanya membahas empat faktor yang menjadi bagian nyata.

Yang pertama, walaupun pertolongan retoris dibutuhkan negara, aliran bantuan dibutuhkan untuk mengikuti kebijakan luar negeri dan ketertarikan komersial yang dibutuhkan negara donor. Kedua, pada tahun 1980, penderma difokuskan secara eksklusif pada pembayaran bantuan berbagai proyek sektor publik. Ketiga, banyak bantuan yang diberikan penderma dipromosikan pada perubahan model kemudian dapat dibuktikan secara tidak tepat atau mengikuti fashion yang telah lama ditinggalkan. Keempat, terlalu banyak bukti bukti dimana sepuluh milyar dolar yang diberikan penderma kepadda asisten teknik lebih luas untuk sektor publik, memberikan kontribusi yang kecil untuk memperbaiki penampilan organisasi atau perumusan kebijakan.

Tekanan dari Perang Dingin tidak hanya membiarkan bantuan pembangunan dialokasikan pada dasar ketertarikan strategi dari penderma, mereka juga membantu perkembangan untuk meningkatkan tingkat bantuan tentara.

Usaha dari hidup yang pendek dengan membangun negara untuk mendapatkan secara langsung jalan keluar masalah politik internasional mereka setelah Pertemuan Cancun tahun 1981 dan banyak negara sangat membutuhkan negosiasi dengan Institusi Keuangann Internasional (IFI) untuk menjaga fungsi sumber daya ekonomi mereka.

Lingkungan Internasional Zaman Sekarang

(14)

Hal | 14 Akhir dari permusuhan ideologi antara kapitalis dan komunis tidak menghasilkan

keuntungan saham global yang damai seperti yang banyak diramalkan. Konflik dari abad keduapuluh lalu , bagaimana pun sungguh nyata dari awal dekade. Pertama, mereka secara luas pada bangsa selama periode 1989 1992 terdapat beberapa konflik termasuk jumlah kematian yang nyata yang melintasi batas nasional. Kedua, kebanyakan konflik ini berada di luar bangsa industri. Ketiga,, kebanyakan dari kematian dan kelaparan terjadi karena konflik yang dijatuhkan pada personil non militer.

Akhirnya yang dibutuhkan adalah pemerintahan yang baik dan dasar manajemen publik yang baru, mempunyai implikasi pertimbangan untuk administrasi publik pada negara yang sedang membangun dan ini adalah bagaimana kita menurunkannya.

Lingkungan Internasional Zaman Sekarang : Konsep Kunci

Dua konsep perubahan saat ini yang menjadi agenda intelektual untuk perubahan pada sektor publik di negara berkembang adalah pemerintahan yang baik dan manajemen publik yang baru. Perubahan yang fundamental pada politik dan struktur administratif telah disetujui.

Dari sekian banyak isu yang ada dari agenda pemerintahan yang baik terdapat dua fakta yang relevan dengan diskusi kita. Yang pertama adalah dalam bentuk politik dan teknik, pemerintahan yang baik menempatkan manajemen sektor publik sebagai tujuan kunci pembangunan untuk penderma yang menyeberangi Afrika, Asia, Amerika Latin dan Negara Tirai Besi, bantuan personel agency telah menempatkan manajemen sektor public dalam agenda mereka dan berburu proyek dalam lapangan ini. Yang kedua adalah meskipun ada beberapa perbedaan dalam detail, penderma yang utama menyetujui bahwa negara yang sedang membangun harus melakukan improvisasi manajemen sektor publik untuk melangkah dari paradigma administrasi publik tradisional yang menyokong birokrasi mereka dan memperkenalkan manajemen publik baru (NPM).

Dunleavy dan Hood (1994) mengidentifikasi dua pergerakan utama dari administrasi publik ke manajemen publik baru. Yang pertama adalah pergerakan down grup yang maksudnya adalah membuat sektor publik sendiri dari sektor pribadi dalam praktek personal, pembayaran, prosedur dan keistimewaan lainnya. Yang kedua adalah pergerakan down grid dimana penurunan kebijakan umum dari kegiatan sektor publik dan meningkatkan kekuatan untuk bebas memilih senior dan pelayan publik pada tingkat menengah, terutama mencakup staf, perjanjian dan uang.

Dunleavy dan Hood (1994) mengklasifikasikan atas empat kritikan dari manajemen publik baru yang menyediakan kerangka berpikir sistematik untuk memeriksa biaya potensial yang diperkenalkan sebagai model yang spesifik dari negara berkembang yaitu:

 Fatalis kritik, beragumen bahwa NPM tidak dapat mengatasi masalah lingkungan pada kinerja sektor publik, design program yang buruk serta korupsi.

(15)

Hal | 15  Kritik hirarki berkonsentrasi pada potensi efek NPM, jika proses yang terjadi berubah

tidak sesuai dengan rencana dan mengakibatkan bencana pada sekor publik.

 Kritik egalitarian berasosiasi dengan sayap kiri bahwa NPM akan meningkatkan keinginan pribadi dan korupsi.

Masalah dan Prospek Manajemen Publik Baru (NPM)

Perhatian terhadap NPM tidak hanya fokus pada catatan yang abstrak terbadap betul atau salah. Pendukung NPM diperlukan untuk memeriksa sumber daya manusia dan kapasitas organisasi pada negara berkembang dibangun dengan cukup untuk membuat pasar atau pasar yang pura pura berdasarkan persaingan yang mudah.

Referensi

Dokumen terkait

6 Berdasarkan keadaan dan kajian yang dikumpulkan sesuai dengan teori di atas, maka dengan masih tingginya karies gigi peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang

Pasca reformasi, masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid, hubungan Indonesia dan China kembali mesra, hubungan ke dua negara semakin membaik lagi dimana Gus dur

Sedangkan Umar bin Khattab ketika mengomentari ayat ini berkata, “Jika Allah berkehendak, maka Ia akan berfirman dengan lafaz “ antum” yang berarti kita semua, akan

Bab ketiga adalah berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Kranji kecamatan Paciran kabupaten, yang meliputi praktik bilas

Siswa mampu melakukan perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakan tugas

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Dorongan internal yang cukup menonjol dalam mempengaruhi pilihan karier kaum gay adalah kebutuhan akan rasa aman dari lingkungan.. Sedangkan yang eksternal adanya

Edutown BSD City, Kavling Edu I No.1 Telp.. MT Haryono 908 Tempel Foto