• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Cost of Illness Pasien di Kamar Bedah Emergency Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Bedah Pusat RSUP. H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Cost of Illness Pasien di Kamar Bedah Emergency Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Bedah Pusat RSUP. H. Adam Malik Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

EVALUASI COST OF ILLNESS PASIEN DI KAMAR BEDAH EMERGENCY INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI

BEDAH PUSAT RSUP. H ADAM MALIK MEDAN

ABSTRAK

Di Indonesia, biaya pelayanan kesehatan semakin meningkat, dan merupakan masalah utama pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Penggunaan sistem Indonesian Case Base Group’s (INA-CBG's) ini dilihat belum efektif, hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang menunjukkan untuk kasus – kasus bedah kecenderungan biaya INA-CBG's jauh lebih rendah dibanding tarif rumah sakit yang dibayarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi cost of illness (COI) pasien BPJS di Kamar Bedah Emergency (KBE) dan Instalasi Bedah Pusat (IBP) RSUP. H. Adam Malik Medan periode April 2016 – September 2016.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross - sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif mengambil data dari Sistem informasi Rumah sakit (SIRS) dan verifikasi keuangan dari bagian verifikasi askes, periode April 2016 – September 2016 berdasarkan paket INA-CBG’s. Penelitian ini berdasarkan perspektif sistem pelayanan kesehatan. Data diambil dari 78 pasien di KBE dan 100 pasien di IBP berdasarkan kode INA-CBG’s yang sama. Metode analisis biaya yang digunakan adalah COI digunakan untuk mengetahui biaya terapi yang tertinggi.

Hasil penelitian menunjukkan persentase biaya langsung medis tertinggi di KBE adalah penggunaan obat/barang medis yaitu sebesar 92,98 % pada kode INA-CBG’s W-1-20-II (prosedur pada rahim dan adeneksa sedang). Berdasarkan kode INA-CBG’s yang sama selisih negatif tertinggi di KBE pada kode INA- CBG’s M-1-60-II (prosedur sistem muskoletal dan jaringan penghubung lain- lain sedang) yaitu sebesar Rp. -30.739.627, sedangkan selisih negatif di IBP yaitu Rp. -51.415.422. Berdasarkan kode INA-CBG’s yang sama terdapat perbedaan biaya obat/barang medis di KBE dan IBP yaitu di KBE biaya obat/barang medis tertinggi ditunjukkan pada kode INA-CBG’s M-1-80-I (prosedur anggota tubuh atas ringan) sebesar Rp. 5.119.518, sedangkan di IBP yaitu sebesar Rp. 20.606.927,5.

Kata Kunci : Cost of Illness, Tarif INA-CBG’s, Pasien Emergency, Biaya Langsung Medis

(2)

viii

EVALUATION OF COSTS OF ILLNESS FOR PATIENTS IN

EMERGENCY SURGERY INSTALLATION OF EMERGENCY AND

INSTALLATION OF SURGICAL CENTER H. ADAM MALIK HOSPITAL

MEDAN

ABSTRACT

In Indonesia, the costs of health care keep increasing and remain a major problem of the community. The use of the Indonesian Case Base Group’s (INA-CBG's) system has been not yet effective, it was obtained from the results of a study showing that in cases of surgical with those the cost of INA-CBG's is much lower than the hospital rates payable. The purpose of this study was to assess cost of illness (COI) of Universal Health Coverage patients in emergency surgery room (ESR) and Surgical Center Installation (CSI) H. Adam Malik Medan Hospital period April 2016 - September 2016.

This study used descriptive method with ross - sectional design and used retrospective approach to retrieved data from Hospital Information System (HIS) and financial verification from Askes Verification section, period April 2016 - September 2016 based on INA-CBG's package. Data of patients were drawn from 78 patients data in the ESR and 100 Patients data in CSI based on the same INA-CBG's code. The cost analysis method used was COI, used to know the highest therapy cost.This study is based on the health care provider perspective.

The results showed the percentage highest direct medical costs in ESR on medicine/medical goods usage of 92.98% in the INA-CBG's coded W-1-20-II (moderate in the uterus and adeneksa being procedures) Based on the INA-CBG'S code which samases the highest negative difference in ESR in INA-CBG's coded M-1-60-II (moderate muskoletal system procedures and other conective tissue) Rp. 30,739,627, While the negative difference in IBP was Rp. -51,415,422. Based on the same INA-CBG's code there was a difference in costs medicine/medical goods in ESR and CSI was in ESR the highest medicine/medical goods costs was shown in INA-CBG's coded M-1-80-I (mild on limb procedure) Rp. 5,119,518, while the CSI was Rp. 20,606,927.5.

Keywords : Cost of Illness, Emergency Patients, INA-CBG's Tariff, Direct, Medical Cost

Referensi

Dokumen terkait

Pilihlah satu jawaban yang mempunyai arti sama atau paling dekat dengan arti yang dicetak dengan huruf kapital dengan cara menghitamkan bulatan yang sesuai dengan huruf di

ANALISIS PRUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON TIGA FASA.. (Aplikasi Pada Laboratorium Dasar Konversi Energi Listrik FT USU)

Skema 3.1 Kerangka Penelitian Tingkat Kepuasan Klien Kanker Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Spiritual di RSUP H Adam Malik Medan.. Tingkat Kepuasan

Dengan adanya game ini diharapkan dapat diterima, dapat bermanfaat, dan dapat menjadi daya tarik khususnya anak-anak dalam mengenal dan memahami angka dan

Dengan demikian pada ranah psikomotor setiap indikator mencapai target yang ditentukan yakni dengan 80% siswa secara keseluruhan mampu menunjukan keterampilan

Universitas Sumatera Utara... Universitas

[r]

Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran untuk mengembangkan berbagai kompetensi dan potensi